Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UJIAN

PEMBIMBING

dr. Marissa Ayu Anindyta, Sp.S

OLEH

Fanny Destiara (2014730026)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


BLUD RSUD KOTA BANJAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
Defisit Neurologi

1. Fokal
a. Kelemahan atau kekakuan tubuh satu sisi
b. Kelumpuhan kedua sisi
c. Gangguan menelan
d. Gangguan keseimbangan
e. Kesulitan pemahaman
f. Kesulitan membaca
g. Perubahan kemampuan sensorik
h. Gangguan visual
i. Gangguan penglihatan
j. Gangguan kognitid
k. Gangguan memori dan aktifitas sehari-hari
2. Global
a. Gangguan seluruh tubuh
b. Pingsan
c. Inkontinensia
d. Bingung

Bagaimana diagnosis klinis, topis dan etiologi pada kasus?

Diagnosis klinis: Hemiparesis dextra dengan paresis N.VII dextra dan paresis N.XII dextra

Diagnosis topic: Hemisfer serebri sinistra

Diagnosis Etiologi: Stroke Hemoragik

Tatalaksana Hipertensi pada pasien Stroke

Pada pasien stroke perdarahan intraserbral akut, apabila TDS > 200mmHg atau MAP
>150mmHg, tekanan darah diturunkan dengan menggunakan obat antihipertensi intravena secara
kontinudengan pemantauan tekanan darah setiap 5 menit. Pemakaian obat antihipertensi
parenteral golongan penyekat beta (labetalol dan esmolol), penyekat kanal kalsium (nikardipin
dan diltiazem) intravena.

Nikardipin injeksi diencerkan dahulu dengan injeksi glukosa 5% atau larutan salin fisiologis
hingga diperoleh 0,01%-0,02% larutan nikardipin hidroklorida (0,1-1,2 mg/mL). Untuk krisis
hipertensi akut selama operasi, secara intra vena, dosis 2-10 mcg/kg bb/menit sampai tercapai
tekanan darah yang diinginkan, dapat ditingkatkan dengan tetap memantau tekanan darah. Untuk
pengurangan tekanan darah yang lebih cepat, dosis 10-30 mcg/kg bb/menit dapat digunakan.
Hipertensi dalam keadaan darurat, secara intravena, dosis 0,5 mcg /kg bb/menit sampai tercapai
tekanan darah yang diinginkan, dapat ditingkatkan dengan tetap memantau tekanan darah.

Nikardipin efektif Merelaksasi otot polos vaskular sehingga mendilatasi arteri koroner dan
perifer. Obat ini lebih berpengaruh pada pembuluh darah dan kurang berpengaruh pada
miokardium dari pada verapamil. Nikardipin jarang menimbulkan gagal jantung, karena efek
inotropik negatifnya diimbangi oleh pengurangan kerja ventrikel kiri. Sediaan nifedipin kerja
pendek tidak dianjurkan untuk pengobatan jangka panjang hipertensi, karena menimbulkan
variasi tekanan darah yang besar dan refleks takikardia.

Diltiazem efektif untuk sebagian besar angina. Selain itu, sediaan kerja panjangnya juga
digunakan untuk terapi hipertensi. Senyawa ini dapat digunakan untuk pasien yang karena
sesuatu sebab tidak dapat diberikan beta bloker. Efek inotropik negatifnya lebih ringan dibanding
verapamil dan jarang terjadi depresi miokardium yang bermakna.

Herbesser injection (diltiazem):

1. Dosis untuk supraventricular tachyaritmia: 10mg bolus iv selama 3 menit


2. Dosis untuk peningkatan tekanan darah selama operasi: 10mg bolus iv selama 1 menit,
selanjutnya 5-15mcg/menit/kgBB perdrip
3. Dosis untuk hipertensi emergency: 5-15mcg/menit/kgBB perdrip. Setelah tekanan darah
turun dosis disesuaikan dengan kondisi pasien

Pemeriksaan Darah Lengkap dan Elektrolit

Pemeriksaan darah diperlukan untuk pembelajaran dan untuk menunjukan factor risiko stroke
seperti polisitemia, trombositosis, trombositopenia dan leukima. Dan dapat menunjukan
kemungkinan penyakit yang sedang diderita saat ini. Hitung jumlah sel darah juga dapat melihat
kemungkinan adanya infeksi, kecepatan pembekuan darah dan keseimbangan zat kimmia dan
elektrolit dalam darah untuk melihat fungsi organ.

Mekanisme Kerja Manitol

Pada gangguan Neurologis, Diuretic Osmotik (Manitol) merupakan jenis Diuretik yang paling
banyak digunakan. Manitol adalah suatu Hiperosmotik Agent yang digunakan dengan segera
meningkat Volume plasma untuk meningkatkan aliran darah otak dan menghantarkan oksigen
(Norma D McNair dalam Black, Joyce M, 2005). Ini merupakan salah satu alasan Manitol
sampai saat ini masih digunakan untuk mengobati klien menurunkan peningkatan tenanan intra
cranial. Manitol selalu dipakai untuk terapi Oedema Otak, khususnya pada kasus dengan
Hernisiasi (Mariannne Chulay, 2006).
Manitol adalah larutan Hiperosmolar yang digunakan untuk terapi meningkatkan osmolalitas
serum .(Ellen Barker. 2002). Dengan alasan fisiologis ini, Cara kerja Diuretic Osmotik (Manitol)
ialah meningkatkan Osmolalitas Plasma dan menarik cairan normal dari dalam sel otak yang
osmolarnya rendah ke intravaskuler yang olmolar tinggi, untuk menurunkan oedema Otak. Pada
sistim Ginjal bekerja membatasi reabsobsi air terutama pada segmen dimana nefron sangat
permeable terhadap air, yaitu tubulus proksimal dan ansa henle desenden. Adanya bahan yang
tidak dapat direbasobsi air normal dengan masukkan tekanan osmotic yang melawan
keseimbangan. Akibatnya, volume urine meningkat bersamaan dengan ekskresi manitiol.
Peningkatan dalam laju aliran urin menurunkan waktu kontak antara cairan dan epitel tubulus
sehingga menurunkan reabsobsi Na+. namun demikian, natriureis yang terjadi kurang berarti
dibandingkan dengan diureisi air, yang mungkin menyebabkan Hipernatremia. Karena diuretic
Osmotik untuk meningkatkan ekskresi air dari pada ekskresi natrium, maka obat ini tidak
digunakan untuk mengobati Retensi Na+.(Mary J Mycek, 2001). Manitol mempuyai efek
meningkatkan ekskresi sodium, air, potassium dan chloride, dan juga elekterolit lainnya.
(Mariannne Chulay, 2006).

Pemberian Manitol untuk menurunkan Tekanan Intra cranial masih terus dipelajari dan
merupakan objek penelitian, untuk mengetahui efek, mekanisme kerja dan efektifitas secara
klinis manitol untuk menurunkan PTIK. Telah diketahui pemberian manitol banyak mekanisme
aksi yang terjadi pada sistim sirkulasi dan darah dalam mengatur haemostasis dan haemodinamik
tubuh, sehingga menjadi obat pilihan dalam menurunkan Peningkatan tekanan intra cranial.
Berdasarkan Farmakokinetik dan farmakodimik diketahui beberapa Mekanisme aksi dari kerja
Manitol sekarang ini adalah segagai berikut:

1. Menurunkan Viskositas darah dengan mengurangi haematokrit, yang penting untuk


mengurangi tahanan pada pembuluh darah otak dan meningkatkan aliran darahj keotak, yang
diikuti dengan cepat vasokontriksi dari pembuluh darah arteriola dan menurunkan volume
darah otak. Efek ini terjadi dengan cepat (menit).
2. Manitol tidak terbukti bekerja menurunkan kandungan air dalam jaringan otak yang
mengalami injuri, manitol menurunkan kandungan air pada bagian otak yang yang tidak
mengalami injuri, yang mana bisa memberikan ruangan lebih untuk bagian otak yang injuri
untuk pembengkakan (membesar).
3. Cepatnya pemberian dengan Bolus intravena lebih efektif dari pada infuse lambat dalam
menurunkan Peningkatan Tekanan intra cranial.
4. Terlalu sering pemberian manitol dosis tinggi bisa menimbulkan gagal ginjal. ini dikarenakan
efek osmolalitas yang segera merangsang aktivitas tubulus dalam mensekresi urine dan dapat
menurunkan sirkulasi ginjal.
5. Pemberian Manitol bersama Lasik (Furosemid) mengalami efek yang sinergis dalam
menurunkan PTIK. Respon paling baik akan terjadi jika Manitol diberikan 15 menit sebelum
Lasik diberikan. Hal ini harus diikuti dengan perawatan managemen status volume cairan
dan elektrolit selama terapi Diuretik.
Klasifikasi Edema Serebri

Edema serebri dibagi atas dua bagian besar, yaitu :


a. Berdasarkan lokalisasi cairan dalam jaringan otak
1). Edema serebri ekstraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia alba
2). Edema serebri intraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia grisea

b. Berdasarkan patofisiologi
1). Edema serebri vasogenik
Paling sering dijumpai di klinik. Gangguan utama pada blood brain barrier
(sawar darah-otak). Permeabilitas sel endotel kapiler meningkat sehingga air dan
komponen yang terlarut keluar dari kapiler masuk ruangan ekstraseluler, sehingga
cairan ekstraseluler bertambah. Dugaan bahwa serotonin memegang peranan penting
pada perubahan permeabilitas sel-sel endotel masih memerlukan penelitian lebih
lanjut. Jenis edema ini dijumpai pada trauma kepala, iskemia otak,tumor tak,
hipertensi maligna, perdarahan otak dan ber-bagai penyakit yang merusak pembuluh
darah otak

2). Edema serebri sitotoksik


Kelainan dasar terletak pada semua unsur seluler otak (neuron, glia dan
endotel kapiler). Pompa Na tidak berfungsi dengan baik, sehingga ion Na tertimbun
dalam sel,mengakibatkan kenaikan tekanan osmotik intraseluler yangakan menarik
cairan masuk ke dalam sel. Sel makin lamamakin membengkak dan akhirnya pecah.
Akibat pembengkakan endotel kapiler, lumen menjadi sempit, iskemia otakmakin
hebat karena perfusi darah terganggu.
Pada binatang percobaan, pemakaian bakterisid yang luas pada kulit seperti
heksaklorofen dan bahan yang mengandung and, seperti trietil tin, dapat menimbulkan
edema sitotoksik.
Edema serebri sitotoksik sering ditemukan pada hipoksia/ anoksia (cardiac
arrest),iskemia otak, keracunan air dan intoksikasi zat-zat kimia tertentu. Juga sering
bersama-samadengan edema serebri vasogenik, misalnya pada stroke obstruktif
(trombosis, emboli serebri) dan meningitis

3). Edema serebri osmotic


Edema terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotic antara plasma darah
(intravaskuler) dan jaringan otak (ekstravaskuler).

4). Edema serebri hidrostatik/interstisial


Dijumpai pada hidrosefalus obstruktif. Karena sirkulasi terhambat, cairan
srebrospinal merembes melalui dinding ventrikel, meningkatkan volume ruang
ekstraseluler.
Prognosis

Quo ad Vitam : dubia ad malam

Quo ad Functionam : dubia ad bonam

Quo ad Sanationam : dubia ad bonam

Referensi

https://www.ahajournals.org/doi/pdf/10.1161/01.STR.8.4.512 (diakses 22 Februari 2019)

Bertram G Katzung, (2004): Basic and Clinical Farmakologi 9Th edition,. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai

  • Ikakom 2
    Ikakom 2
    Dokumen27 halaman
    Ikakom 2
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • 4 Etik Umb (Berpikir Positif)
    4 Etik Umb (Berpikir Positif)
    Dokumen12 halaman
    4 Etik Umb (Berpikir Positif)
    oby zimah
    Belum ada peringkat
  • Referat Stroke VB
    Referat Stroke VB
    Dokumen18 halaman
    Referat Stroke VB
    angie rivera
    Belum ada peringkat
  • Referat RA
    Referat RA
    Dokumen15 halaman
    Referat RA
    Lidia Dwi Putri
    Belum ada peringkat
  • PilihanGanda
    PilihanGanda
    Dokumen12 halaman
    PilihanGanda
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • 000 Mama Rekap Nilai
    000 Mama Rekap Nilai
    Dokumen11 halaman
    000 Mama Rekap Nilai
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Trauma dan Toxic Optic Neuropathy
    Trauma dan Toxic Optic Neuropathy
    Dokumen12 halaman
    Trauma dan Toxic Optic Neuropathy
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Referat Anes
    Referat Anes
    Dokumen9 halaman
    Referat Anes
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Kedokteran Keluarga
    Kedokteran Keluarga
    Dokumen25 halaman
    Kedokteran Keluarga
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen19 halaman
    Referat
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • REFRESHING
    REFRESHING
    Dokumen18 halaman
    REFRESHING
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Oa
    Laporan Kasus Oa
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kasus Oa
    kyu94
    Belum ada peringkat
  • Jenis Luka
    Jenis Luka
    Dokumen11 halaman
    Jenis Luka
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Tinea dan Konjungtivitis
    Tinea dan Konjungtivitis
    Dokumen27 halaman
    Tinea dan Konjungtivitis
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • BST Tiffany
    BST Tiffany
    Dokumen30 halaman
    BST Tiffany
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Tinea dan Konjungtivitis
    Tinea dan Konjungtivitis
    Dokumen27 halaman
    Tinea dan Konjungtivitis
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Tutorial
    Tutorial
    Dokumen91 halaman
    Tutorial
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Status Mental
    Pemeriksaan Status Mental
    Dokumen64 halaman
    Pemeriksaan Status Mental
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • 502 30 PB
    502 30 PB
    Dokumen13 halaman
    502 30 PB
    Hadeci Lovenda Putri
    Belum ada peringkat
  • 502 30 PB
    502 30 PB
    Dokumen13 halaman
    502 30 PB
    Hadeci Lovenda Putri
    Belum ada peringkat
  • Catatan Forensik PDF
    Catatan Forensik PDF
    Dokumen27 halaman
    Catatan Forensik PDF
    Ilda Nurul Ainun
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Diare
    Laporan Kasus Diare
    Dokumen37 halaman
    Laporan Kasus Diare
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Morpot 8
    Morpot 8
    Dokumen11 halaman
    Morpot 8
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Journal DR Riady
    Journal DR Riady
    Dokumen13 halaman
    Journal DR Riady
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Obgyn Morport 5 Agustus
    Obgyn Morport 5 Agustus
    Dokumen9 halaman
    Obgyn Morport 5 Agustus
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • LAPJAG DR - Hendryy
    LAPJAG DR - Hendryy
    Dokumen18 halaman
    LAPJAG DR - Hendryy
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Journal DR Riady
    Journal DR Riady
    Dokumen13 halaman
    Journal DR Riady
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Jenis Luka
    Jenis Luka
    Dokumen48 halaman
    Jenis Luka
    akbar1992
    67% (3)
  • Morpot
    Morpot
    Dokumen17 halaman
    Morpot
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat
  • Bedah Anak 1
    Bedah Anak 1
    Dokumen63 halaman
    Bedah Anak 1
    Fanny Destiara
    Belum ada peringkat