Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.

Y dengan
Ganggaun Sistem Saraf: Stroke
pada Ny. M di RW 03/04 Ds. Cikuya Kec. Cicalengka Kab.
Bandung

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing
Imam Abidin, S. Kep., Ners

Disusun Oleh
Palma Alfira AK.1.16.042

Kelas A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI KENCANA BANDUNG
2018
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Umum
1) Identitas kepala keluarga
Nama : Tn. Yusuf
Umur : 73 Tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : RT. 03/04, gg. Heleran Ds. Cikuya Kec.
Cicalengka Kab. Bandung
Nomor HP : -

2) Komposisi Keluarga:
NO NAMA L/P HUB UMUR PEND IMUNISASI KB
KEL
1 Tn. Yusuf L Suami 73 SD - -
2 Ny. Mastiah P Istri 58 SD - DO
3 Tn. Ismail L Anak 37 SMP - -
4 Ny. Dede P Anak 35 SMP - Akseptor
5
6
7
8
9
10
2. Genogram
3.

Keterangan:
: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Lakik-laki

: Perempuan

: Penderita

4. Type Keluarga
1) Jenis Type Keluarga:
Type keluarga merupakan keluarga Traditional Nuclear, yaitu terdiri dari Ayah, Ibu,
dan Anak, Tapi anak pertama dari Ny. M dan Tn. Y belum menikah hingga saat ini.
Padahal usianya sudah 38 tahun. Tetapi putri kedua sudah menikah.

3
2) Masalah Yang Terjadi Dengan Type Keluarga Tersebut
Tidak terpenuhi nya tugas perkembangan keluarga yaitu, Memperluas siklus keluarga
dengan memasukan anggota keluarga baru dari perkawianan anak-anaknya.

5. Suku Bangsa (Etnis)


1) Latar Belakang Etnis Keluarga Atau Anggota Keluarga:
Ny. Mastiah mengatakan sudah dari dulu tingga di Cicalegka, setahu beliau sejak beliau
lahir memang sudah tinggal Bandung, Pada tahun 1992 Ny. Mastiah dan Tn. Yusuf
pindah ke rumah yang saat ini dari Haurpugur. Ny.M dan Tn. Y asli dari suku Sunda,
Jawa Barat, saat dikaji tidak ada kebudayaan yang bertentangan dengan masalah
kesehatan yang dialami keluarga. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa
Sunda, tapi saat dilakukan pengkajian, Klien juga mampu berbahasa Indonesia yang
baik.

2) Tempat Tinggal Keluarga (Bagian Dari Sebuah Lingkungan Yang Secra Etnis Bersifat
Homogeny).
Uraikan:
Jarak antar rumah di pemukiman Tn. Y dan Ny. M sangat berdekatan satu sama lain
dengan tetangga nya, secara etnis ada beberapa suku yang tinggal di daerah tersebut
dan memiliki perbedaan keyakinan.. Selain perbedaaan keyakinan bermacam-macam
mata pencaharian juga, tapi untuk begian belakang rumah kebanyakan bermata
pencaharian sebagai petani, sebelah lain nya kebanyakan bekerja sebagai buruh pabrik
maupun swasta lainnya. Tapi saat dikaji menurut Ny. M tidak ada kesenjangan yang
ada diantara semua tetangga atau masyarakat di daerah tersebut.

3) Kegiatan - Kegiatan Keagamaan Social, Budaya, Rekreasi, Pendidikan (Apakah


Kegiatan Kegiatan Ini Berada Dalam Kelompok Kultur/ Budaya Keluarga)
Menurut keterangan Ny. M, Ny. M maupun tn. Y jarang mengikuti kegiatan seperti
pengajian, tetapi ketika ada yasinan tn. Y selalu menyempatkan diri untuk hadir
dikarenakan sibuk dan lelah setelah bekerja seharian.

4) Kebiasaan Kebiasaan Diet Dan Berbusana (Tradisional Atau Modern)


Tidak ada kebiasaan- kebiasaan ber diet atau berbusana yang ada di keluarga Tn. Y

4
5) Struktur Kekuasaan Keluarga Tradisional Atau Modern

6) Bahasa (Bahasa Bahasa) Yang Digunakan Di Rumah


Saat dikaji Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga adalah Bahasa sunda

7) Penggunaan Jasa Jasa Perawatan Kesehatan Keluarga Dan Praktisi (Apakah Keluarga
Mengunjungi Pelayanan Praktisi, Terlibat Dalam Praktik Praktik Pelayanan Kesehatan
Tradisonal, Atau Memiliki Kepercayaan Tradisional Asli Dalam Bidang Kesehatan)
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
1) Apakah Anggota Keluarga Berbeda Dalam Praktik Keyakinan Beragama Mereka
Saat dikaji tidak terdapat perbedaan dalam praktik keyakinan didalam keluarga.

2) Seberapa Aktif Keluarga Tersebut Terlibat Dalam Kegiatan Agama Atau Organisasi
Keagamaan
Saat dikaji, keluarga Tn. Y kurang aktif dalam kegiatan agama maupun organisasi
lainnya karena sibuk mencari nafkah.

3) Agama Yang Dianut Oleh Keluarga


Agama yang dianut merupakan agama Islam

4) Kepercayaan Kepercayaan Dan Nilai Nilai Keagamaan Yang Dianut Dalam Kehidupan
Keluarga Terutama Dalam Hal Kesehatan
Saat dikaji menurut Ny. M tidak ada kebiasaan atau kepercayaan tertentu yang
menyangkut mengenai keadaan sehat maupun sakit yang ada dalam keluarga.

5) Status Social Ekonomi Keluarga


Untuk status sosial ekonomi keluarga Tn. Y itu tidak menentu dikarenakan anak paling
besar tidak memiliki pekerjaan sehingga hanya mengandalkan penghasilan Tn. Y
sebagai seorang petani dan bekerja serabutan sedangkan usia nya sudah sangat tua,
selain itu istri Tn. Y, Ny. M bekerja sebagai petani, dan terkadang sering bantu-bantu
di acara pernikahan.
6) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Untuk rekreasi biasanya keluarga Tn. Y hanya menonton televisi, atau berkunjung
kerumah putri kedua nya, untuk melihat cucu-cucunya.
5
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap VII: Keluarga orang tua usia pertengahan, dikarenakan usia Tn. Y dan Ny. M sudah
>55 th. Dan anak bungsu mereka sudah menikah dan meninggalkan rumah.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi


Tahap VI: Keluarga melepas anak usia dewasa muda, mengapa dikatan belum terpenuhi
dikarenakan seharusnya pada tahap ini, anak pertama keluarga Tn. Y sudah menikah dan
meninggalkan rumah, tetapi hingga sekarang anak Tn. Y belum menikah padahal usianya
sudah 38 tahun, dan hanya berdiam diri didalam rumah.

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI


1. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Saat dikaji, menurut Ny. M, Tn. Y dan semua anak-anak nya tidak memiliki penyakit apa-
apa, paling ketika sakit hanya demam biasa saja, terkadang mengalami gatal-gatal.
sedangkan Ny. M memiliki riwayat hipertensi dan pernah dirawat di rumah sakit, dengan
diagnose menurut dokter yaitu stroke ringan. Menurut Ny. M ibu nya dulu mengalami darah
tinggi, dan ayah nya juga mengalami stroke hingga meninggal dunia, menurut keterangan
Ny. M ayah nya senang makan jeroan.
Ny. M juga megatakan bahwa semenjak lahiran anak yang kedua, Ia selalu menggunakan
KB suntik dan tidak pernah ganti, sedangkan bidan selalu menyuruh Ny. M ganti KB tapi
Ny. M tetap saja tidak mau, dan tetap ingin melakukan KB suntik selama 25 tahun, dan
baru berhenti di tahun 2005.
Menurut keterangan Ny. M putrinya Ny. D juga mengalami hipertensi ketika melahirkan.
Ny. M mengatakan bahwa setiap beberapa bulan rajin control ke fasilitas kesehatan “saya
suka control di desa neng”, terkadang juga suka berobat ke puskesmas, Ny. M mengatakan
sering diberikan Amodiphin ketika berobat, tapi saat 2 minggu kemarin Ny. M dilarikan ke
rumah sakit AMC dengan keluhan, tangan kiri tidak bisa digerakkan, lengan kesemutan
dan sakit ketika digerakkan, wajah terasa sangat kaku, menurut keterangan Ny. M juga
sebelum masuk RS ny. M sering mengalami vertigo, dan TD mencapai 200mmHg.

6
2. Riwayat Kesehatan Masing Masing Anggota Keluarga

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Kesehatan Tindakan Yang Telah Dilakukan
Kesehatan (BCG, Polio/ DPT/
Hb/ Campak
1. Ny. M 58 55kg Stroke ringan, - Hambatan mobilitas fisik Sudah melakukan rawat inap di
hanya bisa RS, selain itu keluarga Tn. Y
tiduran dikasur, selalu didatangi oleh terapis yang
lengan kiri sulit membantu mobilisasi gerakan
digerakkan, pada Ny. M.
tangan kiri tak
bisa digerakkan
dan sulit
mengepal.

7
3. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Dimanfaatkan
Menurut keterangan Ny. Mastiah ketika sakit sering datang ke mantri yang ada di
kantor desa setempat, dan ketika di kantor desa tidak tertangani biasanya Ny. Mastiah
langsung pergi ke puskesmas.

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
1) Gambaran Type Tempat Tinggal
Rumah Tn. Y terdiri dari ruang tamu, ruang tv, 3 kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
Cara penaturan perabot rumah sudah cukup dikarenakan tidak terlalu banyak perabotan
yang terdapat didalam rumah, kebiasaan merawat rumah sebelum Ny. M sakit yaitu
disapu dua kali sehari, dan terkadang di pel 2 hari sekali, Ukuran rumah 6x10 m2 . Tipe
rumah untuk bagian depan rumah permanen, dengan lantai keramik, tapi untuk bagian
2 kamar ditengah rumah masih bertembok bilik. Terdapat 2 ventilasi seukuran 30 cm
di bagian ruangan depan, terlihat tidak ada ventilasi untuk kamar depan, hanya terlihat
jendela kaca bening saja.
Kondisi ruangan tengah cukup pengap dan kecil dikarenakan tinggi rumah yang kurang,
sertankurang nya ventilasi maupun pencahayaan didalam rumah. Untuk mencuci,
memasak, mandi, keluarga Tn. Y menggunakan air sumur.

2) Denah Rumah
a. Gambaran Kondisi Rumah
Saat dikaji keadaan di bagian depan rumah terlihat rapi dan bersih dengan kondisi
permanen, lantai tehel, tapi pada bagian belakang rumah masih semi permanen
dengan tembok bilik, selain itu saat dikaji terlihat rumah klien cukup pengap dengan
3 kamar tidur, rumah klien juga terlihat gelap dan kurang pencahayaan di siang hari
dan sangat gelap apabila lampu dimatikan.

b. Dapur
Saat dikaji terlihat kedaan dapur sedikit berantakan, dan dengan reflex Tn. Y
menyatakan “ Rumah sedikit tidak terurus neng, semenjak si ema sakit”. Keadaan
dapur hanya 2x1 M, dengan bentuk memanjang dan cukup kecil, untuk tungku
berada diluar rumah.
8
c. Kamar Mandi
Saat dikaji terlihat keadaan kamar mandi cukup gelap, lembab dan kurang
pencahayaan, jaralk septic tank kurang dari 10 M dari sumber air(sumur keluarga)
luas kamar mandi 2x1 M,

d. Mengkaji Keadaan Umum Kebersihan Dan Sanitasi Rumah


Saat dikaji kedaan bagian depan rumah cukup bersih, keadaan didepan teras terlihat
bunga-bunga tertata dengan rapi, tapi saat dikaji bagian belakang rumah terlihat
pencahayaan yang kurang untuk bagian belakang rumah, mulai dari ruang tengah,
kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.Saat dikaji terlihat ventilasi dari setiap
ruangan sangat kurang (kurang < 10 m), dengan kondisi atap yang cukup pendek
dan kurang pecahayaan juga. Keadaan rumah Tn. Y cukup pengap dengan luas 6x10
meter persegi, dengan 3 kamar tidur, 1 ruang tengah, ruang tamu yang kecil, dan
dapur serta kamar mandi yang cukup kecil dibagian belakang rumah.
Saat di kaji, keluarga Tn. Y membuang sampah di dermaga ( sebutan warga
setempat pada pembuangan sampah yang terletak di area persawahan). Letak septic
tank <10 M, sumber air sumur.

e. Mengkaji Perasaan Perasaan Subjektif Keluarga Terhadap Rumah


Saat dikaji mengenai perasaan klien terhadap te,pat tinggal nya, klien mengatakan
cukup nyaman walaupun rumah nya kecil, dan tidak ada masalah mengenai
perasaan subjektif klien terhadap kondisi rumah nya yang seadanya.

f. Mengkaji Pengaturan Tidur Didalam Rumah


Saat diakaji tidak terrdapat pengaturan tidur khusus yang terdapat dalam keluarga
Tn. Y.

g. Evaluasi Adekuasi Pembuangan Sampah


Saat dikaji mengenai pembuangan sampah, Ny. M mengatakan bahwa di RW
sekitar ada kegiatan atau program yang diadakan yaitu perelek, jadi setiap bulan
keluarga rajin membayar perelek( sebutan warga untuk uang sampah). Tapi untuk
akhir-akhir ini keluarga mengatakan bahwa program pembuangan sampah sudah
jarang aktif, biasanya minimal satu minggu sekali, dan maksimal 1 minggu dua kali
9
ada petugas ataupun karang taruna yang berkelililng untuk membawa sampah
rumah tangga setiap warga.

h. Pengaturan/ Peataan Rumah


Saat dilakukan pengkajian untuk barang-barang atau perabotan yang berada di
dalam rumah sudah terrtata cukup rapi, hanya saja semenjak Ny. M sakit dan tidak
bisa berativitas seperti biasa, kedaan rumah cukup tidak tertata karena Tn. Y juga
sibuk mencari nafkah.

i. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW


Untuk karakteristik tetangga yang berada di daerah tersebut umumnya penduduk
asli Cicalengka, hubungan antar tetangga cukup baik, dilihat pada saat dilakukan
pengkajian terdapat tetangga yang datang untuk menjenguk dan menanyakan
kedaan Ny. M yang baru keluar dari rumah sakit sekitar 2 minggu. Ny. M dan Tn.
Y memang jarang mengikuti perkumpulan ataupun aktif dalam perkumpulan di
daerah nya, tapi ketika diminta untuk berpasrtisipasi seperti ketika ada kerja bakti,
Tn. Y selalu menyempatkan untuk datang apabila tidak sedang bekerja, berbeda
dengan Ny. M selalu aktif ketika ada acra ataupun ada kedukaan didekat rumah,
Ny. M biasanya langsung datang dan membantu tetangga nya.

j. Mobilitas Geografis Keluarga


Rumah Tn. Y cukup jauh dari jalan raya, yaitu harus memasuki gang sekitar 200
M, tapi mudah dijangkau dengan sepeda motor, untuk masuk lagi ke rumah Tn. Y
cukup sulit untuk dilalui sepeda motor dikarenakan gang nya yang cukup sempit
sekitar 60 cm, jarak dari rumah menuju pasar maupun fasilitas kesehatan cukup
mudah diakses karena banyak transportasi seperti, angkot, ojek, maupun stasiun
kereta api yang tak cukup jauh berada dibelakang rumah Tn. Y.

k. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat


Didalam masyarakat Tn. Y maupun Ny. M memang jarang mengikuti perkumpulan,
tetapi ketika ada masyarakat sekitar yang sedang mengalami musibah atau sedang
mengadakan acara, biasanya keluarga Tn. Y selalu datang untuk membantu.
10
l. System pendukung keluarga
Menurut keterangan Ny. M, Ia rajin berobat ke puskesmas ataupun mantra desa 1
bulan sekali, karena Ny. M meiliki hipertensi, untuk anggota keluarga lain seperti
Tn. Y maupun Tn. I jarang sakit.

11
Denah Rumah

G C
B

T
H E
F E D A R
A
S

Keterangan:

: Jendela C, D, E : Kamar tidur 1

: Pintu F : Kamar mandi

A : Ruang tamu G : Dapur

B : Ruang Tengah H : Tempat suluh

12
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga berfungsi dengan baik, dan dilakukan secara terbuka.
Terlihat ketika Ny. M megalami masalah kesehatan, terlihat komunikasi berjalan dengan
lancar, sepatnya tindakan yang diiberikan langsung terhadap Ny. M, begitu juga
komunikasi dengan anak Ny. M yang sudah menikah dan tidak tinggal dirumah.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Dalam hal struktur kekuatan keluarga, Tn. Y memegang peranan penting walaupun setiap
keputusan yang harus ditentukan harus disepakati berdua bersama Ny. M.

3. Struktur Peran
Tn. Y sebagai kepala keluarga sudah melakukan perannya denganbaik dan sesuai, Ny. M
juga sebagai seorang ibu rumah tangga sudah berperan dengan baik, selain menjadi seorang
ibu rumah tangga, Ny. M juga membantu perekonomian keluarga dengan mencari nafkah.

4. Nilai Atau Norma Keluarga


Didalam keluarga, tidak ada norma, nilai atau aturan yang bertentangan dengan kesehatan,
ataupun mempengaruhi derajat kesehatan keluarga.

F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Hubungan antara anggota keluarga terlihat baik dan harmonis, terlihat dari cara Tn. Y
merawat Ny. M yang tidak sakit dan selalu menanyakan apa saja yang dibutuhkan oleh Ny.
M.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antara keluarga Tn. Y dengan tetangga sekitar sudah berjalan dengan baik, tidak
pernah ada perselisihan diantara semua tetangga pada daerah tersebut. Ny. M tidak
mengikuti kegiatan rutinan seperti pengajian ibu-ibu dikarenakan Ny. M sibuk bekerja dan
terkadang juga harus merawat cucu nya.
3. Fungsi Repproduksi
Tn. Y dan Ny. M sudah menjalankan fungsi reproduksi nya dengan baik, mulai dari
memiliki 2 orang anak dan setelah itu Ny. M langsung melakukan kontrasepsi ( akseptor
13
KB Suntik) semenjak anak kedua nya lahir(sekitar 25 tahun yang lalu), taoi sudah 3 tahun
terakhir Ny. M berhenti KB dikarenakan sudah memasuki masa menopause. Hanya saja
yang salah ialah Ny. M tidak pernah berganti akseptor, dan 25 tahun lebih hanya
menggunakan KB suntik, sehingga kemungkinan kadar kolesterol yang dimiliki Ny. M
jiuga tinggi slaah satu factor penyebabnya juga merupakan karena tak pernah berganti KB.
Padahal Ny. M sudah sering dianjurkan oleh bidan untuk mengganti akseptor KB tapi Ny.
M mengatakan dia tidak mau karena takut dipasang.
4. Fungsi Ekonomi
Tn. Y dan Ny. M merupakan pencari nafkah di keluarga tersebut, sedangkan anaknya yaitu,
Tn. I yang sudah berusia 34 tahun tidak memiliki pekerjaan dan belum menikah, sehingga
seharusnya di usia yang sudah tua Ny. M dan Tn. Y sudah tidak memiliki tanggungan tapi
masih memiliki tanggungan untuk diberikan biaya.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga sudah mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga. Hal ini
ditujukan dengan ketika ditanya mengenai penyakit hipertensi yag dialami oleh Ny. M, Ny.
M mampu menjelaskan mengenai pengertian, diit, maupun obat apa saja yang digunakan,
serta, apa saja yang harus dimakan atau tidak.

G. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stress Jangka Pendek Dan Panjang
Sudah sekitar 3 minggu semenjak Ny. M keluar dari rumah sakit karena stroke ringan yang
dialaminya, terlihat Ny. M takut dan cemas akan kondisinya saat ini, Ny. M mengatakan
takut tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, saat dikaji Ny. M menangis. Ny. M
mengatakan sangat sedih dengan kedaannya saat ini dikarenakan kehidupannya sangat
drastic berubah semenjak Ia sakit. Ny. M yang biasanya pergi kesana kemari beraktivitas
seperti biasa, membantu mencari nafkah, kini hanya tiduran saja di Kasur sehingga
menimbulkan stress pada Ny. M sendiri.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/ Stressor


Kemampuan keluarga khususnya Ny. M dalam kondisi sakit saat ini terlihat belum bisa
menerima kondisinya saat ini, dikarenakan kehiduoannya yang berubah sangat drastis
semenjak Ia sakit. Sedangkan Tn. Y terlihat tabah dan kuat menjalai apa yang sedang
terjadi.

14
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarrga cukup baik, saat dikaji terlihat anak cucu dari
keluarga Tn. Y sengaja datang dari jauh untuk melihat kondisi ibu nya dan juga cucu-cucu
terlihat sebagai peghibur keluarga Tn. Y dalam kondisi seperi saat ini.

H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Identitas
Nama : Ny. M
Umur : 58 Thn
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani

2. Keluhan/Riwayat Penyakit Saat Ini


Saat dilakukan pengkajian terlihat tangan kiri Ny. M tidak dapat digerakkan, Ny. M
hanya tiduran saja di Kasur, ketika ingin ke kamar mandi pun harus dibantu. Menurut
Ny. M ketika masuk ke RS, tangan kiri nya tidak bisa digerakkan, ketika digerakkan
rasa nya sangat sakit, tangan kesemutan, wajah kaku. Ketika dikaji TD normal: 120/90
mmHg, suhu 37,2 C, RR 21x/menit

3. Riwayat Penyakit Sebelumnya


Menurut Ny. M dulu ia menderita hipertensi mencapai 200 mmHg, vertigo, dan terkadang
pusing.

4. Tanda Tanda Vital


Tekanan Darah : 120 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Respirasi : 21 x/menit
Suhu : 37,2 derajat Celcius

5. System Cardio Vascular


Saat dikaji, bunyi jantung normal, dada simetris.
6. System Respirasi
Saat dikaji bunyi nafas normal, tidak terdapat ronkhi dan wheezing.

15
7. System Gastrointestinal
Saat di inspeksi abdomen terlihat normal tidak terdapat lesi, saat palpasi tidak terdapat
nyeri, bising usus: 16 x/menit.

8. System Persyarafan
Saat dikaji dari system saraf ke I-VI normal, pada saraf ke V abdusen terdapat gangguan
yaitu agak kaku pada bagian wajah.
Pada saraf ekstremitas atas sebelah kiri terdapat gangguan.

9. System Muskulosceletal
Saat dikaji ekstremitas atas sebelah kiri bagian bawah atau tangan Ny. M tidak dapat
digerakkan dan kaku, ektremitas bawah terlihat mengecil.

10. System Genitalia


(Tidak dikaji)

I. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap Masalah Kesehatannya:
Saat dikaji Ny. M mengatakan ingin kembali sehat seperti semula agar dapat beraktivitas
kembali, karena menurut Ny. M kehidupannya sangat berubah drastic, Ny. M yang
biasanya dulu sering bepergian dan juga kesana kemari untuk mencari nafkah kini hanya
bisa diam dan tiduran saja di Kasur, sehingga terlihat Ny. M sangat sedih dengan
keadaannya saat ini.

2. Terhadap Petugas Kesehatan Yang Ada:


Harapan keluarga Tn. Y terhadap petugas kesehatan adalah, semoga petugas kesehatan
dapat meningkatkan pelayanan khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu, karena
menurut keterangan Ny. M ia bersyukur sudah memiliki jaminan kesehatan gratis (BPJS)
sehingga ketika ia dirawat di RS pun tidak mengeluarkan biaya yang sangat banyak.

16
B. ANALISA DATA
NO. DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB
1. Ds: Hambatan Ketidakmampuan
1. Ny. M mengatakan dulu terasa nyeri mobilitas fisik keluarga dalam merawat
pada bagian tangan kiri. anggota keluarga yang
2. Ny. M mengatakan terkadang saat sakit, disebabkan karena
ke kamar mandi dia hanya ngesot kurang mengatahui
saja karena takut jatuh dan akan perkembangan
berbahaya. perawatan yang
3. Ny. M mengatakan jarang solat dibutuhkan.
diakrenakan sulit untuk ambil
wudhu, ketika tidak ada siapa-siapa
dirumah.

DO:
1. Ny. M terlihat hanya bisa berbaring
dan sesekali duduk.
2. Saat digerakkan oleh perawat
terlihat tangan kiri Ny. M kaku dan
sulit untuk digerakkan.
3. Ny. M terlihat sangat sedih dengan
keadaannya saat ini
2. DS: Hambatan Ketidaksanggupan
1. Ny. M mengatakan ketika pemeliharaan keluarga dalam
dirinya sakit rumah sedikit rumah memelihara lingkungan
terlihat berantakan. rumah yang dapat
memegaruhi kesehatan
dan perkembangan
DO; pribadi anggota
1. Saat dilakukan pengkajian, keluarga. Disebabkan
terlihat rumah cukup pengap karena kurangnya
dan gelap dikarenakan kurang sumber-sumber anggota
nya ventilasi dirumah. keluarga.

17
2. Jarak septic tank dan sumur
keluarga <10 M
3. Hanya ada 2 ventilasi
seukuruan 30 cm di ruang
tamu.
3. DS: Kesiapan
1. Ny. M mengatakan ingin meningkatkan
kembali beraktivitas seperti harapan
sedia kala.
2. Ny. M mengatakan ingin
seperti dulu lagi menjalain
kehidupan yang normal
3. Ny. M mengatakan ingin sekali
cepat sembuh
4. Ny. M takut penyakitnya
bertambah parah.
5. Ny. M mengatakan selalu
meminta bantuan therapist
yang sukarela datang kerumah
untuk membantu dalam
pergerakan tangan nya.

DO:
1. Terlihat Ny. M meneteskan air
mata ketika mengungkapkan
apa yang ia inginkan.
2. Terlihat Ny. M
memperagakkkan gerakan
yang diajarkan oleh therapist
(ROM).

J. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny. M dengan stroke ringan

18
NO. KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah Masalah yang terdapat di
- Tidak/kurang 3 keluarga Tn. Y khususnya
sehat penyakit yang terjadi pada
- Ancaman 2 1 2/3x1= 2/3 Ny. M merupakan
kesehatan penyakit keturunan dan
- Keadaan 1 diakibatkan pula oleh
sejahtera kebiasaan, ataupun pola
hidup. Dan juga dilihat
dari riwayat persaliann
Ny. M yang mengalami
hipertensi. Sehingga
kriteria masalah pada pont
ini merupakan ancaman
kesehatan yang harus
egera ditanggulangi.
2. Kemungkinan Terdapat salah satu
masalah untuk sumber dalam kriteria
diubah kemungkinan masalah
- Mudah 2 2 1/2x2 = 1 dapat diubah yaitu kurang
- Sebagian 1 nya sumber daya keluarga
- Tidak dapat 0 khususnya dalam bentuk
keuangan maupun fisik,
dalam bentuk keuangan,
Keluarga Tn. Y
merupakan keluarga
petani dan juga memiliki
penghasilan yang pas
pasan sehingga menjadi
salah satu indicator yang
menghambat dalam
perubahan, selain itu usia
yang sudah lanjut juga

19
dapat menjadi
penghambat dalam
perubahan dalam
keluarga.
3. Potensial Masalah Terdapat lamanya
untuk dicegah masalah yang
- Tinggi 3 berhubungan dengan
- Cukup 2 1 2/3x1= 2/3 jangka waktu masalah itu
- Rendah 1 ada, terlihat dalam kasus,
bahwa Ny. M sudah
cukup lama mengalami
hipertensi.
4. Menonjolnya Saat dikaji mengenai
masalah permasalah yang terjadi,
- Masalah harus 2 Ny. M mengungkapkan
segera bahwa dirinya cukup
ditangani kesulitan dengan
- Ada masalah 1 1 2/2x1 = 1 keadaannya seperti
tapi tidak sekarang. Sehingga Ny.
segera perlu M khsusnya ingin segera
ditangani terselesaikan masalah nya
- Masalah tidak 0 saat ini.
dirasakan
TOTAL SCORE 2 4/3

2. Hambatan pemeliharaan rumah keluarga Tn. Y ditandai dengan


Keteidaksanggupan keluarga dalam memlihara lingkungan rumah
NO. KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah Terlihat dari sanitasi
- Tidak/Kurang 3 rumah keluarga Tn. Y
sehat 1 2/3x1 = 2/3 yang kurang baik, dimulai
- Ancaman dari ventilasi yang sangat
Kesehatan 2 kurang, pencahayaan

20
- Keadaan rumah yang jarang
sejahtera 1 terpapar sinar matahari,
maupun letak septic tank
yang kurang dari 10 M.
2. Kemungkinan Sebagian dapat diubah
masalah untuk dikarenakan banyak hal
diubah yang menjadi hembatan
- Mudah 2 dalam upaya perubahan
- Sebagian 1 2 1/2x2 = 1 masalah seperti, sumber
- Tidak dapat 0 daya keluarga yang
kurang.
3. Potensial Masalah Potensial dicegahnya
untuk dicegah masalah dirasakan cukup
- Tinggi 3 karena saat dikaji tidak
- Cukup 2 1 2/3x2=2/3 terdapat kepelikan yang
- Rendah 1 berarti didalam keluarga
ditandai dengan sudah
menikahnya anak Tn. Y
dan kedua pasutri itu oun
masih aktif menvari
4. Menonjolnya Terlihat dari keadaan
masalah rumah yang menurut
- Masalah harus 2 keluarga sudah nyaman,
segera dan tidak dirasakan untuk
ditangani segera diubah.
- Ada masalah 1 1 0/2x1= 0
tapi tidak
segera perlu
ditangani
- Masalah tidak 0
dirasakan
TOTAL SCORE 1 4/3

21
K. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hambatan mobilitas fisik b.d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny. M
dalam mobilisasi, disebabkan karena kurang mengatahui perkembangan
perawatan yang dibutuhkan.
2. Hambatan pemeliharaan rumah b.d Ketidaksanggupan keluarga dalam
memelihara lingkungan rumah yang dapat memegaruhi kesehatan dan
perkembangan pribadi anggota keluarga.
3. Kesiapan meningkatkan harapan Ny. M terhadap kesembuhan dari penyakit
yang dialami saat ini.

22
TUJUAN KRITERIA EVALUASI
DIAGNOSA UMUM KHUSUS KRITERIA INDIKATOR INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Hambatan mobilitas Setelah Setelah dilakukan Demonstrasi 1) Keluarga dapat 1. Diskusikan bersama keluarga
fisik b.d kunjungan kunjungan rumah mendemosntrasikan perawatan apa saja yang
Ketidakmampuan rumah selama 1x30 menit membantu Ny. M sudah dilakukan keluarga
keluarga dalam sebanyak 5x, keluarga dapat: dalam ambulasi terhadap Ny. M
merawat Ny. M diharapkan 1. Membantu Ny. M 2) Keluarga dapat 2. Berikan pujian terhadap
dalam mobilisasi, keluarga dalam ambulasi mendemonstrasikan keluarga mengenai
disebabkan karena dapat 2. Membantu perawatan Ny. M perawatan yang sudah
kurang mengatahui melakukan perawatan Ny. M seperti mandi, dilakukan keluarga pada Ny.
perkembangan perawatan seperti mandi, makan, dan M
perawatan yang kepada Ny. M makan, dan perawatan tubuh 3. Berikan informasi kepada
dibutuhkan. dengan lebih perawatan tubuh lainnya. keluarga mengenai
optimal lainnya. 3) Keluarga dapat perawatan yang dapat
3. Membantu Ny. M mendemonstrasikan keluarga lakukan dirumah
dalam melakukan Membantu Ny. M untuk mengopimalkan
ibadah(wudhu dan dalam melakukan kesembuhan Ny. M
sholat) ibadah(wudhu dan 4. Demonstrasikan pada
4. Membantu Ny. M sholat) keluarga mengenai ambulasi
dalam mengatur Ny. M.

23
posisi nyaman saat 4) Keluarga dapat 5. Demonstrasikan pada
duduk maupun mendemonstrasikan keluarga mengenai terapi
tidur. Membantu Ny. M latihan; pergerakan sendi dan
dalam mengatur otot ederhana yang dapat
posisi nyaman saat keluarga lakukan tanpa
duduk maupun bantuan perawat nanti.
tidur. 6. Demonstrasikan pada
keluarga mengenai
perawatan diri yang dapat
dilakukan oleh Ny. M
dirumah
7. Motivasi keluarga untuk
mengulang setiap tindakan
yang sudah diajarakan
perawat ataupun dapat
meminta bantuan tenaga
kesehatan lainnya.
8. Berikan reincforcement
positif atas usaha yang sudah
dilakukan oleh keluarga.

24
Hambatan Setelah Setelah dilakukan Respon 1. Keluarga dapat 1. Diskusikan bersama keluarga
pemeliharaan rumah kunjungan kunjungan rumah verbal menyebutkan betapa pentingnnya
b.d rumah selama 1x20 menit indicator rumah kebersihan lingkungan.
Ketidaksanggupan sebanyak 4x, keluarga dapat: demonstrasi yang bersih dan 2. Beri pujian pada keluarga
keluarga dalam diharapkan 1. Menyatakan sehat. mengenai pemhahaman
memelihara keluarga perasaan subjektif 2. Keluarga dapat keluarga tentang kebersihan
lingkungan rumah dapat mengenai tempat mengungkapkan lingkungan
yang dapat melakukan tinggalnya. harapan akan 3. Berikan informasi kepada
memegaruhi pemeliharaan 2. Melakukan upaya kondisi rumah nya keluarga mengenai
kesehatan dan rumah upaya dalam saat ini. pentingnya kebersihan, dan
perkembangan meningkatkan pemeliharaan 3. Keluarga dapat bagaimana kritria rumah
pribadi anggota kesehatan kesehatan rumah mengetaui yang bersih dan sehat.
keluarga. didalam lebih baik lagi. informasi mengenai 4. Berikan kesempatan pada
keluarga perawatan keluarga untuk bertanya dan
sementara (respect mengajukan pendapat
care) 5. Tentukan bersama keluarga
4. Dapat mengenai pemeliharaan
mendiskusikan rumah keluarga.
mengenai 6. Sarankan perubahan pada
pembiayaan yang rumah demi kenyamanann
akan dibutuhkan

25
dalam pemiharaan dan peningkatan kesehatan
rumah yang lebih keluarga
sehat. 7. Tawarkan solusi terhadap
adanya kesulitan keuangan
pada keluarga.
8. Motivasi keluarga untuk
melakukan perubahan.
9. Berikan reincforcement
positif atas apresiasi dan
usaha keluarga untuk
perubahan.
Kesiapan Setelah Setelah dilakukan Verbal 1. Ny. M dapat 1. Diskusikan mengenai
meningkatkan kunjungan kunjungan rumah menngungkapkan keinginan dan harapan untuk
harapan Ny. M rumah selama 1x30 menit keinginan untuk sembuh dan kembali
terhadap kesembuhan sebanyak 5x, Ny. M dapat sembuh kembali beraktivitas dengan normal.
dari penyakit yang diharapkan mengungkapkan: 2. Terbangunnya 2. Berikan pujian terhadap Ny.
dialami saat ini. Ny. M dapat 1. Keinginann semangat atas M dan keluarga mengenai
meningkatkan meningkatkan keinginan perasaan keluarga mengenai
harapan harapan ksembuhan agar harapan mereka.
menganai kesembuhan dapat beraktivitas 3. Berikan dukungan mengenai
kesembuhan seperti sedia kala. pengambilan keputusan baik

26
dan 2. Percaya 3. Ny. M dapat secara perawatan kepada
melakukan bahwa meningkatkan keluarga upaya peningkatan
aktivitas dengan hubungan baik kesehatan pada Ny. M
kembali tindakan yang dengan keluarga 4. Anjurkan keluarga untuk
dengan efektif serta ataupun tenaga lebih memberikan dukungan
normal harapan dapat kesehatan lain secara emosional dan
mengurangi nyadan perawatan terhadap Ny. M
penyakit yang membangun 5. Anjurkan keluarga untuk
diderita saat hubungan untuk lebih mendekatkan Ny. M
ini. meningkatkan dengan lingkungan sosial
kesembuhan. atau seklililing upaya
peningkatan harapan pada
Ny. M
6. Motivasi keluarga untuk
selalu melakukan apa yang
dianjurkan oleh perawat
7. Berikan reincforcement
positif atas usaha keluarga
mengenai peningkatan
harapan untuk Ny. M

27
DAFTAR PUSTAKA
Gloria, Howard, etc. 2013. Nursing Interventions Classifications (NIC). Edisi ke-6 Edisi Indonesia. Singapore: Elsevier inc.
Sue, Marion , etc. 2013. Nursing Interventions Classifications (NIC). Edisi ke-5 Edisi Indonesia. Singapore: Elsevier inc.
Herdman, T. Heather. 2015. Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi& Klasifikasi. Jakarta: EGC

DOKUMENTASI

28

Anda mungkin juga menyukai