Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN STUNTING

PADA BALITA DI UPTD PUSKESMAS JATIREJA

TRIANA KELAS A
• LATAR BELAKANG
Riskesdas 2018 menunjuk adanya perbaikan pada status gizi buruk dan kurang balita
di Indonesia yaitu 19.6% (Riskesdas 2013) mejadi 17.7% (Riskesdas 2018). Maka
dapat dikatakan bahwa proporsi stunting di Indonesia karena kurang gizi kronik
menurun dari 37,2% (Riskesdas 2013) menjadi 30,8% (Riskesdas 2018).tetapi angka
penurunan ini tidaklah cukup, karena jika dilihat dari target WHO masih jauh dari
angka yang ditargetkan yaitu 20%.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di UPTD


Puskesmas Jatireja kecamatan Compreng kabupaten Subang,
didapatan data sekitar 150 balita usia 5 tahun mengalami
kondisi stunting. Untuk mendapatkan data yang prevelansi
kejadian stunting maka peneliti melakukan studi banding
dengan UPTD Puskesmas Compreng. Dari hasil studi banding
tersebut didapatkan bahwa UPTD Puskesmas Jatireja lebih
tinggi angka kejadian stunting dari pada UPTD Compreng.
Menurut petugas puskesmas UPTD Puskesmas Compreng.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan
antara status gizi dengan kejadian stunting pada balita. Di
UPTD Puskesmas Jatireja
Tujuan Penulisan
Tujuan umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada hubungan status gizi dengan kejadian
stunting pada balita di UPTD Puskesmas Jatireja.

Tujuan Khusus
• Untuk mengetahui apakah ada hubungan status
gizi dengan stunting pad balita di UPTD Pskesmas
Jatireja.
• Untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi ibu
balita
• Menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi
terhadap kejadian stunting pada balita.
BAB II
TINJAUAN Faktor tumbang
TEORI
Anak balita disebut juga masa
emas “golden age” yang
berusia 0-6 tahun.
Sekelompok anak yang berada 1. Internal
dlm proses tumbang yang 2. Eksternal
ersifat unik

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel


serta jaringan interselular. Perkembangan adalah
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks
Konsep status gizi

Faktor yang
mempengearuhi status
suatu proses organisme gizi
menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal
melalui proses pencernaan,
absobsi, transportasi, 1. Penyebab langsung
penyimpanan, metabolisme 2. Pengebab tidak langsung
dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi
Faktor
Konsep penyebab
Stuntink

 Status gizi
 Protein
 Vit A dan Zinc
Stunting atau kerdil adalah kondisi gagal  Penyakit infeksi
tumbuh pada bayi yaitu usia 0-11 bulan  Pemeberian ASI eksklusif
dan anak balita 0-5 tahun. Hal tersebut  Status imuniasasi
disebabkan oleh kekurangan gizi kronis  Usia balta
terutama dalam 1.000 hari pertama
kehidupan, sehingga menyebabkan anak
tumbuh lebih pendek dari seharusnya
Kerangka Konseptual
BAB III
Metodeologi
Penelitian
Paradigma
Anak balita disebut juga masa emas “golden age” yang berusia 0-6 tahun. Sekelompok
anak yang berada dlm proses tumbang yang ersifat unik
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

Metode Penelitian

Menurut Sugiono 2017 Metode Pada penelitian ini peneliti mengambil


peneltian adalah suatu cara penelitian kuantitatif, metode penelitian
ilmiah untuk mendapatkan data kuantitatif merupakan salah satu jenis
untuk tujuan tertentu. penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur
dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya
Hipotesis
Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian.
 Hipotesis Nol (H0)
 Dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara status gizi
dengan kejadian stunting pada balita.
 Hipotesis Alternative (Ha)
 Dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara status gizi
dengan kejadian stunting pada balita.
Variable Penelitian

 Variable Independen
variabel yang mempengaruhi atau
nilainya menentukan variable lain.
Variable pada peneltian ini adalah
Status Gizi

 Variable Dependen
variabel yang dipengaruhi nilainya
ditentukan oleh variabel lain. Varriable
pada penelitian ini adalah Stuntink
Populasi Dan Sample

 Teknik Sampling dalam


 Populasi penelitian Dalam penelitian ini
adalah wilayah generalisasi yang terdiri teknik pengambilan sampel
atas objek / subjek yang mempunyai yang digunakan oleh peneliti
kuantitas dan karakteristik tertentu yang adalah accidental sampling.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari Menurut Dahlan (2004),
dan kemudian ditarik kesimpulannya accidental sampling adalah
(Sugiyono, 2018). Populasi dalam
teknik penentuan responden
penelitian ini Balita di UPTD Puskesmas
Jatireja berdasarkan siapa saja yang
secara kebetulan dipandang
cocok sebagai sumber data
(masuk kriteria inklusi) maka
akan diberikan kuesioner
Uji Validitas dan Reabilitas
Instrumen
Instrumen
penelitian
 Uji Validitas
Prinsip validitas adalah pengukuran
Instrument penelitian dan pengamatan yang berarti prinsip
untuk variable keandalan instrumen dalam
Independen status gizi mengumpulkan data (Nursalam,
peneliti menggunakan 2013). Dalam penelitian ini alat
skala interval dengan pengumpulan menggunakan
kuesioner berupa kuesioner.
pertanyaan terbuka  Uji Reliabilitas.
dengan jawaban Uji Reliabilitas adalah indeks yang
singkat. menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan (Notoatmodjo, 2012).
Untuk kuesioner yang digunakan di
dalam penelitian ini telah didukung
validitas dan reabilitasnya (Buysse,
2008. Dalam Farhan).
Pengolahan Data

 Editing
Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan pengisian kuesioner mengenai
karakteristik responden.
 Coding
Peneliti memberikan kode atau nilai pada jenis data untuk memudahkan
pengolahan data. Pada penelitian ini peneliti memberikan kode A untuk responden
dengan status gizi baik dan kode B untuk responden yang responden dengan status
gizi buruk.
 Entery Data
Disini peneliti melakuakan Entery data jika sudah yakin bahwa data yang ada sudah
benar, baik dari kelengkapan maupun pengkodeannya. Berikutnya peneliti
memasukan data satu persatu kedalam paket program komputer untuk kemudian
dilanjutkan dengan pengolahan data.
 Cleaning
Peneliti memeriksa data yang sudah dimasukan tadi. Peneliti memeriksa apakah
ada data yang tidak tepat yang masuk dalam paket program komputer. Setelah
peneliti yakin semua data telah dibersihkan maka dilanjutkan dengan analisa data.
 Tabulating
Dalam penelitian ini, peneliti membuat tabel karakteristik responden, status gizi
dengan stunting pada balita..
Analisa Data

 Analisa Univariat
Analisa Univariat adalah yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitiannya, analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012).
 Status Gizi
Untuk meneliti status gizi Peneliti menggunakan kuesioner dengan pertanyaan
yang mengarahkan ke terpenuhinya status gizi
 Stunting
Untuk meneliti stunting peneliti juga menggunakan kuesioner dengan
pertanyaan yang mengalami stunting
 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2012). Metode analisis data yang dilakukan
yaitu statistik non-parametris dengan metode korelasi Spearman Rank dimana
metode ini digunakan mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi
hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk
interval, dan sumber data antar variabel tidak harus sama (Sugiyono, 2018).
Matur Suwun

Anda mungkin juga menyukai