Anda di halaman 1dari 19

http://portalkppn.

com/mpn-g2/cara-melakukan-pendaftaran-registrasi-di-
simponi/

Cara Melakukan
Pendaftaran/Registrasi Di
Simponi

Simponi adalah aplikasi berbasis web untuk melakukan


pembayaran/penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Berikut ini cara untuk melakukan pendaftaran/registrasi di Simponi.

1. Akses website SIMPONI di alamat : www.simponi.kemenkeu.go.id;


2. Kemudian klik tombol Daftar » Daftar Pengguna;
3. Lalu akan muncul Form Pendaftaran Pengguna.

1
4. Pilih Tipe Pengguna.

Penjelasan :
1. USER BILLING BUMN » Digunakan oleh wajib bayar
perusahaan-perusahaan BUMN untuk penyetoran dividen
bagian pemerintah. Untuk tipe ini bersifat offical dimana
wajib bayar harus mengajukan resmi ke Direktorat PNBP,
Ditjen Anggaran untuk
memperoleh username dan password.
2. USER BILLING K/L » Digunakan oleh wajib bayar atau
wajib setor (bendahara satker KL) untuk penyetoran PNBP
fungsional dan PNBP Umum pada KL bersangkutan.
3. USER BILLING SDA NON MIGAS » Digunakan oleh wajib
bayar (perusahaan) untuk penyetoran PNBP SDA Non
Migas seperti Royalti, Iuran Tetap, Penjualan Hasil
Tambang, DR, PSDH, PKH, PHP dll.
4. USER BILLING MIGAS » Digunakan oleh wajib bayar
(perusahaan) dibidang Minyak dan Gas Bumi untuk
penyetoran PNBP Migas, DMO, Pendapatan Lainnya dari
Kegiatan Hulu Migas. Untuk tipe ini bersifat offical dimana
wajib bayar harus mengajukan resmi ke Direktorat PNBP,
Ditjen Anggaran untuk
memperoleh username dan password.
5. USER BILLING NON ANGGARAN » Digunakan oleh
Bendahara Pengeluaran untuk penyetoran pengembalian
belanja tahun berjalan dan penyetoran sisa UP/TUP,
disamping itu digunakan untuk pihak-pihak terkait untuk
setoran PFK seperti setoran BPJS dari Pemda dll.

2
5. Isi Data Wajib Bayar/Wajib Setor.

Penjelasan :
1. Khusus untuk pengguna User Biling KL dan User Biling
Non Anggaran, apabila pengguna merupakan bendahara
satker maka disarankan menggunakan nama
instansi bukan nama pribadi misal “Bendahara Ditjen
Anggaran”. Nama tersebut akan tercetak di Bukti
Penerimaan Negara (BPN) yang diterbitkan bank/pos
persepsi.
2. Alamat email wajib benar karena SIMPONI akan
mengirimkan “Aktivasi” ke alamat email yang dimaksud.
Apabila email yang dimasukkan salah maka proses aktivasi
tidak bisa berlanjut.

3
6. Pilih Data KL, Unit dan Satker.

Penjelasan :
Untuk User Biling KL dan Biling SDA Non Migas, pemilihan KL,
Unit dan Satker akan mempengaruhi Jenis PNBP yang akan
dimunculkan oleh SIMPONI saat pembuatan biling.Misalnya :
1. Apabila pengguna Biling KL memilih K/L : Kepolisian
Negara RI, maka akan muncul jenis PNBP seperti SIM,
STNK, BPKB dll.
2. Apabila pengguna Biling SDA Non Migas memilih ESDM,
maka akan muncul jenis PNBP seperti Royalti, Iuran Tetap
dan Penjualan Hasil Tambang.

Sebagai informasi bahwa SIMPONI juga memfasilitasi


menu “Manajemen User” dimana pengguna dimungkinkan untuk
melakukan perubahan data KL, Unit dan Satker. Jadi apabila terjadi
kesalahan pemilihan KL, Unit dan Satker saat registrasi maka
silahkan lakukan edit profile ketika sudah aktif sebagai pengguna
SIMPONI.

7. Isikan data Badan Usaha (Khusus tipe User Biling SDA Non
Migas)

4
Catatan Penting :
Nama Badan Usaha diisi nama perusahaan, misal PT. Kaltim Prima
Coal. Nama Badan Usaha ini akan tercetak di Bukti Setor/ Bukti
Penerimaan Negara. Oleh karena itu, saat registrasi agar
memasukkan nama badan usaha yang benar karena nama ini tidak
bisa dilakukan edit/ perubahan saat sudah aktif menjadi pengguna
SIMPONI.

5
8. Pembuatan Username yang akan digunakan untuk login SIMPONI.

Catatan :
o Khusus Biling KL dan Biling Non Anggaran disarankan
tidak menggunakan nama pribadi untuk username/user
ID tersebut, karena User ID tersebut akan digunakan
seterusnya oleh unit/satker yang bersangkutan. Misal
bendahara satker bernama Subandi, maka tidak disarankan
menggunakan user ID : “Subandi”.
o Setelah semua data dirasa lengkap maka klik daftar dan
SIMPONI akan mengirimkan notifikasi Aktivasi ke alamat
email yang telah dimasukkan.

6
9. Klik Aktivasi melalui email.

10. Proses terakhir klik “Aktifkan” maka sudah aktif sebagai


pengguna SIMPONI.

Proses registrasi SIMPONI telah selesai.

7
http://portalkppn.com/mpn-g2/cara-bayar-setor-pnbp-di-simponi-untuk-
perusahaan/

Cara Pembayaran Simponi


PNBP Wajib Bayar Perusahaan
Pembayaran PNBP oleh Wajib Bayar Perusahaan menggunakan tipe
pengguna User Billing SDA Non Migas, yaitu jenis billing yang digunakan
oleh wajib bayar (perusahaan) untuk penyetoran PNBP SDA Non Migas
seperti Royalti, Iuran Tetap, Penjualan Hasil Tambang, DR, PSDH, PKH, PHP,
dan lain-lain.

8
Bagaimana cara pembuatan billingnya? Yuk simak langkah berikut ini :

1. Silahkan login SIMPONI dengan User ID yang telah dibuat dan telah
aktif. Kalau belum punya User ID atau belum mendaftar, lihat
caranya di tulisan Cara Melakukan Pendaftaran/Registrasi di
Simponi.

9
2. Tampilan Setelah Login.

Keterangan :
1. Menu Billing berisi menu pembuatan billing dan history
billing;
2. Menu Manajemen User berisi menu “Change
Password” dan “Edit Profile”
3. Menu Manajemen Report berisi Laporan Pembayaran
PNBP dalam bentuk rekap
4. Tanda (?) untuk menanyakan kepada admin SIMPONI
apabila terdapat permasalahan terkait SIMPONI
5. Tanda (x) digunakan untuk keluar atau logout dari
SIMPONI.
3. Klik menu Billing»Pembuatan Billing (Non Migas)»SDA Non
Migas untuk menampilkan form pembuatan Billing SDA Non

10
Migas.

11
4. Input data pada Form Pembuatan Billing K/L.

12
Penjelasan :

No Penjelasan

Kolom “No. billing” tidak perlu diisi karena nomor billing ini akan secara otomatis keluar ketika data
1
Nomor billing ini terdiri dari 15 Digit angka.

Kolom “Tanggal billing” tidak perlu diisi karena otomatis keluar ketika data sudah diinput semua dan
2
merupakan tanggal dan waktu terbitnya kode billing.

3 Kolom “Tanggal Kadaluarsa” tidak perlu diisi karena otomatis keluar ketika data sudah diinput semu
Tanggal kadaluarsa ini merupakan batas akhir kode billing masih dapat dibayarkan ke Bank/Pos Perse

13
tersebut maka kode billing tidak bisa ditransaksikan karena tidak akan muncul di layar ATM, Teller, In
bahwa tanggal kadaluarsa kode billing tersebut bukan merupakan tanggal jatuh tempo pembayaran PN

Kolom “Nama Perusahaan” otomatis keluar sesuai dengan Nama Badan Usaha yang diinput saat reg

Nama perusahaan ini wajib benar karena nama ini akan tercetak di Bukti Penerimaan
4

Nama Perusahaan tersebut tidak dapat diedit sehingga apabila ada kesalahan nama
kembali/ buat akun kembali dan isikan nama perusahaan yang benar pada Data Bad

Data KL, Unit dan Satker otomatis terisi sesuai dengan pemilihan KL, Unit dan Satker saat Registra
Data KL, Unit atau Satker tersebut dapat dilakukan edit melalui menu Manajemen U

5 Pengguna SIMPONI seperti Perusahaan Tambang ketika akan bayar royalti maka pas
akan bayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan silahkan edit profile dengan memilih K
Hidup dan Kehutanan.

Kolom “Surat Perintah Pembayaran/Tagihan” ini bersifat opsional bisa diisi atau tidak diisi. Diisi a
Lembaga atas kekurangan/keterlambatan pembayaran PNBP.
Misal hasil audit BPKP atas perusahaan tambang terjadi kekurangan pembayaran PN
ESDM akan mengeluarkan Surat Tagihan, selanjutnya berdasarkan tagihan tersebut
mencantumkan nomor surat tagihan pada kolom Surat Perintah Pembayaran/Tagiha
6

Perlu dicatat agar tidak menggunakan karakter khusus seperti (;, “, /, dll) saat pen
S-12/DJPMB/2012. Penggunaan karakter khusus dapat menyebabkan gagal simpan s
billing.

Kolom “Mata Uang” dipilih sesuai jenis setoran. Apabila akan membayar PNBP dalam Rupiah maka
7
PNBP dalam Valas Dolar Amerika maka pilih USD.

8 Kolom “Total Setoran” tidak perlu diisi karena akan keluar angka nominal secara otomatis ketika pro

Tanda “Tambah Baris” merupakan fasilitas SIMPONI untuk menambah baris dalam hal pengguna SI
9
lebih dari satu dalam 1 kode billing.

14
Misal Perusahan PKP2B akan menyetor Royalti dan Penjualan Hasil Tambang dalam 1
baris sehingga pengguna harus klik tambah baris.

10 “Hapus Baris” merupakan fasilitas SIMPONI untuk menghapus baris yang tidak dikehendaki penggu

11 Kolom “Lokasi SDA” diisi dengan memilih provinsi dan kabupaten tempat Sumber Daya Alam terseb

Kolom “Jenis Penerimaan” digunakan untuk memilih jenis PNBP yang akan disetor dengan klik tand
Penerimaan. Jenis penerimaan yang akan ditampilkan SIMPONI tergantung pada pemilihan Data KL s
Contoh :
Pengguna SIMPONI adalah perusahaan PKP2B akan membayar PNBP Royalti dan Penjualan Hasil Ta
dan jenis tambang open pit. Setelah pengguna klik jenis penerimaan akan muncul sebagai berikut :

12

 Pada baris 1, pengguna double klik pada Jenis PNBP berupa Penjualan Hasil Tambang

15
 Pada baris 2, pengguna double klik pada jenis PNBP berupa Royalti Batubara Kalori >5100-610
seperti dibawah ini…

13 Kolom “Akun” akan otomatis terisi setelah pengguna SIMPONI memilih jenis penerimaan sebagaima

14 Kolom “Tarif” akan otomatis terisi setelah pengguna SIMPONI memilih jenis penerimaan sebagaima

Kolom “Harga” diisi sesuai harga penjualan sesuai ketentuan perundang-undangan. Dalam hal kolom
15
diabaikan

16 Kolom “Volume” diisi sesuai volume SDA Non Migas yang diproduksi/dijual.

17 Kolom “Satuan” akan otomatis terisi setelah pengguna SIMPONI memilih jenis penerimaan sebagaim

Kolom “Jumlah” akan otomatis keluar nominal angka hasil perkalian antara tarif, harga dan volume.
kolom jumlah tidak sesuai dengan jumlah PNBP yang akan dibayar maka pengguna SIMPONI dapat m
nominal angka pada kolom jumlah tersebut dengan nominal PNBP yang akan dibayar.

18 SIMPONI akan mengkonfirmasi pengguna dengan pertanyaan “Anda akan menghit


jawab “Ya” maka angka pada kolom volume otomatis berubah menyesuaikan, tapi a
angka pada kolom volume tidak akan berubah.

19 Kolom “Keterangan” digunakan apabila pengguna SIMPONI akan memberikan tambahan penjelasan

16
Contoh keterangan : “Pembayaran Royalti Bulan November 2015”.

Kolom “Jumlah Pembayaran” secara otomatis keluar nominal angka hasil penjumlahan dari nomina
20 Kolom ini terutama untuk membantu pengguna SIMPONI yang
membayar banyak jenis PNBP dalam 1 kode billing.

Tanda “SIMPAN” digunakan untuk proses akhir pembuatan billing. Setelah data semua yang dinput p
21
proses terkhir klik SIMPAN dan SIMPONI secara otomatis akan menerbitkan kode billing.

Kode billing inilah yang dapat ditransaksikan melalui ATM, Teller, Internet
Banking, atau EDC.

Contoh Tampilan Billing yang sudah selesai dibuat.

17
Contoh Tampilan billing SIMPONI yang sudah terbayar.

18
Contoh Tampilan “Detil” billing SIMPONI yang sudah terbayar.

Demikian semoga bermanfaat..

19

Anda mungkin juga menyukai