Anda di halaman 1dari 26

. KARTU KREDIT PEMERINTAH .

V.1.2

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
DESKRIPSI SINGKAT ............................................................................................................................. 3
I. Membuat Usulan UP KKP.............................................................................................................. 3
II. Merekam Referensi Rekanan Transaksi KKP …..……………………………………………………………………..13
III. Merekam Penerimaan Barang/Jasa KKP ……………………………………………………………………………....14

IV. Mencetak Perintah Bayar, DPT, dan Kuitansi KKP ………………………….…………………………………….16

V. Merekam SPM GUP KKP ……………………………………………………..………………………………………………..18

VI. Merekam Usulan TUP KKP ……………………………………………………….……………………………………….….20

VII. Merekam SPP/SPM PTUP KKP.…………………………………………………..…………………….………..……….…22

VIII. Mencatat SP2D GUP/PTUP KKP ..…………………………………………………………………………………………..24

2
DESKRIPSI SINGKAT
Petunjuk Teknis Pencatatan Transaksi KKP pada SAKTI
Petunjuk Teknis ini digunakan untuk mengelola Uang Persediaan (UP) yang menggunakan mekanisme
Kartu Kredit Pemerintah (KKP).

I. Membuat Usulan UP KKP

Sebelum melakukan perekaman Usulan UP KKP, untuk memulai tahapan login aplikasi SAKTI, silahkan
lakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Jalankan aplikasi SAKTI dengan mengakses directory C  SAKTI pada PC Anda. Klik dua kali
pada file runsakti.bat, atau
2. Klik dua kali pada file sakti.exe dan tunggu hingga aplikasi SAKTI terbuka.
Catatan: runsakti.bat dapat digunakan pada PC yang aplikasi SAKTI nya merupakan SAKTI
dengan versi terbaru/termutakhir. Sedangkan sakti.exe dapat digunakan apabila terdapat
update versi sakti. Setelah menjalankan sakti.exe, system akan melakukan proses unduh
update sakti secara otomatis.
Pada tampilan form login, lakukan langkah berikut:

1. Isikan kolom nama pengguna dan kata sandi sesuai dengan user masing-masing operator
yang memiliki kewenangan sebagai Bendahara pengeluaran
2. Klik tombol Masuk untuk melanjutkan masuk ke Aplikasi untuk perekaman usulan UP KKP.

3
Pada modul Bendahara, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah merekam usulan UP KKP.
Terdapat beberapa kondisi dalam perekaman usulan UP KKP yaitu sebagai berikut:

A. Metode Tambah Usulan UP (Asumsi belum ada usulan UP Tunai/awal Tahun Anggaran
berjalan)

1. Pada modul bendahara, pilih menu Membuat usulan  Menghitung usul UP. Pastikan satker
belum memiliki Usulan UP sama sekali (biasanya pada awal tahun anggaran baru)
2. Klik tombol Tambah.

1. Pilih nomor DIPA sesuai dengan nomor DIPA tahun berjalan dan sumber dana NON PNBP.
2. Pilih mata uang IDR
3. Pada kolom kebutuhan UP, isikan sesuai dengan nominal UP total (tunai+KKP) pada satker
masing-masing. Pada contoh gambar, diasumsikan jumlah kebutuhan UP satker adalah
50.000.000.
4. Isikan juga persentase UP KKP pada kolom dibawahnya. Sesuai dengan PMK Nomor
196/PMK.05/2018 tentang Tata Cara Pembayaran dan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah,
jumlah persentase UP KKP adalah 40% dari total UP satker (silahkan merujuk ke
PMK No.196/PMK.05/2018 untuk satker yang mengajukan dispensasi atas besaran UP KKP).

4
Setelah Surat Persetujuan UP KKP disetujui KPPN, lakukan langkah berikut:

1. Buka menu usulan UP pada modul Bendahara, kemdian klik tombol Ubah Proporsi UP Tunai
dan KKP maka akan muncul form Dialog Proporsi UP Tunai dan KKP
2. Pada kolom nomor surat persetujuan KKP dan tanggal persetujuan KKP, silahkan diisikan
sesuai dengan yang tertera pada informasi dokumen KKP masing-masing satker.
3. Klik Simpan untuk menyimpan informasi nomor surat dan tanggal surat persetujuan.

Untuk memastikan sudah terdapat pagu UP KKP, lakukan langkah berikut:

1. Selanjutnya, cetak Karwas UP KKP untuk memastikan bahwa nominal usulan UP KKP telah
benar-benar tersedia. Pilih menu Cetak laporan  LPJ Bendahara Pengeluaran
2. Pilih jenis laporan Karwas UP KKP dan setting tanggal periode sesuai dengan tanggal
persetujuan KKP
3. Klik tombol Cetak

5
1. Pada cetakan karwas, pastikan plafond UP KKP pada kolom pojok kanan terisi sesuai
dengan usulan UP KKP yang direkam pada langkah sebelumnya sebelum melanjutkan
perekaman belanja menggunakan UP KKP

B. Metode setor UP tunai sebagian (Asumsi sudah ada usulan UP Tunai/pertengahan Tahun
Anggaran berjalan)

Misal satker A memiliki total UP tunai sebesar 50.000.000 pada posisi kas di rekening bendahara
pengeluaran. Satker A memiliki proporsi UP KKP sebesar 40% (Rp 20.000.000) dan UP tunai
sebesar 60% (Rp 30.000.000). Maka lakukan penyetoran UP tunai sebesar Rp 20.000.000 terlebih
dahulu sebelum melakukan usulan UP KKP dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pada modul bendahara, pilih menu setoran  setoran UP/TUP/PNBP Bendahara Pengeluaran

6
2. Klik tombol Tambah

1. Pada kolom setoran UP/TUP/PNBP/Surplus Kas BLU, Pilih jenis setoran UP/UPKP
2. Pilih NPWP Wajib Setor “Bendahara Pengeluaran”
3. Isi tanggal SSBP (untuk nomor dan tanggal SPN tidak perlu diisi jika memang tidak ada berkas
SPN)
4. Pilih jenis UP/TUP Rupiah, cara pembayaran non tunai (jika UP disetorkan secara tunai maka
silahkan dipilih tunai). Isikan keterangan sesuai dengan kebutuhan masing-masing satker dan
isikan jumlah setoran UP dalam nominal Rupiah
5. Pilih akun 815111 (untuk UP)

1. Pada kolom Pengesahan Setoran, lengkapi data tanggal setoran, NTPN, Kode Billing, dan nama
bank sesuai dengan data setoran PNBP. Lengkapi juga NTB untuk keperluan cetakan dan adk
konfirmasi penerimaan jika diperlukan
2. Klik tombol Simpan

1. Selanjutnya, pilih menu Membuat Usulan  Menghitung Usul UP. Akan tampil jumlah UP
Tunai sebesar Rp 50.000.000 yang telah direkam sebelumnya
2. Klik tombol Ubah Proporsi UP Tunai dan KKP, kemudian muncul dialog prporsi UP Tunai dan
KKP untuk menginput besaran porsi UP KKP sebesar 40%

7
3. Klik tombol Simpan

Untuk melakukan pengecekan pagu UP KKP yang ada lakukan langkah berikut:

1. Sebelum memulai belanja menggunakan UP KKP, pastikan terlebih dahulu bahwa besaran
UP KKP sudah masuk ke cetakan Karwas UP KKP. Pilih menu cetak laporan  LPJ Bendahara
Pengeluaran
2. Pilih jenis laporan Karwas UP KKP dan pilih tanggal Periode sesuai dengan tanggal
persetujuan UP KKP
3. Klik tombol Cetak

1. Akan muncul cetakan karwas UP KKP seperti pada gambar diatas. Pastikan pada kolom 6 dan
7 data yang terisi sudah sesuai dengan besaran total UP satker dan besaran UP KKP satker.

2. Jika data sudah sesuai, satker dapat melanjutkan perekaman belanja menggunakan UP KKP
melalui modul komitmen  RUH  Pencatatan Penerimaan barang/Jasa KKP dengan
melakukan mapping antara operator dan PPK terlebih dahulu

8
C. Metode GU sebagian (Asumsi sudah ada usulan UP Tunai/pertengahan Tahun Anggaran
berjalan)

Metode ini dapat digunakan dengan catatan satker diperbolehkan melakukan revolving GU apabila
telah melakukan belanja sebesar minimal 50% dari total UP yang dimiliki. Misal satker A memiliki total
UP tunai sebesar 50.000.000 dengan kondisi 25.000.000 sudah digunakan untuk belanja dan dicatat
sebagai kuitansi pada modul bendahara. Maka langkah selanjtunya adalah satker meneruskan
pembuatan DRPP dan melanjutkan perekaman SPM GUP dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Masuk ke modul pembayaran kemudian pilih RUH Pembayaran  Catat/Ubah SPP


2. Pilih jenis SPP 312 – GUP
3. Klik tombol Tambah, akan muncul kolom data DRPP
4. Centang DRPP mana saja yang akan dibuat GUP (harus memenuhi 50% dari total nilai UP)
5. Klik Pilih

9
1. Pada Dasar Pembayaran, klik tombol Tambah dan pilih dasar pembayaran pembuatan SPP
GU
2. Isikan uraian SPP GU sama seperti uraian ketika akan melakukan GU normal, namun
tambahkan kalimat “dan Pengesahan sebagian atas pertanggungjawaban UP tahun
anggaran 2019” dibelakangnya
3. Isi informasi SPP sebagai berikut:
Cara bayar: SP2D
Sifat pembayaran: Penggantuan Uang Persediaan (GU)
Jenis pembayaran: Pengeluaran Transito
Jatuh tempo: Segera
4. Pada Informasi Supplier, pilih supplier tipe 1

1. Selanjutnya pada bagian bawah form RUH SPP, pilih tab Akun potongan/penerimaan dan
klik RUH akun

1. Akan munful form Struktur COA. Klik tombol Tambah


2. Pada kolom Akun, klik tombol 4xx 8xx dan pilih akun potongan 815111 (Penerimaan
Pengembalian Uang persediaan)
3. Isikan nilai potongan sebesar potongan porsi UP KKP. Pada simulasi ini, satker memiliki
besaran UP KKP sebesar Rp 20.000.000 sehingga nominal akun potongan diisi sebesar
20.000.000
4. Klik tombol Simpan

10
1. Sebelum menyimpan SPP, pastikan pada kolom Total Pembayaran nominal yang ditampilkan
sudah sesuai dengan besaran GU setelah potongan
2. Jika sudah sesuai, klik tombol Simpan dan lanjutkan pembuatan SPM sampai dengan menjadi
SP2D. Lakukan juga pencatatan kas atas SP2D GU pada menu pemindahan kas Bank di modul
bendahara.

1. Langkah selanjutnya sama seperti pada metode tambah usulan UP dan setor UP sebagian,
yaitu menginput besaran persentase UP KKP pada modul bendahara menu Usulan 
Menghitung usul UP. Pada kolom persentase KKP, isikan besaran persentase KKP satker (pada
simulasi ini sebesar 40%)
2. Kemudian lengkapi juga nomor surat besera tanggal persetujuan KKP. Pastikan nominal
besaran UP KKP dan UP tunai sudah sesuai dengan persentase KKP yang diinput
3. Jika sudah sesuai, klik Simpan

Catatan: Setelah menginput dan menyimpan usulan UP KKP disarankan untuk segera mengecek dari
sisi aplikasi OMSPAN-nya juga untuk menghindari kesalahan sebelum melanjutkan penginputan
belanja barang menggunakan UP KKP.

11
1. Sebelum memulai belanja menggunakan UP KKP, pastikan terlebih dahulu bahwa besaran
UP KKP sudah masuk ke cetakan Karwas UP KKP. Pilih menu cetak laporan  LPJ Bendahara
Pengeluaran
2. Pilih jenis laporan Karwas UP KKP dan pilih tanggal Periode sesuai dengan tanggal
persetujuan UP KKP

3. Klik tombol Cetak

1. Akan muncul cetakan karwas UP KKP seperti pada gambar diatas. Pastikan pada kolom 6
dan 7 data yang terisi sudah sesuai dengan besaran total UP satker dan besaran UP KKP
satker.
2. Jika data sudah sesuai, satker dapat melanjutkan perekaman belanja menggunakan UP KKP
melalui modul komitmen  RUH  Pencatatan Penerimaan barang/Jasa KKP dengan
melakukan mapping antara operator dan PPK terlebih dahulu.

12
II. Merekam Referensi Wajib Pajak/Wajib Bayar Rekanan Transaksi KKP
Sebelum melakukan pencatatan penerimaan barang/jasa KKP, pastikan sudah terdapat referensi
rekanann transaksi KKP pada modul Bendahara. Untuk melakukan perekaman refensi rekanan
transaksi KKP langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Masuk ke modul Bendahara  Referensi Wajib Pajak/Wajib Bayar, kemudian klik tombol
tambah
2. Pada isian Detail Wajib Pajak, pilih kategori Rekanan Transaksi KKP kemudian akan muncul
popup peringatan pengisian data mandatory. Klik OK.
3. Lengkapi data Wajib Pajak, khususnya pada isian mandatory yang berlabel *, kemudian klik
simpan. Selanjutnya referensi Rekanan Transaksi KKP dapat digunakan pada menu Pencatatan
Barang/Jasa KKP.

Hasil perekaman dari referensi rekanan transaksi KKP adalah daftar wajib pajak dengan Jenis Wajib
Pajak Rekanan Transaksi KKP sebagai berikut:

13
Untuk supplier yang didaftarkan sebagai supplier KKP dapat digunakan untuk transaksi lainnya selain
transaksi KKP, namun tidak berlaku sebaliknya. Untuk supplier biasa tidak dapat digunakan untuk
transaksi KKP dan tetap harus didaftarkan kembali sebagai supplier KKP (bisa dengan melakukan
"ubah" > pilih kategori supplier kkp dan mengisi data mandatory).

III. Merekam Penerimaan barang/jasa KKP


Setelah melakukan perekaman referensi rekanan transaksi KKP, pencetakan karwas UP dan plafond
atas UP KKP, selanjutnya user dapat melanjutkan untuk merekam penerimaan barang/jasa atas
belanja yang dilakukan dengan menggunakan KKP. Output dari perekaman ini adalah Hasil Cetakan
SPBy dan Kuitansi KKP. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Masuk ke modul komitmen, kemudian pilih menu RUH  Pencatatan Penerimaan


Barang/Jasa KKP.
2. Klik tombol Tambah.

14
1. Kolom nomor dokumen akan terisi secara otomatis oleh sistem.
Tanggal dokumen : diisi tanggal ketika transaksi pembelanjaan dilakukan
Uraian dokumen : Uraian transaksi belanja
Nama penerima : Nama penerima barang/jasa pada satker.
2. Pada Informasi Supplier, tombol Cari supplier digunakan untuk memilih supplier pencairan
Dana atas SPM GUP KKP dalam hal ini merupakan supplier type 1.
3. Sedangkan Tombol Cari Wajib Pajak/Wajib Bayar digunakan untuk memilih rekanan transaksi
KKP yang perekamannya dilakukan pada referensi Wajib Pajak/Wajib Bayar di modul
Bendahara.
Catatan: Pada perekaman penerimaan barang/jasa KKP, referensi WP yang muncul hanya
referensi Rekanan Transaksi KKP.
4. Isikan Program, Kegiatan, Output, beserta akun Belanja. Isikan juga sumber dana (RM), cara
penarikan (RM), dan register (Default Register).
5. Isikan nilai penerimaan Jasa KKP. Apabila merupakan transaksi yang menghasilkan barang,
maka isian nilai ini akan disable. Nilai akan terisi apabila telah merekam rincian barang.
6. Pada kolom kategori, apabila belanja yang dilakukan adalah belanja jasa maka klik pada opsi
kolom Jasa. Apabila belanja yang dilakukan merupakan belanja aset/persediaan, maka klik
pada opsi kolom Aset/Jasa Dikapitalisasi Aset (kemudian silahkan ikuti petunjuk nomor 7).
Untuk kolom jenis kas pilih UP untuk sumber dana UP KKP. Sedangkan untuk TUP KKP, pilih
jenis kas TUP.
Pastikan pagu yang muncul di kolom Pagu KKP masih mencukupi sebelum mengklik tombol
Simpan.
7. Apabila user melakukan belanja aset/persediaan, klik pada tombol Rincian barang untuk
terlebih dahulu merekam pendetilan aset/persediannya.

Perekaman detil rincian barang:

1. Akan muncul pop up box Rincian barang seperti pada gambar diatas. Klik tombol Rekam.
2. Klik tombol kaca pembesar pada kategori Kode Barang, kemudian isikan sesuai dengan
kode/nama barang yang akan dilakukan pembelanjaan
3. Isikan jumlah dan nominal barang
4. Klik tombol Simpan.

15
IV. Mencetak Perintah Bayar, Kuitansi, dan DPT KKP
Pencetakan perintah bayar, DPT, dan kuitansi atas belanja yang menggunakan KKP dapat dilakukan
setelah proses perekaman penerimaan barang/jasa telah dilakukan. DPT merupakan daftar hasil
verifikasi PPK yang memuat rincian belanja menggunakan KKP, lengkap sampai dengan kode kegiatan,
kode output, kode komponen, akun, uraian, dan nominal jumlah belanja yang harus dibayarkan
kepada bank penerbit Kartu Kredit Pemerintah. Langkah-langkah pencetakannya adalah sebagai
berikut:

1. Masih pada menu Pencatatan Penerimaan Barang/Jasa KKP di modul komitmen, klik nomor
dokumen yang akan dilakukan cetak
2. Klik pada menu dropdown di bagian bawah, kemudian pilih ingin mencetak DPT KKP, SPBy,
atau Kuitansi
3. Klik tombol Cetak. Akan muncul pop up yang berisi lembar cetakan DPT/Kuitansi/SPBy KKP

Catatan: Opsi cetak kuitansi hanya muncul pada operator yang memiliki role bendahara. Pada
operator komitmen/pembayaran, yang muncul hanya cetak DPT dan SPBy.

16
Contoh cetakan Kuitansi KKP

17
Contoh cetakan DPT KKP

Contoh cetakan SPBy KKP

18
V. Merekam SPM GUP KKP
Untuk melakukan revolving GUP KKP, silahkan lakukan langkah-langkah dibawah ini:

1. Masuk ke modul pembayaran  RUH Pembayaran  Catat/Ubah SPP


2. Pilih jenis SPP 317 – GUP KKP
3. Apabila ketika mengklik tombol dropdown tidak muncul jenis SPM 317, klik tombol refresh
hijau di sebelah kanan seperti pada gambar diatas
4. Klik tombol Tambah.

1. Akan muncul pop up box seperti pada gambar diatas. Pop up box akan menampilkan data-
data dokumen penerimaan barang/jasa menggunakan KKP yang sudah disimpan sebelumnya
seperti pada poin II dan III petunjuk teknis. Klik centang pada box pilih
2. Klik tombol Pilih.

19
1. Klik tombol Tambah pada kolom dasar pembayaran
2. Pilih dasar pembayaran sama dengan dasar pembayaran yang digunakan dalam pembuatan
SPM GUP tunai (non KKP)
3. Isikan uraian SPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. Kolom informasi SPP (cara bayar, sifat pembayaran, jenis pembayaran) akan terisi otomatis
oleh sistem ketika user memilih jenis SPP 317 – GUP KKP, yaitu cara bayar SP2D, sifat
pembayaran Penggantian Uang Persediaan (GU), dan jenis pembayaran Pengeluaran
Anggaran.

1. Untuk data pada kolom informasi supplier dan distribusi COA silahkan diabaikan saja dan
tidak perlu dilakukan ubah. Namun, pastikan total pembayaran yang tercantum dalam SPP
sudah sesuai dengan nominal total pembayaran pada dokumen penerimaan barang/jasa KKP
2. Klik tombol Simpan.

Setelah simpan, lanjutkan proses validasi SPP sampai dengan menjadi SPM dan SP2D dengan langkah-
langkah yang sama seperti pembuatan SPP tipe lainnya.

20
VI. Merekam usulan TUP KKP

TUP Kartu Kredit Pemerintah adalah uang muka kerja yang diberikan dalam bentuk batasan
belanja (limit) kredit kepada BP/BPP untuk kebutuhan yang sangat mendesak, tidak dapat ditunda,
dan/ atau tidak dapat dilakukan dengan Pembayaran LS dalam 1 (satu) bulan melebihi pagu UP Kartu
Kredit Pemerintah yang telah ditetapkan.

Perekaman usulan TUP KKP pada SAKTI bertujuan untuk menaikkan plafond / pagu KKP. Setelah
usulan dibuat, satker menyampaikan usulan TUP ke KPPN untuk disetujui. Setelah mendapatkan
persetujuan TUP KKP, Satker dapat merekam transaksi penerimaan barang/jasa yang dananya
bersumber dari TUP KKP. Untuk merekam usulan TUP, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Masuk ke modul bendahara kemudian pilih menu Membuat usulan  Membuat rincian
pembiayaan TUP
2. Klik tombol Tambah.

1. Pilih nomor DIPA tahun berjalan

21
2. Isikan tanggal TUP dan tanggal jatuh tempo jika satker menginginkan TUP di cari dalam jeda
hari tertentu. Jika tidak, silahkan diabaikan saja akrena sistem akan mengisi secara otomatis.
3. Pilih sumber dana KKP
4. Pada kolom surat persetujuan KKP dan tanggal persetujuan, isikan sesuai dengan data pada
masing-masing satker.

1. Pilih akun belanja sesuai dengan peruntukan TUP


2. Isikan nominal permintaan TUP untuk akun tersebut
3. Klik tombol Simpan.

1. Pastikan kolom jumlah TUP sudah terisi


2. Klik tombol Simpan.

22
VII. Merekam SPP/SPM PTUP KKP

Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan Kartu Kredit Pemerintah yang selanjutnya disebut
PTUP Kartu Kredit Pemerintah adalah pertanggungjawaban atas TUP Kartu Kredit Pemerintah. Untuk
merekam SPP/SPM PTUP, silahkan lakukan langkah-langkah berikut:

1. Untuk membuat SPP, akses modul pembayaran menu RUH Pembayaran  Catat/ubah SPP
2. Pilih jenis SPP 323 – Ganti TUP KKP
3. Klik tombol Tambah

1. Ketika mengklik tombol tambah, akan muncul pop up box seperti pada gambar diatas. Pop
up box akan menampilkan daftar transaksi TUP yang sudah direkam sebelumnya. Klik

23
centang pada kolom Pilih untuk memilih transaksi TUP mana saja yang akan dimasukkan
kedalam pengajuan SPM PTUP.
2. Klik tombol Pilih

1. Akan muncul form SPP seperti pada gambar diatas. Pada kolom dasar pembayaran, pilih
dasar pembayaran untuk membuat SPP (dasar pembayaran yang digunakan sama seperti
dasar pembayaran untuk UP/GUP/TUP tunai)
2. Isikan keterangan SPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Pada kolom informasi SPP, isikan cara bayar (SP2D), sifat permbayaran (Tambahan Uang
Persediaan/TU), dan jenis pengeluaran (Pengeluaran Anggaran).
4. Data informasi supplier akan secara otomatis terisi supplier tipe 1, maka tidak perlu lagi
melakukan perekaman supplier.

1. Pada bagian bawah form SPP, terdapat distribusi COA untuk akun pengeluaran dan akun
potongan. Pastikan jumlah pengeluaran total sudah sesuai dengan jumlah seharusnya.
2. Klik tombol Simpan.

Setelah simpan, lanjutkan proses validasi SPP sampai dengan menjadi SPM dan SP2D dengan langkah-
langkah yang sama seperti pembuatan SPP tipe lainnya.

24
VIII. Mencatat SP2D GUP/PTUP KKP

1. Apabila SPM GUP KKP telah menjadi SP2D, lakukan pencatatan SP2D pada modul
pembayaran menu Catat/Upload  Mencatat/Upload SP2D
2. Klik tombol catat SP2D otomatis dan sistem akan secara otomatis mencatat SP2D atas SPM
GUP KKP.

1. Setelah melakukan pencatatan SP2D pada modul pembayaran, selanjutnya lakukan catat
SP2D pada pemindahan kas modul bendahara. Masuk ke modul bendahara kemudian menu
approval transaksi  pemindahan kas  kas bank bendahara pengeluaran
2. Klik tombol Tambah
3. Isikan tanggal sesuai dengan tanggal SP2D kemudian pilih jenis aktifitas Terima SP2D
4. Pilih kategori kas GUP/PTUP KKP

25
1. Klik tombol cari pada nomor SP2D, kemudian pilih SP2D atas SPM GUP/PTUP KKP
2. Setelah memilih SP2D, seharusnya data informasi SP2D seperti jenis SP2D, jumlah, nomor
uang muka, dan sumber dana akan terisi secara otomatis. Sementara untuk kolom rekening
kas silahkan dipilih rekening Bendahara Pengeluaran (BPG).
3. Isikan keterangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Klik tombol Simpan.

26

Anda mungkin juga menyukai