DISUSUN
OLEH :
MAYUSARI
MIA DISTIRA
NOVITA SARI
SRI WAHYUNI
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan izin-Nya lah, kami dapat menyelesaikan karya
tulis yang berjudul ‘’PENDIDIKAN INFORMAL HOMESCHOOLING ATAU SEKOLAH RUMAHAN ALTERNATIF
TERBAIK PENGGANTI SEKOLAH FORMAL’’.
Dalam penulisan karya tulis ini, kami menemukan banyak hambatan. Namun hambatan-hambatan itu
dapat terselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu kami ingin mengucapkan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberi kami kesehatan dan kemudahan untuk menyelesaikan karya tulis ini.
2. Orangtua kami semua, yang telah menyemangati dan membantu kami memecahkan berbagai
hambatan.
3. Sahabat-sahabat kami, yang telah menyemangati, memotivasi, dan bersedia memberikan kritik dan
saran nya untuk kami.
Kami juga menyadari karya tulis yang kami buat ini memiliki banyak kekurangan. Kami meminta maaf
sebesar-besarnya, kepada para pembaca, serta kami mengucapkan banyak terimakasih bagi pembaca
yang bersedia memberikan kritik dan saran nya untuk kami, agar ke depan, kami bisa membuat karya
tulis yang lebih baik lagi.
(ii)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
(iii)
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu, banyak orangtua yang takut untuk mnyekolahkan anak-anak mereka di sekolah. Mereka
takut anak mereka yang semula baik menjadi tidak baik karena trebawa arus pergaulan anak muda masa
kini. Dan akhirnya, solusi yang mereka dapat adalah mendidik anak mereka sendiri di rumah atau di
tempat yang mereka ingin kan. Dengan kata lain, mereka yang semula hanya orangtua, kini sekaligus
menjadi guru bagi anak-anak nya. Karena keterbatasan ilmu yang mereka punya, mereka juga memanggil
guru privat untuk membantu mendidik anak mereka di rumah atau di tempat lain yang masih berada di
bawah jangkauan mereka.
Permasalahan yang di angkat dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
(1)
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan wawasan tentang sistem pendidikan
informal baru, yaitu homeschooling yang kini telah banyak di jumpai di Indonesia, sekaligus memberikan
solusi bagi orangtua yang enggan menyekolahkan anak nya di sekolah formal.
(2)
BAB II
PEMBAHASAN
Homeschooling adalah proses layanan pendidikan solusif yang secara sadar, teratur dan terarah
dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dimana proses pembelajaran
itu dapat berlangsung secara kondusif dengan tujuan dapat mengasah pola pikir, potensi, bakat dan
minat masing-masing anak.
Walaupun orangtua adalah pendidik utama dalam homeschooling, namun banyak juga dari mereka yang
mendatangkan guru privat unyuk membantu tugas mereka untuk mendidik anak nya. Dengan demikian,
homeschooling masih berjalan seperti proses pembelajaran seperti di sekolah, walaupun di laksanakan
di rumah atau di tempat lain.
Berikut ini adalah beberapa alasan dari anak dan orantua lebih memilih homeschooling :
b. Memberikan lingkungan sosial dan suasana belajar yang lebih baik dan menyenangkan.
c. Adanya keterbatasan waktu karena aktifitas tertentu, seperti individu-individu yang bergerak dibidang
entertainment (artis, model, pelukis, penari dll) dan bidang olahraga (atlet).
d. Memberikan kehangatan dan proteksi khususnya untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus dan
cacat.
(3)
Kurikulum sekolah ini dapat diperoleh di situs Pusat Kurikulum Depdiknas (Puskur). Ada juga materi
kurikulum itu yang dijual di toko buku. Cara paling gampang dan praktis untuk mengetahui kurikulum
nasional adalah dengan melihat buku-buku pelajaran yang digunakan anak sekolah.
Walaupun menggunakan kurikulum nasional seperti sekolah, kreativitas bagi keluarga homeschooling
tetap terbuka. Banyak aspek di dalam proses belajar dalam homeschooling yang tetap dapat dimodifikasi
sesuai gaya belajar anak agar memperoleh hasil yang maksimal.
1. Mandiri artinya lebih memberikan peluang kemandirian dan kreativitas individual yang tidak
didapatkan di sekolah umum.
2. Terlindung dari pergaulan menyimpang. Ada kesesuaian pertumbuhan anak dengan dengan keluarga.
Relatif terlindung dari hamparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, narkoba,
konsumerisme, pornografi, mencontek dan sebagainya).
1. Memiliki kompleksitas yang lebih tinggi karena orangtua harus bertanggung jawab atas keseluruhan
proses pendidikan anak.
(4)
2. Ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim ( team work), organisasi dan kepemimpinan.
3. Proteksi berlebihan dari orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan
situasi dan masalah sosial yang kompleks yang tidak terprediksi.
Pada masa yang akan datang, bersekolah formal ataupun tidak, berijazah formal ataupun tidak, bisa jadi
tak lagi berpengaruh banyak terhadap eksistensi seseorang di masa yang akan datang.
Sampai saat ini, fakta menunjukkan, sekolah formal pun ternyata belum mampu memberikan jaminan
itu. Hanya anak-anak yang memiliki kapabilitas bersaing yang akan bisa diserap oleh pasar kerja, yaitu
anak-anak yang rajin menambah skill dan wawasan mereka di luar kegiatan akademik.
Anak-anak yang dididik dengan model homeschooling masih mungkin dan bahkan lebih mungkin
memiliki kriteria seperti tersebut di atas. Tanpa kurikulum yang mengikat, anak-anak bahkan punya
kesempatan lebih banyak untuk menggali potensi terbaik mereka pada beberapa bidang yang disukai,
yang nantinya akan membawa mereka pada profesi yang mereka sukai pula.
(5)
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Homeschooling adalah proses layanan pendidikan solusif yang secara sadar, teratur dan terarah
dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dimana proses pembelajaran
itu dapat berlangsung secara kondusif dengan tujuan dapat mengasah pola pikir, potensi, bakat dan
minat masing-masing anak.
2. Anak dan orang tua lebih memilih homeschooling di karenakan beberapa faktor, misalnya
menyediakan pendidikan moral dan karakter
dan memberikan lingkungan sosial dan suasana belajar yang lebih baik dan menyenangkan.
3. Pada dasarnya, kurikulum yang digunakan dalam homeschooling sama dengan kurikulum yang
digunakan di sekolah yang mengacu pada kurikulum yang dibuat oleh Depdiknas.
5. Masa depan anak hasil dari homeschooling tidak akan jauh berbeda, melainkan akan lebih berpeluang
dalam urusan pekerjaan, dibandingkan dengan mereka yang bersekolah di sekolah formal.
(6)
3.2 Saran
Karena tidak selamanya pendidikan formal itu baik, maka penulis memberi solusi akurat bagi orangtua
yang tidak ingin menyekolahkan anak nya di sekolah formal, untuk memilih tindakan homeschooling.
Saran dari penulis antara lain :
2. Jika anak merasa tidak nyaman untuk bersekolah di sekolah formal, atau memiliki alasan khusus, maka
jadikan lah homeschooling sebagai alternatif yang akurat.
4. Diharapkan ke depan, akan banyak lembaga atau institusi yang akan mendirikan lembaga
homeschooling bagi anak-anak yamg tidak mengunginkan sekolah formal.
(7)
DAFTAR PUSTAKA
( http://homeschoolingqindyacademy.weebly.com/article.html )
(Mayanggita.student.umm.ac.id/2010/07/28/kelebihan-dan-kekurangan-homeschooling)
(http://pendidikanrumah.com/homeschooling-dan-trend-profesi-masa-depan)