Dosen pembimbing :
Lucia Retnowati,SST.M.Kes
Disusun Oleh :
Sarjana Terapan Keperawatan 2B
1. Devi Erlina Mandasari (P17221173041)
2. Ahmad Abiyyu Mu’tasim (P17221173042)
3. Lya Lexi Vian Ashari (P17221174047)
4. Sa’diatul Istianah (P17221174049)
5. Nury Wahyu Madany (P17221174050)
6. Ely Munyca Fatmawati (P17221174054)
7. Nayla Rifa’atul Aulia (P17221174068)
8. BillIam Nasta Kharismawan (P17221174072)
9. Imelda Septi Wiliyanti (P17221174076)
Pembahasan
Desa Sumber wangi adalah desa terpencil di daerah malang , desa sumber wangi terkenal
dengan warganya yang miskin dan tidak menjaga kesehatan . disana banyak warga yang
merokok. Selain itu, warga disana juga tidak bisa menjaga kebersihan lingkungannya. Sehingga
banyak mengakibatkan penyakit menular seperti TBC yang menyerang warganya.
Disebuah rumah ada seorang lansia yang mengeluh sakit pada dadanya saat batuk.
Ibu : “Tapi ibu batuk sudah lama pak. Saat batuk keluar darah juga. Uhuk ”
Anak : “itu tidak bisa dibiarkan bu, ibu harus segera ke dokter.”
Anak : “ke puskesmas saja bu, tidak perlu bayar meskipun bayar juga murah.”
Bapak : “baiklah ayo kalau mau ke puskesmas, nanti bapak bawakan ketela dan pisang.”
Bapak : “Assalamualaikum”
Perawat 1 :“Waalaikumsalam. Silahkan masuk bapak ibu, ada yang bisa saya bantu?”
Bapak : “Ini istri saya sudah satu bulan mengeluh batuk dan dadanya nyeri”
Ibu : “Iya bu, saya batuk tidak sembuh-sembuh, tidak nafsu makan, sering merasa lesu,
demam tapi tidak terlalu tinggi kalau malam saya berkeringat.”
Perawat 1 : “Silahkan bu, tiduran dulu. Saya panggilkan dokter dulu untuk memeriksa ibu.”
Dokter 1 : “Begini bu, berdasarkan tanda-tanda yang saya dapat setelah memeriksa ibu kok
sepertinya ibu terkena TBC, semoga saya salah ya bu. Untuk penanganan lebih lanjut,
ibu saya rujuk ke rumah sakit, apakah ibu bersedia?”
Dokter 1 : “Tenang saja pak, soal biaya bisa dipikir nanti, yang penting sekarang adalah
kesehatan ibu dulu. Selain itu di rumah sakit ada program jamkesmas dan bpjs”
Dokter 2 : “(sambil memeriksa) silahkan ibu batuk kemudian dahaknya ditampung disini ya bu”
Dokter 2 : “Dahaknya akan saya bawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan bu.”
Dokter 2 : “Bu ini hasil pemeriksaan dahak ibu, positif bahwa ibu menderita TBC”
Bapak : “Sabar bu sabar, bapak mau tanya sama dokter dan perawat dulu ini kita harus
bagaimana”
Perawat 3 : “tenang ya Bu, ibu tidak perlu khawatir. Ibu harus berpikir positif.”
Dokter 2 : “TBC ini terjadi karena daya tahan tubuh yang rendah yang disebabkan beberapa
kemungkinan seperti gizi yang buruk, terlalu lelah, kedinginan dan cara hidup yang
tidak teratur. Karena itulah penyakit TBC lebih banyak terdapat pada golongan
masyarakat dimana keadaan sosial ekonominya rendah, dimana terdapat kemiskinan
dan kurangnya pengetahuan tentang cara-cara hidup yang sehat.”
Ibu : “Ibu takut pak, kalau ibu meninggal bagaimana? Apalagi ibu sudah tua.” (sambil
menangis tersedu-sedu)
Perawat 3 : “Tenang bu TBC bisa disembuhkan meskipun pada seusia ibu. Jadi sebenarnya
pengobatan TBC itu harus dilakukan secara rutin, ibu harus minum obat selama 6
bulan tanpa terputus. Selain minum obat ibu juga harus sering kontrol pengobatan dari
penyakit ibu untuk mengetahui perkembangannya.”
Ibu : “Jika saya tidak sembuh bagaimana?”
Perawat 4 : “Tak ada usaha yang tak ada hasilnya, dan tak ada penyakit yang tak ada obatnya.
Dengan menjalani pengobatan secara rutin, hidup secara sehat dan bangkitkan
motivasi untuk sembuh, insya Allah virus TBC akan hilang dengan sendirinya.”
Ibu : “lalu bagaimana gejala TBC itu? Kenapa saya tidak merasakannya?”
Perawat 2 : “Penyakit TBC sering kali mempunyai gejala permulaannya sangat ringan berupa
rasa lesu, demam yang tidak begitu tinggi, berat badan yang tidak mau naik,
berkeringat malam, batuk-batuk yang sukar sembuh. Kadang-kadang penyakit ini tidak
menunjukan gejala sama sekali, sehingga ibu tidak sadar jika sudah terserang virus
TBC.”
Perawat 3 : “ibu harus yakin bahwa ibu bisa sembuh, saya yakin ibu pasti bisa.” (sambil
menggenggam tangan ibu)
Ibu : “baiklah, kalau begitu saya akan meminum obat dengan teratur . terimakasih sus.”
Perawat 2 : “iya bu sama-sama. Bapak jangan lupa ya ibunya diingatkan untuk minum obat
dengan teratur.”
Lalu ibu dan bapak keluar dari rumah sakit. Ibu juga teratur meminum obat selama 6
bulan tanpa terputus, dan juga menenuhi kebutuhan gizinya . tak berselang lama dokter
menyatakan virus TBC pada tubuh ibu sudah tidak ada.
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Tuberkulosis adalah penyakit yang tersebar luas di dunia dan juga termasuk penyakit yang
mematikan. Mycobacterium tubercolosis merupakan mikroorganisme penyebab penyakit
tuberkulosis. Penyakit tuberkulosis selain menyerang pada paru-paru, kuman Mycobacterium
tuberculosis ini dapat menginfeksi hampir seluruh organ pada manusia, termasuk mening, ginjal,
kulit, tulang, dan nodus limfe. Meningkatnya jumlah lansia ini akan berdampak bagi kehidupan
lansia. Lansia akan mengalami kemunduran dalam fisik, psikis, dan sosial dan menyebabkan
meningkatnya ketergantungan pada lansia. Maka dari itu untuk lansia yang terkena TBC harus
selalu dimotivasi dan diberikan semangat agar lekas sembuh . Dan untuk yang tetap sehat selalu
menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit dengan cara mencegah.