Merah warna buah tomat Air laut asin rasanya Membuat sayur terasa nikmat Beta ingin mencari sahabat Kelapa muda manis airnya Agar hidup punya manfaat Jika ingin hidup bahagia Tinggi batang pohon jambu Sejak muda tekun bekerja Tumbuh di sisi pohon mangga Masuk toko membeli kain Engkau dan aku adalah satu Kain batik buatan Tasik Bersahabat dalam suka duka Jika engkau banyak bermain Pohon ceri subur tumbuhnya Kepada ilmu tidak tertarik Petik buahnya masukkan kantong Tanam padi di tengah sawah Saling memberi saling menerima Sawah subur selalu basah Saling bantu tolong menolong Pagi hari pergi sekolah Pergi ke Medan membeli ulos Sore hari ke madrasah Singgah di kedai membeli gulai Tanah tandus penuh batu Jangan ajak aku membolos Tanah subur selalu gembur Dorong aku jadi anak pandai Jika orang banyak berilmu Jika ke kota beli kain kaca Sehat makmur sepanjang umur Beli pita dua seuntai Tinta hitam untuk menulis Rajin menulis rajin membaca Pensil warna untuk melukis Itu pertanda anak yang pandai Ilmu itu tak pernah habis Di sana gunung di sini gunung Turun temurun ke ahli waris Di tengah-tengah gunung Rajabasa Hujan angin bercampur badai Ke sana bingung ke situ bingung Hujam reda pergi ke pantai Lebih baik ke sekolah saja Di sekolah jangan berkelahi Kau mandi aku pun mandi Kalau berkelahi tak jadi pandai Kau renang aku pun renang Anak bambu bernama rebung Jika kawan mampu mandiri Rebung dibeli di pasar pagi Beta pasti merasa senang Anak sekolah suka menabung Bulu cenderawasih berkilauan Semua keperluan bisa dibeli Burung merak sering menari Tamasya ke kota Bogor Walau kawan anak perantauan Jangan lupa ke Kebun Raya Sidah jadi saudara sendiri Meski kau sudah tersohor Anak ayam belajar berkokok Jangan lupakan ayah bunda Meniru suara ayam jantan Gajah perang melawan gajah Anak kecil jangan merokok Seekor pelanduk mati di tengah Kalau merokok pasti penyakitan Jika kau tiada masuk sekolah Dari Seram ke Pulau Buru Ayah bunda pastilah resah Dalam kota beli papaya Kain tenun dari Sumbawa Anak baik menghormati guru Kain batik dari Pekalongan Berbakti jua pada orangtua Jika ingin jadi mahasiswa Ke kota Medan membeli ulos Sekolah Dasar jangan diabaikan Beli ulos penuh bergambar Anak sekolah jangan membolos Jika membolos tak jadi pintar Buah duku dari Palembang Pulau Bali mashur mangganya Baca buku janganlah jarang Sebab buku jendela dunia Pohon jati kuat kayunya Pohon nyiur tinggi batangnya PANTUN JENAKA Selalu teringat wajah mu yg cantik
Dimana kuang hendak bertelur Paling cakep burung gelatik
Diatas lata dirongga batu Di atas awan terbang melayang Dimana tuan hendak tidur Emang banyak wanita cantik Diatas dada dirongga susu Cuman ade yang abang sayang
Elok berjalan kota tua Malam minggu malam yang panjang,
Kiri kanan berbatang sepat saling berkunjung jumpa kerabat.. Elok berbini orang tua Yang ditunggu pun kini telah datang, Perut kenyang ajaran dapat walau hujan hati terasa hangat..
Sakit kaki ditikam jeruju Padi manguniang masak di sawah....
Jeruju ada didalam paya Mancik bamain di ateh bilah.... Sakit hati memandang susu Hiduik la paniang dek banyak Susu ada dalam kebaya mangalah.... Karano adiak nan banyak tingkah... Naik kebukit membeli lada Lada sebiji dibelah tujuh Mata genit beradu pandang Apanya sakit berbini janda senyum adik menggoda abang Anak tiri boleh disuruh ayolah dik kita melayang menuju negri jauh di sebrang Orang Sasak pergi ke Bali Membawa pelita semuanya Mulanya duka kini menjadi lara Berbisik pekak dengan tuli Teman tiada hanyalah sendu Tertawa si buta melihatnya Bila rindu mulai membara Itulah tanda cinta berpadu Jalan-jalan ke rawa-rawa Jika capai duduk di pohon palm Ada harta tidak terjaga Geli hati menahan tawa Ada peti tidak terkunci Melihat katak memakai helm Bahana cinta anak remaja Sekejap kasih sekejap benci Limau purut di tepi rawa, buah dilanting belum masak Nasi uduk masih anget Sakit perut sebab tertawa, Beli nye di pinggir jalan melihat kucing duduk berbedak Yang lagi duduk manis banget Boleh ga kite kenalan
Pohon sagu jatoh di tebang Menaiki kereta merknya honda
Pohon duku di bikin sarang Pergi selayang kerumah hanapi Jangan ragu jangan bimbang Bila cinta mekar di dada Cinta ku hanya untuk mu seorang Siang terkenang malam termimpi
Beli kain warna nya merah
Dari kediri pake nya batik Di godain jangan marah Salah sendiri punya wajah cantik
Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa pakai keripik Dari semalem aye ga bisa tidur