Anda di halaman 1dari 9

TUGAS III

EKMA4116.414 – MANAJEMEN

Di kerjakan oleh :
NAMA : NADHYA SAPPHIRA
NIM : 048485848

FAKULTAS EKONOMI – MANAJEMEN


UPBJJ-UT SAMARINDA
SOAL

Teknologi dalam Bisnis


Sebagaimana kita ketahui, teknologi merupakan salah satu faktor pendorong globalisasi bisnis.
Sistem rantai pasokan (supply chain) yang diterapkan oleh banyak perusahaan multinasional,
seperti Walmart, Nestlé, Johnson & Johnson, PepsiCo, Coca-Cola, Microsoft, BMW, dan
Alibaba, menunjukkan implikasi teknologi terhadap globalisasi. Sistem yang sarat akan
teknologi maju mengintegrasikan fungsi-fungsi internal perusahaan dan juga fungsi-fungsi
tersebut dengan lingkungan eksternal perusahaan, seperti pasar atau pelanggan, yang
menciptakan jaringan bisnis global. Bisnis masa kini banyak mengandalkan teknologi yang
memungkinkan operasi, termasuk persediaan barang, dan marketing dengan nilai tambah buat
pelanggan.
Namun, penggunaan teknologi yang meluas dapat menimbulkan anggapan bahwa teknologi lebih
penting, jika tidak terpenting, daripada segala sesuatu dalam organisasi bisnis. Padahal, prinsip
bisnis, manajemen, moralitas, etika bisnis, dan nilai kemanusiaan di antaranya, sangat penting
dan patut diperhitungkan para eksekutif karena menentukan pertumbuhan dan kelangsungan
perusahaan. Memang teknologi penting dan tak terelakkan, tetapi anggapan atau perlakuan yang
berlebihan terhadap teknologi bisa mengurangi peran manusia dalam perusahaan dan layanan
pelanggan.

Teknologi sebagai Kekuatan Eksternal dalam Bisnis


Teknologi tidak diragukan menjadi kebutuhan bisnis. Keduanya bahkan berdampak satu sama
lain. Inilah kesan yang bisa ditangkap dari pandangan Peter Drucker dalam bukunya Toward the
Next Economics and Other Essays. Drucker menekankan bahwa teknologi memunculkan bisnis
modern. Perluasan organisasi perusahaan adalah hasil dari kemajuan teknologi. Laboratorium
industri menghasilkan inovasi teknologi, yang biasanya diterapkan di perusahaan bisnis,
sehingga ia berpandangan bahwa bisnis kian berkembang menjadi pencipta teknologi (Drucker
2010, 37).
Pertumbuhan industri dan perdagangan telah secara signifikan didorong oleh kemajuan
teknologi. Kondratieff’s Wave menunjukkan perkembangan teknologi yang memicu ekspansi
industri. Dimulai pada abad ke-18 dengan penemuan mesin uap dan berlanjut hingga abad ke-20
dengan berkembangnya industri petrokimia, kereta api, tenaga listrik, produksi tekstil, industri
baja, industri kimia, dan lain-lain. Kemudian, berkembang teknologi informasi (TI) berbasis
komputer pada 1970-an yang mentransformasi masyarakat industri ke masyarakat informasi (CFI
Team 2019). Penemuan-penemuan teknologi ini makin membuka jalan bagi bisnis global,
dengan ciri dunia datar, ekonomi pengetahuan, dunia tanpa batas (borderless), masyarakat pasca
kapitalis, dan lain sebagainya.
Jadi, teknologi relevan dengan bisnis terlebih dengan berkembangnya industri dan bisnis yang
makin sarat informasi dan pengetahuan sebagaimana sering dibahas Drucker dan banyak pakar
bisnis lain. Relevan teknologi sendiri tersirat pada definisi teknologi sebagai “jumlah total
pengetahuan yang kita miliki tentang cara melakukan sesuatu” (Weihrich and Koontz 2005, 40).
Kemudian, pakar The Liang Gie (1982, 90) menguraikan bahwa engineering, pemrosesan,
manufakturing, dan pengorganisasian merupakan rangkaian kegiatan yang menjadi bagian-
bagian penting dari teknologi sebagai sistem seni praktis bersama dengan output masing-masing.
Jadi jelas rangkaian kegiatan tersebut adalah rangkaian kegiatan bisnis dan industri. Oleh sebab
itu, pemikiran Drucker (2010, 38) akan pentingnya eksekutif memahami dinamika teknologi
untuk memahami kemungkinan perkembangannya dengan dampak ekonomi signifikan dan cara
mengkonversi perubahan teknologi menjadi hasil ekonomi amat beralasan.
Manfaat yang dapat diberikan oleh teknologi mutakhir membuatnya penting untuk operasi
perusahaan. Berbagai literatur bisnis dan marketing menunjukkan bahwa bisnis dapat
menciptakan nilai tambah melalui operasi, produksi, dan distribusi yang efektif dan efisien dalam
sistem terintegrasi dengan dukungan teknologi yang makin “smart.” Secara ekonomi,
perusahaan memperoleh keuntungan akibat efisiensi biaya sehubungan dengan penggunaan
sarana teknologi yang memperbesar biaya tetap dalam operasi. Kemudian, teknologi digital
memungkinkan bisnis meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, yang menjamin
perusahaan untuk menangkap (capture) nilai dari pelanggan sehingga ikut meningkatkan
penghasilan perusahaan.

Globalisasi Bisnis
Jelas pertumbuhan perdagangan internasional, investasi asing, dan transportasi atau logistik
mendorong globalisasi, yang mengintegrasikan manusia, barang, modal, bahkan teknologi.
Meluasnya penggunaan teknologi informasi (TI) dan komunikasi, seperti smart phone, personal
computer, internet, dan teknologi digital, makin mempercepat globalisasi dan integrasi bisnis.
Melalui integrasi individu dan bisnis dari negara lain dan perluasan ide dan arus informasi, TI
ikut menciptakan dunia tanpa batas (borderless) karena dalam beroperasi TI memang tidak
mengenal batas negara. Namun, TI sebenarnya berfungsi sebagai pelengkap koneksi fisik antar
individu dan bisnis dari berbagai negara.
Teknologi modern memungkinkan bisnis beroperasi lebih atau kurang melalui jaringan global
tanpa dibatasi oleh wilayah geografis tertentu. Menurut Donald Ball et al (2012, 16), internet
dan jaringan komputer memungkinkan perusahaan berskala kecil bersaing secara global, karena
memungkinkan arus informasi yang cepat terlepas dari lokasi fisik jaringan pembeli dan penjual.
Tidak seperti di masa lalu, perkembangan teknologi kini memungkinkan usaha kecil dan
menengah dan perusahaan-perusahaan dari the newly-emerging economies memiliki peluang
untuk memperluas bisnis ke pasar internasional. Perkembangan jelas menunjukkan bahwa bisnis
global kini berciri multi-polarisasi dan tidak lagi didominasi oleh ekonomi Barat.
Namun, harga teknologi perlu menjadi perhatian. Pada tingkat mikro bisnis, teknologi
dikhawatirkan membuat pekerjaan menjadi kurang manusiawi dan menciptakan pengangguran.
Meluasnya penggunaan otomasi dan robot menjadi tantangan bagi para pekerja, yang khawatir
perangkat teknologi akan menggantikan mereka. Selain itu, berbagai isu disrupsi dan obsolensi
teknologi mencuat akibat kemajuan teknologi baru. Kita mungkin mengamati kemajuan di
sekitar kita bagaimana publikasi elektronik menjadi ancaman bagi model media-massa
tradisional.
Bahkan pada tingkat makro, pandangan bahwa globalisasi menghapus batas-batas negara
memprihatinkan karena menyangkut kedaulatan nasional dan nilai-nilai lokal. Sembari
mengakui bahwa, dengan globalisasi, orang-orang dari semua bangsa dapat berpartisipasi
proaktif dalam kemajuan teknologi baru, Daoed Joesoef menulis dalam bukunya "Studi Strategi:
Logika Ketahanan dan Pembangunan Nasional" (2014, 181): “Hal ini menurut naturnya
menjurus ke pertumbuhan "techno-nationalism" yang berpotensi melemahkan "geo-nationalism"
tradisional yang sarat dengan asas-asas moral, spiritual dan kultural setempat.” Pandangan ini
kiranya berkaitan dengan isu kedaulatan nasional negara. Dan bukankah ada pandangan bahwa
teknologi dapat memperlemah nilai-nilai budaya daerah, kepercayaan, dan tradisi dengan
penyebaran rasionalisme, materialisme, dan individualisme, meski ini dapat diperdebatkan?

Teknologi dan Manusia


Ditinjau dari manfaatnya, teknologi modern banyak membantu manusia meningkatkan
efektivitas dan produktivitas bisnis. Dengan makin saratnya pengetahuan dan informasi dalam
bisnis, Drucker bahkan mendorong kalangan bisnis untuk memiliki manajemen teknologi dan
inovasi. Manajemen secara keseluruhan, bukan semata litbang, memikul tanggung jawab utama
atas teknologi. Ketika pasar global dan konsumen makin berdaya dan “smart” dan
menginginkan teknologi smart, para eksekutif bisa menemukan peluang ekonomi sebagai hasil
dari kemajuan teknologi. Dalam bukunya Exceeding Customer Experience (2007, 151), pakar
bisnis Kirk Kazanjian mengatakan: “Sebagus apa pun produk atau jasa Anda, tanpa penggunaan
teknologi secara cerdas, Anda akan kehilangan peluang untuk membuatnya mudah dan biaya-
efektif bagi pelanggan untuk berbisnis dengan Anda.”
Namun mereka tetap perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam pemikiran yang mengabaikan
fungsi penting sumber daya manusia sebab menganggap teknologi satu-satunya fungsi
terpenting dalam bisnis. Mereka perlu memahami nilai penting manusia dalam pengembangan
bisnis dan kemajuan teknologi. Pertama, teknologi merupakan sarana untuk membantu
manusia. Jadi, teknologi bermanfaat untuk mengganti peran manusia terutama dalam melakukan
kegiatan manual dan memberi lebih banyak waktu pada para eksekutif untuk berinteraksi dengan
karyawan, pelanggan dan mitra bisnis. Don Ross, Presiden Enterprise, perusahaan sewa mobil
Amerika #1 mengatakan: “Penggunaan teknologi penting sebagai cara agar interaksi individu
dengan Anda lebih menyenangkan” (Kazanjian 2007, 151). Tidak bisa diabaikan juga bahwa
teknologi sebenarnya diciptakan, diinovasi, diterapkan, dan berada di bawah kendali manusia.
Kedua, manusia dengan segala unsur kemanusiaannya menentukan keberhasilan bisnis, termasuk
sistem rantai pasokan. Rantai pasokan merupakan rangkaian tahapan yang memungkinkan
interaksi antara orang-orang lebih daripada kumpulan teknologi dalam menciptakan nilai
pelanggan. Untuk itu, optimasi rantai pasokan ini memerlukan hubungan dan kerjasama di
kalangan manajemen dan karyawan atas dasar kepercayaan, keterampilan/keahlian tenaga
kerja, human judgement, pengetahuan, dan pengalaman manusia (Fung, Fung and Wind 2008, 3,
32, 128).
Kemudian, konsep layanan pelanggan mempersyaratkan unsur-unsur kepemimpinan dan kerja
tim, selain teknologi. Bahkan dengan mengabaikan unsur-unsur tersebut, perusahaan sulit
memberi layanan pelanggan yang baik sekalipun menggunakan teknologi baru. Dengan tetap
diperlukannya interaksi antar manusia, virtual marketing yang dipraktik luas oleh pebisnis
sebaiknya diimbangi dengan offline marketing, termasuk distribusi multi-saluran,
produk online dan offline, serta promosi virtual dan tradisional. Terlepas dari strategi marketing
digital yang digunakan untuk mengiklankan produk berwujud, pelanggan pada dasarnya tetap
membeli barang yang berwujud dan jasa secara nyata untuk dikonsumsi.
Nada serupa dapat ditemukan pada terciptanya hubungan harmonis antara teknologi dan manusia
pada perusahaan-perusahaan multinasional, seperti Walmart. Perusahaan ritel terbesar yang
berusia sekitar 60 tahun terkenal memanfaatkan teknologi canggih namun mengakui bahwa
unsur hubungan manusia selalu dibutuhkan bisnis. Donna Morris, Chief People Officer
Walmart (2023) menyatakan bahwa karyawan mereka telah dan akan selalu membuat sesuatu
yang berbeda–sama seperti inovasi yang telah dan akan selalu memainkan peran penting dalam
setiap bisnis yang sukses. Di bagian lain, menurut Morris, bisnis masa depan memprioritaskan
interaksi manusia yang bermanfaat sambil memanfaatkan teknologi untuk mengotomasi tugas
sehari-hari, keduanya bekerja secara harmonis.
Sumber:
https://swa.co.id/swa/my-article/teknologi-dalam-bisnis

Pertanyaan
Berdasarkan kasus di atas, maka analisalah:
1. Berikan analisa Anda mengenai teknologi digital dan berikan contoh dari 30
teknologi digital.
2. Terkait teknologi dan manusia, bagaimana nilai penting manusia dalam 30
pengembangan bisnis dan kemajuan teknologi? Berikan analisa Anda
3. Teknologi itu penting, tanpa harus berarti lebih atau paling penting, dalam 40
kegiatan bisnis. Berikan opini Anda mengenai pernyataan tersebut.
Skor Total 100
JAWAB

1. Teknologi digital adalah penggunaan teknologi elektronik untuk mengolah, menyimpan, dan
mentransmisikan informasi dalam bentuk digital. Ini telah mengubah cara kita bekerja,
berkomunikasi, dan mengakses informasi. Berikut adalah beberapa analisis tentang teknologi
digital:
1. Kemudahan Akses: Teknologi digital telah mengubah cara kita mengakses informasi. Dulu,
kita harus pergi ke perpustakaan atau toko untuk mendapatkan buku atau barang. Sekarang,
dengan teknologi digital, kita dapat mengakses informasi dan produk hanya dengan beberapa
klik. Misalnya, dengan adanya platform e-commerce seperti Amazon, kita dapat membeli barang
dari seluruh dunia dan menerimanya dalam waktu singkat.

2. Efisiensi: Teknologi digital telah meningkatkan efisiensi dalam berbagai bidang. Misalnya,
dalam dunia bisnis, penggunaan perangkat lunak manajemen proyek dan kolaborasi online
memungkinkan tim untuk bekerja secara efisien tanpa harus bertemu secara fisik. Selain itu,
teknologi digital juga telah mengotomatisasi banyak proses bisnis, mengurangi kesalahan
manusia dan meningkatkan produktivitas.

3. Inovasi: Teknologi digital telah menjadi katalisator bagi inovasi. Dengan adanya teknologi
digital, kita dapat mengembangkan produk dan layanan baru yang sebelumnya tidak mungkin.
Contohnya adalah teknologi Internet of Things (IoT), yang memungkinkan perangkat terhubung
untuk saling berkomunikasi dan berbagi data. Ini telah membuka pintu bagi pengembangan
solusi cerdas seperti rumah pintar, kendaraan otonom, dan kota pintar.

4. Konektivitas: Teknologi digital telah menghubungkan orang-orang di seluruh dunia. Dengan


adanya internet dan media sosial, kita dapat berkomunikasi dengan orang-orang di tempat yang
jauh dalam waktu nyata. Ini telah memungkinkan kolaborasi global, pertukaran budaya, dan
pertumbuhan komunitas online.

Contoh-contoh teknologi digital meliputi:


- Internet: Jaringan global yang menghubungkan jutaan komputer dan perangkat di seluruh
dunia.
- Smartphone: Perangkat mobile yang memungkinkan akses internet, komunikasi, dan berbagai
aplikasi.
- Cloud Computing: Penyimpanan dan pemrosesan data yang dilakukan melalui jaringan
internet, menggantikan infrastruktur lokal.
- Artificial Intelligence (AI): Teknologi yang memungkinkan komputer untuk melakukan tugas
yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara dan gambar, analisis
data, dan pengambilan keputusan.
- Blockchain: Teknologi yang memungkinkan transaksi digital yang aman dan terdesentralisasi,
seperti cryptocurrency.
- Augmented Reality (AR): Teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan elemen virtual,
seperti Pokemon Go.
- Internet of Things (IoT): Jaringan perangkat terhubung yang dapat saling berkomunikasi dan
berbagi data, seperti pintu pintar, lampu pintar, dan kulkas pintar.
Semua contoh ini adalah bagian dari teknologi digital yang telah mengubah cara kita hidup dan
bekerja. Teknologi dan manusia saling terkait dalam pengembangan bisnis dan kemajuan
teknologi. Peran manusia tetap krusial dalam setiap tahap, mulai dari perencanaan hingga
implementasi teknologi. Berikut adalah beberapa analisis terkait nilai penting manusia dalam
konteks ini:

2. 1. Inovasi dan Kreativitas Manusia


Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif, menciptakan solusi baru, dan
merancang teknologi yang dapat mengubah cara kita bekerja dan hidup.
Inovasi manusia menggerakkan perkembangan teknologi, memungkinkan bisnis untuk terus
berkembang dan bersaing dalam pasar yang terus berubah.

2. Implementasi dan Manajemen Proyek


Kemampuan manusia dalam merencanakan, mengelola, dan mengimplementasikan proyek
teknologi adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis.

Pemahaman manusia tentang kebutuhan bisnis, tujuan, dan visi strategis membantu mengarahkan
pengembangan teknologi agar sesuai dengan konteks organisasi.

3. Adopsi Teknologi
Peran manusia dalam menerima dan mengadopsi teknologi baru sangat penting. Kegagalan atau
kesuksesan implementasi teknologi seringkali tergantung pada tingkat penerimaan dan adaptasi
oleh pengguna manusia.

Pelibatan manusia dalam tahap perencanaan dan pelatihan pengguna meningkatkan tingkat
keberhasilan adopsi teknologi.

4. Etika dan Tanggung Jawab


Manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengembangan teknologi mematuhi
standar etika dan nilai-nilai sosial. Keputusan etis dalam pengembangan dan penerapan teknologi
penting untuk memitigasi dampak negatif.

Keterlibatan manusia dalam diskusi etika teknologi dapat membentuk arah pengembangan
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

5. Keterampilan Manusia
Keterampilan manusia, seperti kecerdasan emosional, kemampuan interpersonal, dan kreativitas,
memberikan nilai tambah yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Meskipun otomatisasi dapat menggantikan beberapa tugas rutin, keterampilan manusia tetap
penting dalam hal pengambilan keputusan kompleks dan interaksi antarmanusia.
6. Pemecahan Masalah
Kemampuan manusia untuk memahami konteks bisnis dan menemukan solusi untuk masalah
yang kompleks adalah aspek kritis dalam pengembangan teknologi.

Mesin dan algoritma cenderung membutuhkan bimbingan manusia untuk menangani masalah
yang tidak terstruktur atau belum pernah terjadi sebelumnya.

Dengan demikian, sementara teknologi dapat mempercepat proses dan meningkatkan efisiensi,
peran manusia dalam pengembangan bisnis dan teknologi tetap menjadi elemen kunci yang tidak
dapat diabaikan.

Kolaborasi yang baik antara teknologi dan manusia dapat menghasilkan inovasi yang
berkelanjutan dan memberikan dampak positif pada perkembangan bisnis dan masyarakat secara
keseluruhan.

Demikianlah pembahasan yang dapat disajikan kali ini mengenai jawaban dari soal terkait
teknologi dan manusia, bagaimana nilai penting manusia

3. Opini saya adalah bahwa teknologi memang sangat penting dalam kegiatan bisnis saat ini, dan
seringkali menjadi elemen kritis dalam mencapai keberhasilan dan daya saing. Namun, perlu diingat
bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh teknologi saja, melainkan oleh kombinasi
beberapa faktor termasuk strategi bisnis yang baik, manajemen yang efektif, paham terhadap pasar,
serta faktor manusia (SDM) yang terampil dan berkompeten.

Berikut beberapa alasan mengapa teknologi dianggap penting dalam kegiatan bisnis:

Efisiensi Operasional: Teknologi dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan otomatisasi


tugas-tugas rutin, analisis data cepat, dan optimasi proses bisnis.

Inovasi Produk dan Layanan: Teknologi memungkinkan bisnis untuk terus berinovasi dalam
pengembangan produk dan layanan, menciptakan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan lebih baik.

Peningkatan Aksesibilitas dan Konektivitas: Teknologi memungkinkan bisnis untuk terhubung


dengan pasar yang lebih luas melalui internet, membuka peluang baru dan memperluas
jangkauan global.

Analisis Data: Teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis


data dengan lebih baik, membantu dalam pengambilan keputusan berbasis fakta dan prediksi tren
pasar.

Ketahanan dan Kontinuitas Bisnis: Sistem teknologi yang baik dapat meningkatkan ketahanan
dan kontinuitas bisnis dengan dukungan backup data, keamanan informasi, dan rencana
pemulihan bencana.
Meskipun demikian, terlalu terfokus pada teknologi saja dapat menjadi tantangan. Bisnis yang
sukses memahami bahwa teknologi hanya satu dari banyak elemen yang berkontribusi pada
keberhasilan, dan penting untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara teknologi, strategi
bisnis, dan aspek manusia dalam mengelola perusahaan.

Penting bagi organisasi untuk memilih dan mengimplementasikan teknologi dengan bijak,
sejalan dengan tujuan dan kebutuhan bisnis mereka, serta memastikan bahwa keputusan
teknologi didukung oleh strategi bisnis yang jelas dan pemahaman mendalam terhadap
pelanggan dan pasar.

Selain itu, perlu diingat bahwa keberhasilan bisnis juga sangat tergantung pada aspek manusia,
yaitu SDM (Sumber Daya Manusia). Keterlibatan karyawan yang terampil, berkompeten, dan
bersemangat untuk berinovasi juga sangat penting. Teknologi dapat memberikan alat dan
platform untuk meningkatkan produktivitas dan kolaborasi, tetapi manusia tetap menjadi unsur
kunci dalam mengambil inisiatif, menyelesaikan masalah, dan menciptakan ide-ide baru.

Anda mungkin juga menyukai