Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TUTORIAL 3 ONLINE SESI 7

MANAGEMENT

Disusun Oleh :
Adrian
050692975
Program Studi Management
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJN PONTIANAK
2023
Teknologi dalam Bisnis

Sebagaimana kita ketahui, teknologi merupakan salah satu faktor pendorong


globalisasi bisnis. Sistem rantai pasokan (supply chain) yang diterapkan oleh banyak
perusahaan multinasional, seperti Walmart, Nestlé, Johnson & Johnson, PepsiCo, Coca-Cola,
Microsoft, BMW, dan Alibaba, menunjukkan implikasi teknologi terhadap globalisasi.
Sistem yang sarat akan teknologi maju mengintegrasikan fungsi-fungsi internal perusahaan
dan juga fungsi-fungsi tersebut dengan lingkungan eksternal perusahaan, seperti pasar atau
pelanggan, yang menciptakan jaringan bisnis global. Bisnis masa kini banyak mengandalkan
teknologi yang memungkinkan operasi, termasuk persediaan barang, dan marketing dengan
nilai tambah buat pelanggan.

Namun, penggunaan teknologi yang meluas dapat menimbulkan anggapan bahwa


teknologi lebih penting, jika tidak terpenting, daripada segala sesuatu dalam organisasi
bisnis. Padahal, prinsip bisnis, manajemen, moralitas, etika bisnis, dan nilai kemanusiaan di
antaranya, sangat penting dan patut diperhitungkan para eksekutif karena menentukan
pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan. Memang teknologi penting dan tak terelakkan,
tetapi anggapan atau perlakuan yang berlebihan terhadap teknologi bisa mengurangi peran
manusia dalam perusahaan dan layanan pelanggan.

Teknologi sebagai Kekuatan Eksternal dalam Bisnis

Teknologi tidak diragukan menjadi kebutuhan bisnis. Keduanya bahkan berdampak


satu sama lain. Inilah kesan yang bisa ditangkap dari pandangan Peter Drucker dalam
bukunya Toward the Next Economics and Other Essays. Drucker menekankan bahwa
teknologi memunculkan bisnis modern. Perluasan organisasi perusahaan adalah hasil dari
kemajuan teknologi. Laboratorium industri menghasilkan inovasi teknologi, yang biasanya
diterapkan di perusahaan bisnis, sehingga ia berpandangan bahwa bisnis kian berkembang
menjadi pencipta teknologi (Drucker 2010, 37).

1
Pertumbuhan industri dan perdagangan telah secara signifikan didorong oleh kemajuan
teknologi. Kondratieff’s Wave menunjukkan perkembangan teknologi yang memicu
ekspansi industri. Dimulai pada abad ke-18 dengan penemuan mesin uap dan berlanjut
hingga abad ke-20 dengan berkembangnya industri petrokimia, kereta api, tenaga listrik,
produksi tekstil, industri baja, industri kimia, dan lain-lain. Kemudian, berkembang
teknologi informasi (TI) berbasis komputer pada 1970-an yang mentransformasi masyarakat
industri ke masyarakat informasi (CFI Team 2019). Penemuan-penemuan teknologi ini
makin membuka jalan bagi bisnis global, dengan ciri dunia datar, ekonomi pengetahuan,
dunia tanpa batas (borderless), masyarakat pasca kapitalis, dan lain sebagainya.

Jadi, teknologi relevan dengan bisnis terlebih dengan berkembangnya industri dan
bisnis yang makin sarat informasi dan pengetahuan sebagaimana sering dibahas Drucker dan
banyak pakar bisnis lain. Relevan teknologi sendiri tersirat pada definisi teknologi sebagai
“jumlah total pengetahuan yang kita miliki tentang cara melakukan sesuatu” (Weihrich and
Koontz 2005, 40). Kemudian, pakar The Liang Gie (1982, 90) menguraikan bahwa
engineering, pemrosesan, manufakturing, dan pengorganisasian merupakan rangkaian
kegiatan yang menjadi bagian-bagian penting dari teknologi sebagai sistem seni praktis
bersama dengan output masing-masing. Jadi jelas rangkaian kegiatan tersebut adalah
rangkaian kegiatan bisnis dan industri. Oleh sebab itu, pemikiran Drucker (2010, 38) akan
pentingnya eksekutif memahami dinamika teknologi untuk memahami kemungkinan
perkembangannya dengan dampak ekonomi signifikan dan cara mengkonversi perubahan
teknologi menjadi hasil ekonomi amat beralasan.

Manfaat yang dapat diberikan oleh teknologi mutakhir membuatnya penting untuk
operasi perusahaan. Berbagai literatur bisnis dan marketing menunjukkan bahwa bisnis
dapat menciptakan nilai tambah melalui operasi, produksi, dan distribusi yang efektif dan
efisien dalam sistem terintegrasi dengan dukungan teknologi yang makin “smart.” Secara
ekonomi, perusahaan memperoleh keuntungan akibat efisiensi biaya sehubungan dengan
penggunaan sarana teknologi yang memperbesar biaya tetap dalam operasi. Kemudian,
teknologi digital memungkinkan bisnis meningkatkan komunikasi internal dan eksternal,

2
yang menjamin perusahaan untuk menangkap (capture) nilai dari pelanggan sehingga ikut
meningkatkan penghasilan perusahaan.

Globalisasi Bisnis

Jelas pertumbuhan perdagangan internasional, investasi asing, dan transportasi atau


logistik mendorong globalisasi, yang mengintegrasikan manusia, barang, modal, bahkan
teknologi. Meluasnya penggunaan teknologi informasi (TI) dan komunikasi, seperti smart
phone, personal computer, internet, dan teknologi digital, makin mempercepat globalisasi
dan integrasi bisnis. Melalui integrasi individu dan bisnis dari negara lain dan perluasan ide
dan arus informasi, TI ikut menciptakan dunia tanpa batas (borderless) karena dalam
beroperasi TI memang tidak mengenal batas negara. Namun, TI sebenarnya berfungsi
sebagai pelengkap koneksi fisik antar individu dan bisnis dari berbagai negara.

Teknologi modern memungkinkan bisnis beroperasi lebih atau kurang melalui jaringan
global tanpa dibatasi oleh wilayah geografis tertentu. Menurut Donald Ball et al (2012, 16),
internet dan jaringan komputer memungkinkan perusahaan berskala kecil bersaing secara
global, karena memungkinkan arus informasi yang cepat terlepas dari lokasi fisik jaringan
pembeli dan penjual. Tidak seperti di masa lalu, perkembangan teknologi kini
memungkinkan usaha kecil dan menengah dan perusahaan-perusahaan dari the newly-
emerging economies memiliki peluang untuk memperluas bisnis ke pasar internasional.
Perkembangan jelas menunjukkan bahwa bisnis global kini berciri multi-polarisasi dan tidak
lagi didominasi oleh ekonomi Barat.

Namun, harga teknologi perlu menjadi perhatian. Pada tingkat mikro bisnis, teknologi
dikhawatirkan membuat pekerjaan menjadi kurang manusiawi dan menciptakan
pengangguran. Meluasnya penggunaan otomasi dan robot menjadi tantangan bagi para
pekerja, yang khawatir perangkat teknologi akan menggantikan mereka. Selain itu, berbagai
isu disrupsi dan obsolensi teknologi mencuat akibat kemajuan teknologi baru. Kita mungkin
mengamati kemajuan di sekitar kita bagaimana publikasi elektronik menjadi ancaman bagi
model media-massa tradisional.

3
Bahkan pada tingkat makro, pandangan bahwa globalisasi menghapus batas-batas
negara memprihatinkan karena menyangkut kedaulatan nasional dan nilai-nilai lokal.
Sembari mengakui bahwa, dengan globalisasi, orang-orang dari semua bangsa dapat
berpartisipasi proaktif dalam kemajuan teknologi baru, Daoed Joesoef menulis dalam
bukunya "Studi Strategi: Logika Ketahanan dan Pembangunan Nasional" (2014, 181): “Hal
ini menurut naturnya menjurus ke pertumbuhan "techno-nationalism" yang berpotensi
melemahkan "geo-nationalism" tradisional yang sarat dengan asas-asas moral, spiritual dan
kultural setempat.” Pandangan ini kiranya berkaitan dengan isu kedaulatan nasional negara.
Dan bukankah ada pandangan bahwa teknologi dapat memperlemah nilai-nilai budaya
daerah, kepercayaan, dan tradisi dengan penyebaran rasionalisme, materialisme, dan
individualisme, meski ini dapat diperdebatkan?

Teknologi dan Manusia

Ditinjau dari manfaatnya, teknologi modern banyak membantu manusia meningkatkan


efektivitas dan produktivitas bisnis. Dengan makin saratnya pengetahuan dan informasi
dalam bisnis, Drucker bahkan mendorong kalangan bisnis untuk memiliki manajemen
teknologi dan inovasi. Manajemen secara keseluruhan, bukan semata litbang, memikul
tanggung jawab utama atas teknologi. Ketika pasar global dan konsumen makin berdaya dan
“smart” dan menginginkan teknologi smart, para eksekutif bisa menemukan peluang
ekonomi sebagai hasil dari kemajuan teknologi. Dalam bukunya Exceeding Customer
Experience (2007, 151), pakar bisnis Kirk Kazanjian mengatakan: “Sebagus apa pun produk
atau jasa Anda, tanpa penggunaan teknologi secara cerdas, Anda akan kehilangan peluang
untuk membuatnya mudah dan biaya-efektif bagi pelanggan untuk berbisnis dengan Anda.”

Namun mereka tetap perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam pemikiran yang
mengabaikan fungsi penting sumber daya manusia sebab menganggap teknologi satu-
satunya fungsi terpenting dalam bisnis. Mereka perlu memahami nilai penting manusia
dalam pengembangan bisnis dan kemajuan teknologi. Pertama, teknologi merupakan sarana
untuk membantu manusia. Jadi, teknologi bermanfaat untuk mengganti peran manusia

4
terutama dalam melakukan kegiatan manual dan memberi lebih banyak waktu pada para
eksekutif untuk berinteraksi dengan karyawan, pelanggan dan mitra bisnis. Don Ross,
Presiden Enterprise, perusahaan sewa mobil Amerika #1 mengatakan: “Penggunaan
teknologi penting sebagai cara agar interaksi individu dengan Anda lebih menyenangkan”
(Kazanjian 2007, 151). Tidak bisa diabaikan juga bahwa teknologi sebenarnya diciptakan,
diinovasi, diterapkan, dan berada di bawah kendali manusia.

Kedua, manusia dengan segala unsur kemanusiaannya menentukan keberhasilan


bisnis, termasuk sistem rantai pasokan. Rantai pasokan merupakan rangkaian tahapan yang
memungkinkan interaksi antara orang-orang lebih daripada kumpulan teknologi dalam
menciptakan nilai pelanggan. Untuk itu, optimasi rantai pasokan ini memerlukan hubungan
dan kerjasama di kalangan manajemen dan karyawan atas dasar kepercayaan,
keterampilan/keahlian tenaga kerja, human judgement, pengetahuan, dan pengalaman
manusia (Fung, Fung and Wind 2008, 3, 32, 128).

Kemudian, konsep layanan pelanggan mempersyaratkan unsur-unsur kepemimpinan


dan kerja tim, selain teknologi. Bahkan dengan mengabaikan unsur-unsur tersebut,
perusahaan sulit memberi layanan pelanggan yang baik sekalipun menggunakan teknologi
baru. Dengan tetap diperlukannya interaksi antar manusia, virtual marketing yang dipraktik
luas oleh pebisnis sebaiknya diimbangi dengan offline marketing, termasuk distribusi multi-
saluran, produk online dan offline, serta promosi virtual dan tradisional. Terlepas dari
strategi marketing digital yang digunakan untuk mengiklankan produk berwujud, pelanggan
pada dasarnya tetap membeli barang yang berwujud dan jasa secara nyata untuk dikonsumsi.

Nada serupa dapat ditemukan pada terciptanya hubungan harmonis antara teknologi
dan manusia pada perusahaan-perusahaan multinasional, seperti Walmart. Perusahaan ritel
terbesar yang berusia sekitar 60 tahun terkenal memanfaatkan teknologi canggih namun
mengakui bahwa unsur hubungan manusia selalu dibutuhkan bisnis. Donna Morris, Chief
People Officer Walmart (2023) menyatakan bahwa karyawan mereka telah dan akan selalu
membuat sesuatu yang berbeda–sama seperti inovasi yang telah dan akan selalu memainkan

5
peran penting dalam setiap bisnis yang sukses. Di bagian lain, menurut Morris, bisnis masa
depan memprioritaskan interaksi manusia yang bermanfaat sambil memanfaatkan teknologi
untuk mengotomasi tugas sehari-hari, keduanya bekerja secara harmonis.

Sumber:

https://swa.co.id/swa/my-article/teknologi-dalam-bisnis

Pertanyaan

1. Berikan analisa Anda mengenai teknologi digital dan berikan contoh dari teknologi
digital.
Jawaban :

Teknologi digital telah menjadi pendorong utama dalam transformasi bisnis global,
seperti yang diilustrasikan dalam contoh perusahaan-perusahaan multinasional seperti
Walmart. Dalam konteks rantai pasokan, teknologi digital memainkan peran penting
dalam meningkatkan efisiensi operasional. Sistem rantai pasokan yang terintegrasi dengan
teknologi canggih memungkinkan perusahaan memanajemen persediaan, distribusi, dan
operasi secara lebih efektif.

Salah satu contoh nyata adalah pemanfaatan teknologi informasi oleh perusahaan-
perusahaan seperti Walmart. Dengan mengimplementasikan sistem teknologi yang
canggih, Walmart mampu mengintegrasikan fungsi-fungsi internalnya dengan lingkungan
eksternal, termasuk pasar dan pelanggan. Teknologi digital memungkinkan perusahaan
ini bersaing secara global dan menjaga rantai pasokan yang efisien.

Namun, meskipun teknologi memiliki peran krusial dalam mempercepat globalisasi


dan meningkatkan efisiensi, perlu diingat bahwa teknologi seharusnya tidak
menggantikan peran manusia sepenuhnya. Donna Morris, Chief People Officer Walmart,
menekankan pentingnya hubungan manusia dalam bisnis. Dalam pandangan ini, teknologi

6
haruslah menjadi alat bantu untuk meningkatkan interaksi manusia yang bermanfaat,
bukan menggantikannya.

Contoh lain adalah dampak teknologi digital dalam layanan pelanggan. Meskipun
teknologi memungkinkan layanan pelanggan yang lebih efisien dan cepat, unsur manusia,
seperti kepemimpinan dan kerja tim, tetap krusial. Walmart mengakui bahwa karyawan
mereka, dengan inovasi dan interaksi manusia, memberikan nilai tambah yang signifikan
dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang baik.

Dengan demikian, teknologi digital tidak hanya mencakup implementasi perangkat


keras dan perangkat lunak canggih, tetapi juga mempertimbangkan peran penting manusia
dalam mengoptimalkan hasil bisnis. Integritas antara teknologi dan manusia menjadi
kunci dalam meraih kesuksesan bisnis pada era digital ini.

2. Terkait teknologi dan manusia, bagaimana nilai penting manusia dalam pengembangan
bisnis dan kemajuan teknologi? Berikan analisa Anda
Jawaban:
Analisis Terkait Teknologi dan Manusia dalam Pengembangan Bisnis:
a. Teknologi sebagai Alat Bantu

Teknologi diakui sebagai alat bantu yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas
dan produktivitas bisnis. Pemanfaatan teknologi modern, seperti sistem rantai pasokan
terintegrasi dan teknologi informasi, memungkinkan perusahaan mengelola operasi,
persediaan, dan pemasaran dengan lebih efisien.

b. Pandangan Peter Drucker

Peter Drucker menyoroti bahwa kemajuan teknologi memunculkan bisnis modern,


dan perluasan organisasi perusahaan adalah hasil langsung dari perkembangan teknologi.
Pandangan ini menekankan bahwa bisnis dan teknologi berkembang bersamaan, dan
bisnis modern cenderung menjadi pencipta teknologi.

7
c. Kritik terhadap Anggapan Berlebihan tentang Teknologi

Meskipun teknologi sangat penting, teks mencatat kritik terhadap pandangan yang
berlebihan tentang peran teknologi. Terlalu fokus pada teknologi dapat mengabaikan
prinsip bisnis, manajemen, etika, dan nilai kemanusiaan, yang juga krusial untuk
pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan.

d. Kemajuan Teknologi dan Globalisasi

Kemajuan teknologi, khususnya dalam teknologi informasi, telah menjadi


pendorong utama dalam globalisasi bisnis. Integrasi teknologi memungkinkan bisnis
beroperasi melalui jaringan global, menghapus batasan geografis dan memfasilitasi
perdagangan internasional, investasi asing, dan kolaborasi global.

e. Pentingnya Nilai Manusia dalam Bisnis

Terlepas dari kemajuan teknologi, teks menekankan bahwa nilai penting manusia
tetap krusial dalam pengembangan bisnis. Manusia tidak hanya dilihat sebagai pengguna
teknologi, tetapi juga sebagai kunci keberhasilan bisnis. Hubungan manusia,
kepemimpinan, dan kerja tim diperlukan untuk menciptakan nilai pelanggan dan
mengoptimalkan rantai pasokan.

f. Teknologi sebagai Sarana untuk Membantu Manusia

Teknologi dianggap sebagai sarana untuk membantu manusia, terutama dalam


menggantikan peran manusia dalam kegiatan manual. Namun, penting untuk memahami
bahwa teknologi seharusnya tidak menggantikan sepenuhnya peran manusia, melainkan
meningkatkannya.

g. Kesinambungan Interaksi Manusia dan Teknologi

Pandangan dari Chief People Officer Walmart, Donna Morris, menegaskan bahwa
interaksi manusia yang bermanfaat tetap menjadi prioritas. Perusahaan-perusahaan sukses

8
memahami kebutuhan untuk menggabungkan teknologi untuk mengotomasi tugas rutin
sambil mempertahankan hubungan manusia yang memainkan peran kunci dalam inovasi.

h. Isu-isu dan Tantangan Terkait Teknologi

Teks mengidentifikasi sejumlah isu dan tantangan, termasuk kekhawatiran tentang


pekerjaan yang menjadi kurang manusiawi, potensi pengangguran akibat otomasi, dan
dampak globalisasi terhadap nilai-nilai lokal dan kedaulatan nasional.

Dalam keseluruhan, analisis menyoroti pentingnya mencapai keseimbangan antara


pemanfaatan teknologi dan penghargaan terhadap nilai-nilai dan peran manusia dalam
mengelola bisnis dan kemajuan teknologi. Integrasi yang bijak dari keduanya dianggap
krusial untuk keberhasilan bisnis jangka panjang.

3. Teknologi itu penting, tanpa harus berarti lebih atau paling penting, dalam kegiatan bisnis.
Berikan opini Anda mengenai pernyataan tersebut
Jawaban :

Teknologi memang menjadi komponen integral dalam dunia bisnis modern,


membawa dampak positif yang signifikan pada operasi, efisiensi, dan konektivitas global.
Penting untuk diakui bahwa teknologi memiliki peran yang sangat vital dalam
meningkatkan daya saing perusahaan, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan nilai
tambah bagi pelanggan. Namun, penting juga untuk menjaga keseimbangan antara
pemanfaatan teknologi dan aspek-aspek lain yang tak kalah penting dalam dunia bisnis,
seperti prinsip bisnis, manajemen, moralitas, etika bisnis, dan nilai kemanusiaan.

a. Peran Teknologi

Teknologi memberikan keunggulan dalam mengelola rantai pasokan, operasi, dan


pemasaran. Sistem terintegrasi dan teknologi "smart" memungkinkan perusahaan

9
meningkatkan efektivitas operasional dan memberikan pengalaman yang lebih baik
kepada pelanggan.

b. Bahaya Penggunaan Teknologi yang Berlebihan

Meskipun teknologi sangat penting, bahaya muncul ketika anggapan bahwa


teknologi adalah segalanya atau yang paling penting. Fokus yang berlebihan pada
teknologi dapat menggeser peran manusia dalam pengambilan keputusan, inovasi, dan
interaksi pelanggan.

c. Dampak Teknologi pada Globalisasi

Penggunaan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi, telah


memfasilitasi pertumbuhan bisnis global. Integrasi teknologi memungkinkan perusahaan
bersaing secara global dan menciptakan jaringan bisnis yang melibatkan pelanggan, mitra,
dan pasar di seluruh dunia.

d. Pentingnya Aspek Non-Teknologi

Prinsip bisnis, manajemen, moralitas, etika bisnis, dan nilai kemanusiaan tetap
krusial dalam menentukan pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan. Kesuksesan bisnis
tidak hanya tergantung pada kemajuan teknologi, tetapi juga pada tata kelola yang baik,
kepemimpinan, dan integritas.

e. Perkembangan Teknologi dan Manfaat Ekonomi

Penggunaan teknologi mutakhir memberikan manfaat ekonomi melalui efisiensi


biaya, peningkatan komunikasi, dan penciptaan nilai tambah. Tetapi, keberhasilan ini juga
harus diimbangi dengan pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek manusiawi
dalam mengelola dan mengembangkan bisnis.

f. Teknologi sebagai Sarana, Bukan Tujuan

10
Teknologi seharusnya dianggap sebagai sarana untuk mencapai tujuan bisnis dan
meningkatkan kehidupan manusia. Fokus pada interaksi manusia, pemberdayaan
karyawan, dan pelayanan pelanggan tetap menjadi faktor kunci dalam kesuksesan bisnis.

g. Pentingnya Keseimbangan

Pemikiran yang seimbang tentang peran teknologi dalam bisnis adalah krusial.
Menemukan keseimbangan antara teknologi dan aspek manusiawi, seperti inovasi,
keberlanjutan, dan interaksi manusia yang bermakna, akan menjadi kunci untuk mencapai
keberhasilan jangka panjang.

Dengan demikian, sementara teknologi memainkan peran penting dalam bisnis


modern, pemahaman dan pengintegrasian yang bijak dengan nilai-nilai dan aspek-aspek
manusiawi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan bisnis yang seimbang dan
berkelanjutan.

11

Anda mungkin juga menyukai