194
NAMA : SITI NIRMALA
NIM : 051088398
Teknologi dalam Bisnis
Sebagaimana kita ketahui, teknologi merupakan salah satu faktor pendorong globalisasi bisnis.
Sistem rantai pasokan (supply chain) yang diterapkan oleh banyak perusahaan multinasional,
seperti Walmart, Nestlé, Johnson & Johnson, PepsiCo, Coca-Cola, Microsoft, BMW, dan Alibaba,
menunjukkan implikasi teknologi terhadap globalisasi. Sistem yang sarat akan teknologi maju
mengintegrasikan fungsi-fungsi internal perusahaan dan juga fungsi-fungsi tersebut dengan
lingkungan eksternal perusahaan, seperti pasar atau pelanggan, yang menciptakan jaringan bisnis
global. Bisnis masa kini banyak mengandalkan teknologi yang memungkinkan operasi, termasuk
persediaan barang, dan marketing dengan nilai tambah buat pelanggan.
Namun, penggunaan teknologi yang meluas dapat menimbulkan anggapan bahwa teknologi lebih
penting, jika tidak terpenting, daripada segala sesuatu dalam organisasi bisnis. Padahal, prinsip
bisnis, manajemen, moralitas, etika bisnis, dan nilai kemanusiaan di antaranya, sangat penting dan
patut diperhitungkan para eksekutif karena menentukan pertumbuhan dan kelangsungan
perusahaan. Memang teknologi penting dan tak terelakkan, tetapi anggapan atau perlakuan yang
berlebihan terhadap teknologi bisa mengurangi peran manusia dalam perusahaan dan layanan
pelanggan.
Globalisasi Bisnis
Jelas pertumbuhan perdagangan internasional, investasi asing, dan transportasi atau logistik
mendorong globalisasi, yang mengintegrasikan manusia, barang, modal, bahkan teknologi.
Meluasnya penggunaan teknologi informasi (TI) dan komunikasi, seperti smart phone, personal
computer, internet, dan teknologi digital, makin mempercepat globalisasi dan integrasi bisnis.
Melalui integrasi individu dan bisnis dari negara lain dan perluasan ide dan arus informasi, TI ikut
menciptakan dunia tanpa batas (borderless) karena dalam beroperasi TI memang tidak mengenal
batas negara. Namun, TI sebenarnya berfungsi sebagai pelengkap koneksi fisik antar individu dan
bisnis dari berbagai negara.
Teknologi modern memungkinkan bisnis beroperasi lebih atau kurang melalui jaringan global
tanpa dibatasi oleh wilayah geografis tertentu. Menurut Donald Ball et al (2012, 16), internet dan
jaringan komputer memungkinkan perusahaan berskala kecil bersaing secara global, karena
memungkinkan arus informasi yang cepat terlepas dari lokasi fisik jaringan pembeli dan penjual.
Tidak seperti di masa lalu, perkembangan teknologi kini memungkinkan usaha kecil dan
menengah dan perusahaan-perusahaan dari the newly-emerging economies memiliki peluang
untuk memperluas bisnis ke pasar internasional. Perkembangan jelas menunjukkan bahwa bisnis
global kini berciri multi-polarisasi dan tidak lagi didominasi oleh ekonomi Barat.
Namun, harga teknologi perlu menjadi perhatian. Pada tingkat mikro bisnis, teknologi
dikhawatirkan membuat pekerjaan menjadi kurang manusiawi dan menciptakan pengangguran.
Meluasnya penggunaan otomasi dan robot menjadi tantangan bagi para pekerja,
yang khawatir perangkat teknologi akan menggantikan mereka. Selain itu, berbagai isu disrupsi
dan obsolensi teknologi mencuat akibat kemajuan teknologi baru. Kita mungkin mengamati
kemajuan di sekitar kita bagaimana publikasi elektronik menjadi ancaman bagi model media-
massa tradisional.
Bahkan pada tingkat makro, pandangan bahwa globalisasi menghapus batas-batas negara
memprihatinkan karena menyangkut kedaulatan nasional dan nilai-nilai lokal. Sembari mengakui
bahwa, dengan globalisasi, orang-orang dari semua bangsa dapat berpartisipasi proaktif dalam
kemajuan teknologi baru, Daoed Joesoef menulis dalam bukunya "Studi Strategi: Logika
Ketahanan dan Pembangunan Nasional" (2014, 181): “Hal ini menurut naturnya menjurus ke
pertumbuhan "techno-nationalism" yang berpotensi melemahkan "geo-nationalism" tradisional
yang sarat dengan asas-asas moral, spiritual dan kultural setempat.” Pandangan ini kiranya
berkaitan dengan isu kedaulatan nasional negara. Dan bukankah ada pandangan bahwa teknologi
dapat memperlemah nilai-nilai budaya daerah, kepercayaan, dan tradisi dengan penyebaran
rasionalisme, materialisme, dan individualisme, meski ini dapat diperdebatkan?
Pertanyaan
Berdasarkan kasus di atas, maka analisalah:
1. Berikan analisa Anda mengenai teknologi digital dan berikan contoh dari teknologi 30
digital.
Jawab :
Dalam pengertiannya Teknologi digital adalah alat dengan sistem komputerisasi dan
pengoperasian yang otomatis (tanpa tenaga manusia). Pada dasarnya, teknologi digital
adalah sistem penghitungan yang super cepat dan dapat memproses semua informasi
dengan akurat.. Selain itu Teknologi digital juga dapat memungkinkan seseorang dapat
mengirimkan informasi atau menerima informasi ke atau dari pihak lain yang letaknya
berjauhan.
Dengan adanya teknologi digital memudahkan segala aktivitas manusia dalam
mengakses informasi dan komunikasi tanpa batas ruang dan waktu, begitu juga dalam
perkembangan ekonomi dan bisnis
Setelah menganalisa kasus di atas ada beberapa poin yang saya temui mengenai
teknologi digital, berikut ini penjelasannya :
1. Smart phone
2. E-commerce
3. Internet
4. Televisi Digital
5. E-book
6. Musik Digital
7. Media sosial
8. Komputer
9. Mesin Pindai Mandiri
10. ATM
11. Kamera digital
12. Mobil dan Kendaraan
13. Jam
14. Robotika
15. Perbankan dan Keuangan, seperti ATM, M-bangking, dan lain-lain.
2. Terkait teknologi dan manusia, bagaimana nilai penting manusia dalam pengembangan 30
bisnis dan kemajuan teknologi? Berikan analisa Anda
Jawab :
Menurut analisa saya manusia memiliki nilai penting dalam perkembangan bisnis dan
kemajuan teknologi karena,
1. Pada dasarnya perkembangan bisnis yang didukung oleh kemajuan teknologi
tidak lain adalah berkat manusia itu sendiri yang menciptakan, menginovasi,
dan mengendalikan teknologi itu sendiri.
2. Manusia adalah penentu keberhasilan bisnis itu sendiri melalui hubungan kerja
sama antara kalangan manajemen dan karyawan, melalui keterampilan/keahlian
tenaga kerja, human judgement, pengetahuan, dan pengalaman manusia.
3. Manusia sebagai unsur utama dalam berinteraksi membangun komunikasi
antara manajemen tim, karyawan, pelanggan, dan sebagainya.
3. Teknologi itu penting, tanpa harus berarti lebih atau paling penting, dalam kegiatan 40
bisnis. Berikan opini Anda mengenai pernyataan tersebut.
Jawab :
Menurut pendapat saya pernyataan bahwa Teknologi itu penting tanpa harus berarti
atau paling penting itu sangat tepat. Walaupun dengan adanya teknologi dapat
membantu aktivitas dan produktivitas kita, serta memudahkan kita dalam mengakses
informasi dan komunikasi bukan berarti menganggap teknologi sebagai hal yang paling
penting, sehingga membuat kita menjadi ketergantungan kepada teknologi, dan
membuat pekerja manusia tergantikan oleh teknologi, dan tetap mengutamakan dan
memprioritaskan tenaga, interaksi, keahlian manusia itu sendiri, dengan memanfaatkan
teknologi secara cerdas dan bijak untuk mengotomasi tugas sehari-hari, sehingga
keduanya bekerja secara harmonis.
100
Skor Total