Anda di halaman 1dari 7

Teknologi dalam Bisnis

Sebagaimana kita ketahui, teknologi merupakan salah satu faktor pendorong globalisasi bisnis.
Sistem rantai pasokan (supply chain) yang diterapkan oleh banyak perusahaan multinasional,
seperti Walmart, Nestlé, Johnson & Johnson, PepsiCo, Coca-Cola, Microsoft, BMW, dan
Alibaba, menunjukkan implikasi teknologi terhadap globalisasi. Sistem yang sarat akan
teknologi maju mengintegrasikan fungsi-fungsi internal perusahaan dan juga fungsi-fungsi
tersebut dengan lingkungan eksternal perusahaan, seperti pasar atau pelanggan, yang
menciptakan jaringan bisnis global. Bisnis masa kini banyak mengandalkan teknologi yang
memungkinkan operasi, termasuk persediaan barang, dan marketing dengan nilai tambah buat
pelanggan.
Namun, penggunaan teknologi yang meluas dapat menimbulkan anggapan bahwa teknologi lebih
penting, jika tidak terpenting, daripada segala sesuatu dalam organisasi bisnis. Padahal, prinsip
bisnis, manajemen, moralitas, etika bisnis, dan nilai kemanusiaan di antaranya, sangat penting
dan patut diperhitungkan para eksekutif karena menentukan pertumbuhan dan kelangsungan
perusahaan. Memang teknologi penting dan tak terelakkan, tetapi anggapan atau perlakuan yang
berlebihan terhadap teknologi bisa mengurangi peran manusia dalam perusahaan dan layanan
pelanggan.
Teknologi sebagai Kekuatan Eksternal dalam Bisnis
Teknologi tidak diragukan menjadi kebutuhan bisnis. Keduanya bahkan berdampak satu sama
lain. Inilah kesan yang bisa ditangkap dari pandangan Peter Drucker dalam bukunya Toward the
Next Economics and Other Essays. Drucker menekankan bahwa teknologi memunculkan bisnis
modern. Perluasan organisasi perusahaan adalah hasil dari kemajuan teknologi. Laboratorium
industri menghasilkan inovasi teknologi, yang biasanya diterapkan di perusahaan bisnis,
sehingga ia berpandangan bahwa bisnis kian berkembang menjadi pencipta teknologi (Drucker
2010, 37).
Pertumbuhan industri dan perdagangan telah secara signifikan didorong oleh kemajuan
teknologi. Kondratieff’s Wave menunjukkan perkembangan teknologi yang memicu ekspansi
industri. Dimulai pada abad ke-18 dengan penemuan mesin uap dan berlanjut hingga abad ke-20
dengan berkembangnya industri petrokimia, kereta api, tenaga listrik, produksi tekstil, industri
baja, industri kimia, dan lain-lain. Kemudian, berkembang teknologi informasi (TI) berbasis
komputer pada 1970-an yang mentransformasi masyarakat industri ke masyarakat informasi (CFI
Team 2019). Penemuan-penemuan teknologi ini makin membuka jalan bagi bisnis global,
dengan ciri dunia datar, ekonomi pengetahuan, dunia tanpa batas (borderless), masyarakat pasca
kapitalis, dan lain sebagainya.
Jadi, teknologi relevan dengan bisnis terlebih dengan berkembangnya industri dan bisnis yang
makin sarat informasi dan pengetahuan sebagaimana sering dibahas Drucker dan banyak pakar
bisnis lain. Relevan teknologi sendiri tersirat pada definisi teknologi sebagai “jumlah total
pengetahuan yang kita miliki tentang cara melakukan sesuatu” (Weihrich and Koontz 2005, 40).
Kemudian, pakar The Liang Gie (1982, 90) menguraikan bahwa engineering, pemrosesan,
manufakturing, dan pengorganisasian merupakan rangkaian kegiatan yang menjadi bagian-
bagian penting dari teknologi sebagai sistem seni praktis bersama dengan output masing-masing.
Jadi jelas rangkaian kegiatan tersebut adalah rangkaian kegiatan bisnis dan industri. Oleh sebab
itu, pemikiran Drucker (2010, 38) akan pentingnya eksekutif memahami dinamika teknologi
untuk memahami kemungkinan perkembangannya dengan dampak ekonomi signifikan dan cara
mengkonversi perubahan teknologi menjadi hasil ekonomi amat beralasan.
Manfaat yang dapat diberikan oleh teknologi mutakhir membuatnya penting untuk operasi
perusahaan. Berbagai literatur bisnis dan marketing menunjukkan bahwa bisnis dapat
menciptakan nilai tambah melalui operasi, produksi, dan distribusi yang efektif dan efisien dalam
sistem terintegrasi dengan dukungan teknologi yang makin “smart.” Secara ekonomi,
perusahaan memperoleh keuntungan akibat efisiensi biaya sehubungan dengan penggunaan
sarana teknologi yang memperbesar biaya tetap dalam operasi. Kemudian, teknologi digital
memungkinkan bisnis meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, yang menjamin
perusahaan untuk menangkap (capture) nilai dari pelanggan sehingga ikut meningkatkan
penghasilan perusahaan.

Globalisasi Bisnis
Jelas pertumbuhan perdagangan internasional, investasi asing, dan transportasi atau logistik
mendorong globalisasi, yang mengintegrasikan manusia, barang, modal, bahkan teknologi.
Meluasnya penggunaan teknologi informasi (TI) dan komunikasi, seperti smart phone, personal
computer, internet, dan teknologi digital, makin mempercepat globalisasi dan integrasi bisnis.
Melalui integrasi individu dan bisnis dari negara lain dan perluasan ide dan arus informasi, TI
ikut menciptakan dunia tanpa batas (borderless) karena dalam beroperasi TI memang tidak
mengenal batas negara. Namun, TI sebenarnya berfungsi sebagai pelengkap koneksi fisik antar
individu dan bisnis dari berbagai negara.
Teknologi modern memungkinkan bisnis beroperasi lebih atau kurang melalui jaringan global
tanpa dibatasi oleh wilayah geografis tertentu. Menurut Donald Ball et al (2012, 16), internet
dan jaringan komputer memungkinkan perusahaan berskala kecil bersaing secara global, karena
memungkinkan arus informasi yang cepat terlepas dari lokasi fisik jaringan pembeli dan penjual.
Tidak seperti di masa lalu, perkembangan teknologi kini memungkinkan usaha kecil dan
menengah dan perusahaan-perusahaan dari the newly-emerging economies memiliki peluang
untuk memperluas bisnis ke pasar internasional. Perkembangan jelas menunjukkan bahwa bisnis
global kini berciri multi-polarisasi dan tidak lagi didominasi oleh ekonomi Barat.
Namun, harga teknologi perlu menjadi perhatian. Pada tingkat mikro bisnis, teknologi
dikhawatirkan membuat pekerjaan menjadi kurang manusiawi dan menciptakan pengangguran.
Meluasnya penggunaan otomasi dan robot menjadi tantangan bagi para pekerja, yang khawatir
perangkat teknologi akan menggantikan mereka. Selain itu, berbagai isu disrupsi dan obsolensi
teknologi mencuat akibat kemajuan teknologi baru. Kita mungkin mengamati kemajuan di
sekitar kita bagaimana publikasi elektronik menjadi ancaman bagi model media-massa
tradisional.
Bahkan pada tingkat makro, pandangan bahwa globalisasi menghapus batas-batas negara
memprihatinkan karena menyangkut kedaulatan nasional dan nilai-nilai lokal. Sembari
mengakui bahwa, dengan globalisasi, orang-orang dari semua bangsa dapat berpartisipasi
proaktif dalam kemajuan teknologi baru, Daoed Joesoef menulis dalam bukunya "Studi Strategi:
Logika Ketahanan dan Pembangunan Nasional" (2014, 181): “Hal ini menurut naturnya
menjurus ke pertumbuhan "techno-nationalism" yang berpotensi melemahkan "geo-nationalism"
tradisional yang sarat dengan asas-asas moral, spiritual dan kultural setempat.” Pandangan ini
kiranya berkaitan dengan isu kedaulatan nasional negara. Dan bukankah ada pandangan bahwa
teknologi dapat memperlemah nilai-nilai budaya daerah, kepercayaan, dan tradisi dengan
penyebaran rasionalisme, materialisme, dan individualisme, meski ini dapat diperdebatkan?
Teknologi dan Manusia
Ditinjau dari manfaatnya, teknologi modern banyak membantu manusia meningkatkan
efektivitas dan produktivitas bisnis. Dengan makin saratnya pengetahuan dan informasi dalam
bisnis, Drucker bahkan mendorong kalangan bisnis untuk memiliki manajemen teknologi dan
inovasi. Manajemen secara keseluruhan, bukan semata litbang, memikul tanggung jawab utama
atas teknologi. Ketika pasar global dan konsumen makin berdaya dan “smart” dan
menginginkan teknologi smart, para eksekutif bisa menemukan peluang ekonomi sebagai hasil
dari kemajuan teknologi. Dalam bukunya Exceeding Customer Experience (2007, 151), pakar
bisnis Kirk Kazanjian mengatakan: “Sebagus apa pun produk atau jasa Anda, tanpa penggunaan
teknologi secara cerdas, Anda akan kehilangan peluang untuk membuatnya mudah dan biaya-
efektif bagi pelanggan untuk berbisnis dengan Anda.”
Namun mereka tetap perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam pemikiran yang mengabaikan
fungsi penting sumber daya manusia sebab menganggap teknologi satu-satunya fungsi
terpenting dalam bisnis. Mereka perlu memahami nilai penting manusia dalam pengembangan
bisnis dan kemajuan teknologi. Pertama, teknologi merupakan sarana untuk membantu
manusia. Jadi, teknologi bermanfaat untuk mengganti peran manusia terutama dalam melakukan
kegiatan manual dan memberi lebih banyak waktu pada para eksekutif untuk berinteraksi dengan
karyawan, pelanggan dan mitra bisnis. Don Ross, Presiden Enterprise, perusahaan sewa mobil
Amerika #1 mengatakan: “Penggunaan teknologi penting sebagai cara agar interaksi individu
dengan Anda lebih menyenangkan” (Kazanjian 2007, 151). Tidak bisa diabaikan juga bahwa
teknologi sebenarnya diciptakan, diinovasi, diterapkan, dan berada di bawah kendali manusia.
Kedua, manusia dengan segala unsur kemanusiaannya menentukan keberhasilan bisnis, termasuk
sistem rantai pasokan. Rantai pasokan merupakan rangkaian tahapan yang memungkinkan
interaksi antara orang-orang lebih daripada kumpulan teknologi dalam menciptakan nilai
pelanggan. Untuk itu, optimasi rantai pasokan ini memerlukan hubungan dan kerjasama di
kalangan manajemen dan karyawan atas dasar kepercayaan, keterampilan/keahlian tenaga
kerja, human judgement, pengetahuan, dan pengalaman manusia (Fung, Fung and Wind 2008, 3,
32, 128).
Kemudian, konsep layanan pelanggan mempersyaratkan unsur-unsur kepemimpinan dan kerja
tim, selain teknologi. Bahkan dengan mengabaikan unsur-unsur tersebut, perusahaan sulit
memberi layanan pelanggan yang baik sekalipun menggunakan teknologi baru. Dengan tetap
diperlukannya interaksi antar manusia, virtual marketing yang dipraktik luas oleh pebisnis
sebaiknya diimbangi dengan offline marketing, termasuk distribusi multi-saluran,
produk online dan offline, serta promosi virtual dan tradisional. Terlepas dari strategi marketing
digital yang digunakan untuk mengiklankan produk berwujud, pelanggan pada dasarnya tetap
membeli barang yang berwujud dan jasa secara nyata untuk dikonsumsi.
Nada serupa dapat ditemukan pada terciptanya hubungan harmonis antara teknologi dan manusia
pada perusahaan-perusahaan multinasional, seperti Walmart. Perusahaan ritel terbesar yang
berusia sekitar 60 tahun terkenal memanfaatkan teknologi canggih namun mengakui bahwa
unsur hubungan manusia selalu dibutuhkan bisnis. Donna Morris, Chief People Officer
Walmart (2023) menyatakan bahwa karyawan mereka telah dan akan selalu membuat sesuatu
yang berbeda–sama seperti inovasi yang telah dan akan selalu memainkan peran penting dalam
setiap bisnis yang sukses. Di bagian lain, menurut Morris, bisnis masa depan memprioritaskan
interaksi manusia yang bermanfaat sambil memanfaatkan teknologi untuk mengotomasi tugas
sehari-hari, keduanya bekerja secara harmonis.
Sumber:
https://swa.co.id/swa/my-article/teknologi-dalam-bisnis
Pertanyaan
Berdasarkan kasus di atas, maka analisalah:
1. Berikan analisa Anda mengenai teknologi digital dan berikan contoh dari 30
teknologi digital.
2. Terkait teknologi dan manusia, bagaimana nilai penting manusia dalam 30
pengembangan bisnis dan kemajuan teknologi? Berikan analisa Anda
3. Teknologi itu penting, tanpa harus berarti lebih atau paling penting, dalam 40
kegiatan bisnis. Berikan opini Anda mengenai pernyataan tersebut.

1. Berikan analisa Anda mengenai teknologi digital dan berikan contoh dari teknologi digital.
Teknologi digital telah mengubah cara kita hidup dan berinteraksi. Revolusi digital memudahkan
akses informasi dan mempercepat komunikasi. Namun, di sisi lain, teknologi ini juga membawa
tantangan seperti isu privasi dan keamanan data.
Salah satu aspek penting dari teknologi digital adalah kemampuannya untuk menghubungkan
orang dari berbagai penjuru dunia. Ini memungkinkan terciptanya komunitas global dan
memperkaya pengalaman sosial. Namun, teknologi ini juga dapat menyebabkan ketergantungan
dan memengaruhi kesehatan mental.
Teknologi digital juga berperan dalam transformasi industri. Industri manufaktur, misalnya,
mengalami perubahan signifikan dengan adanya otomatisasi dan robotika. Sektor jasa juga tidak
ketinggalan, dengan pemanfaatan big data dan artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan
layanan.
Sisi lain dari teknologi digital adalah dampaknya terhadap lingkungan. Meski banyak teknologi
yang ramah lingkungan, produksi dan pembuangan perangkat digital masih menjadi tantangan
besar dalam pelestarian lingkungan.
Terakhir, teknologi digital juga membawa perubahan dalam bidang pendidikan. E-learning dan
penggunaan teknologi dalam kelas telah membuka pintu untuk metode pembelajaran yang lebih
interaktif dan personal.

Perkembangan Teknologi Digital


Perkembangan teknologi digital tidak pernah berhenti. Dari tahun ke tahun, kita menyaksikan
kemajuan yang cepat dan signifikan. Salah satu tren terbesar saat ini adalah Internet of Things
(IoT), yang menghubungkan perangkat fisik ke internet, memungkinkan mereka untuk
berkomunikasi dan berinteraksi.
5G adalah perkembangan lain yang penting. Dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih tinggi,
5G diharapkan akan membawa perubahan besar dalam internet mobile dan IoT.
Kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin juga terus berkembang. Dari pengenalan suara
hingga kendaraan otonom, AI sedang mengubah banyak aspek kehidupan kita.
Virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) juga mengalami perkembangan yang pesat. Dari
gaming hingga pendidikan, teknologi ini menawarkan cara baru dalam interaksi dengan dunia
digital.Cloud computing telah merevolusi cara penyimpanan dan pengolahan data. Dengan
cloud, akses ke data dan aplikasi menjadi lebih mudah dan fleksibel.

Manfaat Teknologi Digital


Teknologi digital memberikan berbagai manfaat. Dalam bidang kesehatan, misalnya, teknologi
digital memungkinkan diagnosis yang lebih cepat dan akurat, serta perawatan yang lebih efisien.
Dalam pendidikan, teknologi digital menyediakan akses ke sumber belajar yang luas, serta
metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa.
Dalam bisnis, teknologi digital membantu perusahaan untuk beroperasi lebih efisien,
menjangkau pasar yang lebih luas, dan menyediakan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Contoh Teknologi Digital
Teknologi digital mencakup berbagai macam produk dan layanan. Salah satu contohnya adalah
smartphone, yang telah menjadi pusat kehidupan modern. Smartphone tidak hanya untuk
berkomunikasi, tapi juga untuk mengakses informasi, hiburan, dan bahkan untuk bekerja.
Komputer dan tablet juga merupakan contoh penting dari teknologi digital. Mereka digunakan di
hampir semua sektor, mulai dari pendidikan hingga bisnis. Komputer telah mengalami evolusi
dari mesin besar dan mahal menjadi perangkat pribadi yang terjangkau. Internet, sebagai fondasi
dari banyak teknologi digital, juga patut disebut. Dari media sosial hingga e-commerce, internet
telah mengubah cara kita berinteraksi dan bertransaksi. AI dan machine learning adalah contoh
lain yang kian populer. Dari asisten virtual hingga sistem rekomendasi di platform streaming, AI
telah membawa banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Blockchain, walaupun masih
relatif baru, juga adalah contoh teknologi digital yang menjanjikan. Dengan keamanan dan
transparansi yang ditawarkannya, blockchain berpotensi mengubah banyak sektor, termasuk
keuangan dan logistik.

2. Terkait teknologi dan manusia, bagaimana nilai penting manusia dalam pengembangan bisnis
dan kemajuan teknologi? Berikan analisa Anda
Teknologi dan manusia saling terkait dalam pengembangan bisnis dan kemajuan teknologi. Peran
manusia tetap krusial dalam setiap tahap, mulai dari perencanaan hingga implementasi teknologi.
Berikut adalah beberapa analisis terkait nilai penting manusia dalam konteks ini:

1. Inovasi dan Kreativitas Manusia


Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif, menciptakan solusi baru, dan
merancang teknologi yang dapat mengubah cara kita bekerja dan hidup.
Inovasi manusia menggerakkan perkembangan teknologi, memungkinkan bisnis untuk terus
berkembang dan bersaing dalam pasar yang terus berubah.

2. Implementasi dan Manajemen Proyek


Kemampuan manusia dalam merencanakan, mengelola, dan mengimplementasikan proyek
teknologi adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis.
Pemahaman manusia tentang kebutuhan bisnis, tujuan, dan visi strategis membantu mengarahkan
pengembangan teknologi agar sesuai dengan konteks organisasi.

3. Adopsi Teknologi
Peran manusia dalam menerima dan mengadopsi teknologi baru sangat penting. Kegagalan atau
kesuksesan implementasi teknologi seringkali tergantung pada tingkat penerimaan dan adaptasi
oleh pengguna manusia.
Pelibatan manusia dalam tahap perencanaan dan pelatihan pengguna meningkatkan tingkat
keberhasilan adopsi teknologi.

4. Etika dan Tanggung Jawab


Manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengembangan teknologi mematuhi
standar etika dan nilai-nilai sosial. Keputusan etis dalam pengembangan dan penerapan teknologi
penting untuk memitigasi dampak negatif.
Keterlibatan manusia dalam diskusi etika teknologi dapat membentuk arah pengembangan
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

5. Keterampilan Manusia
Keterampilan manusia, seperti kecerdasan emosional, kemampuan interpersonal, dan kreativitas,
memberikan nilai tambah yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.
Meskipun otomatisasi dapat menggantikan beberapa tugas rutin, keterampilan manusia tetap
penting dalam hal pengambilan keputusan kompleks dan interaksi antarmanusia.

6. Pemecahan Masalah
Kemampuan manusia untuk memahami konteks bisnis dan menemukan solusi untuk masalah
yang kompleks adalah aspek kritis dalam pengembangan teknologi.
Mesin dan algoritma cenderung membutuhkan bimbingan manusia untuk menangani masalah
yang tidak terstruktur atau belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan demikian, sementara teknologi dapat mempercepat proses dan meningkatkan efisiensi,
peran manusia dalam pengembangan bisnis dan teknologi tetap menjadi elemen kunci yang tidak
dapat diabaikan.

3. Teknologi itu penting, tanpa harus berarti lebih atau paling penting, dalam kegiatan bisnis.
Berikan opini Anda mengenai pernyataan tersebut.
Menurut saya, pernyataan mengenai teknologi diatas sebagai bentuk keseimbangan peran
teknologi dalam kegiatan bisnis. Kita tidak dapat memungkiri, bahwa teknologi menjadi bagian
penting dalam perubahan kehidupan di masyarakat. Terutama masyarakat yang menggunakan
untuk kepentingan lingkungan bisnis modern. Namun, dari sisi lain kita dapat melihat
bahwasannya teknologi bukan menjadi satu-satunya faktor penting dalam kegiatan bisnis.
Beberapa alasan yang menjadikan teknologi ini penting adalah efisiensi dalam operasional,
kreatifitas, akses semakin tidak terjangkau, dan mengetahui perubahan pasar. Kita bahas saja
mengenai teknologi untuk efisiensi operasional perusahaan, dengan penggunaan teknologi
memberi manfaat untuk menyelesaikan berbagai tugas perusahaan dengan cepat. Tentu, hal ini
dapat membantu untuk mengurangi biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan. Akan
tetapi, kita juga harus melihat bahwa teknologi bukan satu-satunya faktor yang paling penting
dalam kegiatan bisnis. Hal itu karena terdapat faktor-faktor lain yang harus diperhatikan yaitu
manajemen, hubungan karyawan, hubungan dengan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai