Globalisasi Bisnis
Jelas pertumbuhan perdagangan internasional, investasi asing, dan transportasi atau logistik
mendorong globalisasi, yang mengintegrasikan manusia, barang, modal, bahkan teknologi.
Meluasnya penggunaan teknologi informasi (TI) dan komunikasi, seperti smart phone, personal
computer, internet, dan teknologi digital, makin mempercepat globalisasi dan integrasi bisnis.
Melalui integrasi individu dan bisnis dari negara lain dan perluasan ide dan arus informasi, TI
ikut menciptakan dunia tanpa batas (borderless) karena dalam beroperasi TI memang tidak
mengenal batas negara. Namun, TI sebenarnya berfungsi sebagai pelengkap koneksi fisik antar
individu dan bisnis dari berbagai negara.
Teknologi modern memungkinkan bisnis beroperasi lebih atau kurang melalui jaringan global
tanpa dibatasi oleh wilayah geografis tertentu. Menurut Donald Ball et al (2012, 16), internet
dan jaringan komputer memungkinkan perusahaan berskala kecil bersaing secara global, karena
memungkinkan arus informasi yang cepat terlepas dari lokasi fisik jaringan pembeli dan penjual.
Tidak seperti di masa lalu, perkembangan teknologi kini memungkinkan usaha kecil dan
menengah dan perusahaan-perusahaan dari the newly-emerging economies memiliki peluang
untuk memperluas bisnis ke pasar internasional. Perkembangan jelas menunjukkan bahwa bisnis
global kini berciri multi-polarisasi dan tidak lagi didominasi oleh ekonomi Barat.
Namun, harga teknologi perlu menjadi perhatian. Pada tingkat mikro bisnis, teknologi
dikhawatirkan membuat pekerjaan menjadi kurang manusiawi dan menciptakan pengangguran.
Meluasnya penggunaan otomasi dan robot menjadi tantangan bagi para pekerja, yang khawatir
perangkat teknologi akan menggantikan mereka. Selain itu, berbagai isu disrupsi dan obsolensi
teknologi mencuat akibat kemajuan teknologi baru. Kita mungkin mengamati kemajuan di
sekitar kita bagaimana publikasi elektronik menjadi ancaman bagi model media-massa
tradisional.
Bahkan pada tingkat makro, pandangan bahwa globalisasi menghapus batas-batas negara
memprihatinkan karena menyangkut kedaulatan nasional dan nilai-nilai lokal. Sembari
mengakui bahwa, dengan globalisasi, orang-orang dari semua bangsa dapat berpartisipasi
proaktif dalam kemajuan teknologi baru, Daoed Joesoef menulis dalam bukunya "Studi Strategi:
Logika Ketahanan dan Pembangunan Nasional" (2014, 181): “Hal ini menurut naturnya
menjurus ke pertumbuhan "techno-nationalism" yang berpotensi melemahkan "geo-nationalism"
tradisional yang sarat dengan asas-asas moral, spiritual dan kultural setempat.” Pandangan ini
kiranya berkaitan dengan isu kedaulatan nasional negara. Dan bukankah ada pandangan bahwa
teknologi dapat memperlemah nilai-nilai budaya daerah, kepercayaan, dan tradisi dengan
penyebaran rasionalisme, materialisme, dan individualisme, meski ini dapat diperde8 nbatkan?
Pertanyaan
Berdasarkan kasus di atas, maka analisalah:
1. Berikan analisa Anda mengenai teknologi digital dan berikan contoh dari 30
teknologi digital.
Jawaban
1. Teknologi digital yaitu suatu segala sesuatu teknologi yang menggunakan sistem digital.
Teknologi menjadikan bisnis Kian berkembang .Dengan teknologi digital cara
berinteraksi telah berubah, akses informasi dan komunikasi menjadi mudah dan cepat.
Namun teknologi digital juga memberikan tantangan seperti isu privasi dan keamanan
data Selain itu teknologi digital juga dapat menyebabkan ketergantungan dan
mempengaruhi kesehatan mental. Dalam bisnis selain dengan teknologi digital harus
diimbangi dengan dengan offline marketing karena pada dasarnya pembeli tetap membeli
barang yang berwujud dan jasa cara nyata untuk dikonsumsi. Dalam bisnis masa depan
menurut Morris memprioritaskan interaksi manusia yang bermanfaat sambil
memanfaatkan teknologi untuk mengotomasi tugas sehari-hari keduanya bekerja secara
harmonis.
Contoh teknologi digital yaitu adanya smartphone yang telah menjadi pusat kehidupan
modern selanjutnya komputer dan tablet yang punya pengaruh yang besar yaitu adanya
internet dan juga Ai dan margin learning