Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN

BLOK PUBLIC HEALTH AND COMMUNITY MEDICINE


AGEN LINGKUNGAN DAN SANITASI DI TAMAN KOTA ANDHANG
PANGRENAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
Ayugita Nurazizah Tamad G1A016001
Muhammad Maulana Rifqy G1A016008
Aviasenna Andriand G1A016015
Nabilah Hanna P. G1A016022
Aspianur G1A016031
Fiqham Muhamad Putra G1A016038
Gisma Chairunnisa G1A016045
Gusti Rama Dwitya G1A016052
Karenia Praptiningtyas G1A016059
Asha Haniazia G1A016067

Pembimbing :
dr. Nur Signa Aini Gumilas, M. Biotech.
19780912.200604.2.001

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
BLOK PUBLIC HEALTH AND COMMUNITY MEDICINE
AGEN LINGKUNGAN DAN SANITASI DI TAMAN KOTA ANDHANG
PANGRENAN

KELOMPOK 7
Ayugita Nurazizah Tamad G1A016001
Muhammad Maulana Rifqy G1A016008
Aviasenna Andriand G1A016015
Nabilah Hanna P. G1A016022
Aspianur G1A016031
Fiqham Muhamad Putra G1A016038
Gisma Chairunnisa G1A016045
Gusti Rama Dwitya G1A016052
Karenia Praptiningtyas G1A016059
Asha Haniazia G1A016067

Diajukan sebagai tugas praktek lapangan pada Blok 2.5


Jurusan Kedokteran Fakultas Kedoktern
Universitas Jenderal Soedirman

Telah diperiksa, disetujui dan disahkan


Pada ............, ...... Juni 2017
Pembimbing,

dr. Nur Signa Aini Gumilas, M. Biotech.


19780912.200604.2.001
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik lapangan Mata Kuliah Sanitasi Tempat Umum merupakan
kegiatan yang harus diikuti guna meningkatkan keterampilan, pengalaman,
dan wawasan mahasiswa, serta sebagai syarat kelulusan blok 2.5. Dengan
melakukan praktik lapangan yang berupa kunjungan ke tempat-tempat umum,
mahasiswa akan mendapatkan pengalaman keadaan yang sebenarnya dari
teori-teori yang diberikan. Pada waktu diberi tugas untuk mengobservasi
sanitasi dengan dibekali ceklist borang penilaian sanitasi yang setiap
tempatnya memiliki poin-poin pada ceklist yang berbeda-beda sesuai tempat
yang dikunjungi.
Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud mencakup lingkungan
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.
Tujuan kualitas lingkungan yang sehat dapat tercapai dengan dilakukannya
upaya pengawasan sanitasi. Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi
faktor-faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadapmanusia, terutama
terhadap hal-hal yang memiliki efek merusak perkembangan fisik, kesehatan,
dan kelangsungan hidup. Upaya pencegahan terhadap lingkungan berupa
kegiatan sanitasi dapat dilakukan pada berbagai tempat, salah satunya ada di
tempat-tempat umum (Saraswati, 2016).
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat di mana orang-orang
banyak berkumpul untuk melakukan kegiatan, baik secara insidentil maupun
terus-menerus, secara membayar ataupun tidak membayar. Terhadap tempat
umum perlu dilakukan pengawasan sanitasi karena dapat dimungkinkan
sebagai tempat terjadinya penularan penyakit atau kecelakaan serta gangguan
kesehatan lainnya. Oleh karena itu, sanitasi tempat-tempat umum diperlukan
untuk menjaga kesehatan dan terhindarnya kecelakaan bagi mereka yang
datang berkunjung (Suparlan, 2012).
Tempat yang dipilih dalam kerja praktek yaitu Taman Kota Andhang
Pangrenan. Pada Taman Kota Andhang Pangrenan terdapat 2 topik yang kita
amati, yaitu sanitasi fasilitas dan lingkungan taman dan sanitasi tempat
penjualan makanan. Di Taman Kota Andhang Pangrenan termasuk kategori
taman yang masih sangat baru di Purwokerto, sehingga terdapat harapan
bahwa taman ini memiliki lingkungan yang baik untuk para pengunjung dan
pegawainya. Taman Kota Andhang Pangrenan ini terdapat arena bermain
anak, taman untuk rekreasi anak dan dewasa, dan tempat penjualan makan.
Untuk tempat penjualan makan ini berbentuk bangunan terpisah antara satu
penjual lain dengan penjual yang lain disekat dengan tembok, dimana terdapat
banyak penjual-penjual dengan dapur masing-masing, dimana setiap penjual
biasanya menjual menu yang berbeda-beda.
Taman Kota Andhang Pangrenan merupakan salah satu taman rekreasi
yang biasanya para pengunjungnya bersantai dan menyantap makanan yang
tersedia di taman ini. Maka sangat perlu untuk mengetahui apakah Taman
Kota Andhang Pangrenan ini sudah memenuhi syarat-syarat sanitasi yang
baik. Karena lingkungan taman akan sangat berpengaruh pada kesehatan dan
keselamatan pengunjung. Sebagai contoh lingkungan yang kurang bersih akan
memiliki lebih banyak peluang pengunjung akan terkena penyakit yang
berkaitan dengan kebersihan.

B. Tujuan
1. Mengamati keadaan sanitasi di tempat pelayanan umum yaitu Taman Kota
Andhang Pangrenan,
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan pada Taman Kota Andhang
Pangrenan,
3. Menganalisis permasalahan kesehatan lingkungan berdasarkan keadaan
sanitasi Taman Kota Andhang Pangrenan,
4. Membuat cara penyelesaian masalah kesehatan lingkungan di Taman Kota
Andhang Pangrenan yang ditemukan,
5. Menyusun kesimpulan dan memberikan saran perbaikan keadaan lingkungan
sesuai dengan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat di Taman Kota
Andhang Pangrenan,
6. Mengidentifikasi agen-agen lingkungan di tempat pelayanan umum yang
dapat berdampak pada kesehatan masyarakat di Taman Kota Andhang
Pangrenan.

C. Manfaat
Manfaat praktek lapangan bagi mahasiswa, institusi, tempat praktek
lapangan, dan masyarakat, yaitu :
A. Bagi Mahasiswa
1. Mendapatkan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh selama kuliah di tempat pelayanan umum, dan bekerja
sama dengan sesama anggota kelompok dalam menganalisis
kesehatan lingkungan,
2. Meningkatkan kesadaran dan keinginan hidup sehat bagi setiap
mahasiswa,
3. Dapat memberikan informasi dan saran kepada anggota keluarga
serta masyarakat dalam hal menjaga kesehatan diri dan lingkungan,
4. Mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa dalam
menganalisis permasalahan yang terdapat di Taman Kota Andhang
Pangrenan.

B. Bagi Tempat Praktek Lapangan


1. Mendapatkan masukan/saran dan penjelasan mengenai permasalahan
kesehatan lingkungan di Taman Kota Andhang Pangrenan,
2. Mendapatkan informasi tentang cara mengelola tempat pelayanan
umum yang sesuai dengan standar kesehatan lingkungan,
3. Sebagai bahan evaluasi untuk rencana program pembangunan
selanjutnya apabila terdapat keadaan yang tidak sesuai dengan
standar kesehatan lingkungan.

C. Bagi Institusi Pendidikan


1. Hasil praktek lapangan blok 2.5 digunakan sebagai bahan evaluasi
Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Jenderal Soedirman, jurusan
Kedokteran Umum, untuk lebih meningkatkan wawasan dan
pengetahuan para mahasiswa pada praktek lapangan blok
selanjutnya.

D. Bagi Masyarakat
1. Dapat ikut serta dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan status
kesehatan masyarakat khususnya bagi pengunjung Taman Kota
Andhang Pangrenan,
2. Mendapatkan informasi mengenai sanitasi kesehatan lingkungan,
3. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam hal kesehatan
lingkungan,
4. Meningkatkan kesadaran dan keinginan hidup sehat bagi masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Umum
Taman Kota Andhang Pangrenan Purwokerto merupakan tempat
rekreasi alternatif selain alun-alun Purwokerto. Terletak di Kelurahan
Karangklesem Purwokerto Selatan. Tepatnya di Jalan Gerilya, Purwokerto
Selatan, Karangklesem, Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,
Indonesia. Diresmikan pada tanggal 13 April 2011 oleh Bupati Banyumas
pada saat itu yaitu Drs. Mardjoko. Sebelum menjadi Taman Kota Andhang
Pangrenan merupakan terminal bus Purwokerto, dikarenakan ada perubahan
pemerintahan pada waktu itu terminal bus Purwokerto dipindahkan ke Teluk.
Dan tempat bekas terminal tersebut dibuat sebuah taman kota yang kita kenal
dengan Taman Kota Andhang Pangrenan.
Di Taman Kota ini, anda dapat menjumpai beberapa wahana atau
media rekreasi seperti taman bermain anak, komedi putar, kereta mini, sepeda,
atv, odong-odong dan masih banyak lagi. Selain wahana rekreasi, di Andhang
Pangrenan anda dapat bersantai dibawah rimbunnya pepohonan, menikmati
angin segar, dan udara yang bersih. Karena fungsi dari taman kota tidak hanya
untuk media rekreasi atau wisata saja, melainkan juga sebagai paru-paru kota.
Dengan adanya taman kota ini tentu sangat membatu meminimalisir polusi
udara di area kota Purwokerto.
Secara umum, bagian dalam Taman Kota Andhang Pangrenan terbagi
menjadi 3 area yaitu area taman terbuka dan area panggung yang memiliki
atap seperti daun dan bangunan kantor yang berada tepat di tengah Taman
Kota Andhang Pangrenan. Tempat parkir terbagi menjadi dua bagian, yaitu
halaman parkir bagian timur dan selatan. Pada halaman parkir dipisahkan
antara area parkir untuk sepeda, kendaraan beroda dua dan kendaraan beroda
empat. Terdapat pula 2 loket yang menjual tiket masuk yaitu pada bagian
timur dan selatan dari Taman Kota Andhang Pangrenan. Untuk per orangnya
dikenakan biaya Rp 2.500. Loket ini berada dekat dengan halaman parkir
sehingga memudahkan pengunjung.
B. Sanitasi
Menurut World Health Organization (WHO), sanitasi adalah suatu
usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh
kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Usaha sanitasi
sangat mengutamakan pada sanitasi lingkungan karena sanitasi lingkungan
yang baik akan menghasilkan kesehatan masyarakat yang berkualitas baik
pula (Nugraheni, 2012).
Sanitasi lingkungan merupakan praktik perwujudan dan pemeliharaan
kondisi yang sehat dan higienis di dalam lingkungan. Sanitasi lingkungan
dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan
mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang
mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencakup pasokan
air yang bersih dan aman; pembuangan limbah dari manusia, hewan dan
industri yang efisien, perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan
kimia, udara yang bersih dan aman; rumah yang bersih dan aman (Suparlan,
2012).
Beberapa sanitasi yang penting dan harus diperhatikan adalah sanitasi
taman dan sanitasi restoran, yang meliputi sanitasi air, tanah dan udara. Dalam
mendirikan taman maupun restoran harus mengerti persyaratannya dan
memperhatikan sanitasinya agar tidak merugikan masyarakat sekitar, baik
secara fisik, biologis, maupun sosial.

1. Sanitasi Tempat Wisata atau Tempat Umum


Semua peraturan tentang pendirian taman dan persyaratannya ada
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.288 Tahun
2003 Tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum dan
Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan
Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan.
Persyaratannya meliputi aspek lokasi, bangunan, dan sanitasi. Sanitasi
bangunan atau sarana umum atau pada pembahasana kali ini adalah taman
terdiri dari :

a. Lokasi
1) Bangunan atau sarana umum sesuai dengan rencana umum tata ruang
setempat,
2) Tidak terletak pada daerah yang rawan bencana alam
3) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan
4) Tidak terletak pada bekas pembuangan sampah
5) Batas wilayah dengan lingkungan jelas

b. Tempat parkir
1) Pemisah dengan area wisata jelas
2) Terpisah antara mobil, motor, dan sepeda
3) Tidak terdapat genangan air
4) Tempat sampah jumlah cukup dengan jarak 10 meter
5) Terdapat tanda masuk dan keluar kendaraan
6) Terdapat tanaman hijau
7) Terdapat resapan air

c. Bangunan
1) Atap kuat, tidak bocor, tidak menjadi tempat berkembang vektor.
Kemiringan tidak menyebabkan genangan air, ketinggian sesuai, ada
penangkal petir bila >10 meter
2) Dinding bersih, tidak lembab, warna terang, pertemuan lantai dan dua
dinding lengkung. Permukaan yang terkena air terbuat dari bahan
kedap air
3) Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak, mudah dibersihkan,
kemiringan 4. Ventilasi min 20% luas lantai
4) Pencahayaan min 200 lux
5) Tinggi langit langit sesuai ketentuan
6) Toilet terpisah laki-laki dan perempuan
7) Tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
8) Tempat sampah sesuai tidak terjadi genangan

d. Pencahayaan
1) Minimal 100 lux

e. Kamar Mandi dan Toilet


1) Harus tersedia toilet laki-laki dan perempuan yg terpisah dilengkapi
dengan tanda/simbol yg jelas dengan proporsi tertentu.
2) Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam jumlah
yg cukup dan
bebas jentik
3) Didalam toilet harus tersedia jamban leher angsa, peturasan dan bak
air
4) Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yg cukup yg dilengkapi
dengan sabun dan air yg mengalir
5) Air limbah dibuang ke septic tank (multi chamber), riol atau lubang
peresapan yg tidak mencemari air tanah dg jarak 10 m dari sumber
air bersih
6) Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dg
kemiringan sesuai ketentuan yg berlaku sehingga tidak terjadi
genangan
7) Letak toilet terpisah minimal 10 meter dengan tempat penjualan
makanan dan bahan pangan
8) Luas ventilasi minimal 20 % dari luas lantai dan pencahayaan 100
lux
9) Tersedia tempat sampah yg cukup
f. Tempat penjualan makanan
1) Meja tempat penjualan permukaan , mudah dibersihkan, tinggi min
60 cm
2) Terbuat dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu
3) Tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup, mudah
diangkat
4) Tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
5) Bebas vektor dan tempat perindukkanya

g. Pengelolaan sampah
1) Setiap kios/los/lorong terseia tempat sampah basah dan kering
2) Terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup,
dan mudah dibersihkan
3) Tersedia alat angkut sampah yg kuat, mudah dibersihkan dan mudah
dipindahkan
4) Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS), kedap air,
kuat, kedap airatau kontainer, mudah dibersihkan dan mudah
dijangkau petugas pengangkut sampah
5) TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang (vektor) penular
penyakit
6) Lokasi TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal
10 m dari bangunan pasar
7) Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam

h. Drainase
1) Selokan/drainase sekitar pasar tertutup dengan kisi yg terbuat dari
logam sehingga mudah dibersihkan
2) Limbah cair yg berasal dari setiap kios disalurkan ke instalasi
pengolahan air limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang ke saluran
pembuangan umum
3) Kualitas limbah outlet harus memenuhi baku mutu sebagaimana
diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 tahun
2003 tentang kualitas air limbah
4) Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dg ketentuan yg berlaku
sehingga mencegah genangan air
5) Tidak ada bangunan los/kios diatas saluran drainase
6) Dilakukan pengujian koalitas air limbah cair secara berkala setiap 6
bulan sekali

i. Tempat ibadah
1) Tempat wudhu mudah dijangkau
2) Sarana besih dan tidak lembab
3) Cukup air bersih
4) Ventilasi dan pencahayaan cukup

j. Keamanan
1) Terdapat arena bermain anak
2) Terdapat smoking area
3) Terdapat ruang laktasi
4) Terdapat P3K

2. Sanitasi Restoran
Sesuai dengan Kepmenkes RI No 1098/MENKES/SK/VII/2003
tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran, bahwa
restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di
sebagian atau seluruh bangunan yang permanen di lengkapi dengan peralatan
dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan
penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya. Fasilitas
sanitasi adalah sarana fisik bangunan dan perlengkapannya digunakan untuk
memelihara kualitas lingkungan atau mengendalikan faktor-faktor
lingkungan fisik yang dapat merugikan kesehatan manusia antara lain sarana
air bersih, jamban, peturasan, saluran limbah, tempat cuci tangan, bak
sampah, kamar mandi, lemari pakaian kerja (locker), peralatan pencegahan
terhadap lalat, tikus dan hewan lainnya serta peralatan kebersihan.
Persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran terdiri dari
beberapa aspek, yaitu lokasi dan bangunan; fasilitas sanitasi; dapur, ruang
makan, dan gudang bahan makanan; bahan makanan dan makanan jadi;
pengolahan makanan; tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan
jadi; penyajian makanan; peralatan; dan tenaga kerja. Aspek fasilitas sanitasi
pada persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran, antara lain
sebagai berikut (Kepmenkes, 2003).

a. Air bersih
1) Jumlah mencukupi
2) Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
3) Angka kuman tidak melebihi nilai ambang batas.
4) Kadar bahan kimia tidak melebihi nilai ambang batas.

b. Pembuangan air limbah


1) Air limbah mengalir dengan lancar.
2) Terdapat grease trap.
3) Saluran kedap air.
4) Saluran tertutup

c. Toilet
1) Bersih
2) Letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur atau ruang
makan
1) Tersedia air bersih yang cukup
2) Tersedia sabun dan alat pengering
3) Toilet untuk pria terpisah dengan wanita

d. Tempat sampah
1) Sampah diangkut tiap 24 jam
2) Di setiap ruang penghasil sampah tersedia tempat sampah.
3) Dibuat dari bahan kedap air dan mempunyai tutup
4) Kapasitas tempat sampah terangkat oleh seorang petugas sampah

e. Tempat cuci tangan


1) Tersedia air cuci tangan yang mencukupi
2) Tersedia sabun/detergent dan alat pengering/lap
3) Jumlahnya cukup untuk pengunjung dan karyawan

f. Tempat mencuci peralatan


1) Tersedia air dingin yang cukup memadai
2) Tersedia air panas yang cukup memadai
3) Terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus.
4) Terdiri dari tiga bilik/bak pencuci

g. Tempat pencuci bahan makanan


1) Tersedia air pencuci yang cukup
2) Terbuat dari bahan yang kuat, aman, dan halus
3) Air pencuci yang dipakai mengandung
4) Larutan cuci hama

h. Locker karyawan
1) Tersedia locker karyawan dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan,
dan mempunyai tutup rapat.
2) Jumlahnya cukup.
3) Letak locker dalam ruang tersendiri.
4) Locker untuk karyawan pria terpisah dengan locker untuk wanita.

i. Peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus


1) Setiap lubang ventilasi dipasag kawat kassa serangga.
2) Setiap lubang ventilasi dipasang terali tikus.
3) Persilangan pipa dan dinding tertutup rapat.
4) Tempat tandon air mempunyai tutup dan bebas jentik nyamuk

C. PHBS
1. Pengertian PHBS
Pengertian PHBS Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
mahluk hidup yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan
adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan
dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan,
minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2007).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Kondisi sehat dapat dicapai
dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku
sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga oleh karena
itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh setiap
anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah
tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi
kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman
penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat
(Depkes, 2006).
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka
jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi guna
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat
(empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan
masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam
program Perilaku Hidup Bersih Sehat (Depkes RI, 2006).

2. Tujuan PHBS
a. Tujuan Umum:
Meningkatnya PHBS di tatanan rumah tanggaa, tatanan
institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan
tatanan fasilitas kesehatan (Kemenkes RI, 2011).
b. Tujuan Khusus:
1) Meningkatkan komitmen dan aliansi strategis pemangku
kepentinganan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota,
kecamatan, desa dan kelurahan untuk pembinaan PHBS.
2) Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha.
3) Meningkatkan peran serta organisasi masyarakat/kelompok
potensial.
4) Mengembangkan kebijakan pembinaan PHBS di tatanan rumah
tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan
fasilitas kesehatan di semua tingkat administrasi pemerintahan.
5) Memperkuat gerakan dan peran serta masyarakat melalui PHBS
di tatanan rumah tanggaa, tingkat pendidikan, tempat kerja,
tempat umum dan fasilitas kesehatan.
6) Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat di
tatanan rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat
umum dan fasilitas kesehatan.
7) Meningkatkan kapasitas pengelola pembinaan PHBS di tatanan
rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum
dan fasilitas kesehatan (Kemenkes RI, 2011).

3. PHBS di berbagai tatanan


Di atas disebutkan bahwa PHBS mencakup semua perilaku yang
harus dipraktikkan di bidang pencegahan dan penanganan penyakit,
penyehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
gizi, farmasi dan pemeliharaan kesehatan. Perilaku-perilaku tersebut
harus dipraktikkan di mana pun seseorang berada di rumah tangga, di
institusi pendidikan, di tempat kerja, di tempat umum dan di fasilitas
pelayanan kesehatan – sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dijumpai.

a. PHBS di Rumah Tangga


Di rumah tangga, sasaran primer harus mempraktikkan perilaku
yang dapat menciptakan Rumah Tangga dengan menerapkan
PHBS, yang mencakup :
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2) Asi eksklusif
3) Menimbang bayi dan balita
4) Ketersediaan air bersih
5) Cuci tangan pakai sabun
6) Penggunaan jamban sehat
7) Pemberantasan jentik
8) Makan buah dan sayur tiap hari
9) Aktivitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok di dalam rumah

b. PHBS di Institusi Pendidikan


1) Mencuci tangan degan air bersih dan menggunakan sabun
2) Jajanan sehat di kantin sekolah
3) Menggunakan jamban bersih & sehat
4) Olahraga yang teratur & terukur
5) Memberantas jentik rumah
6) Tidak merokok di sekolah
7) Menimbang berat badan & mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8) Membuang sampah pada tempatnya

c. PHBS di tempat umum


1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di tempat umum
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk

d. PHBS di layanan kesehatan


1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di institusi kesehatan
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk

e. PHBS di tempat kerja


1) Tdk merokok di tempat kerja
2) Membeli &mengkonsumsi makanan di tempat kerja
3) Melakukan olahraga secara teratur
4) Mencuci tangan degan air bersih & sabun
5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6) Menggunakan jamban
7) Membuang sampah pada tempatnya
8) Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis
pekerjaannya

4. Tatanan Tempat Kerja


a. Pemilik/Pengelola Tempat Kerja/Tim Manajemen K3/Panitia
Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Memberikan dukungan kebijakan berupa peraturan yang
mendukung pembinaan PHBS di tempat kerjanya.
2) Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jamban sehat, kantin
sehat, tempat sampah, perlengkapan K3 dan lain-lain) untuk
mendukung PHBS di tempat kerjanya.
3) Menyediakan dana dan sumber daya lain yang diperlukan untuk
pembinaan PHBS di tempat kerjanya, termasuk Klinik
Konsultasi Kesehatan (Kemenkes RI, 2011).
b. Kader
1) Menyusun rencana, melaksanakan, memantau dan menevaluasi
pembinaan PHBS di tempat kerjanya.
2) Menyelenggarakan Klinik Konsultasi Kesehatan.
3) Melaksanakan promosi kesehatan dalam rangka pembinaan
PHBS bagi teman-teman (pekerja/karyawan) lainnya (Kemenkes
RI, 2011).

5. Pembahasan PHBS di Taman Kota Andhang Pangrenan


PHBS yang digunakan dalam Taman Kota Andhang Pangrenan
adalah PHBS di taman atau tempat umum dengan beberapa indikator
tertentu, yang dapat digunakan sebagai petanda tempat kerja yang
sehat atau tidak. Kegiatan di Taman Kota Andhang Pangrenan sebagai
berikut yang tidak memenuhi indikator, seperti :
a. Merokok di sembarang tempat sehingga mengganggu
pengunjung lain
Masih ditemukan beberapa orang yang merokok.
Seharusnya tidak boleh dilakukan karena dapat menjadi agen
infeksi terhadap orang yang disekitarnya. Agen infeksinya
seperti gas CO, NO dan bahan kimia lainnya.
b. Tidak mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Hal ini tidak dilakukan karena fasilitas tempat mencuci
tangan dan sabun yang sangat kurang. Beberapa tempat cuci
tangan bahkan tidak dapat mengalirkan air. Para pengunjung
sebelum makan atau setelah selesai menggunakan kamar
mandi tidak mencuci tangan dengan sabun, yang dapat
menyebabkan agen infeksi terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain. Karena penggunaan sabun pada saat mencuci
tangan dapat membersihkan kuman dan mikroorganisme yang
menempel pada tangan.
c. Membuang sampah tidak pada tempatnya
Dengan membuang sampah tidak pada tempatnya dapat
mencemari lingkungan dan sampah dapat menjadi tempat yang
sanga baik untuk perkembangbiakan vektor – vektor penyakit.
Dengan banyaknya vektor yang berkembang dapat
memmbahayakan kesehatan pengunjung.
d. Membiarkan genangan air atau bak air di kamar mandi terbuka
Genangan air atau bak air yang terbuka dapat
mengakibatkan adanya jentik – jentik nyamuk, nyamuk
merupakan vektor berbagai macam penyakit yang yang
berbahaya contohnya malari dan DHF (Dengue Haemorhagic
Fever)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
IDENTIFIKASI
NO SANITASI KRITERIA HASIL PENGAMATAN AGEN
1. Sesuai rencana umum Sudah sesuai karena
tata ruang setempat pembangunan taman kota ini
pula merupakan rencana dari
pemerintah kabupaten
Banyumas sebagai taman
rekreasi dan paru-paru kota
Purwokerto
2. Tidak terletak di daerah Ya, karena jauh dari gunug,
rawan bencana alam pantai/laut dan sungai
3. Tidak terletak pada Tidak, karena pada setiap
daerah rawan kecelakaan pertigaan jalan raya dekat
1 LOKASI
taman merupakan daerah yang
rawan dengan kecelakaan.
Biasanya kecelakaan roda dua.
4. Tidak terletak pada bekas Ya, karena sebelum menjadi
pembuangan sampah Taman Andhang Pangrenan
daerah ini merupakan terminal
bus Purwokerto.
5. Batas wilayah dengan Sangat jelas, karena di
lingkungan jelas sekeliling taman dipagari
dengan pagar tembok dan
pagar besi.
1. Pemisah dengan area Sangat jelas, karena di
wisata jelas sekeliling taman dipagari
dengan pagar tembok dan
pagar besi. Bagian dalam dari
pagar merupakan area taman
dan diluar taman merupakan
area parkir, dimana jalan raya
yang beraspal dengan area
parkir sangat jelas batasnya
karena area parkir
menggunakan paving.
2 TEMPAT PARKIR
2. Terpisah mobil, motor, Ya, parkiran dibuat
sepeda, pengelompokan untuk area
parkir sepeda, sepeda motor
dan mobil
3. Tidak ada genangan air Ya, tidak terdapat genangan air
karena permukaan paving yang
rata dan terdapat daerah
resapan air.
4. Tempat sampah jumlah Tempat sampah yang ada di Lalat (Diptera), tikus
cukup jarak 10 m daerah parkir sudah banyak (Muridae), kecoa
dan sangat memadai, namun (Blattodea), nyamuk
tempat sampah tidak tertutup (Culicidae) dan
melainkan terbuka serangga lainnya
5. Tanda masuk dan keluar Terdapat tanda keluar dan
kendaraan masuk yang memudahkan
pengujung
6. Tanaman hijau Ada dan sangat banyak dan
terawat
7. Resapan air Ada
1. Atap kuat, tidak bocor, Ya, hanya saja pada atap tidak
tidak menjadi tempat memiliki penangkal petir
berkembang vektor .
Kemiringan tidak
menyebabkan genangan air,
ketinggian sesuai, ada
penangkal petir bila > 10 m
2. Dinding bersih, tidak Ya, namun pertemuan antara
lembab, warna terang, lantai dan dua dinding siku-
pertemuan lantai dan dua siku
dinding lengkung.
Permukaan yang kena air
terbuat dari bahan kedap air
3. Lantai kedap air, rata, Ya sudah sesuai, lantai terbuat
tidak licin, tidak retak, dari keramik dan permukaanya
mudah dibersihkan, juga rata
kemiringan sesuai tidak
terjadi genangan
4. Ventilasi min 20% luas Ya, terdapat ventilasi dan
3 BANGUNAN lantai merupakan bangunan yang
terbuka sehingga aliran udara
keluar masuk dengan lancar
5. Pencahayaan min 200 lux Ya, karena bangunan berupa
bangunan terbuka
6. Tinggi langit langit sesuai Ya
ketentuan
7. Toilet terpisah laki-laki Ya
dan perempuan
8. Tempat cuci tangan Banyak tempat cuci tangan
dengan sabun dan air yang tidak terawat dan belum
mengalir selesai dibuat. Sabun cuci
hanya tersedia di beberapa
tempat tertentu
9. Tempat sampah Ya, tempat sampah sudah Lalat (Diptera), tikus
dipisahkan antara sampah (Muridae), kecoa
organik dan sampah (Blattodea), nyamuk
anorganik. Namun tempat (Culicidae) dan
sampah masih terbuka dan serangga lainnya
tidak tertutup.
4 PENCAHAYAAN 1. Min 100 lux Ya
1. Terpisah laki-laki dan Ya
perempuan
2. Jumlah memenuhi untuk Ya, jumlah kamar mandi yang
karyawan dan pengunjung ada yaitu 10
3. Bak air bersih bebas Tidak, pada bak air terdapat Genus nyamuk
jentik genangan air yang tidak yang umumnya
tertutup sehingga dapat menjadi vector
ditemukan jentik penyebab penyakit
dianataranya
Aedes, Anopheles,
dan Culex.
Penyakit yang
ditimbulkan oleh
vector ini antara
lain malaria,
demam berdarah
dengue (DBD),
Lymphatic
Fillariasis,
Schistosomiasis,
Visceral
TOILET / KAMAR Leishmaniasis, dan
5
MANDI Yellow Fever.
4. Tempat cuci tangan Tidak, tidak ditemukan tempat Karena tidak adanya
dengan sabun dan air cuci tangan dan sabun di fasilitas mencuci
mengalir kamar mandi yang ada. tangan yang sesuai
akan mengakibatkan
berbagai macam
penyakit yang
disebabkan oleh
Escherichia coli,
Salmonella thyposa,
Shigella
dysenteriae,dan
bakteri Clostridium
botulinum
5. Air limbah ke septic tank, Ya, septic tank berada, riol dan
riol, lubang resapan dengan lubang resapan berada di barat
jarak 10 m dari sumber air taman dan sumber air bersih
bersih berada di bagian selatan taman
6. Lantai kedap air, tidak Ya, lantai terbuat dari keramik Lumut ( Bryophyta)
licin, mudah dibersihkan, namun karena jarang
kemiringan sesuai dibersihkan banyak ditemukan
lumut yang menyebakan lain
licin
7. Letak terpisah 10 m dari Tidak, terdapat toilet yang
tempat penjualan makanan hanya berjarak 3 meter dari
dan bahan pangan tempat penjual makanan dan
bahan pangan.
8. Ventilasi min 20% luas Ya
lantai , pencahayaan 100
lux.
9. Tempat sampah cukup Ya, namun tempat sampah Lalat (Diptera), tikus
terbuka tidak tertutup (Muridae), kecoa
(Blattodea), nyamuk
(Culicidae) dan
serangga lainnya
1. Meja tempat penjualan Ya
permukaan , mudah
dibersihkan, tinggi min 60
cm
2. Terbuat dari bahan tahan Tidak, terbuat dari kayu dan Pada besi berkarat,
karat dan bukan dari kayu bahan yang berkarat apabila tertusuk besi
berkarat maka akan
mengakibatkan
penyakit tetanus
yang disebabkan
oleh Clostridium
tetani.
3. Tempat sampah kering Ya, terdapat tempat sampah Lalat (Diptera), tikus
dan basah, kedap air, namun tempat sampah terbuka (Muridae), kecoa
tertutup, mudah diangkat dan tidak tertutup (Blattodea), nyamuk
(Culicidae) dan
TEMPAT serangga lainnya
6 PENJUALAN 4. Tempat cuci tangan Tidak, tempat cuci tangan Karena tidak adanya
MAKANAN dengan sabun dan air tidak terawat dan belum fasilitas mencuci
mengalir selesai pembuatannya. Tidak tangan yang sesuai
terdapat sabun. akan mengakibatkan
berbagai macam
penyakit yang
disebabkan oleh
Escherichia coli,
Salmonella thyposa,
Shigella
dysenteriae,dan
bakteri Clostridium
botulinum
5. Bebas vektor dan tempat Tidak, karena tempat Lalat (Diptera), tikus
perindukkanya sampahnya terbuka, terdapat (Muridae), kecoa
genangan air pada tempat cuci (Blattodea), nyamuk
tangan dan pada galon yang (Culicidae) dan
berisi air dibiarkan terbuka. serangga lainnya
7 PEMBUANGAN 1. Tersedia tempat sampah Ya, namun pada TPS antara
SAMPAH basah dan kering sampah kering dan sampah
basah dicampur.
2. Bahan kedap air, tidak Ya, namun tempat sampah Lalat (Diptera), tikus
mudah berkarat, kuat, terbuka dan tidak tertutup (Muridae), kecoa
tertutup , mudah (Blattodea), nyamuk
dibersihkan (Culicidae) dan
serangga lainnya
3. Alat angkut sampah yang Ya
kuat, mudah dibersihkan,
dan dipindahkan
4. TPS kedap air, kuat, Tidak, TPS berupa bangunan
mudah dibersihkan, mudah permanen, yang tidak mudah
dijangkau dibersihkan namun mudah
untuk dijangkau.
5. Tidak menjadi tempat Tidak, karena baik tempat
perindukkan vektor sampah dan TPS tidak tertutup
atau terbuka
6. TPS tidak di jalur utama Ya
berjarak min 10 m dari
bangunan terminal
7. Diangkut min 1 x 24 jam Tidak, diangkut 1 minggu 2 Lalat (Diptera), tikus
kali. (Muridae), kecoa
(Blattodea), nyamuk
(Culicidae) dan
serangga lainnya
1. Tertutup dengan kisi dari Ya
logam
2. Dibuang ke IPAL Ya
PEMBUANGAN 3. Kualitas limbah outlet Ya
8
AIR LIMBAH memenuhi baku mutu
4. Kemiringan sesuai Ya
5. Pengujian air limbah Tidak, pengujian setiap 1
setiap 6 bulan sekali tahun sekali
1. Tempat wudhu mudah Ya
dijangkau,
2. Sarana besih dan tidak Ya
lembab
9 MUSHOLA 3. Cukup air bersih Ya
4. Ventilasi dan Ya, walaupun tidak terdapat
pencahayaan cukup ventilasi namun mushola
dibuat terbuka sehingga udara
dan pencahayaan cukup
1. Alat pemadam kebakaran Ya, alat pemadam kebakaran
cukup, dan berfungsi, tidak terdapat di kantor dan 2 loket
kadaluwarsa, letak mudah penjualan tiket masuk. Alat
10 KEAMANAN
dijangkau, dan ada cara pemadam kebakaran pada
penggunaan loket kadaluwarsa namun pada
kantor rutin diganti setiap 1
tahun sekali

2. Petunjuk arah Tidak


penyelamatan diri
3. Hidran air jumlah cukup Ya
4. Pos kemanan dengan Ya, terdapat pos keamanan
personil dan peralatannya dengan 4 personil dan
peralatannya yang berupa
tongkat satpam
1. Arena bermain anak Ada, arena bermain ini aman
untuk anak - anak
2. Smoking area -
11 FASILITAS LAIN
3. Ruang laktasi -
4. P3K Ya, berada di ruang kantor
utama.
B. Pembahasan

Sanitasi lingkungan adalah cara dan usaha individu atau masyarakat


untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang
berbahaya bagi kesehatan serta yang dapat mengancam kelangsungan hidup
manusia (Chandra, 2007). Sanitasi taman atau tempat umum sendiri
merupakan usaha untuk mengawasi, mencegah, mengontrol, dan
mengendalikan segala hal yang ada di lingkungan pasar tersebut terutama
yang dapat menularkan terjadinya suatu penyakit.
Taman kota merupakan bagian dari lingkungan yang tergolong ke
dalam tempat umum sebagai agen lingkungan munculnya suatu permasalahan
menularnya penyakit. Untuk itu perlu adanya sebuah standar sanitasi yang
mengatur tingkat kebersihan taman kota, termasuk taman kota seperti
Andhang Pangrenan Purwokerto yang dijadikan sebagai objek pengamatan
kali ini.

Berdasarkan hasil pengamatan kami tentang Taman Kota Andhang


Pangrenan Purwokerto ini yang mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 12
Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Hijau Di Kawasan Perkotaan serta Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas
Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Banyumas.

a. Lokasi dan Bangunan

Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi Taman Kota Andhang


Pangrenan Purwokerto secara garis besar sudah memenuhi aspek
kriteria pembangunan area taman kota diantaranya :

1. Sesuai dengan rencana umum tata ruang setempat


2. Tidak terletak pada daerah yang rawan bencana alam
3. Tidak terletak pada bekas tempat pembauangan sampah
4. Batas wilayah dengan lingkungan jelas
Namun mengenai poin tidak terletak pada daerah yang rawan
kecelakaan belum dapat memenuhi syarat dikarenakan pada wilayah
tersebut merupakan salah satu titik yang sering terjadinya kecelakaan
kendaraan bermotor.

b. Tempat Parkir

Dalam pengelolaan tempat parkir secara sepenuhnya telah


memenuhi syarat dengan kriteria baik karena telah lengkap dalam
segala aspek yaitu :

1. Terdapat batas yang jelas yang memisahkan antara area parkir dan
wisata
2. Terpisah mobil, motor, sepeda
3. Tidak ada genangan air
4. Tempat sampah dalam jumlah yang cukup jarak 10 m
5. Terdapat tanda masuk dan keluar kendaraan
6. Tanaman hijau
7. Area resapan air

c. Bangunan

Berdasarkan hasil pengamatan kami, bangunan Taman Kota


Andhang Pangrenan Purwokerto ini secara garis besar telah memenuhi
syarat dalam aspek bangunan diantaranya :

1. Dinding bersih, tidak lembab, permukaan yang kontak dengan air


terbuat dari bahan kedap air. Hanya saja lantai dan dua dinding
membentuk sudut siku-siku.
2. Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak, mudah dibersihkan,
kemiringan sesuai tidak terdapat genangan
3. Ventilasi lebih dari 20 %
4. Pencahayaan lebih dari 100 lux karena merupakan ruang terbuka
5. Langit- langit sesuai dengan ketentuan
6. Toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan
7. Tempat cuci tangan terdapat air mengalir, namun belum terdapat sabun
cuci tangan
8. Terdapat banyak tempat sampah dan dikelompokan berdasarkan sifat
sampah namun tempat sampah masih terbuka sehingga dapat
mengundang vektor penyakit yaitu lalat (Diptera), tikus (Muridae), kecoa
(Blattodea), nyamuk (Culicidae) dan serangga lainnya.

d. Pencahayaan

Dari segi pencahayaan Taman Kota Andhang pangrenan


Purwokerto ini memiliki pencahayaan yang amat terang karena
merupakan ruang terbuka hijau sehingga sinar mata hari bisa langsung
menerangi taman, dan banyak terdapat lampu penerangan taman setiap
kurang dari 10 meter sehingga ketika malam hari tidak ada masalah
dalam penerangan taman.

e. Toilet/ kamar mandi

Berdasarkan hasil pengamatan kami ketersediaan kamar mandi


pada Taman Kota Andhang Pangrenan Purwokerto memiliki jumlah
yang baik dan memenuhi syarat ruangan, serta terdapat pemisah antara
kamar mandi laki-laki dan perempuan, namun belum memenuhi
standar kesehatan dan kebersihan karena masih terdapat:

 Bak air terbuka yang merupakan tempat perkembangbiakan


vektor pada air kamar mandi. Genus nyamuk yang umumnya
menjadi vektor penyebab penyakit diantaranya Aedes,
Anopheles, dan Culex. Penyakit yang ditimbulkan oleh vector
ini antara lain malaria, demam berdarah dengue (DBD),
Lymphatic Fillariasis, Schistosomiasis, Visceral
Leishmaniasis, dan Yellow Fever.
 Tidak adanya fasilitas sabun pada kamar mandi, karena
tidak adanya fasilitas mencuci tangan yang sesuai akan
mengakibatkan berbagai macam penyakit yang disebabkan
oleh Escherichia coli, Salmonella thyposa, Shigella
dysenteriae,dan bakteri Clostridium botulinum
 Lantai kamar mandi yang licin disebakan oleh adanya
lumut ( Bryophyta) yang dapat membahayakan pengguna
kamar mandi.
 Pada kamar mandi terdapat tempat sampah namun
tempat sampah terbuka sehingga dapat mengundang
vektor penyakit yaitu lalat (Diptera), tikus (Muridae),
kecoa (Blattodea), nyamuk (Culicidae) dan serangga
lainnya.
 Kamar mandi pun tidak berjarak 10 meter dari tempat
penjualan makanan yang dapat menyebakan rasa tidak
nyaman pada penjual dan pembeli makanan.
f. Tempat Penjualan Makanan

Pada Taman Kota Andhang, terdapat beberapa kios penjualan makanan yang
terletak didalam taman sehingga memudahkan pengunjung untuk memenuhi
kebutuhan pangannya sekaligus menikmati suasana taman kota. Secara garis
besar, sudah tampak seperti standar kios makanan pada umumnya. Namun ada
beberapa yang sangat perlu dibenah, antara lain :
a. Tempat mencuci tangan
Tempat mencuci tangan pada penjual saat kita melakukan kunjungan
sudah memenuhi standar dan bisa digunakan yang berada disetiap
kios-kios. Namun, untuk cuci tangan pembeli atau untuk umum yang
berada diluar kios sudah terlihat kotor, berjamur, tidak mengalir air,
serta pipanya bocor. Selain memudahkan perkembangan vektor seperti
kecoa karena lembab, perilaku sehat cuci tangan para membeli tidak
bisa terlaksana sehingga memudahkan infeksi pada manusia tersebut.
b. Letak kios makan
Jarak salah satu kamar mandi dengan kios makan ada yang sangat
dekat yaitu kurang lebih 5m. Hal ini juga bisa mencemari makanan
karena pintu kamar mandi langsung berhadapan ke kios makanan
sehingga agent infeksius dari kamar mandi bisa saja terbang ke kios
makanan. Selain itu bau dan pemandangan dari kamar mandi
menggangu kenyamanan bagi konsumen
c. Tempat sampah
Dalam hal ini, taman kota ini sudah lengkap dari segi tempat sampah
namun kurang terawat seperti bak sampah yang terbuka karena
tutupnya hilang ataupun juga ada tempat sampah terlalu dekat dengan
kios makanan. Hal ini memudahkan vektor dari tempat sampah terbuka
untuk menularkan lewat makanan.
d. Meja
Ada beberapa meja yang terlihat berkarat namun pada permukaan
atasnya sudah diamankan dengan alas plastic namun yang sebagai
kakinya terlihat sangat berkarat memudahkan vektor penyakit tetanus.

g. Pembuangan Sampah

Tempat sampah di taman ini sudah cukup banyak dan lengkap, namun ada
beberapa yang kurang terawat yakni bak penutupnya hilang sehingga vektor
mudah menularkan masuk keluar dari tempat sampah. Tempat penampungan
sementaranyapun juga terbuka luas yang mengganggu para pengunjung.
Walaupun dipisahkan sekat antara organik dan anorganik, namun sampah terlihat
tetap tercampur antara keduanya. Vektor ataupun agent tentu saja mudah untuk
berkembang disini, karena tempat susah dibersihkan serta pengangkutan sampah
sangat minimal sehingga vektor/agent terlanjur berkembang dewasa.

h. Pembuangan air limbah


Dalam konteks pembuangan air limbah pada taman ini secara umum sudah
memenuhi syarat karena memang sudah ada peraturan dari pemerintah setempat
mengenai hal ini. Namun ada standar yang sedikit perlu diperbaiki yaitu jangka
pengujian limbah yang asalanya 1 tahun sekali sebaiknya dilakukan 6 bulan
sekali agar limbah tetap terjamin tidak terlanjur membahayakan pengunjung
maupun masyarakat sekitar.

i. Mushola

Mushola dengan ruangan yang cukup terbuka membuat ventilasi semakin


lebar sehingga para pengunjung yang padat pun tidak merasakan lembab. Segi
kebersihan juga sudah baik karena mushola ini salah satu tempat yang rutin tiap
hari dibersihkan. Air bersih dan cukup selalu dijaga pada tempat ini tak lupa juga
tempat wudlu yang mudah dijangkau juga memudahkan para pengunjung yang
hendak beribadah.

j. Keamanan

Pos-pos keamanan sudah dilengkapu baik personil dan perlatan di 4 spot


tertentu hal ini sudah cukup menjamin keaman pengunjung dari bahaya
keamanan sosial. Namun, beberapa perlengkapan yang vital seperti alat
pemadam kebakaran kurang dirawat karena ada yang sudah kadaluarsa hal ini
tentu menggangu keamanan jika terjadi kebakaran tetapi masih ada satu yang
rutin diganti setiap tanggal kadaluarsanya. Juga petunjuk penyelamatan diri
ketika ada bencana yang mendadak tidak tersedia yang memungkinkan
pengunjung kebingungan saat terjadi bencana.

k. Fasilitan lain

Area bermain anak sudah dibangun cukup aman dan mudah pengawasannya
dari orang tua. Pada wahana yang besar seperti cora-cora juga sudah dilengkapi
petugas keamanan. Selain itu P3K juga sudah dilengkapi yang terletak di kantor
pusat untuk penolongan pertama pada pengunjung maupu karyawan di taman
tersebut

IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lokasi Taman Kota Andhang Pangrenan Purwokerto secara garis besar sudah
memenuhi aspek kriteria pembangunan area taman kota, namun mengenai
poin tidak terletak pada daerah yang rawan kecelakaan belum dapat
memenuhi syarat dikarenakan pada wilayah tersebut merupakan salah satu
titik yang sering terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor.
2. Ketersediaan kamar mandi pada Taman Kota Andhang Pangrenan Purwokerto
belum memenuhi standar kesehatan dan kebersihan karena masih terdapat
jentik nyamuk pada bak air yang merupakan tempat perkembangbiakan vektor
pada air kamar mandi, tidak adanya fasilitas sabun pada kamar mandi dan
kamar mandi pun tidak berjarak 10 meter dari tempat penjualan makanan.
3.
B. Saran
Berdasarkan hasil praktek lapangan dan analisa kelompok kami
terhadap Pasarraya Rita, perlu adanya pembenahan terhadap sanitasi di
Pasarraya Rita. Pada aspek mulai dari penyediaan air bersih, fasilitas, hingga
penataan barang. Penyediaan air bersih menurut kami masih butuh survei
lebih lanjut karena ketika kami survei, ditemukan jentik nyamuk dan kotoran
yang mengendap. Keterbatasan tempat cuci tangan, sabun, dan kamar mandi
juga perlu diperhatikan oleh pihak pengelola. Tata letak berbagai produk juga
masih perlu adanya pemetakan baik barang mentah, barang olah maupun
barang siap makan. Tidak hanya itu, dari aspek pembuangan limbah,
Pasarraya Rita perlu diperbaiki baik itu minimnya tempat sampah hingga
pembuangan akhir sampah dari pasar.

Anda mungkin juga menyukai