Anda di halaman 1dari 8

NAMA ANGGOTA:

-ANANDA RIZQI TRI H. (4)


-JAENURI RIO AMANDA (10)
-MOH.RAMDANSYAH (14)
-MOH.RIJKI MALULANA (15)
-PUTRA MAULANA I. (21)
• Sama halnya dengan kopi, kebiasaan minum teh sudah banyak dilakukan sejak dulu tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar
negeri baik untuk pergaulan atau gaya hidup bahkan menjadi bagian yang menyatu dengan tradisi. Pada umumnya minuman
ini disuguhkan pada saat tradisi kunjungan tamu, pertemuan, bagian dari sarapan pagi dan minuman disaat bersantai sore
hari. Di daerah Jawa Barat minuman teh terkadang dijadikan pengganti air putih yang dikonsumsi sehari-hari.
• Konon sejak 5000 tahun yang lalu, kaisar Shen Nung dari negeri Cina telah memperkenalkan teh sebagai minuman yang
berkhasiat untuk kesehatan karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman teh merupakan tanaman asli Asia
Tenggara dan kini telah ditanam di lebih dari 30 negara. Hingga saat ini dikoleksi 3.000 jenis tanaman, namun secara botani
tanaman teh berasal dari satu jenis tanaman dengan hasil perkawinan silangnya. Bagian tanaman teh yang dapat
dimanfaatkan untuk minuman adalah daunnya.
• Aroma dan rasanya yang khas, menjadikan minuman teh yang merupakan hasil ekstrak daun dari tanaman teh ini sangat
digemari baik oleh kalangan dewasa maupun anak-anak. Selain sebagai minuman biasa, sesungguhnya teh memiliki khasiat
herbal untuk pengobatan dan kesehatan. Berdasarkan fakta dari berbagai studi yang telah dilakukan, Dewan Teh Amerika
Serikat (Tea Council of the U.S.A) telah merekomendasikan minum teh sebagai aktivitas yang perlu digalakkan mengingat
manfaatnya dalam memelihara kesehatan tubuh manusia. Walaupun banyak keuntungan yang telah disebutkan, tetap saja
jika mengkonsumsi teh berlebihan akan banyak kerugian yang ditimbulkan. Berikut penjelasannya.
• Mengapa teh bermanfaat bagi kesehatan? Ternyata terdapat beberapa kandungan aktif dalam teh seperti: polyphenols (10-
25%), dan komponen organik lainnya seperti vitamin C (150-250 mg%), vitamin E (25-70 mg%) , ß-carotene (13-20%), caffein
(45-50 mg%), dan fluor (0,1-4,2 mg/L). Sedangkan aroma dan cita rasa yang khas pada teh dikarenakan adanya komponen
kandungan volatile. Kandungan polyphenols pada minuman teh berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah
berkembangnya sel kanker dalam tubuh selain juga terbukti memiliki kemampuan untuk menghentikan pertumbuhan
beberapa bakteri yang mungkin saja bisa menyebabkan keracunan makanan. Manfaat lain dari polyphenols adalah untuk
mengurangi penimbunan kolesterol dalam darah dan mempercepat pembuangan kolesterol melalui feses. Beberapa vitamin
seperti vitamin C dan E dapat membantu untuk memperkuat daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan jantung, sedangkan
untuk memenuhi kebutuhan vitamin A dalam bentuk kandungan betakaroten. Kandungan unsur Fluor yang cukup tinggi
dalam teh, selain dapat membantu dalam mencegah tumbuhnya karies pada gigi serta memperkuat gigi, juga untuk
mencegah Osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kandungan caffein pada teh untuk pemakaian yang wajar dapat
membantu menyegarkan tubuh melalui pengaruhnya terhadap sistem syaraf tubuh untuk merangsang pengambilan oksigen.
• Namun dibalik itu semua ternyata pada kebiasaan minum teh yang tidak sewajarnya memiliki pengaruh yang buruk juga bagi
kesehatan. Adanya kandungan caffein pada teh dapat menyebabkan proses penyerapan makanan menjadi terhambat, selain
itu caffein mempunyai efek ketergantungan dan hal ini akan mengakibatkan tubuh menjadi tidak fit bila tidak
mengkonsumsinya. Pada ibu menyusui, caffein berpengaruh terhadap kelenjar ASI sehingga menghambat kelancaran dan
ketersediaan ASI, sedangkan pada bayi zat ini dapat mengakibatkan usus bayi menjadi kejang. Kandungan mineral dalam teh
memiliki kecenderungan membantu terbentuknya batu ginjal, hal ini perlu diperhatikan terutama pada penderita ginjal.
• Bagaimanakah sebaiknya kita mengkonsumsi teh yang sehat? Disarankan untuk mengkonsumsi minuman teh sebanyak 5
cangkir ukuran 200 ml setiap hari. Jumlah tersebut memiliki batas normal kadar kafein yang dapat dikonsumsi yaitu setara
750 mg/hari. Usahakan menyeduh teh dengan air yang tidak terlalu panas dan sebaiknya jangan ditambahkan gula untuk
mencegah rusaknya zat-zat yang dikandung dan hilangnya manfaat teh. Dalam kebiasaan sehari-hari, hindari minum teh saat
perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga berpengaruh pada percernaan.
• Demikian saran untuk tetap dapat melakukan kebiasaan minum teh secara teratur dan aman agar memperoleh manfaat dari
senyawa yang terkandung dalam teh.
• Sama halnya dengan kopi, kebiasaan minum teh sudah banyak dilakukan sejak dulu tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri baik
untuk pergaulan atau gaya hidup bahkan menjadi bagian yang menyatu dengan tradisi. Pada umumnya minuman ini disuguhkan pada saat tradisi
kunjungan tamu, pertemuan, bagian dari sarapan pagi dan minuman disaat bersantai sore hari. Di daerah Jawa Barat minuman teh terkadang
dijadikan pengganti air putih yang dikonsumsi sehari-hari.
• Konon sejak 5000 tahun yang lalu, kaisar Shen Nung dari negeri Cina telah memperkenalkan teh sebagai minuman yang berkhasiat untuk
kesehatan karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman teh merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan kini telah ditanam di lebih dari 30
negara. Hingga saat ini dikoleksi 3.000 jenis tanaman, namun secara botani tanaman teh berasal dari satu jenis tanaman dengan hasil perkawinan
silangnya. Bagian tanaman teh yang dapat dimanfaatkan untuk minuman adalah daunnya.
• Aroma dan rasanya yang khas, menjadikan minuman teh yang merupakan hasil ekstrak daun dari tanaman teh ini sangat digemari baik oleh
kalangan dewasa maupun anak-anak. Selain sebagai minuman biasa, sesungguhnya teh memiliki khasiat herbal untuk pengobatan dan kesehatan.
Berdasarkan fakta dari berbagai studi yang telah dilakukan, Dewan Teh Amerika Serikat (Tea Council of the U.S.A) telah merekomendasikan
minum teh sebagai aktivitas yang perlu digalakkan mengingat manfaatnya dalam memelihara kesehatan tubuh manusia. Walaupun banyak
keuntungan yang telah disebutkan, tetap saja jika mengkonsumsi teh berlebihan akan banyak kerugian yang ditimbulkan. Berikut penjelasannya.
• Mengapa teh bermanfaat bagi kesehatan? Ternyata terdapat beberapa kandungan aktif dalam teh seperti: polyphenols (10-25%), dan
komponen organik lainnya seperti vitamin C (150-250 mg%), vitamin E (25-70 mg%) , ß-carotene (13-20%), caffein (45-50 mg%), dan fluor (0,1-
4,2 mg/L). Sedangkan aroma dan cita rasa yang khas pada teh dikarenakan adanya komponen kandungan volatile. Kandungan polyphenols pada
minuman teh berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh selain juga terbukti memiliki kemampuan
untuk menghentikan pertumbuhan beberapa bakteri yang mungkin saja bisa menyebabkan keracunan makanan. Manfaat lain dari polyphenols
adalah untuk mengurangi penimbunan kolesterol dalam darah dan mempercepat pembuangan kolesterol melalui feses. Beberapa vitamin seperti
vitamin C dan E dapat membantu untuk memperkuat daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan jantung, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan
vitamin A dalam bentuk kandungan betakaroten. Kandungan unsur Fluor yang cukup tinggi dalam teh, selain dapat membantu dalam mencegah
tumbuhnya karies pada gigi serta memperkuat gigi, juga untuk mencegah Osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kandungan caffein pada teh untuk
pemakaian yang wajar dapat membantu menyegarkan tubuh melalui pengaruhnya terhadap sistem syaraf tubuh untuk merangsang pengambilan
oksigen.
• Namun dibalik itu semua ternyata pada kebiasaan minum teh yang tidak sewajarnya memiliki pengaruh yang buruk juga bagi kesehatan.
Adanya kandungan caffein pada teh dapat menyebabkan proses penyerapan makanan menjadi terhambat, selain itu caffein mempunyai efek
ketergantungan dan hal ini akan mengakibatkan tubuh menjadi tidak fit bila tidak mengkonsumsinya. Pada ibu menyusui, caffein berpengaruh
terhadap kelenjar ASI sehingga menghambat kelancaran dan ketersediaan ASI, sedangkan pada bayi zat ini dapat mengakibatkan usus bayi menjadi
kejang. Kandungan mineral dalam teh memiliki kecenderungan membantu terbentuknya batu ginjal, hal ini perlu diperhatikan terutama pada
penderita ginjal.
• Bagaimanakah sebaiknya kita mengkonsumsi teh yang sehat? Disarankan untuk mengkonsumsi minuman teh sebanyak 5 cangkir ukuran
200 ml setiap hari. Jumlah tersebut memiliki batas normal kadar kafein yang dapat dikonsumsi yaitu setara 750 mg/hari. Usahakan menyeduh teh
dengan air yang tidak terlalu panas dan sebaiknya jangan ditambahkan gula untuk mencegah rusaknya zat-zat yang dikandung dan hilangnya
manfaat teh. Dalam kebiasaan sehari-hari, hindari minum teh saat perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga
berpengaruh pada percernaan.
• Demikian saran untuk tetap dapat melakukan kebiasaan minum teh secara teratur dan aman agar memperoleh manfaat dari senyawa yang
terkandung dalam teh.
• Sama halnya dengan kopi, kebiasaan minum teh sudah banyak dilakukan sejak dulu tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri baik untuk pergaulan atau
gaya hidup bahkan menjadi bagian yang menyatu dengan tradisi. Pada umumnya minuman ini disuguhkan pada saat tradisi kunjungan tamu, pertemuan, bagian
dari sarapan pagi dan minuman disaat bersantai sore hari. Di daerah Jawa Barat minuman teh terkadang dijadikan pengganti air putih yang dikonsumsi sehari-
hari.
• Konon sejak 5000 tahun yang lalu, kaisar Shen Nung dari negeri Cina telah memperkenalkan teh sebagai minuman yang berkhasiat untuk kesehatan karena dapat
meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman teh merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan kini telah ditanam di lebih dari 30 negara. Hingga saat ini dikoleksi
3.000 jenis tanaman, namun secara botani tanaman teh berasal dari satu jenis tanaman dengan hasil perkawinan silangnya. Bagian tanaman teh yang dapat
dimanfaatkan untuk minuman adalah daunnya.
• Aroma dan rasanya yang khas, menjadikan minuman teh yang merupakan hasil ekstrak daun dari tanaman teh ini sangat digemari baik oleh kalangan dewasa
maupun anak-anak. Selain sebagai minuman biasa, sesungguhnya teh memiliki khasiat herbal untuk pengobatan dan kesehatan. Berdasarkan fakta dari berbagai
studi yang telah dilakukan, Dewan Teh Amerika Serikat (Tea Council of the U.S.A) telah merekomendasikan minum teh sebagai aktivitas yang perlu digalakkan
mengingat manfaatnya dalam memelihara kesehatan tubuh manusia. Walaupun banyak keuntungan yang telah disebutkan, tetap saja jika mengkonsumsi teh
berlebihan akan banyak kerugian yang ditimbulkan. Berikut penjelasannya.
• Mengapa teh bermanfaat bagi kesehatan? Ternyata terdapat beberapa kandungan aktif dalam teh seperti: polyphenols (10-25%), dan komponen organik lainnya
seperti vitamin C (150-250 mg%), vitamin E (25-70 mg%) , ß-carotene (13-20%), caffein (45-50 mg%), dan fluor (0,1-4,2 mg/L). Sedangkan aroma dan cita rasa
yang khas pada teh dikarenakan adanya komponen kandungan volatile. Kandungan polyphenols pada minuman teh berfungsi sebagai antioksidan untuk
mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh selain juga terbukti memiliki kemampuan untuk menghentikan pertumbuhan beberapa bakteri yang mungkin
saja bisa menyebabkan keracunan makanan. Manfaat lain dari polyphenols adalah untuk mengurangi penimbunan kolesterol dalam darah dan mempercepat
pembuangan kolesterol melalui feses. Beberapa vitamin seperti vitamin C dan E dapat membantu untuk memperkuat daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan
jantung, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin A dalam bentuk kandungan betakaroten. Kandungan unsur Fluor yang cukup tinggi dalam teh, selain
dapat membantu dalam mencegah tumbuhnya karies pada gigi serta memperkuat gigi, juga untuk mencegah Osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Kandungan caffein pada teh untuk pemakaian yang wajar dapat membantu menyegarkan tubuh melalui pengaruhnya terhadap sistem syaraf tubuh untuk
merangsang pengambilan oksigen.
• Namun dibalik itu semua ternyata pada kebiasaan minum teh yang tidak sewajarnya memiliki pengaruh yang buruk juga bagi kesehatan. Adanya kandungan
caffein pada teh dapat menyebabkan proses penyerapan makanan menjadi terhambat, selain itu caffein mempunyai efek ketergantungan dan hal ini akan
mengakibatkan tubuh menjadi tidak fit bila tidak mengkonsumsinya. Pada ibu menyusui, caffein berpengaruh terhadap kelenjar ASI sehingga menghambat
kelancaran dan ketersediaan ASI, sedangkan pada bayi zat ini dapat mengakibatkan usus bayi menjadi kejang. Kandungan mineral dalam teh memiliki
kecenderungan membantu terbentuknya batu ginjal, hal ini perlu diperhatikan terutama pada penderita ginjal.
• Bagaimanakah sebaiknya kita mengkonsumsi teh yang sehat? Disarankan untuk mengkonsumsi minuman teh sebanyak 5 cangkir ukuran 200 ml setiap hari.
Jumlah tersebut memiliki batas normal kadar kafein yang dapat dikonsumsi yaitu setara 750 mg/hari. Usahakan menyeduh teh dengan air yang tidak terlalu
panas dan sebaiknya jangan ditambahkan gula untuk mencegah rusaknya zat-zat yang dikandung dan hilangnya manfaat teh. Dalam kebiasaan sehari-hari,
hindari minum teh saat perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga berpengaruh pada percernaan.
• Demikian saran untuk tetap dapat melakukan kebiasaan minum teh secara teratur dan aman agar memperoleh manfaat dari senyawa yang terkandung dalam
teh.

Anda mungkin juga menyukai