Anda di halaman 1dari 13

Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

Frekuensi Pernapasan Nilai normal 30 sampai 60 kali per menit tanpa tarikan
dinding dada ke dalam atau grunting pada saat ekspirasi akan
tetapi, bayi kecil (kurang dari 2,5 kg pada saat lahir atau lahir
sebelum usia gestasi 37 minggu) dapat mengalami tarikan
dinding dada ke dalam yang ringa.
Warna Bayi yang lahir cukup bulan tampak lebih pucat daripada bayi
prematur karena kulit mereka lebih tebal, * Sianosis sentral
(lidah dan bibir biru; perhati- kan bahwa kulit biru selain
lidah dan bibir biru menunjuk- kan masalah yang sangat
serius- masalah yang serius)
Frekuensi Jantung Frekuensi jantung normal pada bayi baru lahir adalah 100
sampai 160 kali per menit.
Suhu Tubuh 36,5-27,5
Postur dan Gerakan Postur istirahat normal pada bayi baru lahir cukup bulan
meliputi geng gaman tangan yang kendur dan fleksi lengan,
pangkal paha, dan lutut. Ekstremitas dapat diekstensikan pada
bayi kecil (kurang dari 2,5 kg pada saat lahir atau lahir
sebelum usia gestasi 37 minggu. Bayi yang berada dalam posisi
presentasi bokong dapat mengalami fleksi pangkal paha dan
lutut komplet, dan kaki dapat dekat dengan mulut; selain itu,
tungkai dan kaki mungkin berada di samping tubuh bayi
Tonus Otot dan tingkat Bayi baru lahir yang normal berkisar dari tenang sampai
kewaspadaan terjaga dan dapat ditenangkan saat marah. Bayi dapat
dibangunkan saat tenang atau tidur
Ekstremitas Gerakan biasanya simetris, perhatikan adanya nyeri saat
disentuh
Kulit Beberapa kondisi kulit sering terjadi dan seharusnya tidak
menimbulkan masalah selama bayi normal. Kondisi kulit ini
meliputi milia (bintik putih di sekitar hidung), biasanya
tampak pada hari ke1 atau hari berikutnya, dan eritema toksiku
(bintik kemerah dengan bagian tengah kecil berwar na putih),
tampak pada wajah, batang tubuh, dan punggung pada hari
ke2 atau hari berikutnya. Selain itu, kulit bayi pada batang
tubuh, abdo men, dan punggung normal mengelupas setelah
hari pertama.
Umbilikus Umbilikus yang normal berwarna putih kebiruan pada hari ke-
1. Kemu dian mulai mengering dan menyusut dan lepas setelah
7 sampai 10 hari.
Mata Ada pus ? ada edema ?bila ada perdarahan
subkonjungtivaberitahu ibu itu akan sembuh spontan
Kepala dan wajah Amati ukuran kepala, fontanella anterior, pembengjakan kulit
kepala, Gerakan wajah, kemempuan menyusu tanpa
meneteskan susu * Kepala bayi baru lahir yang normal dapat
mengalami mulase akibat kelahiran verteks; keadaan ini akan
sembuh secara spontan selama peri ode tiga sampai empat
minggu
Mulut dan Hidung Amati bibir, lidah, langit mulut, dan rabas hidung
Abdomen dan Punggung Ada distensi abdomen ? ada benjolan abdomen /punggung ?
Berat badan
Urin dan Feses Berkemih setidaknya 6 x/hari,, sudah mengeluarkan meconium
24 jam setelah lahir, Defekasi feses cair enam sampai
delapan kali per hari merupakan keadaan normal bagi bayi.
Perdarahan vagina pada bayi baru lahir perem puan dapat
terjadi selama beberapa hari selama minggu pertama
kehidupan dan bukan merupakan tanda suatu masalah.
Pemberian makanan

Reflek Primitif Bayi


No Refleks Gambar Manuver Usia Respon
. Primitif Negatif
1. Refleks Gores kulit Sejak lahir Refleks
Mencucuk perioral pada hingga rooting yang
(Rooting sudut mulut usia negatif
Reflex) bayi. 3-4 bulan. menunjukkan
Mulut bayi penyakit yang
akan berat atau
membuka menyeluruh
dan bayi akan pada
memalingkan sistem saraf
kepalanya ke pusat
arah sisi yang
dirangsang
serta
melakukan
gerakan
mengisap.
Refleks Tempatkan Sejak lahir Persistensi
Genggaman jari tangan hingga pada bayi
Palmaris Anda usia berusia di
(Palmar dalam tangan 3-4 bulan atas 4 bulan
Grasp bayi dan tekan menunjukkan
Reflex) permukaan disfungsi
palmarisnya. serebral.
Bayi akan Persistensi
memfleksian tangan yang
Jari tangannya dikepalkan
untuk sampai usia
memegang jari bayi di
Anda. atas 2 bulan
menunjukkan
kerusakan
sistem saraf
pusat,
khususnya
jika jari-jari
tangan
berada di atas
ibu jarinya.
Refleks Sentuh telapak Sejak lahir Persistensi
Genggaman kaki bayi pada hingga pada bayi
Plantaris pangkal jari- usia berusia di
(Plantaris jari kakinya. 6-8 bulan atas 8 bulan
Grasp Jari-jari kaki menuniukkan
Reflex) tersebut akan disfungsi
menekuk. serebral
Refleks Pegang bayi Sejak lahir Persistensi
Moro dalarn posisi hingga pada bayi
(Refleks telentang usia 6 berusia di
terkejut; dengan bulan atas 4 bulan
Startle menyangga menunlukkan
Reflex) bagian kepala. penyakit
punggung. neurologi;
dan pada bayi
tungkainya. berusia di atas
Secara tiba- 6 bulan
tiba, sangat
lakukan sugestif ke
gerakan yang arah penyakit
menurunkan neurologi.
seluruh tubuh Respons
bayi sampai asimetrik
sejauh 2 kaki menuniukkan
(sekitar 0,6 fraktur
meter). klavikula atau
Lengan bayi hurnerus
rnelakukan atau cedera
gerakan pleksus
Abduksi serta brakialis.
ekstensi,
tangan
membuka
dan tungkai
mengadakan
gerakan fleksi.
Bayi mungkin
menangis.
Refleks Saat bayi Sejak lahir Persistensi
Leher Tonik telentang, hingga pada bayi
Asimetrik palingkan usia berusia di
(Asymetric kepalanya ke 6 bulan atas 2 bulan
Tonic reflek) salah satu sisi menunjukkan
hingga penyakit
rahangnya di neurologi
atas bahu.
Lengan/
tungkai pada
sisi arah
kepalanya
menghadap
akan
menunjukkan
gerakan
ekstensi,
sedangkan
lengan/tungkai
pada sisi lain
rnengadakan
gerakan fleksi.
Ulangi
pemeriksaan
refleks pada
setiap sisi
lainnya
Reflek Pegang bayi Sejak lahir Refleks yang
bertumpu pada badannya atau sejak negatif
yang Positif dan turunkan usia menunjukkan
tubuh bayi 2 bulan hipotonia
hingga hingga acau
kakinya usia flasiditas
menyentuh 6 bulan Ekstensi dan
perrnukaan adduksi
yang datar. tungkai
Sendi, pangkal (scisoring)
paha, lutut dan yang menetap
pergelangan menunjukkan
kaki akan spastisitas
mengadakan akibat
gerakan penyakit
ekstensi neurologi.
yang sebagian
terjadi untuk
menyangga
beban tubuh
(bertumpu)
gerakan ini
akan
mengendur
setelah
20-30 detik
kemudian.
Refleks Sangga tubuh Sejak lahir Refleks yang
Pelengkunga bayi daiam hingga negatif
n Tubuh posisi usia menunjukkan
(Trunk telungkup 2 bulan cedera atau
Incurvation dengan lesi
Refleks atau satu tangan transversal
Refleks Anda dan medula
Galant kemudian spinalis.
gores salah Persistensi
satu refleks ini
sisi punggung dapat
1 cm dari rnenuniukkan
garis tengah keterlambatan
yang tumbuh-
dilakukan dari kembang.
bahu hingga
bagian
bokongnya.
Tulang
belakang bayi
akan
bergerak
rnelengkung
ke
arah sisi yang
dirangsang
Reflek Pageng bayi Sejak lahir Refleks
Berpijak dan dalam posisi (tes paling berpijak yang
melangkah tegak dari baik negatif
(Placing and sebelah dilakukan dapat
Stepping belakang setelah 4 menuniukkan
Refleks) seperti yang hari) akan paralisis.
dilakukan menghilan Bayi yang
dalam g di lahir dengan
pemeriksaan beragam persalingan
refleks usia letak bokong
bertunrpu mungkin
yang positif. tidak
Biarkan salah rnenunjukan
satu telapak refles
kakinya berpiiak
menyentuh
permukaan
meja.
Sendi pangkal
paha dan
lutut pada kaki
tersebut
akan
mingadakan
gerakan
fleksi dan kaki
yang lain akan
rnengarah ke
depan.
Gerakan
rnelargkah
yang
bergantian
akan terjadi.
Refleks Sangga tubuh Seiak lahir Persistensi
Landau bayi dalam hingga refleks ini
posisi usia dapat
telungkup 6 bulan menuniukkan
dengan keterlambatan
satu angan turnbuh-
Anda. kembang.
Kepala bayi
akan terangkat
dan tutang
belakangnya
akan
diluruskan.
Refleks Sanga tubuh Usia 4-6 Keterlambata
Parasut bayi dahm bulan dan n tirnbulnya
posisi tidak refleks
telungkup dan menghilan ini dagat
secara g nreramalkan
perlahan keterlarnbatan
turunkan perkernbanga
kepala bayi ke n rnotorik
arah volunter di
permukaan kemudlan
meja. Lengan hari
dan tungkai
akan
mengadakan
gerakan
ekstensi
dengan peta
gerakan
melindungi
diri.

Ikterik
Ikterus atau jaundice adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva/sklera, dan mukosa
akibat penumpukan bilirubin tak terkonjugasi pada jaringan. Ikterus pada neonatus akan
terlihat bila kadar bilirubin serum >5 mg/dL. Istilah hiperbilirubinemia sering disalahartikan
sebagai ikterus berat yang membutuhkan terapi segera. Sesungguhnya, hiperbilirubinemia
dan ikterus/jaundice merupakan terminologi yang merujuk pada keadaan yang sama.
Pada masa transisi setelah lahir, hepar belum berfungsi secara optimal, sehingga
proses glukoronidasi bilirubin tidak terjadi secara maksimal dan terjadi penumpukan bilirubin
tak terkonjugasi di dalam darah. Sebagian besar hiperbilirubinemia adalah fisiologis dan tidak
membutuhkan terapi khusus, tetapi karena potensi toksik dari bilirubin maka semua neonatus
harus dipantau untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya hiperbilirubinemia berat.
Penyebab hiperbilirubinemia :
1. Hiperbilirubinemia fisiologis
Kadar bilirubin tidak terkonjugasi (unconjugated bilirubin, UCB) pada
neonatus cukup bulan dapat mencapai 6-8 mg/dL pada usia 3 hari, setelah itu
berangsur turun. Pada bayi prematur, awitan ikterus terjadi lebih dini, kadar bilirubin
naik perlahan tetapi dengan kadar puncak lebih tinggi, serta memerlukan waktu lebih
lama untuk menghilang, mencapai 2 minggu. Kadar bilirubin pada neonatus prematur
dapat mencapai 10-12 mg/dL pada hari ke-5 dan masih dapat naik menjadi >15
mg/dL tanpa adanya kelainan tertentu. Kadar bilirubin akan mencapai <2 mg/dL
setelah usia 1 bulan, baik pada bayi cukup bulan maupun prematur.
Hiperbilirubinemia fisiologis dapat disebabkan beberapa mekanisme :
a. Peningkatan produksi bilirubin, yang disebabkan oleh:
· Masa hidup eritrosit yang lebih singkat
· Peningkatan eritropoiesis inefektif
b. Peningkatan sirkulasi enterohepatik
c. Defek uptake bilirubin oleh hati
d. Defek konjugasi karena aktivitas uridin difosfat glukuronil transferase
(UDPG-T) yang rendah
e. Penurunan ekskresi hepatic

2. Hiperbilirubinemia patologis
Keadaan di bawah ini menandakan kemungkinan hiperbilirubinemia nonfisiologis dan
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut:
a. Awitan ikterus sebelum usia 24 jam
b. Peningkatan bilirubin serum yang membutuhkan fototerapi (lihat Diagram 1)
c. Peningkatan bilirubin serum >5 mg/dL/24 jam
d. Kadar bilirubin terkonjugasi >2 mg/dL
e. Bayi menunjukkan tanda sakit (muntah, letargi, kesulitan minum, penurunan
berat badan, apne, takipnu, instablilitas suhu)
f. Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada
bayi kurang bulan
Diagram 1. Panduan terapi sinar untuk bayi dengan usia gestasi ≥35 minggu.
Keterangan
- Bilirubin yang digunakan adalah bilirubin serum total. Jangan menggunakan
nilai bilirubin tak terkonjugasi ataupun bilirubin terkonjugasi.
- Faktor risiko: penyakit hemolitik isoimun, defisiensi G6PD, asfiksia, letargi,
instabilitas suhu, sepsis, asidosis, atau albumin <3 g/dL
- Untuk bayi dengan usia gestasi 35-37 6/7 minggu, digunakan kurva risiko
medium (medium risk). Untuk bayi dengan usia gestasi mendekati 35 minggu, dapat
dipertimbangkan untuk mengintervensi pada kadar bilirubin serum total yang lebih
rendah dari cut-off point, sedangkan untuk bayi dengan usia gestasi mendekati 37 6/7
minggu dapat dipertimbangkan untuk mengintervensi pada kadar bilirubin serum total
yang lebih tinggi dari cut-off point.
- Pada kadar bilirubin serum total lebih rendah 2-3 mg/dL dari cut-off point,
dapat dipertimbangkan terapi sinar konvensional di rumah. Namun, terapi sinar di
rumah tidak boleh dilakukan pada bayi yang memiliki faktor risiko.
Harus dibedakan antara --breast-milk jaundice dan breastfeeding jaundice.
a. Breastfeeding jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh kekurangan asupan ASI.
Biasanya timbul pada hari ke-2 atau ke-3 pada waktu produksi ASI belum banyak. Untuk
neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan (bukan bayi berat lahir rendah), hal ini
tidak perlu dikhawatirkan, karena bayi dibekali cadangan lemak coklat, glikogen, dan
cairan yang dapat mempertahankan metabolisme selama 72 jam. Walaupun demikian
keadaan ini dapat memicu terjadinya hiperbilirubinemia, yang disebabkan peningkatan
sirkulasi enterohepatik akibat kurangnya asupan ASI. Ikterus pada bayi ini tidak selalu
disebabkan oleh breastfeeding jaundice, karena dapat saja merupakan hiperbilirubinemia
fisiologis.
b. Breast-milk jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh air susu ibu (ASI). Insidens
pada bayi cukup bulan berkisar 2-4%. Pada sebagian besar bayi, kadar bilirubin turun
pada hari ke-4, tetapi pada breast-milk jaundice, bilirubin terus naik, bahkan dapat
mencapai 20-30 mg/dL pada usia 14 hari. Bila ASI dihentikan, bilirubin akan turun
secara drastis dalam 48 jam. Bila ASI diberikan kembali, maka bilirubin akan kembali
naik tetapi umumnya tidak akan setinggi sebelumnya. Bayi menunjukkan pertambahan
berat badan yang baik, fungsi hati normal, dan tidak terdapat bukti hemolisis. Breast-
milk jaundice dapat berulang (70%) pada kehamilan berikutnya. Mekanisme
sesungguhnya yang menyebabkan breast-milk jaundice belum diketahui, tetapi diduga
timbul akibat terhambatnya uridine diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase
(UDGPA) oleh hasil metabolisme progesteron, yaitu pregnane-3-alpha 2-beta-diol yang
ada di dalam ASI sebagian ibu.

Komplikasi
Akut
- Letargi, sulit makan
- Iritable, menangis menjerit
- retrocollis dan ophistotonos
- apnea, seizures, coma
Kronis
- choreoathetoid cerebral palsy
- gaze abnormality
- auditory disturbances
- dysplasia of the enamel of the deciduous teeth
- MRI = abnormal dari globus pallidus atau nucleus subtalamus atau keduanya
karena dapat menembus blood brain barrier
- Kernicterus
Pencegahan
- Setiap bayi baru lahir harus dievaluasi terhadap kemungkinan mengalami
hiperbilirubinemia berat. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan
memeriksa kadar bilirubin serum total atau pengkajian terhadap faktor risiko secara
klinis (lihat Tabel 2). Dengan memeriksa bilirubin serum total dan memplot hasilnya
pada nomogram, kita dapat mengetahui apakah bayi berada pada zona risiko rendah,
menengah, atau tinggi untuk terjadinya hiperbilirubinemia berat (Diagram 3). Studi
terbaru menyatakan bahwa kombinasi kadar bilirubin sebelum dipulangkan dan usia
gestasi merupakan prediktor terbaik untuk terjadinya hiperbilirubinemia berat.
- Saat ini tersedia alat noninvasif untuk memperkirakan kadar bilirubin pada
kulit dan jaringan subkutan, yaitu transcutaneus bilirubinometer (BiliCheck®, Minolta
JM®). Hasil yang didapat akan berbeda dari kadar bilirubin serum total, karena
bilirubin yang diukur bukan bilirubin dalam serum, melainkan bilirubin yang
terdeposisi pada jaringan. Belum ada studi yang mempelajari apakah bilirubin serum
atau bilirubin kulit yang lebih akurat untuk menggambarkan deposisi bilirubin pada
susunan saraf pusat. Hasil pemeriksaan transcutaneus bilirubinometer dipengaruhi
oleh usia gestasi, keadaan sakit, edema, dan pigmentasi kulit. Penggunaan kadar
bilirubin transkutan membutuhkan nomogram tersendiri.
- Setiap ibu hamil harus menjalani pemeriksaan golongan darah dan faktor
Rhesus.

Penyuntikan HB 0

Anda mungkin juga menyukai