Anda di halaman 1dari 3

3.

1 STA 3
3.3.1 STA 3 LP 1
Stasiun pengamatan 3 LP 1 berlokasi di Kalipengkol yang mana
titik pengamatan berada di belakang rumah warga. Lokasi
pengamatan memiliki titik koordinat yaitu 439580 / 9216393. Untuk
sampai ke lokasi pengamatan ini yaitu dengan kesampaian sekitar 15
menit dari STA 2 menuju arah utara dengan menggunakan kendaraan
bermotor. Lokasi pengamatan tergolong dalam bentuklahan yang
structural terdenudasi dengan morfologi berupa bukit terdenudasi.
Pada lokasi pengamatan ini tersusun atas litologi yang berupa
batupasir dan batulempung. Litologi batupasir yang ada pada titik
pengamatan ini yaitu memiliki struktur yang massif. Ukuran butir
yang menyusun litologi pasir ini ialah sekitar 1/2 – 1 mm dengan
bentuk yang tergolong membundar ataua dapat dikatakan sebagai
bentukan yang rounded. Hubungan antar butir penyusun atau kemas
pada litologi pasir ini yaitu tergolong tertutup dumana sortasinya
sangat baik. Komposisi penyusun batupasir pada lokasi pengamatan 3
LP 1 ini yaitu fragmennya berupa pasir kasar dengan matriksnya yaitu
pasir sedang – halus dengan semen yang mengikat butir berupa
material non karbonatan. Litologi lain yang menyusun titik
pengamatan ini yaitu litologi dengan ukuran butir yang lebih kecil dari
1/256 mm. litologi ini tidak memiliki fragmen namun litologi ini
tersusun atas matriks berupa lempung dengan semen yang
nonkarbonatan sehingga litologi ini merupakan batulempung.

Apabila diamati singkapan pada stasiun pengamatan 3 LP 1 ini


memilki bentukan yang seperti sayap lipatan, namun apabila dianalisis
lebih lanjut bentukan sayap kiri bukan merupakan pasangan dari
lapisan litologi pada sayap kanan. Bentukan sayap kiri merupakan
kekar yang mana tersusun atas litologi lempung yang tidak menerus
sehingga pertemuan antara kekar dengan sayap bagian kanan
memiliki kenampakan yang mirip dengan lipatan. Struktur seperti
yang dijelaskan ini merupakan struktur yang berupa fault bend fold.

Gambar 3.1 Fault Bend Fold


Struktur pada lokasi pengamatan ini diinterpretasikan terbentuk
akibat adanya pergerapan pada sesar naik yang akhirnya membentuk
kekar dan membentuk bentukan yang disebut dengan fault bend fold.
Pada bagian ujung didekap pergerapakan sesar terdapat bentukan
seperti lipatan. Tegasan diinterpretasikan berasa dari tekanan
horizontal yang akhirnya mempengaruhi sesar naik yang terbentuk.
3.3.2 STA 3 LP 2
Stasiun pengamatan 3 LP 2 berlokasi di Kalipengkol yang mana
titik pengamatan berada di pinggi sungai kalipengkol. Lokasi
pengamatan memiliki titik koordinat yaitu 0439587 / 9216376. Untuk
sampai ke lokasi pengamatan ini yaitu dengan kesampaian sekitar 8
menit dari STA 3 LP 1 menuju arah timur dengan berjalan kaki.
Lokasi pengamatan tergolong dalam bentuklahan yang fluvial dengan
morfologi berupa channel bar dan point bar. Pada lokasi pengamatan
ini tersusun atas litologi yang berupa batupasir dan batulempung.
Litologi batupasir yang ada pada titik pengamatan ini yaitu memiliki
struktur yang massif. Ukuran butir yang menyusun litologi pasir ini
ialah sekitar 1/2 – 1 mm dengan bentuk yang tergolong membundar
ataua dapat dikatakan sebagai bentukan yang rounded. Hubungan
antar butir penyusun atau kemas pada litologi pasir ini yaitu tergolong
tertutup dumana sortasinya sangat baik. Komposisi penyusun
batupasir pada lokasi pengamatan 3 LP 2 ini yaitu fragmennya berupa
pasir kasar dengan matriksnya yaitu pasir sedang – halus dengan
semen yang mengikat butir berupa material non karbonatan. Litologi
lain yang menyusun titik pengamatan ini yaitu litologi dengan ukuran
butir yang lebih kecil dari 1/256 mm. litologi ini tidak memiliki
fragmen namun litologi ini tersusun atas matriks berupa lempung
dengan semen yang nonkarbonatan sehingga litologi ini merupakan
batulempung.
Struktur yang ada pada lokasi pengamatan ini memiliki
kenampakan seperti lipatan namun pada kenyataannya lipatan tersebut
merupakan fault bend fold. Bentukan sayap kiri merupakan kekar
yang mana tersusun atas litologi lempung yang tidak menerus
sehingga pertemuan antara kekar dengan sayap bagian kanan
memiliki kenampakan yang mirip dengan lipatan. Struktur seperti
yang dijelaskan ini merupakan struktur yang berupa fault bend fold.

Gambar 3.2 STA 2 LP 2


Struktur pada lokasi pengamatan ini diinterpretasikan terbentuk
akibat adanya pergerapan pada sesar naik yang akhirnya membentuk
kekar dan membentuk bentukan yang disebut dengan fault bend fold.
Pada bagian ujung didekap pergerapakan sesar terdapat bentukan
seperti lipatan. Tegasan diinterpretasikan berasa dari tekanan
horizontal yang akhirnya mempengaruhi sesar naik yang terbentuk

Gambar 3.3 Fault Bend Fold

Anda mungkin juga menyukai