TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Bayi Baru Lahir ( BBL ) normal adalah bayi yang lahir dari
gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm ( Jenny J.S Sondakh, 2013 ).
Bayi Baru Lahir ( BBL ) normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37-42 minggu dan berat lahir 2.500 gram sampai 4.000
normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu
dengan berat badan lahir 2.500 -4000 gram dan tidak ada kelainan
kongenetal.
berumur 30 menit.
8
2. Pernafasan cepat pada menit menit pertama ( ±80 kali/menit )
gerakan memeluk
11. Graping refleks sudah baik, apabila diletakkan suatu benda di atas
9
adalah kemampuan mempertahankan fungsi vital bersifat dinamis,
(Muslihatun,2010).
1. Pernafasan
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika
10
mengempis lagi)
Sumber: Rahardjo.Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan anak
Prasekolah.2015:14
(stimulasimekanik).
kimiawi).
11
dalam keadaan anoksia neonatus masih dapat mempertahankan
2. Suhu
1) Konduksi
dari tubuh bayi berpindah ke objek lain yang lebih dingin yang
atau timbangan yang suhunya lebih rendah dari tubuh bayi akan
2016).
12
Gambar 2.1 Mekanisme kehilangan panas bayi
2) Konveksi
Jaya, 2016).
3) Radiasi
13
panas melalui radiasi terjadi karena bayi di tempatkan di dekat
4) Evaporasi
tubuh bayi sendiri, karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera
14
3. Sirkulasi darah
pada bayi baru lahir, yaitu setelah bayi itu lahir akan terjadi proses
arteriosus antara arteri paru dan aorta. Perubahan ini terjadi akibat
(Dewi, 2011)
pada saat tali puat dipotong, resistensi nya akan meningkat dan
(Manggiasih, 2016).
15
4. Metabolisme
Jaya, 2016).
banyak air dan kadar natriumrelatif lebih besar dari kalium karena
tubulus proksimal
2013: 313)
16
6. Keseimbangan Asam Basa
7. Warna Kulit
kelihatan lebih gelap dari pada bagian tubuh lainnya, tetapi dengan
2011).
2.1.4 Penilaian
1. APGAR Skor
17
(aktifitas)
normal
18
2. Ballard score
karakteristik fisik.
1) Kulit
19
pada awal masa kehamilan. Saat masa kelahiran semakin dekat,
jaringan subkutan yang relatif tebal, kuku tangan dan kaki sudah
melapisi dan menjadi tanda gawat janin pada bayi matur. Janin
mewarnai kulit, kuku jari tangan dan kaki, serta tali pusat
yang lebih dini atau yang telah berlangsung lebih lama. Bayi
plastik tipis yang retak disebut kulit kolodion. Bayi yang seperti
20
Aplasia kutis adalah kondisi kongenital berupa tidak
baru lahir berat. Kulit menjadi keras dan dingin dan dapat
2) Lanugo
lagi pada bayi lebih bulan. Dan rambut lanugo pada bayi cukup
ekstremitas.
lipatan kaki dimulai pada ujung telapak kaki, dan terus menuju
4) Payudara
21
Menurut Ladewig, et al (2009), bahwa areola diinspeksi,
telunjuk dan jari tengah pada jaringan ini, dan digulirkan di atas
ke -36 beberapa kartilago dan pinna atas yang tidak tertutup, dan
pantau hasilnya.
6) Genetalia
22
mayora bentuknya kecil, serta letak antara ke dua sisinya
hampir menutupi klitoris, dan juga pada masa lebih dari minggu
karakteristik neuromuskular :
23
dan berbaring terlentang, periksa derajat fleksi meningkat sesuai
Caranya adalah:
tetap lurus.
3) Rekoil tangan
24
Menurut Ladewig, et al (2009), bahwa rekoil tangan
adalah uji perkembangan fleksi. Uji ini paling baik dikaji setelah
kelumpuhan brakialis.
4) Sudut popliteal
daerah dada pada bayi baru lahir, dan letakkan jari telunjuk anda
25
yang lain di belakang pergelangan kaki bayi untuk melebarkan
sebesar 80° pada bayi term. Dan sudut kurang dari 90° memiliki
5) Tanda scarf
tetap lurus.
26
6) Tumit ke kuping
terlentang.
1. Menangis
yang tidak jelas dan aktif menangis. Tangis yang normal adalah
2. Tidur nyenyak
3. Tidur dengan gerak mata yang tepat (REM, Rafid Eye Movement)
27
1) Aktif- sadar
2) Tenang -sadar
3) Transisional
1. Reflek Moro
menghentakan tangan dan kaki lurus kearah ke luar, lutut fleksi dan
2. Reflek menggenggam
3. Reflek menghisap
28
Didapat saat sisi mulut bayi baru lahir atau dagu disentuh.
4. Rooting Reflek
5. Terkejut
6. Glabellar
7. Babinsky
dari dorsofleksi ibu jari kaki bila satu sisi kaki digosok dari unit ke
29
Reflek tonus leher atau reflek “angguk” diobservasi pada
Reflek ini tidak dapat terlihat pada bayi usia 1 hari. Reflek ini dapat
diamati sampai bayi berusia 3-4 bulan. Reflek yang terus menerus
9. Reflek Swallowing
mulut, seperti putting susu ibu dan bayi akan berusaha mengisap
30
Rekleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya
2.1.7 Komplikasi
1. Asfiksia.
2. Gangguan nafas
3. Hipotermi/ Hipertermi
4. Dehidrasi
5. Ikterus
7. Tetanus neonatorm
31
8. Kejang
9. Cidera lahir
2. Kejang
5. Merintih
7. Sianosis sentral
1. Pencegahan Infeksi
32
normal cukup bulan perlu diberikan dengan dosis 0,5-1 mg
secara IM.
lahir basah karena air ketuban atau aliran udara melalui jendela/
BBL cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2500 gram dan
33
tubuhnya stabil dan mampu mengisap ASI dengan baik.
(Maryuni, 2014).
2.2.1 Definisi
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi kurang dari 2500
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang baru lahir berat
badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2499). Bayi
lahir rendah mungkin prematur (Kurang bulan), mungkin juga cukup bulan
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah lahir (Juliana, 2017)
bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yang dapat
terjadi pada bayi prematur (Kurang bulan) dan dismatur (Cukup Bulan).
2.2.2 Etiologi
antara lain :
1. Faktor Ibu
34
1) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual,
temukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan usia < 20
2. Faktor janin
3. Faktor plasenta
4. Faktor lingkungan
35
Faktor lingkungan yang berpengaruh antara lain: tempat
sebagai berikut :
6. Kepala bayi lebih besar dari badan, rambut kepala tipis dan halus,
kelihatan.
12. Ekstremitas: paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi luru garis
36
Prematuritas adalah bayi lahir pada umur kehamilan kurang
dari 37 minggu dengan berat badan kurang dari 2.500 gram, Berat
dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm, tanda gejalanya antara
lain :
lengan.
terlihat.
37
17. Pada wanita labia mayora belum menutupi labia minora,
2.2.4 Klasifikasi
Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang berat badannya kurang dari
adalah bayi cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari
normal.
Very Low Birt Weigh (VLBW) adalah bayi yang lahir dengan
2) Bayi dengan berat lahir amat sangat rendah adalah bayi yang
38
3. Klasifikasi BBLR menurut harapan hidupnya yaitu sebagai
berikut:
lahir 1.500-2.500gram.
1. Prematuritas murni
2. Dismaturitas
KMK).
39
2.2.5 Patofisiologi
memberi cabang arteri spiralis. Pada hamil normal, dengan sebab yang
belum jelas, terjadi invasi trofoblas ke dalam lapisan otot arteri spiralis,
sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis menjadi tetap kaku, dan keras,
40
dan iskemia plasenta. Dampak iskemia plasenta akan menimbulkan
41
42
2.2.6 Adaptasi Fisiologis BBLR
1. Pengendalian suhu
oleh panas immature dari pusat pengatur panas dan sebagian akibat
(Jaya, 2016).
2. Sistem Pernapasan
2016).
43
3. Sistem Pencernaan
refleks hisap dan menelan, bayi yang paling kecil tidak mampu
alat pencernaan, lambung dari seorang bayi dengan berat 900 gram
4. Sistem Sirkulasi
bising yang dapat di dengar pada atau segera setelah lahir. Sirkulasi
80 mmHg dan pada bayi preterm yaitu 40-50 mmHg, untuk tekanan
44
untuk mendengar pada debaran apeks dengan menggunakan
5. Sistem Urinarius
6. Sistem persyarafan
syaraf yang buruk, maka bayi terkecil pada khususnya yang lemah,
(Jaya, 2016).
minggu. Selama setahun stadium ini bayi bisa menjadi buta jika
45
diberikan ksigen alam konsentrasi yang tinggi untuk waktu yang
8. Sistem Genital
2.2.7 Komplikasi
1. Hipotermia
normal dan stabil yaitu 36o sampai dengan 37o C. Segera setelah
2) Kulit dingin
3) Akral dingin
4) Sianosis
46
2. Hipoglikemia
jam pertama, sedangkan bayi berat badan lahir rendah dalam kadar
1) Gemetar / tremor
2) Sianosis
3) Apatis
4) Kejang
5) Apnea intermiten
7) Kelumpuhan / letargi
8) Kesulitan minum
11) Hipotermia
47
12) Gagal jantung dan henti jantung (sering berbagai gejala muncul
bersama- sama).
3. Perdarahan intracranial
4) Litargi
6) Apnea
10) Kejang
11) Kelumpuhan
48
2.2.8 Pencegahan
2.2.9 Penatalaksanaan
2. Bungkus bayi dengan kain lunak, kering, selimuti, pakai topi untuk
49
Bayi dengan berat lahir rendah, mempunyai kesulitan
dengan berat badan < 1.500 gram dengan suhu 35° C dan bayi
dengan berat badan 1500 gram sampai dengan 2500 gram dengan
sangat efektif karena metode ini adalah suatu teknologi tepat guna
seperti di berikut :
50
2) Palingkan kepala bayi kesisi kanan atau kiri, dengan sedikit
4. Pencegahan infeksi
5. Nutrisi
dimulai pada waktu bayi berumur tiga jam agar bayi tidak
51
bayi dengan berat badan lahir 2000 gram agar lebih dapat mengisap
air susu ibu dan bayi dengan berat kurang 1500 gram diberi minum
bila daya hisap cukup baik maka pemberian air susu diteruskan.
pernafasan.
berikut:
BBLR
1 minggu 30-90
1 bulan 90-150
3 bulan 150-200
1 tahun 20-360
52
2.3 Perawatan Metode Kanguru (PMK)
2.3.1 Definisi
PMK adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini,
(Yongky dkk, 2012). Salah satu cara untuk mengurangi kesakitan dan
di dada ibu (kontak kulit bayi dan kulit ibu) sehingga suhu tubuh bayi
2.3.2 Manfaat
cepat naik, stimulasi dini, kasih sayang, mengurangi biaya rumah sakit
Adapun manfaat lain dari PMK yaitu ikatan emosional ibu dan
bayi, posisi bayi tegak akan membantu bayi bernafas secara teratur,
53
Berbagai peneliti menyebutkan bahwa manfaat perawatan
waspada
5) Bayi lebih sering minum ASI dan lama menetek lebih panjang
kejadian infeksi
(Rahmayanti, 2011).
54
kepada bayinya, pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu dan
bayinya.
8hari),
55
5. Ibu, suami atau pengganti ibu lainnya sehat dan mampu serta
(Maryunani, 2014).
(perlekatan lebih dari satu jam per hari) dilakukan saat ibu
oksigen).
2. PMK kontinu yaitu PMK dengan jangka waktu yang lebih lama
1. Posisi bayi
Beri bayi pakaian, beri topi , popok dan kaus kaki yang telah
dada bayi menempel pada pada ibu. Posisi ibu dijaga dengan kain
56
kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak
ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu.
mendongak.
6) Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi
tidak jatuh.
57
Berikut adalah cara memasukkan dan mengeluarkan bayi dari
punggung bayi.
2. Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari
lainnya agar kepala bayi tidak tertekuk dan tak menutupi saluran
58
2.4 Manajemen Konsep Asuhan Kebidanan Bayi dengan BBLR
Asuhan Kebidanan
1. Pengkajian
pengkajian.
e. Data Subyektif
1. Identitas Bayi.
2016).
2016).
59
Tgl/jam lahir : Untuk mengetahui kapan bayi lahir disesuaikan
2016).
60
serta untuk mengetahui apakah orang tua
(Manggiasih, 2016).
61
mengakibatkan bayi BBLR, karena aktivitas
2016).
Riwayat Perkawinan
2016).
62
2. Keluhan utama
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, gerak lemah,
bayi tidak mau/ malas minum, bayi lahir kurang bulan, bayi sesak
(Muslihatun, 2010).
Bayi lahir pada kehamilan sebelum bulan perkiraan atau lebih dari
bulan perkiraan akan tetapi BB rendah, ketuban pecah dini atau saat
kehamilan kembar, berat badan lahir bayi kurang dari 2500 gram,
(Manggiasih, 2016).
a. Pemeriksaan Perinatal.
63
kromosom, infeksi janin kronik (inklusi sitomegali, rubella
b. Riwayat Natal
atau bayi lahir usia kehamilan lebih dari 37- 40 minggu (Dismatur),
kurang dari 2500 gram, PB bayi kurang dari 45 cm, nadi 100-140
Apgar Score
64
Pulse Denyut jantung Denyut jantung >
(Denyut Tidak ada <100 x/menit 100x/menit
jantung)
Grimace Tidak ada Wajah meringis Meringis,
(Respons res-pon saat di stimulasi menarik, batuk,
Reflek) terhadap atau bersin saat di
stimulasi stimulasi
Activity Lengan dan Kaki Bergerak aktif
(tonus otot) Lemah/Tidak dalam posisi fleksi dan spontan
ada dengan sedikit
gerak
Respiration Tiadak ada Menangis lemah, Menagis kuat,
( Pernafasan) terdengar seperti pernafasan baik
merintih dan teratur.
Sumber : Rukiyah, 2010.
bayi sudah diberi obat-obatan seperti salep mata, vit k, ada infeksi
65
6. Riwayat Imunisasi
dasar pasien sudah diberikan (Pada bayi dengan BBLR tidak mendapat
a. Pola Nutrisi
ASI/ PASI, kapan mulai diberikan pada bayi, frekuensi 30 cc/ hari.
Bayi dengan berat lahir < 1.500 gram diberi minum melalui sonde,
bayi > 1.500 gram jika refleknya sudah baik diberikan ASI secara
b. Pola aktivitas
c. Pola Istirahat
Bayi normal tidur 16-18 jam/ hari. Pada bayi dengan BBLR
lebih banyak tidur ( Bangun ketika BAB dan BAK dan saat bayi
66
d. Pola eliminasi
bayi diseka 2x/ hari, ganti pempres tiap kali BAB dan BAK untuk
(Nursalam, 2011).
f. Data Objektif.
3) Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
Pada bayi BBLR gerak lemah, tangis lemah atau merintih) (Wiknjosastro,
2010).
letargis
(Wiknjosastro, 2010).
67
RR : Pada bayi dengan BBLR frekuensi pernafasan pada hari
4) Pemeriksaan Fisik
4. Inspeksi
Kepala : Kepala bayi lebih besar dari badan, rambut kepala tipis
2011).
68
bercak putih/tidak, platum mol dan durum menyatu apa
vena jugularis.
2009)
Genetalia :
69
Anus : Anus berlubang/ tidak
(Arief, 2009).
2009).
b. Palpasi
vena jugularis.
(Arief, 2009)
c. Auskultasi
70
d. Perkusi
3. Pemeriksaan Antopometri
BB lahir : Pada BBLR berat badan lahir kurang dari 2500 gram.
Lingkar kepala : Pada bayi dengan BBLR lingkar kepala kurang dari
30cm.
Lingkar Lengan : Pada bayi dengan BBLR LILA kurang dari 10 cm.
(Dewi, 2011).
Pemeriksaan Penunjang
71
Ballard score maturitas neuromuskular.
(Dewi, 2011).
Pemeriksaan Reflek
a. Reflek Moro
72
b) Reflek Rooting
d. Reflek Sucking
(Wiknjosastro, 2010).
e. Reflek Grasping
(Wiknjosastro, 2010)
a. Reflek Walking
73
Kaki akan bergerak ke atas dan ke bawah bila sedikit
a. Identifikasi Diagnosa.
Data Subjektif :
d. Bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu atau lebih dari 37
minggu.
Data Objektif :
Data antropometri :
PB : kurang dari 45 cm
74
Lika : Kurang dari 33 cm
Pemeriksaan Fisik :
Kepala
Genetalia :
belum turun.
75
Ekstremitas atas dan bawah : garis telapak kaki dan tangan sedikit,
polidaktil/ tidak.
ikterus/ tidak.
2010).
(Wiknjosastro, 2010)
Reflek Tonick Neck : Pada bayi dengan BBLR reflek ini tidak ada
(Wiknjosastro, 2010)
(Wiknjosastro, 2010)
76
b. Identifikasi Masalah.
Ds : Bayi sesak
g. Hipotermi.
4. Resiko Infeksi
77
Do : Orang tua tidak tahu dengan kondisi anaknya
kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan
Kalaborasi dengan dr SpA , menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal
6. Intervensi
- k/u baik
- kesadaran composmentis
78
- TTV dalam batas normal
Suhu : 36,5-37,5° C
RR : 40-60 x/menit
output
Intervensi Diagnosa :
belaku.
pada BBLR.
79
3. Observasi ttv
R/ Pada bayi dengan BBLR reflek isap dan menelan masih lemah
Tube (OGT).
mL.
80
Intervensi Masalah :
kebutuhan O2 terpenuhi.
Intervensi.
bayi)
81
6. Lakukan penghisapan untuk menghilangkan mucus
jalan nafas.
5) Hipotermi
Intervensi.
perlu dilakukan observasi suhu bayi agar suhu bayi dalam batas
7. Menyeka bayi
82
R/ Bayi dengan BBLR mudah terkena infeksi sehingga pola
8. Ganti pempers bayi setiap kali basah/ BAB dan BAK dan ganti
evaporasi.
Intervensi
83
kekebalan tubuh bayi sehingga tidak rentan terkena
bayi.
84
7) Risiko Infeksi
Intervensi :
Kriteria Hasil : Tidak ada rash, tidak ada iritasi, tidak plebitis
Intervensi :
85
R/ Mengetahui keadaan umum bayi
4.1.4 Kaji kulit bayi dari tanda-tanda kemerahan, iritasi, lesi pada
antibiotik
bayinya
Intervensi :
86
6. Implementasi
oleh klien atau tenaga kesehatan lainnya. Pelaksanaan asuhan pada bayi
7. Evaluasi
pola nafas, evaluasi dapat dilakukan pada hari ke-3 setelah pengkajian,
infeksi dilakukan pada hari ke- 3 setelah pegkajian, untuk masalah risiko
87
88
89