OLEH :
MAHASISWA PRODI D-IV KEPERAWATAN,
TINGKAT III B, SEMESTER VI
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat atau komunitas adalah merujuk pada bagian masyarakat yang
bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas batas
tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari
anggota anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
Praktik keperawatan komunitas adalah suatu pelayanan keperawatan
profesional yang di tujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melaui peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan
dan rehabilitasi. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku
individu, keluarga ataupun prilaku prilaku kelompok masyarakat dalam banyak
hal, diantaranya adalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan. Untuk itu
di perlukan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang terjadi ditengah tengah masyarakat dalam rangka
mengembangkan potensi yang ada untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
Masalah kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab
petugas kesehatan tetapi juga sangat bergantung terhadap peran serta
masyarakatnya. Masyarakat yang aktif dan tanggap terhadap kesehatan dan
lingkungan sekitar akan membantu terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Untuk meningkatkan derajat kesehatan perlu adanya
pemberdayaan masyarakat yang di fasilitasi oleh petugas kesehatan khususnya
petugas kesehatan dari puskesmas, serta keterlibatan sektor terkait di tingkat
Banjar, Desa, dan Kecamatan.
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan primer yang sering di
kunjungi oleh masyarakat dari berbagai lapisan. Puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelanayan secara menyeluruh dan terpadu
terhadap masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
(Depkes RI, 2007)
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) merupakan riset kedua
yang mengumpulkan data dasar dan indikator kesehatan setelah tahun 2007
yang mempresentasikan gambaran wilayah nasional, propinsi, dan
kabupaten/kota. Penyakit menular di Indonesia merupakan penyebab utama
morbiditas dan mortalitas. Hampir 250 orang meninggal tuberkulosis (TB)
setiap hari, dengan lebih dari setengah juta kasus baru diperkirakan terjadi
setiap tahun (WHO GTB 2016). Prevalensi Tuberkulosis (per 100.000
penduduk) adalah 289 lebih tinggi dari rata-rata regional (278), dan rata-rata
dunia (178) (WHO, 2016). Malaria masih menjadi penyakit vector-borne besar
di sebagian besar Indonesia. Tingginya angka kelaparan dan kekurangan gizi,
masalah ini masih tetap menjadi masalah yang paling mengerikan yang
dihadapi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat
miskin. Meskipun perbaikan umum dalam ketersediaan pangan, kesehatan dan
pelayanan sosial, kelaparan dan kekurangan gizi yang ada di hampir setiap
kabupaten di Indonesia. Saat ini, sekitar setengah dari populasi masyarakat
masih kekurangan zat besi dan beresiko gangguan kekurangan yodium.
Prevalensi bayi BBLR (berat badan lahir rendah) di Indonesia adalah dalam
kisaran 7-14%, bahkan mencapai 16% di beberapa Kabupaten. Tingginya
prevalensi BBLR umumnya akibat dari kekurangan gizi pada ibu hamil. Hal ini
berada pada kisaran 12 sampai 22% wanita berusia 15-49 menderita
kekurangan energi kronis (BMI <18,5), dan 40% dari ibu hamil menderita
anemia. (WHO GTB 2016).
Penilaian terhadap derajat kesehatan dapat menggunakan beberapa
indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian) dan morbiditas
(kesakitan). Pada profil kesehatan provinsi Bali ini, derajat kesehatan
masyarakat di Provinsi Bali digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas
Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Morbiditas; Angka Kesakitan beberapa penyakit. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari
sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan
prasarana, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan
sosial, keturunan dan faktor lainnya. Kabupaten Gianyar merupakan salah satu
kabupaten yang ada di Provinsi Bali. Dari beberapa masalah yang marak terjadi
beberapa tahun terakhir ini, Kabupaten Gianyar sudah merancang dan
melaksanakan kegiatan kesehatan guna menaikkan derajat kesehatan salah
satunya ada meningkatkan kegiatan LSS (Lomba Sekolah Sehat) dan
GERMAS “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” dimana didalamnya berupa
peningkatan UKS yang ada disetiap sekolah serta membentuk sebuah gerakan
untuk mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
Data yang diperoleh di Puskesmas Pembantu , Desa Ketewel, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar menunjukkan bahwa masyarakat di daerah
tersebut masih ditemukan masalah pada derajat kesehatan, dibuktikan dari data
1 Tahun terakhir Tahun 2018 dimana pada desa Ketewel terdapat 2.165 KK
dengan beberapa masalah kesehatan antara lain seperti : ISPA (60 orang),
Gastritis (15 orang), Hipertensi (57 orang), Demam bukan DBD (70 orang),
Asma (7 orang), Rematik (5 orang), GE (10 Orang ) , Pusing (24 Orang ) dan,
serta terdapat ibu hamil sebanyak 97 orang. Berdasarkan data yang diperoleh,
dari 131 KK Banjar Luglug, memiliki beberapa masalah antara lain: Konsul
Kesehatan (35 Orang), KB (15 Orang), Pra Lansia (12 Orang), HT (20 Orang),
Gizi (5 Orang), DM (15 orang), TB (10 orang), serta menunjukkan bahwa 70%
remaja merokok, 50% dewasa merokok, dan lansia tidak ada merokok. Selain
itu, didapatkan pula 70% remaja memiliki kebiasaan meminum alkohol,
Dewasa 50% meminum alkohol, dan tidak ada lansia meminum alkohol. Data
yang diperoleh dari perangkat Desa pula, bahwa di Banjar Luglug belum
pernah diadakan penyuluhan terkait kebencanaan ataupun kegawatdaruratan.
Maka dari itu, untuk mengurangi masalah kesehatan serta mencegah penyakit
maupun hal yang buruk tersebut adapun hal yang akan kami lakukan berupa :
1. Penyuluhan Penyakit tidak menular (DM dan Hipertensi)
2. Penyuluhan tentang tumbuh kembang dan gizi BALITA
3. Penyuluhan tentang kebiasaan buruk masyarakat mengenai Pola Hidup
Bersih dan Sehat
4. Penyuluhan tentang pertolongan pertama kegawatdaruratan.
5. Melaksanakan kegiatan jalan sehat, dan aksi donor di lingkungan
Banjar Luglug, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten
Gianyar
6. Pembentukan dan pelatihan kader posyandu BALITA.
7. Skrining kesehatan (kadar gula darah, glukosa, kolesterol)
Untuk merealisasikan rencana kegiatan tersebut, kami memerlukan :
a. Acara
1) Honor Pembicara
2) Alat skrining kesehatan (stick gula darah, stick kolesterol, stick asam
urat)
3) Fotocopy format pengkajian (SMD)
4) Pembuatan Proposal (Print dan Fotocpopy)
5) Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban (Print, jilid dan Fotocopy)
6) Pembuatan surat undangan, surat permohonan peliputan, surat
peminjaman alat (print dan fotocopy)
7) Print laporan SAP
8) Fotocopy Materi
9) Print Leaflet
10) Cetak Spanduk
11) Cetak Tiket Jalan Santai Berhadiah
12) Banner
13) Baliho
14) Dokumentasi
15) CD RW
16) Cetak foto
17) Sarana dan prasarana kegiatan (LCD, proyektor, meja, kursi,taplak
meja, vas bunga, microphone, sound, karpet, spanduk, hadiah)
18) Hiburan
19) Publikais (TV)
20) Piagam Penghargaan
b. Konsumsi dan Rohani
1) Konsumsi Snack Serah Terima
2) Konsumsi (snack PTD,MMD, Implementasi,Evaluasi)
3) Air mineral
4) Rohani (pejati, canang, sesari, dupa dan korek, bunga)
c. Perlengkapan dan Dekorasi
1) Cendramata
2) Sewa Mobil
3) Paku Payung
4) Tali Rapia
5) Paku
6) Polybag
7) Sarana dan prasarana kegiatan (LCD, proyektor, meja, kursi,taplak
meja, vas bunga, microphone, sound, karpet, spanduk, hadiah)
8) Kain Prade
9) Gemitir, Kembang Rampe.
Dari pemaparan perlengkapan yang dibutuhkan, kami memerlukan dana
untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat secara keseluruhan adalah Rp
47.454.500,00 dana yang baru kami peroleh dari sumbangan wajib Mahasiswa
Tingkat III B Semester VI Prodi D-IV Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Denpasar Rp 150.000,00/mahasiswa dengan jumlah mahasiswa 41
orang dengan total Rp 6.150.000,00, dana yang kurang sebesar Rp
41.304.500,00
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemandirian dan hidup sehat masyarakat dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta mengatasi berbagai
masalah kesehatan yang terdapat di Banjar Luglug, Desa Ketewel,
Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan musyawarah dengan masyarakat untuk menemukan masalah
kesehatan yang muncul dan untuk mendiskusikan pemecahan masalah
dari masalah-masalah yang ditemukan di Banjar Luglug, Desa Ketewel,
Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
b. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan mengundang narasumber dari
instansi terkait dengan masalah kesehatan yang ada baik itu penyakit
tidak menular serta kebiasaan buruk yang dilakukan oleh masyarakat.
c. Melakukan sosialisasi terkait dengan kebencanaan dan penanganan
kegawatdaruratan pada masyarakat di Banjar Luglug, Desa Ketewel,
Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
d. Merencanakan program kesehatan yang akan dilaksanakan oleh
masyarakat dan petugas kesehatan guna membantu memecahkan
masalah yang ditentukan di masyarakan khususnya di bidang kesehatan.
e. Melaksanakan program yang telah direncakan oleh masyarakat bekerja
sama dengan kader kesehatan yang ada dan petugas puskesmas yang
bertanggung jawab di Banjar Luglug, Desa Ketewel, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar.
f. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
D. METODE
1. Pertemuan Tingkat Desa (PTD)
Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dengan
tokoh-tokoh kesehatan untuk membicarakan keadaan kesehatan
masyarakat, dan program kesehatan yang akan dilaksanakan di Banjar
Luglug, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
2. Survey Mawas Diri (SMD)
Merupakan kegiatan pendataan keadaan kesehatan masyarakat secara
langsung dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner, serta
lembar wawancara yang ditujukan pada key person yang ada di Banjar
Luglug, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Merupakan suatu kegiatan musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat
serta perangkat desa, disaksikan oleh petugas kesehatan yang bertanggung
jawab di Banjar Luglug, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten
Gianyar untuk mendiskusikan pemecahan masalah dari masalah-masalah
yang ditentukan di masyarakat pada saat SMD dilakukan.
4. Pelaksanaan Program Kesehatan
Pelaksanaan program kesehatan yang akan dilakukan, disesuaikan dengan
hasil diskusi dari kegiatan MMD yang telah dilakukan.
Ada beberapa program yang akan dirancangkan adalah sebagai berikut :
a. Penyuluhan kesehatan dengan mendatangkan narasumber/pembicara
dari instansi terkait masalah kesehatan yang ada, berupa :
1) Penyuluhan Penyakit Tidak Menular (DM dan Hipertensi)
2) Penyuluhan tentang tumbuh kembang dan gizi BALITA dan ibu
menyusui Penyuluhan dan pelatihan tentang pertolongan pertama
kegawat daruratan bagi STT.
3) Penyuluhan kesehatan mengenai pertolongan pertama kegawat
daruratan dan kebencanaan (Bantuan Hidup Dasar)
4) Penyuluhan kesehatan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dan GERMAS
5) Penyuluhan kesehatan reproduksi tentang bahaya seks bebas dan
HIV/AIDS
b. Melaksanakan kegiatan melakukan jalan sehat dan aksi donor darah di
lingkungan Banjar Luglug, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati,
Kabupaten Gianyar.
c. Skrining kesehatan, dengan mendatangkan tim medis yang ahli dalam
bidang kesehatan, skrining kesehatan tersebut berupa :
1) Cek tekanan darah
2) Cek gula darah
3) Cek asam urat
4) Cek kolesterol
5. Evaluasi Hasil Program Kesehatan
Merupakan kegiatan penutup untuk mengevaluasi program kesehatan yang
dilaksanakan di Banjar Luglug, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati,
Kabupaten Gianyar.
E. KEGIATAN
No Tanggal KEGIATAN Yang Hadir
1 Senin, Serah terima dari pihak
- Perbekel Desa Ketewel
18 Februari Jurusan Keperawatan - Kepala UPT Kesmas Sukawati 1
2019 Poltekkes Denpasar kepada - Kelian Dinas dan Adat Banjar
UPT Puskesmas Sukawati 1 di Luglug
- BABINSA dan
Banjar Luglug, Desa Ketewel,
BABINKANTIBNAS Desa
Kecamatan Sukawati,
Ketewel
Kabupaten Gianyar - Dosen bidang komunitas jurusan
dilanjutkan ke Kelian dinas keperawatan Poltekkes Denpasar
Banjar Luglug desa Ketewel, - Mahasiswa DIV Keperawatan
Sukawati. Semester VI.
- Karang Taruna Desa Ketewel
- STT. Br Luglug
- Kader Posyandu Banjar Luglug
2 Senin, PTD (Pertemuan Tingkat - Perbekel Desa Ketewel
- Kelian Dinas dan Adat Banjar
18 Februari Desa)
Luglug
2019
- Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Denpasar
- Dosen bidang Komunitas jurusan
keperawatan Poltekkes Denpasar
- Mahasiswa DIV Keperawatan
Semester VI
3 Selasa, 19 Pelaksanaan SMD (Survey - Masyarakat di Banjar Luglug
Februari – Mawas Diri)
- Mahasiswa DIV Keperawatan
Rabu, 20
Semester VI
Februari - Dosen Bidang Komunitas
2019 Jurusan Keperawatan
4 Senin, 25 Pelaksanaan MMD - Perbekel Desa Ketewel
- Kepala UPT Kesmas Sukawati 1
Februari (Musyawarah Masyarakat
- Kelian Dinas dan Adat Banjar
2019 Desa).
Luglug
- Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes denpasar
- Dosen bidang Komunitas jurusan
keperawatan Poltekkes Denpasar
- Mahasiswa DIV Keperawatan
Semester VI
- Masyarakat Banjar Luglug, Desa
Ketewel
- Kader Posyandu
- STT Banjar Luglug
- Karang Taruna Desa Ketewel
5 Selasa, 26 Pelaksanaan Intervensi dari - RS Ari Canti Gianyar
Februari hasil diskusi yang - Mahasiswa DIV Keperawatan
2019 dilaksanakan sebelumnya, Semester VI.
berupa melakukan suatu - Masyarakat Banjar Luglug, desa
tindakan untuk mengatasi Ketewel, Sukawati.
masalah kesehatan.
Pelaksnaan skreening
Kesehatan, serta pembagian
obat. yang ada di Banjar
Luglug , Desa Ketewel,
Kecamatan Sukawati,
Kabupaten Gianyar.
6 Rabu, 27 Melaksanakan penyuluhan - Petugas UPT Kesmas I Sukawati
- Mahasiswa DIV Keperawatan
Februari kesehatan tentang penyakit
Semester VI
2019 tidak menular yaitu Diabettes
- Masyarakat Banjar Luglug, Desa
Millitus , Hipertensi.
Ketewel
7 Rabu, 27 Melaksanakan Penyuluhan - Petugas Rumah Sakit Ari Canti
Februari tentang tumbuh kembang dan - Mahasiswa DIV Keperawatan
2019 gizi BALITA dan Ibu Semester VI
menyusui di Br. Luglug Desa - Masyarakat Banjar Luglug, Desa
Ketewel, Kecamatan Ketewel
- Kader POSYANDU
Sukawati, Kabupaten
Gianyar.
8 Kamis, 28 Melakukan penyuluhan - Kepala UPT PUSDALOBS
Februari kesehatan mengenai BPBD Provinsi Bali
2019 pertolongan pertama kegawat - Mahasiswa DIV Keperawatan
daruratan dan kebencanaan Semester VI
- Masyarakat Banjar Luglug, Desa
(Bantuan Hidup Dasar)
Ketewel
- STT Banjar Luglug, Desa
Ketewel
F. PANITIA
Panitia praktik Keperawatan komunitas 41 orang yang terdiri dari
mahasiswa tingkat III Semester VI D IV Keperawatan. Susunan panitia
terlampir. (Lampiran 1)
G. RANCANGAN BIAYA
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Praktik Komunitas tingkat
III Semester VI D IV Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
diperoleh dari kas kelas. Rancangan biaya terlampir. (Lampiran 2)
Contact Person :
Ni Kadek Julian Astiningsih Dwivhanisa : 081338939588
Luh Eka Desriana Putri : 083114892368
Lampiran 1
B. Sponsor Utama
Adalah perusahaan yang bersedia memberikan dana minimal 50% dari
total keseluruhan biaya yang diperlukan oleh Panitia Pelaksana.
Fasilitas yang diperoleh :
1. Tercantum dalam baliho dengan ruang sponsor sebesar 25% dari luas
baliho setelah dikurangi nama kegiatan dan publikasi acara.
2. Mengisi dekorasi dengan kegiatan seluas 25% dari luas ruangan pada acara
yang ditentukan saat komunitas berlangsung.
3. Tercantum dalam pamflet.
4. Disebutkan pada saat acara berlangsung oleh pembawa acara.
5. Logo akan ditayangkan pada slide show ketika acara berlangsung.
6. Dapat memperpanjang kerjasama untuk acara serupa, yang berlangsung
setiap tahun.
7. Dapat membuka stand produk dengan ketentuan dan kesepakatan. Pada
saat acara yang ditentukan selama komunitas berlangsung.
8. Mendapatkan kenang-kenangan dari panitia.
Adapun ketentuan-ketentuan yang akan menjadi sponsor utama yaitu
sebagai berikut :
1. Segala bentuk perjanjian dan pajak ditanggung oleh pihak sponsor.
2. Panitia masih dapat bekerja sama dengan dua sponsor Madya atau
sponsor-sponsor pendukung diluar pendukung diluar sponsor utama.
C. Sponsor Pembantu
Adalah perusahaan yang bersedia memberikan dana minimal 30% dari
total keseluruhan biaya yang diperlukan oleh panitia pelaksana.
Fasilitas yang diperoleh :
1. Tercantum dalam baliho dengan ruang sponsor sebesar 10% dari luas
baliho setelah dikurangi nama kegiatan dan publikasi acara.
2. Tercantum dalam pamflet.
3. Dapat memperpanjang kerjasama untuk acara serupa, yang berlangsung
setiap tahun
4. Disebutkan pada saat acara berlangsung oleh pembawa acara.
5. Dapat membuka stand produk dengan ketentuan dan kesepakatan.
6. Logo akan ditayangkan pada slide show selama acara berlangsung
7. Mendapatkan kenang – kenangan dari panitia.
Ketentuan –ketentuan untuk sponsor pembantu sebagai berikut :
1. Bila telah ada seponsor utama, maka hak untuk menjadi sponsor madya
diberikan kepada dua pihak. Tetapi bila tidak ada sponsor utama, maka
hak – hak untuk menjadi sponsor madya diberikan menjadi kepada
beberapa pihak dan dimungkinkan untuk mencari sponsor pendukung
2. Segala bentuk perjanjian dan pajak ditanggung oleh pihak sponsor.
D. Sponsor Pendukung
Adalah perusahaan yang bersedia memberikan dana minimal Rp.
1.000.000,- atau barang yang senilai sama atau lebih.
Fasilitas yang diperoleh :
1. Pemasangan nama dan logo perusahan pada dekorasi pertunjukan.
2. Tercantum dalam pamflet.
3. Logo akan ditayangkan pada slide show selama acara berlangsung.
4. Dapat membuka stand produk dengan ketentuan dan kesepakatan. Pada
saat acara yang ditentukan selama komunitas berlangsung.
5. Mendapatkan kenang-kenangan dari panitia.
E. Donatur
Adalah perusahaan/Instansi/masyarakat yang bersedia memberikan
bantuan tunai atau fasilitas yang lain tanpa ada suatu kontrapetasi dari panitia.
Panitia hanya memberikan piagam penghargaan sebagai ucapan terima kasih.
CARA BERPARTISIPASI
1. Setiap perusahaan, instansi dan lembaga profesi yang berminat untuk
berpartisipasi berkewajiban untuk menandatangani lembar kerjasama.
2. Syarat pembayaran :
a. Pembayaran pertama minimal 60% dari total kerja sama yang telah
disepakati bersama
b. Sistem pembayaran dilakukan atas kesepakatan bersama sebelum acara
berlangsung.
c. Jika sampai pada tanggal kesepakatan bersama pembayaran belum
dilunasi, maka panitia hanya akan mencantumkan fasilitas promosi sesuai
dengan pembayaran yang telah diterima pertama
3. Pembatalan
a. Dari pihak sponsor, Panitia tidak akan mengembalikan uang kepada
pihak sponsor
b. Dari pihak panitia, uang yang telah dibayarkan akan dikembalikan 75%.