Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH PANCASILA

BENTUK NEGARA

Nama kelompok 7 :
Abraham
Fitri megawati
Heri irawan
Maria sapril
Program Studi : Peternakan
Fakultas : Pertanian
Universitas : Tribhuwana Tunggadewi Malang
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena hanya
dengan ijin dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
Pancasila ini dengan baik dan lancer. Makalah dengan judul “Bentuk Negara” ini disusun
untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pancasila yang diajarkan oleh ibu Hanif Fikri
Bariska.,Spd.,Mpd.

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum yaitu untuk memudahkan


anggotanya dalam hal ini adalah rakyat dalam mencapai tujuan bersama atau yang dicita -
citakan. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai
Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai
anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud
didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara.
Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut
sebagai Undang-Undang Dasar. Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan
rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk
paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan
yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara
memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah
pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat
bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam
perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………….
Bab II Pembahasan
A. Sejarah Singkat Republik Indonesia Serikat Berubah Menjadi Republik Indonesia....
B. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia………………………………………...
C. Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia…………………………………….......
Bab III Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
B. Daftar Pustaka………………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang


memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan
yang berdaulat, didefinisikan pula oleh Roger H. Soltau dengan alat (agency) atau
wewenang (authority), yang mengatur persoalan-persoalan bersama, atas nama rakyat.
Maka, bernegara dengan baik menjadi sangat urgen bagi setiap warga negara.

Plato telah menggambarakan secara naratif alasan mengapa manusia perlu bernegara.
Menurut Plato, pada mulanya manusia hidup sendiri-sendiri. Lantaran tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan teman untuk dapat memenuhinya.
Lantas mereka bergabung dengan manusia lain. Jumlah mereka yang banyak secara tidak
langsung menuntut adanya aturan yang disepakati dan ditaati serta seorang pemimpin.

Kemudian dilanjutkan dengan pembagian tugas masing-masing agar tidak ada tumpang
tindih satu sama lain. Selain itu mereka juga membutuhkan seseorang yang memiliki
otoritas guna melakukan tindakan tertentu jika terjadi sesuatu dengan mereka. Dia juga
harus sekaligus mampu menjadi penengah atas semua konflik yang terjadi. Inilah yang
mereka sebut sebagai raja atau kepala Negara. Konklusinya adalah bahwa manusia tidak
dapat hidup dengan teratur, tertib dan terjamin keamanannya tanpa adanya negara. Karena
pada hakikatnya, dalam komunitas sekecil apapun diperlukan adanya pemimpin dan aturan.

Selain dari pada itu untuk memimpin suatu negara juga harus mengetahui
bagaimana sebenarnya negara, bentuk negara dan bentuk pemerintahan di Indonesia itu
sendiri. Untuk itu dalam makalah ini Penulis menkaji sedikit mengenai hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka Penulis mengambil titik permasalahan mengenai
Bentuk Negara Indonesia
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pemerintahan


2. Untuk mengetahui dan memberikan pemahaman mengenai bentuk negara
3. Dan mengetahui sejarah RIS berubah/kembali ke NKRI

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Republik Indonesia Serikat Berubah Menjadi Republik Indonesia / NKRI

Awal tahun 1950 merupakan periode krusial bagi Indonesia. Pertentangan dan konflik
untuk menentukan bentuk negara bagi bangsa dan negara Indonesia tengah berlangsung.
Pada satu sisi, secara resmi saat itu Indonesia merupakan negara federal, sebagaimana hasil
Konferensi Meja Bundar (KMB). Akan tetapi, pada saat yang bersamaan muncul gerakan
yang menentang keberadaan negara federal itu. Gerakan ini eksis bukan saja dari kalangan
elit. Tetapi juga dikalangan masyarakat bawah. Gerakan tersebut menghendaki diubahnya
bentuk negara federal menjadi Negara Kesatuan.

Dengan diratifikasinya hasil-hasil KMB oleh KNIP yang bersidang tanggal 6-15
Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS). Negara yang berbentuk
federal ini terdiri dari 16 negara bagian yang masing-masing mempunyai luas daerah dan
jumlah penduduk yang berbeda. Negara bagian yang terpenting, selain Republik Indonesia
yang mempunyai daerah terluas dan penduduk yang terbanyak, ialah Negara Sumatra
Timur, Negara Sumatra Selatan, Negara Pasundan, Dan Negara Indonesia
Timur. Sebagian besar negara bagian yang tergabung dalam RIS mendukung untuk
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) (poesponogoro, 2008:301).
Bagian terpenting dari keputusan KMB adalah terbentuknya Negara Republik
Indonesia Serikat. Memang hasil KMB diterima oleh pemerintah Republik Indonesia.
Namun hanya setengah hati. Hal ini terbukti dengan adanya pertentangan dan perbedaan
antar kelompok bangsa.
Dampak dari terbentuknya negara RIS adalah konstitusi yang digunakan bukan lagi
UUD 1945, melainkan konstitusi RIS tahun 1949. Dalam pemerintahan RIS jabatan
presiden dipegang oleh Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad hatta sebagai perdana menteri.
Berdasarkan pandangan kaum nasionalis pembentukan RIS merupakan strategi pemerintah
kolonial Belanda untuk memecah belah kekuatan bangsa indonesia sehingga belanda akan
mudah mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya di Republik Indonesia.
Reaksi rakyat atas terbentuknya RIS terjadinya demontrasi-demontrasi ynag menghendaki
pembubaran RIS dan penggabungan beberapa Negara bagian RIS.
Belanda membentuk federal sementara yang akan berfungsi sampai terbentuknya
negara Indonesia Serikat. Dalam hal ini, RI baru akan diizinkan masuk dalam NIS jika
permasalahan dengan Belanda sudah dapat teratasi. Selain itu, Belanda berusaha
melenyapkan RI dengan melaksanakan Agresi Militer II. Belanda berharap jika RI
dilenyapkan, Belanda dapat dengan mudah mengatur negara-negara bonekanya. Akan
tetapi, perhitungan Belanda melesat. Agresi militer belanda II, menyebabkan Indonesia
mendapatkan simpati dari negara Internasional. Akhirnya, Belanda harus mengakui
Kedaulatan Indonesia berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar.
Pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan penandatanganan pengakuan kedaulatan.
Dengan diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda, Indonesia berubah menjadi Negara Serikat.
Akibatnya terbentuklah Republik Negara Serikat. Meskipun demikian, bangsa Indonesia
bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kurang dari
delapan bulan masa berlakunya, RIS berhasil dikalahkan oleh semangat persatuan bangsa
Indonesia.
Proses kembalinya ke NKRI
1. Beberapa negara bagian membubarkan diri dan bergabung dengan RI, Negara Jawa
Timur, Negara Pasundan,Negara Sumatra Selatan, Negara Kaltim, Kalteng, Dayak,
Bangka, Belitung dan Riau.
2. Negara Padang bergabung dengan Sumatra Barat, Sabang bergabung dengan Aceh.
3. Tanggal 5 April 1950 RIS hanya terdiri dari : Negara Sumatra Timur, Negara Indonesia
Timur, Republik Indonesia.
4. Ketiga negara ini (Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara Sumatra
Timur) kemudian bersama RIS sepakat untuk kembali ke negara kesatuan dan bukan
melabur ke dalam Republik.
5. Pada tanggal 3 April 1950 dilangsungkan konferensi antara RIS- NIS-NST. Kedua
negara bagian tersebut menyerahkan mendatnya kepada perdana Menteri RIS Moh.
Hatta pada tanggal 12 Mei 1950.
6. Pada 19 Mei 1950 diadakan kesepakatan dan persetujuan yang masing-masing diwakili
oleh : RIS oleh Moh. Hatta, RI oleh dr. Abdul Halim.
7. Hasil kesepakatan “ NKRI akan dibentuk di Jogjakarta, dan pembentukan panitia
perancang UUD.
8. Pada 15 Agustus 1950, setelah melalui berbagai proses, dilakukan pengesahan UUS RIS
yang bersifat sementara sehingga dikenal dengan UUD’S 1950. Ini menunjukkan akan
terjadi perubahan. UUD’s ini di sahkan oleh presiden RIS. UUD RIS terdiri dari
campuran UUD 45 dan UUD RIS.
9. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk
negara kesatuan.
Indonesia mengalami perubahan bentuk Negara kesatuan menjadi Negara federal
bukan saja disebabkan oleh faktor dalam negeri, tetapi ada hubungannya dengan
kehadiran Belanda. Kuatnya keinginan Belanda sebagai Negara koloni untuk
mempertahankan pengaruh dan kekuasaanya di Indonesia membuat Negara ini sempat
mengalami perubahan bentuk Negara.
Terjadinya perubahan dari Negara federal menjadi Negara kesatuan tidak dapat
disangkal disebabkan dukungan politik dari masyarakat Indonesia terhadap ide Negara
federal sesunguhnya sangat lemah. Ide negara federal muncul dari ambisi politik orang-
orang Belanda yang sepertinya takut negerinya tidak lagi mempunyai peran di Asia. Oleh
karena itulah ketika masalah kemerdekaan Indonesia sudah tidak dapat ditawar lagi,
mereka memperkenalkan ide mengenai pembentukan negara federal.
Republik Indonesia Serikat yang berbentuk federal itu tidak disenangi oleh
sebagian besar rakyat Indonesia, karena sistem federal digunakan oleh Belanda sebagai
muslimat untuk menghancurkan RI selain itu bentuk negara serikat tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia dan tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. Disamping itu, konstitusi federal dianggap
hanya menimbulkan perpecahan. Hal tersebut mendorong keinginan untuk kembali ke
negara kesatuan. Pada dasarnya pembentukan negara-negara bagian adalah keinginan
Belanda, bukan kehendak rakyat karena Belanda ingin menanamkan pengaruhnya dalam
RIS. Rapat-rapat umum diselenggarakan di berbagai daerah, juga demontrasi-demontrasi
yang membentuk pembubaran RIS. Sebagian dari pemimpin RI termasuk yang ada dalam
parlemen, bertekad untuk secepat mungkin menghapus sistem federal dan membentuk
negara kesatuan yang d singkat dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

B. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia

Di dunia terdapat banyak terdapat bentuk negara yang berbeda-beda antara lain negara
kesatuan, negara serikat, perserikatan negara (Konfederasi) , UNI, dibagi menjadi 2 yaitu
Uni Riil dan Uni Personil, dominion, koloni, protektorat, mandat, trust.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, muncul perdebatan mengenai bentuk negara yang
akan digunakan Indonesia apakah negara kesatuan ataukah negara federal. Namun
akhirnya disepakati bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan kemudian ditetapkan
dalam UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.Presiden Soekarno, dalam pidatonya
pada 1 Juni 1945 megatakan bahwa nasionalisme Indonesia atau negara kesatuan
merupakan sebuah takdir.
Bangsa Indonesia harus mengatasi badai besar ketika Belanda kembali datang
untuk melakukan agresi militer tahun 1948-1949 hingga akhirnya berkat perjuangan
bangsa Indonesia melalui perjanjian-perjanjian dengan Belanda, bentuk negara Indonesia
berubah menjadi Republik Indonesia Serikat. Tujuan Belanda membentuk negara serikat
adalah untuk melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada waktu itu.
Banyak timbul pergolakan parlemen di Indonesia yang menjadi awal pemicu diubahnya
bentuk negara dari serikat menjadi kesatuan. Melalui Mosi Natsir yang didukung oleh
banyak fraksi di parlemen ini akhirnya mengantarkan Indonesia menjadi negara kesatuan
sejak 17 Agustus 1950.
Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai dengan konstitusi yang berlaku
UUDS1950 pasal1 ayat (1) banyak sekali timbul upaya pemberontakan di berbagai daerah
hingga tahun 1958. Kondisi ini membuat penyelenggaraan negara tidak optimal sehingga
Presiden harus mengambil tindakan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
yang isinya konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.Hal ini mampu meyakinkan
kembali bahwa negara kesatuan merupakan yang terbaik dan menghilangkan keraguan
akan pecahnya negara Indonesia.
Dalam Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan, yang berbentuk Republik.”
dan Pasal 37 ayat(5) "Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan".
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kokoh setelah dilaksanakan
amandemen dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang
diawali dari adanya kesepakatan MPR yang salah satunya yaitu tidak mengganti bunyi
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sedikitpun &
terus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bentuk final negara
Indonesia. Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan dilandasi
pertimbangan bahwa negara kesatuan merupakan bentuk yang ditetapkan dari mulai
berdirinya negara Indonesia & dianggap paling pas untuk mengakomodasi ide persatuan
sebuah bangsa yang plural/majemuk dilihat dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran).
UUD RI tahun 1945 secara nyata memiliki spirit agar Indonesia terus bersatu, baik
yang terdapat dalam Pembukaan ataupun dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar yang
langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan RI dalam 5 Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1),
Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD RI tahun 1945.
Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas dalam
alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Dengan menyadari seutuhnya bahwa dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah dasar berdirinya bangsa Indonesia dalam
Negara Kesatuan, Pembukaan tersebut tetap dipertahankan & dijadikan pedoman.

C. Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia


Tujuan Utama dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 alinea ke-
4" Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial …"
Indonesia adalah sebuah negara kesatuan namun terdapat pembagian kewenangan
antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini adalah untuk mendorong otonomi daerah dan
mendorong pembangunan daerah menjadi lebih pesat. Hubungan antara pemerintah pusat
dan daerah dapat dijalankan secara langsung. Undang-undang yang mengatur tegas adalah
UU no 32/2004. Pemerintah pusat memiliki wewenang sepenuhnya dalam hal pertahanan,
keamanan, moneter, politik LN, pendidikan, dan agama.
Pemerintah dapat menjalankan pemerintahan secara sentralisasi atau bisa juga
desentralisasi. Jika pemerintahan dijalankan secara terpusat(sentralisasi) semua
wewenang termasuk pembuatan aturan diambil alih oleh pemerintah pusat.

Berikut adalah Kelebihan dan Kekurangan NKRI


Kelebihan Sistem Sentralisasi
- Keseragaman peraturan di semua wilayah
- Kesederhanaan Hukum
- Pendapatan daerah dapat di alokasikan ke semua daerah dengan adil dan sesuai
kebutuhan.

Kelemahan Sistem Sentralisasi

- Penumpukan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja pemerintahan


- Tidak sinkron antara peraturan yang dibuat di pusat dan kondisi lapangan di daerah
- Pemerintah daerah menjadi pasif dan kurang inisiatif
- Peran masyarakat daerah sangat kurang mendapat kesempatan
- Keterlambatan respon dari pemerintah pusat karena kondisi geografis Indonesia yang
luas dan berat.
Sedangkan jika negara menggunakan sistem desentralisasi, daerah memiliki
kewenangan(otonomi) mengatur rumah tangga daerah untuk membuat kebijakan dan
membuat peraturan ( selain 6 kewenangan pemerintah pusat di atas) namun tetap harus
selaras dengan pemerintah pusat .

Kelebihan Sistem Desentralisasi

- Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat


- Peraturan dan kebijakan lebih tepat dan sesuai kebutuhan daerah
- Kinerja pemerintahan lebih lancar
- Partisipasi rakyat lebih tinggi

Kekurangan Sistem Desentralisasi

- Ketidakseragaman peraturan pusat dan daerah

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Bentuk Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik atau lebih
dikenal dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang tercantum dalam
UUD 1945 Pasal 1 (1) yang berbunyi: Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang
berbentuk Republik. Kata Kesatuan itu antara lain ditafsirkan sebagai lawan dari Negara
federal.
B. Daftar pustaka
http://diajengayu-ajeng.blogspot.com/2011/04/bentuk-negara-indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

http://www.icrp-online.org/wmview.php?ArtID=154&page=1-5

http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/2002 September/000310.html

Anda mungkin juga menyukai