J DENGAN
KASUS GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN:
GASTRITIS DI RUANG RAWAT INAP
PUSKESMAS LANDONO
TAHUN 2018
OLEH :
RACHMAT MALHAM
NIM. 14401 2017 00063 4
OLEH :
RACHMAT MALHAM
NIM. 14401 2017 00063 4
HALAMAN PENGESAHAN
RACHMAT MALHAM
NIM. 144012017 0m ffi 4
Karya Tulis ini telah dipertahaukan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di
depan TIM Penguji Pada Hari / Tanggal : Jumat I 27 hil12018
dan telah dinyatakan me,menuhi syarat
Menyetujui :
Mtng*tahui :
Jurusan Kep*rawatan
Kemenkf,s Kendari
k{\
t9?{H}33{}I9SSB31SS1
i
r-
Menyatakan dengan sebonarnya bahwa Tugas Akhir ymg saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai hrlisan atau pikiran saya spndiri.
Apabila dikemudian hari dapat dihuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakaa maka saya bersedia rneneriura sa*si atas perbuatan tersebul
RACHMATMALHAM
ii
BAFTARffiTT{TBUP
I. IFMM
tr - Nssma Lcngkap $lachmat Malkamr
Z. Tempa# Tarrgge} Lsfoir Kajang, 1? l\t[ar*t X 97*
3- Jcnis Kelaroixr Laki - Laki
4- Agerca Islam
II. PENDIDIKAIY
1. Sekolah Dasar Negeri 100 Centre Kajang Kab. Bulukurnb4 Sul - Sel,
TamatTahun 1985
2. Sekolah Menegah PertamaNegeri Kajang Kab. Bulukumbq Sul * Sel
iii rV
MOTTO
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
2018.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari segi
pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu saran, pendapat dan kritik
yang membangun tulisan ini kearah yang lebih baik sangat dibutuhkan penulis.
Berbagai kesulitan dan hambatan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
penulis dapatkan, namun atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, tekad dan kemauan
yang keras terutama adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak
pendidikan DIII Keperawatan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dewi Sartiya Rini, M. Kep, Sp.
Dengan selesainya karya tulis ilmiah ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
v
1. Askrening, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.
Kemenkes Kendari.
kasus.
Kendari.
Muhaimin S, S.Kep, Ns, MSc., Penguji III Dian Yuniar S.R, SKM,
Ramli, Rachmiyati Sadillah, dan Dicky Adrian yang telah mendukung penulis
Santoso, Ni Kadek Sunirti, Winda Sari, dan Ferawati, serta Seluruh rekan-
selama satu tahun dalam suka duka untuk meraih cita – cita sebagai perawat
profesional pemula.
vi
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca dan terutama
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi .................................................................................................. 10
B. Klasifikasi ............................................................................................. 11
D. Penyebab .................................................................................................. 20
E. Patofisiologi ............................................................................................ 21
viii
F. Manifestasi Klinis ................................................................................... 22
H. Komplikasi .............................................................................................. 24
J. Pathway ................................................................................................... 27
K. Pengkajian Keperawatan.......................................................................... 28
M. Intervensi Keperawatan............................................................................ 35
N. Implementasi ........................................................................................... 39
O. Evaluasi ................................................................................................... 40
B. Pengkajian ............................................................................................... 42
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................................ 63
C. Intervensi Keperawatan............................................................................ 67
ix
E. Evaluasi ................................................................................................... 71
A. Kesimpulan ............................................................................................. 74
B. Saran ........................................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Hal.
xi
DAFTAR TABEL
Hal.
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Dokumentasi
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau
(Beyer, 2011).
penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah
satunya adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada
lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut.
Penyakit ini tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori masuk
dimulai dari negara yang angka kejadian gastritisnya paling tinggi yaitu Amerika
dengan persentase mencapai 47%, kemudian diikuti oleh India dengan persentase
43%, lalu beberapa negara lainnya seperti Inggris 22%, China 31%, Jepang
14,5%, Kanada 35%, Perancis 29,5%, dan Indonesia 40,8% (WHO, 2015).
1
2
Palembang (35,5), Pontianak 31,5, hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang
Indonesia menurut WHO tahun 2015 adalah 45,9%. Angka kejadian penyakit
asam lambung (gastritis) pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan
penyakit di dalam sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di
25,154 kasus (5,6%). Rata-rata pasien yang datang di unit pelayanan kesehatan
Tenggara tahun 2014 tercatat 29.785 kasus gastritis, untuk tahun 2015adalah
tercatat 30.375 sebagai hasil laporan data Kesakitan Dinas Kesehatan Provinsi
2012, menunjukkan jumlah kasus gastritis mencapai 6.939 jumlah kasus, pada
3
tahun 2013 tercatat sebanyak 7.446 jumlah kasus, dan pada tahun 2016 tercatat
tercatat 360 orang penderita gastritis akut rawat jalan dan pada tahun 2018
periode Januari sampai dengan Juni tercatat 34 orang rawat inap penderita
gastritis akut. Melihat prevalensi tersebut, maka hal ini perlu mendapatkan
gastritis dan upaya penyembuhannya, serta peran kita yang terakhir adalah
bagaimana cara kita memberikan pelayanan yang baik sebagai seorang perawat
tanggal 9 Juli 2018 pada Ny. J dengan keluhan utama nyeri pada ulu hati, nyeri
yang dirasakan terjadi sejak 2 hari yang lalu di sertai dengan mual dan muntah,
klien mengatakan saat makan yang pedas maka akan timbul rasa nyeri pada ulu
hati. Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan berkurang ketika tidak
ini pernah di alami sebulan yang lalu namun nyeri hanya sementara dan sembuh.
Kecamatan Landono.
B. Rumusan Masalah.
1. Tujuan Umum
Kecamatan Landono.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat/Pasien
perilaku yang sehat dan bagi pasien dapat memperoleh manfaat dari
b. Institusi/Pendidikan
c. Rumah Sakit/Puskesmas
keperawatan.
Adapun metode dan teknik penelitian dalam studi kasus ini adalah:
a) Tempat pelaksanaan
Kecamatan Landono.
b) Waktu Pelaksanaan
Studi kasus ini telah dilaksanakan pada tanggal Senin9 Juli 2018 sampai
11 Juli 2018
a) Studi Kepustakaan
b) Studi Kasus
perkembangan klien.
spiritual melalui:
1) Observasi
2) Wawancara
3) Pemeriksaan Fisik
dan auskultasi.
8
4) Studi Dokumentasi
5) Metode Diskusi
asuhan keperawatan
c) Diskusi
3. Sistematika Penulisan.
Teknik penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematis yang
evaluasi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi
jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal
dengan maag berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti
perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan
dan submukosa lambung. Ditandai dengan nyeri pada daerah perut dan kadang
disertai dengan mual dan muntah, yang dapat berujung pada perdarahan saluran
cerna yang berupa ulkus peptikum bahkan dapat menyebabkan perporasi pada
diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat
atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang
lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi (Brunner, 2015).
Pada gastritis, mukosa memerah, edematosa dan ditutupi oleh mucus yang
melekat, erosi kecil dan perdarahan sering timbul. Derajat peradangannya sangat
Makanan dan cairan sebaiknya tidak diberikan sampai peradangan dan muntah-
10
11
B. Klasifikasi
1. Gastritis Akut
bersifat jinak dan sembuh sempurna. Gastritis akut terjadi akibat respons
(Prince, 2005).
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau
berbentuk penyakit yang berat adalah gastritis erosif atau gastritis hemoragik.
perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi drosi yang
tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis. Penyakit ini dijumpai di
klinik, sebagai akibat efek samping dari pemakaian obat, sebagai penyulit
cerna bagian atas. Penderita gastritis akut erosif yang tidak mengalami
yang sering dirasakan tidak sesuai dengan keluhan penderita yang ringan
fisiologi parah dan tak berkurang. Berbeda dengan ulserasi menahun yang
profunda ke dalam mukosa dan tak disertai dengan infiltrasi sel radang
menahun. Tanpa profilaksis efektif, erosi stress akan berlanjut dan bersatu
2001).
2. Gastritis Kronis
Disebut gastritis kronik apabila infiltrasi sel-sel radang yang terjadi pada
lamina propria dan daerah intra epitelial terutama terdiri atas sel-sel radang
kronik, yaitu limfosit dan sel plasma. Gastritis kronis didefenisikan secara
histologis sebagai peningkatan jumlah limfosit dan sel plasma pada mukosa
kronis, yang mengenai bagian sub epitel di sekitar cekungan lambung. Kasus
yang lebih parah juga mengenai kelenjar-kelenjar pada mukosa yang lebih
dalam, hal ini biasanya berhubungan dengan atrofi kelenjar (gastritis atrofi
Sebagian besar kasus gastritis kronis merupakan salah satu dari dua tipe,
tubuh dan berkaitan dengan anemia pernisiosa; dan tipe B yang terutama
beberapa kasus gastritis kronis yang tidak tergolong dalam kedua tipe
distorsi dan destruksi sel kelenjar mukosa lebih nyata. Gastritis atrofik
C. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi
J, dan bila penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal
kurvatura minor dan bagian kiri bawah lambung terdapat kurvatura mayor.
mencegah terjadinya aliran balik isi usus halus ke dalam lambung (Sudoyo,
2006).
esophagus.
d. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri atas
Kelenjar fundus atau gastric terletak di fundus dan pada hampir selurus
mukus. Hormon gastrin diproduksi oleh sel G yang terletak pada pylorus
dan limpa) terutama berasal dari daerah arteri seliaka atau trunkus seliaka,
19
dan mayor. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah arteri
perdarahan. Darah vena dari lambung dan duodenum, serta berasal dari
pankreas, limpa dan bagian lain saluran cerna, berjalan ke hati melalui
vena porta.
2. Fisiologi
oleh HCL.
akan terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus.
20
D. Penyebab
Penyebab utama dari gastritis adalah makanan dan minuman yang panas
Pylori, virus (termasuk herpes simpleks), jamur dan parasit : sebagian besar
penyebab gastritis atau gastritis adalah akibat infeksi bakteri Helycobacter Pylori
yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.
ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau
akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.
analgesik Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) seperti antalgin, asam mefenamat,
mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih
autoimmune, sistem kekebalan yang menyerang sel – sel normal lambung yang
E. Patofisiologi
adalah:
daerah infrak kecil. Di samping itu, sekresi asam lambung juga dipicu. Pada
gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia bahan, obat, mucosal barier rusak,
menyebabkan difusi balik ion H+ meninggi. Suasana asam yang terdapat pada
lumen lambung akan mempercepat kerusakan mucosal barrier oleh cairan usus.
keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Faktor-faktor yang amat
penting adalah ischemia pada mukosa gaster disamping faktor pepsin, refluks
empedu dan cairan pakreas. Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid merusak
mukosa merupakan salah satu faktor defensive mukosa lambung yang amat
2001).
22
F. Manifestasi Klinik
sebagai berikut :
cairan dan elektrolit. Pada beberapa orang didapat keluhan yang lebih berat
d. Dyspepsia
e. Anoreksia
G. Pemeriksaan Penunjang
Jika seseorang merasakan nyeri pada perut sebelah atas disertai mual dan
1. Pemeriksaan Darah
pylori dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah
kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak
menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga
akibat gastritis.
2. Pemeriksaan Pernapasan
3. Pemeriksaan Feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat Helycobacter pylori dalam feces atau
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feces. Hal ini
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna
bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. Tes ini dilakukan
melalui mulut dan masuk ke dalam esophagus, lambung dan bagian atas usus
tes ini.
24
Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter
akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu
disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari
anestesi menghilang, lebih kurang satu atau dua jam. Hampir tidak ada resiko
akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada
dahulu sebelum dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan
H. Komplikasi
gastritis adalah :
1. Gastritis Akut
untuk perdarahan saluran cerna bagian atas, perlu dibedakan dengan tukak
peptic. Gambaran klinis yang diperhatikan hampir sama, namun pada tukak
pada tukak duodenum dan 60 – 90% pada tukak lambung. Diagnosis dapat
2. Gastritis Kronik
cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan pemeriksaan fisik tidak dijumpai
kelainan.
antibody terhadap faktor intrinsik dalam serum atau cairan gasternya. Selain
vitamin B12, penyerapan besi juga dapat terganggu. Gastritis kronik antrum
I. Penatalaksanaan
2. Pemberian Obat-Obatan
diproduksi.
Gastritis
Perubahan status
Peradangan mukosa Atropi progresif epitel gaster
kesehatan
lambung
Sekresi asam lambung Intake yang kurang
Dinding lambung menjadi tipis
Stressor
meningkat
Iritasi lambung Nyeri abdomen Absorbsi makanan terganggu
Koping tidak adekuat
Sensasi nyeri Klien tidak dapat Metabolisme KH. Protein
melakukan aktivitas terganggu
Ansietas /kecemasan Nyeri Akut Anoreksia mual, muntah
Intoleransi Aktivitas
27
28
K. Pengkajian Keperawatan
Menurut Doengoes (2014), pengkajian merupakan tahap awal dari proses
dan menganalisa data. Hal-hal yang perlu dikaji dalam penanganan asuhan
adalah :
1. Identitas pasien
1) Pola Nutrisi
2) Pola Eliminasi
4) Pola Aktifitas
e. Pemeriksaan fisik
f. Keadaan Umum
g. Kesadaran
h. Faktor Psikologis
j. Koping
28
29
L. Diagnosa Keperawatan
atau potensial pasien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan
dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang berkaitan, catatan medis pasien
masa lalu dan konsultasi dengan profesional lain. Diagnosa keperawatan pada
1. Nyeri akut
pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan
akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
d. Gerakan melindungi
f. Muka topeng
g. Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau,
menyeringai)
l. Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah
ke kaku)
Batasan karakteristik :
Daily Allowance)
j. Miskonsepsi
Batasan Karakteristik :
a. Kelemahan
b. Haus
32
volume/tekanan nadi
j. Hematokrit meninggi
mekanisme pengaturan.
4. Intoleransi aktivitas
meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.
Batasan karakteristik :
b. Kelemahan menyeluruh
33
5. Ansietas/Kecemasan
Definisi :
Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang
disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan
a. Gelisah
b. Insomnia
c. Resah
d. Ketakutan
e. Sedih
g. Kekhawatiran
h. Cemas
Batasan karakteristik :
waspada.
34
otot.
nadi, diare, mual, vertigo, letih, ganguan tidur, kesemutan pada ekstremitas,
M. Intervensi Keperawatan
masalah keperawatan yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan
segar )
16. Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul meburuk
17. Atur kemungkinan tranfusi
18. Persiapan untuk tranfusi
Intoleransi aktivitas NOC : Energy Management
1. Energy conservation 1. Observasi adanya pembatasan klien
2. Self Care : ADLs dalam melakukan aktivitas
Kriteria Hasil : 2. Dorong anal untuk mengungkapkan
1. Berpartisipasi dalam perasaan terhadap keterbatasan
aktivitas fisik tanpa 3. Kaji adanya faktor yang
disertai peningkatan menyebabkan kelelahan
tekanan darah, nadi dan 4. Monitor nutrisi dan sumber energi
RR tangadekuat
2. Mampu melakukan 5. Monitor pasien akan adanya
aktivitas sehari hari kelelahan fisik dan emosi secara
(ADLs) secara mandiri berlebihan
6. Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas
7. Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
1. Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi
yang tepat
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
5. Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda
6. Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
7. Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
8. Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
9. Sediakan penguatan positif bagi
39
N. Implementasi
perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas
perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang
mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan
O. Evaluasi
tindakan keperawatan dan kemajuan klien kea rah pencapaian tujuan. Evaluasi
terjadi kapan saja perawat berhubungan dengan klien. Penekanannya adalah pada
O:Data obyektif merupakan tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa keperawatan.
41
intervensi.
BAB III
LAPORAN KASUS
anamnesa dan allo anamnesa. Studi kasus ini dimulai dari tahap pengkajian,
A. IdentitasKlien
sebagai ibu rumah tangga, biaya pengobatan ditanggung oleh Askes / BPJS.
gastritis.
B. Pengkajian
mengatakan nyeri ulu hati. Nyeri yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu
yaitu pada tanggal 9 Juli 2018 pukul 08.15 WITA.Riwayat keluhan utama
yaitu klien mengatakan nyeri terjadi saat makan makanan yang asam dan
yang pedas, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul, pada daerah
perut kiri atas, dengan skala nyeri 5 (sedang), Upaya yang dilakukan klien
42
43
untuk mengurangi rasa nyeri mengurangi bergerak dan minum air, namun
sakit sebelumnya dengan penyakit yang sama. Obat yang biasa dikonsumsi
klien adalah Mylanta Syrup. Klien tidak ada riwayat alergi dan tidak
? 40 ? ? 38 ? ?
15 13 8
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
S : 36,2ºC
P : 20x/menit
ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada suara
nyeri.
normal.
dengan kekuatan otot kiri dan kakan 5/5, tonus ototnya baik.
Ekstremitas atas tidak ada nyeri otot, tidak ada nyeri persedian,
bawah tidak ada nyeri otot dan persendian, tidak ada fraktur dan
7) klien nampak pucat, tidak ada ikterik, tidak ada kemerahan dan
benjolan, tidak ada keputihan, siklus haid 28 hari dan lama haid 7
5. Pola Aktivitas
a. Makan
menu, nasi, ikan, sayur yang disediakan puskesmas klien tidak ada
b. Minum
Frekuensi minum klien 5-6 gelas/hari, jenis minuman air putih klien
c. Kebersihan perorangan
basah saja, sikat gigi satu kali sehari, klien hanya mengganti pakaian
Klien tidur siang selama 1 jam mulai jam 13.00 s/d jam 14.00 dan tidur
malam selama 7 jam : jam 22.00 s/d jam 05.00, klien kadang
6. Psikososial
diantara mereka. Saat ini klien nampak gelisah, klien mengatakan cemas
7. Terapi
Terapi yang diberikan pada Ny. J tanggal 9 Juli 2018 adalah IVFD RL
C. Data Fokus.
2 Ds : Gastritis Intoleransi
- Klien mengatakan di
aktivitas
bantu keluarga saat Peradangan mukosa
ke kamar mandi
- Klien mengatakan sekresi asam lambung
kesulitan untuk
bergerak karena Iritasi lambung
merasakan nyeri
pada abdomen Nyeri abdomen
49
- Klien mengatakan
nyeri abdomen saat Klien tidak dapat melakukan aktivitas
bergerak
Do : Intoleransi Aktivitas
- Keadaan umum
lemah
- Klien kesulitan
untuk bergerak
- Klien hanya
terbaring di tempat
tidur
- Pergerakan sendi
klien terbatas
3 Ds : - Gastritis Ansietas/Kece
- Klien mengatakan
masan
cemas dengan Perubahan status kesehatan
keadaannya sekarang
- Klien mengatakan Stressor
ingin cepat sembuh
Do : - Klien nampak Koping tidak adekuat
gelisah
- Klien selalu Ansietas/Kecemasan
bertanya tentang
kondisinya
E. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
Ds :
Do :
50
2. Intoleransi aktivitas
Ds :
pada abdomen
Do :
3. Ansietas/Kecemasan Ds :
Do :
51
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
Komunikasi terapeutik terbina dan
kooperatif
4. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu A: masalah teratasi
ruangan, pencahayaan dan kebisingan sebagian
Hasil:
Klien di temani 2 orang anggota P: intervensi 1, 2,5, 6, 7, 9
keluarga dalam rungan dilanjutkan
5. Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi
Hasil :
Klien mengikuti instruksi ketika di
ajarkan teknik relaksali nafas dalam
6. Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Hasil :
injeksi ranitidine 1 ampul/8 jam/IV
7. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
Hasil :
Masih proses reaksi mengurangi nyeri
dari obat yang di berikan dan teknik
nafas dalam yang di ajarkan
8. Tingkatkan istirahat
Hasil :
Klien mendengarkan instruksi untuk
banyak istirahat
9. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
56
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
1. Mengobservasi adanya pembatasan klien 10/7/2018 S:
2. 9/7/2018 dalam melakukan aktivitas 09.20 Klien mengatakan sudah
09.20 Hasil : mampu ke kamar mandi
Klien sulit bergerak dan hanya berdiam sendiri
di tempat tidur, klien kesulitan ke kamar Klien mengatakan sudah
mandi dan hanya di bantu keluarga mampu beraktivitas secara
memenuhi kebutuhannya perlahan seperti memenuhi
2. Dorong untuk mengungkapkan perasaan kebutuhan sendiri
terhadap keterbatasan Klien mengatakan tidak
Hasil : terbangun lagi saat tidur
Klien mengungkapkan perasaan kepada
perawat
3. Mengkaji adanya faktor yang O:
menyebabkan kelelahan Keadaan umum baik
Hasil : Klien nampak beraktivitas
Klien tidak merasa kelemahan hanya sendiri secara mandiri
kesulitan untuk bergerak dan terbatas Tidak ada kelemahan fisik
pergerakannya klien
4. Memonitor nutrisi dan sumber energi Klien makan sendiri
yang adekuat Klien makan namun hanya
Hasil : menghabiskan 4 sendok
Klien mengatakan mual muntah saat makan dari porsi yang di
makan berikan
5. Memonitor pasien akan adanya A: masalah teratasi sebagian
kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan P: intervensi 1, 2, 4, 7, 8
Hasil : dilanjutkan
Tidak ada kelemahan fisik dan
emosional berlebihan
57
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
6. Memonitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Hasil :
klien biasa terbangun saat merasakan
nyeri pada abdomen
7. Membantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
Hasil :
Klien hanya bisa makan sendiri di
tempat tidur dan tidak bisa berjalan ke
kamar mandi sendiri
8. Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam merencanakan
progran terapi yang tepat
Hasil :
Pemberian obat vitamin B6 2 x 1 tablet.
Antasida 3 x 1 tablet sebelum makan,
1. Menggunakan pendekatan yang 10/7/2018 S:
3. 9/7/2018 menenangkan 09.20 Klien mengatakan tidak lagi
09.20 Hasil : mencemaskan kondisi
Klien menerima kedatangan perawat kesehatannya karena sudah
2. Menjelaskan semua prosedur dan apa mulai membaik
yang dirasakan selama prosedur Klien mengatakan hanya
Hasil : ingin cepat pulang
Klien mendengarkan penjelasan
3. Temani pasien untuk memberikan O:
keamanan dan mengurangi takut Keadaan umum baik
Hasil : Nampak tenang
Perawat melakukan kontrak waktu untuk Klien kooperatif dan
58
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
berkomunikasi ke klien dalam mendemonstrasikan teknik
membantu proses memnuhi kebutuhan relaksasi yang di ajarkan
kliean serta proses penyembuhan klien
4. Memberikan informasi faktual mengenai A: maslah teratasi sebagian
diagnosis, tindakan prognosis
Hasil :
Penjelasan yang mudah di pahami oleh P: intervensi 1,2,3,4,5,6,7 di
klien secara sederhana lanjutkan
5. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Hasil :
Mendengarkan keluahan klien
6. Mengidentifikasi tingkat kecemasan
Hasil :
Klien mengungkapkan perasaan klien
terhadap penyakit yang dirasakan
7. Membantu klien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
Hasil :
Klien merasa cemas saat merasa sakit
tersa parah
8. Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
Hasil :
Klien bercerita tentang keadaannya
9. Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi
Hasil :
Klien mengikuti instruksi dan
mendemonstrasikan
59
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
1. Melakukan pengkajian nyeri secara 11/7/2018 S:
1. 10/7/2018 komprehensif termasuk lokasi, 09.20 Klien mengatakan nyerinya
09.20 karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas hamper sudah tidak
dan faktor presipitasi merasakan lagi
Hasil :
Skala nyeri 5 (sedang), Sifat keluhan :
Terus menerus dan hilang timbul, O:
Lokasi penyebaran : pada abdomen kiri Keadaan umum baik
atas Klien Nampak tenang
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari TTV : TD : 110/80 mmHg,
ketidaknyamanan nadi : 86 kali/menit,
Hasil : pernapasan : 86 kali/menit,
Klien Nampak meringis saat merasakan suhu : 360C
nyeri
3. Mengajarkan tentang teknik non A: masalah teratasi sebagian
farmakologi
Hasil :
Klien mengikuti instruksi ketika di P: intervensi di pertahankan
ajarkan teknik relaksali nafas dalam
4. Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Hasil :
injeksi ranitidine 1 ampul/8 jam/IV
5. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
Hasil :
Masih proses reaksi mengurangi nyeri
dari obat yang di berikan dan teknik
nafas dalam yang di ajarkan
6. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
60
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
1. Mengobservasi adanya pembatasan 11/7/2018 S:
2. 10/7/2018 klien dalam melakukan aktivitas 09.20 Klien mengatakan sudah
09.20 Hasil : mampu beraktivitas sendiri
Klien sulit bergerak dan hanya berdiam tanpa bantuan
di tempat tidur, klien kesulitan ke kamar
mandi dan hanya di bantu keluarga O:
memenuhi kebutuhannya Keadaan umum baik
2. Dorong untuk mengungkapkan perasaan Klien nampak tenang
terhadap keterbatasan
Hasil : A: masalah teratasi sebagian
Klien mengungkapkan perasaan kepada
perawat P: intervensi di pertahankan
3. Memonitor nutrisi dan sumber energi
yang adekuat
Hasil :
Klien makan hanya 4 sendok dari porsi
yang di berikan
4. Membantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
Hasil :
Klien sudah mampu ke kamar mandi
sendiri
Klien sudah mampu beraktivitas secara
perlahan seperti memenuhi kebutuhan
sendiri
Klien tidak terbangun lagi saat tidur
5. Kolaborasikan dengan Tenaga
61
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
Rehabilitasi Medik dalam merencanakan
progran terapi yang tepat
Hasil :
HARI, HARI,
DIAGNOSA EVALUASI PARAF
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF TANGGAL
KEPERAWATAN (SOAP) CI
DAN JAM DAN JAM
6. Mengidentifikasi tingkat kecemasan
Hasil :
Klien mengungkapkan perasaan hanya
ingin cepat pulang
7. Membantu klien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
Hasil :
Klien merasa tidak cemas lagi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membandingkan dan menganalisa antar teori dengan
kasus yang telah dibahas pada bab III mengenai Asuhan Keperawatan pada Ny. J
Adapun yang akan dibahas dalam bab ini meliputi kesamaan, kesenjangan
antara teori dan kasus yang ditemukan pada klien Ny. J terjadinya penyakit hingga
yang dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu terhitung mulai tanggal 9 Juli 2018 – 11
Juli 2018.
A. Pengkajian
bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat
ini dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respon klien saat ini
dan waktu sebelumnya (Potter dan Perry, 2009). Dari pengkajian Ny. J
ditemukan hasil yaitu keluhan utama klien mengatakan nyeri ulu hati. Nyeri
yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu yaitu pada tanggal 9 Juli 2018 pukul
08.15 WITA. Riwayat keluhan utama yaitu klien mengatakan nyeri terjadi saat
makan makanan yang asam dan yang pedas, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan
63
64
hilang timbul, pada daerah perut kiri atas, dengan skala nyeri 5 (sedang),
nyeri pada abdomen dan saat berkurang klien melanjutkan tidurnya. klien
dengan keadaannya sekarang klien mengatakan ingin cepat sembuh. Hal ini
maupun psikologis klien, dimana timbul rasa cemas akan penyakit yang
didapatkan oleh penulis antara data yang didapatkan melalui hasil pengkajian
dengan teori tentang gejala dan tanda pada klien dengan gastritis akut.
keluhan abdomen yang tidak jelas seperti mual, muntah dan anoreksia
nutrisi tidak adekuat, kehilangan cairan dan elektrolit. Pada beberapa orang
baik dan pengamatan yang teliti. Palpasi menggunakan serabut saraf sensoris
masa dan penonjolan, lokasi dan ukuran organ serta pembengkakan. Perkusi,
ataupun tidak (Debora, 2011). Dari hasil pengkajian yang didapatkan penulis
saat dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum Ny. J lemah, klien nampak
meringis, klien nampak pucat, turgor kulit cukup, konjungtiva anemis, klien
bergerak, klien hanya terbaring di tempat tidur, klien selalu bertanya tentang
B. Diagnosa Keperawatan
potensial pasien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang
berkaitan, catatan medis pasien masa lalu dan konsultasi dengan profesional
nyeri ulu hati, maka di tegakkan diagnosa utama yaitu nyeri akut berhubungan
dengan Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan serta
pengetahuan dan hospitalisasi hal ini di tegakkan karena adanya keluhan yang
dialami oleh klien seperti klien kadang terbangun saat merasakan nyeri pada
sembuh.
67
Dari data tersebut tidak terdapat kesenjangan antara kasus dan teori
dimana diagnosa keperawatan yang telah ditemukan pada kasus Ny. J terdapat
mekanisme pengaturan.
Hal ini terjadi karena tidak ada data pendukung saat pengkajian untuk
C. Intervensi Keperawatan
adalah tahap ketiga dari proses keperawatan. Setelah penulis mengkaji kondisi
diharapkan dari klien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis),
kerusakan jaringan,dengan tujuan: pain level, pain control, comfort level, dan
kriteria hasil: Keadaan umum baik, mampu mengontrol nyeri, skala nyeri
monitor klien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan,
monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien, bantu klien untuk
relaksasi.
yang ada dalam teori dan intervensi yang penulis terapkan dalam praktek.
Alasannya karena semua intervensi yang ada dalam teori telah diterapkan
D. Implementasi Keperawatan
keperawatan yang telah ada. Seperti ditemukan pada respon di hari pertama
tindakan keperawatan pada Ny. J tanggal 9Juli 2018 yang belum menunjukan
dilaksanakan dan pada tanggal 10Juli 2018 sampai 11Juli 2018 terjadi
dipertahankan.
E. Evaluasi
kontak dengan klien dan penulis menggunakan metode sesuai teori (SOAP)
yaitu S (Subyektif) berisi data dari pasien melalui anamnesis atau wawancara
atau laboratorium serta konseling untuk tindak lanjut (Potter dan Perry, 2009).
keadaan umum baik, klien nampak tenang, skala nyeri 4 (sedang), TTV : TD :
Evaluasi hasil pada tanggal 10Juli 2018 pukul 09.20 WITA. Diagnosa
utama dengan data subyektif :klien mengatakan nyerinya hamper sudah tidak
merasakan lagi. Obyektif :keadaan umum baik, klien nampak tenang, TTV :
dan kriteria hasil yang dicapai. Dimana pada kasus penulis memerlukan
mulai tanggal 9Juli 2018 sampai 11Juli 2018 selama 3x24 jam.
Dari tiga masalah yang yang ditemukan antara lain, nyeri akut
dan intervensi tetap dipertahankan, selama studi kesus dilaksanakan klien dan
keluarga sangat kooperatif serta adanya kerjasama yang baik dengan tim
A. Kesimpulan
1. Hasil pengkajian pada Ny. J yang didapatkan antara lain yaitu keluhan
utama klien mengatakan nyeri ulu hati. Nyeri yang dirasakan sejak 2 hari
yang lalu yaitu pada tanggal 9 Juli 2018 pukul 08.15 WITA. Riwayat
keluhan utama yaitu klien mengatakan nyeri terjadi saat makan makanan
yang asam dan yang pedis, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul,
pada daerah perut kiri atasdengan skala nyeri 5 (sedang), Upaya yang
nyeri pada abdomen dan saat berkurang klien melanjutkan tidurnya. klien
cepat sembuh.
74
75
keperawatan dan pada tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses
B. Saran
1. Bagi Penulis
2. Praktis
a. Bagi Masyarakat/Pasien
lebih dini.
c. Bagi Puskesmas
Dokumentasi
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswa
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari:
Nama : Rachmat Malham
NIM : 144412017000634
,
l. ,-. .-^-
JUI U5al
,h-^
trrluul l:
. nlJ,-,fi
lll lr^^^-^.-,^l^-,
I\trptrrawd[<Iil, l/-r-- nnr
Reta$ ii,i"L
Judul Penelitian : Asuhan Keperawatan pada Pasien Ny. J dengan
Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis di Ruanq
Rawat lnap Puskesmas Landono Tahun 2018
Untuk diberikan izin peneirtian di Puskesmas Landono Pl'ovinsi
Sulawesi Tenggara.
Demikian penyampaian kami, atas perhatian dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.
uii 2018
M.Kes
KEMENTERIAN KESEHATAN
ffiMBADAN RI
Mffi PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
ffi$-$* SUMBERDAYA MAN USIA KESEHATAN
POLITEKNI K KESEHATAN KENDARI
JL.Jend. IVasution /Vo. G.l4 Anduonohu, Kota kendari gy2gz
ri@;lahoo.com
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan sebagai syarat untuk
mengikuti ujian akhir pada Jurusan RpL. D.lll Keperawatan Tahun
201g
J uli 2018
pala Unit P usta kaa n
tan Kendari
tj*l
,[& ,),
T KETERAN
Benar-benar telah melunasi SPP semester I s/d II yang terkait dengan Jurusan Keperawatan,
dengan bukti sebagai berikut :
Edi R, S.Kep.. Ns
NIP. 19860504201012 1 001