Ep 1 SK Pengangkatan Ketua Komite Ipco Ipcn Ipcln
Ep 1 SK Pengangkatan Ketua Komite Ipco Ipcn Ipcln
TENTANG
PENGANGKATAN DR. JONO ULOMO.,Sp.PK SEBAGAI
KETUA KOMITE PPI RS
MEMUTUSKAN
Nama : DR. Jono Ulomo.,Sp.PK
Jabatan : Ketua Komite PPI RS Aulia
MENETAPKAN :
PERTAMA : Terhitung 10 Desember 2015 Dr. Jono Ulomo,Sp.PK
diangkat sebagai Ketua Komite PPI RS
KEDUA : Selama memangku jabatan tersebut kepada yang
bersangkutan diberikan tugas dan tanggung jawab serta
penghasilan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan
yang berlaku di RS AULIA.
KETIGA : Masa jabatan ini berlaku sesuai ketentuan perubahannya,
yaitu kemungkinan diperpanjang, rotasi atau mutasi.
Apabila dalam masa jabatan tersebut dipandang tidak
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
dinilai melalui proses evaluasi, maka sewaktu-waktu
saudara dapat diberhentikan dari jabatan tersebut..
KEEMPAT : Selama menjalankan tugasnya sebagai Ketua Komite
PPI, maka saudara harus melaksanakan tugas ketua
komite sebagai mana deskripsi pekerjaannya serta
melaporkan secara berkala dan teratur hasil kerjanya
kepada Direktur Rumah Sakit Aulia
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, maka akan diubah dan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :Jakarta
PadaTanggal : 10 Desember 2015
TENTANG
PENGANGKATAN DR. AULIA HERVI ANGGRAINI, MARS SEBAGAI
INFECTION PREVENTION AND CONTROL OFFICER (IPCO)
MEMUTUSKAN
Nama : DR. Aulia Hervi Anggraini , MARS
Jabatan : Infection Prevention and Control Officer (IPCO)
MENETAPKAN :
PERTAMA : Terhitung 10 Desember 2015 Dr. Aulia Hervi Anggraini,
MARS diangkat sebagai Infection Prevention and Control
Officer (IPCO)
KEDUA : Selama memangku jabatan tersebut kepada yang
bersangkutan diberikan tugas dan tanggung jawab serta
penghasilan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan
yang berlaku di RS AULIA.
KETIGA : Masa jabatan ini berlaku sesuai ketentuan perubahannya,
yaitu kemungkinan diperpanjang, rotasi atau mutasi.
Apabila dalam masa jabatan tersebut dipandang tidak
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
dinilai melalui proses evaluasi, maka sewaktu-waktu
saudara dapat diberhentikan dari jabatan tersebut..
KEEMPAT : Selama menjalankan tugasnya sebagai IPCO, maka
saudari harus melaksanakan tugas infection Control
Officer (ICO) sebagai mana deskripsi pekerjaannya serta
melaporkan secara berkala dan teratur hasil kerjanya
kepada Direktur Rumah Sakit Aulia
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, maka akan diubah dan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :Jakarta
PadaTanggal : 10 Desember 2015
TENTANG
PENGANGKATANWAHYU EKA SAFITRI, S.KEP SEBAGAI INFECTION
PREVENTION AND CONTROL NURSE ( IPCN )
RUMAH SAKIT AULIA
MEMUTUSKAN
Nama : Wahyu Eka Safitri, S.Kep
Jabatan : Infection Prevention Control Nurse ( IPCN )
MENETAPKAN :
PERTAMA : Terhitung 10 Desember 2015 Wahyu Eka Safitri, S.Kep
diangkat sebagai Infection Prevention Control Nurse
(IPCN )
KEDUA : Selama memangku jabatan tersebut kepada yang
bersangkutan diberikan tugas dan tanggung jawab serta
penghasilan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang
berlaku di RS AULIA.
KETIGA : Masa jabatan ini berlaku sesuai ketentuan perubahannya,
yaitu kemungkinan diperpanjang, rotasi atau mutasi.
Apabila dalam masa jabatan tersebut dipandang tidak
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
dinilai melalui proses evaluasi, maka sewaktu-waktu
saudara dapat diberhentikan dari jabatan tersebut..
KEEMPAT : Selama menjalankan tugasnya sebagai IPCN, maka
saudari harus melaksanakan tugas Infection Control
Nurse ( ICN ) sebagaimana deskripsi pekerjaannya serta
melaporkan secara berkala dan teratur hasil kerjanya
kepada Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi ( PPI )
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, maka akan diubah dan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :Jakarta
PadaTanggal : 10 Desember 2015
1. PT LiavansyaUtama
2. SPI
3. Kabag / Kabid
4. Unit Terkait
5. Arsip
MEMUTUSKAN
Nama : 1. Heni Gusmawati, S.Kep ( UGD )
2. Nita Wijayanti, AMD.Kep ( HCU )
3. Regina Amrih, AMD.Kep ( Rajal )
4. Rianti Tundru, AMD.Keb ( Ranap Ibu )
5. Putri Lestari , AMD.Keb ( VK )
6. Anisa Maulina( Laboratorium )
7. Nurcholis, AMD.Kep ( CSSD )
8. Firnandes , AMD.Kep ( OK )
9. Nina Nengsih, AMD.Kep (R.UMUM)
10. Asharti L AMD.Kep (Perina)
Jabatan : Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN)
MENETAPKAN :
PERTAMA : Terhitung 10 Desember 2015 nama-nama tersebut diatas
diangkat sebagai Infection Prevention Control Link Nurse
(IPCLN)
KEDUA : Selama memangku jabatan tersebut kepada yang
bersangkutan diberikan tugas dan tanggung jawab serta
penghasilan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan
yang berlaku di RS AULIA.
KETIGA : Masa jabatan ini berlaku sesuai ketentuan perubahannya,
yaitu kemungkinan diperpanjang, rotasi atau mutasi.
Apabila dalam masa jabatan tersebut dipandang tidak
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
dinilai melalui proses evaluasi, maka sewaktu-waktu
saudara dapat diberhentikan dari jabatan tersebut..
KEEMPAT : Selama menjalankan tugasnya sebagai IPCLN, maka
harus melaksanakan tugas Infection Prevention Control
Link Nurse (IPCLN) sebagai mana deskripsi
pekerjaannya serta melaporkan secara berkala dan
teratur hasil kerjanya kepada Direktur Rumah Sakit Aulia
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, maka akan diubah dan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :Jakarta
PadaTanggal : 10 Desember 2015
Tembusan :
1. PT LiavansyaUtama
2. SPI
3. Kabag / Kabid
4. Unit Terkait
5. Arsip Dr. GatotSoeryo K. PFK.MM
DirekturUtama
1. Mengisi dan mengumpulkan formuir surveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN ketika pasien
pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit
rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan
bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang
harus dijalankan bila belum faham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
Standar Isolasi.