Disusun oleh :
1. Silvi Rosita N. 25010111130217
2. Dine Wahyu P. 25010111130218
3. Yulia Ratih 25010111130219
4. Hafizh Fauziyah 25010111130220
5. Lia Achmad 25010111130221
6. Riska Wulandari 25010111130222
7. Restu Andri 25010111130223
KELOMPOK 11
KELAS C - 2011
BAB II
Gambar 1 Gambar 2
Jengger ayam pada pria Jengger ayam pada wanita
Gejala klinis penyakit Jengger ayam antara lain:
a. Terdapat papul atau tumor (benjolan), dapat soliter (tunggal) atau
multipel (banyak) dengan permukaan yang verukous atau mirip jengger
ayam.
b. Terkadang penderita mengeluh nyeri. Jika timbul infeksi sekunder
berwarna kemerahan akan berubah menjadi keabu-abuan dan berbau
tidak sedap.
b. Usia
Usia 17-33 tahun adalah prevalensi terbesar, dengan insidensi
meningkat pada orang yang berusia 20-24 tahun. Pada usia produktif
B. Herpes Simplex
3. Faktor Pembatas
a. Relatif tidak stabil pada suhu kamar
C. Sifilis
1. Pengertian
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi
Treponema pallidum, menular melalui hubungan seksual atau secara
Perempuan Laki-laki
Duh vagina yang abnormal Duh urethra
Penyakit radang panggul Epidimyo-orchitis pada individu
seksual aktif
Nyeri perut bawah pada individu Reactive arthritis pada individu
seksual aktif seksual aktif
Reactive arthritis pada individu -
seksual aktif
A. Jengger Ayam
1. Jengger ayam adalah kelainan kulit berbentuk vegetasi bertangkai dengan
permukaan berjonjot dan disebabkan oleh virus DNA golongan Papovavirus
yaitu Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11.
2. HPV menular melalui hubungan seks beresiko (melakukan hubungan
dengan penderita atau karier penyakit jengger ayam), penggunaan barang
secara bersama, sentuhan langsung dengan daerah kulit yang terinfeksi,
melalui oral seks serta kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan
organ kelamin.
B. Herpes simplex
1. Herpes simpleks adalah infeksi yang disebabkan Herpes Simplex Virus
(HSV) tipe 1 dan 2, meliputi Herpes orolabialis dan Herpes genitalis.
2. Penularan penyakit melalui kontak oral-genital, oral-anal, atau anal-
genital. Penularan neonatus biasanya terjadi melalui jalan lahir yang
terinfeksi, jarang terjadi di dalam uterus atau postpartum.
3. Pencegahan dapat dilakukan melalui penyuluhan oleh petugas kesehatan
tentang kebersihan perorangan, menggunakan sarung tangan pada saat
berhubungan langsung dengan lesi yang berpotensi untuk menular,
melakukan operasi cesar sebelum ketuban pecah pada ibu dengan infeksi
herpes genital primer yang terjadi pada kehamilan trimester akhir,
menggunakan kondom lateks saat melakukan hubungan seksual untuk
mengurangi risiko infeksi.
4. Faktor pembatas dari agen penyakit Herpes simplex yaitu Relatif tidak
stabil pada suhu kamar, Dapat dirusakkan dengan perebusan, alkohol, dan
pelarut lipid seperti eter atau kloroform.
C. Sifilis
1. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi
Treponema pallidum, menular melalui hubungan seksual atau secara
transmisi vertikal. Sifilis bersifat kronik, sistemik dan menyerang
hampir semua alat tubuh.
D. Chlamydia trachomatis
1. Klamidia trakomatis adalah bakteri obligat intraseluler yang
menginfeksi uretra dan serviks.
2. Transmisi penularan dapat terjadi melalui kontak seksual langsung
melalui oral, vaginal, servikal melalui uretra maupun anus.
3. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak bergonta-ganti pasangan
dalam melakukan hubungan seksual, tidak melakukan hubungan seksual
dengan orang yang terinfeksi, selalu menjaga kebersihan alat kelamin,
dan melakukan pemeriksaan skrining prenatal pada wanita dan pria yang
aktif secara seksual.
4. Factor pembatas dari Chlamydia trachomatis yaitu Chlamydia hanya
dapat berkembang biak di dalam sel eukariot hidup dengan membentuk
semacam koloni atau mikrokoloni yang disebut Badan Inklusi,
pendinginan atau melakukan kultur pada suhu - 20°C akan
mengakibatkan penghancuran antigen chlamydia trachomatis,
metabolisme Chlamydia trachomatis dihambat oleh Sel McCoy yang
diberi cycloheximid.