Menurut Menteri Kesehatan (Menkes), angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia tinggi dibandingkan dengan Negara tetangga. Hal ini dikarenakan persalinan masih banyak dilakukan dirumah. Sementara itu, salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia (Menkes, 2011). Selaras dengan MDGs, Departemen Kesehatan (Depkes) menargetkan penurunan AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan penurunan AKB pada tahun 2015 adalah menjadi 22 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Namun hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI adalah 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2012 ) Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesda) menunjukan penyebab kematian ibu adalah pendarahan 40-60%, preeklamsi dan eklamsi 20-30%, infeksi 20-30%, sedangkan penyebab tidak langsung salah satunya adalah 35% ibu hamil menderita anemia (WHO, 2010). Kehamilan sering terjadi bersamaan dengan infeksi yang dapat mempengaruhi kehamilan atau sebaliknya memberatkan infeksi seperti infeksi menular seksual atapun infeksi lainnya Di samping itu terdapat beberapa infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital sehingga kombinasi tersebut memerlukan pengobatan yang intensif dan melakukan gugur kandung. Untuk kepentingan pendidikan, bidan dan tugas bidan di tengah masyarakat tidak semua infeksi akan dibicarakan dan ditekankan pada infeksi yang umum dijumpai.
1 2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang hepatitis ? 2. Bagaimana penjelasan tentang sifilis ? 3. Bagaimana penjelasan tentang HIV?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetahui penjelasan tentang hepatitis. 2. Mengetahui penjelasan tentang sifilis. 3. Mengetahui penjelasan tentang HIV.