Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


WHO mengidentifikasi remaja sebagai periode pada pertumbuhan manusia
dan perkembangan yang terjadi setelah masa kanak-kanak dan sebelum
dewasa, dari umur 10 sampai 19 tahun. Dua studi besar telah membuktikan
bahwa peningkatan IMT yang lebih besar pada masa kanak-kanak
berhubungan dengan onset pubertas yang lebih awal. Usia menarche
umumnya relatif stabil berkisar antara 11 dan 14 tahun. Lama menstruasi ialah
7 hari atau kurang. Penggunaan tampon atau pembalut umumnya tiga sampai
enam buah per hari. Perdarahan uterus abnormal (PUA) adalah perubahan
signifikan pada pola atau volume darah menstruasi dan merupakan hal yang
paling banyak dikeluhkan oleh wanita. Pada awal usia remaja, 75% remaja
mengalami keluhan PUA. Perdarahan haid berat (heavy menstrual bleeding)
dan perdarahan haid berat dan memanjang (heavy and prolonged menstrual
bleeding) ialah istilah yang lebih sering digunakan untuk perdarahan haid
yang berlebihan. Penanganan medis menjadi terapi awal bila tidak ada
kontrindikasi. Bila perdarahan akut sudah ditangani, direkomendasikan untuk
melakukan transisi pada penanganan jangka panjang(John,J.2016).
Perdarahan Uterus Abnormal digunakan untuk menunjukkan semua
keadaan perdarahan melalui vagina yang abnormal. AUB disini disefinisikan
sebagai perdarahan vaginan yang terjadi didalam siklus <20hari / >40 hari,
berlangsung >8 hari mengakibatkan kehilangan darah >80 mL dan anemia.
Sekitar 50% dari pasien ini sekurang-kurangnya berumur 40 th dan 20% yang
lain adalah remaja, karena merupakan saat siklus anovulatori lebih sering
ditemukan (Rudolph,A.2007).
Dari peristiwa di atas maka kelompok kami membuat makalah tentang
Perdarahan Uterus Abnormal.

1.2 Rumusan Masalah

1
2

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Perdarahan Uterus Abnormal ?


1.2.2 Bagaimana Patogenesis Perdarahan Uterus Abnormal?
1.2.3 Bagaimana Patofisiologis dari Perdarahan Uterus Abnormal?
1.2.4 Bagaimana Gejala klinis dari Perdarahan Uterus Abnormal?
1.2.5 Bagaimana penanganan dari Perdarahan Uterus Abnormal?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi tentang Perdarahan Uterus Abnormal.
1.3.2 Mengetahui Patogenesis dari Perdarahan Uterus Abnormal.
1.3.3 Mengetahui Patofisiologis dari Perdarahan Uterus Abnormal.
1.3.4 Mengetahui Gejala klinis dari Perdarahan Uterus Abnormal.
1.3.5 Mengetahui penanganan dari Perdarahan Uterus Abnormal.

Anda mungkin juga menyukai