Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

LANDASAN TEORI
DENGUE HAEMORHAGIC FEVER (DHF)

1.1 Tinjauan Medis


1.1.1 Pengertian
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang disertai
dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan
yang dapat menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2008; 419).
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak-
anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang
biasanya memburuk setelah 2 hari pertama (Nabiel, 2014)
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh
vektor. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui populasi
manusia yaituoleh aedes aegypti (Smeltzer, 2001)
DHF atau demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (DR.
Nursalam, 2001; 159).

1.1.2 Etiologi

a. Virus dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam
Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengue
tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia dan dapat
dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang termasuk dalam
genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer dapat berkembang biak dengan baik
pada berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari sel – sel mamalia
misalnya sel BHK (Babby Homster Kidney) maupun sel – sel Arthropoda misalnya
sel aedes Albopictus. (Soedarto, 1990; 36).

b. Vektor
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu
nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensis dan beberapa
spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan berperan.infeksi dengan salah
satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe
bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya
(Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 420).
Nyamuk Aedes Aegypti maupun Aedes Albopictus merupakan vektor penularan virus
dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya nyamuk Aedes
Aegyeti merupakan vektor penting di daerah perkotaan (Viban) sedangkan di daerah
pedesaan (rural) kedua nyamuk tersebut berperan dalam penularan. Nyamuk Aedes
berkembang biak pada genangan Air bersih yang terdapat bejana – bejana yang
terdapat di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di
lubang – lubang pohon di dalam potongan bambu, dilipatan daun dan genangan air
bersih alami lainnya ( Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap
darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari.
(Soedarto, 1990 ; 37).

c. Host
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan
mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih
mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe
lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah
mendapatkan infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk
kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus
dengue huntuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari
ibunya melalui plasenta. (Soedarto, 1990 ; 38).

1.1.3 Fisiologi
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah
yang warnanya merah. Warna merah itu keadaanya tidak tetap tergantung
pada banyaknya O2 dan CO2 di dalamnya.
Fungsi darah terdiri atas :
1. Sebagai alat pengangkut, yaitu :
(1) Mengambil O2 atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh
(2) Mengambil zat-zat makanan dari usus halus, untuk diedarkan dan
dibagikan ke seluruh jaringan atau alat tubuh
(3) Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal
Bagian-bagian darah dan fungsinya :
1) Sel darah
(1) Eritrosit
Fungsi :
- Transpor Haemoglobin
- Mengandung karbonic anhydrose (enzim)
- Buffer asam-basa
(2) Leukosit
Fungsi :
- Pertahanan tubuh dengan 2 cara :
 Fagositosis
 Membentuk antibody, komplemen dan limfosit
Komponen sel darah putih
- Granulosit
- Monosit
- Limfosit
(3) Trombosit
Fungsi :
- Pembekuan darah
- Mempunyai peranan dalam hormon
1.1.4 Pathway

Infeksi virus dengue



Terbentuk komplek antigen - antibody

Mengaktivasi sistem komplemen

Melepaskan histamin

Permeabilitas kapiler meningkat

Cairan Kebocoran plasma Agregasi Sistem retikulo endotelia


dan darah - Hemokonsentrasi platelet 
lebih - Hipoproteinemia  - Pembesaran kelenjar getah
mudah - Efusi pleura Trombositope bening
keluar ke - Asites nia, ptekie - Pembesaran hati dan limpa
jantung 
 Risiko
P.K. Syok Hipovolemik
Darah Perdarahan
merembe
Metabolisme Hipoksia
s keluar
tubuh meningkat jaringan
dari
Menekan
pembuluh
diafragma
darah
Hipertermi Merangsang Pada GIT: 

impuls ke terjadi Mengurangi
Ptecie
pusat perdarahan ruang lapang
kenyang saluran cerna paru
dari 
medula Sesak nafas
oblingata 

- Anoreksi Gangguan
a pertukaran
- Mual gas
- Muntah

Nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh
1.1.5 Klasifikasi
1) Derajat I (ringan)
Terdapat demam mendadak selama 2-7 hari disertai gejala klinis lain dengan
manifestasi perdarahan teringan, yaitu uji torniquet positif
2) Derajat II (sedang)
Ditemukan pula perdarahan kulit dan manifestasi perdarahan lain
3) Derajat III
Ditemukan tanda-tanda dini renjatan
4) Derajat IV
Terdapat DSS dengan nadi dan tekanan darah yang tidak terukur

1.1.6 Manifestasi Klinis


1) Demam tinggi secara tiba-tiba
2) Sakit kepala
3) Nyeri yang hebat pada otot dan tulang
4) Mual muntah
5) Anoreksia
6) Timbul bintik-bintik merah pada kulit
7) Lidah kotor
8) HCT naik
9) Nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut
10) Hb menurun

1.1.7 Pemeriksaan Penunjang


1) Pemeriksaan laboratorium HCT meningkat, trombosit menurun dan Hb
menurun
2) Pemeriksaan air seni mungkin ditemukan albuminuria ringan
3) Pemeriksaan laboratorium lainnya :
(1) IgG dengue positif
(2) Trombositopenia
(3) HCT meningkat, lebih dari 20 %, merupakan indikator akan timbulnya
renjatan
(4) Hb menurun lebnih dari 20 %
(5) Leukosit menurun (leukopenia) pada hari kedua atau ketiga
(6) Masa perdarahan memanjang
(7) Hipoproteinemia
(8) Hiponatremia
(9) Hepakloremia
(10) SGOT atau SGPT bisa meningkat
(11) Ureum, pH darah bisa meningkat
(12) AGD : Asidosis Metabolik
4) Thorax foto dapat ditemukan pleura effusion

1.1.8 Komplikasi
1) Perdarahan luas
2) Syok atau renjatan
3) Pleural effusion
4) Penurunan kesadaran

1.1.9 Penatalaksanaan
1) Tirah baring
2) Makanan lunak dan bila belum nafsu makan diberi minum 1,5 – 2 liter dalam
24 jam
3) Medikamentosa yang bersifat simptomatis.
4) Untuk hiperpireksia dapat diberi kompres, antipiretik golongan asetaminofen,
eukinin, atau dipiron
5) Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi sekunder
6) Pemasangan infus
7) Obervasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu dan pernafasan 4 jam
serta Hb dan HCt

1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan


1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Anamnesa
1) Tanyakan adanya riwayat penyakit demam berdarah (DHF), demam atau
penyakit infeksi lain
2) Tanyakan kebiasaan berobat yang pernah dilakukan saat demam
3) Tanyakan sering beraktivitas di luar rumah atau di dalam rumah
4) Tanyakan istirahat atau tidur biasanya pada siang atau malam hari
5) Tanyakan cara menjaga kebersihan rumah dan lingkungan tempat tinggal
1.2.1.2 Pemeriksaan Fisik
1) Aktivitas / Istirahat
Gejala : Perubahan aktivitas biasanya sehubungan dengan peningkatan
suhu tubuh
2) Nutrisi
Gejala : Mual muntah, kehilangan nafsu makan (anoreksia)
3) Nyeri
Gejala : Nyeri tekan pada ulu hati, wajah tampak menyeringai
kesakitan menahan nyeri
4) Observasi tanda-tanda vital
Gejala : Hipertermia, shock perdarahan
Tanda : Suhu tubuh lebih dari 37 o C
Tekanan nadi lebih dari 30 mmHg sehingga berisiko terjadi perdarahan
Timbul ptechie

1.2.2 Rencana Asuhan Keperawatan


1.2.2.1 Diagnose keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
(00002)
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
Batasan karakteristik
 Berat badan 20% atau lebih di  Kram abdomen
bawah rentang berat badan ideal  Kurang informasi
 Bising usus hiperaktif  Kurang minat pada makanan
 Cepat kenyang setelah makan  Membrane mukosa pucat
 Diare  Nyeri abdomen
 Gangguan sensasi rasa  Penurunan berat badan dengan
 Kehilangan rambut berlebihan asupan makan adekuat
 Kelemahan otot ppengunyah  Penurunan berat badan dengan
 Kelemahan otot untuk menelan asupan makanan adekuat
 Kerapuhan kapiler  Sariawan rongga mulut
 Kesalahan informasi  Tonus otot menurun
 Keslaahan persepsi
 Ketidakmampuan memakan
makanan

Faktor yang berhubungan  Ketidakmampuan mencerna


 faktor biologis makanan
 faktor ekonomi  Ketidakmampuan mengabsorbsi
 gangguan psikososial nutrient
 ketidakmampuan makan  Kuran asupan makanan

Noc
Status nutrisi (1004)
Definisi : sejauh mana nutrisi dicerna dan diserap untuk memenuhi kebutuhan metabolik
SKALA OUTCAME Sangat Banyak Cukup sedikit Tidak
KESELURUHAN menyimp menyi menyimp menyimp menyi
ang dari mpang ang dari ang dari mpang
rentang dari rentang rentang dari
normal rentang normal normal normal
normal
Indicator
100401 Asupan gizi 1 2 3 4 5 NA
100402 Asupan makanan 1 2 3 4 5 NA
100408 Asupan cairan 1 2 3 4 5 NA
100403 Energy 1 2 3 4 5 NA
100405 Rasio berat 1 2 3 4 5 NA
badan/tinggi badan
100411 hidrasi 1 2 3 4 5 NA

noc
Status nutrisi bayi 1020
Definisi : jumlah nutrisi dicerna dan diserap untuk memenuhi kebutuhan metabolisme serta
meningkatkan pertumbuhan bayi
SKALA OUTCAME Tidak Sedikit Cukup Sebagian Sepenu
KESELURUHAN adekuat adekuat kuat besar hnya
adekuat adekuat
Indicator
102001 Intake nutrisi 1 2 3 4 5 NA
102002 Intake makanan 1 2 3 4 5 NA
lewat mulut

102003 Intake cairan lewat 1 2 3 4 5 NA


mulut
102004 Toleransi makanan 1 2 3 4 5 NA
102005 Perbandingan berat / 1 2 3 4 5 NA
tinggi
102006 Hidrasi 1 2 3 4 5 NA
102007 Pertumbuhan 1 2 3 4 5 NA
102008 Glukosa darah 1 2 3 4 5 NA
102009 Hemoglobin 1 2 3 4 5 NA
102010 Kapasitas pengikatan 1 2 3 4 5 NA
zat besi total
102011 Serum albumin 1 2 3 4 5 NA
102012 Intake kalori 1 2 3 4 5 NA
102013 Intake protein 1 2 3 4 5 NA
102014 Intake leamk 1 2 3 4 5 NA
102015 Intake karbohidrat 1 2 3 4 5 NA
102016 Intake vitamin 1 2 3 4 5 NA
102017 Intake mineral 1 2 3 4 5 NA
102018 Intake zat besi 1 2 3 4 5 NA
102019 Intake kalsium 1 2 3 4 5 NA
102020 Intake zodium 1 2 3 4 5 NA
102021 Intake makanan 1 2 3 4 5 NA
lewat selang
102022 Intake cairan 1 2 3 4 5 NA
intravena
102023 Intake cairan 1 2 3 4 5 NA
parenteral

noc
Status nutrisi : asupan nutrisi
1009
Definisi : asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan metabolik
SKALA OUTCAME Tidak Sedikit Cukup Sebagian Sepenu
KESELURUHAN adekuat adekuat kuat besar hnya
adekuat adekuat
Indicator
100901 Asupan kalori 1 2 3 4 5 NA
100902 Asupan protein 1 2 3 4 5 NA
100903 Asupan lemak 1 2 3 4 5 NA
100904 Asupan karbohidrat 1 2 3 4 5 NA
100910 Asupan serat 1 2 3 4 5 NA
100905 Asupan vitamin 1 2 3 4 5 NA
100906 Asupan mineral 1 2 3 4 5 NA
100907 Asupan zat bezi 1 2 3 4 5 NA
100908 Asupan kalsium 1 2 3 4 5 NA
100911 Asupan natrium 1 2 3 4 5 NA

NIC
Manajement gangguan makan 1030
Definisi : pencegahan dan perawatan terhadap pembatasan diet ketat dan olahraga yang
berlebihan atau perilaku memuntahkan makanan dan cairan
Aktivitas aktivitas
 Kolaborasi dengan tim kesehatan lain  Batasi aktifitas fisik sesuai dengan
untuk mengembangkan rencara asuhan kebutuhan untuk meningkatkan berat
kepperawatan dengan melibatkan klien badan
dan orang terdekatnya  Sediakan program latihan di bawah
 Rundingkan dengan tim dank lien untuk observasi
mengatur target pencapaian berat badaan  Beri kesempatan untuk membatasi pilihan
 Tentukan pencapaian berat badan makanan
 Rundingkan dengan ahli gizi dalam  Bantu klien untuk mengkaji dan
menentukan asupan kalori memecahkan masalah mengenai
 Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang gangguan makan
baik dengan klien  Bantu klien untuk mengambangkan harga
 Dorong klien untuk mendiskusikan diri yang sesuai dengan berat badan
makanan yang disukai  Rundingkan dengan tim kesehatan lain
 Kembangkan hubungan yang mendukung mengenai perkembangan klien
dengan klien  Monitor berat badan pasien
 Monitor tadna tanda fisiologis  Pertimbangkan variasi berat bdan yang
 Timbang berat badan klien secara rutin dapat diterima dengan pasien
 Monitor intake  Beri tanggung jawab terkait dengan
 Monitor asupan kalori harian pilihan pilihan makanan
 Dorong klien untuk memonitor diri  Bantu klien untuk mengevaluasi
sendiri asupan makanan kesesuaian pilihan makanan yang sesuai
 Bangun harapan mengnai perilaku makan  Dukung kembali penambahan berat bdaan
yang baik pada klien
 Gunakan kontrak dalam berperilaku  Bangun program pertawatan dan follow
dengan baik up untuk menejement di rumah
 Batasi makan yang sesuai dengan jadwal
 Obsevasi klien selama pemebrian makan
 Temani klien di kamar madni selama
waktu klien tidak dalam obsevasi
 Monitor perilaku klien berhubungan
dengan perilaku makan
 Gunakan tehnik modifikasi perilaku
untuk menignkatkan perilaku
 Berikan dukungan dalam peningkatan
berat badan pasien

NIC
Manajemen Nutrisi
1100
Definisi : Menyediakan dan meningkatkan intake nutrisi yang seimbang

Aktivitas-aktivitas :  Pastikan pasien menggunakan gigi


 Monitor kecenderungan terjadinya palsu yang pas, dengan cara yang
penurunan dan kenaikan berat badan tepat
 Monitor kalori dan asupan makanan  Beri obat-obatan sebelum makan,
 Tentukan status gizi pasien dan jika diperlukan
kemampuan (pasien) untuk memenuhi  Anjurkan pasien untuk duduk pada
status gizi posisi tegak di kursi, jika
 Identifikasi adanya alergi atau memungkinkan
intoleransi makanan yang dimiliki  Pastikan makanan disajikan dengan
pasien cara yang menarik dan pada suhu
 Tentukan apa yang menjadi preferensi yang paling cocok untuk konsumsi
makanan pada pasien secara optimal
 Instrukskan pasien mengenai  Anjurkan keluarga untuk membawa
kebutuhan nutrisi makanan favorit pasien sementara
 Bantu pasien dalam menentukan pasien berada dirumah sakit atau
pedoman diet dan dan piramida fasilitas perawatan, yang sesuai
makanan  Bantu pasien membuka kemasan
 Tentukan jumlah kalori dan jenis makanan, memotong makanan, dan
nutrisi yang di butuhkan untuk makan, jika diperlukan
memenuhi persyaratan gizi  Anjurkan pasien terkait dengan
 Berikan pilihan makanan sambil kebutuhan diet untuk kondisi sakit
menawarkan bimbingan terhadap  Anjurkan pasien terkait dengan
pilihan makanan yang lebih sehat kebutuhan makanan tertentu
 Ciptakan lingkungan yang optimal berdasarkan perkembangan atau usia
pada saat mengkonsumsi makanan  Tawarkan makanan ringan yang
 Lakukan atau bantu pasien terkait padat gizi
dengan perawatan mulut sebelum  Pastikan diet mencakup makanan
makan tinggi kandungan serat untuk
mencegah konstipasi
 Berikan arahan diet, bila diperlukan
Bantuan Peningkatan Berat Badan
1240
Definisi : Memfasilitasi peningkatan berat badan

Aktivitas-aktivitas :  Sajikan makanan dengan menarik


 Jika di perlukan lakukan  Diskusikan dengan pasien dan keluarga
pemeriksaan diagnostik untuk mengenai faktor ekonomi mempengaruhi
mengetahui penyebab penurunan kebutuhan nutrisi
berat badan  Diskusikan dengan pasien dan keluarga
 Timbang pasien pada jam yang mengenai persepsi atau faktor
sama setiap hari penghambat kemampuan untuk makan
 Diskusikan kemungkinan  Ajarkan pasien dan keluarga
penyebab berat badan berkurang merencanakan makan
 Monitor mual muntah  Kenali apakah penurunan berat badan
 Kaji penyebab mual muntah dan yang dialami pasien
tangani dengan tepat berikan obat-  Instruksiskan pasien dan keluarga
obatan untuk meredakan mual dan mengenai target yang realistis terkait
nyeri sebelum makan penyakitnya dan peningkatan berat badan
 Monitor asupan kalori setiap hari  Kaji makanan kesukaan pasien
 Monitor nilai albumin, limusit,  Sediakan suplemen makanan
dan nilai elektrolit  Ciptakan suasana sosial yang tepat untuk
 Dukung peningkatan asupan makan
kalori  Ajrkan pasien dan keluarga bagaimana
 Instruksikan cara menungkatkan cara membeli makanan murah tapi
asupan kalori bergizi
 Sediakan variasi makanan yang  Berikan hadiah jika pasien mengenai
tinggi kalori dan bernutrisi tinggi kenaikan berat badan pasien dan buat
 Kaji makanan kesukaan pasien, rencana yang sesuai
baik itukesukaan pribadi atau  Dorong kehadiran pasien dalam
yang di anjurkan budaya dan komunitas pendukung.
agamanya
 Bantu pasien untuk makan atau
suapin pasien
 Berikan makanan yang sesuai
dengan instruksi dokter untuk
pasien diet umum
 Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan dan menenangkan

1.2.2.2 Diagnosa Keperawatan II : Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang


pengetahuan tentang kewasapadaan perdarahan.
1) Definisi: Rentan mengalami penurunan volume darah yang dapat
mengganggu kesehatan.
Faktor risiko :

1. Aneurisme 5. Koagulopati intravaskuler


2. Gangguan fungsi hati 6. Komplikasi kehamilan
3. Gangguan gastrointestinal 7. Komplikasi postpartum
4. Koagulopati inheren 8. Program pengobatan
9. Riwayat jatuh
10. Kurang pengetahuan
tentang kewaspadaan
perdarahan
NOC : Keparahan kehilangan darah...........................................................Kode : 0413
Definisi : Keparahan tanda dan gejala perdarahan internal atau eksternal
041301 Kehilangan adrah yang terlihat

041302 Hematuria

041303 Darah terlihat keluar dari anus

041304 Hemoptysis

041305 Hematemesis

041306 Distensi abdomen

041307 Perdarahan vagina

041308 Perdarahan paska pembedahan

041309 Penurunan tekanan darah sistol

041310 Penurunan tekanan darah diastolik

041311 Peningkatan denyut nadi apikal

041312 Kehilangan panas tubuh

041312 Kulit dan membran mukosa pucat

041313 Cemas

041314 Penurunan kognisi

041315 Penurunan hemoglobin

041316 Penurunan hematokrit

NIC : Pencegahan perdarahan....................................................................Kode : 4010


Definisi : Pengurangan stimulus yang dapat menyebabkan perdarahan atau
perdarahan pada pasien yang berisiko.
Aktivitas-aktivitas  Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut
 Monitor dengan ketat risiko untuk perawatan rongga mulut
terjadinya perdarahan pada pasien  Beritahu pasien untuk tindakan invasif
 Catat nilai hemoglobin dan  Jangan masukkan benda apapun pada
hematokrit sesuai indikasi lubang sumber perdarahan
 Monitor tanda dan gejala  Hindari pengukura suhu rektal
perdarahan menetap  Hindari mengangkat benda berat
 Monitor komponen koagulasi  Berikan obat-obatan jika diperlukan
darah  Instruksikan pasien untum miningkatkan
 Monitor tanda-tanda vital makanan yang kaya vitamin K
ortostatik, termasuk tekanan darah  Gunakan kasur terapeutik untuk
 Pertahan kan agar pasien tetap meminimalisir trauma kulit
tirah baring jika terjadi  Instruksikan pasien dan keluarga untuk
perdarahan aktif memonitor tanda-tanda perdarahan dan
 Berikan produk-produk pengganti mengambil tindakan yang tepat jika terjadi
darah perdarahan.
 Lindungi pasien dari trauma yang
dapat menyebabkan perdarahan
 Hindarkan pemberian injeksi (IV,
IM atau Subkutan) dengan cara
yang tepat
 Intruksikan pasien-pasien yang
bisa berjalan untuk selalu
menggunakan sepatu
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 1996. Diagnosa Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC.


Doengoes, Marilyn E. 1996. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 6. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif. 2008. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : Aesculapius.
Nabiel. 2008. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Swearingen, L. Pamela. 2001. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai