Terletak di kutub atas kedua ginjal sehingga disebut juga kelenjar suprarenal
Kelenjar adrenal terdiri dari 2 lapis :
1. Korteks
2. Medula adrenal
Korteks adrenal
KELENJAR PANKREAS
Terletak di retroperitoneal rongga abdomen bagian atas dan terbentang horizontal dari
duodenum ke lien. Terdiri dari sel alpha dan beta.
1. Sel alpha
Menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa dalam darah
dengan cara memobilisasi glukosa, asam lemak dan asam amino dari tempat cadangannya
ke dalam darah
2. Sel beta
Mensekresi insulin yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah
MASALAH KEPERWATAN DM
1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d penurunan masukan oral,
anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak.
2. Kekurangan volume cairan b.d duresis osmoti
3. Gangguan integritas kulit b. perubahan status metabolic.
4. Resiko terjadi injuri b.d penurunan fungsi penglihatan.
5. Resiko infeksi
PENDIDIKAN KESEHATAN DM
1 Penjelasan tentang pengertian, penyebab, pengobatan dan komplikasi DM.
2 Penjelasan tentang cara berolahraga bagi kalien DM.
SIFAT-SIFAT HORMON
1. Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu atau aktivitas tertentu
2. Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar
terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh
3. Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada pengaturan oleh syaraf
4. Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon diproduksi
hanya apabila dibutuhkan
PENATALAKSANAAN FEOKROMOSITOMA
1. Istirahat (berbaring dg kepala tempat tidur ditinggikan)
2. Pemantauan terhadap perubahan EKG
3. Pembedahan (adrenalektomi)
Pembedahan
1. Dilakukan dg adrenalektomi
2. Persiapan pra bedah berupa pengendalian tekanan dan volume darah yg efektif.
3. Biasanya dilakukan selama 10 hari – 2 minggu.
4. Terapi hidrasi yg baik pre, intra dan post operatif untuk mencegah hipotensi.
Perawatan pascaoperatif
1. Perhatian thd perubahan EKG, keseimbangan cairan elektrolit, kadar glukosa darah
2. Hipotensi dan hipoglikemi dpt tjd dlm periode psca operatif → secara mendadak produksi
katekolamin terhenti (perhatian cermat)
3. Hipertensi diperkirakan menghilang setelah dilakukan pembedahan.
4. Namun kurang lebih 40 % pasien tetap mengalami HT jika tdk semua jaringan
feokromositoma diangkat, kambuh kembali
5. Pemeriksaan check up berkala
6. Penjadwalan untuk pemeriksaan tindak lanjut berkala : mengobservasi pemulihan tekanan
darah dan kadar katekolamin.
PENCEGAHAN PANKREATITIS
PANKREATITIS AKUT
Pencegahan menghindari
Beberapa teori → otodigesti pancreas
Duktus pankreatikus tersumbat, disertai oleh hipersekresi enzim2 eksokrin dari pancreas tsb
→ memasuki sal.empedu → bersama getah empedu mengalir balik (refluks) ke duktus
pankreatikus.
Batu empedu
Alkohol
Infeksi bakteri / virus
Trauma tumpul abdomen
Herediter (insidens kecil)
PANKREATITIS KRONIS
Pencegahan menghindari
Pankreatitis akut rekuren
Alkohol berlebihan dan berlangsung lama
PENATALAKSANAAN PANKREATITIS
Penatalaksanaan Pankreatitis Akut
Bersifat simptomatik
Semua asupan per oral harus dihentikan untuk menghambat stimulasi dan sekresi
pancreas
Pelaksanaan TPN (Total Parenteral Nutrition)
Pemasangan NGT (pengisapan isi lambung) untuk mengeluarkan HCl
Penanganan nyeri
Pemberian analgetik
Antiemetik untuk mencegah muntah
Perawatan intensif
Koreksi kehilangan cairan
Pemberian antibiotic
Insulin (bila hiperglikemi berat)
Perawatan respiratorius
Diperlukan karena resiko tjdnya elevasi diafragma
Intervensi bedah
Membentuk kembali drainase pancreas
Reseksi jaringan nekrotik
Penatalaksanaan pasca akut
Antasid diberikan ketika gejala akut mulai menghilang
Pemberian makanan per oral rendah lemak-protein dimulai bertahap
Hindari alcohol
Tindak lanjut : USG, sinar X, ERCP
PENGKAJIAN P,Q,R,S,T
Pengkajian nyeri PQRST :
P : precipitate / pencetus/ provokatif
(faktor yang mempengaruhi gawat/tidaknya & berat/ringannya nyeri)
Q : quality / kualitas
(nyeri tajam, tumpul, terbakar)
R : region / daerah/radian
(area dan penjalaran/ perjalanan nyeri)
S : severity / keparahan atau intensitas
(diukur dengan skala nyeri)
T : time / durasi atau lama waktu serangan & rekuensi nyeri