Anda di halaman 1dari 17

Usefulness of Accounting Information to Investors and Creditors

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) berfokus pada kelompok pengguna utama:
 Investor  pemegang saham individu & institusi, pemegang hutang berbunga (pemegang
obligasi, lembaga keuangan, dll), dan dewan direksi yang bertindak atas nama pemegang
saham.
 Kreditur  pemasok, otoritas pajak, dan individu atau entitas lain yang memiliki klaim
terhadap perusahaan sebelum pemegang saham.

Pemegang saham dan calon pemegang saham membutuhkan informasi untuk mengestimasi nilai
dari saham perusahaan dan membuat keputusan alokasi modal yang meningkatkan kekayaan,
yang juga bermanfaat bagi ekonomi.
Pemegang hutang berbunga pasti mempunyai kepentingan utama yaitu mendapatkan
pembayaran, tapi kepentingan mereka melampaui hal tersebut. Pinjaman bank biasanya
mempunyai jatuh tempo beberapa tahun, tapi obligasi mempunyai jatuh tempo yang lebih lama.
Obligasi bisa dijual sebelum jatuh tempo, dan perubahan nilai dari perusahaan mempengaruhi
nilai pasar obligasi tersebut. Pemegang obligasi pasti memperhatikan nilai dari keseluruhan
perusahaan.
Dewan direksi mempunyai kewajiban untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi
yang menciptakan kekayaan and meyakinkan bahwa manajemen bertindak demi kepentingan
pemegang saham.
Kreditur membutuhkan informasi keuangan tentang konsumen nya untuk menentukan jangka
waktu pembayaran.

Earnings, Dividend, dan Stock Price

Earnings dan Dividend

Manajer mengindikasikan bahwa perubahan besar dalam pendapatan "permanen" adalah


penentu terpenting dari keputusan dividen perusahaan. Manajer menganggap bahwa pemegang
saham menghargai aliran dividen yang lancar sehingga para manajer melakukan penyesuaian
terhadap tingkat pembayaran dividen secara bertahap. Selain itu, sebagian besar manajer
menghindari melakukan perubahan pada dividen yang memiliki kemungkinan signifikan untuk
dibalik dalam waktu dekat.

Investor menganggap dividen tunai sebagai sinyal yang kredibel dari kinerja masa depan. Dividen
tunai adalah arus kas yang diterima investor dari saham yang membayar dividen. Dengan
demikian, harga saham (P0) dapat dimodelkan sebagai nilai sekarang dari dividen yang diharapkan
di masa depan, atau

8.1

Dt = dividen yang diharapkan pada waktu t


r = tingkat pengembalian yang diharapkan pemegang saham
Jika dividen tunai diharapkan tumbuh pada tingkat yang konstan (g), nilai sekarang dari dividen
yang diharapkan di masa depan dapat dinyatakan sebagai nilai sekarang dari pertumbuhan yang
berkelanjutan.

8.2

Untuk perusahaan yang seimbang, dividen yang diharapkan di masa depan dapat dinyatakan
dalam rasio pembayaran dividen konstan (PO) dan laba per saham pada waktu t (EPSt), atau Dt =
(PO) (EPSt).

8.3 dan 8.4

Dalam bentuk tersebut diatas, menyatakan bahwa harga saham sama dengan nilai sekarang (nilai
kapitalisasi) dari laba yang diharapkan di masa depan, disesuaikan dengan rasio pembayaran
dividen. Mengingat hubungannya dengan dividen tunai, tidak mengherankan bahwa pendapatan
masa depan memiliki pengaruh besar pada harga saham.

Predicting Dividends From Current Earnings

Beaver menggunakan model penilaian dividen untuk merumuskan peran laba akuntansi dalam
menentukan nilai perusahaan. Harga sekuritas dimodelkan sebagai fungsi dari dividen yang akan
datang (Persamaan 8.1). Selanjutnya, dividen masa yang akan datang itu sendiri adalah fungsi dari
pendapatan yang akan datang (Persamaan 8.3). Selain itu, pendapatan akuntansi saat ini berguna
dalam memprediksi laba masa depan. Dengan demikian, pendapatan saat ini memiliki nilai dalam
memprediksi dividen masa depan melalui nilainya untuk memprediksi pendapatan masa depan.
Nilai prediktif ini adalah salah satu argumen utama untuk relevansi informasi akuntansi.

Connecting the Dots: From Earnings to Stock Prices

Pekerjaan di bidang ekonomi keuangan mengenai nilai teoretis perusahaan menelusuri kembali
ke karya Miller dan Modigliani di mana mereka berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak
relevan dengan penilaian perusahaan. Mengabaikan efek rumit pajak, mereka menunjukkan
bahwa nilai perusahaan sama dengan nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan di masa
depan. Arus kas bersih per periode ini didefinisikan sebagai arus kas operasi dikurangi investasi
kas dalam aset. (Ini adalah definisi yang sama dengan yang digunakan untuk analisis penganggaran
modal.)

Model arus kas bersih Miller dan Modigliani awalnya merupakan model yang setara dengan
kepastian tetapi telah diperluas ke model yang lebih umum yang mencerminkan ketidakpastian
arus kas operasi masa depan. Daya tarik dari model penilaian arus kas untuk akuntansi adalah
bahwa ia memetakan secara langsung ke sistem akuntansi; arus kas diukur secara eksplisit dalam
sistem akuntansi. Sebaliknya, dividen adalah masalah kebijakan perusahaan dan bukan
merupakan fungsi langsung dari sistem akuntansi. Kami membuat ikatan lebih lanjut antara arus
kas dan pengambilan keputusan dalam Bab 13.

Menariknya, DSAK secara implisit mengadopsi model penilaian arus kas. Dalam SFAC No. 8, Tujuan
Pelaporan Keuangan Tujuan Umum, peran pelaporan keuangan dicirikan sebagai membantu
investor dan calon investor, pemberi pinjaman, dan kreditor lain yang ada dalam menilai jumlah,
waktu, dan ketidakpastian arus kas bersih prospektif perusahaan. Lebih lanjut, DSAK menegaskan
bahwa sistem akuntansi akrual, dan angka pendapatan akrual khususnya, lebih berguna untuk
tujuan ini daripada sistem berbasis kas yang lebih sederhana:

“Akuntansi akrual menggambarkan efek transaksi, dan peristiwa dan keadaan lain pada sumber
daya ekonomi dan klaim entitas pelapor pada periode di mana peristiwa itu terjadi, bahkan jika
penerimaan dan pembayaran kas yang dihasilkan terjadi dalam periode yang berbeda. Ini penting
karena informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim serta perubahan sumber daya ekonomi
dan klaim selama suatu periode memberikan dasar yang lebih baik untuk menilai kinerja entitas
di masa lalu dan masa depan daripada informasi hanya dari penerimaan dan pembayaran tunai
selama periode tersebut.”

Beaver setuju dengan pernyataan ini, dengan alasan bahwa akrual dapat dipandang sebagai
bentuk perkiraan tentang masa depan. Ada bukti empiris bahwa arus kas masa depan adalah
perkiraan yang lebih baik dengan data akrual daripada dengan data arus kas. Selain itu, dalam
penelitian pasar saham, harga sekuritas lebih tinggi berkorelasi dengan pendapatan akrual
dibandingkan dengan arus kas atau aliran modal kerja. Banyak penelitian telah
mendokumentasikan bahwa perubahan dalam laporan laba akuntansi mempengaruhi nilai
perusahaan dan sahamnya. Ini tidak mengherankan jika investor melihat perubahan seperti itu
permanen atau bertahan di masa depan. Dengan demikian, ekspektasi arus kas masa depan juga
harus terpengaruh; oleh karena itu, penjelasan untuk perubahan harga saham sebagai fungsi dari
persistensi yang diharapkan dari perubahan laba. Implikasi dari literatur ini adalah bahwa sistem
akuntansi akrual pada akhirnya menggabungkan atribut yang menentukan data arus kas bersih
penilaian perusahaan. Namun, nilai informasi dalam pelaporan keuangan tidak terletak pada
perannya sebagai catatan sejarah melainkan dalam penggunaannya dalam membantu investor
untuk memperkirakan arus kas bersih dan dividen yang diharapkan.

Residual Income Models

Modal diperlukan untuk menghasilkan pendapatan. Residual income adalah istilah umum untuk
pendapatan yang melebihi biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan itu.
Konsep residual income dapat diterapkan pada perusahaan secara keseluruhan atau pada ekuitas
biasa perusahaan.

Ketika diterapkan pada laba operasional perusahaan dan modal yang diinvestasikan, residual
income sering disebut laba ekonomi atau Economic Value Added (EVA). Ketika diterapkan pada
laba bersih perusahaan dan ekuitas biasa, residual income dapat disebut sebagai pendapatan
abnormal.

Economic Profit

Nilai perusahaan sama dengan nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan di masa depan.
Arus kas bersih adalah arus kas periodik yang tersedia untuk semua klaim investor (utang
berbunga, saham preferen, dan saham biasa). Salah satu kekurangan arus kas bersih adalah tidak
memberikan metrik kepada investor untuk mengukur kinerja berkala.

Sebagai contoh, bahkan perusahaan yang sangat menguntungkan dan dikelola dengan baik dapat
memiliki arus kas bersih negatif dalam periode tertentu jika perusahaan tersebut melakukan
investasi besar pada periode tersebut. Jika investasi memiliki net present value yang positif, arus
kas bersih negatif dalam satu periode sulit menjadi perhatian. Laba ekonomi mencoba untuk
menjembatani kesenjangan, menyediakan tidak hanya sarana untuk menilai perusahaan tetapi
juga sarana untuk menilai kinerja periodiknya. Laba ekonomi dimulai dengan jumlah modal yang
diinvestasikan pada awal periode. Investasi ini memiliki biaya yang dikenal sebagai Biaya Modal
Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital). WACC dan jumlah modal yang
diinvestasikan menentukan laba operasi setelah pajak periodik yang investor harapkan
perusahaan untuk dihasilkan. Laba operasi setelah pajak yang direalisasi dibandingkan dengan
jumlah yang diharapkan. Jika pendapatan operasi setelah pajak melebihi pendapatan yang
diharapkan, maka kelebihan penghasilan ini disebut laba ekonomi.

8.5

NOPAT = net operating profit, less taxes paid


Capital charge = fungsi WACC dan modal yang diinvestasikan pada awal periode

maka,

8.6

Menggunakan pendekatan laba ekonomi, nilai dari perusahaan pada waktu 0 sama dengan modal
yang diinvestasikan pada waktu 0, ditambah nilai sekarang dari laba ekonomi yang diharapkan
pada masa akan datang, atau:

8.7

Residual Income dan Dividend Discount Model

Keuntungan ekonomis dan EVA fokus kepada penilaian dan pengukuran kinerja dari operasi
perusahaan secara keseluruhan. Residual income kadang-kadang disebut laba abnormal, yang
fokus kepada laba bersih dan ekuitas umum perusahaan.

8.8

Required earnings = jumlah pendapatan yang dikompensasikan pemegang saham untuk modal
ekuitas yang diinvestasikan dan risiko yang mereka hadapi, atau:

8.9

r = biaya atas modal

Ohlson dan juga Feltham dan Ohlson menggunakan kerangka residual income untuk memprediksi
dan menjelaskan harga saham. Model dimulai dengan dividend discount model, kemudian
menetapkan semua elemen laba rugi melewati pendapatan, yang dikenal dengan clean surplus
accounting.

8.10

Sehingga dividen dapat dinyatakan dengan:

8.11

Menggunakan rumus 8.1 dan 8.11, maka dapat ditunjukan bahwa harga saham perusahaan sama
dengan:
8.12

Residual Income dan Performance Measurement: The Good and Bad

Pro dan kontra penggunakan residual income untuk mengukur kinerja:

The Good

Residual income adalah sebuah pengukuran akuntansi, yang dalam bentuk dasarnya
menggunakan data keuangan yang mengikuti seperangkat aturan yang ditetapkan. Berbeda
dengan harga saham, dapat digunakan sebagai perusahaan dan alat pengukuran kinerja antar
perusahaan.

Mengakui bahwa semua modal hutang serta ekuitas memiliki biaya; modal bukanlah barang
bebas.

Menjadikan modal sebagai bagian eksplisit dari model meningkatkan kesadaran untuk
menggunakan kelebihan modal untuk menghasilkan pendapatan.

Stewart: jika perusahaan tidak dapat memberikan pemegang saham setidaknya pengembalian
yang mereka dapat hasilkan dengan berinvestasi sendiri, itu akan kehilangan nilainya.

Meskipun tidak secara eksplisit ditetapkan sebagai aplikasi dari residual income, Berkshire
Hathaway dan CEO Warren Buffett secara eksplisit mengakui biaya modal dalam komunikasi
dengan pemegang saham perusahaan dan juga dengan manajer anak perusahaan.

Sebagai bentuk residual dari residual income, EVA selangkah lebih maju dan berupaya untuk
mengatasi beberapa masalah yang berkaitan dengan pensiun, pencampuran pembiayaan dan
operasi, cadangan, penelitian dan pengembangan, eksplorasi energi, divestasi dan transaksi
restrukturisasi, investasi, depresiasi, dan stok opsi.

Rogerson menunjukkan bahwa residual income adalah sistem kompensasi berbasis pendapatan
yang memberikan insentif bagi manajemen untuk mengalokasikan modal secara efisien dari waktu
ke waktu. Bentuk organisasi perusahaan menunjukkan pemisahan kepemilikan dari kontrol.
Manajer biasanya lebih tahu tentang peluang investasi daripada pemegang saham. Pemisahan
kepemilikan ini dari kontrol dan kurangnya biaya modal membuat sulit untuk merancang sistem
kompensasi berbasis pendapatan yang menciptakan insentif bagi manajer untuk memilih tingkat
investasi yang benar. Menghitung pendapatan, setelah dikurangi biaya untuk modal yang
digunakan, menciptakan insentif untuk alokasi modal yang efisien, mengurangi insentif bagi
manajer untuk memainkan (mengalahkan) sistem dengan memaksimalkan pendapatan saat ini
dengan mengorbankan pendapatan masa depan.

Model residual income mungkin dapat menjadi penolong langsung bagi investor. Sebagai contoh,
Feltham et al. memberikan bukti bahwa EVA lebih memiliki kekuatan untuk menjelaskan daripada
laporan laba atau arus kas dari kegiatan operasi.

The Bad

Ada sejumlah kelemahan yang terkait dengan berbagai bentuk residual income. Untuk tahun
tertentu, penentuan residual income itu sendiri tergantung pada perkiraan akurat dari biaya
modal, bukan tugas sederhana. Untuk tujuan penilaian, prakiraan sangat penting.
Semua bentuk residual income konsisten dengan net discounted cash flow untuk nilai buku apa
pun dan metode penyusutan apa pun. Meskipun ini mungkin tampak menguntungkan, mengubah
jadwal penyusutan memiliki dampak langsung pada residual income (atau laba ekonomi) untuk
suatu periode. Oleh karena itu, memperpanjang masa depresiasi dari aset tetap mengurangi biaya
penyusutan per periode, meningkatkan NOPAT, dan meningkatkan residual income.

Residual income adalah ukuran akuntansi dan, sebagaimana dinyatakan dalam contoh
penyusutan di atas, dapat dimanipulasi untuk satu periode. Lebih jauh, jika diterapkan secara tidak
tepat, residual income dapat membuat manajemen bias terhadap investasi jangka panjang.
Berbeda dengan harga saham, yang berwawasan ke depan, residual income berfokus pada kinerja
historis.

Terlepas dari nama yang diberikan kepada beberapa bentuk residual income, residual income
bukan pendapatan ekonomi. Pendapatan ekonomi perusahaan sama dengan arus kas bersih
ditambah perubahan nilai sekarang atau nilai pasar perusahaan.

Untuk EVA, upaya tambahan untuk membuat penyesuaian tambahan pada GAAP mungkin tidak
dapat dibenarkan. Chen dan Dodd menyelidiki EVA sebagai alat bagi investor untuk menemukan
peluang investasi yang menguntungkan. Mereka menemukan bahwa sementara EVA memang
memberikan informasi selain ukuran akuntansi tradisional, itu tidak boleh menggantikannya.
Selain itu, mereka menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara EVA dan
residual income dalam hal menjelaskan pengembalian saham.

Bukti kemampuan residual income untuk menjelaskan pengembalian pemegang saham beragam.
Misalnya, berbeda dengan Feltham et al., Copeland dan Dolgoff menemukan bahwa EVA tidak
memberikan penjelasan yang lebih baik dalam hubungannya dengan pengembalian pemegang
saham. EVA tidak dapat diaplikasikan secara konsisten atau mencukupi untuk investor.

Apakah perusahaan yang telah menerapkan sistem kompensasi yang digerakkan oleh EVA
mengungguli pasar? Apakah EVA ramalan kinerja saham yang valid? Griffith memeriksa
pertanyaan-pertanyaan ini menggunakan metodologi studi peristiwa. Temuannya tidak
menggembirakan: Sebelum mereka menggunakan EVA untuk mengukur kinerja perusahaan,
perusahaan kinerjanya kurang baik pada sesama perusahaan maupun pasar. Setelah penerapan
EVA, perusahaan terus berkinerja buruk.

Are we asking to much?

Kita berpikir terdapat berbagai nilai dalam macam-macam bentuk model residual income untuk
memberi penilaian ketika pengguna dapat memasukkan informasi tambahan mengenai perkiraan
laba ekonomi masa depan atau pendapatan abnormal. Kita juga berpikir model residual income
memiliki nilai untuk mengukur kinerja dan memotivasi manajer untuk mengontrol biaya dan
menghindari investasi berlebih.

Namun, model residual income bukanlah obat mujarab bagi perusahaan atau industri yang
dilanda masalah yang tak terselesaikan.

Dutta dan Reichelstein menyimpulkan bahwa ukuran akuntansi historis, dan bahkan arus kas,
terlalu melihat ke belakang oleh dirinya sendiri dan harus dikombinasikan dengan langkah-langkah
berwawasan ke depan.
Nilai perusahaan ditentukan sebagaimana dimodelkan oleh model residual income (Persamaan
8.7 atau 8.12), total pengembalian kepada pemegang saham pada tahun tertentu tergantung pada
perbaikan terhadap semua residual income saat ini dan masa depan.

Model residual income menjanjikan pengukuran untuk sekuritas dan kinerja. Namun, residual
income tidak menjadi metrik tunggal. Residual income memiliki potensi kegunaan yang lebih baik
ketika dikombinasikan dengan metrik nonfinancial yang melengkapi.

Background on Risk and Return

Kegunaan informasi akuntansi untuk investor telah diselidiki secara empiris melalui uji hubungan
antara data akuntansi yang dirilis secara umum dan perubahan harga sekuritas. Jika ada hubungan
yang signifikan, maka ada bukti bahwa informasi akuntansi berguna sehubungan dengan penilaian
perusahaan. Studi-studi ini juga merupakan tes EMH.

Efficient-Markets Hypothesis (EMH)

Pasar efisien mengacu pada kecepatan sekuritas dalam pasar modal merespon informasi baru.
EMH menyatakan bahwa pasar modal secara penuh dan cepat mencerminkan informasi baru
dalam harga sekuritas. Jika hipotesis benar, nilai informasi baru sepenuhnya dan selengkapnya
ditunjukkan melalui respon harga sekuritas. Ketika ini terjadi, item informasi dikatakan memiliki
konten informasi.

Ada tiga bentuk EMH. Bentuk yang lemah mengatakan bahwa harga sekuritas mencerminkan
informasi yang terkandung dalam harga historis (lampau). Bentuk semistrong mengatakan bahwa
harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang tersedia untuk umum. Akhirnya, bentuk
yang kuat mengatakan bahwa harga sekuritas mencerminkan semua informasi, baik negeri
maupun swasta. Bentuk semistrong adalah yang paling diuji. Banyak informasi yang diuji memiliki
sifat akuntansi misalnya, data laporan keuangan dan pengumuman pendapatan. Dalam diskusi ini
hanya memperhatikan informasi yang tersedia untuk umum.

Rationale and Implication of EMH

Ada ribuan investor dan analis yang tertarik untuk mencoba memaksimalkan kekayaan mereka
melalui perdagangan sekuritas. Orang-orang ini termotivasi untuk menemukan informasi apapun
yang mungkin memberi mereka keuntungan finansial. Mengingat bahwa informasi secara umum
dapat diakses oleh setiap orang pada waktu yang bersamaan, hal ini membuat rasa dalam
memaksimalkan kekayaan individu dengan cepat menganalisis bahwa informasi dan perdagangan
yang sesuai. Mengingat bahwa berita datang secara acak, kami berharap bahwa perubahan harga
sekuritas juga acak. Implikasinya terhadap pasar efisien sangat besar. Jika pasar efisien, tidak ada
gunanya menganalisis laporan keuangan masa lalu atau membaca artikel historis tentang
perusahaan. Selain itu, tidak mungkin untuk "mengalahkan pasar" dengan dasar penyesuaian
risiko. Ada bukti yang mendukung pandangan ini.

Anomalies

De Bondt dan Thaler memberikan bukti yang meyakinkan bahwa pasar sering overreact dan
underreact.

Portfolio Diversification
Landasan teoritis penelitian pasar modal atau harga sekuritas berasal dari teori portofolio, yang
merupakan teori pemilihan investasi secara rasional dan kegunaan yang maksimal. Selama
pengembalian sekuritas tidak berhubungan dengan sempurna (korelasi kurang dari 1,0), risiko
portofolio dapat diukur dengan standar deviasi dari pengembalian yang dihasilkan dari
penambahan sekuritas.

Risiko yang dapat dihilangkan dengan cara ini disebut risiko tidak sistematis (diversifikasi, unik).
Risiko portofolio tetap disebut risiko sistematis (tidak dapat dibedakan, pasaran). Risiko sistematis
juga dikenal sebagai risiko yang relevan, karena risiko ini tidak terpengaruh oleh diversifikasi;
investor tidak punya pilihan lain selain menanggungnya.

Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Hubungan antara risiko dan pengembalian diwujudkan dalam teori yang dikenal sebagai model
penetapan harga aset modal. Hubungan antara risiko dan pengembalian untuk portofolio yang
terdiversifikasi dimodelkan oleh Capital Market Line. Untuk aset individu, hubungan dimodelkan
oleh Security Market Line.

Capital Market Line (CML)

Standar deviasi dari penurunan portofolio sebagai aset yang ditambahkan ke dalam portofolio.
Ketika semua aset yang dapat diperdagangkan dan tidak dapat diperdagangkan (saham, obligasi,
real estat, dll.) ditambahkan ke portofolio, kita memiliki portofolio pasar. Sejak investor tidak
menyukai risiko, pengembalian dari portofolio yang diharapkan meningkat seiring peningkatan
risiko.

Pilihan teoritis dari portofolio untuk dua aset berisiko disajikan secara grafis. Poin pada garis
lengkung, himpunan yang layak, mencerminkan portofolio yang dibentuk dengan menggabungkan
proporsi berbeda dari dua aset berisiko. Setiap portofolio memiliki tingkat pengembalian yang
diharapkan dan deviasi standar yang unik.

Garis lurus disebut Garis Pasar Modal (CML). CML memotong sumbu Y pada tingkat bunga bebas
risiko, biasanya dianggap sebagai tagihan Treasury 90 hari. Pada titik ini, standar deviasi sama
dengan nol. CML bersinggungan dengan set yang layak pada titik M. (Jika portofolio M
mengandung semua aset berisiko, itu akan menjadi portofolio pasar.) Poin pada CML
mencerminkan berbagai proporsi kekayaan investor yang diinvestasikan dalam M dan aset bebas
risiko. Ketika ditarik melalui M, CML memberikan premi risiko tertinggi 'pengembalian yang
diharapkan di atas dan di luar tingkat bebas risiko' per unit standar deviasi pengembalian (risiko).
Karena investor menolak risiko, pengembalian portofolio yang diharapkan meningkat seiring
dengan meningkatnya risiko (standar deviasi pengembalian). CML linear hanya dalam kondisi
terbatas, tetapi apakah linier atau lengkung, ada hubungan langsung antara tingkat risiko dan
pengembalian yang diharapkan.
Security Market Line (SML)

SML adalah garis yang menghubungkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu
sekuritas dengan risiko sistematis (beta). SML dapat digunakan untuk menilai sekuritas secara
individual dalam kondisi pasar yang seimbang.

8.13

Rj = pengembalian yang diharapkan dari sekuritas j


Rf = tingkat bebas resiko dari pengembalian
Rm = pengembalian yang diharapkan dari pasar portofolio
βj = koefisien beta sekuritas j

Beta menunjukkan sensitivitas pengembalian sekuritas terhadap perubahan pengembalian pasar.


Semakin tinggi beta maka semakin sensitif sekuritas tersebut terhadap perubahan pasar.

8.14

rjm = koefisien relasi antara sekuritas j dan m


sj = deviasi standar dari pengembalian pada sekuritas j
sm = deviasi standar dari pengembalian pada portfolio pasar
sm2 = varian dari pengembalian pada portfolio pasar
rjm sj sm sm2 = kovarian dari pengembalian sekuritas j dengan portfolio pasar

Introduction to Capital Markets Research in Accounting

Penelitian pasar modal dalam akuntansi meneliti hubungan antara harga sekuritas dan informasi
yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan dan dokumentasi terkait. Selain dari
pentingnya sebagai latihan akademis, badan penelitian ini sangat penting bagi investor, manajer,
dan pembuat standar. Mengapa? Pada tingkat tinggi, kemampuan pasar untuk mengalokasikan
sumber daya secara efisien (efisiensi alokasi) sangat tergantung pada informasi akuntansi untuk
analisis, penilaian, dan pengukuran kinerja. Namun, investor perlu tahu apakah analisis data
akuntansi merupakan aktivitas peningkatan nilai. Selain itu, pembuat standar perlu mengetahui
apakah standar yang ada memenuhi tujuan yang dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
informasi dan alokasi pasar. Jika tidak, mungkin sudah saatnya untuk standar baru. Pada akhirnya,
setiap orang memiliki kepentingan dalam proses tersebut.
The Market Model

Banyak penelitian empiris dalam akuntansi menggunakan bentuk empiris dari CAPM yang disebut
sebagai model pasar:

8.15

t = subskrip waktu
α = bentuk intercept
Ɛ = bentuk error acak

Event Studies

Adalah metode penelitian empiris yang digunakan dalam studi akuntansi dan keuangan untuk
mendeteksi reaksi pasar terhadap beberapa kejadian. Pengumuman kejadian tak terduga (mis.,
merger atau akuisisi) mesti berdampak pada harga saham. Sebuah studi kejadian membagi
periode yang terkait dengan peristiwa itu menjadi tiga "jendela": jendela estimasi, jendela
kejadian, dan jendela pasca kejadian. Hubungan "normal" antara pengembalian sekuritas dan
sekuritas pasar diperkirakan selama jendela estimasi. Ini memungkinkan peneliti untuk
mengestimasi parameter (α dan β) dari Persamaan 8.15.

Setelah parameter Persamaan 8.15 telah diestimasi, persamaan tersebut digunakan untuk
mengestimasi pengembalian pada saat dan setelah kejadian. Perbedaan antara pengembalian
aktual dan pengembalian yang diharapkan menggunakan Persamaan 8.15 disebut abnormal
return (AR). Jumlah AR dikenal sebagai cumulative abnormal return (CAR). Dengan tidak adanya
suatu peristiwa, AR harus berfluktuasi secara acak di sekitar nol, dan CAR tidak menunjukkan tren
naik atau turun.

Jika sebuah kejadian tidak terduga terjadi, AR dan CAR harus bergerak secara signifikan dari 0 pada
tanggal terjadinya kejadian. Jika pasar secara penuh dan cepat mencerminkan informasi baru
dalam harga saham, AR berikutnya harus berfluktuasi secara acak di sekitar nol, dan CAR
seharusnya tidak menunjukkan tren.

Sebaliknya, jika pasar tidak sepenuhnya, cepat, dan akurat mencerminkan berita yang terkandung
dalam kejadian tersebut, kita mungkin mengamati bias naik atau turun di AR dan kecenderungan
CAR untuk melayang naik atau turun.

Kelemahan:

 Menentukan penyebab dan efek antara informasi dan harga sekuritas sangat sudah dilakukan,
hal ini disebabkan karena secara berkelanjutan selalu muncul informasi baru.
 Adanya penggabungan pengujian antara pasar efisien dengan model yang digunakan untuk
mengestimasi pengembalian abnormal.
 Penelitian berdasarkan pasar efisien hanya mempertimbangkan pembuatan keputusan yang
dilakukan oleh individual investor.

Overview of Capital Markets Research in Accounting

Kothari menyediakan ulasan yang bagus dari literatur pada penilitian pasar modal.

Main area: analisis fundamental dan penilaian, uji pasar efisien terkait informasi akuntansi, dan
relevansi nilai dari pelaporan keuangan.
Early studies: terdapat informasi dari pengumuman laba, dan informasi tersebut tercermin dalam
harga sekuritas, akan tetapi tidak secara penuh dan seketika dapat direaksi oleh pasar.

Later research: fokus pada metodologi penelitian, alternatif pengukuran kinerja, penilaian dan
analisis fundamental, pengujian terhadap pasar efisien agar dapat memberikan bukti bahwa harga
saham mencerminkan sebuah informasi.

The Value of Accounting Information: Evidence From Return Data

Information Contents of Earnings Announcements

Terdapat beberapat bukti kuat dari penelitian pasar modal, yang meneliti kandungan informasi
dari jumlah laba akuntansi tahunan. Penelitian seminal, yang diterbitkan pada tahun 1968,
menunjukkan bahwa arah perubahan laba akuntansi yang dilaporkan (dari tahun sebelumnya)
berkorelasi positif dengan pergerakan harga sekuritas. Penelitian ini juga menemukan bahwa
pergerakan harga diantisipasi dengan hasil laba dan bahwa hampir tidak ada pergerakan harga
abnormal dalam satu bulan setelah laba diumumkan. Pernyataan ini konsisten dengan bentuk
semistrong dari hipotesis pasar efisien. Sebuah penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa besar
serta arah laba yang tidak diharapkan itu terkait dengan perubahan harga sekuritas. Pengumuman
laba kuartal juga menunjukkan hasil keseluruhan yang sama.

Market Reaction to Alternative Accounting Policies

Jenis penelitian harga sekuritas yang lebih kompleks menguji pengaruh kebijakan akuntansi
alternatif terhadap harga sekuritas. Tujuan awal dari tes ini adalah untuk menyelidiki apa yang
disebut hipotesis naif-investor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga sekuritas merespon
jumlah pendapatan akuntansi. Kebijakan akuntansi alternatif misalnya, fleksibilitas dalam
pemilihan metode penyusutan dan inventaris dapat memengaruhi laba bersih. Meskipun metode
ini memengaruhi laba yang dilaporkan, tidak ada dampak nyata pada arus kas perusahaan. Jenis-
jenis alternatif akuntansi ini hanya mewakili pola pengakuan pengeluaran atau alokasi biaya yang
berbeda.

Pertanyaan yang menarik bagi para peneliti adalah apakah kebijakan akuntansi alternatif memiliki
efek sistematis pada harga sekuritas. Jika harga sekuritas merespon tingkat pendapatan yang
berbeda hanya karena metode akuntansi alternatif, tanpa konsekuensi arus kas, maka ada
dukungan untuk hipotesis naif-investor. Di sisi lain, jika harga sekuritas tidak menanggapi
perbedaan pendapatan buku buatan seperti itu, maka ada bukti bahwa investor di pasar pintar
dan mampu melihat melalui perbedaan pembukuan yang dangkal tersebut.

Alternatives With No Known Cash Flow Consequences

Beberapa penelitian membandingkan perusahaan yang menggunakan metode akuntansi yang


berbeda. Salah satu penelitian paling awal membandingkan perusahaan yang menggunakan
metode penyusutan garis akselerasi dan garis lurus. Kedua kelompok perusahaan memiliki jumlah
laba akuntansi yang berbeda karena mereka menggunakan metode penyusutan alternatif; dengan
demikian ada perbedaan laba antara kedua kelompok perusahaan karena penggunaan metode
akuntansi depresiasi alternatif. Ada juga perbedaan price-earning multiple antara kedua
kelompok. Perusahaan yang menggunakan metode akselerasi memiliki laba lebih rendah tetapi
price-earning multiple lebih tinggi daripada perusahaan yang menggunakan garis lurus. Namun,
ketika laba perusahaan yang menggunakan metode akselerasi disesuaikan dengan dasar
penyusutan garis lurus, price-earning multiple antara kedua kelompok perusahaan tidak berbeda
secara signifikan.

Meskipun perubahan kebijakan akuntansi dapat menyebabkan jumlah laba berubah (semata-
mata karena perubahan kebijakan), penelitian ini tidak menemukan bahwa harga sekuritas
merespon perubahan. Pasar tidak tertipu oleh laba akuntansi yang lebih tinggi yang dicapai
semata-mata dari perubahan kebijakan akuntansi tanpa perubahan nyata yang nyata dalam arus
kas yang mendasarinya.

Dengan demikian, penelitian awal tampaknya sejalan dengan bentuk semistrong EMH.

Note:

Price-earning multiple is what the market is willing to pay for a company’s earnings.

An Alternative With Cash Flow Consequences: The LIFO Choice

Salah satu jenis perubahan dalam kebijakan akuntansi yang memang menghasilkan respon harga
sekuritas adalah perubahan akuntansi persediaan dari FIFO ke LIFO. Perubahan LIFO telah
dikaitkan dengan pergerakan harga sekuritas yang positif, meskipun LIFO menurunkan laba
akuntansi pada suatu periode terjadinya kenaikan harga persediaan. Alasan yang disarankan
untuk respon harga adalah bahwa LIFO harus diadopsi untuk tujuan laporan keuangan jika
manfaat pajak diinginkan. Dalam suatu periode kenaikan harga, beban pajak lebih rendah untuk
perusahaan yang menggunakan LIFO, dalam hal ini ada konsekuensi arus kas nyata karena
perubahan kebijakan akuntansi. Meskipun laba buku diturunkan dengan menggunakan LIFO, arus
kas lebih tinggi karena penghasilan kena pajak lebih rendah. Respon harga sekuritas yang positif,
oleh karena itu, konsisten dengan peningkatan nilai perusahaan karena penghematan pajak.

Alternatives With Indirect Cash Consequences

Penelitian harga sekuritas sedang menyelidiki masalah yang lebih halus yang disebut sebagai
konsekuensi tidak langsung. Konsekuensi tidak langsung terjadi ketika perubahan kebijakan
akuntansi mempengaruhi nilai perusahaan melalui efek tidak langsung pada pemilik daripada efek
langsung pada arus kas perusahaan. Penelitian ini menjelaskan mengapa harga sekuritas
perusahaan minyak dan gas tertentu merespon negatif terhadap perubahan wajib dalam
kebijakan akuntansi.

Karena penelitian sebelumnya secara dominan menolak hipotesis naif-investor, pencarian


dilakukan untuk keberadaan konsekuensi arus kas tidak langsung untuk menjelaskan respon
terhadap harga. Penelitian ini mengemukakan bahwa perubahan untuk memperhitungkan biaya
eksplorasi minyak dan gas menurunkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen dalam
jangka pendek karena perjanjian utang yang mengikat. Oleh karena itu, meskipun perubahan
kebijakan akuntansi tampaknya hanya mempengaruhi laba buku, ada konsekuensi arus kas tidak
langsung bagi investor, yang mungkin menjelaskan respon harga negatif. Jika perubahan kebijakan
akuntansi menurunkan laba akuntansi, dividen tunai saat ini atau di masa depan dapat dikurangi,
menyebabkan respon harga yang negatif.

Anomalies

Selama periode waktu yang lebih lama, pasar keuangan tampaknya efisien secara informasi.
Seberapa cepat dan sepenuhnya mereka merespon informasi baru adalah pertanyaan terbuka.
Walaupun sulit untuk dibuktikan dengan pasti, ada bukti yang meyakinkan bahwa pasar tidak
efisien sebagai pendukung pasar efisien.
Low Correlation Between Earnings and Stock Returns

Lev berkonsentrasi pada masalah yaitu memberikan factor pelengkap dalam penelitian yang
pernah dilakukan oleh Ou dan Penman. Secara khusus, intinya adalah bahwa baik dari waktu ke
waktu dan dalam beberapa tahun (studi cross-sectional), korelasi antara jumlah pendapatan dan
pengembalian saham sangat rendah. Dengan kata lain, pendapatan kurang mampu menjelaskan
perubahan dalam harga saham.

Post-Earnings-Announcement Drift

Pertanyaan lebih lanjut mengenai efisiensi pasar muncul atas fenomena yang dikenal sebagai
penyimpangan pasca-laba-pengumuman. Sementara pasar bereaksi secara signifikan pada saat
pengumuman laba, dibutuhkan hingga 60 hari untuk efek penuh dari pengumuman laba sehingga
mempengaruhi harga sekuritas. Efek ini tampaknya lebih menonjol untuk perusahaan kecil.

Anomali ini belum luput dari perhatian investor profesional.

Setidaknya sebagian dari kesalahan untuk penyimpangan pasca-laba-pengumuman telah


diletakkan saat dasar analis keuangan.

Mispricing Related to Accruals

Richardson et al. fokus pada keandalan angka akuntansi. Mereka kemudian menganalisis
ketetapan arus kas dan komponen akrual laba. Akhirnya, mereka menganalisis pengembalian
abnormal untuk saham biasa perusahaan untuk menentukan apakah pasar merusak informasi
yang terkandung dalam berbagai akrual karena berkaitan dengan persistensi pendapatan.
Temuan mereka menggarisbawahi pentingnya membedakan antara pendapatan dan arus kas
bebas.

Chan et al. memeriksa tiga penjelasan mengapa akrual memprediksi pengembalian saham:
manipulasi, perubahan prospek, dan harapan yang terlalu optimistis. Sebagian besar bukti
menyinggung manipulasi manajer atas laba.

The Incomplete Revelation Hypothesis (IRH)

Pertanyaan berfokus pada efisiensi pasar telah menyatu pada hipotesis baru, hipotesis
keterbukaan yang tidak lengkap (IRH). Bloomfield melihat 2 alasan utama IRH:

Pertama: Beberapa angka dan hubungan akuntansi lebih susah dan mahal untuk ditanggung dan
dampak mereka tidak sepenuhnya berkaitan dengan harga sekuritas.

Kedua: Munculnya “noise traders” dalam pasar. Noise trader adalah individu yang tidak selalu
merespon dengan cara sepenuhnya rasional untuk informasi baru.

Accounting Information and Risk Assessment

Penelitian pasar modal juga menyelidiki kegunaan angka akuntansi untuk menilai risiko sekuritas
dan portofolio. Studi-studi ini menemukan korelasi tinggi antara variabilitas laba akuntansi dan
beta, ukuran risiko pasar. Korelasi yang tinggi menyiratkan bahwa data akuntansi berguna untuk
menilai risiko, atau setidaknya mengkonfirmasikannya.

Penelitian lain mencoba menentukan apakah kebijakan akuntansi alternatif berpengaruh


terhadap risiko. Tujuan dari jenis penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana
kebijakan akuntansi alternatif atau pengungkapan dapat mempengaruhi kegunaan angka
akuntansi untuk menilai risiko.

Summary of Capital Market Research

Kesimpulan berikut dari bukti empiris yang disediakan oleh riset pasar modal:

 Laba akuntansi memiliki konten informasi dan mempengaruhi harga sekuritas.


 Kebijakan akuntansi alternatif tanpa konsekuensi arus kas langsung atau tidak langsung yang
tampak bagi perusahaan tampaknya tidak mempengaruhi harga sekuritas.
 Kebijakan akuntansi alternatif yang memiliki konsekuensi arus kas langsung atau tidak
langsung terhadap perusahaan (atau pemiliknya) memang mempengaruhi harga sekuritas.
 Ada bukti bahwa pasar sekuritas tidak bereaksi sepenuhnya dan secara instan terhadap tipe
data akuntansi tertentu dalam situasi tertentu (mis., akrual tinggi, saham kecil).
 Ada insentif untuk memilih kebijakan akuntansi tertentu, di mana ada pilihan, karena
konsekuensi kas tidak langsung.
 Pengukuran risiko berbasis akuntansi berkorelasi dengan pengukuran risiko pasar,
menunjukkan bahwa angka akuntansi berguna untuk penilaian risiko.

Penelitian pasar modal terus berguna dalam mengevaluasi secara empiris konsekuensi ekonomi
dari kebijakan akuntansi berkaitan dengan harga sekuritas dan kegunaan angka akuntansi untuk
penilaian risiko dan pengembalian.

Evidence From Survey Data

Cara lain untuk menentukan kegunaan informasi akuntansi adalah dengan langsung bertanya
kepada investor bagaimana (jika sama sekali) mereka menggunakan laporan tahunan. Survei
investor telah dilakukan di beberapa negara dan umumnya menunjukkan jumlah pembaca
informasi akuntansi yang agak rendah. Sekitar setengah dari investor yang disurvei menunjukkan
bahwa mereka membaca laporan keuangan. Informasi akuntansi tidak berguna bagi investor
hanya karena banyak pemegang saham individu tidak membaca laporan tahunan secara rinci.

Jenis lain dari penelitian survei meminta investor untuk menimbang pentingnya berbagai jenis
informasi investasi, termasuk informasi akuntansi. Informasi akuntansi menempati peringkat
cukup tinggi dalam survei ini, meskipun tidak di atas. Status ini tampaknya dikaitkan dengan sifat
historis informasi akuntansi dan efek lag-pelaporan. Informasi akuntansi yang lebih tepat waktu
dari siaran pers perusahaan, dan informasi non-akuntansi seperti kondisi ekonomi secara umum
dan pengumuman perusahaan tentang produk dan pasar, berada di depan laporan tahunan yang
dianggap penting.

The Value of Accounting Information: Evidence From Direct Valuation

Penelitian yang dibahas pada bagian sebelumnya terutama meneliti hubungan antara data
akuntansi dan perubahan tak terduga dalam harga saham, diukur sebagai pengembalian
abnormal. Pendekatan lain adalah untuk menguji hubungan antara data akuntansi yang
dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan dan tingkat harga saham (yaitu, penilaian
perusahaan, diukur sebagai kapitalisasi pasar). Secara konseptual, pendekatan ini, yang disebut
sebagai penilaian cross-sectional, mencoba untuk secara empiris memperkirakan model teoritis
penilaian ekuitas yang dijelaskan pada awal bab ini. Pendekatan ini digunakan untuk menyelidiki
bagaimana (jika sama sekali) komponen spesifik dari laporan keuangan "dihargai" dalam arti
terkait dengan penilaian pasar perusahaan. Jika suatu item dinilai sebagai aset / pendapatan,
biasanya item tersebut memiliki hubungan positif dengan nilai pasar, sedangkan jika item tersebut
dinilai sebagai kewajiban / beban, item tersebut biasanya memiliki hubungan negatif dengan nilai
pasar. Sejumlah penulis menyatakan antusiasme terhadap metodologi ini sebagai kerangka kerja
untuk mengevaluasi manfaat metode / penilaian akuntansi alternatif.

Evidence From Pensions

Beberapa penelitian menggunakan kerangka kerja ini untuk menentukan bahwa aset dan
kewajiban program pensiun perusahaan (seperti yang dilaporkan di luar neraca dalam
pengungkapan catatan kaki) konsisten dengan yang masing-masing dipandang sebagai aset dan
kewajiban di neraca.

Seseorang dapat memperdebatkan apakah kinerja operasi yang buruk dan keputusan investasi
yang kurang optimal menyebabkan kekurangan dana yang parah, atau apakah manajemen dana
pensiun yang buruk dalam bentuk kekurangan yang parah pada akhirnya mengarah pada kinerja
operasi yang buruk dan keputusan investasi suboptimal. Dalam kasus apa pun, tampaknya
investor tidak sepenuhnya menyadari bahwa kekurangan dana yang parah memiliki efek penilaian
negatif. Mengapa ini terjadi belum terselesaikan.

Evidence From Research and Development

Penelitian lain meneliti hubungan pengeluaran penelitian dan pengembangan (R&D) dengan nilai
perusahaan. Temuan utama adalah bahwa, rata-rata, setiap dolar R&D dikaitkan dengan
peningkatan nilai lima dollar dalam pasar. Hasil ini memberikan bukti bahwa pasar secara implisit
mengkapitalisasi pengeluaran R&D meskipun SFAS No. 2 melarang kapitalisasi secara eksplisit.
Dengan kata lain, pasar mengartikan R&D sebagai aset (investasi) dan bukan sebagai biaya,
bertentangan dengan perlakuan akuntansi yang disyaratkan oleh SFAS No. 2.

Evidence From Financial Services

Industri jasa keuangan adalah bidang lain di mana model penilaian cross-sectional digunakan.
Penelitian memeriksa pengungkapan tambahan dari pinjaman macet (default risk) dan risiko suku
bunga di bank dan penghematan. Pinjaman macet secara negatif berhubungan dengan nilai
perusahaan, meskipun efek ini lebih besar untuk bank daripada untuk penghematan. Risiko suku
bunga secara negatif berhubungan dengan nilai perusahaan tetapi hanya untuk bank. Penelitian
lain melaporkan bahwa pengungkapan tambahan bank tentang nilai pasar wajar dari sekuritas
investasi dikaitkan dengan nilai pasar yang lebih atau kurang yang dijelaskan oleh biaya historis
itu sendiri. Temuan ini memberikan kepercayaan kepada SEC dan FASB untuk mendorong mark-
to-market accounting dan akhirnya pengukuran nilai wajar dalam SFAS No. 157.

Note:

Mark-to-market (MTM) adalah asset dicamtumkan pada harga pasar mereka jika ingin
diperdagangkan secara terbuka. Menggunakan akuntansi mark-to-market akan berakibat
perubahan yang terus-menerus pada laporan keuangan perusahaan ketika nilai aset mengalami
kenaikan dan penurunan serta laba dan rugi yang dicatat. Hal ini membuat semakin sulit untuk
memastikan apakah laba dan rugi diakibatkan oleh keputusan bisnis yang dibuat manajemen atau
oleh perubahan yang terjadi di pasar.

Accounting Data and Creditors

Beberapa jalur penelitian yang berbeda telah muncul: (a) kegunaan data akuntansi dalam
memprediksi kebangkrutan perusahaan (yang meliputi kredit macet); (B) asosiasi data akuntansi
dengan peringkat obligasi dimana peringkat tersebut dianggap proxy untuk default risk; (c)
asosiasi data akuntansi dengan perkiraan premi risiko tingkat bunga atas utang; dan (d) studi
eksperimental tentang peran data akuntansi dalam keputusan peminjaman. Berikut ini adalah
ikhtisar singkat dari temuan penelitian untuk dua yang pertama.

Evidence From Bankruptcies

Rasio yang didasarkan pada akuntansi adalah sangat berguna dalam membedakan antara
perusahaan yang akan bangrkut dengan yang tidak. Perusahaan yang bangkrut cenderung
memiliki rasio keuangan sebelum pailit yang membedakan dengan perusahaan yang tidak
bangkrut. Prediksi hingga lima tahun ke depan sebelum bangkrut telah ditunjukkan. Penemuan ini
tidak bermaksud bahwa perusahaan yang rasionya buruk akan segera bangkrut di masa depan
tapi mungkin bangkrut.

Evidence From Credit Ratings

Data akuntansi juga berhubungan baik dengan peringkat obligasi dan premi standar risiko.
Diantara beberapa rasio penting yaitu keuntungan, variabilitas laba, dan pengaruh. Penelitian juga
telah digunakan untuk menilai dimana pengaturan alternative dari data akuntasi dihubungkan
lebih tinggi dengan prediksi kebangkrutan, peringkat obligasi dan premi risiko. Diantara beberapa
isu yang diperiksa memiliki biaya historis yang berlawanan dengan harga-tingkat pendapatan yang
disesuaikan, dampak dari kapitalisasi peminjaman versus non kapitalisasi, dan pengakuran dari
kewajiban pension versus catatan kaki-hanya pengungkapan.

Importance of Earnings Forecasting

Copeland dan Dolgoff memeriksa hubungan antara total pengembalian tahunan bagi para
pemegang saham dan beberapa secara umum digunakan untuk mengukur kinerja. Mereka
menggunakan data sebagai analisa harapan yang mewakili harapan investor. Korelasi yang tinggi
(47%) antara pengembalian tahunan untuk pemegang saham dan perubahan selama setahun yang
diharapkan mengenai laba pada tahun yang sama, laba tahun lalu, dan laba tiga sampai lima tahun
yang lalu.

Dechow, Kothari dan Watts mengembangkan arus kas operasi dan proses akuntansi dimana arus
kas operasional dikonversikan ke dalam laba akuntansi. Model ini menjelaskan mengapa
pendapatan sekarang itu sendiri merupakan ramalan yang lebih baik untuk arus kas operasional
masa yang akan datang dibandingkan dengan arus kas operasional itu sendiri.

Gulliver menyediakan sudut pandang para analis pada analisa keuangan, peramalan, dan saham
yang dibawah standar. Dia mengindentikasikan lima penyebab harga saham dibawah standar: (1)
akuntansi agresif; (2) kemerosotan keuangan; (3) perubahan dalam industry atau situasi
kompetitif; (4) akuisisi yang buruk; (5) penilaian yang berlebihan.

Empirical Research and Standard Setting

Pada awal 1970-an, beberapa berpendapat bahwa penelitian pasar modal dapat digunakan
sebagai dasar untuk memilih kebijakan akuntansi terbaik dan mengevaluasi konsekuensi ekonomi
dari kebijakan akuntansi alternatif pada harga sekuritas. Kebijakan akuntansi yang paling
mempengaruhi harga sekuritas dianggap paling berguna. Dengan kata lain, kebijakan semacam
itu memiliki konten informasi terbanyak. Argumen tersebut memiliki daya tarik intuitif, terutama
karena didasarkan secara deduktif penelitian terbukti tidak dapat menyelesaikan perdebatan teori
akuntansi normatif tentang bentuk akuntansi yang paling diinginkan. Namun, para pendukung
awal penelitian harga sekuritas sekarang mengakui keterbatasan penelitian ini. Alasan
keterbatasan ini adalah sifat yang baik publik dari informasi akuntansi, keberadaan dari pemilik
sekuritas secara bebas (free riders), dan kegagalan pasar yang dihasilkan dalam hal alokasi sumber
daya yang optimal.

Summary

Bab ini telah mensurvei literatur penelitian tentang kegunaan informasi akuntansi untuk apa yang
FASB sebut sebagai kelompok pengguna utama investor dan kreditor. Gambaran yang muncul
adalah bahwa data akuntansi penting bagi investor untuk menilai sekuritas, menilai kinerja
manajer, dan membuat keputusan terkait pinjaman oleh kreditor. Namun, seharusnya tidak ada
ilusi tentang hubungan penting dari pelaporan keuangan untuk pengguna eksternal ini.

Meskipun bukti mendukung kegunaan informasi akuntansi untuk kelompok pengguna utama ini,
tapi kami tidak benar-benar mengetahui sejauh mana nilainya. Kabar baik bagi para akuntan,
analis, dan investor adalah bukti sistematis bahwa pelaporan dan analisis keuangan bermanfaat.
Kabar buruknya adalah bahwa kita masih tahu sedikit tentang betapa bergunanya itu, dan kita
tidak dapat menyimpulkan banyak tentang manfaat sosial dari setiap investasi saat ini di bidang
produksi informasi akuntansi. Namun demikian, kami percaya bahwa upaya untuk meningkatkan
kualitas pendapatan dan angka akuntansi lainnya adalah valid dan bermakna.

Anda mungkin juga menyukai