Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Istirahat dan Tidur


a. Istirahat
Istirahat adalah keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya
dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan. Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat, diantaranya: merasa
segala sesuatu dapat diatasi, merasa diterima, mengetahui apa yang sedang terjadi,
bebas dari gangguan ketidaknyamanan, mempunyai sejumlah kepuasan terhadap
aktivitas yang mempunyai tujuan, mengetahui adanya bantuan sewaktu
memerlukan.
b. Tidur
Tidur adalah kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986). Tidur memiliki ciri, yaitu
adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, dan terjadinya
penurunan respons terhadap rangsangan dari luar.

B. Fisiologi Tidur

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya


hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan
menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Dalam keadaan sadar, neuron
dalam Recticular activating system (RAS) akan melepaskan katekolamin seperti
norepineprin. RAS memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan
perabaan. Juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk
rangsangan emosi dan proses pikir. Pada saat tidur, terdapat pelepasan serum
serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah yaitu Bulbar
syncronizing regional (BSR). Sedangkan saat bangunnya seseorang tergantung
dari keseimbangan implus yang diterima di pusat otak dan sistem limbiks.

C. Jenis Tidur
Terdapat dua jenis tidur yaitu :
1. Tidur Gelombang Lambat/ Nonrapid Eye Movement (NREM)
Jenis tidur ini dikenal dengan tidur dalam, istirahat penuh, dengan gelombang
otak yang lebih lambat. Ciri-cirinya adalah mimpi berkurang, keadaan istirahat,
tekanan darah menurun, frekuensi napas menurun, metabolisme turun dan gerakan
bola mata lambat.
a. Tahap I
Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri: rileks, masih sadar
dengan lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke
samping, frekueansi nadi dan nafas seadikit menurun, dapat bangun segera selama
tahap ini berlangsung selama lima menit.
b. Tahap II
Merupakann tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun berciri : Mata
umumnya menetap, denyut jantung dan freakuensi nafas menurun, temperature
tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 5-10
menit.
c. Tahap III
Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh
lainnya lambat, di sebabkan oleh dominasi sistem saraf parasimpatis dan sulit
banngun.
d. Tahap IV
Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan turun, jaranng
bergerak dan sulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambunng turun,
tonus otot turun.

2. Tidur Paradoks/ Rapid Eye Movement (REM)


Tidur jenis ini dapat berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata
90 menit. Periode pertam terjadi selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng
sangat lelah maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada. Ciri-
cirinya antara lain:
a. Biasanya di sertai dengan mimpi aktif
b. Lebih sulit di bangunkan dari pada selama tidur nyeyak gelombang lambat.
c. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertentu.
d. Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur.
e. Pada oto perifer terjadi bebrapa gerakan otot yang tidak teratur.
f. Mata cepat tertutup dan cepat terbuka, nadi cepat dan inregular, tekanan darah
meningkat dan fluktuasi, sekresi gaster meningkat, metabolisme meningkat.
g. Pada tidur ini sangat penting untuk keseimbangan mental, emosi dan berperan
dalam belajar, memori dan adaptasi.

D. Fungsi dan Tujuan Tidur

Fungsi dan tujuan tidur antara lain:


1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
2. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
3. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
4. Memelihara fungsi jantung.
5. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
6. Menyimpan energi.
7. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
8. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
E. Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Tidur

1. Penyakit
Seseorang yang sedang sakit dapat menjadikan orang itu kurang tidur atau bahkan
tidak bisa tidur karena penyakitnya itu.
2. Stres Psikologis
Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan
sehingga sulit untuk tidur.
3. Obat-obatan
Obat golongan diuretik dapat mempengaruhi proses tidur (insomnia), antidepresan
dapat menekan REM, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang
menyebabkan kesulitan tidur.
4. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur.
Sebaliknya kebutuhan nutrisi yang kurang akan menyebabkan sulit tidur.
5. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur . Pada
lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang dapat seseorang dapat tidur
dengan nyeyak dan sebaliknya.

6. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses
tidur.
7. Aktivitas
Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan
menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.

F. Gangguan atau Masalah Tidur

1. Insomnia
Insomnia adalah suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau
mempertahankan keadaan tidurnya. Tanda-tanda Insomnia
yaitu kecemasan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur di malam
hari, menderita depresi, terbangun beberapa kali di malam hari, dan tidak merasa
cukup istirahat meskipun tidur malam. Penyebab Insomnia yaitu efek samping
dari obat-obatan, makan terlalu banyak sebelum tidur, depresi,
menderita gangguan kecemasan, mengkonsumsi kafein terlalu banyak, minum
alkohol terlalu banyak, perubahan dalam lingkungan, perubahan waktu kerja, dan
stres.
2. Parasomnia
Parasomnia adalah kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola
tidur seperti somnambulis (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada
anak-anak.
3. Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan
terutama pada siang hari.
4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara
tiba-tiba pada siang hari.
5. Apnea tidur dan Mendengkur
Mendengkur yang disertai dengan apnea dapat menjadi masalah dalam tidur
karena jika terjadi apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan dapat
menyebabkan henti napas sehingga menyebabkan kadar oksigen dalam darah
menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur.
6. Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-
anak.

Anda mungkin juga menyukai