Anda di halaman 1dari 1

ANOVULASI

Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2 tahun pertama setelah menstruasi awal yang
disebabkan oleh HPO axis yang belum matang. Siklus anovulasi juga terjadi pada beberapa
kondisi patologis.

Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan adanya stimulasi dari FSH, tetapi
dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi. Akibatnya tidak ada korpus luteum yang
terbentuk dan tidak ada progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat,
ketika folikel tidak terbentuk produksi esterogen menurun dan mengakibatkan perdarahan.
Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung dengan pendarahan yang normal, namun
ketidakstabilan poliferasi endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan
hebat.

Terjadinya anovulasi dapat disebabkan tidak ada atau sedikitnya produksi gonadotropin releasing
hormon (GnRH) oleh hipotalamus ( 40 % kasus), sekresi hormon prolaktin oleh tumor hipopise (20 %
kasus), PCOS ( 30 % kasus), kegagalan ovarium dini (10%).

WHO membagi kelainan ovulasi ini dalam 4 kelas :

1. Kelas 1 : Kegagalan pada hipotalamus hipopise (hipogonadotropin hipogonadism). Karakteristik dari


kelas ini adalah gonadotropin yang rendah, prolaktin normal, dan rendahnya estradiol. Kelainan ini
terjadi sekitar 10 % dari seluruh kelainan ovulasi.

2. Kelas 2 : Gangguan fungsi ovarium (normogonadotropinnormogonadism). Karakteristik dari kelas ini


adalah kelainan pada gonadotropin namun estradiol normal. Anovulasi kelas 2 terjadi sekitar 85 % dari
seluruh kasus kelainan ovulasi. Manifestasi klinik kelainan kelompok ini adalah oligomenorea atau
amenorea yang banyak terjadi pada kasus PCOS. Delapan puluh sampai sembilan puluh persen pasien
PCOSakan mengalami oligomenorea dan 30 % akan mengalami amenorea.

3. Kelas 3 : Kegagalan ovarium ( hipogonadotropin hipogonadism). Karakteristik kelainan ini adalah kadar
gonadotropin yang tinggi dengan kadar estradiol yangrendah. Terjadi sekitar 4-5 % dari seluruh gangguan
ovulasi.Kelompok wanita yang mengalami gangguan ovulasi akibat gangguan cadangan ovarium
(premature ovarian failure/diminisshed ovarian reserved).

4. Kelas 4 : Kelompok wanita yang mengalami gangguan ovulasi akibat disfungsi ovarium, memiliki kadar
prolaktin yang tinggi (hiperprolaktinemia).

Anda mungkin juga menyukai