Seorang mahasiswa fakultas kedokteran DI Jakarta yang berusia 19 tahun, 79 kg, 155 cm, mengeluh
sesak nafas dan rasa terbakar di dada sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu, ia juga merasa asam di lidahnya
dan air lin urnya menjadi lebih banyak, sehingga ia harus sering menelan. Kadang-kadang ia merasa
nyeri ulu hati terutama pada malam hari. Dalam kesehariannya ia sering makan tidak teratur, makan
makanan berminyak, minum kopi 6 gelas sehari, senang makan coklat, dan merokok 1 bungkus sehari. Ia
bahkan terkadang tidak nafsu makan karena merasa kenyang. Satu bulan yang lalu ia merasa sangat
sedih karena tidak lulus beberapa modul sehingga terancam drop out. Pada pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan.
Keyword
Rumusan masalah
Mahasiswa laki-laki 19 tahun BB = 70Kg dan TB=155cm, sesak nafas dan dada terasa terbakar sejak 1
bulan yang lalu, rasa asam di lidah dan air liurnya lebih banyak serta nyeri ulu hati terutama pada malam
hari.
Analisis masalah
Mahasiswa FK
Usia = 19 th,
BB=70kg,TB=155cm
Keluhan : Pola hidup :
Sesak nafas Makan tidak teratur
Rasa terbakar di dada Makan makanan
Merasa asam di lidah berminyak
Air liur banyak Minum kopi 6 gelas
Kadang-kadang nyeri sehari
di ulu hati terutama Senang makan coklat
pada malam hari Merokok 1 bungkus
perhaari
DD Terkadang tidak
(sindrom dyspepsia, nafsu makan
GERD, gastritis)
Px penunjang
Diagnosis
Terapi
Prognosis
Hipotesis
Mahasiswa laki-laki 19 tahun BB = 70Kg dan TB=155cm didiagnosis menderita sindrom dyspepsia dengan
diagnosis banding gastritis, GERD dan diperlukan pemeriksaan penunjang selanjutnya untuk
menegakkan diagnosa
Learning issue
Pembahasan
Kesimpulan
Mahasiswa laki-laki 19 tahun BB = 70Kg dan TB=155cm didiagnosis menderita GERD dengan diagnosis
banding sindrom dyspepsia, gastritis, dan diperlukan pemeriksaan penunjang selanjutnya untuk
menegakkan diagnosa