Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

KRISIS HIPERTENSI DAN TATALAKSANANYA

Vidia Asriyanti (I11110031)

Kepaniteraan Klinik Stase Emergensi


RS TNI AU dr. Moh. Sutomo
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
PENDAHULUAN

BAB I
Krisis Hipertensi Kegawatdaruratan

Hipertensi
Hipertensi Urgensi Tatalaksana cepat
Emergensi
dan tepat

TDS >180 mmHg atau


TDD >120 mmHg
TDD 120 – 140
+
mmHg
Disfungsi/kerusakan
↓ morbiditas dan
organ target
mortalitas
TINJAUAN PUSTAKA

Bab II
Klasifikasi Hipertensi
 Hipertensi  kondisi medis kronis dimana TD meningkat
diatas TD normal
 TD dibedakan menjadi TD sistolik dan TD diastolik
 TD normal yaitu ± 120/80 mmHg
 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC VII
Definisi Krisis Hipertensi
 Krisis hipertensi  ↑ TDD >120 mmHg
 Krisis hipertensi dibagi menjadi dua kategori:
 Hipertensi emergensi (darurat)
 ↑ TDS >180 mmHg atau TDD >120 mmHg secara mendadak +
kerusakan organ target
 Hipertensi urgensi
 Hipertensi moderat-berat dengan TDD 120 – 140 mmHg tanpa gejala
berat atau kerusakan organ
Etiologi Hipertensi
 Faktor penyebab hipertensi  perubahan vaskular, dapat
berupa
 disfungsi endotel
 Remodeling
 Arterial striffness
 Penyebab hipertensi emergensi dan urgensi masih belum
dipahami
Patofisiologi Hipertensi Emergensi
Manifestasi Klinis Krisis Hipertensi
 Perdarahan intrakranial
 Sakit kepala, ↓ kesadaran, tanda neurologi fokal
 Pemeriksaan mata
 Retinopati, perdarahan, papiledem
 Kardiovaskular
 Angina, IMA, LHF
 Ginjal
 Gagal ginjal dengan oliguri, hematuria
Diagnosis Krisis Hipertensi
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan laboratorium
 Foto thorax
 EKG
 CT-scan kepala
Tatalaksana Krisis Hipertensi
 Hipertensi Emergensi
 Harus dirawat di ruang perawatan intensif
 Obat yang digunanakan diberikan secara parenteral
 ↓ MAP 10% selama 1 jam awal dan 15% pada 2 – 3 jam
berikutnya

↓ 160/100 – ↓ TD lebih
↓ ≤25% MAP
110 mmHg lanjut dalam 24
dalam 1 jam
dalam 2 – 6 jam – 48 jam
Obat-obat yang digunakan
 Hipertensi Urgensi
 Penanganan  observasi beberapa menit
 Jika TD tetap >180/120 mmHg  terapi oral yang sesuai atau
kombinasi obat anti-hipertensi oral
 Obat-obatan spesifik
 Captopril (onset 15 – 30 menit)
 Dosis awal 25 mg  ditingkatkan 50 – 100 mg setelah 90 – 120 menit
kemudian
 Nicardipine
 Dosis oral 30 mg, dapat diulang tiap 8 jam
 Labetalol
 Dosis 200 mg, diulangi tiap 3 – 4 jam
 Clonidine (onset 15 – 30 menit)
 Dosis awal 0,1 – 0,2 mg  0,05 – 0,1 tiap jam
 Nifedipine
KESIMPULAN

BAB III
 Krisis hipertensi : ↑ TDD >120 mmHg, dibedakan menjadi
 Hipertensi emergensi : ↑ TD >180/120 mmHg, mendadak,
kerusakan organ target. Ditanggulangi dalam 1 jam dengan
obat antihipertensi intravena, dan harus dirawat di ruang
perawatan intensif
• Hipertensi urgensi : ↑ TD >180/120 mmHg secara tajam tanpa
gejala berat atau kerusakan organ target, TD diturunkan dalam 24
jam dengan diberikan obat-obatan anti-hipertensi oral
• Faktor penyebab  perubahan vaskular seperti disfungsi endotel,
remodeling, dan arterial strifness
 Komponen yang ikut berhubungan dengan terjadinya
hipertensi:
 Susunan saraf otonom
 Otoregulasi perifer
 Mekanisme hormonal dan vasopressor
 Pengaruh elektrolit
 Kerusakan endotel
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai