Anda di halaman 1dari 17

JOURNAL READING

Individual Music Therapy for


Deppression : Randomised Controlled
Trial
Jaakko Erkkila, Marko Punkanen, Jorg Fachner, Esa Ala Ruona, Inga Pontio,
Mari Tervaniemi, Mauno Vanhala, Christian Gold

The British Journal of Psychiatry, 2011, 199, pp. 132-139


LATAR BELAKANG
Depresi adalah penyakit yang menyebabkan gangguan
kualitas hidup.

Di Finlandia, depresi merupakan alasan paling umum


sebagai penyebab ketidakmampuan untuk bekerja dengan
baik.

Psikoterapi non verbal dengan menggunakan musik dapat


menjadi alternatif untuk terapi depresi.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui


pengaruh terapi musik pada penderita depresi.
METODE

Sampel • 79 responden
Penelitian • Rentang usia 18 – 50 tahun

Kriteria • Diagnosis utama adalah depresi ( F.32 –


F.33), berdasarkan ICD 10
• Klien dengan gangguan ansietas karena
Inklusi merupakan komorbid dari depresi dan
ansietas.

Kriteria • Klien dengan riwayat percobaan bunuh diri


atau psikosis.

Eksklusi • Klien dengan riwayat penyalahgunaan zat.


• Klien yang tidak fasih berbahasa finnish.
METODE

• Music Therapy Clinic for Research and


Tempat Training, University of Jvaskyla,
Finland.

Rekruitmen dimulai pada bulan Februari 2008 – April 2009. Pasien direkrut
dari Central Finland Health Care District’s Psychiatric Health Centre dan Poliklinik
Psikiatri di kota Jvaskyla.
Metode

Partisipan dirandomisasi dengan perbandingan 10:7 antara


perawatan standar dengan music therapy.

Pemeriksaan psikiatri dilakukan pada bulan ketiga dan bulan


keenam. Follow up bulan ketiga dilakukan segera setelah dilakukan
music therapy dan follow up bulan keenam dilakukan 3 bulan setelah
dilakukan music therapy
Metode

Hasil primer diukur dengan menggunakan


Montgomery Asberg Depression Rating Scale
(MADRS)

Hasil sekunder diukur dengan menggunakan Hospital


Anxiety and Depression Scale (HADS-A), Global Assesment
Functioning (GAF), RAND-36 untuk mengukur kualitas
hidup, dan Toronto Alexithymia Scale (TAS-20) untuk
mengevaluasi alexithymia
Intervensi

Perawatan standar yaitu dengan psikoterapi (5-6 sesi)

Cara : mendengarkan musik, memainkan alat musik, dan


bernyanyi dengan improvisasi. Alat musik yang digunakan
adalah mallet digital, djimbe, dan perkusi digital.

Terapi ini ini didampingi oleh terapis yang sudah dilatih,


tugas dari terapi adalah untuk mendampingi, membantu
partisipan dalam memainkan alat musik dan melakukan
diskusi refleksi dengan partisipan.
Analisa Statistik
 Data akan dianalisis dengan menggunakan
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Partisipan yang menerima terapi musik menunjukkan
perkembangan yang lebih baik dibanding partisipan
yang hanya mendapatkan perawatan biasa pada
penilaian depression symptom, anxiety symptom, dan
global functional assesment.
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Perkembangan lebih signifikan pada follow up bulan
ketiga, pada follow up bulan keenam hasil kurang
signifikan dibanding pada bulan ketiga
DISKUSI
 Penelitian menunjukkan bahwa terapi musik
membantu orang dengan depresi ringan, sedang,
dan berat
 Respon yang lebih baik didapatkan pada
partisipan dengan terapi musik dibandingkan
dengan perawatan standar
DISKUSI
 Penelitian menunjukkan bahwa terapi musik memiliki
kualitas tertentu yang memungkinkan ekspresi non-verbal
dan interaksi bahkan dalam situasi di mana klien tidak
dapat secara verbal menggambarkan pengalaman
mereka

 Terapi musik juga mendukung partisipan untuk aktif dan


dapat membantu partisipan dalam melepaskan tekanan
batin mereka dengan bermain alat musik

Anda mungkin juga menyukai