Anda di halaman 1dari 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Kadek Eka Swedarma


Tanggal : 6 Nopember 2007
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Bratasena BPK RSJ Propinsi Bali
Inisial Klien : Tn.O.T.B.
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien merokok puntung, menunduk.
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya

ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA


KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL RASIONAL
PERAWAT KLIEN
P : Selamat sore Pak, boleh saya P: Memandang K dan tersenyum P : Ingin membuka percakapan K masih ragu terhadap orang baru Salam merupakan kalimat pembuka
duduk di sebelah Bapak ? K: Ekpresi datar dengan klien dan berharap dengan yang masuk ke lingkungannya untuk memulai suatu percakapan
sapaan sederhana P bisa diterima oleh sehingga dapat terjalin rasa percaya.
K.

K : Sore, silahkan. K: Ekpresi datar P merasa senang ada tanggapan atas K ragu terhadap orang baru
P: Memandang K salam walaupun belum diekpresikan
secara tulus
P : Wah, suasana sore ini sejuk sekali P : Memandang ke halaman sambil P ingin memulai percakapan dengan K memberikan respon sepintas dan Topik ringan akan memudahkan
ya Pak melirik K topik ringan sebelum masuk ke menunjukkan perhatian cukup interaksi lebih lanjut
K : Ikut melihat ke halaman lalu kondisi K terhadap P
menghisap rokoknya dan menunduk
lagi
K : (diam)
P : Oh ya, perkenalkan saya Made, P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus diberikan K masih memberikan tanggapan Memperkenalkan diri dapat
saya mahasiswa praktek disini yang menjulurkan tangan ke K penjelasan tentang kedatangan P secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya klien
akan merawat Bapak. K : Mengalihkan rokok ke tangan kiri terhadap perawat
K : (diam) lalu tanpa memandang P menerima
uluran tangan P
P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan pasien dan P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien akan
mendekatkan diri ke-K memudahkan interaksi
K : Menoleh sebentar

K : Ong. Ong Tian Bian. K : Menyebut nama dengan P merasa pasien enggan berkenalan K merasa perkenalan hanya formalitas
menunduk dan menarik tangannya belaka
P : Bapak senangnya dipanggil P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan K mencoba mengingat nama yang Nama panggilan merupakan nama
dengan nama apa K : Menoleh ke halaman pasien disukainya akrab klien sehingga menciptakan
rasa senang akan adanya pengakuan
K : Ong. K : Melihat ke arah P dan menjawab P senang walaupun jawaban singkat K mulai tertarik dengan perkenalan atas namanya
singkat lalu menunduk lagi dengan P

P : Wah, kedengarannya enak kalau P : Memandang K sambil tersenyum P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak, mengngingat Pujian berguna untuk mendekatkan
saya manggil Pak Ong K : Menunduk nama yang disukainya perawat menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan mendapatkan
K : Iya P : Memperhatikan K respon K mulai merasa bahwa P datang untuk
membantu K

P : Bapak asalnya dari mana Pak P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu menjalin
Ong? K : Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana kedekatan dengan klien

P senang karena K memberi respon


K : Salatiga, Jawa Tengah K : Menoleh ke P dan tersenyum lalu K senang karena ingat daerah asalnya
menunduk lagi dan kembali membayangkan daerah
P : Memperhatikan K asalnya tersebut

P : Wah, jauh juga ya. Bapak Ong P : Memandang K sambil tersenyum P mulai mengkaji data umum pasien K berpikir dan berusaha mengingat Lama rawat menentukan apakah klien
sudah berapa lama disini? K : Menghisap rokok dan kronis atau akut
melemparkannya karena sudah habis

K : Bicara tanpa menoleh P


P : Memandang K P khawatir kalau pertanyaan membuat K membayangkan keadaan yang telah
K : Lama! Dua puluh tahun. K tersinggung lama dijalaninya
P : Sejak tahun berapa Bapak disini ? P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat memperoleh data K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat dikaji dengan
K : Menunduk sambil memandang lama rawat secara lebih pasti sambil menanyakan data-data pasien yang
kakinya mengkaji daya ingat pasien sederhana
K : Yach, delapan puluh tiga P senang karena mendapat respon dari
K : Masih menunduk K K menjawab dengan sekedarnya
P : Memperhatikan

P : Sekarang Bapak Ong umurnya P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat klien
berapa? K : Menoleh ke halaman dan terdiam
beberapa lama

K : Em…56 tahun K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan sudah dapat K menjawab sesuai dengan daya ingat
menunduk lagi dijawab jelas oleh K yang dimilikinya
P : Tersenyum
P : Pak Ong ingat nggak, kenapa pak P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan tsb K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
Ong dirawat disini K : Menunduk sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien
K : Saraf, sakit saraf. ECT, ini di K : Menoleh ke P dan menepuk-nepuk P lega karena K tidak tersinggung K menjawab ragu-ragu
ECT. kepalanya
P : Pak Ong pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan pasien K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan saja
K : Menunduk dirawat karena adanya stimulus tertentu

K : Nggak, nggak, saya suka K : Menoleh ke halaman lalu P kaget, dan sadar kalau pasien K mengalami halusinasi lihat
ngelamun. Enak sendirian. Kakak menunjuk-nunjuk mengalami halusinasi lihat
saya sudah meninggal tapi hidup lagi. P : Memperhatikan respon pasien
Itu dia !!
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena belum K melihat kakaknya dan mencoba Dengan diam therapeutik, klien
K : Memandang ke halaman menemukan pertanyaan yang tepat menceritakannya pada P merasa didengarkan dan bercerita
untuk K tentang keadaannya
K : Kakak saya orangnya sukses, K : Menunjuk ke halaman dan P menemukan adanya flight of ideas K teringat kondisi keluarganya
sayang mati, anak saya tujuh belas nyerocos dan berpikir tentang faktor penyebab
semuanya di Jerman. P : Memperhatikan
P : Bapak Ong sudah berkeluarga? P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang terkait K membayangkan keadaan Waham kemungkinan terjadi karena
K : Memandang kosong ke halaman kata-katanya tadi keluarganya menarik diri
K : Anak saya di Jerman dan di K : Menunduk sambil nyerocos
Peking. Saya profesor, ngajar di UI, P : Memperhatikan P menemukan adanya kemungkinan K menikmati waham yang
bolak-balik dari Bandung ke Jerman. waham kebesaran pada pasien dirasakannya
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan harapan pasien K membayangkan ank-anaknya Diam therapeutik akan membantu
K : Menunduk akan lebih terbuka tetang dirinya pasien mengungkapkan perasaannya
pada perawat
P menemukan adanya fligt of ideas
K : Keadaan diluar perang, Ong K : Berbisik pada P dengan nada K sedih tentang anaknya
pusing mikirin biaya anak-anak, pada sedih
kuliah. P : Mendengarkan dengan serius
P : Pak Ong, kegiatan bapak sehari- P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan pembicaraan K teralih karena pertanyaan baru Pengalihan agar klien tidak larut
hari ngapain saja Pak ? K : Menoleh P terkait waham dalam waham dan halusinasinya

K : Mandi, makan ehm…ya itu. K : Menggaruk-garuk kepalanya P merasa senang karena pasien bisa K bingung tentang yang dilakukannya
P : Memperhatikan respon K beralih sehari-hari
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data lebih dalam K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
K : Menunduk mendapatkan lebih banyak data terkait
P menemukan lagi adanya masalah klien
K : Baca-baca buku. Saya kan K : Menoleh P kemungkinan waham K merasa dirinya harus rajin belajar
profesor. P : Memperhatikan
P : Bapak Ong betah tinggal di P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K dari K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak larut
sini?Suasananya enak ya! K : menunduk waham pada waham dan halusinasinya pada
fase interaksi ini
K : Betah. K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat mengalihkan K berusaha menjawab sekenanya
P : memperhatikan perhatian pasien
P : Tentunya keluarga Bapak Ong P : Memandang K sambil tersenyum P ingin mengkaji keterlibatan K berusaha mengingat keluarganya Keluarga merupakan support sistem
suka menjenguk kesini. K : Menoleh P keluarga terhadap perawatan K bagi klien sehingga harus dikaji
keterlibatannya
K : Menunduk lagi K ingat terhadap keluarganya
K : Sebulan sekali. P : Memperhatikan respon K P senang mendapatkan jawaban K

P : Kalau Pak Ong suka pulang juga P : Memandang K P mengkaji hubungan K dengan K mengingat hubungannya dengan Berada di lingkungan keluarga akan
ya? K : Menunduk keluarganya keluarga membuat klien melihat realitas
menyenangkan atau malahan stressor
K : Ya, sebulan sekali juga K : Menoleh P dan tersenyum P senang mendapatkan jawaban sesuai K senang membayangkan pulang
P : Memperhatikan pertanyaan
P : Kalau di rumah, ngapain aja Pak P : Memandang K sambil tersenyum P berusaha mengkaji aktivitas K di K mengingat aktivitasnya di rumah Aktivitas di rumah merupakan data
Ong K : Menoleh P lalu melihat ke rumah pantas tidaknya pasien dilibatkan
halaman dalam keluarga

K : Memandang P K menikmati waham yang dialaminya


K : Yah, tidur dan baca-baca buku P : Memperhatikan respon K P menemukan pengulangan terhadap
penelitian. Profesor harus banyak waham pada K
baca.
P : Suka ngobrol nggak dengan P : Memandang K P mengkaji peran keluarga terhadap K K mengingat aktivitasnya di rumah Menarik diri membuat K asyik
keluarga K : Menunduk dengan dunianya sendiri
P mendapatkan data menarik diri pada K menganggap ngobrol mengganggu
K : Enakan diem, soalnya K : Menunduk K wahamnya
mengganggu saya baca buku P : Memperhatikan
P : Bagaimana perasaan Pak Ong P : Memandang K P mengalihkan topik bahasan K bingung dengan pertanyaan yang Pengalihan agar K tidak larut dengan
sekarang? K : Menunduk diberikan wahamnya

K : Saraf, sakit saraf. Kakak saya K : Menggaruk-garuk kepala P bingung harus ngobrol tentang apa K menjawab tentang keadaannya
hidup lagi, itu dia. P : Memperhatikan lagi

P:- P : Memandang halaman P memikirkan topik lain yang terkait K merenungkan keadaannya Diam berguna untuk memikirkan
K : Ikut memandang halaman interaksi selanjutnya
P kaget karena kembali menemukan
K : Dia sukses. K : Menunjuk ke halaman adanya halusinasi pada K K menikmati halusinasi lihatnya
P : Kaget dan memperhatikan respon
K

P : Pak Ong, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I karena K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K dapat
berkenalan, masih inget nggak nama K : Menoleh sudah cukup banyak data yang terkaji mengingat nama P sehingga nantinya
saya? terjalin trust
P senang karena K ingat nama P
K : Made K : Memandang P dan tersenyum K mengingat-ingat nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement pada K K senang diberikan reinforcement Kontrak berikutnya harus ditentukan
ngobrol dengan pak Ong. Bagaimana K : Menoleh dan tersenyum dan harus mendapatkan persetujuan
kalau selesai makan kita ngobrol lagi? klien agar klien ingat terhadap
Sebentar saja kok, yach cukup 20 kontrak
menit saja.
P senang karena K mau menentukan K ikut menentukan kontrak
K : Boleh K : Tersenyum kontrak berikutnya
P : Tersenyum

P : Nah kalau Pak Ong setuju, nanti P : Memandang K P menentukan topik dan aktivitas K memikirkan tentang kegiatan yang Kegiatan yang akan dilaksanakan
kita ngobrol tentang perasaan Pak K : Menunduk pada kontrak berikutnya ditawarkan harus mendapat persetujuan K
Ong terhadap keluarga Pak Ong. sehingga bila K keluar dari kegiatan
Sekalian saya periksa tekanan dimaksud, bisa diingatkan tentang
darahnya ya. batasan kegiatan sesuai kontrak

K : Ya, ya…. K : Mengangguk P senang karena K setuju dengan K setuju tentang kegiatan yang akan
P : Tersenyum kegiatan yang akan dilaksanakan dilaksanakan

P : Terimakasih atas kesediaan Pak P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya pada P Salam penutup merupakan akhir fase
Ong ngobrol dengan saya, selamat mengulurkan jabat tangan yang harus dilakukan untuk mencegah
sore K : Menoleh, menjabat tangan P tidak percaya pada klien
K menyambut salam P
K : Sore. K : Tersenyum lalu menunduk P senang karena K mau berinteraksi
P : Tersenyum dengan P

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi
lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses
interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai