Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA


BERENCANA (KB)
DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS TANRALILI
KABUPATEN MAROS
PERIODE SEPTEMBER – JANUARI 2019

ASI EKSKLUSIF

A. LATAR BELAKANG
Masyarakat pekerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting
sebagai pelaku dan tujuan pembangunan, dimana dengan berkembangnya IPTEK
dituntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mempunyai
produktivitas yang tinggi hingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan daya saing
di era globalisasi.
Untuk meningkatkan kualitas SDM, dimulai sejak janin dalam kandungan,
masa bayi, balita, anak-anak sampai dewasa. Pemberian Air Susu lbu (ASI) pada bayi
merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi
penerus bangsa. ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi.
Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bemilai gizi tinggi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat-
zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara
ibu dan bayinya.
Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal
baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat
terlaksana dengan benar. Sehubungan dengan hal tersebut telah ditetapkan dengan
Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
secara eksklusif pada bayi Indonesia. Program Peningkatan Pemberian ASI (PPASI)
khususnya ASI eksklusif mempunyai dampak yang luas terhadap status gizi ibu dan
bayi. Ini juga mengacu pada resolusi World Health Assembly (WHA.2001). Disitu
dikatakan, untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan optimal, bayi
harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya untuk kecukupan
nutrisi bayi mulai diberi makanan pendamping ASI yang cukup dan aman, dengan
pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-
garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya (Baskoro, 2008). ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan
yang dapat mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf
(Rosita, 2008). ASI merupakan makanan utama bagi bayi.

B. PERMASALAHAN Dl MASYARAKAT
Pemberian ASI di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya. Upaya
meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang memiliki bayi khususnya ASI
eksklusif masih dirasa kurang. Permasalahan yang utama adalah faktor sosial budaya,
kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang
belum sepenuhnya mendukung PP-ASI, gencamya promosi susu formula dan ibu
bekerja.
Berdasarkan data puskesmas Getengan jumlah bayi yang membutuhkan ASI
eksklusif sebanyak 831 bayi, sedangkan faktanya yang mendapatkan ASI eksklusif
hanya sekitar 499 bayi di tahun 2016. Jika meninjau target yang dibuat oleh
puskesmas Getengan tahun 2016, seharusnya terdapat minimal 558 bayi yang
mendapat ASI eksklusif, berarti pencapaian program ini hanya 89,42%, padahal
diharapkan semua bayi mendapatkan ASI eksklusif, mengingat sangat banyak
manfaat yang diperoleh dari pemberian ASI eksklusif.

C. PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas. maka kami
bermaksud mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi ASI eksklusif. Adapun
materi yang disampaikan pada penyuluhan ini, meliputi pengertian ASI, pentingnya
ASI dan keuntungan pemberian ASI.

D. PELAKSANAAN
Sebelum penyuluhan, terlebih dahulu dilakukan pendataan terhadap ibu-ibu
khususnya yang memiliki bayi berusia dibawah 6 tahun atau baru saja melahirkan di
setiap posyandu. Kemudian semua ibu-ibu tersebut dipanggil untuk berkumpul di
puskesmas Getengan untuk dilakukan penyuluhan ASI eksklusif. Penyuluhan ASI
eksklusif dilaksanakan pada hari 15 November 2018 di Puskesmas tanralili.
Penyuluhan ini diikuti oleh ibu-ibu yang datang sebagai perwakilan dari seluruh
posyandu. Penyuluhan ini dibawakan dengan metode bincang-bincang disertai tanya
jawab kepada peserta penyuluhan. Warga terlihat antusias selama penyuluhan dan
sesi diskusi dilakukan.

E. EVALUASI
1. Kesimpulan
Penyuluhan tentang ASI eksklusif pada ibu-ibu di puskesmas getengan telah
berjalan dengan lancar, hal ini terlihat dari antusiasme warga saat mengikuti
penyuluhan. Dengan demikian diharapkan melalui penyuluhan ini dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya ASI eksklusif sehingga
dapat meningkatkan angka kesehatan bayi terutama status gizi dan tumbuh kembang
bayi.
2. Saran
Mengingat tingginya angka kelahiran bayi tiap tahun di Kabupaten Maros
kec. Tanralili maka kegiatan penyuluhan mengenai penggunaan ASI eksklusif harus
dilaksanakan secara berkesinambungan agar pemahaman masyarakat tentang
pentingnya penggunaan ASI eksklusif semakin luas sehingga dapat menurunkan
angka kesakitan bayi tiap tahun.

Anda mungkin juga menyukai