Anda di halaman 1dari 27

KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ANESTESI REFERAT


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Februari 2017

Keseimbangan Elektrolit

OLEH :
Ian Astarina Masud
111 2015 1093

SUPERVISOR:
dr. Faisal Sommeng, Sp. An

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU ANESTESI
2017
PENDAHULUAN
Elektrolit adalah senyawa bermuatan (ion) positif
atau negatif.
Gangguan elektrolit yang mengancam jiwa
sering terdapat pada penderita yang sakit berat
meliputi gangguan keseimbangan kadar kalium,
natrium, calsium, magnesium dan fosfat.
Cairan tubuh dibedakan atas cairan ekstrasel dan intrasel. Cairan ekstrasel meliputi
plasma dan cairan interstisial.
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Natrium
- kation terbanyak dalam cairan ekstrasel
- mencapai 60 mEq per kilogram berat.

Nilai rujukan kadar natrium pada:

- serum bayi : 134-150 mmol/L

- serum anak dan dewasa : 135-145 mmol/L

- urine anak dan dewasa : 40-220 mmol/24 jam

- cairan serebrospinal : 136-150 mmol/L

- feses : kurang dari 10 mmol/hari


Hiponatremia

Kadar natrium Paling sering


plasma <135 ditemukan dalam
mmol/L praktik klinis

Dari gejala ringan


sampai
mengancam
nyawa
penyebab hyponatremia
Intake >> output
Primer: gagal ginjal kronis, ginjal akut
SIADH
Neuroendokrin: adrenal dan hipofisis
Dengan edema: gagal jantung kongestif, hati
sirosis, toksemia pada kehamilan
Osmotik: hiperglikemia berat
Obat - obatan
Gangguan extrarenal
diare, muntah, perdarahan berat, keringat
berlebihan
PSEUDOHYPONATREMIA

HIPOVOLEMIK HYPONATREMIA EUVOLEMIK

HYPERVOLEMIK
Tatalaksana
Atasi penyakit dasar
Hentikan setiap obat yang meyebabkan hiponatremia
sudah berlangsung lama perlahan-lahan,
akut lebih agresif. (Hindari koreksi berlebihan)
asimtomatik 12 mEq /L dalam 24 jam.
Simptomatik 1-1,5mEq/L/jam sampai gejala mereda

Jumlah Na (mEq) = [125 mEq/L Na serum actual mEq/L] x TBW


TBW = 0.6 x BB (kg)
Hypernatremia
Peningkatan konsentrasi natrium serum lebih dari
145 mEq / L).

Tanda-tanda klinis dan gejala :


- hipertensi,
- peningkatan volume cairan ekstrasel
- peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel
penyebab hypernatremia

Penyebab hipernatremia Penyakit terkait

- Intake air yang kurang dengan - Diabetes insipidus, gagal ginjal, diuretik
abnormalitas ekskresi ginjal loop

- intake air yang kurang, dengan


ginjal normal - keringat berlebihan; diare (anak-anak)

- asupan berlebihan natrium dengan


asupan air terbatas - keracunan
Tatalaksana

Deplesi volume pemberian normal saline . Selanjutnya deficit


air bisa dikoreksi dengan dextrose 5% atau NaCl hipotonik.

Kelebihan volume diuresis, atau jika perlu dialysis. Kemudian


dextrose 5% diberikan untuk menggantikan deficit air.

deficit air diberikan dalam 24 jam pertama, dan sisa deficit


bisa dikoreksi dalam 1 atau 2 hari untuk menghindari edema
serebral
Deficit air tubuh dapat ditaksir dengan
menggunakan :

Deficit = (air tubuh yang dikehendaki) (air


tubuh sekarang)
Air tubuh yang dikehendaki = (Na serum yang
diukur)-(air tubuh sekarang/Na serum normal)
Air tubuh sekarang = 0.6 x BB actual
KALIUM

- Sekitar 98% di dalam cairan intrasel.


- orang dewasa berkisar 50-60 per kilogram berat badan (3000-
4000 mEq).
- pada wanita 25% < laki-laki dan
- pada orang dewasa 20% < anak-anak.

- serum bayi : 3,6-5,8 mmol/L

- serum anak : 3,5-5,5 mmo/L

- serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L

- urine anak : 17-57 mmol/24 jam

- urine dewasa : 40-80 mmol/24 jam

- cairan lambung : 10 mmol/L


Hypokalemia
- Ditandai dengan kadar kalium di bawah 3,5 mEq /
L

Tanda-tanda klinis dan gejala yang berhubungan :


neuromuskuler

gastrointestinal

ginjal
penyebab hypokalemia
Presentasi Potensi Penyebab
Peningkatan ekskresi tumor Aldosteron
Penyakit ginjal kronis
ketoasidosis diabetik
Diare
diuresis Postobstructive
Muntah
kurangnya asupan gangguan kalium bebas
kurangnya potassium
anoreksia berkepanjangan
distribusi ulang keracunan Barium
Terapi -adrenergik atau intoksikasi
Hipertiroidisme
gangguan Insulin
alkalosis metabolik
Sindrom refeeding peningkatan
ekskresi
Tatalaksana
Hyperkalemia
kadar kalium dalam darah > 5 mEq / L.

Manifestasi klinis :
- efek neuromuscular
- perubahan EKG
- Hiperkalemia berat > 6,5 mEq per L [6,5 mmol
per L]) menyebabkan kelemahan otot,
kelumpuhan, jantung berdebar-debar, dan
parestesia.
Presentasi Potensi Penyebab
Penurunan ekskresi urin (yang Anuria atau gagal ginjal oliguri
paling umum) Chylothorax dengan drainase
pleura
Obat-obatan
Hypoadrenocorticism
Ruptur kandung kemih
Obstruksi Saluran Kencing
Cacing cambuk, salmonellosis,
ulkus duodenum

Perpindahan cairan dari


intraselular kerusakan jaringan akibat trauma,
reperfusi cairan ke ekstraseluler
Asidosis metabolik
Non spesifik -blocker (misalnya,
propranolol)

Pseudohyperkalemia Trombositosis
Tatalaksana
Mengenali dan mengobati penyakit yang dasarnya
hentikan obat yang menimbulkan hyperkalemia
pembatasan intake kalium
Kalsium
IV

Sodium darura Insulin


bikarbon dan
at t Glukosa

Agonis
Beta
Inhalasi
Kalsium
- untuk kontraksi otot, - transmisi impuls saraf,
- sekresi hormone, - pembekuan darah,
- pembelahan sel, - pergerakan sel
- penyembuhan luka.

Kelainan yaitu:
Hipokalsemia (Kalsium total < 8,5 mg/dl [ 2,12
mmol/l]) kalsium terionisasi <1,0 mmol/l)
Hiperkalsemia (Kalsium total > 11 mg/dl[ > 2,75
mmol/l]), Kalsium terionisasi >1,3 mmol/l)
Manifestasi Klinik
Hipokalsemia :
Hiperkalsemia:
- bradikardi - Hipertensi
- aritmia
- gagal jantung - iskemi miokard,
- insensitivitas digitalis - Aritmia
- interval QT dan ST yang
memanjang - bradikard
- Manifestasi pada - Hipotensi
neuromuscular berupa
kelemahan, spasme otot, - Kelemahan
laringospasm, -depresi mental,
hiperefleks,
kejang tetani dan -Gejala pada
parestesi. gastrointestinal
Penyebab yang mendasari
Penyebab Hypokalsemia
Hipoparatoidisme Pancreatitis Calcium
chelator
Sepsis Malabsorbsi
Hipomagnesemia
Kebakaran Penyakit Hati Transfusi
masif
Rhabdomyolisis Penyakit Ginjal
Penyebeb
Hiperkalsemia
Hiperparatiroidisme Kelebihan intake vitamin A
atau vitamin D
Keganasan Thirotoksikosis
Imobilisasi Penyakit Granulomatosa
Tatalaksana
Hipokalsemia
- berat dengan gejala simptomatik ,
berikan kalsium 100 mg iv selama 5-10
menit 0,3-2,0 mg/kg/jam.
- Jika stabil jalur enteral.

- Efek bila berlebihan antara lain :


- hiperkalsemia, - bradikardia,
- mual/muntah, -flushing
Hiperkalsemia
Atasi penyakit dasar.
Normal saline kecukupan perfusi
jaringan dan aliran darah ginjal.
hidrasi adekuat loop diurestic
selanjutnya meningkatkan output kalsium
ginjal
Daftar Pustaka
Yaswir rismawati, Ferawati ira. Fisiologi dan gangguan Keseimbangan natrium,
kalium dan klorida serta pemeriksaan laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas.
Fakultas Kedokteran Andalas ; 2012. Hal 80-86
Ognibene Frederick. Management of Life Threatening Electrolyte and Metabolic
Disturbances. Fundamental Critical Care Support. 4th edition. United State of
America;2007.p.1-13
Pohl Hana R, Wheeler John S, Murray H.E. Sodium and Potassium in Health
Disease. Chapter 2nd. Springer Science. United State Ameriva ; 2013. p.29-47
Spasovski G, Vanholder R, Allolio B et al. Clinical Practice Guideline on Diagnosis
and Treatment of Hyponatremia. European Journal of Endocrinology. Nephrology
Dialysis Transplantation ;2014.p.1-39
Graber Mark A, Darmawan Iyan. Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik.
Farmedia. Edisi 3 Jakarta ; 2010.p.25-53.
Odunayo Adesola. Management of Potassium Disorders. Clinicians Brief.
University of Tennessee ; 2014.p.69-72
Viera Anthony J, Wouk Noah. Potassium Disorder : Hypokalemia and
Hyperkalemia. American Academy of Family Physicians. Vol 92 th . United State of
America ; 2015.p. 487-495
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai