Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS TANRALILI
KABUPATEN MAROS
PERIODE SEPTEMBER-JANUARI 2019

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI MASYARAKAT

I. LATAR BELAKANG

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh departemen kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan milenium
2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan
oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium Development Goals.
Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak
berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi yang sehat hanya
dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat serta merubah
perilaku tidak sehat menjadi perilaku hidup sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dipraktekkan
oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat
harus diterapkan dalam setiap kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja termasuk di
dalam lingkungan rumah tangga dan tempat tinggal karena perilaku merupakan sikap dan
tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya. PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.
PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan
salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan

1
kesehatan. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan
untuk mencapai “rumah tangga sehat”.
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah
tangga yaitu :
a. persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. memberi bayi asi eksklusif
c. menimbang bayi dan balita
d. menggunakan air bersih
e. mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. menggunakan jambat sehat
g. memberantas jentik di rumah
h. makan buah dan sayur setiap hari
i. melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. tidak merokok dalam rumah

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT


Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan kondisi penyehatan
lingkungan di suatu wilayah yang mana perlu penyadaran pada diri masing-masing
individu untuk berperilaku sehat demi menjamin kondisi kesehatan masyarakat pada
lingkungannya.
Pada dasarnya PHBS berada di lima tatanan yakni: (1) tatanan rumah tangga, (2)
tatanan sekolah, (3) tatanan tempat kerja, (4) tatanan tempat umum, dan (5) tatanan
fasilitas kesehatan.
Berdasarkan data pada puskesmas getengan yang mencakup 17 Lembang
mengenai PHBS dirumah tangga dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

2
Lembang Jumlah RT PHBS Jumlah Total RT Persentase PHBS
Buntudatu 88 210 41,90
Buntudangti 51 145 35,10
Gasing 88 145 60,69
Kepe 122 211 57,87
Lemo 98 180 54,44
Marinding 110 206 53,39
Patengko 73 206 35,44
Pakala 54 181 29,83
Palipu 125 231 54,11
Randanan 61 231 26,40
Rantedada 90 231 38,96
Rantekalua 103 231 44,58
Simbuang 79 211 37,44
Tampo 38 134 28,35
Tengan 99 187 52,94
Uluway Barat 56 185 30,27
Uluway Timur 42 184 22,83
Total 1377 3309 41,61

Dari data diatas didapatkan data bahwa dari 3309 Rumah Tangga yang terdapat di
17 Lembang wilayah puskesmas Getengan, hanya 1.377 Rumah Tangga yang melakukan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yakni sekitar 41,61%. Lembang yang paling tinggi
jumah rumah tangga yang melakukan PHBS yakni Lembang Gasing 60.69% dan yang
paling rendah jumlah rumah tangga yang melakukan PHBS yaitu Lembang Uluway
Timur, yakni hanya sekitar 22.83%. Jika melihat sasaran yang ingin dicapai yaitu sekitar
2482 Rumah Tangga pada tahun 2016, berarti hanya sekitar 55,47% yang mencapai
target.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di cakupan wilayah Getengan masih rendah,
padahal jika kita telah menerapkan 10 perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Rumah

3
Tangga, maka kita akan memperoleh berbagai manfaat, baik dalam lingkup rumah tangga
maupun dalam masyarakat.

Manfaat bagi Rumah Tangga:


~ Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
~ Anak tumbuh sehat dan cerdas.
~ Anggota keluarga giat bekerja.
~ Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

Manfaat bagi Masyarakat:


~Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
~Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah masalah kesehatan.
~Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
~Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-
lain.

III. PEMILIHAN INTERVENSI


Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami bermaksud
mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi Perlaku Hidup Besih dan Sehat di
Rumah Tangga. Adapun materi yang disampaikan pada penyuluhan ini, meliputi: defenisi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga, tujuan PHBS, akibat jika tidak menerapkan PHBS di rumah tangga, dan
manfaat penerapan PHBS di rumah tangga.

IV. PELAKSANAAN
Penyuluhan PHBS, dilaksanakan pada hari 28 September 2018 di Puskesmas
Tanralili. Penyuluhan ini diikuti oleh pasien-pasien dan petugas puskesmas. Penyuluhan
ini dibawakan dengan metode penyampaian lisan materi "Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di rumah tangga" dengan menggunakan flipchart dan disertai diskusi dalam
bentuk tanya jawab kepada peserta penyuluhan. Warga terlihat antusias selama
penyuluhan dan sesi diskusi dilakukan.
4
V. EVALUASI
l. Kesimpulan
Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga yang
dilaksanakan di Puskesmas Getengan berjalan dengan baik dan lancar. Masyarakat
terlihat sangat antusias dan memberi respon baik terhadap pemaparan materi. Tetapi
berdasarkan data-data yang didapatkan di seluruh wilayah Lembang cakupan kerja
Puskesmas Getengan, jumlah rumah tangga yang melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat masih cukup rendah, yakni hanya sekitar 41,61%. itu berarti bahwa puskesmas
sebagai tempat pelayanan primer dimana fungsi promotif dan preventif terhadap penyakit
masih harus ditingkatkan. Penyuluhan harus tetap ditingkatkan, mulai dari petugas
kesehatan di puskesmas, kader-kader yang ada dilapangan, maupun seluruh masyarakat
harus turut aktif demi mewujudkan 10 perilaku hidup bersih yang sehat secara benar,
khususnya di lingkungan rumah tangga.
2. Saran
Untuk dapat mewujudkan Rumah Tangga Sehat, diperlukan kerja sama dari
berbagai pihak baik itu oleh kader-kader kesehatan, pemerintah, maupun masyarakat.
Peran yang dapat dilakukan oleh kader untuk meningkatkan kesadaran mengenai PHBS
di rumah tangga adalah :
 Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya dengan
menggunakan Kartu PHBS atau Pencatatan PHBS di Rumah Tangga pada
buku kader.
 Melakukan pendekatan kepada kepala desa, lurah dan tokoh masyarakat
untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
 Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga ke seluruh rumah tangga yang ada di
desa dan kelurahan melalui kelompok dasawisma.
 Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan
perorangan, penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan
masyarakat.
 Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya Rumah
Tangga Sehat.
 Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga sehat di wilayahnya
setiap tahun melalui pencatatan PHBS di Rumah Tangga.

Anda mungkin juga menyukai