Anda di halaman 1dari 50

Basic Hypnotherapy

Certified Hypnotist (CH) Student Manual

The Indonesian Board of Hypnotherapy


Ver. Jun 2015
Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Disclaimer
 Student Manual “Basic Hypnotherapy” ini merupakan buku panduan bagi peserta
pelatihan “Basic Hypnotherapy” yang diselenggarakan oleh The Indonesian Board
of Hypnotherapy (IBH) melalui para Certified Instructor (CI) dengan lisensi
pengajaran dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).

 Buku ini dilindungi oleh Hak Cipta dan tidak diperkenankan didistribusikan tanpa
ijin tertulis dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).

 Buku ini tidak disarankan untuk dipergunakan sebagai bahan acuan bagi siapapun
yang ingin mempraktekkan isi buku ini tanpa melalui pelatihan resmi yang
diselenggarakan oleh The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH). Seluruh
resiko yang terjadi akibat penggunaan buku ini tanpa melalui pelatihan resmi yang
diselenggarakan oleh The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) adalah bukan
menjadi tanggung jawab dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).

 Tidak diperkenankan untuk mengubah, mengurangi, menambahkan isi dari buku


ini.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) i


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Daftar Isi
Disclaimer i
Daftar Isi ii
ISBN iii

Kata Pengantar 1
Objective 3
The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 4
Daftar Istilah 7
Pemodelan Kesadaran Manusia 8
Formal Hypnosis 11
Hypnotisability 14
Suggestibility 15
Hypnotic Training 18
Suggestibility Test 19
Waking Hypnosis 24
Struktur Hypnosis Lengkap 25
Induction Dasar 27
Hypnotherapy Sederhana 29
Stage Hypnotism 31
Depth Scale 32
Hypnotic Power 33
Hypnosis Script 34
Hypnosis Dan Brainwave 35
Self Hypnosis 36
Penutup 37

Lampiran : Standard Script Book

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) ii


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Basic Hypnotherapy
Certified Hypnotist (CH) Student Manual

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang


Diterbitkan pertama kali oleh :
The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH)
Jakarta, Maret, 2015
ISBN : 978-602-72348-0-2

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi


buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Kutipan Pasal 72 :
Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002)
1. Barangsiapa dengan sengaja tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan / atau
denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau dipidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) iii


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Kata Pengantar
Hypnosis atau hipnotis adalah suatu gejala alami sehari-hari, suatu fenomena
psikologis biasa yang pernah dialami setiap orang. Setiap orang nyaris secara tidak
sengaja pernah melakukan praktek hipnotis alamiah, setidaknya menerapkan
pemberian sugesti kepada orang lain, dan tentu saja sebaliknya setiap orang dapat
dipastikan pernah memasuki keadaan Hypnosis atau dalam bahasa populer sering
disebut dengan istilah Trance.
Pada hari ini Hypnosis sebagai sebuah pengetahuan, sebenarnya hanya mengangkat
kembali fenomena keseharian tersebut, membuatnya memiliki struktur, sehingga
menjadi mudah untuk dipelajari, dipahami, dan dipraktekkan, dengan kata lain
membuat keadaan Hypnosis relatif dapat dikondisikan setiap saat sesuai dengan
kebutuhan.
Pengetahuan Hypnosis telah melalui perjalanan yang sangat panjang, dan
mengalami berbagai metamorfosa, sebelum mencapai format moderen dan ilmiah
seperti pada hari ini.
Fenomena Hypnosis di masa silam sangat lekat dengan budaya Trance yang terdapat
di berbagai wilayah kebudayaan, antara lain di Mesir, India, Yunani, Roma, dan tentu
saja terutama di berbagai negara timur. Di wilayah-wilayah ini budaya Trance lekat
dengan upacara-upacara keagamaan dan juga ritual-ritual penyembuhan, sehingga
tentu saja sangat lekat pula dengan nuansa magis dan mistis.
Pengetahuan tentang Trance moderen, dapat dikatakan dipelopori untuk pertama
kalinya oleh Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) seorang dokter berkebangsaan
Austria, dengan teorinya “Animal Magnetism”, dan melahirkan suatu teknik untuk
menghasilkan kondisi Trance yang dikenal dengan istilah Magnetism, atau
Mesmerism.
Selanjutnya, James Braid (1796 – 1860), seorang dokter Skotlandia yang berpraktek
di Manchester, mencoba menguji teori “Animal Magnetism” dari Mesmer, dan ternyata
ia menemukan bahwa Trance sama sekali tidak terkait dengan teori Animal
Magnetism, melainkan murni merupakan reaksi dari suatu kekuatan sugesti. Oleh
karena itu James Braid pada tahun 1842 menerbitkan buku yang berjudul :
"Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With
Animal Magnetism."
James Braid menduga bahwa Trance terkait dengan keadaan “Nervous Sleep”, oleh
karena itu ia mengutip nama Dewa Tidur dalam mitologi Yunani untuk menamakan
fenomena ini, yaitu Hypnosis (yang berasal dari kata Hypnos). Mulai saat inilah
pengetahuan tentang fenomena Trance moderen disebut dengan istilah Hypnosis.
Pada tahun 1847, James Braid menemukan beberapa fenomena utama dari
Hypnotism (segala sesuatu yang terkait dengan Hypnosis), antara lain : Catalepsy,
Anaesthesia, dan Amnesia, yang ternyata dapat diproduksi tanpa perlu adanya proses

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 1


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

“tidur”. Menyadari mun-


culnya fenomena ini,
Dr. James Braid is regarded by many
James Braid berniat as the 'Father of Hypnosis' for he was
untuk mengubah istilah the man who coined the term
“Hypnosis” yang telah
diperkenalkannya kepa-
"hypnosis" – because he made a
da umum, akan tetapi mistake.
sudah terlambat, kare-
na istilah ini sudah kepalang sangat populer di penjuru Eropa.
Karena telah melahirkan istilah “Hypnosis”, walaupun merupakan istilah yang tidak
terlalu tepat, maka James Braid dianggap sebagai “The Father of Modern Hypnosis”.
Hypnosis terutama Hypnotherapy, pada hari ini telah mengalami perubahan format
dan pendekatan yang benar-benar berbeda dibandingkan kala pertama kali
diperkenalkan. Salah satu tokoh yang dianggap peletak dasar dari Hypnotherapy
moderen adalah Dr. Milton Hyland Erickson (1901 – 1980), seorang Psikiater dari
USA, yang memiliki spesialisasi di bidang Medical Hypnosis dan Family Therapy.
Milton Erickson adalah pendiri dari American Society for Clinical Hypnosis. Milton
Erickson juga banyak memberikan pengaruh ke berbagai pengetahuan lainnya,
antara lain : Brief Therapy, Strategic Family Therapy, Family Systems Therapy,
Solution Focused Brief Therapy, dan Neuro-Linguistic Programming (NLP).

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 2


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Objective
Pelatihan “Basic Hypnotherapy” menetapkan tujuan (objective) agar para peserta
pelatihan :
 Memahami struktur dan mekanisme proses Hypnosis dengan referensi Western
Hypnotism yang berbasiskan pengetahuan psikologi.
 Memahami penerapan Hypnosis terhadap diri sendiri (Self Hypnosis) dan terhadap
orang lain.
 Memahami aplikasi utama dari Hypnosis, yaitu : Stage Hypnotism dan
Hypnotherapy sederhana.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 3


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

The Indonesian Board of


Hypnotherapy (IBH)

IBH adalah suatu organisasi Hypnotherapist yang terbesar di Indonesia, bahkan Asia,
karena telah memberikan sertifikasi kepada lebih dari 15.000 orang praktisi (data per
tahun 2015). IBH pada Tahun 2002.
IBH merupakan partner dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk
standardisasi Batra yang tengah disusun oleh pihak Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Dalam rangka mensosialisasikan metode Hypnotherapy kepada masyarakat luas, IBH
didukung oleh para IBH Certified Instructor (CI) yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia, dan juga di beberapa negara Asean.
Masyarakat luas yang ingin memperoleh pengetahuan Hypnotherapy dapat
bergabung di berbagai pelatihan resmi IBH yang diselenggarakan oleh para IBH
Certified Instructor (CI).
Para Certified Hyppnotherapist (IBH) juga tersebar di berbagai kota di Indonesia, dan
dapat memberikan layanan Hypnotherapy kepada masyarakat luas yang
membutuhkannya.
Seluruh aktivitas IBH, program pelatihan, database anggota seluruh tingkatan dapat
dilihat di website resmi IBH yang beralamatkan di : www.IBHCenter.org

Sistem Pengajaran Hypnotherapy IBH


Hypnosis dan Hypnotherapy pada saat ini sudah dapat dipelajari di berbagai pelatihan
dalam format Seminar dan Workshop dalam format yang sangat moderen, bahkan di
beberapa Universitas, baik di luar negeri maupun di Indonesia, Hypnosis dan
Hypnotherapy mulai dimasukkan sebagai pilihan mata kuliah, terutama di disiplin
kelimuan psikologi dan psikiatri.
Pada umumnya pelatihan Hypnotherapy di luar negeri, walaupun dalam bentuk
Seminar dan Workshop, membutuhkan waktu yang relatif panjang, setidaknya di USA
dan UK berlaku standar waktu pelatihan sekitar 100 – 300 jam.
Pengajaran Hypnosis dan Hypnotherapy dalam format pelatihan terbuka dan moderen
di Indonesia dipelopori oleh The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH), melalui
pelatihan dalam format cepat (8 jam per tingkatan), yang diperkenalkan sejak tahun
2002, dan kini telah menjadi standar baru di Indonesia dan juga di beberapa negara
Asean.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 4


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Apa yang membedakan standar pelatihan 100 – 300 jam dengan standar
pelatihan 8 jam dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) ?
Dari pengalaman Team IBH dalam mengikuti dan mengamati secara seksama
berbagai format pelatihan panjang (100 – 300 jam), serta pengamatan mendalam
terhadap “gaya belajar” orang Indonesia pada umumnya, maka disimpulkan bahwa
format pelatihan panjang tidak terlalu sesuai dengan sebagian besar orang Indonesia,
sebaliknya jika disusun suatu metodologi dan pendekatan yang tepat, maka pelatihan
pendek, dan bertahap, justru dapat membuat para pembelajar Indonesia jauh lebih
menguasai pengetahuan dan ketrampilan Hypnosis dan Hypnotherapy ini.
Pada umumnya pelatihan panjang (100 – 300 jam) menggabungkan antara
pengetahuan Hypnosis dan Hypnotherapy dalam suatu pengajaran terpadu, dan
memperkenalkan berbagai teknik yang sangat banyak, padahal notabene berbagai
teknik yang ada di pengetahuan Hypnosis sesungguhnya berawal dari beberapa
teknik dasar yang sederhana yang dikembangkan menjadi banyak teknik, sedangkan
pengetahuan Hypnotherapy banyak mengadopsi pengetahuan psikologi yang telah
terlebih dahulu ada, dimana pengetahuan psikologi ini juga memiliki berbagai aliran
(paradigma) yang seringkali berbeda antara satu dan lainnya.
Oleh karena itu The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) memilih pendekatan
baru dalam pelatihan Hypnosis dan Hypnotherapy, sehingga dapat diselenggarakan
dalam waktu yang sangat pendek (8 jam per tingkatan), dengan dasar pemikiran :
Secara umum pengetahuan Hypnotherapy dapat dibagi menjadi 2 bagian utama, atau
tahapan, yaitu :
 Hypnosis
Adalah tentang segala sesuatu yang terkait dengan pengetahuan tentang
pemodelan kesadaran (Conscious Mind dan Subconscious Mind), fenomena
Trance, kekuatan sugesti, dan berbagai teknik dasar untuk membawa
seseseorang ke kondisi Trance.
Untuk memahami Hypnosis dan dapat melakukannya, termasuk menerapkannya
untuk aplikasi sederhana, antara lain : Stage Hypnotism dan Hypnotherapy
sederhana, maka hanya diperlukan waktu 8 jam, dengan catatan didukung oleh
sistem pengajaran yang sistematis dan tepat, yang berorientasi kepada praktek.
Nama generik untuk pelatihan Hypnosis di lingkungan The Indonesian Board
Hypnotherapy (IBH) adalah : Basic Hypnotherapy.
 Hypnotherapy
Adalah tentang segala sesuatu yang terkait dengan kekuatan sugesti yang dapat
menghasilkan efek terapeutik (penyembuhan), pada umumnya berbagai teknik
terapeutik ini diadopsi dari pengetahuan psikologi. Dalam dunia Hypnotherapy
terdapat setidaknya 2 pendekatan, yaitu pendekatan yang masih dipengaruhi oleh
paradigma psikologi klasik, sehingga cenderung untuk melakukan intevensi ke
masa silam, dan pendekatan yang didasari oleh paradigma psikologi positif

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 5


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

(Positive Psychology), yang lebih berorientasi ke masa depan (empowerment).


The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) memilih untuk menerapkan prinsip
pendekatan Positive Psychology, yang relatif sangat aman, dan dapat diterapkan
hanya dengan beberapa teknik Terapeutik dasar, dengan hasil yang efektif.
Untuk memahami Hypnotherapy yang menerapkan pendekatan Positive
Psychology, hanya diperlukan waktu 8 jam, tentu saja setelah seseorang mengikuti
pelatihan Basic Hypnotherapy. Sebagai suatu informasi tambahan, Dr. Milton H.
Erickson, peletak dasar Hypnotherapy moderen, merupakan salah satu
penggagas penerapan Positive Psychology dalam Hypnotherapy moderen.
Nama generik untuk pelatihan Hypnotherapy di lingkungan The Indonesian Board
Hypnotherapy (IBH) adalah : Advanced Hypnotherapy.

Jenjang Pelatihan IBH


Terdapat 3 jenjang pelatihan di The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH), yaitu :

 Basic Hypnotherapy
Pelatihan berdurasi 8 jam yang diselenggarakan oleh para IBH Certified Instructor.
Mereka yang telah mengikuti pelatihan ini dapat mengajukan sertifikasi Certified
Hypnotist (CH) ke The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).

 Advanced Hypnotherapy
Pelatihan berdurasi 8 jam yang diselenggarakan oleh para IBH Certified Instructor.
Prasyarat : telah mengikuti pelatihan Basic Hypnotherapy. Mereka yang telah
mengikuti pelatihan ini dapat mengajukan sertifikasi Certified Hypnotherapist (CHt)
ke The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).
 Training of The Trainer (TTT)
Pelatihan berdurasi 8 jam yang diselenggarakan oleh The Indonesian Board of
Hypnotherapist (IBH). Prasyarat : memiliki sertifikat IBH CHt. Mereka yang telah
mengikuti pelatihan ini akan disertifikasi sebagai IBH Certified Instructor (CI) dan
diberikan lisensi untuk mengajarkan Hypnotherapy atas nama The Indonesian
Board of Hypnotherapy (IBH).

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 6


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Daftar Istilah
Pelatihan “Basic Hypnotherapy” akan mempergunakan beberapa istilah, antara lain :
 Hypnosis
Memiliki banyak arti tergantung konteks, dapat berarti suatu keadaan (kondisi),
dapat berarti suatu kegiatan, dapat pula berarti suatu pengetahuan.
 Hypnotic
Sesuatu yang menghasilkan efek Hypnosis.
 Hypnotic State
Suatu keadaan atau situasi/kondisi dimana seseorang cenderung lebih mudah
menerima sugesti, disebut juga dengan istilah : Hipnosa, Trance.
 Hypnotherapy
Suatu aktivitas Hypnosis untuk menghasilkan efek terapeutik (penyembuhan).
 Hypnotist
Operator yang melakukan proses Hypnosis.
 Hypnotherapist
Hypnotist yang menerapkan sugesti terapeutik.
 Hypnotism
Segala sesuatu yang terkait dengan Hypnosis
 Stage Hypnotist
Hypnotist yang mengaplikasikan Hypnosis di ranah hiburan (entertaintment)
 Hipnotis / Hipnosis
Terjemahan bebas Hypnosis dalam bahasa Indonesia, tetapi memiliki aneka
makna, tergantung konteks pembahasan.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 7


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Pemodelan Kesadaran Manusia


Untuk mempermudah pembahasan pengetahuan Hypnosis, maka perlu disepakati
suatu pemodelan tertentu, terutama pemodelan dari kesadaran manusia.
Berikut ini pemodelan yang dipilih sebagai acuan untuk pembahasan materi “Basic
Hypnotherapy”.
Kesadaran manusia dapat dibagi menjadi 2 area utama yang saling berkontribusi
untuk menciptakan suatu pemikiran, reaksi, dari manusia, yaitu :
 Conscious Mind
Suatu area yang memiliki sifat kritis, analitis, logis, dan sering dianalogikan dengan
wilayah otak kiri.
Kontribusi Conscious Mind relatif kecil, beberapa buku menuliskan sekitar 10% -
12%.
 Subconscious Mind
Suatu area yang mirip dengan bank data dari manusia, berisikan berbagai
pengalaman, pengetahuan, keyakinan dasar, dsb. Area ini cenderung kurang
kritis. Subconscious Mind mirip dengan storage di sebuah komputer, yang kosong
untuk pertama kalinya, kemudian secara bertahap mulai diisi berbagai program
(software) dari luar, termasuk software yang mungkin buruk dan berpotensi
merusak (misal : virus).
Pada dasarnya terdapat 2 macam cara bagaimana suatu informasi memasuki
Subconscious Mind, pertama adalah melalui pengalaman langsung (peristiwa
apapun yang kita alami sendiri), dan kedua adalah pengalaman induktif (informasi
yang berasal dari pihak luar atau external agents). Informasi yang paling dominan
justru berasal dari pengalaman induktif, termasuk kemungkinan informasi yang
salah, yang berpotensi menjadi “imprint” (salah cetak) atau “faulty program”
(program yang salah), dan tentu sangat tidak memberdayakan. Fenomena
“imprint” banyak terjadi terutama di kisaran umur kanak-kanak ( dibawah 8 tahun).
Kontribusi Subconscious Mind relatif besar, beberapa buku menuliskan sekitar
88% - 90%.
Pemodelan kesadaran ini dapat dianalogikan seperti gunung es di lautan, dimana
bagian yang muncul dipemukaan hanya puncak yang kecil, sedangkan bagian
terbesar justru terbenam tidak terlihat.
Di bagian gunung es yang tidak terlihat inilah terpendam berbagai kekuatan besar
yang dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 8


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Bagaimana pula jika dalam


Subconscious Mind sese-
orang ternyata terdapat
banyak hal yang tidak
memberdayakan ? Apa-
kah dapat dihapus ?
Seluruh informasi yang
sudah “terlanjur” menjadi
permanen di SubCons-
cious Mind tidak dapat
dihapuskan atau dihilang-
kan. Tujuan Hypnotherapy
salah satunya adalah
melakukan proses “pe-
maknaan ulang” atau Reframing atas seluruh program negatif yang telah ada dan
berpotensi mengganggu kehidupan seseorang.

Critical Area
Subconscious Mind dilindungi oleh suatu Filter atau penyaring yang dikenal dengan
istilah Critical Area. Sesuai dengan sifat Filter, maka jika terbuka lebar, akan
mengakibatkan informasi akan masuk secara mudah ke Subconscious Mind, jika Filter
tertutup rapat, maka informasi tidak akan masuk, demikian juga jika Filter terbuka
sebagian, maka akan ada sedikit informasi yang mungkin akan berhasil memasuki
Subconscious Mind.
Informasi yang dimaksudkan adalah seluruh hal yang masuk melalui modalitas utama
manusia, atau panca indera, yang dikenal sebagai data : Visual (V), Audiotory (A),
Kinaesthetic (K), Gustatory (G), dan Olfactory (O).
Critical Area ini cara kerjanya dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain :
 Conscious Mind (analisa, logika)
 Etika, sistem nilai, keyakinan
 Situasi, kondisi
 Fokus, minat, respek, dan emosi
Sebagai ilustrasi, jika seseorang berkomunikasi dengan tokoh yang dihormatinya dan
pembicaraan menyangkut hal yang diminatinya, maka yang bersangkutan secara
otomatis akan cenderung membuka lebar Critical Area-nya.
Sebaliknya, jika seseorang berkomunikasi dengan seseorang yang tidak disukainya,
maka yang besangkutan akan cenderung menutup rapat Critical Area-nya, walaupun
informasi yang disampaikan relatif logis dan benar.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 9


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Demikian juga suatu informasi akan disikapi dengan cara yang berbeda (pembukaan
Critical Area yang berbeda) ketika disampaikan dalam situasi kondisi yang berbeda.

Bagaimana Cara Membuka Critical Area ?


Dalam konteks membuka Critical Area diri sendiri, atau dikenal dengan istilah Self
Hypnosis, maka cara yang mudah adalah dengan mengalihkan fokus ke internal.
Dalam konteks membuka Critical Area orang lain, maka Hypnosis moderen
menerapkan teknik komunikasi yang sangat persuasif atau komunikasi Hypnotic.

Komunikasi Hypnotic
Komunikasi Hypnotic merupakan esensi dari Hypnosis moderen, komunikasi tidak
saja dipandang sekedar mengekspesikan rangkaian kalimat verbal, melainkan
melibatkan berbagai unsur holistik, yang akan mengakibatkan efek Hypnotic, antara
lain :
 Struktur bahasa dan gaya bahasa
 Intonasi dan bahasa tubuh (disebut juga sebagai Analogue Marking)
 Appearance (penampilan)
 Dan berbagai hal lain yang dapat mempengaruhi modalitas (VAKGO)
Gaya bahasa dalam Hypnosis secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2
bagian besar, yaitu :
 Authoritarian
Gaya bahasa otoriter, bersifat perintah. Biasa diterapkan terhadap mereka yang
secara mental dan sosial berada di subordinate. Gaya bahasa Authoritarian biasa
diterapkan di aplikasi Stage Hypnotism.
 Permissive dan Cooperative
Gaya bahasa dengan nuansa kesetaraan dan kerjasama. Biasa diterapkan di
aplikasi Hypnotherapy.

Manakah Gaya Bahasa Yang Paling Efektif ?


Keduanya efektif jika dipergunakan dalam situasi dan kondisi yang tepat.
Dari penjelasan di atas, gambaran Hypnosis moderen, adalah suatu seni komunikasi
persuasif, menerapkan seluruh unsur komunikasi Hypnotic, yang bertujuan untuk
membuka Critical Area.
Secara umum komunikasi Hypnotic disebut pula sebagai Sugesti.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 10


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Formal Hypnosis
Dari penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sederhana bahwa seluruh proses komunikasi antar manusia pasti secara langsung
atau tidak langsung merupakan peristiwa Hypnosis, terutama ketika suatu informasi
dapat dengan mudah diterima oleh sisi Subconscious Mind orang lain.
Para Communicator handal, seperti : Sales, Negosiator, Spiritual Leader, Occult
Leader, telah menerapkan prinsip Hypnosis secara efektif, walaupun mereka mungkin
tidak mempelajarinya.
Hypnosis alamiah yang dilakukan oleh para Communicator handal dikenal dengan
istilah Informal Hypnosis, atau Indirect Hypnosis, yaitu secara alami mereka dapat
membuat Critical Area orang lain menjadi tidak lagi kritis, melalui pola komunikasi
yang sangat persuasif.
Informal Hypnosis merupakan keterampilan yang sangat kompleks, tidak mudah
dipelajari bagi mereka yang belum benar-benar mengenali sifat-sifat dari
Subconscious Mind. Dalam konteks pelatihan, maka pelatihan Hypnosis moderen
yang membahas Informal Hypnosis dikenal dengan istilah “Conversational Hypnosis”.
Salah satu cara efektif untuk mulai mengenali sifat-sifat unik dari Subconscious Mind
adalah melalui pengetahuan Hypnosis yang dikenal dengan istilah Formal Hypnosis,
atau sering juga disebut sebagai : Direct Hypnosis, Classic Hypnosis, atau Genuine
Hypnosis.
Sesuai dengan istilahnya, maka Formal Hypnosis akan melibatkan pihak yang
melakukan Hypnosis dan pihak yang akan dihipnotis, dimana pihak yang akan
dihipnotis sudah memahami dan menyetujui bahwa akan berlangsung proses
Hypnosis. Contoh dari Formal Hypnosis adalah Stage Hypnosis dan juga
Hypnotherapy. Para partisipan dari acara Stage Hypnosis dan juga Client dari
Hypnotherapy sudah memahami bahwa akan terjadi proses Hypnosis.

Esensi Formal Hypnosis


SubConcscious Mind dilindungi oleh Critical Area, dimana salah satu penjaga dari
Critical Area ini adalah Conscious Mind.
Ketika sisi Consicious Mind dapat dinon-aktifkan atau setidaknya dikurangi
keaktifannya, maka Critical Area cenderung tidak lagi terjaga dengan baik, sehingga
dapat dilakukan intervensi ke sisi Subconscious Mind.
Bagaimana cara me-non-aktifkan sisi Conscious Mind ? Salah satu cara yang mudah
adalah membuat sisi ini menjadi sangat rileks, atau lebih baik lagi jika sisi Conscious
Mind ini dapat “tertidur”.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 11


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Oleh karena itu Formal Hypnosis seringkali di-identikkan dengan “menidurkan”


seseorang. Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar, karena sisi yang “dibuat rileks,
sehingga bahkan tertidur” hanyalah sisi Conscious Mind, sedangkan sisi
Subconscious Mind justru tetap aktif dan terjaga.
“Tidur Hypnosis” sangat berbeda dengan tidur biasa (alami), karena pada tidur biasa
seluruh kesadaran tidak lagi aktif, sedangkan pada “Tidur Hypnosis” hanya sisi
Conscious Mind saja yang “tertidur”.
Dalam fenomena sehari-hari seseorang yang mengigau, tidur sambil berjalan, adalah
bentuk alami dari “Tidur Hypnosis”, sisi Conscious Mind tertidur atau tidak menyadari
hal yang terjadi, sedangkan sisi Subconscious Mind dapat melakukan aktivitas fisik.
Apakah selalu harus selalu “Tidur Hypnosis” untuk menghasilkan Critical Area yang
tidak aktif ? Tentu saja tidak, tepatnya rileks yang sangat dalam sudah dapat membuat
Critical Area berkurang keaktifannya.
Dalam teknik yang lebih Advanced, membuat Critical Area tidak aktif dapat pula
dilakukan dengan “membingungkan” sisi Conscious Mind atau dikenal dengan istilah
Confusing Method yang biasanya diterapkan dalam proses Waking Hypnosis
(Hypnosis dalam keadaan membuka mata).
Sebagai dasar pembelajaran, maka untuk tahap pertama kita akan fokus kepada
bagaimana cara membuat sisi Conscious Mind menjadi sangat rileks, atau bahkan
tertidur. Inilah esensi dari Formal Hypnosis.

Flow Dasar Formal Hypnosis


Formal Hypnosis bertujuan untuk membawa seseorang yang awalnya berada dalam
keadaan normal (Normal State) lalu kita “arahkan” agar ia berpindah ke keadaan
Hypnotic State (atau Hipnosa, Trance).
Istilah teknis untuk membawa seseorang dari Normal State ke kondisi Hypnotic State
disebut dengan istilah “Induction”.
Ketika seseorang telah berpindah ke keadaan Hypnotic State, maka pemberian
sugesti (misal sugesti penyembuhan) mulai dapat diberikan ke sisi Subconscious
Mind. Sugesti dapat bervariasi, mulai sugesti yang relatif sederhana dan “masuk akal”
sampai dengan sugesti yang kompleks dan “agak cenderung tidak masuk akal”. Untuk
itu setiap jenis sugesti membutuhkan kualitas keadaan Hypnotic State yang berbeda-
beda.
Untuk menggambarkan kualitas dari Hypnotic State, diperkenalkan istilah “Depth
Trance Level” atau tingkat kedalaman Trance. Secara sederhana terdapat 3 tingkat
kedalaman Trance, yaitu : Light Trance, Medium Trance, dan Deep Trance
(Somnambulism). Jika dikaitkan dengan aktivitas Critical Area, maka semakin dalam
Trance maka semakin terbuka Critical Area, atau dengan kata lain SubConcious Mind

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 12


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

semakin tidak kritis dalam menerima sugesti-sugesti yang mungkin dalam keadaan
normal dianggap “tidak masuk akal”.
Istilah teknis untuk memperdalam kondisi Trance disebut dengan “Deepening”.
Setelah dilakukan Deepening, maka Hypnotist harus mampu memperoleh konfirmasi,
seberapa dalam Trance yang telah dicapai. Teknik konfirmasi ini dikenal dengan
istilah “Depth Level Test”, dan dapat dilakukan melalui berbagai macam cara, mulai
dari cara konfirmasi langsung, dengan mengamati Trance Signal (tanda-tanda Trance
secara fisik), atau membandingkan dengan standar skala kedalaman (Depth Scale).
Ketika kedalaman Trance yang diharapkan telah dicapai, maka Hypnotist mulai dapat
memberikan sugesti ke Subconscious Mind. Sugesti ini dapat sangat bervariasi, mulai
dari sugesti terapeutik sederhana (Direct Suggestion), rangkaian sugesti terapeutik
yang kompleks, atau sugesti untuk keperluan hiburan (Stage Hypnotism).
Setelah proses sugesti dilakukan secara lengkap, maka dilakukan proses
pengakhiran yang dikenal dengan istilah “Termination” atau “Emerging” yaitu
mengembalikan seseorang secara bertahap untuk kembali ke Normal State.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 13


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Hypnotisability
Pada dasarnya semua peristiwa hipnotis adalah peristiwa Self Hypnosis, setidaknya
dalam konteks Formal Hypnosis (Stage Hypnosis dan Hypnotherapy). Artinya, tidak
ada seorangpun dapat menghipnotis orang lain, atau dengan kata lain seorang
Hypnotist sebenarnya hanyalah bertindak sebagai fasilitator agar seseorang dapat
menghipnotis dirinya sendiri atau Self Hypnosis. Oleh karena itu “obyek” dalam
peristiwa Hypnosis justru disebut sebagai “Subyek”. Kenapa ? Karena pada prinsipnya
pengendali yang sesungguhnya
bukanlah sang Hypnotist All Hypnosis is Self Hypnosis
melainkan justru mereka yang
dihipnotis. Hal ini dapat terlihat dengan jelas, manakala terjadi sesuatu yang dianggap
berbahaya oleh Subyek, maka Subyek dapat mengakhiri keadaan Hipnosa (Hypnotic
State, Trance) secara otomatis, tanpa perlu menunggu sugesti terminasi (emerging)
dari Hypnotist.
Dalam konteks Hypnotherapy, Subyek juga seringkali disebut sebagai Client.

Apakah Setiap Orang Dapat Dihipnotis ?


Jawabannya tidak selalu. Setidaknya dalam konteks Formal Hypnosis.
Persyaratan utama agar seseorang dapat dihipnotis, adalah :
 Bersedia secara sukarela (tidak menolak)
 Memahami komunikasi
 Memiliki kemampuan untuk fokus
Apakah setiap orang yang telah memenuhi 3 persyaratan di atas secara otomatis akan
mudah dihipnotis ? Tentu saja tidak ! Tidak ada kaitan antara terpenuhinya syarat di
atas dengan mudah atau sulitnya seseorang untuk dipandu memasuki keadaan
Hipnosa.
Dalam konteks Hypnotherapy, jika Hypnotherapist menemui Client yang telah
memenuhi persyaratan di atas, akan tetapi sangat sulit dipandu untuk memasuki
keadaan Hipnosa, maka sulit bukan berarti tidak bisa, hanya saja kemungkinan :
 Membutuhkan waktu yang lebih lama
 Perlu didukung situasi yang kondusif
 Menggunakan teknik yang lebih kompleks

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 14


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Suggestibility
Adalah tingkat respon Subyek terhadap suatu sugesti sederhana, atau tingkat
sugestivitas. Subyek yang sangat mudah dan cepat dalam merespon suatu sugesti
sederhana disebut juga “memiliki sugestivitas yang baik atau tinggi”, sebaliknya
Subyek yang sangat sulit merespon disebut juga “memiliki sugestivitas yang buruk
atau rendah”.
Standford University (USA) pernah mengadakan suatu riset akademik tentang test
sugestivitas, yang menghasilkan apa yang dikenal sebagai Stanford Hypnotic
Susceptibility Scale (SHSS). Test sugestivitas ala Standford University ini terdiri dari
3 kelompok test yang dikenal sebagai Form A, B, dan C. Setiap Form mengandung
12 jenis test yang memiliki tingkat kesulitan progresif.
Walaupun SHSS merupakan suatu riset akademik yang kompleks, akan tetapi secara
praktis dapat disederhanakan, bahwa dari test dimaksud dapat diketahui bahwa pada
suatu komunitas, terutama komunitas dalam jumlah besar (lebih dari 100 orang),
maka akan terjadi kecenderungan statistik yang menarik berkaitan dengan pembagian
tipe sugestivitas dari anggota komunitas dimaksud, yaitu :
 Tipe Sugestivitas Baik : 10%
 Tipe Sugestivitas Buruk : 10%
 Tipe Sugestivitas Moderat : 80%
Tipe Sugestivitas yang dimaksudkan dalam statistik di atas, adalah merupakan
“Sugestivitas Alamiah”, artinya sugestivitas yang benar-benar masih “original” dari
seseorang, sebagai hasil pembentukan dari latar belakangnya (keyakinan, nilai-nilai
dasar, pendidikan, lingkungan, budaya, dsb.).

Apakah Sugestivitas Dapat Ditingkatkan ?


Tentu saja dapat ! Terutama dalam konteks Hypnotherapy, seorang Hypnotherapist
yang handal dapat membuat seorang Client yang mungkin memiliki sugestivitas
alamiah yang buruk, secara bertahap akan bergeser menjadi moderat, dan dapat
berubah menjadi baik. Teknik yang diterapkan oleh Hypnotherapist dalam
meningkatkan sugestivitas Client adalah dengan melakukan proses yang dikenal
dengan istilah “Hypnotic Training”. Hypnotic Training membutuhkan waktu, dapat
berlangsung beberapa jam, sampai dengan beberapa hari.
Dalam konteks Stage Hypnosis, karena dibatasi oleh waktu, maka seorang Stage
Hypnotist tidak perlu melakukan proses peningkatan sugestivitas, melainkan cukup
melakukan seleksi agar dapat memperoleh Subyek dengan sugestivitas yang baik dari
audience.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 15


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Bagaimana Cara Menilai Sugestivitas Alamiah Seseorang ?


Satu-satunya cara untuk menilai sugestivitas alamiah seseorang adalah dengan
menerapkan serangkaian test yang dikenal dengan istilah “Suggestibility Test”.
Prinsip dasar dari Suggestiblity test adalah memandu Subyek untuk dapat melakukan
suatu aktivitas tertentu melalui sugesti-sugesti yang sangat sederhana.
Dalam daftar pustaka teknik Hypnosis, sangat banyak sekali teknik Suggestiblity Test,
dan terkadang membingungkan. Pada prinsipnya seluruh Suggestibility Test dapat
dipastikan merupakan suatu sugesti sederhana yang bertujuan untuk imajinasi
Subyek dan juga membangkitkan daya aksi-reaksi di tingkat Subconsious Mind.
Beberapa teknik Suggestibility Test yang biasa diterapkan dalam standar Workshop
di The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) adalah :
 Rigid Catalepsy
Mengajak Subyek untuk memerintahkan salah satu lengannya agar menjadi lurus
dan kaku seperti besi baja, sehingga saat perintah tersebut diterima oleh sisi
Subconscious Mind, maka lengan subyek benar-benar tidak dapat dibengkokkan,
sampai dengan Subyek memerintahkannya kembali normal.
 Focus Training
Mengajak Subyek untuk melekatkan telunjuk dan ibu jarinya, sehingga saat
perintah tersebut diterima oleh sisi Subconscious Mind, maka telunjuk dan ibu jari
tersebut subyek benar-benar tidak dapat dipisahkan, sampai dengan Subyek
memerintah-kannya kembali normal. Variasi dari teknik ini adalah dengan meminta
Subyek untuk membuat jari telunjuknya menjadi lurus dan kaku (mirip Rigid
Catalepsy).
 Locking The Hands
Mengajak Subyek untuk memerintahkan kedua belah telapak tangannya untuk
saling mengunci dengan erat, sehingga saat perintah tersebut diterima oleh sisi
Subconscious Mind, maka kedua telapak tangan subyek benar-benar tidak dapat
dibuka, sampai dengan Subyek memerin-tahkannya kembali normal.
 Eye Catalepsy
Mengajak Subyek untuk memerintahkan matanya agar terkunci rapat, sehingga
saat perintah tersebut diterima oleh sisi Sub-Conscious Mind, maka mata Subyek
benar-benar tidak dapat dibuka, sampai dengan Subyek memerintahkannya
kembali normal.
 Relaxation Training
Mengajak Subyek untuk dapat memerintahkan dirinya agar memasuki relaksasi
total, sehingga saat perintah tersebut diterima oleh Subconscious Mind, maka

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 16


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

tubuh Subyek benar-benar sangat rileks, dan bahkan mungkin tidak mampu
digerakkan, sampai dengan Subyek memerintahkannya kembali normal.
Detail dari setiap Suggestiblity Test dijelaskan pada bagian berikutnya.

Tujuan Suggestibility Test Dalam Konteks Stage Hypnotism


Stage Hypnosis biasanya dibatasi durasi waktu yang sangat pendek, sekitar 30-45
menit seorang Stage Hypnotist sudah harus menyelesalikan show-nya dengan
lengkap, mulai dari memilih partisipan, melakukan Induction, memainkan Stage
Hypnosis Routine (inti pertunjukkan), dan pengakhiran.
Dikarenakan Stage Hypnosis Show benar-benar menekankan aspek entertainment,
maka seorang Stage Hypnosis harus piawai dalam memilih partisipan yang tepat, atau
dengan kata lain memiliki tingkat sugestivitas alamiah yang baik.
Oleh karena itu dalam Stage Hypnosis Show, Suggestibility Test merupakan langkah
penting untuk memilih partisipan yang tepat. Biasanya dimulai dari test awal terhadap
beberapa belas atau beberapa puluh orang, mereka yang tidak memiliki sugestivitas
akan dikembalikan ke tempatnya semula, dilanjutkan dengan test berikutnya, dan
seterusnya, sampai akhirnya mungkin hanya tersisa beberapa orang yang dianggap
memenuhi persyaratan sugestivitas untuk suatu Stage Hypnosis Show.

Tujuan Suggestibility Test Dalam Konteks Hypnotherapy


Khusus dalam bidang Hypnotherapy, Suggestibility Test tidak hanya sekedar
dipergunakan untuk menilai sugestivitas alamiah dari seorang Client, melainkan lebih
jauh lagi adalah sebagai sarana untuk :
 Membentuk “connectedness” (hubungan antar Subconscious Mind) antara
Hypnotherapist dan Client.
 Sebagai sarana bagi Client untuk “latihan merasakan efek Hypnosis”, atau dikenal
dengan istilah Hypnotic Training.
 Sebagai assesment untuk penetapan teknik Induction yang paling tepat bagi
Client.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 17


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Hypnotic Training
Hypnotic Training adalah suatu istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh The
Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) sebagai sumbangan bagi dunia Hypnosis
global. Sebelumnya tidak ada yang memperkenalkan istilah ini dan konsep yang
mendasarinya.
Prinsip dasar dari Hypnotic Training, adalah bahwa setiap orang yang menyatakan
dirinya “bersedia dihipnotis”, tetapi ternyata memiliki sugestivitas alamiah yang rendah
(buruk), dapat ditingkatkan kualitas sugestivitasnya dengan berbagai cara, secara
praktisnya adalah dengan menerapkan berbagai variasi lain teknik Suggestibility test,
dan mempertimbangkan situasi dan kondisi, serta waktu yang tepat.
Setiap orang nyaris memiliki “gateway” atau gerbang untuk memasuki Trance
walaupun mungkin sangat samar. Tugas Hypnotherapist adalah menemukan gerbang
ini, dan melakukan utilisasi.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 18


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Suggestiblity Test
Prosedur umum dalam melakukan Suggestibility Test
 Pandu Subyek untuk memperagakan hal yang dimaksud.
 Berikan sugesti (dapat dipilih gaya bahasa Authoritarian ataupun Permissive –
Cooperative) tentang hal apa yang harus di-imajinasikan dalam peragaan
dimaksud.
 Lakukan test sugesti lawan (aksi yang sebaliknya), tetapi pada saat yang sama
perkuat sugesti utama (reaksi yang terjadi).
 Normalkan kembali.
Berikut ini contoh Scripting dari beberapa Suggestibility Test yang merupakan standar
di The Indonesian Board of Hypnotherapy :

 Rigid Catalepsy
Mintalah Client untuk meluruskan, mengepalkan, dan mengeraskan tangannya.
Hypnotherapist dapat membantu meyakinkan dengan cara memegang tangan
Client (Gambar B) kemudian bimbinglah
Client untuk berimajinasi bahwa ia dapat
memerintahkan tangannya menjadi
sekeras besi, sehingga tidak dapat
dibengkokkan sama sekali (Gambar B).
Agar lebih fokus, mintalah Client menutup
mata.
Hypnotherapist dapat memandu dengan
Script berikut ini :
Perintahkan kepada tangan anda :
“Wahai tangan, kamu saya perintahkan
saat ini juga menjadi sangat keras dan
sangat lurus bagaikan besi yang sangat
kuat, sehingga tidak seorangpun juga yang
dapat membengkokkan engkau, semakin
engkau dibengkokkan, maka semakin
engkau menjadi semakin kuat dan lurus !”.
Ya, katakan terus : “Tangan saya besi,
tangan saya keras !”.
Dan sekarang anda dapat mulai mencoba untuk berusaha membengkokkan
tangan anda, tetapi rasakan bahwa tangan anda justru bertambah lurus dan
bertambah keras.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 19


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Normalkan kembali.

 Focus Training
Latihan Fokus 1
Telunjuk Client lurus seperti pada gambar
(A). , dan ditempatkan sekitar 20 cm dari
mata. Mata Client fokus secara terus
menerus ke telunjuk tersebut, dan Client
anda minta untuk memerintahkan agar
telunjuknya menjadi lurus dan kaku.
Hypnotherapist dapat memandu Client
untuk mengucapkan Script berikut ini dalam
hati :
“Saya perintahkan, telunjuk saya menjadi
sangat lurus, dan sangat kaku, seperti besi
baja, dan tidak dapat dibengkokkan sama
sekali !”
Kemudian mintalah Client untuk mencoba
membengkokkan telunjukknya.
Normalkan kembali.
Latihan Fokus 2
Telunjuk dan jempol Client terhubung rapat
membentuk huruf “O” seperti pada gambar
(B), dan ditempatkan sekitar 20 cm dari
mata. Mata Client fokus secara terus
menerus ke jari-jari tersebut, dan Client
anda minta untuk memerintahkan agar
telunjuk dan jempolnya menyatu dan sangat solid, sehingga tidak dapat dilepaskan
sama sekali.
Hypnotherapist dapat memandu Client untuk mengucapkan Script berikut ini
dalam hati :
“Saya perintahkan, telunjuk jempol saya menyatu, terekat erat, solid, seperti mata
rantai yang sangat kuat, demikian kuatnya, sehingga tidak dapat dipisahkan lagi”.
Kemudian mintalah Client untuk mencoba memisahkan jempol dan telunjuknya.
Normalkan kembali.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 20


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

 Locking The Hands


Tangan Client seperti pada posisi Gb. A,
Client menutup mata.
Berikan Sugesti bahwa kedua tangan
Client sangat keras dan kaku dan tidak
dapat dibengkokkan (yakinkan dengan
sentuhan fisik seperti di Gb. A), serta
kedua telapak tangan Client saling
mengunci.
Kemudian ucapkan Script berikut :
“Rasakan bahwa tangan anda sekarang
kaku dan keras bagaikan besi yang sangat
lurus, tidak seorangpun dapat
membengkokkan tangan anda, termasuk
anda ! Dan rasakan bahwa kedua jari
jemari telapak tangan anda saling
mengunci satu dengan lainnya, sangat
rapat, dan sangat kuat, sehingga tidak ada
seorangpun yang dapat membuka telapak
tangan anda”.
Normalkan kembali

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 21


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

 Catalepsy of The Eyes


Mintalah Client untuk menutup mata, kemudian ucapkan Script berikut ini :
“Tutup mata anda, dan kerahkan pikiran
anda, perintahkan kepada mata anda, agar
kelopak mata anda terkunci dengan sangat
rapat, sangat kuat ! Katakan pada mata
anda, mata kamu aku perintahkan terkunci
dengan sangat kuat, dan tidak ada
kekuatan apapun bisa membukamu !
Semakin kau berusaha membuka, makin
kau berusaha, makin kau terkunci lebih
kuat lagi !
Baik sekarang saya akan menghitung
mundur mulai 3 sampai 1, dan rasakan
bahwa setiap saya menghitung, terasa
bahwa mata anda semakin terkunci
dengan rapat, ya, Tiga, semakin rapat,
Dua, semakin kuat, Satu, kini mata anda
benar-benar terkunci !
Dan, kini walaupun anda mencoba untuk membukanya, maka mata anda akan
semakin bertambah terkunci ! Ya coba lebih kuat, dan rasakan bahwa mata anda
semakin kuat pula terkunci !”
Normalkan Kembali.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 22


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

 Relaxation Training
Hypnotherapist membimbing Client untuk
memerintahkan dirinya sendiri melakukan
relaksasi seluruh otot tubuh, sehingga
tubuh, terutama tubuh bagian bawah
(pinggang. lutut, kaki) menjadi sangat
malas dan lemas, tidak mampu atau sulit
digerakkan.
Hypnotherapist dapat membantu dengan
memandu Script berikut ini :
Silakan anda perintahkan (dalam hati) agar
saat ini juga tubuh anda memasuki
relaksasi total, sehingga saat ini juga tubuh
anda menjadi sangat rileks, lemas, dan
sangat malas untuk bergerak.
Katakan dalam hati :
“Tubuh saya sangat rileks, tubuh saya
sangat malas, dan tubuh saya benar-benar
sangat lemas, sehingga saya tidak dapat menggerakkannya sama sekali !”
Ya, luar biasa, anda benar-benar dapat membuat tubuh anda rileks, malas, dan
lemas, sehingga walaupun anda mencoba menggerakkannya, tetapi tubuh anda
benar-benar mempertahankan agar tetap malas dan lemas.
Lakukan test, dan bandingkan dengan saat dinormalkan kembali.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 23


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Waking Hypnosis
Setelah seorang Hypnotist melakukan rangkaian Suggestibility Test terhadap Subyek,
dan manakala Subyek dapat melakukan dengan beberapa test dengan baik, maka
antara Hypnotist dan Subyek akan terbentuk suatu hubungan yang dikenal dengan
istilah “connectedness”.
Connectedness merupakan suatu fenomena yang menarik, karena seakan-akan
Hypnotist dapat langsung berhubungan dengan Subconscious Mind dari Subyek, dan
hal ini akan sangat mempermudah proses berikutnya, antara lain : Induction,
Deepening, dsb.
Salah satu yang dapat dilakukan ketika telah terjadi “connectedness” antara Hypnotist
dan Subyek, adalah suatu jenis Hypnosis yang dikenal dengan istilah “Waking
Hypnosis”, dimana Hypnotist dapat memberikan sugesti sederhana yang akan
langsung diterima oleh Subconscious Mind Subyek, walaupun Subyek dalam keadaan
matanya terbuka (Waking).

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 24


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Struktur Hypnosis Lengkap


(1). Pre-Induction Talk
Proses yang dilakukan
sebelum langkah Induction.
Pada prinsipnya pada proses
ini Hypnotist melakukan
pengenalan terhadap Subyek,
melakukan Suggestibility
Test, dan menerapkan
Hypnotic Training. Dalam
konteks Hypnotherapy, maka
Hypnotherapist melakukan
eksplorasi permasalahan
Client secara detail pada
proses ini.

(2) Induction
Teknik untuk membawa
Subyek ke kondisi Hypnotic
State.
Sangat banyak teknik Induction diciptakan orang, akan tetapi pada pembelajaran
“Basic Hypnotherapy” dapat disederhanakan menjadi 2 metode Induction saja, yaitu :
Instant Induction (Rapid, Shock) bagi Subyek yang memiliki tingkat sugestivitas
tinggi, dan Extended Progressive Relaxation bagi Subyek yang memiliki tingkat
sugestivitas yang moderat dan rendah.

(3). Deepening
Teknik untuk memperdalam kondisi Trance dari Subyek. Terdapat sangat banyak
Script untuk keperluan Deepening, akan tetapi secara sederhana dapat
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
 Hitungan (Simple Depeening), yaitu Deepening dengan mengistirahatkan sisi
Conscious Mind dari Subyek.
 Tempat kenyamanan, yaitu Deepening dengan memandu Subyek pergi ke suatu
tempat yang nyaman untuknya.
 Aktivitas, yaitu Deepening dengan memandu Subyek untuk melakukan aktivitas
tertentu (menuruni tangga, menuruni gedung menggunakan Lift, dsb.).

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 25


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

(4). Depth Level Test


Suatu teknik untuk memeriksa kedalaman dari Subyek. Dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain :
 Dengan melakukan konfirmasi secara langsung kepada Subyek (misal dengan
teknik Ideo Motor Response)
 Dengan cara mengamati tanda-tanda di fisik Subyek (Trance Signal)
 Dengan membandingkan tanda-tanda kedalaman dengan Depth Trance Scale
(skala kedalaman Trance).

(5). Suggestion
Merupakan inti dari proses Hypnosis, yaitu pemberian kata-kata Sugesti, sesuai
dengan kebutuhan.
Terdapat 2 jenis Suggestion, yaitu Suggestion yang menghasilkan efek Therapeutic
(Hypnotherapy), dan Suggestion yang tidak menghasilkan efek Therapeutic (Stage
Hypnotism).
Dalam konteks Hypnotherapy, Suggestion yang bertentangan dengan nilai dasar dan
sistem keyakinan dari Client tidak akan dapat bertahan lama.

(6). Termination (Emerging)


Teknik untuk mengembalikan Subyek kembali ke kondisi Normal. Harus dilakukan
secara bertahap dan tegas.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 26


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Induction Dasar
Terdapat sangat banyak teknik Induction dikembangkan para ahli, akan tetapi pada
prinsipnya dengan menguasai 2 teknik Induction dasar berikut ini sudah sangat cukup
bagi seorang praktisi untuk menerapkannya di aplikasi Stage Hypnotism maupun
Hypnotherapy.

Shock Induction
 Disebut sebagai “shock”, karena memang mengandung unsur kejutan untuk
proses pembukaan Criticial Area dari Subyek.
 Teknik ini hanya dapat diterapkan kepada Subyek yang memiliki tingkat
sugestivitas tinggi, dan memiliki “connectedness” dengan Hypnotist yang akan
melakukan proses Hypnosis.
 Teknik ini biasa dipergunakan di Stage Hypnotism, dan perlu dimodifikasi agar
lebih ekologis jika akan diaplikasikan di Hypnotherapy.
 Teknik Shock Induction tidak direkomendasikan bagi Subyek yang memiliki
penyakit / kelainan jantung, atau penyakit lain yang sensitif terhadap unsur kejutan.

Berikut ini prosedur lengkap dari Shock Induction :


 Pandu Subyek untuk melakukan aktivitas yang menyebabkan ia menjadi sangat
fokus (misalkan : dengan mengamati obyek tertentu).
 Ketika Subyek telah berada di puncak fokus, maka berikan sedikit kejutan (misal :
dengan cara menepuk tubuhnya, menarik tangannya, dll.), dan diikuti dengan
Sugesti yang tegas : “Tidur”.
 Lanjutkan segera dengan Deepening.
 Jika posisi Subyek tidak stabil (misal akan terjatuh), maka mintalah Subyek untuk
memperbaiki posisinya.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 27


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Extended Progressive Relaxation


Teknik Induction ini biasa diterapkan terhadap Subyek dengan tingkat sugestivitas
yang moderat dan rendah. Pada umumnya Subyek dari kelompok ini agak cenderung
sulit rileks secara alami, sehingga perlu dipandu untuk melakukan relaksasi total.
Teknik Induction ini mirip dengan meditasi yang dipandu (Guided Meditation), akan
tetapi dalam konsep “Extended” ini, dilakukan pengujian (test) di beberapa titik.
Secara sederhana Teknik Induction ini akan memandu Subyek untuk melakukan
relaksasi secara bertahap, dari kepala sampai dengan kaki, dan dilakukan pengujian
(test) di beberapa bagian tubuh (mata, leher, tangan,kaki, dst.).
Script untuk Extended Progressive Relaxation Induction dapat dilihat di Script Book.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 28


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Hypnotherapy Sederhana
Walaupun materi pengajaran “Basic Hypnotherapy” IBH lebih ditekankan kepada
pemahaman dasar tentang segala sesuatu yang terkait dengan Hypnosis, akan tetapi
tetap dapat diaplikasikan ke bidang Hypnotherapy atau Hypnosis untuk menghasilkan
efek terapeutik (penyembuhan), setidaknya untuk membantu kasus-kasus sederhana.
Paradigma Hypnotherapy dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) adalah
“Brief Hypnotherapy” yang berbasiskan prinsip “Positive Psychology”, atau dengan
kata lain Hypnotherapy yang diterapkan lebih berorientasi ke masa depan
(empowerment) dan tidak berurusan dengan masa lalu (luka traumatik, dsb.), oleh
karena itu mereka yang telah mengikuti pelatihan “Basic Hypnotherapy” dapat
melakukan Hypnotherapy, dengan aman, terutama untuk kasus-kasus sederhana,
dengan berbekalkan 3 teknik Terapeutik dasar, yaitu : Direct Suggestion, Object
Imagery, dan Future Pacing, dan satu Tool, yaitu : Ideo Motor Response.

(1). Direct Suggestion


Subconscious Mind dapat menerima Sugesti yang akan menjadi nilai baru, sepanjang
hal tersebut tidak bertentangan dengan nilai dasar yang ada.
Direct Sugestion merupakan bentuk Sugesti yang paling sederhana, dan merupakan
bentuk Sugesti dikenal di awal perkembangan pengetahuan Hypnotherapy.
Direct Suggestion biasa diterapkan untuk :
 Kasus-kasus sederhana
 Untuk pengkodisian di awal sesi Hypnotherapy
 Untuk kesimpulan (resume) dan empowerment di akhir sesi Hypnotherapy
 Untuk kasus motivasi.

Kaidah penyusunan Direct Suggestion :


 Menggunakan kalimat positif
 Bentuk waktu sekarang (present tense) atau progresif
 Jelas dan detail
 Ungkapan yang bersifat umum atau metafora
 Sederhana dan emosional
 Pribadi
 Pengulangan
 Tambahkan dengan imajinasi dan emosional positif.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 29


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

(2). Object Imagery


Suatu kondisi atau permasalahan jika dapat ditransformasikan ke dalam bentuk
benda, maka akan lebih mudah untuk di-tindak-lanjuti.
Teknik ini dapat diterapkan untuk membantu Client untuk membuang tekanan,
beban, stress, dengan cara merubah hal-hal tersebut menjadi benda yang mudah
ditindak-lanjuti.

(3). Future Pacing


Subconscious Mind dapat dilatih untuk merasakan “keadaan yang diharapkan
terjadi” di masa datang.
Teknik ini biasa diterapkan untuk kasus-kasus motivasi, yaitu dengan
mendekatkan Client ke tujuan yang akan dicapainya.
Teknik ini juga dapat dipergunakan untuk simulasi suatu situasi yang mungkin
terjadi di masa datang, terkait dengan permasalahan yang sedang diatasi.

(4). Ideo Motor Response


Proses tanya-jawab dengan Subconscious Mind dari Client dapat dilakukan dengan
gerakan motorik (Ideo Motor). Biasanya dilakukan dengan perjanjian gerakan,
misalkan : gerakan telunjuk tangan kanan untuk “Ya”, dan gerakan telunjuk tangan kiri
untuk “Tidak”. Dapat dikembangkan juga untuk variasi gerakan lainnya, misalkan
untuk arti “Tidak Tahu”.
Teknik Ideo Motor Response terutama dipergunakan saat tidak diperlukan jawaban
verbal dari Client.
Teknik Ideo Motor Response dapat dipergunakan secara luas, mulai dari konfirmasi
saat Induction dan Deepening, konfirmasi suatu proses terapeutik yang sedang
berlangsung, sampai dengan konfirmasi tentang suatu pemahaman yang
disampaikan Hypnotherapist.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 30


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Stage Hypnotism
Stage Hypnotism adalah Hypnosis yang diaplikasikan di bidang entertainment. Berikut
ini beberapa hal pokok terkait dengan Stage Hypnotism :
 Pada umumnya partisipan diambil dari audience, setelah diseleksi secara
seksama melalui beberapa Suggestibility Test.
 Sebaiknya dipilih partisipan yang memiliki “kepribadian terbuka”, dan memiliki
pengetahuan yang luas.
 Stage Hypnosis dapat dilakukan dengan Trance Hypnosis (Hypnosis lengkap)
ataupun Waking Hypnosis, tergantung situasi dan Stage Hypnosis Routine yang
akan dibawakan.
 Stage Hyposis harus menjunjung tinggi moral dan etika, tidak diperkenankan untuk
melakukan pelecehan secara fisik.
 Di beberapa negara (salah satunya UK), tidak diperkenankan melakukan
demonstrasi Body Catalepsy dengan beban.
 Untuk beberapa format Stage Hypnosis (misalkan di layar kaca), diperlukan ijin
tertulis dari partisipan, untuk menghindari tuntutan hukum.

Stage Hypnosis Routine


Adalah kumpulan berbagai Script Stage Hypnotism yang siap dimainkan sesuai
dengan situasi dan kondisi. Seorang Stage Hypnotist harus memiki koleksi Stage
Hypnosis Routine yang bervariasi, sehingga memiliki berbagai alternatif ketika
menghadapi situasi panggung yang bervariasi.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 31


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Depth Scale
Adalah upaya untuk membuat pengukuran kedalaman Trance berdasarkan skala
tertentu.
Dalam perkembangan pengetahuan Hypnosis, para ahli mengembangkan berbagai
sistem skala kedalaman Trance, antara lain : Davis-Husband scale (1931),
Friedlander-Sarbin Scale (1938), LeCron-Bordeaux Scale (1947), Arons Depth Scale
(1961). Berikut ini, contoh penskalaan dari Davis-Husband.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 32


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Hypnotic Power
Keterampilan Hypnosis, menurut Ormond McGill (The Dean of American Hypnotists)
adalah upaya penggabungan 2 hal secara selaras, yang menghasilkan apa yang
disebagai Hypnotic Power (daya hipnotis), kedua hal tersebut adalah :
 Physiological Power
Suatu daya yang bersumber dari diri seorang Hypnotist. Di masa silam daya ini
dianggap sebagai daya magnet yang terkadang harus ditingkatkan dengan
berbagai ritual magis dan mistis. Pada hari ini, daya ini lebih merupakan
pencerminan dari Citra Diri (Self Image) seseorang, yang sangat terkait dengan
rasa percaya diri seorang Hypnotist.
 Psychological Power
Suatu daya yang bersumber dari kekuatan kata-kata. Kata-kata yang disusun
sedemikian rupa, diucapkan dengan cara tertentu, akan menghasilkan daya
Sugesti yang sangat kuat.
Untuk menjadi seorang Hypnotist yang baik, maka kedua daya di atas harus
digabungkan secara selaras dan sama kuatnya.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 33


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Hypnosis Script
Dalam pengetahuan Hypnosis, banyak diciptakan berbagai Script oleh para ahli, mulai
dari Induction Script, Deepening Script, sampai dengan berbagai Script untuk
mengatasi berbagai permasalahan mental dan emosional (Hypnotherapy), misal :
Script untuk pelangsingan, Script untuk mengatasi stress, dll. Berbagai Script ini dapat
dengan mudah diperoleh melalui “Googling” di Internet.
Hypnosis adalah seni komunikasi persuasif, yang harus dipahami oleh Subyek
dengan baik. Oleh karena itu penting untuk dilketahui bahwa tidak setiap Script dapat
diterapkan secara langsung terhadap Subyek, karena mungkin saja tersusun dari
kalimat-kalimat yang belum tentu tepat bagi Subyek.
Oleh karena itu suatu Script sebaiknya diambil ide dasarnya, kemudian dilakukan
modifikasi agar lebih sesuai dengan “gaya bahasa” dari Hypnotist dan juga lebih
sesuai dengan tingkat pemahaman Subyek.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 34


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Hypnosis dan Brainwave


Aktivitas otak manusia dapat diukur dengan suatu alat yang dikenal dengan sebutan
EEG (Electroencephalograph).
Terdapat 4 wilayah gelombang otak manusia, yaitu :
 Beta (14 – 24 Cps)
Aktivitas otak normal. Dalam keadaan ini manusia dapat berpikir secara
multitasking (5 sd 9 hal sekaligus).
 Alpha (7 – 14 Cps)
Saat pikiran mulai memasuki keheningan. Dalam keadaan ini fokus pikiran mulai
sedikit.
 Theta (3.5 – 7 Cps)
Saat pikiran memasuki kondisi yang sangat hening, atau kondisi bermimpi. Dalam
keadaan ini fokus biasanya tunggal.
 Delta (0.5 – 3.5 Cps)
Saat kondisi tidur lelap, tanpa mimpi.
Hypnosis dalam pola relaksasi progesif (Extended Progressive Relaxation) dapat
dianalogikan dengan membawa Subyek dari gelombang Beta ke gelombang Alpha
melalui teknik Induction, kemudian membawa Subyek ke gelombang Theta dengan
teknik Deepening.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 35


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Self Hypnosis
Adalah suatu teknik untuk menghipnotis diri sendiri, atau dengan kata lain Hypnotist
dan Subyek adalah pihak yang sama.
Teknik Induction yang dipergunakan umumnya adalah Extended Progressive
Relaxation, dan teknik Deepening yang dipergunakan adalah teknik Deepening
sederhana (hitungan mundur).
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Self Hypnosis :
 Lakukan Self Hypnosis dalam posisi duduk santai (misal di sofa).
 Setiap Self Hypnosis (pada satu waktu), hanya satu tema pemrograman.
Pemrograman tema lainnya dapat dilakukan pada kesempatan Self Hypnosis di
waktu yang berbeda.
 Susun bahasa Sugesti sesuai dengan tata-cara yang berlaku pada Direct
Suggestion (bahasa positif, repetisi, progressive, dll.).
 Dapat diakhiri dengan Termination atau dilanjutkan dengan tidur secara alami
(Gelombang Delta).

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 36


Certified Hypnotist (CH) Student Manual Ver. Jun 2015

Penutup
Untuk menguasai keterampilan Hypnosis dengan baik, maka berikut ini hal-hal yang
perlu diperhatikan :
 Hypnosis harus benar-benar diterima sebagai fenomena psikologis biasa, dan
merupakan sesuatu yang alami dan banyak diketemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
 Keterampilan Hypnosis adalah bentuk penajaman dari seni komunikasi persuasif,
dan sama sekali tidak ada unsur magis atau mistis.
 Latihan yang perlu dilakukan untuk pertama kalinya adalah Suggestibility Test, lalu
dilanjutkan dengan Waking Hypnosis, kemudian Stage Hypnotism, dan akhirnya
Hypnotherapy sederhana.
 Dalam setiap proses harus dilakukan analisa secara mendalam dan seksama,
karena setiap Subyek memiliki keunikan, termasuk perbedaan dalam situasi dan
kondisi berbeda.
 Hypnosis adalah keterampilan, oleh karena tidak ada cara lain untuk menjadi
terampil, selain berlatih dan belajar terus dari kesalahan yang mungkin timbul
selama proses berlatih !

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 37


Lampiran
Standard Script Book

Certified Hypnotist (CH) Student Manual

The Indonesian Board of Hypnotherapy


Ver. Jun 2015
Standard Script Book : Basic Hypnotherapy Ver. Jun 2015

Extended Progressive Relaxation


Bagian Pertama : Pendahuluan

Baiklah Bp / Ibu, sebentar lagi kita akan melakukan relaksasi sejenak, agar fisik
maupun fikiran kita dapat beristirahat untuk sesaat. Anda boleh menutup mata, dan
mengatur fisik anda, agar berada dalam posisi yang benar-benar lepas dan nyaman.

Sangat nyaman sekali jika kita sesekali dapat membuat diri kita benar-benar dapat
melepaskan segala beban, melepaskan sejenak segenap kelekatan. Alangkah luar
biasa jika sesekali kita dapat memasuki wilayah yang sangat tenang dan istimewa
yang terdapat dalam diri kita sendiri.

Silakan niatkan dalam hati :

“Saya berniat memasuki relaksasi fisik dan pikiran”.

Ya, kemudian silakan anda mengamati nafas anda, dan hayati setiap tarikan serta
hembusan nafas anda ! Berikan rasa syukur karena kita masih diberikan karunia
nafas ! Benar-benar hayati setiap tarikan dan hembusan nafas ini ! Bahkan setiap
hembusan nafas akan membuat tubuh dan pikiran semakin rileks ....

Bagian Kedua : Relaksasi Mata

Pahamilah, bahwa kita semua dikarunia kemampuan yang luar biasa, yaitu kita dapat
memerintahkan bagian per-bagian tubuh kita untuk memasuki relaksasi. Cukup hanya
menggunakan kuasa kemauan kita dan keyakinan bahwa kita benar-benar memiliki
kuasa terhadap tubuh, pikiran, dan jiwa kita sendiri.

Pertama sekali, saya minta anda untuk memerintahkan “kelopak mata” anda, agar
bagian tubuh ini saat ini juga dapat memasuki relaksasi secara nyaman dan
sempurna. Baik, silakan katakan dalam hati dengan tegas :

“Wahai mata, aku perintahkan saat ini juga engkau memasuki relaksasi
sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat malas, sangat lemas,
dan benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan
sangat lemas”.

Ya, sekarang rasakan daerah kepala anda, otot-ototnya benar-benar mengendur dan
sangat santai, juga rasakan daerah dahi, kening, seluruh wajah, dan tentu saja daerah
kelopak mata, semuanya benar-benar menjadi sangat rileks, malas, dan sangat
lemas ! Bahkan sedemikian rileksnya, sehingga ketika anda mencoba untuk
menggerakkan kelopak mata, bahkan mata anda benar-benar tidak mau bergerak,
bahkan sama sekali tidak berminat untuk bergerak, karena sudah sedemikian malas
dan lemasnya, bahkan semakin anda mencoba untuk membukanya, maka anda justru
akan ditarik memasuki relaksasi yang lebih dalam, lebih sempurna !

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 1


Standard Script Book : Basic Hypnotherapy Ver. Jun 2015

Sekarang silakan anda mencoba untuk membuka mata anda, dan rasakan mata anda
justru semakin lemas dan malas, bahkan anda semakin ditarik menuju relaksasi yang
lebih dalam lagi, silakan anda mencobanya …

[Pada tahapan ini silakan amati apakah mata Client sudah benar-benar lemas ?
Jika masih Client masih dapat membuka matanya dengan mudah, maka
segeralah minta untuk menutup kembali, dan silakan ulangi bagian Script yang
memandu Client untuk “memerintahkan” matanya agar menjadi tidak dapat
dibuka.]

Bagian Ketiga : Relaksasi Leher

Ya, luar biasa, biarkan mata anda tetap tertutup, malas dan sangat lemas, ini artinya
bahwa anda dapat dengan mudah mengendalikannya, demikian juga nanti dengan
bagian-bagian tubuh anda yang lain.

Rasakan sekarang getaran relaksasi ini turun secara halus dan perlahan ke daerah
leher, dan tentu saja membuat bagian leher menjadi benar-benar nyaman.

Sekarang silakan arahkan perhatian ke bagian leher, dan perintahkan juga agar leher
anda memasuki relaksasi sempurna, sehingga leher akan menjadi sangat lemas dan
malas.

Sekarang silakan perintahkan leher anda untuk memasuki relaksasi, silakan anda
katakan kepada leher anda :

“Wahai leher, aku perintahkan saat ini juga engkau memasuki relaksasi
sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat malas, sangat lemas,
dan benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan
sangat lemas”.

Ya, luar biasa sekali, karena saat ini leher anda benar-benar memasuki relaksasi yang
sangat sempurna, bahkan saat ini juga ia menjadi sangat malas dan lemas, bahkan
lunglai, seakan-akan tulang-tulangnya menghilang, bahkan kini ia tidak dapat
menyangga kepala anda, karena ia sudah sedemikian rileksnya.

Bahkan sedemikian rileksnya, sehingga ketika anda mencoba untuk


menggerakkannya, bahkan leher anda benar-benar tidak mau bergerak, bahkan sama
sekali tidak berminat untuk bergerak,karena sudah sedemikian malas dan lemasnya,
bahkan semakin anda mencoba untuk menggerakkannya, maka anda justru akan
ditarik memasuki relaksasi yang lebih dalam lagi, lebih sempurna, lebih nyaman dan
lebih lelap.

Sekarang silakan anda mencoba untuk menggerakkan sedikit leher anda, dan
rasakanlah bahwa leher anda justru semakin melemas dan malas, bahkan anda
semakin ditarik menuju relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan anda untuk
menggerakkan leher.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 2


Standard Script Book : Basic Hypnotherapy Ver. Jun 2015

[Pada tahapan ini silakan amati apakah leher Client sudah benar-benar lemas ?
Jika masih Client masih dapat menggerakkan lehernya mudah, maka segera
ulangi bagian Script yang memandu Client untuk “memerintahkan” lehernya
agar menjadi benar-benar lemas tanpa daya.]

Bagian Keempat : Relaksasi Tangan & Jari-Jari Tangan

Ya, sekarang biarkan leher anda beristirahat dengan nyaman, rileks dan sangat
lemas.

Rasakan sekarang getaran relaksasi ini turun secara halus dan perlahan ke daerah
bahu, punggung belakang, kemudian dada, dan tentu saja membuat bagian-bagian
terlewati getaran ini yang menjadi benar-benar nyaman dan sangat rileks.

Kemudian getaran relaksasi ini juga mulai melewati kedua belah tangan anda, mulai
dari lengan atas, siku, pergelangan, dan akhirnya mengalir ke jari-jemari anda.
Rasakan seluruh bagian tangan benar-benar menjadi sangat rileks, nyaman, dan
santai.

Sekarang silakan perintahkan kepada kedua tangan anda dan juga kepada kesepuluh
jari-jemari anda untuk memasuki relaksasi, silakan anda katakan kepada tangan dan
jari-jemari anda :

“Wahai tangan dan jari jemari, aku perintahkan saat ini juga engkau memasuki
relaksasi sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat malas,
sangat lemas, dan benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-
benar malas dan sangat lemas”.

Ya, luar biasa sekali, karena saat ini kedua belah tangan anda benar-benar memasuki
relaksasi yang sangat sempurna, bahkan saat ini juga ia menjadi sangat malas dan
lemas, bahkan lunglai, seakan-akan tulang-tulangnya menghilang, demikian juga
dengan jari-jemari anda, sudah benar-benar malas dan lemas sehingga tidak dapat
digerakkan sama sekali, karena ia sudah sedemikian rileksnya.

Bahkan sedemikian rileksnya, sehingga ketika anda mencoba untuk


menggerakkannya, bahkan tangan dan jari-jemari anda benar-benar tidak mau
bergerak, bahkan sama sekali tidak berminat untuk bergerak, karena sudah
sedemikian malas dan lemasnya, bahkan semakin anda mencoba untuk
menggerakkannya …. maka anda justru akan ditarik memasuki relaksasi yang lebih
dalam lagi, lebih sempurna, lebih nyaman dan lebih lelap ……

Sekarang silakan anda mencoba untuk menggerakkan sedikit tangan anda, dan
rasakanlah bahwa tangan anda justru semakin melemas dan malas, bahkan anda
semakin ditarik menuju relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan anda gerakkan sedikit
tangan anda.

[Pada tahapan ini silakan amati apakah tangan Client sudah benar-benar
lemas ? Jika masih Client masih dapat menggerakkan tangannya dengan

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 3


Standard Script Book : Basic Hypnotherapy Ver. Jun 2015

mudah, maka segera ulangi bagian Script yang memandu Client untuk
“memerintahkan” tangan dan jari-jemarinya agar menjadi benar-benar lemas
tanpa daya.]

Bagian Kelima : Relaksasi Kaki

Ya, sekarang biarkan kedua tangan dan jari-jemari anda beristirahat dengan nyaman,
rileks dan sangat lemas.

Dan, rasakan sekarang, getaran relaksasi ini turun secara halus dan perlahan ke
daerah pinggang, perut, kemudian turun ke daerah paha, lutut, betis, kemudian
menjalar ke telapak kaki, dan tentu saja membuat bagian-bagian terlewati getaran ini
yang menjadi benar-benar nyaman dan sangat rileks.

Sekarang silakan perintahkan kepada kedua belah kaki untuk memasuki relaksasi,
silakan anda katakan kepada kedua belah kaki anda :

“Wahai kaki, aku perintahkan saat ini juga engkau memasuki relaksasi
sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat malas, sangat lemas,
dan benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan
sangat lemas”.

Ya, luar biasa sekali, karena saat ini kedua belah kaki anda benar-benar memasuki
relaksasi yang sangat sempurna, bahkan saat ini juga ia menjadi sangat malas dan
lemas, bahkan lunglai, seakan-akan tulang-tulangnya menghilang …..

Bahkan sedemikian rileksnya, sehingga ketika anda mencoba untuk


menggerakkannya, bahkan kedua belah kaki anda benar-benar tidak mau bergerak,
bahkan sama sekali tidak berminat untuk bergerak, karena sudah sedemikian malas
dan lemasnya, bahkan semakin anda mencoba untuk menggerakkannya, maka anda
justru akan ditarik memasuki relaksasi yang lebih dalam lagi, lebih sempurna, lebih
nyaman dan lelap.

Sekarang silakan anda mencoba untuk menggerakkan sedikit kaki anda, dan
rasakanlah bahwa kaki anda justru semakin melemas dan malas, bahkan anda
semakin ditarik menuju relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan anda gerakkan sedikit
tangan anda.

[Pada tahapan ini silakan amati apakah kaki Client sudah benar-benar lemas ?
Jika masih Client masih dapat menggerakkan kakinya dengan mudah, maka
segera ulangi bagian Script yang memandu Client untuk “memerintahkan”
kedua belah kaki-nya agar menjadi benar-benar lemas tanpa daya.]

Bagian Keenam : Relaksasi Ulang Seluruh Tubuh

Ya, sekarang, seluruh tubuh anda benar-benar menjadi sangat rileks dan nyaman,
benar-benar beristirahat, sangat ringan, lemas dan malas tanpa daya.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 4


Standard Script Book : Basic Hypnotherapy Ver. Jun 2015

Sekarang mari kita tegaskan sekali lagi, agar tubuh kita benar-benar memasuki
relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan perintahkan sekali lagi :

“Wahai tubuh, dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki, aku perintahkan
saat ini juga engkau memasuki relaksasi sempurna, sehingga saat ini juga
engkau menjadi sangat malas, sangat lemas, dan benar-benar engkau
beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan sangat lemas”.

Sekarang silakan anda mencoba untuk menggerakkan tubuh anda, dan rasakanlah
bahwa tubuh anda justru semakin melemas dan malas, bahkan mencoba, maka anda
semakin ditarik menuju relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan coba anda gerakkan
sedikit tubuh anda.

[Pada tahapan ini silakan amati apakah tubuh Client sudah benar-benar
lemas ? Jika masih Client masih dapat menggerakkan kakinya dengan mudah,
maka segera ulangi bagian Script yang memandu Client untuk
“memerintahkan” seluruh tubuhnya agar menjadi benar-benar lemas tanpa
daya.]

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 5


Standard Script Book : Basic Hypnotherapy Ver. Jun 2015

Standard Deepening : Hitungan


Sebentar lagi saya akan menghitung mundur dari sepuluh sampai dengan satu, dan
ini akan membantu anda untuk memasuki relaksasi lebih dalam.

Sepuluh, makin dalam


Sembilan, makin rileks
Delapan, istirahatkan diri anda secara total
Tujuh, rasakan tubuh yang semakin rileks
Enam, anda semakin lepas dan bebas
Lima, nikmati kondisi yang sangat nyaman ini
Empat, semakin hening dan tenang
Tiga, masuki relaksasi yang lebih dalam lagi
Dua, benar-benar tubuh dan pikiran beristirahat dengan sangat nyaman
Satu, silakan nikmati relaksasi yang semakin dalam ini

Standard Deepening : Tempat Kenyamanan


Sebentar lagi saya akan menghitung mundur dari sepuluh ke satu, dan saya akan
mengajak anda untuk pergi ke sebuah tempat. Suatu tempat yang nyaman bagi anda,
suatu tempat yang anda kenal dengan baik karena anda pernah kesana.

Silakan anda pilih tujuan tempat yang paling nyaman bagi anda, dan jika anda sudah
memilihnya dan siap menuju kesana, beritahu saya dengan menggerakkan sedikit
telunjuk tangan kanan anda.

Sepuluh, bayangkan anda perlahan-lahan berpindah ke tempat yang anda maksud.


Sembilan, anda mulai merasakan benar-benar berada di tempat tersebut
Delapan, kini semakin jelas anda dapat merasakan keberadaan anda
Tujuh, semakin nyata dan semakin riel
Enam, anda benar-benar dapat merasakan secara jelas, bahkan anda dapat
mengamati keadaan sekeliling dengan sangat nyata
Lima, bahkan anda dapat melihat berbagai hal yang ada di sekeliling anda
Empat, anda benar-benar merasa nyaman di tempat ini
Tiga, katakan dalam hati ”semakin nyata, semakin jelas, semakin riel”.
Dua, ya anda benar-benar berada di tempat yang sangat luar biasa dan anda benar-
benar dapat menikmatinya
Satu, silakan anda nikmati

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 6


Standard Script Book : Basic Hypnotherapy Ver. Jun 2015

Standard Deepening : Aktifitas – Elevator (Lift)


Saya minta anda membayangkan pada saat ini anda berada di sebuah gedung, di
lantai 5, dan anda berdiri tepat di depan Lift.

Silakan tekan tombol Lift untuk menuju ke arah bawah. Ya sekarang bayangkan pintu
Lift sudah terbuka, silakan anda masuk, dan silakan tekan tombol L atau Lantai Dasar.

Sebentar lagi Lift akan bergerak turun, dan setiap kali Lift bergerak turun satu lantai,
akan membuat anda semakin rileks. Ketika Lift sudah mencapai Lantai Dasar, maka
pada saat itu anda akan benar-benar berada dalam kondisi relaksasi yang sempurna.

Ya, sekarang Lift mulai bergerak turun secara perlahan.

Lima, Lift mulai bergerak turun


Empat, Lift mencapai Lantai 4, dan anda merasa sangat nyaman
Tiga, Lift bergerak ke Lantai 3, dan anda merasakan relaksasi yang lebih dalam
Dua, Lift bergerak ke Lantai 2, anda semakin dalam
Satu, anda kini sudah berada di Lantai Dasar, dan fisik anda benar-benar beristirahat
dengan sempurna, demikian juga dengan pikiran anda.

Termination (Emerging)
Sebentar lagi kita akan mengakhiri relaksasi ini. Saya akan menghitung Satu sampai
dengan Lima, dan secara perlahan-lahan anda akan bangun kembali dalam kondisi
yang sangat segar, sehat, dan positif.

Satu, tarik nafas panjang, hembuskan dengan lepas


Dua, gerak-gerakkan jari-jemari tangan, dan hadirkan diri anda secara lengkap
kembali di ruangan ini
Tiga, anda benar-benar sudah dapat menyadari keadaan sekitar dengan lengkap
dan jelas
Empat, tegakkan tubuh anda, dan bersiap untuk membuka mata
Lima, silakan buka mata, dan rasakan kondisi tubuh yang segar, bugar, sehat, dan
sangat positif.

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 7


Standard Script Book : Basic Hypnotherapy Ver. Jun 2015

Contoh Therapeutic : Object Imagery


Dalam suasana yang sangat nyaman, hening dan tenang ini, sadari pemahaman
bahwa manusia adalah mahluk yang sangat luar biasa, dan dapat melakukan
berbagai hal yang positif bagi dirinya.

Nah, sekarang cukup niatkan, imajinasikan saja, bahwa bersama hembusan nafas,
anda niatkan untuk melepaskan seluruh tekanan, beban, stress.

Rasakan bahwa semua bentuk energi negatif akan keluar bersama hembusan nafas
anda, kembali ke semesta, dan membuat anda semakin nyaman semakin lega.

Lepaskan apapun yang anda anggap negatif, boleh anda imajinasikan semua itu
seperti asap hitam kotor yang keluar bersama hembusan nafas anda, dan dengan
melepaskannya keluar akan membuat anda menjadi semakin lega, bersih, dan
nyaman.

Silakan lakukan, sampai benar-benar tuntas, sampai anda benar-benar merasakan


semuanya benar-benar telah terangkat keluar, dan membuat anda lega dan nyaman.

[Biarkan beberapa saat, kemudian Hypnotherapist dapat melakukan


konfirmasi dengan teknik Ideo Motor Response untuk memastikan proses
sudah maksimal. Jika proses sudah maksimal, maka dapat dilanjut dengan
proses pengakhiran]

Contoh Therapeutic : Future Pacing


Dan, sekarang niatkan agar sebentar lagi anda akan meluncur menuju ke masa
depan. Entah satu minggu setelah hari ini, entah sebulan setelah hari ini, atau bahkan
tahun depan.

Silakan pilih suatu waktu yang paling tepat dimana anda ingin berasa di suatu situasi
dan kondisi yang benar-benar berbeda dari hari ini, suatu kondisi ideal yang benar-
benar anda inginkan untuk dapat terjadi.

Ya, sekarang lontarkan diri anda ke masa depan, buat semakin jelas, riel, dan nyata.
Benar-benar niatkan agar anda berada dalam suatu situasi yang menjadi keinginan
anda. Terus hayati, buat semakin jelas, semakin dapat dirasakan oleh seluruh panca-
indera.

Benar-benar nikmati keadaan ini, dan niatkan bahwa keadaan ini adalah benar-benar
milik anda.

[Hypnotherapist dapat memberikan kesempatan kepada Client untuk


beberapa saat menikmati kondisi ini]

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 8

Anda mungkin juga menyukai