IBH STUDENT MANUAL BASIC HYPNOTHERAPY Ver Jun 2015 PDF
IBH STUDENT MANUAL BASIC HYPNOTHERAPY Ver Jun 2015 PDF
Disclaimer
Student Manual “Basic Hypnotherapy” ini merupakan buku panduan bagi peserta
pelatihan “Basic Hypnotherapy” yang diselenggarakan oleh The Indonesian Board
of Hypnotherapy (IBH) melalui para Certified Instructor (CI) dengan lisensi
pengajaran dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).
Buku ini dilindungi oleh Hak Cipta dan tidak diperkenankan didistribusikan tanpa
ijin tertulis dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).
Buku ini tidak disarankan untuk dipergunakan sebagai bahan acuan bagi siapapun
yang ingin mempraktekkan isi buku ini tanpa melalui pelatihan resmi yang
diselenggarakan oleh The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH). Seluruh
resiko yang terjadi akibat penggunaan buku ini tanpa melalui pelatihan resmi yang
diselenggarakan oleh The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) adalah bukan
menjadi tanggung jawab dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).
Daftar Isi
Disclaimer i
Daftar Isi ii
ISBN iii
Kata Pengantar 1
Objective 3
The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) 4
Daftar Istilah 7
Pemodelan Kesadaran Manusia 8
Formal Hypnosis 11
Hypnotisability 14
Suggestibility 15
Hypnotic Training 18
Suggestibility Test 19
Waking Hypnosis 24
Struktur Hypnosis Lengkap 25
Induction Dasar 27
Hypnotherapy Sederhana 29
Stage Hypnotism 31
Depth Scale 32
Hypnotic Power 33
Hypnosis Script 34
Hypnosis Dan Brainwave 35
Self Hypnosis 36
Penutup 37
Basic Hypnotherapy
Certified Hypnotist (CH) Student Manual
Kutipan Pasal 72 :
Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002)
1. Barangsiapa dengan sengaja tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan / atau
denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau dipidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Kata Pengantar
Hypnosis atau hipnotis adalah suatu gejala alami sehari-hari, suatu fenomena
psikologis biasa yang pernah dialami setiap orang. Setiap orang nyaris secara tidak
sengaja pernah melakukan praktek hipnotis alamiah, setidaknya menerapkan
pemberian sugesti kepada orang lain, dan tentu saja sebaliknya setiap orang dapat
dipastikan pernah memasuki keadaan Hypnosis atau dalam bahasa populer sering
disebut dengan istilah Trance.
Pada hari ini Hypnosis sebagai sebuah pengetahuan, sebenarnya hanya mengangkat
kembali fenomena keseharian tersebut, membuatnya memiliki struktur, sehingga
menjadi mudah untuk dipelajari, dipahami, dan dipraktekkan, dengan kata lain
membuat keadaan Hypnosis relatif dapat dikondisikan setiap saat sesuai dengan
kebutuhan.
Pengetahuan Hypnosis telah melalui perjalanan yang sangat panjang, dan
mengalami berbagai metamorfosa, sebelum mencapai format moderen dan ilmiah
seperti pada hari ini.
Fenomena Hypnosis di masa silam sangat lekat dengan budaya Trance yang terdapat
di berbagai wilayah kebudayaan, antara lain di Mesir, India, Yunani, Roma, dan tentu
saja terutama di berbagai negara timur. Di wilayah-wilayah ini budaya Trance lekat
dengan upacara-upacara keagamaan dan juga ritual-ritual penyembuhan, sehingga
tentu saja sangat lekat pula dengan nuansa magis dan mistis.
Pengetahuan tentang Trance moderen, dapat dikatakan dipelopori untuk pertama
kalinya oleh Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) seorang dokter berkebangsaan
Austria, dengan teorinya “Animal Magnetism”, dan melahirkan suatu teknik untuk
menghasilkan kondisi Trance yang dikenal dengan istilah Magnetism, atau
Mesmerism.
Selanjutnya, James Braid (1796 – 1860), seorang dokter Skotlandia yang berpraktek
di Manchester, mencoba menguji teori “Animal Magnetism” dari Mesmer, dan ternyata
ia menemukan bahwa Trance sama sekali tidak terkait dengan teori Animal
Magnetism, melainkan murni merupakan reaksi dari suatu kekuatan sugesti. Oleh
karena itu James Braid pada tahun 1842 menerbitkan buku yang berjudul :
"Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With
Animal Magnetism."
James Braid menduga bahwa Trance terkait dengan keadaan “Nervous Sleep”, oleh
karena itu ia mengutip nama Dewa Tidur dalam mitologi Yunani untuk menamakan
fenomena ini, yaitu Hypnosis (yang berasal dari kata Hypnos). Mulai saat inilah
pengetahuan tentang fenomena Trance moderen disebut dengan istilah Hypnosis.
Pada tahun 1847, James Braid menemukan beberapa fenomena utama dari
Hypnotism (segala sesuatu yang terkait dengan Hypnosis), antara lain : Catalepsy,
Anaesthesia, dan Amnesia, yang ternyata dapat diproduksi tanpa perlu adanya proses
Objective
Pelatihan “Basic Hypnotherapy” menetapkan tujuan (objective) agar para peserta
pelatihan :
Memahami struktur dan mekanisme proses Hypnosis dengan referensi Western
Hypnotism yang berbasiskan pengetahuan psikologi.
Memahami penerapan Hypnosis terhadap diri sendiri (Self Hypnosis) dan terhadap
orang lain.
Memahami aplikasi utama dari Hypnosis, yaitu : Stage Hypnotism dan
Hypnotherapy sederhana.
IBH adalah suatu organisasi Hypnotherapist yang terbesar di Indonesia, bahkan Asia,
karena telah memberikan sertifikasi kepada lebih dari 15.000 orang praktisi (data per
tahun 2015). IBH pada Tahun 2002.
IBH merupakan partner dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk
standardisasi Batra yang tengah disusun oleh pihak Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Dalam rangka mensosialisasikan metode Hypnotherapy kepada masyarakat luas, IBH
didukung oleh para IBH Certified Instructor (CI) yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia, dan juga di beberapa negara Asean.
Masyarakat luas yang ingin memperoleh pengetahuan Hypnotherapy dapat
bergabung di berbagai pelatihan resmi IBH yang diselenggarakan oleh para IBH
Certified Instructor (CI).
Para Certified Hyppnotherapist (IBH) juga tersebar di berbagai kota di Indonesia, dan
dapat memberikan layanan Hypnotherapy kepada masyarakat luas yang
membutuhkannya.
Seluruh aktivitas IBH, program pelatihan, database anggota seluruh tingkatan dapat
dilihat di website resmi IBH yang beralamatkan di : www.IBHCenter.org
Apa yang membedakan standar pelatihan 100 – 300 jam dengan standar
pelatihan 8 jam dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) ?
Dari pengalaman Team IBH dalam mengikuti dan mengamati secara seksama
berbagai format pelatihan panjang (100 – 300 jam), serta pengamatan mendalam
terhadap “gaya belajar” orang Indonesia pada umumnya, maka disimpulkan bahwa
format pelatihan panjang tidak terlalu sesuai dengan sebagian besar orang Indonesia,
sebaliknya jika disusun suatu metodologi dan pendekatan yang tepat, maka pelatihan
pendek, dan bertahap, justru dapat membuat para pembelajar Indonesia jauh lebih
menguasai pengetahuan dan ketrampilan Hypnosis dan Hypnotherapy ini.
Pada umumnya pelatihan panjang (100 – 300 jam) menggabungkan antara
pengetahuan Hypnosis dan Hypnotherapy dalam suatu pengajaran terpadu, dan
memperkenalkan berbagai teknik yang sangat banyak, padahal notabene berbagai
teknik yang ada di pengetahuan Hypnosis sesungguhnya berawal dari beberapa
teknik dasar yang sederhana yang dikembangkan menjadi banyak teknik, sedangkan
pengetahuan Hypnotherapy banyak mengadopsi pengetahuan psikologi yang telah
terlebih dahulu ada, dimana pengetahuan psikologi ini juga memiliki berbagai aliran
(paradigma) yang seringkali berbeda antara satu dan lainnya.
Oleh karena itu The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) memilih pendekatan
baru dalam pelatihan Hypnosis dan Hypnotherapy, sehingga dapat diselenggarakan
dalam waktu yang sangat pendek (8 jam per tingkatan), dengan dasar pemikiran :
Secara umum pengetahuan Hypnotherapy dapat dibagi menjadi 2 bagian utama, atau
tahapan, yaitu :
Hypnosis
Adalah tentang segala sesuatu yang terkait dengan pengetahuan tentang
pemodelan kesadaran (Conscious Mind dan Subconscious Mind), fenomena
Trance, kekuatan sugesti, dan berbagai teknik dasar untuk membawa
seseseorang ke kondisi Trance.
Untuk memahami Hypnosis dan dapat melakukannya, termasuk menerapkannya
untuk aplikasi sederhana, antara lain : Stage Hypnotism dan Hypnotherapy
sederhana, maka hanya diperlukan waktu 8 jam, dengan catatan didukung oleh
sistem pengajaran yang sistematis dan tepat, yang berorientasi kepada praktek.
Nama generik untuk pelatihan Hypnosis di lingkungan The Indonesian Board
Hypnotherapy (IBH) adalah : Basic Hypnotherapy.
Hypnotherapy
Adalah tentang segala sesuatu yang terkait dengan kekuatan sugesti yang dapat
menghasilkan efek terapeutik (penyembuhan), pada umumnya berbagai teknik
terapeutik ini diadopsi dari pengetahuan psikologi. Dalam dunia Hypnotherapy
terdapat setidaknya 2 pendekatan, yaitu pendekatan yang masih dipengaruhi oleh
paradigma psikologi klasik, sehingga cenderung untuk melakukan intevensi ke
masa silam, dan pendekatan yang didasari oleh paradigma psikologi positif
Basic Hypnotherapy
Pelatihan berdurasi 8 jam yang diselenggarakan oleh para IBH Certified Instructor.
Mereka yang telah mengikuti pelatihan ini dapat mengajukan sertifikasi Certified
Hypnotist (CH) ke The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).
Advanced Hypnotherapy
Pelatihan berdurasi 8 jam yang diselenggarakan oleh para IBH Certified Instructor.
Prasyarat : telah mengikuti pelatihan Basic Hypnotherapy. Mereka yang telah
mengikuti pelatihan ini dapat mengajukan sertifikasi Certified Hypnotherapist (CHt)
ke The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH).
Training of The Trainer (TTT)
Pelatihan berdurasi 8 jam yang diselenggarakan oleh The Indonesian Board of
Hypnotherapist (IBH). Prasyarat : memiliki sertifikat IBH CHt. Mereka yang telah
mengikuti pelatihan ini akan disertifikasi sebagai IBH Certified Instructor (CI) dan
diberikan lisensi untuk mengajarkan Hypnotherapy atas nama The Indonesian
Board of Hypnotherapy (IBH).
Daftar Istilah
Pelatihan “Basic Hypnotherapy” akan mempergunakan beberapa istilah, antara lain :
Hypnosis
Memiliki banyak arti tergantung konteks, dapat berarti suatu keadaan (kondisi),
dapat berarti suatu kegiatan, dapat pula berarti suatu pengetahuan.
Hypnotic
Sesuatu yang menghasilkan efek Hypnosis.
Hypnotic State
Suatu keadaan atau situasi/kondisi dimana seseorang cenderung lebih mudah
menerima sugesti, disebut juga dengan istilah : Hipnosa, Trance.
Hypnotherapy
Suatu aktivitas Hypnosis untuk menghasilkan efek terapeutik (penyembuhan).
Hypnotist
Operator yang melakukan proses Hypnosis.
Hypnotherapist
Hypnotist yang menerapkan sugesti terapeutik.
Hypnotism
Segala sesuatu yang terkait dengan Hypnosis
Stage Hypnotist
Hypnotist yang mengaplikasikan Hypnosis di ranah hiburan (entertaintment)
Hipnotis / Hipnosis
Terjemahan bebas Hypnosis dalam bahasa Indonesia, tetapi memiliki aneka
makna, tergantung konteks pembahasan.
Critical Area
Subconscious Mind dilindungi oleh suatu Filter atau penyaring yang dikenal dengan
istilah Critical Area. Sesuai dengan sifat Filter, maka jika terbuka lebar, akan
mengakibatkan informasi akan masuk secara mudah ke Subconscious Mind, jika Filter
tertutup rapat, maka informasi tidak akan masuk, demikian juga jika Filter terbuka
sebagian, maka akan ada sedikit informasi yang mungkin akan berhasil memasuki
Subconscious Mind.
Informasi yang dimaksudkan adalah seluruh hal yang masuk melalui modalitas utama
manusia, atau panca indera, yang dikenal sebagai data : Visual (V), Audiotory (A),
Kinaesthetic (K), Gustatory (G), dan Olfactory (O).
Critical Area ini cara kerjanya dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain :
Conscious Mind (analisa, logika)
Etika, sistem nilai, keyakinan
Situasi, kondisi
Fokus, minat, respek, dan emosi
Sebagai ilustrasi, jika seseorang berkomunikasi dengan tokoh yang dihormatinya dan
pembicaraan menyangkut hal yang diminatinya, maka yang bersangkutan secara
otomatis akan cenderung membuka lebar Critical Area-nya.
Sebaliknya, jika seseorang berkomunikasi dengan seseorang yang tidak disukainya,
maka yang besangkutan akan cenderung menutup rapat Critical Area-nya, walaupun
informasi yang disampaikan relatif logis dan benar.
Demikian juga suatu informasi akan disikapi dengan cara yang berbeda (pembukaan
Critical Area yang berbeda) ketika disampaikan dalam situasi kondisi yang berbeda.
Komunikasi Hypnotic
Komunikasi Hypnotic merupakan esensi dari Hypnosis moderen, komunikasi tidak
saja dipandang sekedar mengekspesikan rangkaian kalimat verbal, melainkan
melibatkan berbagai unsur holistik, yang akan mengakibatkan efek Hypnotic, antara
lain :
Struktur bahasa dan gaya bahasa
Intonasi dan bahasa tubuh (disebut juga sebagai Analogue Marking)
Appearance (penampilan)
Dan berbagai hal lain yang dapat mempengaruhi modalitas (VAKGO)
Gaya bahasa dalam Hypnosis secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2
bagian besar, yaitu :
Authoritarian
Gaya bahasa otoriter, bersifat perintah. Biasa diterapkan terhadap mereka yang
secara mental dan sosial berada di subordinate. Gaya bahasa Authoritarian biasa
diterapkan di aplikasi Stage Hypnotism.
Permissive dan Cooperative
Gaya bahasa dengan nuansa kesetaraan dan kerjasama. Biasa diterapkan di
aplikasi Hypnotherapy.
Formal Hypnosis
Dari penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sederhana bahwa seluruh proses komunikasi antar manusia pasti secara langsung
atau tidak langsung merupakan peristiwa Hypnosis, terutama ketika suatu informasi
dapat dengan mudah diterima oleh sisi Subconscious Mind orang lain.
Para Communicator handal, seperti : Sales, Negosiator, Spiritual Leader, Occult
Leader, telah menerapkan prinsip Hypnosis secara efektif, walaupun mereka mungkin
tidak mempelajarinya.
Hypnosis alamiah yang dilakukan oleh para Communicator handal dikenal dengan
istilah Informal Hypnosis, atau Indirect Hypnosis, yaitu secara alami mereka dapat
membuat Critical Area orang lain menjadi tidak lagi kritis, melalui pola komunikasi
yang sangat persuasif.
Informal Hypnosis merupakan keterampilan yang sangat kompleks, tidak mudah
dipelajari bagi mereka yang belum benar-benar mengenali sifat-sifat dari
Subconscious Mind. Dalam konteks pelatihan, maka pelatihan Hypnosis moderen
yang membahas Informal Hypnosis dikenal dengan istilah “Conversational Hypnosis”.
Salah satu cara efektif untuk mulai mengenali sifat-sifat unik dari Subconscious Mind
adalah melalui pengetahuan Hypnosis yang dikenal dengan istilah Formal Hypnosis,
atau sering juga disebut sebagai : Direct Hypnosis, Classic Hypnosis, atau Genuine
Hypnosis.
Sesuai dengan istilahnya, maka Formal Hypnosis akan melibatkan pihak yang
melakukan Hypnosis dan pihak yang akan dihipnotis, dimana pihak yang akan
dihipnotis sudah memahami dan menyetujui bahwa akan berlangsung proses
Hypnosis. Contoh dari Formal Hypnosis adalah Stage Hypnosis dan juga
Hypnotherapy. Para partisipan dari acara Stage Hypnosis dan juga Client dari
Hypnotherapy sudah memahami bahwa akan terjadi proses Hypnosis.
semakin tidak kritis dalam menerima sugesti-sugesti yang mungkin dalam keadaan
normal dianggap “tidak masuk akal”.
Istilah teknis untuk memperdalam kondisi Trance disebut dengan “Deepening”.
Setelah dilakukan Deepening, maka Hypnotist harus mampu memperoleh konfirmasi,
seberapa dalam Trance yang telah dicapai. Teknik konfirmasi ini dikenal dengan
istilah “Depth Level Test”, dan dapat dilakukan melalui berbagai macam cara, mulai
dari cara konfirmasi langsung, dengan mengamati Trance Signal (tanda-tanda Trance
secara fisik), atau membandingkan dengan standar skala kedalaman (Depth Scale).
Ketika kedalaman Trance yang diharapkan telah dicapai, maka Hypnotist mulai dapat
memberikan sugesti ke Subconscious Mind. Sugesti ini dapat sangat bervariasi, mulai
dari sugesti terapeutik sederhana (Direct Suggestion), rangkaian sugesti terapeutik
yang kompleks, atau sugesti untuk keperluan hiburan (Stage Hypnotism).
Setelah proses sugesti dilakukan secara lengkap, maka dilakukan proses
pengakhiran yang dikenal dengan istilah “Termination” atau “Emerging” yaitu
mengembalikan seseorang secara bertahap untuk kembali ke Normal State.
Hypnotisability
Pada dasarnya semua peristiwa hipnotis adalah peristiwa Self Hypnosis, setidaknya
dalam konteks Formal Hypnosis (Stage Hypnosis dan Hypnotherapy). Artinya, tidak
ada seorangpun dapat menghipnotis orang lain, atau dengan kata lain seorang
Hypnotist sebenarnya hanyalah bertindak sebagai fasilitator agar seseorang dapat
menghipnotis dirinya sendiri atau Self Hypnosis. Oleh karena itu “obyek” dalam
peristiwa Hypnosis justru disebut sebagai “Subyek”. Kenapa ? Karena pada prinsipnya
pengendali yang sesungguhnya
bukanlah sang Hypnotist All Hypnosis is Self Hypnosis
melainkan justru mereka yang
dihipnotis. Hal ini dapat terlihat dengan jelas, manakala terjadi sesuatu yang dianggap
berbahaya oleh Subyek, maka Subyek dapat mengakhiri keadaan Hipnosa (Hypnotic
State, Trance) secara otomatis, tanpa perlu menunggu sugesti terminasi (emerging)
dari Hypnotist.
Dalam konteks Hypnotherapy, Subyek juga seringkali disebut sebagai Client.
Suggestibility
Adalah tingkat respon Subyek terhadap suatu sugesti sederhana, atau tingkat
sugestivitas. Subyek yang sangat mudah dan cepat dalam merespon suatu sugesti
sederhana disebut juga “memiliki sugestivitas yang baik atau tinggi”, sebaliknya
Subyek yang sangat sulit merespon disebut juga “memiliki sugestivitas yang buruk
atau rendah”.
Standford University (USA) pernah mengadakan suatu riset akademik tentang test
sugestivitas, yang menghasilkan apa yang dikenal sebagai Stanford Hypnotic
Susceptibility Scale (SHSS). Test sugestivitas ala Standford University ini terdiri dari
3 kelompok test yang dikenal sebagai Form A, B, dan C. Setiap Form mengandung
12 jenis test yang memiliki tingkat kesulitan progresif.
Walaupun SHSS merupakan suatu riset akademik yang kompleks, akan tetapi secara
praktis dapat disederhanakan, bahwa dari test dimaksud dapat diketahui bahwa pada
suatu komunitas, terutama komunitas dalam jumlah besar (lebih dari 100 orang),
maka akan terjadi kecenderungan statistik yang menarik berkaitan dengan pembagian
tipe sugestivitas dari anggota komunitas dimaksud, yaitu :
Tipe Sugestivitas Baik : 10%
Tipe Sugestivitas Buruk : 10%
Tipe Sugestivitas Moderat : 80%
Tipe Sugestivitas yang dimaksudkan dalam statistik di atas, adalah merupakan
“Sugestivitas Alamiah”, artinya sugestivitas yang benar-benar masih “original” dari
seseorang, sebagai hasil pembentukan dari latar belakangnya (keyakinan, nilai-nilai
dasar, pendidikan, lingkungan, budaya, dsb.).
tubuh Subyek benar-benar sangat rileks, dan bahkan mungkin tidak mampu
digerakkan, sampai dengan Subyek memerintahkannya kembali normal.
Detail dari setiap Suggestiblity Test dijelaskan pada bagian berikutnya.
Hypnotic Training
Hypnotic Training adalah suatu istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh The
Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) sebagai sumbangan bagi dunia Hypnosis
global. Sebelumnya tidak ada yang memperkenalkan istilah ini dan konsep yang
mendasarinya.
Prinsip dasar dari Hypnotic Training, adalah bahwa setiap orang yang menyatakan
dirinya “bersedia dihipnotis”, tetapi ternyata memiliki sugestivitas alamiah yang rendah
(buruk), dapat ditingkatkan kualitas sugestivitasnya dengan berbagai cara, secara
praktisnya adalah dengan menerapkan berbagai variasi lain teknik Suggestibility test,
dan mempertimbangkan situasi dan kondisi, serta waktu yang tepat.
Setiap orang nyaris memiliki “gateway” atau gerbang untuk memasuki Trance
walaupun mungkin sangat samar. Tugas Hypnotherapist adalah menemukan gerbang
ini, dan melakukan utilisasi.
Suggestiblity Test
Prosedur umum dalam melakukan Suggestibility Test
Pandu Subyek untuk memperagakan hal yang dimaksud.
Berikan sugesti (dapat dipilih gaya bahasa Authoritarian ataupun Permissive –
Cooperative) tentang hal apa yang harus di-imajinasikan dalam peragaan
dimaksud.
Lakukan test sugesti lawan (aksi yang sebaliknya), tetapi pada saat yang sama
perkuat sugesti utama (reaksi yang terjadi).
Normalkan kembali.
Berikut ini contoh Scripting dari beberapa Suggestibility Test yang merupakan standar
di The Indonesian Board of Hypnotherapy :
Rigid Catalepsy
Mintalah Client untuk meluruskan, mengepalkan, dan mengeraskan tangannya.
Hypnotherapist dapat membantu meyakinkan dengan cara memegang tangan
Client (Gambar B) kemudian bimbinglah
Client untuk berimajinasi bahwa ia dapat
memerintahkan tangannya menjadi
sekeras besi, sehingga tidak dapat
dibengkokkan sama sekali (Gambar B).
Agar lebih fokus, mintalah Client menutup
mata.
Hypnotherapist dapat memandu dengan
Script berikut ini :
Perintahkan kepada tangan anda :
“Wahai tangan, kamu saya perintahkan
saat ini juga menjadi sangat keras dan
sangat lurus bagaikan besi yang sangat
kuat, sehingga tidak seorangpun juga yang
dapat membengkokkan engkau, semakin
engkau dibengkokkan, maka semakin
engkau menjadi semakin kuat dan lurus !”.
Ya, katakan terus : “Tangan saya besi,
tangan saya keras !”.
Dan sekarang anda dapat mulai mencoba untuk berusaha membengkokkan
tangan anda, tetapi rasakan bahwa tangan anda justru bertambah lurus dan
bertambah keras.
Normalkan kembali.
Focus Training
Latihan Fokus 1
Telunjuk Client lurus seperti pada gambar
(A). , dan ditempatkan sekitar 20 cm dari
mata. Mata Client fokus secara terus
menerus ke telunjuk tersebut, dan Client
anda minta untuk memerintahkan agar
telunjuknya menjadi lurus dan kaku.
Hypnotherapist dapat memandu Client
untuk mengucapkan Script berikut ini dalam
hati :
“Saya perintahkan, telunjuk saya menjadi
sangat lurus, dan sangat kaku, seperti besi
baja, dan tidak dapat dibengkokkan sama
sekali !”
Kemudian mintalah Client untuk mencoba
membengkokkan telunjukknya.
Normalkan kembali.
Latihan Fokus 2
Telunjuk dan jempol Client terhubung rapat
membentuk huruf “O” seperti pada gambar
(B), dan ditempatkan sekitar 20 cm dari
mata. Mata Client fokus secara terus
menerus ke jari-jari tersebut, dan Client
anda minta untuk memerintahkan agar
telunjuk dan jempolnya menyatu dan sangat solid, sehingga tidak dapat dilepaskan
sama sekali.
Hypnotherapist dapat memandu Client untuk mengucapkan Script berikut ini
dalam hati :
“Saya perintahkan, telunjuk jempol saya menyatu, terekat erat, solid, seperti mata
rantai yang sangat kuat, demikian kuatnya, sehingga tidak dapat dipisahkan lagi”.
Kemudian mintalah Client untuk mencoba memisahkan jempol dan telunjuknya.
Normalkan kembali.
Relaxation Training
Hypnotherapist membimbing Client untuk
memerintahkan dirinya sendiri melakukan
relaksasi seluruh otot tubuh, sehingga
tubuh, terutama tubuh bagian bawah
(pinggang. lutut, kaki) menjadi sangat
malas dan lemas, tidak mampu atau sulit
digerakkan.
Hypnotherapist dapat membantu dengan
memandu Script berikut ini :
Silakan anda perintahkan (dalam hati) agar
saat ini juga tubuh anda memasuki
relaksasi total, sehingga saat ini juga tubuh
anda menjadi sangat rileks, lemas, dan
sangat malas untuk bergerak.
Katakan dalam hati :
“Tubuh saya sangat rileks, tubuh saya
sangat malas, dan tubuh saya benar-benar
sangat lemas, sehingga saya tidak dapat menggerakkannya sama sekali !”
Ya, luar biasa, anda benar-benar dapat membuat tubuh anda rileks, malas, dan
lemas, sehingga walaupun anda mencoba menggerakkannya, tetapi tubuh anda
benar-benar mempertahankan agar tetap malas dan lemas.
Lakukan test, dan bandingkan dengan saat dinormalkan kembali.
Waking Hypnosis
Setelah seorang Hypnotist melakukan rangkaian Suggestibility Test terhadap Subyek,
dan manakala Subyek dapat melakukan dengan beberapa test dengan baik, maka
antara Hypnotist dan Subyek akan terbentuk suatu hubungan yang dikenal dengan
istilah “connectedness”.
Connectedness merupakan suatu fenomena yang menarik, karena seakan-akan
Hypnotist dapat langsung berhubungan dengan Subconscious Mind dari Subyek, dan
hal ini akan sangat mempermudah proses berikutnya, antara lain : Induction,
Deepening, dsb.
Salah satu yang dapat dilakukan ketika telah terjadi “connectedness” antara Hypnotist
dan Subyek, adalah suatu jenis Hypnosis yang dikenal dengan istilah “Waking
Hypnosis”, dimana Hypnotist dapat memberikan sugesti sederhana yang akan
langsung diterima oleh Subconscious Mind Subyek, walaupun Subyek dalam keadaan
matanya terbuka (Waking).
(2) Induction
Teknik untuk membawa
Subyek ke kondisi Hypnotic
State.
Sangat banyak teknik Induction diciptakan orang, akan tetapi pada pembelajaran
“Basic Hypnotherapy” dapat disederhanakan menjadi 2 metode Induction saja, yaitu :
Instant Induction (Rapid, Shock) bagi Subyek yang memiliki tingkat sugestivitas
tinggi, dan Extended Progressive Relaxation bagi Subyek yang memiliki tingkat
sugestivitas yang moderat dan rendah.
(3). Deepening
Teknik untuk memperdalam kondisi Trance dari Subyek. Terdapat sangat banyak
Script untuk keperluan Deepening, akan tetapi secara sederhana dapat
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
Hitungan (Simple Depeening), yaitu Deepening dengan mengistirahatkan sisi
Conscious Mind dari Subyek.
Tempat kenyamanan, yaitu Deepening dengan memandu Subyek pergi ke suatu
tempat yang nyaman untuknya.
Aktivitas, yaitu Deepening dengan memandu Subyek untuk melakukan aktivitas
tertentu (menuruni tangga, menuruni gedung menggunakan Lift, dsb.).
(5). Suggestion
Merupakan inti dari proses Hypnosis, yaitu pemberian kata-kata Sugesti, sesuai
dengan kebutuhan.
Terdapat 2 jenis Suggestion, yaitu Suggestion yang menghasilkan efek Therapeutic
(Hypnotherapy), dan Suggestion yang tidak menghasilkan efek Therapeutic (Stage
Hypnotism).
Dalam konteks Hypnotherapy, Suggestion yang bertentangan dengan nilai dasar dan
sistem keyakinan dari Client tidak akan dapat bertahan lama.
Induction Dasar
Terdapat sangat banyak teknik Induction dikembangkan para ahli, akan tetapi pada
prinsipnya dengan menguasai 2 teknik Induction dasar berikut ini sudah sangat cukup
bagi seorang praktisi untuk menerapkannya di aplikasi Stage Hypnotism maupun
Hypnotherapy.
Shock Induction
Disebut sebagai “shock”, karena memang mengandung unsur kejutan untuk
proses pembukaan Criticial Area dari Subyek.
Teknik ini hanya dapat diterapkan kepada Subyek yang memiliki tingkat
sugestivitas tinggi, dan memiliki “connectedness” dengan Hypnotist yang akan
melakukan proses Hypnosis.
Teknik ini biasa dipergunakan di Stage Hypnotism, dan perlu dimodifikasi agar
lebih ekologis jika akan diaplikasikan di Hypnotherapy.
Teknik Shock Induction tidak direkomendasikan bagi Subyek yang memiliki
penyakit / kelainan jantung, atau penyakit lain yang sensitif terhadap unsur kejutan.
Hypnotherapy Sederhana
Walaupun materi pengajaran “Basic Hypnotherapy” IBH lebih ditekankan kepada
pemahaman dasar tentang segala sesuatu yang terkait dengan Hypnosis, akan tetapi
tetap dapat diaplikasikan ke bidang Hypnotherapy atau Hypnosis untuk menghasilkan
efek terapeutik (penyembuhan), setidaknya untuk membantu kasus-kasus sederhana.
Paradigma Hypnotherapy dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) adalah
“Brief Hypnotherapy” yang berbasiskan prinsip “Positive Psychology”, atau dengan
kata lain Hypnotherapy yang diterapkan lebih berorientasi ke masa depan
(empowerment) dan tidak berurusan dengan masa lalu (luka traumatik, dsb.), oleh
karena itu mereka yang telah mengikuti pelatihan “Basic Hypnotherapy” dapat
melakukan Hypnotherapy, dengan aman, terutama untuk kasus-kasus sederhana,
dengan berbekalkan 3 teknik Terapeutik dasar, yaitu : Direct Suggestion, Object
Imagery, dan Future Pacing, dan satu Tool, yaitu : Ideo Motor Response.
Stage Hypnotism
Stage Hypnotism adalah Hypnosis yang diaplikasikan di bidang entertainment. Berikut
ini beberapa hal pokok terkait dengan Stage Hypnotism :
Pada umumnya partisipan diambil dari audience, setelah diseleksi secara
seksama melalui beberapa Suggestibility Test.
Sebaiknya dipilih partisipan yang memiliki “kepribadian terbuka”, dan memiliki
pengetahuan yang luas.
Stage Hypnosis dapat dilakukan dengan Trance Hypnosis (Hypnosis lengkap)
ataupun Waking Hypnosis, tergantung situasi dan Stage Hypnosis Routine yang
akan dibawakan.
Stage Hyposis harus menjunjung tinggi moral dan etika, tidak diperkenankan untuk
melakukan pelecehan secara fisik.
Di beberapa negara (salah satunya UK), tidak diperkenankan melakukan
demonstrasi Body Catalepsy dengan beban.
Untuk beberapa format Stage Hypnosis (misalkan di layar kaca), diperlukan ijin
tertulis dari partisipan, untuk menghindari tuntutan hukum.
Depth Scale
Adalah upaya untuk membuat pengukuran kedalaman Trance berdasarkan skala
tertentu.
Dalam perkembangan pengetahuan Hypnosis, para ahli mengembangkan berbagai
sistem skala kedalaman Trance, antara lain : Davis-Husband scale (1931),
Friedlander-Sarbin Scale (1938), LeCron-Bordeaux Scale (1947), Arons Depth Scale
(1961). Berikut ini, contoh penskalaan dari Davis-Husband.
Hypnotic Power
Keterampilan Hypnosis, menurut Ormond McGill (The Dean of American Hypnotists)
adalah upaya penggabungan 2 hal secara selaras, yang menghasilkan apa yang
disebagai Hypnotic Power (daya hipnotis), kedua hal tersebut adalah :
Physiological Power
Suatu daya yang bersumber dari diri seorang Hypnotist. Di masa silam daya ini
dianggap sebagai daya magnet yang terkadang harus ditingkatkan dengan
berbagai ritual magis dan mistis. Pada hari ini, daya ini lebih merupakan
pencerminan dari Citra Diri (Self Image) seseorang, yang sangat terkait dengan
rasa percaya diri seorang Hypnotist.
Psychological Power
Suatu daya yang bersumber dari kekuatan kata-kata. Kata-kata yang disusun
sedemikian rupa, diucapkan dengan cara tertentu, akan menghasilkan daya
Sugesti yang sangat kuat.
Untuk menjadi seorang Hypnotist yang baik, maka kedua daya di atas harus
digabungkan secara selaras dan sama kuatnya.
Hypnosis Script
Dalam pengetahuan Hypnosis, banyak diciptakan berbagai Script oleh para ahli, mulai
dari Induction Script, Deepening Script, sampai dengan berbagai Script untuk
mengatasi berbagai permasalahan mental dan emosional (Hypnotherapy), misal :
Script untuk pelangsingan, Script untuk mengatasi stress, dll. Berbagai Script ini dapat
dengan mudah diperoleh melalui “Googling” di Internet.
Hypnosis adalah seni komunikasi persuasif, yang harus dipahami oleh Subyek
dengan baik. Oleh karena itu penting untuk dilketahui bahwa tidak setiap Script dapat
diterapkan secara langsung terhadap Subyek, karena mungkin saja tersusun dari
kalimat-kalimat yang belum tentu tepat bagi Subyek.
Oleh karena itu suatu Script sebaiknya diambil ide dasarnya, kemudian dilakukan
modifikasi agar lebih sesuai dengan “gaya bahasa” dari Hypnotist dan juga lebih
sesuai dengan tingkat pemahaman Subyek.
Self Hypnosis
Adalah suatu teknik untuk menghipnotis diri sendiri, atau dengan kata lain Hypnotist
dan Subyek adalah pihak yang sama.
Teknik Induction yang dipergunakan umumnya adalah Extended Progressive
Relaxation, dan teknik Deepening yang dipergunakan adalah teknik Deepening
sederhana (hitungan mundur).
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Self Hypnosis :
Lakukan Self Hypnosis dalam posisi duduk santai (misal di sofa).
Setiap Self Hypnosis (pada satu waktu), hanya satu tema pemrograman.
Pemrograman tema lainnya dapat dilakukan pada kesempatan Self Hypnosis di
waktu yang berbeda.
Susun bahasa Sugesti sesuai dengan tata-cara yang berlaku pada Direct
Suggestion (bahasa positif, repetisi, progressive, dll.).
Dapat diakhiri dengan Termination atau dilanjutkan dengan tidur secara alami
(Gelombang Delta).
Penutup
Untuk menguasai keterampilan Hypnosis dengan baik, maka berikut ini hal-hal yang
perlu diperhatikan :
Hypnosis harus benar-benar diterima sebagai fenomena psikologis biasa, dan
merupakan sesuatu yang alami dan banyak diketemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
Keterampilan Hypnosis adalah bentuk penajaman dari seni komunikasi persuasif,
dan sama sekali tidak ada unsur magis atau mistis.
Latihan yang perlu dilakukan untuk pertama kalinya adalah Suggestibility Test, lalu
dilanjutkan dengan Waking Hypnosis, kemudian Stage Hypnotism, dan akhirnya
Hypnotherapy sederhana.
Dalam setiap proses harus dilakukan analisa secara mendalam dan seksama,
karena setiap Subyek memiliki keunikan, termasuk perbedaan dalam situasi dan
kondisi berbeda.
Hypnosis adalah keterampilan, oleh karena tidak ada cara lain untuk menjadi
terampil, selain berlatih dan belajar terus dari kesalahan yang mungkin timbul
selama proses berlatih !
Baiklah Bp / Ibu, sebentar lagi kita akan melakukan relaksasi sejenak, agar fisik
maupun fikiran kita dapat beristirahat untuk sesaat. Anda boleh menutup mata, dan
mengatur fisik anda, agar berada dalam posisi yang benar-benar lepas dan nyaman.
Sangat nyaman sekali jika kita sesekali dapat membuat diri kita benar-benar dapat
melepaskan segala beban, melepaskan sejenak segenap kelekatan. Alangkah luar
biasa jika sesekali kita dapat memasuki wilayah yang sangat tenang dan istimewa
yang terdapat dalam diri kita sendiri.
Ya, kemudian silakan anda mengamati nafas anda, dan hayati setiap tarikan serta
hembusan nafas anda ! Berikan rasa syukur karena kita masih diberikan karunia
nafas ! Benar-benar hayati setiap tarikan dan hembusan nafas ini ! Bahkan setiap
hembusan nafas akan membuat tubuh dan pikiran semakin rileks ....
Pahamilah, bahwa kita semua dikarunia kemampuan yang luar biasa, yaitu kita dapat
memerintahkan bagian per-bagian tubuh kita untuk memasuki relaksasi. Cukup hanya
menggunakan kuasa kemauan kita dan keyakinan bahwa kita benar-benar memiliki
kuasa terhadap tubuh, pikiran, dan jiwa kita sendiri.
Pertama sekali, saya minta anda untuk memerintahkan “kelopak mata” anda, agar
bagian tubuh ini saat ini juga dapat memasuki relaksasi secara nyaman dan
sempurna. Baik, silakan katakan dalam hati dengan tegas :
“Wahai mata, aku perintahkan saat ini juga engkau memasuki relaksasi
sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat malas, sangat lemas,
dan benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan
sangat lemas”.
Ya, sekarang rasakan daerah kepala anda, otot-ototnya benar-benar mengendur dan
sangat santai, juga rasakan daerah dahi, kening, seluruh wajah, dan tentu saja daerah
kelopak mata, semuanya benar-benar menjadi sangat rileks, malas, dan sangat
lemas ! Bahkan sedemikian rileksnya, sehingga ketika anda mencoba untuk
menggerakkan kelopak mata, bahkan mata anda benar-benar tidak mau bergerak,
bahkan sama sekali tidak berminat untuk bergerak, karena sudah sedemikian malas
dan lemasnya, bahkan semakin anda mencoba untuk membukanya, maka anda justru
akan ditarik memasuki relaksasi yang lebih dalam, lebih sempurna !
Sekarang silakan anda mencoba untuk membuka mata anda, dan rasakan mata anda
justru semakin lemas dan malas, bahkan anda semakin ditarik menuju relaksasi yang
lebih dalam lagi, silakan anda mencobanya …
[Pada tahapan ini silakan amati apakah mata Client sudah benar-benar lemas ?
Jika masih Client masih dapat membuka matanya dengan mudah, maka
segeralah minta untuk menutup kembali, dan silakan ulangi bagian Script yang
memandu Client untuk “memerintahkan” matanya agar menjadi tidak dapat
dibuka.]
Ya, luar biasa, biarkan mata anda tetap tertutup, malas dan sangat lemas, ini artinya
bahwa anda dapat dengan mudah mengendalikannya, demikian juga nanti dengan
bagian-bagian tubuh anda yang lain.
Rasakan sekarang getaran relaksasi ini turun secara halus dan perlahan ke daerah
leher, dan tentu saja membuat bagian leher menjadi benar-benar nyaman.
Sekarang silakan arahkan perhatian ke bagian leher, dan perintahkan juga agar leher
anda memasuki relaksasi sempurna, sehingga leher akan menjadi sangat lemas dan
malas.
Sekarang silakan perintahkan leher anda untuk memasuki relaksasi, silakan anda
katakan kepada leher anda :
“Wahai leher, aku perintahkan saat ini juga engkau memasuki relaksasi
sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat malas, sangat lemas,
dan benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan
sangat lemas”.
Ya, luar biasa sekali, karena saat ini leher anda benar-benar memasuki relaksasi yang
sangat sempurna, bahkan saat ini juga ia menjadi sangat malas dan lemas, bahkan
lunglai, seakan-akan tulang-tulangnya menghilang, bahkan kini ia tidak dapat
menyangga kepala anda, karena ia sudah sedemikian rileksnya.
Sekarang silakan anda mencoba untuk menggerakkan sedikit leher anda, dan
rasakanlah bahwa leher anda justru semakin melemas dan malas, bahkan anda
semakin ditarik menuju relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan anda untuk
menggerakkan leher.
[Pada tahapan ini silakan amati apakah leher Client sudah benar-benar lemas ?
Jika masih Client masih dapat menggerakkan lehernya mudah, maka segera
ulangi bagian Script yang memandu Client untuk “memerintahkan” lehernya
agar menjadi benar-benar lemas tanpa daya.]
Ya, sekarang biarkan leher anda beristirahat dengan nyaman, rileks dan sangat
lemas.
Rasakan sekarang getaran relaksasi ini turun secara halus dan perlahan ke daerah
bahu, punggung belakang, kemudian dada, dan tentu saja membuat bagian-bagian
terlewati getaran ini yang menjadi benar-benar nyaman dan sangat rileks.
Kemudian getaran relaksasi ini juga mulai melewati kedua belah tangan anda, mulai
dari lengan atas, siku, pergelangan, dan akhirnya mengalir ke jari-jemari anda.
Rasakan seluruh bagian tangan benar-benar menjadi sangat rileks, nyaman, dan
santai.
Sekarang silakan perintahkan kepada kedua tangan anda dan juga kepada kesepuluh
jari-jemari anda untuk memasuki relaksasi, silakan anda katakan kepada tangan dan
jari-jemari anda :
“Wahai tangan dan jari jemari, aku perintahkan saat ini juga engkau memasuki
relaksasi sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat malas,
sangat lemas, dan benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-
benar malas dan sangat lemas”.
Ya, luar biasa sekali, karena saat ini kedua belah tangan anda benar-benar memasuki
relaksasi yang sangat sempurna, bahkan saat ini juga ia menjadi sangat malas dan
lemas, bahkan lunglai, seakan-akan tulang-tulangnya menghilang, demikian juga
dengan jari-jemari anda, sudah benar-benar malas dan lemas sehingga tidak dapat
digerakkan sama sekali, karena ia sudah sedemikian rileksnya.
Sekarang silakan anda mencoba untuk menggerakkan sedikit tangan anda, dan
rasakanlah bahwa tangan anda justru semakin melemas dan malas, bahkan anda
semakin ditarik menuju relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan anda gerakkan sedikit
tangan anda.
[Pada tahapan ini silakan amati apakah tangan Client sudah benar-benar
lemas ? Jika masih Client masih dapat menggerakkan tangannya dengan
mudah, maka segera ulangi bagian Script yang memandu Client untuk
“memerintahkan” tangan dan jari-jemarinya agar menjadi benar-benar lemas
tanpa daya.]
Ya, sekarang biarkan kedua tangan dan jari-jemari anda beristirahat dengan nyaman,
rileks dan sangat lemas.
Dan, rasakan sekarang, getaran relaksasi ini turun secara halus dan perlahan ke
daerah pinggang, perut, kemudian turun ke daerah paha, lutut, betis, kemudian
menjalar ke telapak kaki, dan tentu saja membuat bagian-bagian terlewati getaran ini
yang menjadi benar-benar nyaman dan sangat rileks.
Sekarang silakan perintahkan kepada kedua belah kaki untuk memasuki relaksasi,
silakan anda katakan kepada kedua belah kaki anda :
“Wahai kaki, aku perintahkan saat ini juga engkau memasuki relaksasi
sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat malas, sangat lemas,
dan benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan
sangat lemas”.
Ya, luar biasa sekali, karena saat ini kedua belah kaki anda benar-benar memasuki
relaksasi yang sangat sempurna, bahkan saat ini juga ia menjadi sangat malas dan
lemas, bahkan lunglai, seakan-akan tulang-tulangnya menghilang …..
Sekarang silakan anda mencoba untuk menggerakkan sedikit kaki anda, dan
rasakanlah bahwa kaki anda justru semakin melemas dan malas, bahkan anda
semakin ditarik menuju relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan anda gerakkan sedikit
tangan anda.
[Pada tahapan ini silakan amati apakah kaki Client sudah benar-benar lemas ?
Jika masih Client masih dapat menggerakkan kakinya dengan mudah, maka
segera ulangi bagian Script yang memandu Client untuk “memerintahkan”
kedua belah kaki-nya agar menjadi benar-benar lemas tanpa daya.]
Ya, sekarang, seluruh tubuh anda benar-benar menjadi sangat rileks dan nyaman,
benar-benar beristirahat, sangat ringan, lemas dan malas tanpa daya.
Sekarang mari kita tegaskan sekali lagi, agar tubuh kita benar-benar memasuki
relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan perintahkan sekali lagi :
“Wahai tubuh, dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki, aku perintahkan
saat ini juga engkau memasuki relaksasi sempurna, sehingga saat ini juga
engkau menjadi sangat malas, sangat lemas, dan benar-benar engkau
beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan sangat lemas”.
Sekarang silakan anda mencoba untuk menggerakkan tubuh anda, dan rasakanlah
bahwa tubuh anda justru semakin melemas dan malas, bahkan mencoba, maka anda
semakin ditarik menuju relaksasi yang lebih dalam lagi, silakan coba anda gerakkan
sedikit tubuh anda.
[Pada tahapan ini silakan amati apakah tubuh Client sudah benar-benar
lemas ? Jika masih Client masih dapat menggerakkan kakinya dengan mudah,
maka segera ulangi bagian Script yang memandu Client untuk
“memerintahkan” seluruh tubuhnya agar menjadi benar-benar lemas tanpa
daya.]
Silakan anda pilih tujuan tempat yang paling nyaman bagi anda, dan jika anda sudah
memilihnya dan siap menuju kesana, beritahu saya dengan menggerakkan sedikit
telunjuk tangan kanan anda.
Silakan tekan tombol Lift untuk menuju ke arah bawah. Ya sekarang bayangkan pintu
Lift sudah terbuka, silakan anda masuk, dan silakan tekan tombol L atau Lantai Dasar.
Sebentar lagi Lift akan bergerak turun, dan setiap kali Lift bergerak turun satu lantai,
akan membuat anda semakin rileks. Ketika Lift sudah mencapai Lantai Dasar, maka
pada saat itu anda akan benar-benar berada dalam kondisi relaksasi yang sempurna.
Termination (Emerging)
Sebentar lagi kita akan mengakhiri relaksasi ini. Saya akan menghitung Satu sampai
dengan Lima, dan secara perlahan-lahan anda akan bangun kembali dalam kondisi
yang sangat segar, sehat, dan positif.
Nah, sekarang cukup niatkan, imajinasikan saja, bahwa bersama hembusan nafas,
anda niatkan untuk melepaskan seluruh tekanan, beban, stress.
Rasakan bahwa semua bentuk energi negatif akan keluar bersama hembusan nafas
anda, kembali ke semesta, dan membuat anda semakin nyaman semakin lega.
Lepaskan apapun yang anda anggap negatif, boleh anda imajinasikan semua itu
seperti asap hitam kotor yang keluar bersama hembusan nafas anda, dan dengan
melepaskannya keluar akan membuat anda menjadi semakin lega, bersih, dan
nyaman.
Silakan pilih suatu waktu yang paling tepat dimana anda ingin berasa di suatu situasi
dan kondisi yang benar-benar berbeda dari hari ini, suatu kondisi ideal yang benar-
benar anda inginkan untuk dapat terjadi.
Ya, sekarang lontarkan diri anda ke masa depan, buat semakin jelas, riel, dan nyata.
Benar-benar niatkan agar anda berada dalam suatu situasi yang menjadi keinginan
anda. Terus hayati, buat semakin jelas, semakin dapat dirasakan oleh seluruh panca-
indera.
Benar-benar nikmati keadaan ini, dan niatkan bahwa keadaan ini adalah benar-benar
milik anda.