Lupa
Lupa
orientasi
Dinar : bagaimana rencana pengurus osis untuk pergi ke pantai pengandaran? apa
sudah jadi?
hadi : pengurus osis yang lain maunya ke jakarta saja
pengajuan
dinar: kamu kan ketua. arahkan saja mereka untuk pergi ke pengandaran.kita,kan sama
sekali belum ada yang pernah kesana
hadi: ya,tampaknya agak susah
dinar: susahnya dimana ? lagi pula dari segi biaya lebih murah
hadi: mereka lebih banyak yang meminta ke jakarta
dinar: kalau kamu tidak bisa mengarahkan mereka ,nanti saya yang bilang ke pak
usman agar mau membujuk mereka
hadi: jangan melibatkan dul pak usman.ini kan,persoalan kita sebagai pengurus osis
penawaran
dinar: iya tapi inginnya saya,kamu sebagai ketua osis harus memiliki pertimbangan-
pertimbangan rasional. mana yang lebih ribgan dari segi pembiayaan,tetapi
menyenangkan, dalam menentukan tujuan wisata itu. jangan hanya berdasarkan kemauan
banyak orang, tanpa mempertimbangkan risiko ataupun untung ruginya. suara terbanyak
belum tentu positif
hadi : iya saya paham. tapi, apa jaminannya kalau wisata ke pangandaran itu lebih
menyenangkan daripada ke jakarta?
dinar: kata orang yang sudah pergi kesana, pengandaran itu menyajikan aneka wisata
alam dan sejarah . dijakarta, hal itu sepertinya tidak akan ditemukan. jakarta
hanya menyajikan kemewahan dan keramaian kota. kita sudah banyak tahu tentang hal
itu
persetujuan
hadi: kalau begitu, bantulah saya nanti untuk bisa meyakinkan mereka
dinar: sebagai wakil ketua tentu saya pun ikut akan berusaha. yang pasti keinginan
tadi bukan obsesi pribadi, tetapi demi kebaikan bersama
hadi: ya saya percaya dan saya pun mengerti
penutup
dinar: syukurlah kalau begitu