Anda di halaman 1dari 3

Kampus keperawatan akan mengadakan dies natalis.

BEM jurusan membentuk panitia


kepengurusan dies natalis. Berikut nama kepanitiannya :

1. Ketupel : Ketua
2. Sekretasir : Desma
3. Bendahara : Dara
4. S. Acara : Beny
5. S. Perlengkapan : Rio

Saat rapat, ketupel mengarahkan seluruh anggota dan berdiskusi bersama anggota apa
saja yang dibutuhkan oleh divisi tersebut.

Ketupel : Ass. Teman-teman, saya sebagai ketua pelaksana acara dies natalis 2021
membuka rapat pada hari ini. Sesuai kesepakatan kita, hari ini kita akan rapat
tentang apa saja yang diperlukan oleh masing-masing divisi. Tanpa mengulur
waktu, langsung saja dimulai dari divisi perlengkapan. Sekretaris tolong
dicatat keperluannya ya. (akuntabilitas)

Sekretaris : baik, ketua.

s. perlngkapan : baik teman-teman, setelah berdiskusi dengan anggota yang lain, kami dari
divisi perlengkapan membutuhkan dana untuk mencetak spanduk dan banner,
tenda untuk dosen dan tamu undangan.

ketupel : selanjutnya divisi acara.

s. acara : saya sebagai perwakilan dari divisi acara, kami dari divisi acara akan
menyewa panggung serta sound system, lalu mendatangkan bintang tamu
serta narasumber dalam acara penyuluhan, dan kami akan membuat seragam
kepanitiaan.

Sekretasi : apakah ada tambahan lain? Jika ada nanti bisa beritahu di grup saja. Nanti
saya dan bendahara yang akan mengelola dana yang diperlukan.
(transparansi)

Ketupel : saya rasa cukup untuk rapat kita hari ini, saya tutup. Ass.

Setelah itu, sekretasis dan bendahara sedang mendata dana yang diperlukan untuk
acara dies natalis

Bendahara : biaya cetak spanduk dan banner 1juta ; tenda 2jt 500 ; sewa panggung dan
sound system 5jt ; bintang tamu 2jt ; narasumber 500 ; seragam panitia 2jt.
Total seluruh dana yang dibutuhkan 17jt.

Eh, des. kita kan udah capek kerja nih, kita kesana kesini cari itu cari ini.
Gimana kalau kita tambahin aja dananya. Itung-itung biaya bensin kita deeh..
Sekretaria : huss.. kamu ini ngomong apa sih?! Kita disini untuk kepentingan banyak
orang bukan kepentingan pribadi. Lagian kan itu sudah tanggungjawab kita.
Kalau gitu arinya kamu minta upah, berarti kamu tidak ikhlas menjalankan
tugas dan tidak amanah. (kewajaran)

Bendahara : astaghfirullah, kok aku bisa kepikiran seperti itu ya. Makasih ya udah ingati
aku.

Sekretaris : iya gapapa, kita kan manusia pasti punya hawa nafsu kok. itulah gunanya
teman untuk saling mengikngatkan.

Pada rapat berikutnya, seluruh panitia sedang berdiskusi kelanjutan acara dies natalis.
Tiba-tiba...

Seksi acara : izin ketua, kemarin saya jalan melewati ruang BEM, saya mendengar ada
yang ingin memanipulasi dana. Katanya sebagai upah bensin.

s. perlngkapan : wah, kalau begitu saya juga mau dong ketua. Saya sebagai seksi
perlengkapan juga capek tuh minjam barang sana sini. Angkat barang sana
sini. Lah dia cuma hitung hitung doang.

Ketupel : harap tenang semuanya. Kita adalah organisasi, semua masalah kita atasi
bersama dan tidak ada yang boleh menyalahkan satu sama lain sebelum
kebenaran yang sebenarnya terungkap. beny, benar kamu melihat itu semua
sampai akhir? (kebijakan)(faktor eksternal)

s. acara : benar ketua. Saya mendengar dan melihat dengan mata kepala saya sendiri,
bendahara ngaku aja kamu!

Bendahara : maaf ketua, saya tidak bermaksud seperti itu. saat itu saya memang sudah
terhasut pikiran jahat saya karena saya sedang membutuhkan uang.

Ketupel : jadi benar, kamu sudah menambahkan biaya pada proposal?

Bendahara : tidak ketua, saya mengurungkan niat saya karena sudah dinasihati oleh
sekretaris.

Ketupel : apa benar sekretaris?

Sekretaris : benar ketua, hari itu memang dia hendak menambahkan biaya namun saya
sudah mengingatkan dan menasihatinya ketua. Ini porposal yang sudah di
print, bisa cek sendiri dananya sudah sesuai dengan apa yang kita
perlukan. (kontrol kebijakan)

Ketupel : hm.. baiklah dari kejadian hari ini kita mendapat pelajaran ya teman-teman.
Bahwa kita tidak boleh menuduh sembarangan apalagi kita tidak berada
ditempat, dan pelajaran yang kedua yaitu jangan sampai kita terhasut dengan
fikiran yang seperti itu. itu sama saja dengan korupsi. Kampus kita sudah
menerapakan WBK dan WBBM dan kita sebagai mahasiswa apalagi sudah
berada dalam organisai besar kampus sudah sepatutnya kita untuk
menerapakan prinsip antikorupsi dalam diri kita agar kedepannya kita dapat
menjadi pemimpin yang baik. sepertinya kita akhiri saja pertemuan kita kali
ini dengan saling bermaafan ya teman-teman. Baiklah saya tutup. Ass.

Anda mungkin juga menyukai