Nim : 15030038
Pembuatan Pelumas
Latar Belakang :
Dasar Teori :
Minyak pelumas adalah salah satu produk minyak bumi yang masih
mengandung senyawa-senyawa aromatik dengan indek viskositas yang rendah.
Hampir semua mesin-mesin dipastikan menggunakan minyak pelumas. Fungsi
minyak pelumas adalah mencegah kontak langsung antara dua permukaan yang
saling bergesekan. Minyak pelumas yang digunakan mempunyai jangka waktu
pemakaian tertentu, tergantung dari kerja mesin, minyak pelumas merupakan
sarana pokok dari suatu mesin untuk dapat beroperasi secara optimal.
Fungsi utama suatu pelumas adalah untuk mengendalikan friksi dan keausan,
namun pelumas juga melakukan beberapa fungsi lain yang bervariasi tergantung
dimana pelumas tersebut diaplikasikan. Fungsi utama dari pelumas seperti :
1. Pencegahan Korosi
3. Suspension of Contaminants
4. Fungsi Lainnya.
Vi imProVers
Oxidation Inhibitors
Berbagai jenis korosi dapat terjadi pada sistem yang dipasok dengan
minyak pelumas. Mungkin dua jenis yang paling penting adalah korosi dari
asam organik yang berkembang dalam minyak itu sendiri dan korosi dari
kontaminan yang diambil dan dibawa dalam minyak. Salah satu area di mana
korosi oleh asam organik dapat terjadi adalah sisipan bantalan yang digunakan
dalam mesin pembakaran internal. Beberapa logam yang digunakan dalam
sisipan bantalan ini, seperti aditif penghambat korosi yang digunakan dalam
minyak, membentuk film pelindung pada permukaan bantalan yang mencegah
bahan korosif mencapai atau menyerang logam. Film ini dapat diadsorpsi pada
logam atau terikat secara kimia padanya. Penghambat karat dapat digunakan di
sebagian besar jenis minyak pelumas, tetapi pemilihan harus dilakukan dengan
hati-hati untuk menghindari masalah seperti korosi logam nonferrous atau
pembentukan emulsi sulit dengan air. Karena inhibitor karat teradsorpsi pada
permukaan logam, minyak dapat habis karat inhibitor dari waktu ke waktu.
Antiwear Additives
Pada suhu tinggi atau di bawah beban berat di mana kondisi geser
yang lebih parah ada, senyawa yang disebut tekanan ekstrem (EP) aditif
diperlukan untuk mengurangi gesekan, keausan kontrol, dan mencegah
kerusakan permukaan yang parah. Mereka juga disebut sebagai aditif
antiscuffing. Bahan-bahan ini berfungsi secara kimia bereaksi dengan
permukaan logam geser untuk membentuk film permukaan yang tidak larut
minyak.
Pelumas yang sudah jadi adalah campuran dari satu atau lebih minyak
dasar dengan beberapa aditif bahan kimia yang larut dalam minyak. Produksi
pelumas dengan demikian melibatkan pencampuran komponen-komponen ini
bersama-sama dengan sifat akhir yang diinginkan. Memadukan padatan dan
cairan adalah seni dan telah dipraktekkan di berbagai bidang seperti makanan dan
industri farmasi sejak lama. Formula pencampuran untuk pelumas diperoleh
dengan melakukan serangkaian percobaan laboratorium, pengujian rig / mesin,
dan pengujian lapangan untuk membuktikan kinerja dalam mesin / peralatan yang
sebenarnya. Sebuah pabrik pencampuran khas biasanya memproduksi 300-500
produk dalam jumlah yang berbeda tergantung pada kebutuhan pasar. Jumlahnya
dapat berkisar dari beberapa kiloliter batch minyak khusus hingga beberapa ratus
kiloliter batch oli mesin yang bergerak cepat. Untuk memadukan seluruh pelumas
ini, pabrik pencampuran akan membutuhkan sekitar 10–15 grade minyak dasar
dan sekitar 100–150 zat aditif kimia dalam inventarisinya. Dokumen manufaktur
(lembar formulasi) dikeluarkan oleh laboratorium ke pabrik bersama dengan
parameter kontrol kualitas. Sebuah dokumen yang khas seperti itu akan berada
pada format berikut. Biasanya, base oil dan detail aditif dikodekan untuk tujuan
keamanan.
Pengadukan Batch Otomatis Dalam sistem pencampuran batch otomatis
(ABB), semua komponen ditransfer ke blending kettle dalam rasio yang
diinginkan berdasarkan volume atau pengukuran massa. Pengukuran biasanya
dilakukan oleh load cell atau meter. Stok dan aditif dasar ditransfer dengan pipa
khusus ke bagian atas ketel pencampuran untuk menghindari kontaminasi.
Keuntungan utama untuk metode pencampuran ini adalah bahwa sistem dasar
dapat dengan mudah diotomatisasi. Seluruh massa kemudian diaduk atau
diresirkulasi pada suhu sekitar 60 ° C. Produk ini kemudian diuji untuk parameter
penting dan ditransfer ke tangki penyimpanan atau garis pengisian. Dalam proses
ini, batch berukuran kecil hingga sedang diproduksi secara akurat. Namun, ini
adalah proses tiga tahap pengisian, pencampuran, dan pengosongan, yang
membuat produksi menjadi lambat. Blender lokal kecil dan menengah umumnya
menggunakan metode pencampuran ini. Tetapi blender yang lebih besar dapat
menggunakan metode ini untuk menghasilkan produk khusus.
Mobil Corporation.
CRC Press.
Indonesia.