iii. Penggunaan Antibiotik Pada Penurunan Fungsi Ginjal (Renal Insufficiency) dan
Gangguan Fungsi Hati
o Penyesuaian Dosis pada Penurunan Fungsi Hati
Pedoman penyesuaian dosis insufisiensi fungsi liver tergantung dari
kondisi fungsi hati tersebut. Secara umum dikatakan bahwa penyesuaian
dosis hanya dilakukan pada insufisiensi hati serius sehingga insufisiensi
ringan sampai sedang tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis. Strategi
praktis sbb :
Dosis total harian diturunkan sampai 50% bagi obat yang tereliminasi
melalui liver pada pasien sakit hati serius
Sebagai alternatif, dapat menggunakan antibiotik yang tereliminasi
melalui ginjal dengan dosis regular
o Penyesuaian Dosis pada Gangguan Fungsi Ginjal
Pada pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal, dosis antibiotik
disesuaikan dengan bersihan kreatinin (Creatinine clearance). Penyesuaian
dosis penting untuk dilakukan terhadap obat dengan rasio toksik–terapetik
yang sempit, atau obat yang dikonsumsi oleh pasien yang sedang
mengalami penyakit ginjal.
Usahakan menghindari obat yang bersifat nefrotok.
2.2 Definisi Antifungi
Antifungi adalah obat-obat yang berdaya menghentikan pertumbuhan atau
mematikan jamur yang menghinggapi manusia. Antifungi berkhasiat sebagai fungistatis
dan fungisida. Fungistatik untuk menghambat pertumbuhan jamur, sedangkan fungisida
untuk membunuh jamur.
Penggolongan antifungi :
1. Antibiotik
Mekanisme kerjanya melaui pengikatan diri pada zat-zat sterol di dinding sel jamur.
Akibatnya adalah kerusakan membran sel dan peningkatan permeabilitasnya,
sehingga komponen intraseluler yang penting untuk kehidupan sel merembas keluar.
Contohnya griseofulvin dan senyawa polyen (amfoterisin b, nistatin)
2. Derivat-imidazol
Mekanisme kerjanya berdasarkan pengikatan pada enzim sitokrom p-450, sehingga
sintesa argosterol yang perlu untuk pembinaan membran sel jamur, dirintangi dan
terjadi kerusakan membran itu. Bekerja fungistatis terhadap dermatofit dan ragi juga
bakteriostatis lemah terhadap kuman Gram-positif. Contoh : mikonazol, ketokonazol,
klotrimazol, bifonazol, ekonazol, esokonazol, dan tiokonazol.
3. Derivat-triazol
Mekanisme kerjanya fungistatis bersifat lebih selektif bagi sistem enzim jamur
daripada terhadap sistem enzim manusia, maka kurang menghambat steroida. Bekerja
terhadap dermatofit, aspergilus, dan kandida. Contoh : flukonazol dan itrakonazol.
4. Asam-asam Organis
Contoh : asam benzoat, asam salisilat, asam propionat, asam kaprilat, dan asam
undesilinat.
5. Lainnya
Contoh : terbenafin, flusitosin, tolnoftat, haloprogin, naftifin, slikopiroks,
selensulfida, dan pirition.
Berdasarkan penggunaannya antifungi dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Mitosis permukaan (tinea), infeksi ini sering terjadi pada kulit, rambut, kuku, dan
mukosa. Infeksi ini mencakup dermatomikosis, kandidiasis vagina, kandidiasis mulut,
dan alat cerna. Mikosis kulit juga dinamakan tinea misalnya, tinea korporis, kruris,
kapitis, dan pedis. Letaknya berada di lipat paha, kepala, dan kaki. Penyebabnya
dermatofit (contohnya kutu air, panu, ketombe, kuku kapur, kandidia), kandida
albikan yang terdapat pada mukosa mulut, vagina, serta bronkia, dan pityrosporum
ovale terdapat pada ketombe dan panu.
2. Mikosis umum (sistemik), pada infeksi umum, jamur atau ragi tersebar ditubuh atau
mengakibatkan infeksi dalam organ tubuh, yang kadang dapat membahayakan jiwa,
terutama penderita-penderita yang daya tahan imunnya menurun akibat infeksi atau
yang menggunakan obat-obat yang menekan daya imunitas. Contohnya adalah:
Actinomycosis, aspergillosis dan candidiasis.
2.3 Definisi Antivirus
Antivirus adalah sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk
replikasi, menghambat kemapuan untuk menggandakan dan memperbanyak diri.
Misalnya, amantadine (symmetrel) adalah sintesis antivirus dimana kerjanya menghamba
multiplikasi virus influenza A, diberikan dalam waktu 24-48 jam mulai dari gejala flu,
dapat mengurangi kerasnya dari penyakit. Terutama pada individu beresiko tinggi seperti
orang-orang yang immunosuppressed atau dirumah sakit. Rimantadine (flumadine) yang
terkait dalam struktur dan anti influenza J tindakan untuk amantadine (flumadine) yang
terkait dalam struktur dan anti influenza J, tindakan untuk amantadine tapi memiliki lebih
sedikit efek samping.