dari 20 atom karbon dengan satu cincin persegi lima (siklopentana). • Prostaglandin turunan dari asam arakidonat yang merupakan hasil metabolisme asam linoleat. • Prostaglandin terdapat dalam jumlah sangat sedikit di semua jaringan. Senyawa ini bekerja pada tempat-tempat dalam sel yang sama seperti tempat sintetisnya, dan peran biologisnya beraneka ragam. Misalnya, senyawa ini berfungsi dalam sistem reproduksi wanita selama ovulasi, menstruasi, kehamilan dan proses kelahiran, dan senyawa ini juga menstimulasi kontraksi otot kandungan. Sintesis Prostaglandin • Prostaglandin disintesis dari asam arakidonat dalam jalur metabolisme yang dimulai dengan plasma membran fosfolipid (fosfatida). • Tahap reaksi berikutnya adalah proses oksigenasi dam silkisasi asam arakidonat menghasilkan senyawa prostaglandin PGG2. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim siklooksigenase. • Selanjutnya PGG2 diubah menjadi PGE2 melalui pembentukan 15- hidroksi- PGE2, dikatalisis oleh enzim endoperoksida isomerase dan peroksidase. • Disamping itu PGG2 dapat pula diubah menjadi senyawa prostaglandin PGF2 melalui pembentukan PGH2, dikatalisis oleh enzim peroksidase dan endoperoksida reduktase. • Sedangkan enzim endoperoksida isomerase dapat mengubah PGH2 menjadi PGE2. • Beberapa prostaglandin (PGE1 dan PGE 2) berperan merangsang pengaliran darah dengan memperbesar pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan dalam pembuluh darah, mempengaruhi proses penggumpalan darah, merangsang pengguguran kandungan, dan ikut dalam proses terjadinya kekebalan. • Prostaglandin berperan dalam memerantai peradangan, nyeri, dan memicu tidur serta mengatur koagulasi darahdan reproduksi. Obat anti-inflamasi nonsteroid seperti aspirin bekerja menghambat prostaglandin. • Tromboksan berperan dalam pembekuan darah. • Leukotrien berefek dalam kontraksi otot dan bersifat kemotaktik serta penting dalam reaksi alergi dan peradangan. Kolesterol • Kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke. • Kolesterol merupakan komponen struktural dari membran sel serta merupakan senyawa induk yang menurunkan hormon-hormon steroid, vitamin D3 (kolekalsiferol), dan garam empedu. Biosintesis Kolesterol 1. Pembentukan asam mevalonat dari asetat. 2. Pembentukan skualin dari asam mevalonat. 3. Pembentukan kolestrol dari skualin. 1. Pembentukan Asam Mevalonat dari Asetat.
• Pada mulanya, 2 molekul asetil-CoA
berkondensasi membentuk asetoasetil-CoA dan reaksi kondensasi ini dikatalis oleh enzim sitosol tiolase. Lalu asetoasetil-CoA berkondensasi dengan molekul asetil CoA berikutnya membentuk HMG-CoA. • Reaksi kondensasi ini dikatalisasi oleh enzim HMG-CoA sintase. Selanjutnya, HMG-CoA diubah menjadi mevalonat dalam sebuah proses reduksi dua tahap oleh NADPH dengan dikatalisasi enzim HMG-CoA reduktase. 2. Pembentukan Skualin dari Asam Mevalonat. • Tahap reaksi dimulai dengan fosforilasi asam mevalonat dengan ATP, berturut-turut mengahsilkan asam 5- fosfomevalonat, asam 5-pirofosfomevalonat, dan asam 3-isopentenil pirofosfat (IPP). • Dari asam dimetil pirofosfat (DPP). Selanjutnya satu molekul IPP berkondensasi dengan dua molekul DPP, menghasilkan satu molekul monoterpen, geranil pirofosfat (GPP). Reaksi ini melepaskan satu molekul pirofosfat (PPi) dan dikatalisasi oleh enzim dimetilalil transferase. Satumolekul IPP lagi kemudian bereaksi dengan GPP, dikatalisis oleh enzim yang sama menghasilkan satu molekul farnesil pirofosfat (FPP). • Dua molekul FPP berkondensasi, melepaskan satu molekul PPi dan dikatalisis oleh enzim preskualin sintase menghasilkan preskualin pirofosfat, yang selanjutnya oleh enzim skualin sintase dan NADPH direduksi menjadi skualin dan melepas satu molekul PPi. 3. Pembentukan kolestrol dari skualin. • Tahap terakhir yaitu skualin bereaksi dengan molekul oksigen mengahasilkan skualin-2,3- epoksida. Reaksi ini dikatalisis oleh skualin monooksigenase. Selanjutnya, skualin-2,3- epoksida mengalami proses siklisasi, dikatalisis oleh enzim skualin epoksida lanosterol siklase, menghasilkan lanosterol. • Perubahan lanosterol menjadi kolesterol berlangsung dengan pelepasan gugus metil (2 dari atom karbon nomor 4 dan satu dari atom karbon nomor 14). • Reduksi ikatan rangkap dari rantai samping kolesterol, dan perpindahan ikatan rangkap dari posisi 8,9 ke posisi 5,6 dalam cincin B. Perubahan lanosterol menjadi kolesterol melalui salah satu dari dua jalur reaksi, yaitu melalui pembentukan desmosterol atau melalui 7-dehidroksikolesterol. • Sehingga dapat disimpulkan reaksi biosintesis kolesterol melalui 3 tahap, sebagai berikut : Farnesil pirofosfat Skualin Asetil-CoA