Anda di halaman 1dari 2

Kasus :

seorang perempuan berusia 30 tahun, bekerja sebagai perawat UGD RS, datang ke poliklinik saraf
dengan keluhan nyeri pada punggung bawah sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan menjalar ke kaki
dan juga sering terasa kesemutan pada kedua tungkai. Pasien sudah bekerja sejak 5 tahun yang lalu.
Saat bekerja, pasien rata-rata berdiri selama 5-6 jam saat bekerja.

Pertanyaan :

a. Sebutkan satu (1) occupational related disease yang mungkin diderita oleh pasien
b. Sebutkan dan jelaskan 5 langkah intervensi kesehatan kerja dalam menangani kasus
tersebut.

Jawaban :

a. occupational related disease : Low back pain


b. Intervensi :
1) Proses kerja
Dalam proses kerja, para petugas IGD harus menggunakan APD pada saat
bekerja. Penyusunan dan penataan alat – alat kerja IGD yang disesuaikan
dengan standar dan situasai IGD seingga dapat mempermudah pekerjaan para
petugas dan mencegah kejadian penyakit akibat kerja.

2) Lingkungan kerja
Perbaikan penempatan alat medis yang sesuai dengan standar dan juga
perbaikan sarana yang sesuai dengan K3

3) Karyawan
dengan diadakanya penyuluhan atau pelatihan khusus bagi petugas tentang
cara pengendalian penyakit akibat kerja dan juga di adakan cek kesehatan
rutin bagi petugas status kesehatan para petugas terkontrol sehinga dapat
dilakukan tindakan jika membutuhkan sehingga dapat menggurangi angka
kejadian kecelakaan akibat kerja.

4) Kebijakan manajemen
Mensosialisasikan mengenai undang-undang yang mengatur perlindungan
kesehatan kerja, dan mewajibkan seluruh karyawan untuk mentaati peraturan
sesuai standar permenkes tahun 2009 tentang Unit Gawat Darurat dan
dilakuan tindakan peneguran atau sanksi bagi karyawan yang tidak melakukan
sesuai prosedur yang sudah ada.

5) Regulasi
Regulasi yang dipakai tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
penyelenggaraan keselamatan kerja dapat mengacu pada Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 02/MEN/1980 .Selain itu juga dipakai
strategi penatalaksanaan dalam regulasi ini yaitu dengan mengusulkan untuk
ditinjau kembali kelengkapan alat, fasilitas, dan alat kebutuhan serta
keamanan dan keselamatan kerja sesuai peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 411/MENKES/PER/98/2010.
Intervensi biomedik : Natrium diklofenak oral/salep dan neurovitamin

Intervensi factor resiko :

-mengubah posisi kerja yang ergonomis

-melakukan peregangan otot dan beristirahat di sela-sela kerja

Intervensi upaya kesehatan :

-pemeriksaan kesehatan setiap 12 bulan sekali

-memberikan fasilitas yang ergonomis

-istiahat dan memberikan waktu libur kerja

Anda mungkin juga menyukai