Pembimbing:
dr. Yenny Dewi Purnamawati T, Sp. KJ (K)
Disusun Oleh:
Novitasari (406182103)
0
STATUS PASIEN
I. Identitas
Nama : Ny. S
Usia : 39 tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 6 Agustus 1979
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Suka Karya No. 60 RT/RW 003/009 Kampung
Buaran Serua Indah, Ciputat
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Pernikahan : Menikah
Jumlah Anak : 2 anak
Hari/Tanggal Masuk RS : Senin, 25 Februari 2019
Riwayat Perawatan :
1
kemudian meminta pembalut kepada salah satu perawat di RSK Drama Graha,
dan merasa perutnya sakit karena terinfeksi akibat melahirkan 20 tahun yang
lalu dan merasa perutnya turun ke bawah. Pada wawancara berikutnya, pasien
mengira bahwa dibawa ke RSK Drahma Graha karena di telefon untuk
menjemput anak-anaknya pualng sekolah.
Alloanamnesa
Berdasarkan rekam medis tanggal 25 Februari 2019, pasien dijemput
oleh petugas RSK Dharma Graha karena keluarga sudah tidak mampu
menangani kondisi pasien. Sebelum dijemput petugas RSK Dharma Graha, +
4 hari pasien tampak murung dan mengurung diri di kamar. Pasien terlihat
bicara sendiri, senyum-senyum sendiri. Gejala mulai timbul sejak bercerai
dengan suaminya + 3 tahun yang lalu. Gejala timbul semakin bertambah saat 1
tahun yang lalu. Saat sampai di RSK Dharma Graha, pasien melakukan
pemberontakan di kamar, dan mencoba kabur saat pemeriksaan fisik yang
dilakukan oleh petugas RSK dengan alasan ingin menjemput anaknya yang
sedang sekolah. Tertulis pada rekam medis bahwa terdapat waham curiga,
bizarre, kebesaran dan halusinasi auditorik dan visual, serta disorientasi waktu.
2
mengizinkan dirinya keluar rumah kecuali menjemput anak-anaknya pulang
sekolah. Pasien pindah ke rumah orang tuanya semenjak berpisah dengan
suami yaitu 3 tahun yang lalu. Menurut pasien, hubungannya dengan suami
baik-baik saja. Pasien mengatakan hubungan dengan adik dan kakaknya baik.
Menurutnya, adiknya dan kakaknya sangat menghormatinya dan takut
kepadanya.
Selama wawancara, pasien tampak cemas dan menggaruk-garuk
kakinya atau tangannya, komunikasi non-verbal kurang baik, kurang terdapat
kontak mata antara pasien dengan pemeriksa, pasien lebih sering melihat ke
arah lain. Pasien juga sering berganti jawaban tiap sesi tanya jawab. Pasien
kurang mau berinteraksi dengan teman-teman dan petugas di RSK Dharma
Graha karena merasa takut dan tidak ingin mengganggu orang lain.
Alloanamnesa
Pasien dibawa ke RSK Dharma Graha oleh adiknya karena pasien
tampak murung dan sering mengurung diri di kamar Pasien juga bicara sendiri
dan tertawa sendiri. Gejala muncul semenjak bercerai dengan suaminya yaitu
3 tahun SMRS dan meningkat 4 hari SMRS. Pasien menjadi sering melamun
dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Sebelumnya pasien tidak pernah
berobat ke dokter maupun dirawat di RS Jiwa, hanya berobat alternatif seperti
ke kyai.
Saat ini pasien belum aktif dalam mengikuti kegiatan di rumah sakit
maupun berinteraksi dengan petugas dan pasien-pasien di RSK Dharma Graha
sehingga pasien banyak menghabiskan waktu di dalam kamar. Pasien tampak
cemas dan gelisah jika berada di luar kamar. Menurut keterangan petugas,
pada saat awal pasien berada di RSK Dharma Graha, pasien sempat
memberontak dan berusaha keluar dari kamarnya karena ingin mengantar
anak-anaknya ke sekolah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien tidak pernah dirawat di RS Jiwa sebelumnya. Menurut
keterangan keluarga pasien, pasien dirawat inap di RSK Dharma Graha
karena keluarga sudah tidak mampu menangani kondisi pasien. Saat di
rumah pasien tampak murung dan sering mengurung diri di kamar
serta bicara sendiri dan tertawa sendiri.
b. Riwayat Medis Umum
3
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat rawat inap rumah sakit
lainnya, tidak memiliki riwayat penyakit darah tinggi, kencing manis,
kejang maupun riwayat trauma kepala.
c. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien mengakui tidak pernah menggunakan narkoba,
mengonsumsi alkohol, dan merokok.
4. Riwayat Pengobatan
Sebelum di rawat di RSK Dharma Graha, keluarga pasien pernah
melakukan pengobatan alternatif seperti kyai berdasarkan laporan rekam
medis, namun tidak terdapat perbaikan kondisi. Namun pada wawancara,
pasien mengaku tidak pernah melakukan pengobatan alternatif dan berobat ke
rumah sakit lain.
5. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki nafsu makan yang baik. Riwayat BAK dan BAB baik.
Pasien juga memiliki penampilan dan perawatan diri yang cukup baik. Pasien
gemar mendengarkan musik beraliran dangdut. Pasien biasanya mendengarkan
lagu kegemaran, salah satu lagunya adalah yang berjudul “Seroja” dan “Tenda
Biru” yang sedang trend saat pasien melangsungkan pernikahan.
6. Riwayat Keluarga
Pasien tinggal serumah dengan orangtuanya dan saudara-saudaranya.
Pasien merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara. Menurut wawancara,
hubungan dengan keluarga pasien baik. Pasien menikah satu kali dan memiliki
dua anak yaitu laki-laki berusia 14 tahun yang sedang bersekolah SMP dan
perempuan yang sedang bersekolah SMA berusia 17 tahun. Kini pasien dan
suaminya sudah resmi bercerai sejak tahun 2016. Saat wawancara pasien
mengaku masih tinggal serumah dengan suami, kemudian jika suami bekerja
pasien diantar ke rumah orangtua pasien. Menurut keterangan pasien,
hubungan dengan suami dan anak-anak baik.
4
7. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Riwayat Masa Prenatal dan Perinatal
5
Biasanya pasien sering berkumpul dengan laki-laki yaitu geng preman
dirumahnya.
Pendidikan
Pasien menceritakan dengan jelas tempat ia bersekolah. Pasien
bersekolah pendidikan SD di SDN Serua 1 di Jl Sukamulya 47 Ciputat.
Kemudian, pasien melanjutkan sekolah di SMP Tirta Buaran di Jl Serua
Raya Ciputat. Pasien meneruskan sekolah di SMK YMJ Jl Ir H. Juanda no
27 Ciputat. Pasien memilih jurusan sekertaris atas kemauannya sendiri
karena menyukai bidang tersebut.
e. Riwayat Masa Dewasa
Pekerjaan
Setelah lulus sekolah, pasien sempat bekerja namun hanya sebentar
dan berpindah-pindah tempat kerja, dengan alasan pasien bosan dengan
pekerjaannya. Pasien bekerja sebagai sekertaris dengan gaji Rp 600.000.
Kemudian, pasien bekerja sebagai guru TK disaat yang bersamaan dengan
gaji Rp 500.000. Pasien juga bererita bahwa pasien menjual kue-kue yang
ia bikin sendiri di rumah ibunya untuk di jual ke warung-warung dan
pesanan pelanggan. Namun, keterangan lainnya saat wawancara
berikutnya, pasien mengatakan bahwa pasien jarang keluar rumah karena
tidak di izinkan oleh suami, hanya keluar jika ingin menjemput anak-
anaknya.
Perkawinan
Saat wawancara pertama, pasien mengatakan bahwa ia sudah menikah
dan memiliki 2 orang anak. Namun, pada rekam medik di dapatkan
keterangan bahwa pasien sudah bercerai dengan suaminya sejak 3 tahun
yang lalu. Selama wawancara, pasien tidak mengakui sudah bercerai
dengan suami, dan merasa curiga mengapa orang lain selalu menanyakan
hal tentang suaminya. Pasien mengatakan bahwa ia sudah memiliki anak
dari suaminya tersebut, yaitu 2 orang diantaranya 1 perempuan yang
sedang bersekolah SMA dan 1 laki-laki yang sedang bersekolah SMP. Saat
wawancara berikutnya, pasien mengatakan bahwa sekarang sudah tidak
tidur bersama suami karena takut hamil lagi. Menurut pasien hal tersebut
merupakan upaya agar tidak memiliki anak lagi. Sebelumnya pasien
memiliki riwayat menggunakan KB suntik yang rutin ia lakukan setiap
bulan. Tetapi, efek samping yang dirasakan oleh pasien yaitu bercak hitam
6
diwajah, dan peningkatan BB menyebabkan pasien menghentikan alat
kontrasepsi tersebut.
Agama/Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam dan masih melakukan sholat. Pasien juga sering
mengajar gaji dan menjadi wakil kepala pengajian di beberapa masjid
dekat rumah pasien.
Aktivitas Sosial
Saat ditanya riwayat sosialisasi selama di RSK, pasien mengaku tidak
memiliki teman dekat di RSK karena takut atau tidak enakan pada orang-
orang di RSK Dharma Graha. Sedangkan sosialisasi dengan perawat di
RSK menurut pasien baik dan perhatian. Pasien mengaku bahwa ia sudah
bosan dan ingin pulang. Bahkan pasien sudah membereskan perlengkapan
yang ada di kamarnya. Dalam kegiatan sehari-harinya di RSK, pada
pengamatan di wawancara pertama, pasien mengikuti aktivitasnya sesuai
jadwal, namun tidak antusias dalam melakukan kegiatan yang
berlangsung. Pada pengamatan berikutnya, pasien bahwa sesekali pasien
mengikuti lomba yang di adakan di RSK, bernyanyi, dan senam pagi. Saat
ditanya mengapa tidak ingin mengikuti lomba, pasien mengatakan karena
tidak adil jika dalam lomba melawan laki-laki sehingga pasien lebih sering
duduk dan di kamar.
I. Status Mental
1. Deskripsi Umum
a. Kesadaran & Kognisi
Kesadaran compos mentis. Pasien dapat memusatkan dan
mempertahankan perhatian dengan baik selama wawancara.
b. Penampilan
Pasien adalah seorang wanita berusia 39 tahun dengan penampilan
yang sesuai dengan usianya. Cara berpakaian dan perawatan diri pasien
baik, perawakan sedang dengan tinggi badan 150 cm, kulit sawo matang,
rambut hitam dan pendek. Biasanya pasien menggunakan atasan lengan
panjang/kemeja lengan pendek dan celana panjang/rok panjang.
c. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Saat wawancara pertama, pasien bersikap memusuhi dan
pembicaraan terhenti tiba-tiba. Namun saat wawancara selanjutnya pasien
memberikan kontak mata, sesekali melihat kearah lain. Pasien bersikap
sopan, tenang, cukup kooperatif, dan sering tertawa sendiri. Tetapi di saat
tertentu pasien terlihat tidak nyaman dengan sikap seperti orang cemas.
Pasien juga menggaruk-garuk kakinya atau tangannya selama wawancara
dan tampak cemas. Saat di pendopo dan berinteraksi dengan pasien lain
yang berjenis kelamin laki-laki, pasien tampak tidak menyukai.
d. Sikap terhadap Pemeriksa
8
Pasien bersikap cukup kooperatif, mau bercerita ketika ditanya.
Pasien tampak tidak nyaman ketika berbicara soal keluarganya, terutama
mantan suaminya.
3. Bicara
Pasien pada awalnya sedikit berbicara, akan tetapi seiring berjalannya
wawancara, pasien terkadang berbicara secara spontan dan dapat menjawab
pertanyaan dengan baik. Volume suara pasien cukup, artikulasi jelas,
kecepatan bicara lambat, intonasi bicara sedikit monoton. Selama wawancara
pasien terkadang tampak kurang konsentrasi dan merespon sedikit lambat. Isi
pembicaraan dapat dimengerti.
4. Gangguan Persepsi
9
- Halusinasi visual : Ada
5. Pikiran
Proses Pikir
a. Produktivitas : Cukup baik
b. Kontinuitas pikiran : Cukup baik
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
Bentuk Pikir
- Asosiasi longgar : Tidak ada
- Ambivalensi : Tidak ada
- Ekolalia : Tidak ada
- Flight of ideas : Tidak ada
- Inkoherensi : Tidak ada
- Sirkumtansial : Tidak ada
- Tangensial : Tidak ada
- Verbigerasi : Tidak ada
- Perseverasi : Tidak ada
- Blocking : Tidak ada
- Neologisme : Tidak ada
Isi Pikir:
Waham kejar : Tidak ada
Waham referensi : Tidak Ada
Waham bizzare : Ada
Waham curiga : Ada
Waham kebesaran : Ada
Ide : Cukup
Preokupasi : Tidak ada
Kemiskinan ide : Tidak ada
10
Obsesi : Tidak ada
Kompulsif : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan bunuh diri : Tidak ada
Gagasan membunuh : Tidak ada
Erotomania : Tidak ada
Waham
- Waham bizzare
Pasien mengatakan bahwa berkomunikasi dengan suami lewat hati
sejak berada di RSK Dharma Graha.
Pasien mengatakan bahwa rumahnya terletak dekat dengan kuburan
dan merasa bahwa hantu-hantu di kuburan tersebut akan muncul dan
loncat keluar lalu menakutinya.
- Waham curiga
Pasien sempat berkata bahwa mengapa orang-orang selalu
menanyakan tentang suaminya, kemudian pasien mengatakan bahwa
tidak ingin ikut pemilu karena takut. Saat membahas tentang polisi
pasien berkata bahwa polisi memiliki kebiasaan mengincar jika kena
tilang.
- Waham kebesaran
Pasien merasa memiliki 3 pekerjaan yaitu sekertaris, guru TK, dan
penjual kue diwaktu yang bersamaan.
Pasien masih meras belum cerai dengan suaminya.
Pasien mengatakan bahwa sering berinteraksi dengan anak kecil di
lingkungan rumah adiknya dan di sekitar RSK Dharma Graha. Pasien
bercerita bahwa ia menjadi guru TK anak-anak tersebut dan sekarang
ia berhenti bekerja menjadi guru mereka karena lelah. Pasien juga
mengatakan bahwa sekolah TK tersebut tutup jika ia berhenti bekerja
sesuai keinginanya.
6. Fungsi Intelektual
Fungsi Kognitif
a. Orientasi
Waktu
Kurang baik, pasien dapat membedakan pagi, siang, dan malam, namun
tidak dapat mengingat tanggal, bulan, dan tahun saat wawancara
berlangsung.
11
Tempat
Kurang baik, pasien menyebutkan bahwa sedang berada di Puskesmas
yang berlokasi di Serpong Tangerang di mana pasien berada dan dirawat.
Orang
Kurang baik, pasien hanya sedikit mengenali pasien-pasien lain, perawat
dan pegawai rumah sakit, serta pemeriksa.
b. Daya Ingat
Daya Ingat Segera
Baik, pasien dapat mengulang 3 kata yang baru saja diucapkan pemeriksa.
Daya Ingat Jangka Pendek
Baik, pasien dapat mengingat aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan
makanan yang diberikan pada pagi hari dan siang hari.
Daya Ingat Jangka Sedang
Baik, pasien dapat mengingat beberapa nama koas yang sebelumnya,
beberapa kegiatan di RSK sebelumnya, dan film yang pernah ditonton
bersama koas di RSK sebelumnya.
Daya Ingat Jangka Panjang
Baik, pasien dapat mengingat tanggal lahir dan tempat tinggal serta tempat
besekolah dulu.
e. Kemampuan Visuospasial
Cukup, pasien dapat menggambar jam bulat lengkap dengan semua angka
serta menempatkan jarum jam dengan sesuai yaitu pukul 10.00 WIB.
f. Pikiran Abstrak
12
Baik. Pasien mengerti arti dari “tong kosong nyaring bunyinya”
“Berarti orangnya banyak ngomong tapi tidak ada isinya”
9. Reliabilitas
Pasien kurang dapat dipercaya terutama saat ditanyakan tentang keluhan
utama, identitas diri, serta riwayat keluarga pasien.
B. Pemeriksaan Fisik
13
normal dan rambut hitam dan pendek,
terdistribusi merata dan tidak ada kelainan kulit
kepala
Jantung
Paru-paru:
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, tidak tampak luka
Palpasi : Flat, supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba pembesaran
C. Status Neurologi
o Rangsang meningeal tidak dilakukan
o Sensorik : Baik
Telah diperiksa seorang pasien perempuan bernama Ny.S berusia 39 tahun,
lahir di tangerang pada 6 Agustus 1979, tinggal di jalan Suka karya RT 03/ RW 09
No 60 kampung Buaran, Ciputat. Pasien menikah dan dikaruniai 2 anak, pasien tidak
bekerja, pendidikan terakhir SMK jurusan sekertaris, beragama Islam. Pasien dibawa
ke RSK Dharma Graha oleh adiknya karena pasien sering mengurung diri di kamar,
bercerai dengan suaminya dan bertambah berat sejak 4 hari SMRS. Pasien menjadi
sering melamun, murung dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain Pasien tidak
pernah berobat ke dokter maupun dirawat di RS Jiwa, pasien hanya berobat alternatif
15
seperti ke kyai. Pasien pasien menyebutkan bahwa pasien di kirim ke RSK Dharma
Graha karena sakit perut saat menstruasinya dan meminta pembalut kepada salah
satu perawat di RSK Dharma Graha. Pada wawancara berikutnya, pasien mengira
bahwa perutnya sakit karena terinfeksi akibat melahirkan 20 tahun yang lalu dan
merasa perutnya turun ke bawah.
Pada autoanamnesis pasien mengatakan selama dikamar ia melihat teman
sekamarnya berbicara sendiri dan tertawa. Pasien tidak merasa terganggu karena itu
merupakan hal yang wajar jika orang sedang mengobrol. Pasien tidak memiliki
teman dekat di RSK Dharma Graha karena menurut pasien orang merasa takut dan
tidak enak jika mengganggu orang lain. Selama tinggal dirumah orang tuanya, pasien
juga mengatakan suka membantu ibunya membuat kue sepanjang waktu untuk di
jual ke warung dan pelanggan. Pasien mengaku memiliki pekerjaan lain yaitu
sekertaris, yang membantu suaminya bekerja dari rumah dan sebagai guru TK yang
dapat menutup sekolah tersebut apabila pasien tidak ingin masuk kerja. Kemudian,
saat ditanya mengenai alamat, pasien mengatakan bahwa rumahnya terletak dekat
dengan kuburan. Pasien merasa bahwa hantu-hantu di kuburan tersebut akan muncul
dan loncat keluar lalu menakutinya. Pasien juga bercerita bahwa ia sering
berinteraksi dengan anak kecil di lingkungan rumah adiknya dan di RSK Dharma
rumah orang tuanya semenjak berpisah dengan suami yaitu 3 tahun yang lalu.
komunikasi yang dilakukan dengan suaminya melalui hati semenjak di RSK Dharma
Graha. Pasien juga menceritakan bahwa suaminya tidak mengizinkan dirinya keluar
rumah kecuali menjemput anakanaknya pulang sekolah
Selama wawancara, pasien tampak cemas dan menggarukgaruk kakinya atau
tangannya, komunikasi nonverbal kurang baik, kurang terdapat kontak mata antara
pasien dengan pemeriksa, pasien lebih sering melihat ke arah lain sambal tertawa.
Pasien juga sering berganti jawaban setiap sesi tanya jawab. Pasien merasa kesal jika
16
di ajak berbicara tentang suaminya, dan menganggap bahwa untuk apa ditanyatanya
hal tersebut.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan: mood eutimik, afek inappropriate.
Pasien bersikap kooperatif dalam menjawab pertanyaan, volume suara cukup dan
artikulasi jelas, isi pembicaraan dapat dimengerti dan jelas, intonasi baik. Ditemukan
tilikan derajat IV. Reliabilitas secara umum kurang dapat dipercaya.
17
- Axis V : Penilaian status fungsional menggunakan skala Global
Assessment of Functioning dalam 1 tahun terakhir didapatkan skor 70-61
(beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik).
V. Evaluasi Multiaksial
Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II : Belum dapat ditentukan
Aksis III : Obese I
Aksis IV : Masalah dengan “primary support group”
Masalah lama : pasien cerai dengan suami sejak + 3 tahun yang
lalu. Gejala muncul + 1 tahun yang lalu pasien mulai berbicara sendiri
dan ketawa sendiri. Gejala semakin bertambah parah sejak + 4 hari
sebelum pasien di bawa ke RSK Dharma Graha yaitu tidak mau
berinteraksi dengan orang lain dan mengurung diri di kamar.
Masalah terakhir : pasien merasa sakit tapi tidak mengetahui
penyebabnya. Sehari-harinya pasien masih terlihat tertawa dan
berbicara sendiri. Saat wawancara menjawab dengan lambat dan
berganti jawaban.
Aksis V : GAF 70-61 (beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik).
Psikoterapi:
Terapi Suportif
18
- Konseling pasien: memberikan edukasi dan informasi tentang penyakit dan
rencana terapi yang akan diberikan pada pasien.
- Konseling keluarga: menginformasikan pada keluarga tentang penyakit pasien
dan rencana tatalaksana, serta menganjurkan keluarga untuk tetap memberi
perhatian dan dukungan pada pasien, mengendalikan emosi dan interaksi lebih
mudah terjalin.
- Pengawasan dan motivasi minum obat Pemantauan berkala dan
berkelanjutan tanda dan gejala dari pemikiran, cara bicara, perilaku pasien.
- Memperhatikan keadaan & perilaku orang-orang di lingkungan sekitar yang
dapat menjadi faktor psikososial dan berpengaruh pada kondisi pasien.
- Memberi dukungan agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan di RSK Dharma
Graha.
- Terapi CBT (Cognitive-behavioral therapy)
- Mengembangkan hobi pasien untuk meringankan beban pikiran.
- Mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan diri.
- Mengajak pasien dalam kegiatan di RSK (senam, dan lain-lain) untuk
meningkatkan kegiatan interaktif untuk memicu kemampuan
kognitifnya.
- Menganjurkan pasien untuk melakukan relaksasi seperti meditasi
untuk menenangkan dan mengalihkan perhatian dari gangguan
persepsi.
VIII. Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
IX. Timeline
19
20