Anda di halaman 1dari 64

PEDOMAN

PENYUSUNAN DAN PENULISAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
TAHUN 2018
ii

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program


Studi Teknologi Pangan memuat panduan baku yang berlaku dalam
penulisan skripsi. Buku ini disusun mengacu kepada pedoman umum
penyelenggaraan pendidikan Tahun Akademik 2010/2011, dengan tujuan
agar mahasiswa dapat menggunakannya untuk keperluan penyelesaian
studi akhir di Program Studi Teknologi Pangan Universitas Padjadjaran.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
bekerja keras sehingga buku pedoman ini terwujud. Mudah-mudahan
buku pedoman ini bermanfaat bagi mahasiswa terutama di lingkungan
program studi Teknologi Pangan. Saran dan kritik yang konstruktif sangat
kami harapkan demi kesempurnaan buku pedoman ini.

Jatinangor, April 2018


Tim Penyusun
iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................... 1
1.1. Pengertian Skripsi ............................................................1
1.2. Kedudukan Skripsi dan Bobot SKS ...............................1
1.3. Tujuan Skripsi .................................................................2
BAB II
PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF,
DAN PEMBIMBING .......................................................... 3
2.1. Persyaratan Akademik ....................................................3
2.2. Persyaratan Administratif ...............................................3
2.3. Persyaratan Pembimbingan ............................................3
2.3.1. Persyaratan Akademik Pembimbing dan Penelaah .....3
2.3.2. Penetapan Pembimbing dan Penelaah .........................4
2.3.3. Penggantian Pembimbing............................................5
2.3.4. Prosedur Pembimbingan .............................................5
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................... 8
3.1. Penyusunan Usulan Penelitian (UP) ...............................8
3.1.1. Seminar UP .................................................................9
3.1.2. Penilaian Seminar Usulan Penelitian ........................13
3.2. Penelitian .........................................................................15
3.2.1. Penelitian Laboratorium ............................................16
3.2.2. Penelitian Utama di Luar Program Studi Teknologi
Pangan .................................................................................16
3.3. Penyusunan Draft Skripsi dan Pembimbingan ...........17
3.3.1. Penyusunan Draft Skripsi ..........................................17
3.3.2. Pembimbingan Draft Skripsi .....................................18
3.4. Sidang Komisi .................................................................18
3.4.1. Persyaratan Kolokium ...............................................18
3.4.2. Tata Tertib Sidang Komisi ........................................19
3.4.3. Pelaksanaan Sidang Komisi ......................................19
iv

3.5. Ujian Komprehensif .......................................................20


3.5.1. Persyaratan Ujian Komprehensif ..............................20
3.5.2. Tahapan Pelaksanaan Sidang Ujian Komprehensif ..22
3.5.3. Penilaian Ujian Komprehensif ..................................23
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI ....................... 28
4.1. Sistematika Skripsi .........................................................28
4.2. Pengertian Tiap Bagian Skripsi ....................................29
B. Jurnal atau Majalah ........................................................39
C. Pustaka yang diakses dari Internet .................................40
4.3. Cara Penulisan Skripsi...................................................41
4.3.1. Bahan Yang Digunakan ............................................41
4.3.2. Pengetikan .................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 56
APA KEPERLUAN ANDA (MAHASISWA) ? ............. 57
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Skripsi


Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil
penelitian yang dipertanggungjawabkan dalam ujian komprehensif
dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu itu.
Skripsi program studi Teknologi Pangan disusun berdasarkan hasil
penelitian dan atau kajian pustaka, untuk memperoleh data (primer dan
sekunder) dan informasi tentang suatu masalah dalam bidang ilmu dan
teknologi pangan, dengan menggunakan metode ilmiah menjawab
permasalahan penelitian atau menguji hipotesis. Pengambilan data primer
dan sekunder untuk penulisan skripsi teknologi pangan dapat dilakukan
dengan : studi kepustakaan, dilanjutkan dengan eksperimen atau
eksplorasi, atau survey.
ü Data primer adalah data yang diperoleh peneliti di lapangan dan
atau di laboratorium, baik melalui wawancara maupun hasil
pengukuran langsung lainnya.
ü Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan
hasil pihak lain, seperti publikasi ilmiah, jurnal, majalah ilmiah, dan
lain-lain.
ü Studi kepustakaan adalah penelusuran informasi ilmiah dari text
book, atau dari publikasi ilmiah lain termasuk browsing internet.
ü Eksperimen adalah suatu percobaan atau serangkaian percobaan
pada sebuah proses dengan perubahan yang sengaja dilakukan pada
variabel input (perlakuan), sehingga diperoleh data sebagai respon
perubahan pada output proses tersebut.
ü Eksplorasi adalah penelitian terhadap permasalahan yang belum
dijajaki, informasi yang diperoleh masih terbatas, atau objek
penelitian adalah wilayah yang masih baru untuk hal yang akan
diteliti tersebut.
ü Survey adalah kegiatan pengumpulan data primer maupun sekunder
dari lapangan melalui wawancara langsung menggunakan
kuesioner.

1.2. Kedudukan Skripsi dan Bobot SKS


Skripsi prodi Teknologi Pangan mempunyai kedudukan yang
sama dengan mata kuliah wajib yang lain, tetapi berbeda dalam metode
dan proses belajar-mengajarnya, serta cara penilaiannya. Bobot skripsi
Teknologi Pangan ditetapkan sebesar 6 SKS yang setara dengan kegiatan
2

akademik 24–30 jam per minggu atau setara dengan kegiatan akademik
600–750 jam selama satu semester.

1.3. Tujuan Skripsi


Penyusunan skripsi dilaksanakan dengan tujuan agar:
a. Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai
dengan bidang ilmu yang ditempuh.
b. Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari merumuskan
masalah, mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, dan
menarik suatu kesimpulan.
c. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan,
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu
sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu.

Permasalahan yang menjadi topik skripsi didasarkan pada laboratorium


keilmuan di prodi Teknologi Pangan. Laboratorium keilmuan prodi
Teknologi Pangan terdiri dari Teknologi Pengolahan Pangan,
Mikrobiologi Pangan, Kimia Pangan dan Keteknikan Pengolahan Pangan.

Contoh-contoh tema skripsi :


• Mikrobiologi Pangan : Pengaruh Konsentrasi Susu Skim dan Starter
pada Fermentasi Yoghurt Pepaya (Carica papaya L.).
• Keteknikan Pengolahan Pangan : Umur Simpan Roti Tawar Berbahan
Baku Tepung Terigu dan Pasta Ubi Jalar Ungu dengan Penambahan
Alfa Amilase dari Aspergillus oryzae.
• Kimia Pangan : Aktivitas Antioksidan Dari Sari Buah Naga
• Teknologi Pengolahan Pangan : Pengaruh Suhu Modifikasi Heat
Moisture Treatment terhadap Sifat Fungsional dan Amilografi Pati
Kentang var. Granola
3

BAB II
PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF,
DAN PEMBIMBING

2.1. Persyaratan Akademik


1) Mahasiswa sekurang-kurangnya telah mengikuti beban kuliah
sebesar 80% dari beban studi kumulatif yang harus ditempuh.
2) Telah lulus KKN (Kuliah Kerja Nyata).
3) Memiliki IPK minimal 2,0.

2.2. Persyaratan Administratif


1) Telah memenuhi persyaratan akademik (lihat 2.1)
2) Mencantumkan matakuliah skripsi dalam KRS (Kartu Rencana
Studi) pada semester yang sedang berjalan.
3) Telah memperoleh Tim Pembimbing yang ditetapkan oleh Ketua
Program Studi Teknologi Pangan.
4) Memiliki Buku Bimbingan Skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas
Teknologi Industri Pertanian (buku hijau).

2.3. Persyaratan Pembimbingan


Selama proses penelitian, penyusunan, dan penulisan skripsi, mahasiswa
harus dibimbing oleh tim pembimbing dengan ketentuan sebagai berikut:
a. 1 orang Ketua Komisi Pembimbing dan 1 orang Anggota Komisi
Pembimbing
b. 1 orang Penelaah atau Penguji, bisa berasal dari dalam maupun luar
program studi Teknologi Pangan

2.3.1. Persyaratan Akademik Pembimbing dan Penelaah


1) Ketua Pembimbing adalah tenaga pengajar tetap fakultas yang ada di
jurusan, serendah-rendahnya memiliki jabatan lektor dan memiliki
ijazah S-2.
2) Apabila tenaga pengajar tetap yang memenuhi persyaratan butir (1)
di atas tidak ada atau jumlahnya tidak mencukupi, maka
fakultas/jurusan dapat menunjuk tenaga pengajar tetap yang
memenuhi persyaratan serendah-rendahnya memiliki jabatan asisten
ahli dan memiliki gelar doktor (S-3).
4

3) Anggota Pembimbing pada dasarnya adalah tenaga pengajar tetap


fakultas yang ada di jurusan yang serendah-rendahnya berjabatan
asisten ahli dan memiliki ijazah S-2.
4) Apabila untuk skripsi tersebut dilakukan melalui penelitian lapangan,
5) fakultas/jurusan/laboratorium dapat menetapkan seorang
pembimbing lapangan yang diangkat dengan SK dekan, yaitu tenaga
dari instansi/lembaga tempat mahasiswa melakukan kegiatan
penelitian. Pembimbing lapangan/keahlian khusus sekurang-
kurangnya adalah lulusan program sarjana atau diakui memiliki
kepakaran di bidangnya.

2.3.2. Penetapan Pembimbing dan Penelaah


1) Penunjukan pembimbing (ketua) dilakukan oleh program studi
dengan memperhatikan pilihan tema penelitian yang ditawarkan
dosen pembimbing kepada mahasiswa, dan kuota bimbingan setiap
dosen.
2) Penetapan Ketua Pembimbing untuk setiap mahasiswa dilaksanakan
pada pertengahan atau akhir semester 5 atau paling lambat pada awal
semester 6. Pada semester tersebut (5 atau 6) mahasiswa yang
bersangkutan diperkirakan telah menempuh sebagian besar (>80%)
mata kuliah umum maupun program studi, baik mata kuliah wajib
ataupun pilihan.
3) Setelah penunjukan pembimbing, mahasiswa mempunyai hak untuk
melaksanakan konsultasi atau diskusi dengan ketua pembimbingnya
baik langsung maupun tidak langsung mengenai semua hal yang
berkaitan dengan penyelesaian skripsi.
4) Dosen Penelaah akan ditetapkan oleh Program studi setelah
mahasiswa yang bersangkutan telah membuat draft Rencana
Penelitian (Project Statement) atau Usulan Penelitian (UP), dan
sudah dipandang siap untuk melaksanakan Seminar Rencana
Penelitian atau UP (Usulan Penelitian).
5) Penetapan penelaah atau penguji dilakukan oleh Ketua Program studi
berdasarkan permohonan dari Ketua Komisi Pembimbing, dengan
memperhatikan kuota bimbingan dosen. Ketua Program studi akan
menerbitkan Surat Penugasan Penelaah atau Penguji menurut format
yang telah baku.
5

2.3.3. Penggantian Pembimbing


Penggantian pembimbing dapat dilakukan apabila:
1) Apabila mahasiswa sudah memasukkan mata kuliah skripsi, dan
sudah mulai melakukan interaksi dengan pembimbingnya
(diperkuat dengan catatan pembimbingan di buku hijau), tetapi tidak
ada kemajuan studi selama 2 semester maka mahasiswa tersebut
bisa mengajukan penggantian pembimbing.
2) Ketua Komisi Pembimbing atau Anggota Komisi Pembimbing, dan
atau Penelaah berhalangan tetap lebih dari 3 bulan (dengan alasan
melanjutkan studi, pindah instansi, sakit atau alasan lain yang bisa
mengganggu kelancaran pembimbingan) maka :
ü Dapat dilakukan penggantian komisi pembimbing dan atau
dosen penelaah.
ü Penggantian dosen pembimbing tidak serta merta mengganti
topik penelitian yang sudah ditetapkan sebelumnya.
ü Penggantian Pembimbing dan Penelaah hanya bisa dilakukan
sekali, dengan alasan yang dapat diterima.
ü Penetapan komisi pembimbing pengganti dilakukan oleh Ketua
Program studi.
3) Prosedur penggantian Komisi Pembimbing adalah sebagai berikut :
ü Mahasiswa membuat Surat Permohonan Pergantian
Pembimbing kepada ketua Program Studi.
ü Ketua Program Studi akan mengajukan dosen Pembimbing
pengganti, dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Komisi
Pembimbing Lama.

2.3.4. Prosedur Pembimbingan


1) Mahasiswa bersama Ketua Komisi Pembimbing dan Anggota
Komisi Pembimbing mendiskusikan judul, outline (garis besar),
desain/rancangan penelitian, bahan dan metode, parameter yang
diamati dan alat ukur yang digunakan
2) Usulan Penelitian yang telah disetujui komisi pembimbing wajib
diseminarkan di tingkat program studi.
3) Apabila dalam seminar Usulan Penelitian tersebut terdapat
masukan/saran perbaikan, mahasiswa harus memperbaikinya dan
mendiskusikannya dengan komisi pembimbing. Draft perbaikan UP
6

yang sudah disetujui oleh komisi pembimbing harus diserahkan


kepada komisi pembimbing.

4) Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-


turut, tetap diberlakukan penilaian seperti pada butir (3) diatas, yaitu
a. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester
berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan
pembimbingnya tetap sama).
b. Pada semester bersangkutan Ketua Komisi Pembimbing
memberikan huruf K sehingga tidak digunakan untuk
perhitungan IP/IPK
c. Semester yang sedang berjalan tetap diperhitungkan dalam
waktu maksimal studi
d. Wakil Dekan memberikan peringatan tertulis kepada mahasiswa
yang berisi : jika skripsi tidak dapat diselesaikan selama 2
semester, maka mahasiswa tersebut akan dikenai sanksi sesuai
peraturan dari Fakultas.

5) Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam tiga semester


berturut-turut, diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
a. Pembimbing utama memberikan huruf mutu E.
b. Mahasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut
dengan topik yang berbeda (tim pembimbing bisa tetap sama
atau berbeda).
c. Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan skripsi mulai dari
awal lagi (mulai dari butir 3.4 (1)).
d. Penunjukan tim pembimbing dimulai dari awal lagi (butir 3.1
dan 3.2).
e. Apabila skripsi tidak diselesaikan pada semester yang
bersangkutan, berlaku peraturan seperti butir (5) di atas

6) Setelah skripsi selesai dalam bentuk draft pertama dan telah disetujui
komisi pembimbing, maka sebelum diajukan ke sidang ujian
komprehensif draft tersebut harus didiskusikan dalam sidang komisi
yang dihadiri oleh ketua komisi dan anggota komisi pembimbing.
Apabila dalam sidang tersebut tidak ada masukan/saran perbaikan,
komisi pembimbing dapat melakukan evaluasi final.
7

7) Apabila mahasiswa telah melalui ujian sidang sarjana


(komprehensif) dan dinyatakan lulus, maka draft skripsi yang telah
diperbaiki harus dijilid dan dibuat minimal lima rangkap, dengan
rincian:
a. Satu buah untuk Ketua Komisi Pembimbing
b. Satu buah untuk Anggota Komisi Pembimbing
c. Satu buah untuk Penguji
d. Satu buah untuk mahasiswa
e. Satu buah untuk perpustakaan
8

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

Tiga tahapan yang harus dilalui mahasiswa untuk mengambil


matakuliah skripsi yaitu (1) Penyusunan Usulan Penelitian (UP), (2)
Pelaksanaan Penelitian, dan (3) Penyusunan Laporan Penelitian (Skripsi).
Prosedur teknis yang harus dilakukan mahasiswa adalah sebagai berikut :
1) Mahasiswa harus menemui komisi pembimbing masing-masing
setelah pengumuman penunjukkan Komisi Pembimbing skripsi
untuk mendiskusikan topik skripsi
2) Mahasiswa segera menyusun draft UP dengan melakukan studi
kepustakaan atau observasi atau survei lapangan. Tujuan kegiatan ini
adalah untuk memperoleh data dan informasi yang selengkap
mungkin, yang akan dituangkan dalam UP.
3) Pada saat penyusunan UP mahasiswa dapat atau tidak melakukan
Percobaan Pendahuluan sesuai kesepakatan dengan dosen
pembimbing berdasarkan hasil telaahan UP dan urgensi penelitian,
hasil tersebut baru kemudian disepakati oleh mahasiswa dan dosen
pembimbing. Hasil percobaan pendahuluan dapat digunakan sebagai
bahan informasi atau data yang dituangkan dalam Sub Bab Kerangka
Pikiran pada naskah UP
4) Apabila UP sudah dipandang cukup memenuhi persyaratan dan
kelengkapan untuk pelaksanaan penelitian oleh komisi pembimbing,
maka mahasiswa tersebut dapat melaksanakan Seminar UP di
hadapan komisi pembimbing, penelaah dan mahasiswa.
5) Apabila hasil Seminar UP dinyatakan ‘LULUS’ oleh Komisi
Pembimbing dan Penelaah, maka mahasiswa diperbolehkan
melaksanakan penelitian setelah drat UP diperbaiki, disetujui, dijilid
dan diserahkan kepada Komisi Pembimbing.

3.1. Penyusunan Usulan Penelitian (UP)


Usulan Penelitian (UP) atau lebih dikenal sebagai Project Statement
(PS) atau proposal UP adalah rencana tindakan penelitian skripsi berupa
kerangka dasar pemikiran yang melandasi identifikasi permasalahan,
9

perumusan hipotesis, dan metode penelitian dalam rangka pelaksanaan


penelitian. Usulan penelitian dibuat oleh mahasiswa pengambil Skripsi,
dengan bimbingan Komisi Pembimbing yang telah ditetapkan oleh
Program Studi Teknologi Pangan. Pada proses penyusunan UP maka
mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan seperti studi pustaka yang
berhubungan dengan topik atau judul penelitian yang akan dilakukan,
observasi lapangan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian
lapangan. Format Sistematika Usulan Penelitian disajikan pada lampiran

3.1.1. Seminar UP
Seminar UP bertujuan menyempurnakan rencana penelitian dan
mengembangkan persepsi akademik mahasiswa dalam rangka
meningkatkan kemampuan personal, akademik, dan profesional.
a. Materi Seminar UP
ü Materi yang disajikan adalah rencana penelitian yang telah
disetujui dan disahkan oleh Komisi Pembimbing.
ü Materi yang telah dipresentasikan oleh penyaji kemudian
dibahas dan didiskusikan oleh komisi pembimbing dan dosen
penelaah serta peserta seminar.

b. Peserta Seminar UP
ü Mahasiswa Penyaji,
ü Komisi Pembimbing,
ü Dosen Penelaah (penguji)
ü Mahasiswa peserta seminar

c. Syarat-syarat Seminar UP
ü Telah menyelesaikan penyusunan UP dan telah disetujui oleh
Komisi Pembimbing.
ü Telah mendapatkan dosen penelaah
ü Telah menghadiri minimal 5 kali seminar UP di Program studi
Teknologi Pangan
10

ü Mendaftarkan diri ke Program studi Teknologi Pangan untuk


Seminar UP
ü Seminar harus dihadiri oleh seluruh dosen penguji (Komisi
Pembimbing dan Dosen Penelaah) dan minimal 10 orang
mahasiswa peserta
ü Draft UP diserahkan kepada Komisi Pembimbing dan Dosen
Penelaah paling lambat 3 hari sebelum pelaksanaan seminar.
ü Mahasiswa penyaji diharuskan membuat ringkasan UP yang
dibagikan kepada peserta seminar.
ü Satu hari sebelum seminar mahasiswa penyaji harus
mengingatkan kembali Komisi Pembimbing dan Dosen
Penelaah untuk pelaksanaan seminar.
ü Seminar dibuka oleh Pembimbing Utama yang sekaligus
bertindak sebagai moderator seminar.

d. Tata Tertib Seminar UP


Mahasiswa Penyaji
ü Mahasiswa Penyaji harus menyiapkan perlengkapan untuk
seminar termasuk infocus, laptop, serta alat peraga lainnya yang
diperlukan.
ü Berpakaian rapih, menggunakan kemeja, jas almamater,
bersepatu serta bertingkah laku sopan.
ü Berbicara jelas, lugas dengan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
ü Mencatat masukan-masukan/revisi yang diberikan peserta
seminar, dosen penelaah dan Komisi Pembimbing.

Mahasiswa Peserta
ü Hadir sebelum seminar dimulai dan mengisi daftar hadir yang
disediakan
11

ü Mendapatkan ringkasan UP sebelum seminar dimulai dan


mempelajarinya
ü Mahasiswa tidak diperkenankan keluar masuk ruangan seminar,
kecuali alasan darurat
ü Jika datang terlambat 15 menit maka mahasiswa tersebut tidak
diperkenankan masuk ruangan untuk mengikuti seminar
ü Selama seminar berlangsung para mahasiswa peserta menyimak
dengan seksama materi yang diberikan dan tidak ribut
mengobrol.
ü Mahasiswa peserta seminar berperan aktif dalam membahas
materi yang disajikan
ü Mengisi kartu/buku keikutsertaan seminar UP dan
ditandatangani Komisi Pembimbing

Komisi Pembimbing
ü Memeriksa dan mempelajari draft UP
ü Wajib menghadiri seminar
ü Apabila Ketua Pembimbing berhalangan hadir, maka seminar
UP tidak dapat dilaksanakan
ü Apabila Anggota Pembimbing berhalangan hadir maka wajib
menyerahkan masukannya untuk dibacakan dan dibahas oleh
ketua komisi pembimbing.
ü Menyimak jalannya seminar, serta memberikan penjelasan atau
komentar bilamana diperlukan.
ü Menandatangani berita acara seminar UP, serta kartu/buku
keikutsertaan mahasiswa dalam seminar UP
ü Memberikan penilaian terhadap mahasiswa penyaji

Dosen Penelaah
ü Dosen penelaah yang telah ditunjuk wajib menghadiri seminar
12

ü Jika Dosen penelaah berhalangan hadir, seminar tidak dapat


dilaksanakan kecuali ada dosen penelaah pengganti yang
ditunjuk Ketua Program studi
ü Memeriksa dan mempelajari draft UP
ü Memberikan masukan baik teknis, substansif, maupun
reaksional pada saat seminar UP
ü Memberikan penilaian terhadap mahasiswa penyaji

e. Tahapan Pelaksanaan Seminar UP


Pelaksanaan seminar UP berlangsung maksimum 90 menit. Tahapan
pelaksanaan seminar UP yaitu :
1) Seminar UP dipimpin dan dibuka oleh dosen pembimbing skripsi.
2) Mahasiswa pembicara mempresentasikan usulan penelitiannya
paling lama 15 menit.
3) Mahasiswa peserta seminar diberi kesempatan untuk memberikan
koreksi, pendapat dan saran kepada pembicara mengenai materi
usulan penelitian. Waktu yang disediakan untuk kesempatan ini
maksimum 30 menit.
4) Dosen penelaah diberi kesempatan untuk memberikan koreksi,
pendapat dan saran kepada mahasiswa penyaji mengenai materi
usulan penelitian, khususnya yang berkaitan dengan topik penelitian
dan metode penelitian yang digunakan. Di samping itu, dosen
penelaah juga memberikan koreksi atas kesalahan tata tulis yang
sifatnya redaksional akibat kekurangtelitian mahasiswa dalam
pengetikan
5) Ketua Komisi Pembimbing memberi kesempatan kepada Anggota
Pembimbing untuk memberikan komentar dan atau saran perbaikan
UP
6) Ketua Komisi Pembimbing merangkum dan menyimpulkan hal-hal
yang harus diperbaiki dan dilengkapi dalam usulan penelitian
7) Ketua Komisi Pembimbing meminta pendapat Anggota Komisi
Pembimbing dan dosen penelaah apakah mahasiswa yang
13

mengajukan usulan penelitian tersebut bisa melanjutkan ke tahap


berikutnya atau harus mengulang kembali seminar UP
8) Komisi Pembimbing dan Dosen Penelaah mengisi format penilaian
seminar UP
9) Ketua Komisi Pembimbing mengumumkan kelulusan seminar UP
mahasiswa
10) Ketua Komisi Pembimbing menutup seminar UP secara resmi.

3.1.2. Penilaian Seminar Usulan Penelitian

Penilai Seminar UP
1) Ketua Komisi Pembimbing
2) Anggota Komisi Pembimbing
3) Dosen Penelaah.

Unsur-unsur Penilaian UP :
1) Adanya kesesuaian antara judul dengan latar belakang sehingga
dapat disusun identifikasi masalah cukup jelas dan dapat diukur

2) Tinjauan pustaka relevan dengan masalah yang akan diteliti (berupa


text book minimal 1 buah, jurnal ilmiah, buku teknologi tepat guna).
Skripsi dan tesis hanya boleh digunakan untuk mengutip hasil
penelitian yang diperlukan pada penelitian yang bersangkutan.

3) Kerangka pikir cukup sistematis dan dapat menghasilkan hipotesis


yang dapat menjawab sementara bagi persoalan yang diteliti

4) Metode penelitian yang digunakan cukup representatif sehingga


dapat menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
14

5) Kriteria pengamatan harus dapat dijadikan indikator keberhasilan


perlakukan yang diberikan

6) Pelaksanaan percobaan harus dapat dilakukan dengan baik meliputi


bahan, alat dan metode yang ditentukan

7) Daftar pustaka harus relevan dengan topik yang dipilih dan tata cara
penulisan yang benar

8) Penilaian terhadap mahasiswa penyaji mencakup performa


mahasiswa dalam menjelaskan rencana penelitian dan menjawab
semua pertanyaan dari mahasiswa, Komisi Pembimbing, dan Dosen
Penelaah

9) Pemberian nilai dinyatakan dengan angka mutu 2 - 4

Bobot Penilaian
1) Penilaian dilakukan terhadap draft UP, Penampilan selama Presentasi
dan Diskusi:
a. Bobot nilai draft UP : 40%
b. Bobot performa presentasi : 20%
c. Bobot performa diskusi (penguasaan materi) : 40%

2) Nilai tiap item setelah dikalikan bobot, dikonversikan kedalam huruf


mutu :

Angka Mutu Huruf Mutu


3.2 – 4.0 A
2.72 – 3.19 B
2.0 – 2.719 C
< 2.0 D

Ketentuan Kelulusan Seminar UP


1) Mahasiswa dinyatakan lulus seminar UP bila mendapatkan nilai rata-
rata serendah-rendahnya C (angka mutu 2)
15

2) Jika nilai seminar UP kurang dari C atau ada hal-hal prinsip terkait
dengan penelitian tersebut yang menurut komisi pembimbing dan
dosen penelaah kurang memadai dan atau performa mahasiswa
penyaji kurang baik selama seminar UP, maka mahasiswa penyaji
dapat dinyatakan tidak lulus. Konsekwensi dari hal tersebut,
mahasiswa harus mengulang seminar UP.

3) Kelulusan seminar UP diumumkan oleh Ketua Komisi Pembimbing


pada akhir seminar

4) Mahasiswa Penyaji yang telah dinyatakan lulus seminar UP,


diharuskan memperbaiki draft UP sesuai dengan masukan/revisi
pada saat seminar.

5) Mahasiswa diperbolehkan melakukan penelitian jika sudah


memperbaiki draft UP dan mendapat persetujuan Komisi
Pembimbing.

3.2. Penelitian
Penelitian dilaksanakan apabila mahasiswa atau peneliti telah
menyerahkan Usulan Penelitian hasil perbaikan yang ditandai atau
dibuktikan dengan tanda tangan komisi pembimbing pada lembar
pengesahan. Selain itu mahasiswa telah memperoleh izin penggunaan
laboratorium dari Kepala Laboratorium bagi mahasiswa yang
melaksanakan penelitiannya di lingkungan sendiri atau Program Studi
Teknologi Pangan, atau telah memperoleh ijin dari lembaga terkait bagi
peneliti di luar lingkungan Program Studi Teknologi Pangan. Dalam
rangka pelaksanaan penelitian dibolehkan terlibat/menjadi bagian dalam
penelitian dosen, maupun mencari sponsor lain. Penelitian selain
dilakukan di Laboratorium di lingkungan Program studi Teknologi
Pangan, dapat juga dilakukan di laboratorium instansi lain di luar Program
studi Teknologi Pangan atau bahkan di instansi lain di luar Unpad (harus
menyerahkan surat keterangan selesai penelitian yang ditandatangani oleh
pimpinan lab ybs.)
16

3.2.1. Penelitian Laboratorium


Dalam melaksanakan penelitiannya, mahasiswa wajib mematuhi
peraturan yang ditetapkan oleh setiap laboratorium yang digunakannya.
Selama penelitian berlangsung, segala bahan dan peralatan yang
digunakan menjadi tanggung jawab mahasiswa.
Usulan Penelitian (UP) digunakan sebagai acuan dalam setiap
langkah atau prosedur penelitian. Apabila peneliti menghadapi masalah,
harus selalu dikonsultasikan dengan komisi pembimbing dalam hal-hal
yang berhubungan dengan keilmuannya, dan kepada Kepala
Laboratorium atau minimal dengan laboran yang membantunya dalam
hal-hal yang berhubungan dengan fasilitas laboratorium.
Setiap aktivitas penelitian yang dilakukan, peneliti wajib
menuliskannya pada buku harian kerja (log book) yang disediakan oleh
masing-masing laboratorium tempat penelitian yang secara periodik
harus diketahui atau ditandatangani oleh Kepala Laboratorium
bersangkutan minimal oleh Laboran. Bila dipandang perlu, peneliti
sesering mungkin berkomunikasi dengan komisi pembimbing.
Hasil dari penelitian berupa produk dan atau data hasil pengamatan
harus disampaikan kepada komisi pembimbing untuk didiskusikan
sebelum dibahas.

3.2.2. Penelitian Utama di Luar Program Studi Teknologi


Pangan
Mahasiswa dapat melakukan penelitian di lingkungan Universitas
Padjadjaran atau dapat pula dilakukan di lembaga-lembaga di luar
Universitas Padjadjaran, dengan menunjukkan bukti tempat dan
lembaganya. Apabila diperlukan, lembaga tempat mahasiswa melakukan
penelitian diperbolehkan menunjuk stafnya sebagai pembimbing dengan
persyaratan kompetensi tertentu.
Dalam rangka melaksanakan penelitiannya, mahasiswa
diperbolehkan mencari sponsor, yang dapat memberikan bantuan
program penelitian berupa topik atau judul penelitian, bantuan teknis
ataupun finansial dengan persetujuan dari Komisi Pembimbing. Apabila
mahasiswa melakukan penelitiannya di luar Program Studi teknologi
pangan, maka mahasiswa yang bersangkutan harus dapat memenuhi dan
mematuhi peraturan, ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh
17

lembaga tempat penelitiannya dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab


mahasiswa.
Penelitian yang dilakukan di luar lingkungan Program Studi
Teknologi Pangan dapat berupa penelitian laboratorium atau penelitian
lapangan sebagaimana dikemukakan pada butir 1.1. Penelitian baru dapat
dilaksanakan apabila :
ü UP telah diperbaiki dan disahkan oleh komisi pembimbing.
ü Perijinan dari lembaga terkait telah diperoleh mahasiswa.
Penelitian berakhir apabila data dan informasi yang lengkap, baik
dan benar telah diperoleh mahasiswa sebagaimana tujuan penelitian yang
telah ditetapkannya. Mahasiswa diharuskan melaporkan data hasil
penelitian kepada komisi pembimbing disertai surat selesai penelitian dari
instansi terkait. Diagram alir tahap penyelesaian tugas akhir dan
penyelesaian studi di Program Studi Teknologi Pangan dapat dilihat pada
Gambar 1 dan Gambar 2.

3.3. Penyusunan Draft Skripsi dan Pembimbingan

3.3.1. Penyusunan Draft Skripsi


Penyusunan draft skripsi secara lengkap dilakukan setelah
pengolahan data selesai. Tahapan pengolahan data mencakup tabulasi
data yang dilanjutkan analisis deskriptif dan atau analisis statistik baik
menggunakan rancangan percobaan maupun tidak (misalnya
menggunakan anailisis regresi dan korelasi). Beberapa hal yang harus
diperhatikan untuk kelancaran penyusunan draft skripsi:
1) Penulisan draft skripsi harus mengacu pada Pedoman Penulisan
Skripsi yang dikeluarkan Program Studi Teknologi Pangan.
2) Penulisan Bab I (Pendahuluan) sampai Bab IV (Bahan Metode
Penelitian) dapat dilakukan sejak sebelum, selama, atau sesudah
penelitian walaupun data belum selesai. Penulisan Bab V (Hasil dan
Pembahasan) dan Bab V (Kesimpulan dan Saran) dilakukan setelah
analisis data hasil percobaan.
3) Sebelum penulisan Bab V (Hasil dan Pembahasan), hasil tabulasi dan
analisis statistik data percobaan didiskusikan terlebih dahulu dengan
dosen pembimbing
18

3.3.2. Pembimbingan Draft Skripsi


1) Dalam tahapan bimbingan hasil penelitian, mahasiswa harus
melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dalam hal: (i)
pengolahan data; (ii) analisis data dan interpretasinya; dan (iii)
pembahasan hasil analisis. Hasil dari tahapan ini adalah berupa draft
skripsi yang sudah mencakup seluruh komponen termasuk lampiran-
lampiran yang diperlukan.
2) Setiap bimbingan mahasiswa diharuskan mengisi buku bimbingan
skripsi (buku hijau) yang ditandatangani pembimbing.
3) Proses pembimbingan dapat dilakukan secara paralel atau bersamaan
antara Ketua Komisi Pembimbing dan Anggota Komisi Pembimbing
tergantung kebijakan Komisi Pembimbing.
4) Bila diperlukan, Komisi Pembimbing dapat meminta konsultasi bagi
mahasiswa kepada dosen lain yang berkompeten sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi.
5) Tahap pembimbingan dianggap selesai bila mahasiswa telah
memperbaiki draft skripsi secara lengkap sesuai dengan revisi dan
masukan-masukan komisi pembimbing dan dosen penelaah.
6) Persetujuan komisi pembimbing terhadap darft skripsi yang telah
disusun mahasiswa diberikan dengan membubuhkan tandatangan
pada lembar pengesahan. Dengan demikian mahasiswa secara
akademik berhak maju ke tahap Sidang Kolokium.

3.4. Sidang Komisi


Sidang Komisi dilakukan untuk memperbaiki dan melengkapi draft
skripsi mahasiswa agar mahasiswa tersebut dinyatakan layak untuk diuji
dalam sidang komprehensif.

3.4.1. Persyaratan Kolokium


1) Telah menyelesaikan penyusunan draft skripsi dan telah disetujui
oleh Komisi Pembimbing.
2) Mendaftarkan diri ke Program Studi Teknologi Pangan untuk
Sidang Komisi dan mengurus persyaratan administrasi
19

3) Seminar harus dihadiri oleh seluruh dosen penguji (Komisi


Pembimbing dan Dosen Penelaah) pada waktu dan tempat yang
telah disepakati bersama
4) Apabila salah satu dosen pembimbing atau penelaah tidak hadir
pada waktu dan tempat yang telah disepakati, maka pelaksanaan
kolokium dibatalkan dan diganti pada hari yang lain.
5) Draft Skripsi dan surat undangan diserahkan kepada Komisi
Pembimbing dan Dosen Penelaah selambat-lambatnya satu hari
sebelum pelaksanaan sidang komisi.
6) Mahasiswa penyaji disarankan untuk mengingatkan kembali
Komisi Pembimbing dan Dosen Penelaah untuk pelaksanaan sidang
komisi, satu hari sebelum pelaksanaan sidkom.
7) Sidang komisi dibuka oleh Ketua Komisi Pembimbing yang
sekaligus bertindak sebagai moderator.

3.4.2. Tata Tertib Sidang Komisi


Tata tertib Sidang Komisi sama dengan butir 3.1.2.d. tentang tata tertib
seminar UP, kecuali tidak diikuti oleh peserta dari mahasiswa, hanya
dihadiri komisi pembimbing dan penyaji.

3.4.3. Pelaksanaan Sidang Komisi


1) Sidang Komisi dipimpin dan dibuka oleh komisi pembimbing
skripsi.
2) Mahasiswa pembicara harus mempresentasikan hasil penelitiannya
paling lama 15 menit.
3) Dosen anggota komisi pembimbing diberi kesempatan untuk
memberikan koreksi, pendapat dan saran kepada pembicara
mengenai materi dalam draft skripsi, khususnya yang berkaitan
dengan substansi skripsi. Di samping itu, dosen anggota komisi juga
memberikan koreksi atas kesalahan redaksional akibat kurangnya
ketelitian dalam pengetikan.
20

4) Ketua Komisi Pembimbing merangkum dan menyimpulkan hal-hal


yang harus diperbaiki dan dilengkapi dalam draft skripsi
5) Ketua Komisi Pembimbing meminta pendapat Dosen Anggota
Komisi Pembimbing apakah mahasiswa yang mengajukan draft
skripsi tersebut bisa melanjutkan ke tahap berikutnya, atau harus
mengulang kembali sidang komisi.
6) Pimpinan sidang menutup Sidang komisi secara resmi

Pembimbingan Pasca Sidang Komisi

a. Setelah Sidang Komisi dan dinyatakan memenuhi syarat untuk


melanjutkan ke tahap berikutnya, mahasiswa diharuskan melakukan
konsultasi lagi dengan dosen komisi pembimbing mengenai perbaikan
dan penyempurnaan draft skripsi sebagaimana yang dikemukakan
dalam Sidkom.

b. Setelah perbaikan dilakukan dan dosen pembimbing memberikan


persetujuan, mahasiswa diperbolehkan untuk melanjutkan ke tahap
Ujian Komprehensif

3.5. Ujian Komprehensif


Sidang Ujian Komprehensif dilakukan untuk menguji mahasiswa
dalam hal substansi skripsi, kemampuan pengetahuan dan wawasan yang
berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajarinya.

3.5.1. Persyaratan Ujian Komprehensif

1) Mahasiswa telah memenuhi persyaratan akademik yaitu indeks


prestasi kumulatif minimal 2.00, tidak terdapat huruf mutu E, dan
jumlah beban studi (SKS) huruf mutu D tidak melebihi 20% dari
jumlah beban studi (SKS) program S1 yang ditempuh

2) Telah melaksanakan Sidang Komisi.


21

3) Telah memperbaiki draft skripsi dan telah mengakomodir berbagai


masukan dari Komisi Pembimbing dan telah disetujui pembimbing.

4) Mendaftarkan diri untuk ujian komprehensif dan mengurus


persyaratan administrasi.

5) Semua persyaratan administratif harus dipenuhi paling lambat tiga


hari sebelum pelaksanaan sidang. Jika dalam batas waktu tersebut
mahasiswa tidak bisa memenuhinya, maka pelaksanaan sidang
dibatalkan

6) Draft skripsi yang sudah diberi hard cover dan surat undangan
disebarkan kepada dosen penguji paling lambat 1 minggu, atau
selambat-lambatnya 3 hari sebelum waktu ujian.

7) Ujian Komprehensif harus dihadiri oleh komisi pembimbing dan


dosen penelaah pada waktu dan tempat yang telah disepakati

8) Apabila salah satu dosen pembimbing atau penelaah tidak hadir pada
waktu dan tempat yang telah disepakati, maka pelaksanaan sidang
Ujian Komprehensif harus dibatalkan dan diganti pada hari yang lain

9) Ujian Sidang Komprehensif bersifat terbuka, artinya boleh dihadiri


mahasiswa atau keluarga mahasiswa yang bersangkutan

10) Dalam sidang ini, mahasiswa diharuskan menggunakan pakaian


formal dan dosen penguji (pembimbing dan penelaah) diharuskan
menggunakan pakaian formal, minimal memakai kemeja dengan
mengenakan dasi (bagi pria)

11) Sidang Ujian Komprehensif tidak boleh dimulai sebelum seluruh


partisipan hadir di ruangan yang telah disepakati bersama

12) Lama waktu pelaksanaan sidang Ujian Komprehensif maksimum


adalah 90 menit, dengan rincian :

a. Pembukaan : 5 menit
b. Penyampaian resume skripsi oleh mahasiswa : 20 menit
c. Diskusi dengan dosen penelaah/penguji : 20 menit
22

d. Diskusi dengan Anggota pembimbing : 15 menit


e. Diskusi dengan Ketua Pembimbing : 15 menit
f. Pengolahan nilai dan pembacaan yudisium : 15 menit
13) Ketua Sidang bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
sidang ujian komprehensif

3.5.2. Tahapan Pelaksanaan Sidang Ujian Komprehensif


1) Sidang dipimpin dan dibuka oleh ketua sidang, dalam hal ini Ketua
Komisi Pembimbing mahasiswa yang akan diuji
2) Ketua sidang meminta persetujuan dan komentar untuk
penyelenggaraan ujian komprehensif mahasiswa yang
bersangkutan.
3) Ketua sidang mempersilahkan masuk mahasiswa yang akan diuji.
4) Ketua sidang membacakan riwayat hidup mahasiswa yang akan
diuji.
5) Mahasiswa menyampaikan resume hasil penelitian paling lama 20
menit dengan posisi berdiri
6) Masing-masing dosen penguji diberikan kesempatan untuk
mengajukan beberapa pertanyaan untuk menguji mahasiswa dalam
hal substansi skripsi, kemampuan keilmuan dan wawasan yang
berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajarinya. Batas waktu
maksimum yang diberikan untuk setiap dosen penguji ialah 50
menit.
7) Setelah memberikan pertanyaan, masing-masing dosen harus
menuliskan penilaiannya atas mahasiswa yang sedang diuji ke
dalam formulir yang sudah disediakan.
8) Setelah semua dosen selesai mengajukan pertanyaan dan
menuliskan penilaian, mahasiswa yang diuji diminta untuk keluar
ruangan untuk sementara.
9) Seluruh penilaian dosen penguji dikumpulkan dan dihitung rata-
ratanya. Dalam kesempatan ini, dosen penguji diperbolehkan
mendiskusikan hal-hal yang perlu dibahas berkaitan dengan proses
23

ujian, nilai akhir Ujian Komprehensif, dan lulus tidaknya


mahasiswa yang diuji.
10) Mahasiswa yang diuji dipersilakan untuk memasuki kembali ruang
sidang dan diminta berdiri di depan untuk mendengarkan putusan
sidang. Mahasiswa lainnya juga diperkenankan untuk memasuki
ruangan sidang.
11) Ketua sidang membacakan putusan sidang yang isinya menyatakan
bahwa mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan lulus/tidak lulus
dalam sidang Ujian Komprehensif dengan mengumukan nilai akhir
Ujian Komprehensif. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus, ketua
sidang juga mengumumkan IPK akhir dan yudisium mahasiswa
yang bersangkutan. Untuk mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus,
ketua sidang membacakan hal-hal yang menyebabkan mahasiswa
bersangkutan dinyatakan tidak lulus.
12) Ketua sidang menutup sidang Ujian Komprehensif secara resmi.
13) Catatan : Setelah sidang Ujian Komprehensif dan dinyatakan lulus,
mahasiswa diharuskan untuk melakukan konsultasi mengenai draft
skripsi apabila terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki dan
dilengkapi.

3.5.3. Penilaian Ujian Komprehensif

Sasaran evaluasi terhadap skripsi yang ditulis mahasiswa pada saat ujian
komprehensif ialah sebagai berikut :
1) Penguasaan pengetahuan faktual, yang merupakan pengetahuan yang
mencakup topik skripsi, baik yang langsung maupun yang tidak
langsung (komprehensif)

2) Cara menanggapi dan memecahkan masalah, berkaitan dengan


analisis pada butir (3) diatas. Hal ini mencakup bagaimana
kemandirian mahasiswa dalam peneltian, kreativitas orisinalitas
dalam menanggapi masalah, pandangan pribadi yang mandiri
terhadap masalah yang diteliti cara kerja yang menunjukkan
ketekunan, motivasi kuat, objektivitas, pendekatan dan etika ilmiah
dalam melakukan penelitian.
24

Bobot Penilaian

1) Penilaian dilakukan terhadap penguasaan materi, pengetahuan


faktual, kecakapan dalam merespon pertanyaan, dan performa
mahasiswa selama ujian.
ü Bobot penguasaan materi : 30%
ü Bobot pengetahuan faktual : 30%
ü Bobot kecakapan merespon pertanyaan : 30%
ü Bobot Penampilan mahasiswa selama ujian : 10%
2) Nilai yang diberikan penguji adalah berupa angka mutu 3-4

3) Nilai tiap item setelah dikalikan bobot, dikonversikan kedalam huruf


mutu:

Angka Mutu Huruf Mutu


3.2 – 4.0 A
2.72 – 3.19 B
2.0 – 2.719 C
< 2.0 D

4) Nilai ujian komprehansif merupakan rata-rata yang diberikan oleh


komisi pembimbing dan penelaah

5) Penilaian akhir skripsi mahasiswa adalah kompilasi antara nilai


seminar UP, kolokium dan komprehensif dengan bobot :
ü Seminar UP : 20 %
ü Ujian Komprehensif : 80 %

Yudisium

Yudisium kelulusan ditentukan berdasarkan total nilai perkuliahan,


nilai PKL, nilai KKN, nilai Seminar Teknologi Pangan, dan nilai Skripsi.
ü Memuaskan bila IPK 2,00 – 2,74
ü Sangat Memuaskan bila IPK 2,75 – 3,50
25

ü Cumlaude bila IPK > 3,50 dan ditempuh selama maksimal 10


semester (harus melampirkan surat keterangan penerimaan naskah
artikel oleh redaksi pada jurnal nasional/internasional à minimal
status submit ke jurnal).
26

Mulai

Laporan
Usulan Penelitian Usulan
Penelitian

Penelitian

Luar Kampus
Dalam Kampus Studi Literature Survey
(Magang)

Artikel
Sidang Komisi yang
Kolokium disubmit
atau bukti
prosiding

Ujian Komprehensif Skripsi

Stop
= Prasyarat

Gambar 1. Tahapan Penyelesaian Skripsi Prodi Teknologi Pangan


27

Perkuliahan Tim Dosen

≥110 SKS
IPK ≥ 2,0
KKN Dosen
PKL wali

Mulai semester VI
>120 SKS
IPK > 2,0 Penyusunan usulan
Penelitian

Dosen pembimbing
Mahasiswa Seminar Usulan
Dosen Penelaah
(min 10 orang) Penelitian
atau Penguji

Penelitian
Pengolahan Data
Penyusunan Skripsi

Sidang Komisi
(Mahasiswa dan Komisi Pembimbing)

UJIAN SIDANG
KOMPREHENSIF

= Konsultasi
Keterangan :
= arah proses

Gambar 2. Tahapan penyelesaian studi di Prodi Teknologi Pangan


28

BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

4.1. Sistematika Skripsi


Pada umumnya cara penulisan skripsi dapat dibagi ke dalam tiga
bagian utama, yaitu : (1) Bagian awal; (2) Bagian inti; dan (3) Bagian
akhir
1) Bagian awal atau pembuka biasanya terdiri dari :
a. Halaman Persetujuan atau Pengesahan Pembimbing
b. Halaman Abstrak (dalam bahasa Indonesia)
c. Halaman Abstract (dalam bahasa Inggris)
d. Halaman Kata Pengantar
e. Halaman Daftar Isi
f. Halaman Daftar Tabel
g. Halaman Daftar Gambar
h. Halaman Daftar Lampiran
i. Daftar Istilah atau Operasional (bila diperlukan)

2) Bagian Inti
Pada umumnya bagian inti diawali oleh informasi tentang
masalah umum dan khusus yang diteliti serta deskripsi tentang pentingnya
penelitian yang akan dilakukan. Pada hakekatnya sistematika penulisan
dapat digambarkan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Sesuai Materi
2.2 .………………. dst.
29

III. KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS


3.1. Kerangka Pikiran
3.2. Hipotesis

IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN


4.1. Waktu dan Tempat Percobaan
4.2. Bahan dan Alat Percobaan
4.3. Metode Penelitian
4.4. Pelaksanaan Percobaan
4.5. Kriteria Pengamatan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1. Sesuai kriteria pengamatan (bisa di tambahkan di pembahasan utama)
5.2. ……………….. dst

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan
6.2. Saran

3) Bagian akhir terdiri dari :


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

4.2. Pengertian Tiap Bagian Skripsi

JUDUL
Mencerminkan isi penelitian yang mengandung konsep atau
hubungan antar konsep yang menggambarkan gejala atau fenomena yang
diteliti, sasaran penelitian serta metode penelitian. Judul dimuat pada
lembar jilid.
30

ABSTRAK
Abstrak, yang merupakan sari tulisan, meliputi latar belakang
penelitian secara ringkas, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan
penelitian. Perincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika
memang merupakan tujuan utama penelitian. Panjang abstrak maksimum
150-200 kata dan dilengkapi dengan kata kunci (disusun secara
alfabetis).

ABSTRACT
Abstract merupakan versi Bahasa Inggris dari abstrak, ditulis
maksimum 100 kata dan dilengkapi dengan keywords. Abstract ditulis
dalam bentuk past tenses, kecuali bagian justifikasi masalah.

PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat yang
menggambarkan dengan tepat isi skripsi yang meliputi :

a. Latar Belakang
Sub bab ini sering disebut sebagai motivator atau pendorong
dilakukannya penelitian dalam skripsi. Hal ini bisa berarti ganda, yaitu :
ü Sebagai pendorong bagi peneliti untuk melaksanakan penelitiannya
ü Sebagai pendorong bagi orang lain untuk membaca bagian-bagian
selanjutnya dari laporan penelitian skripsi; berarti uraian pada sub
bab ini harus dapat menggugah minat baca.
ü Pada latar belakang perlu diuraikan :
o Pernyataan tentang gejala atau fenomena yang akan diteliti,
boleh diangkat dari masalah teoritis atau diangkat dari masalah
praktis.
o Relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti
terhadap aspek ilmu Teknologi Pangan dengan segala akibat
yang ditimbulkannya.
o Keserasian pendekatan metodologi yang digunakan.
31

o Gambaran kegunaan hasil penelitian.

b. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah menetapkan aspek yang diteliti dan sebaiknya
disajikan dalam kalimat tanya.

c. Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud penelitian mengungkapkan arah dan tujuan umum dari apa
yang akan dicapai, sebagai kelanjutan dari identifikasi masalah. Tujuan
penelitian mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak
ditemukan dalam penelitian yang terutama berkaitan dengan variabel-
variabel yang diteliti. Dalam penulisan tujuan, gunakan kata kerja yang
hasilnya dapat diukur atau dilihat, seperti menguji, menguraikan,
menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep, atau
dugaan, atau bahkan membuat suatu prototipe. Dengan demikian, kata
“mengetahui” tidak layak ditulis untuk tujuan penelitian.

d. Kegunaan Hasil Penelitian


Sub bab ini menjelaskan manfaat penelitian yang dilakukan,
langsung maupun tidak langsung, baik manfaat teoritis maupun manfaat
praktis hasil penelitian.

e. Kerangka Pemikiran
Pada prinsipnya kerangka pemikiran pada penelitian deduktif
(deductive/ operational research) dikemukakan (beberapa) dalil, hukum,
teori yang relevan dengan masalah yang diteliti sehingga memunculkan
asumsi-asumsi dan proposisi yang kemudian kalau mungkin dapat
dirumuskan ke dalam hipotesis operasinal atau hipotesis yang dapat diuji
(testable/operational hypothesis).
Pada penelitian induktif (inductive research) kerangka pemikiran
berdasarkan dugaan sementara, yaitu adanya kaitan-kaitan tertentu dalam
variable masalah, tetapi tidak dapat didedukasi dari teori. Jadi, hipotesis
32

tidak diturunkan terlebih dahulu, tetapi hipotesis dihasilkan dari data yang
disebut “benang merah” yaitu pencerminan alur runtut piker peneliti.

f. Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian mengungkapkan secara ringkas rancangan
penelitian prosedur penelitian, alat ukur yang digunakan, parameter yang
diamati, sampel, teknik analisis, dan metode ujinya.Apabila judul Bab IV
ialah metode penelitian paragraf ini akan dijelaskan secara rinci pada Bab
III.

g. Lokasi dan Waktu Penelitian


Sub-bab ini menguraikan dimana penelitian dilakukan dan
menguraikan jadwal dan lamanya penelitian yang dilakukan.

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka adalah uraian lebih rinci dari topik penelitian.
Tinjauan pustaka memuat tinjauan singkat dan jelas atas pustaka yang
menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian. Pustaka yang digunakan
sebaiknya pustaka terbaru yang relevan dengan bidang Teknologi Pangan,
lebih diutamakan pustaka primer seperti jurnal dll. (buku ajar tidak
termasuk pustaka primer). Pengacuan pada pustaka harus sesuai dengan
yang tercantum pada daftar pustaka. Usahakan pustaka dari 5 tahun
terakhir, paling lama 10 tahun terakhir, kecuali untuk bidang yang
tidak banyak berubah seperti anatomi, taksonomi, morfologi ataupun
sejarah. Uraian dalam tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun
kerangka atau konsep yang digunakan dalam penelitian.
Pada bab ini dijelaskan teori yang relevan dengan masalah yang
diteliti. Tinjauan pustaka ini dapat pula berupa uraian tentang data
sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil penelitian
pihak lain yang dapat dijadikan pertimbangan dengan kaidah-kaidah
teoritis atau asumsi-asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran
untuk menjawab masalah yang diajukan peneliti.
33

Pada bab ini dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data
sekunder untuk membahas permasalahan yang menjadi topik skripsi,
sepanjang teori atau data sekunder itu berkaitan dan tidak kontradiktif.
Bila uraian yang ditulis berasal dari karya tulis orang lain maka perlu
dicantumkan kata “dikutip” sedangkan bila narasumber tersebut menulis
dalam buku yang merupakan kumpulan berbagai penulis maka
dicantumkan kata “dalam” atau “dalam”.

KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS


Pada prinsipnya kerangka pemikiran berisi beberapa dalil,hukum,
atau teori yang relevan dengan masalah yang diteliti sehingga
memunculkan asumsi-asumsi dan proposisi yang kemudian dapat
dirumuskan ke dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji
(testable atau operational hypotesis). Pada penelitian induktif (inductive
research), kerangka pemikiran diuraikan berdasarkan dugaan bahwa ada
kaitan antara fakta dan teori.
Kerangka pikiran merupakan alasan-alasan pemilihan perlakuan
yang akan dicobakan berdasarkan Percobaan Pendahuluan, Latar
Belakang dan Tinjauan Pustaka. Kerangka pikirannya sering disebut
“benang merah” yaitu pencerminan alur runtut pikir peneliti. Hipotesis
adalah jawaban sementara atas masalah yang telah diidentifikasikan.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Bab ini mengungkapkan waktu dan tempat percobaan, bahan dan alat
percobaan, metode penelitian, pelaksanaan percobaan dan kriteria
pengamatan atau variabel-variabel yang diamati.
Metode penelitian yang digunakan berupa metode percobaan
(experimental). Metode yang dipakai diuraikan secara rinci (rancangan
penelitian berikut tata letaknya, peubah, model yang digunakan, teknik
pengumpulan dan analisis data serta cara penafsiran). Jika metode
penelitian yang digunakan sepenuhnya mengikuti metode yang telah
dipublikasikan maka uraian yang sangat lengkap tidak diperlukan,
sebagai gantinya sebutkan sumber pustakanya. Bahan, alat, perubahan,
atau modifikasi terhadap metode yang dipublikasikan perlu dijelaskan.
34

Bahan yang digunakan dalam penelitian perlu dicantumkan sesuai


dengan spesifikasinya. Contohnya tepung terigu dengan kadar protein
tinggi, tomat dengan varietas Recento. Penyebutan nama dagang perlu
dihindari, sebab karya ilmiah akan tampak sebagai media iklan. Merek
instrumen analisis seringkali perlu ditulis. Penyebutan nama pembuat alat
atau tipe alat sering dimaksudkan untuk menunjukkan kecanggihan alat
atau ketelitian alat. Contohnya alat pengering tipe rak merk Armfield.
Pelaksanaan percobaan dapat dilakukan dalam dua tahapan yaitu
percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan
berisi uraian singkat mengenai tahap-tahap percobaan untuk menetapkan
perlakuan yang akan dilaksanakan pada percobaan utama. Uraian rinci
pelaksanaan percobaan pendahuluan beserta data hasil pengamatannya
dicantumkan pada lampiran.
Pada kriteria pengamatan dijelaskan variabel-variabel yang
diamati misalnya sifat-sifat kimia, sifat-sifat fisika, sifat-sifat
organoleptik, dan lain-lain beserta metode dan sumbernya. Prosedur
analisis diuraikan di lampiran dengan menggunakan kalimat pasif bukan
kalimat perintah contoh pernyataan “timbang sampel sebanyak 5 g”
sebaiknya ditulis “sampel ditimbang sebanyak 5 g”.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini menguraikan apa, bagaimana, dan mengapa hasil
penelitian yang telah diperoleh. Dikemukakan pula analisis data dengan
menggunakan uji statistik yang digunakan atau deskripsi hasil studi
maupun pengamatannya yang bisa menyangkut perkembangan obyek
yang diteliti. Uraian hasil penelitian ini diikuti dengan pembahasan
berdasarkan landasan teoritis yang relevan dan pada akhir bab dapat
diberikan rangkuman hasilnya. Rangkuman ini diperoleh dari data faktual
maupun hasil analisis statistik.
Untuk memperjelas dan mempersingkat uraian, pada hasil penelitian
dapat digunakan tabel, grafik, gambar, atau alat bantu lainnya. Hasil yang
diperoleh ditafsirkan dengan memperhatikan dan menyesuaikannya
dengan masalah atau hipotesis yang diungkapkan dalam bab sebelumnya.
35

KESIMPULAN DAN SARAN


Isi kesimpulan suatu penelitian haruslah menjawab tujuan. Apabila
ada hipotesis, harus menjawab hipotesis. Pada suatu laporan penelitian
harus terdapat kesesuaian atau benang merah dari judul, tujuan,
metode penelitian, hasil penelitian dan berakhir pada kesimpulan.
Kesimpulan merupakan kristalisasi hasil pembahasan. Cara
penulisan atau pembahasannya dirumuskan dalam bentuk pernyataan
secara ringkas, padat dan jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran
lain, tanpa menggunakan bahasa statistik. Informasi yang disampaikan
dalam kesimpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat lama,
pengukuhan atas pendapat lama atau menumbangkan pendapat lama
sebagai jawaban atas tujuan.
Saran yang diajukan haruslah didasarkan pada hasil penelitian, dapat
berupa perbaikan hasil penelitian atau pengembangan dari penelitian.
Kesalahan yang sering dilakukan peneliti dalam membuat saran adalah
tidak didasarkan pada hasil penelitian, tetapi berdasarkan pengamatan dan
logika tanpa ada dalam penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA
Bab ini berupa daftar dari semua artikel pustaka lain yang diacu
secara langsung di dalam Bagian Inti, kecuali bahan-bahan yang tidak
diterbitkan dan tidak dapat diperoleh dari perpustakaan. Pencantuman
pustaka selain merupakan bentuk penghargaan pengakuan atas hasil karya
atau pendapat orang lain, juga sebagai bentuk etika profesional.
Pencantuman pendapat orang lain tanpa merujuk sumbernya akan
mengesankan plagiarisme. Komunikasi pribadi tidak termasuk ke dalam
pustaka. Bila diperlukan, dinyatakan dalam teks atau catatan kaki. Catatan
kaki berisi keterangan ringkas atau pernyataan dalam bagian inti yang
kurang memadai bila dibuat dalam bentuk daftar pustaka. Pencantuman
nama pengarang sampai dengan 2 orang, dari awal penulisan sampai akhir
ditulis kedua-duanya (misal : Betty dan Cucu, 2004). Jika pengarangnya
lebih dari 3 orang, hanya pada awal penulisan saja ditulis ketiganya, untuk
selanjutnya cukup ditulis pengarang pertama saja ditambah dengan kata
“dkk. atau et al. ”
36

Cara Penyusunan Daftar Pustaka


1) Semua pustaka yang dikutip oleh mahasiswa harus tercantum dalam
daftar pustaka dengan mengikuti sistem Nama – tahun.
2) Urutan dalam penyusunan daftar pustaka dibuat secara alfabetis,
didasarkan pada huruf pertama dari nama penulis. Bila huruf
pertama sama, lihat huruf kedua, ketiga dan selanjutnya
3) Hanya pustaka yang telah diterbitkan yang boleh dicantumkan.
4) Hanya memuat pustaka yang digunakan di dalam naskah skripsi.
5) Menggunakan sistem penulisan nama penulis yang berlaku
internasional (nama belakang sebagai entry) terlepas apakah nama
belakang penulis nama marga atau bukan.
6) Untuk pustaka yang lebih dari satu baris, baris kedua dan selanjutnya
ditulis 1 spasi dengan margin kiri 1,5 cm (1 tab).
7) Apabila dua pustaka atau lebih digunakan, sedangkan nama penulis
sama, maka nama penulis pada pustaka kedua (dan selanjutnya)
tidak ditulis lagi, nama penulis diganti dengan garis bawah sebanyak
tujuh ketukan.
8) Penulisan dua pustaka yang nama penulis dan tahunnya sama
digunakan penanda a, b, c, dan seterusnya.

A. Text Book atau Buku


1) Nama pengarang atau editor. Tahun terbit. Judul buku. Nama
penerbit. Tempat penerbit.
2) Bila pengarang lebih dari satu, semua harus ditulis lengkap.
Pengarang yang pertama ditulis nama familinya dahulu beri koma
kemudian tulis nama sebenarnya, untuk penulisan nama-nama
pengarang selanjutnya ditulis seperti biasa.
3) Awal setiap kata dari judul buku ditulis kapital.
4) Cara menulis nama penulis atau pengarang :
Pengarang dari beberapa Negara di Eropa menggunakan cara-cara
sebagai berikut:
37

a. Nama Belanda menggunakan Van der, Van den, de ditulis


dibelakang nama keluarga.
Contoh : A. Van der Haar ditulis Haar, A. Van der.
Carl Van Schmidt ditulis Schmidt, C.V.

b. Nama Perancis sering menggunakan kata Le, La, Les, du


ditulis di depan nama keluarga.
Contoh : J. Le Beau ditulis Le Beau, J.
V. du Barry ditulis Du Barry, V.
A. de Barr ditulis Barry, A.D.

Pengarang dari India, Cina, atau Indonesia


a. Nama India
Contoh :
Desh Bandhu, Veena Bhardwaj, J.L. Bhat dalam buku
berjudul Managing The Environment pada tahun 1978.
……….
ditulis:
Bandhu, D., V. Bhardwaj, J.L. Bhat. 1978. Managing The
Environment. Indian Environment Society. New Delhi.
b. Nama Cina
Nama keluarga merupakan nama pertama.
Contoh : Go Ban Hong ditulis Go, B.H.
Sebagai penulis pertama : Chia Lim Sien ditulis Chia,
L.S
Sebagai penulis kedua : Chia Lim Sien ditulis L.S.
Chia
c. Nama Indonesia
• Nama pengarang memiliki nama keluarga
Contoh : Andi Hakim Nasution ditulis
Nasution, A.H.
• Nama pengarang memiliki dua nama, tetapi tidak jelas
apakah nama akhir adalah nama keluarga
Contoh : Otto Soemarwoto ditulis
Soemarwoto, O.
38

Suyanti Satuhu ditulis


Satuhu, S.
• Nama pengarang terdiri dari tiga nama tetapi tidak jelas
nama keluarganya
Contoh : F. Gunarwan Suratmo ditulis
Suratmo, F.G.

• Nama pengarang terdiri dari satu nama


Contoh : Mardjono ditulis Mardjono

Pustaka yang tidak diketahui nama penulisnya ditulis Anonimous atau


annonim atau Lembaga atau Instansi yang menerbitkan pustaka tersebut
dengan tidak menggunakan singkatan.

Contoh :
Anonimous. 2001. Pedoman Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.
Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.

Universitas Padjadjaran. 1993. Pedoman Penyusunan dan Penulisan


Skripsi Program Sarjana. Universitas Padjadjaran, Bandung.

Contoh penulisan Daftar Pustaka secara alfabetis :

Alikonis, J.J. 1979. Candy Technology. AVI Publishing Company, Inc.,


Westport Connecticut.

Buckle, K.A., R.K. Edward, G.H. Fleet, dan M. Wooton. 1987. Ilmu
Pangan, Penerjemah : Adi Purnomo dan Hartono. Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.

Desrosier, N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah :


Muchji Muljoharjo. Penerbit Universitas Indonesia (UI – Press),
Jakarta.
39

Fox, B.A., and A.G. Cameron. 1982. Food Science. A Chemical


Approach. Holder and Stoughton, London Sydney Auckland
Toronto.

Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Jilid I.


Penerbit Liberty, Yoygakarta.

Jay, J.M. 1986. Modern Food Microbiology. Van Nostrand Reinhold,


New York.

Karel, M. 1975. Heat Processing. Dalam : Fennema, O.R. Principles of


Food Science Part II. Physical Principles of Food Preservation.
Marcel Dekker Inc., New York and Basel.

Man, J.M. de. 1976. Principles of Food Chemistry. The AVI Publishing
Company Inc., Westport, Connecticut.

Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumsi. PT


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, F.G. dan T.S. Rahayu. 1994. Bahan Tambahan Untuk Makanan
dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

B. Jurnal atau Majalah


§ Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal: nomor
volume (nomor terbitan) : halaman.
§ Pada judul artikel, hanya huruf awal dan nama diri yang kapital.
Penyingkatan nama jurnal mengikuti anjuran dari jurnal yang disitir.

Contoh :
Yang Y-K; S-O. Kim; H-S. Chung; and Y-H. Lee.. 2000. Use of
Colletorichum gramini – cola KA001 to control barnyard
grass. Plant Dis. 84:55-59.

Punja, Z.2003. Influence of temperature on disease development of


tomato. J. of Phytoparasitica 13:23-29.
40

Wahyuningtyas, S. 2002. Sifat-sifat genetik Tanaman Jagung (Zea


mays) asal Sumatera Barat. J. Agrikultura 12:54-60.

C. Pustaka yang diakses dari Internet


§ Versi Elektronik
Delate, K., C.A. Cambardella, and D.L. Karlen. 2002. Transition
strategies for post-CRP certified organic grain production.
[Online]. Crop Management doi: 10.1094/CM-2002-0828-01-
RS. Available at http:///www.cropmanagementnetwork.org
(diakses 1 Januari 2011)

Malik V.S. and M.K. Saroha. 1999. Marker gene controversy in


transgenic plants. USDA-APHIS internet site and J. Plant
Biochemistry and Biotechnology 8:1-13. Available online at
http://www.agbios.com/articles/2000186-A.htm (diakses 1
Januari 2011)
§ Dari CD ROM
Agronomy Journal Volumes : 17-22, 1925-1930 (CD ROM
Computer File) ASA, Madison, WJ and Natl. Agric. Libr. Madison,
WJ (Nov. 1994)

RIWAYAT HIDUP MAHASISWA


Riwayat Hidup berisi nama, tempat tanggal lahir, status anak dalam
keluarga, nama kedua orangtua, dan riwayat pendidikan mahasiswa.

LAMPIRAN
Lampiran bisa berisi tabel, perhitungan statistik, peraturan-peraturan,
contoh kuesioner atau instrumen tertulis yang digunakan dan
sebagainya. Lampiran didahului oleh satu halaman yang memuat kata
“LAMPIRAN” dan ditempatkan di tengah-tengah halaman.
41

4.3. Cara Penulisan Skripsi

4.3.1. Bahan Yang Digunakan


1) Kertas yang digunakan untuk mengetik skripsi adalah HVS 80 gram
ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm) warna putih. Untuk sampul luar (kulit
luar) ditetapkan sampul kertas (hard cover). Bahan yang digunakan
adalah karton buffalo atau linen, dengan warna dasar merah.
2) Tiap bab diberi pembatas dengan kertas dorslag (doorslag), dengan
warna kuning muda.

4.3.2. Pengetikan

Lay-Out Kertas
Lay-out kertas, untuk pengetikan naskah skripsi dengan mesin tik
manual, mesin tik listrik atau dengan menggunakan word processor
(komputer) adalah sebagai berikut :
• Marjin atas : 4 cm dari tepi kertas
• Marjin kiri : 4 cm dari tepi kertas
• Marjin bawah : 3 cm dari tepi kertas
• Marjin kanan : 3 cm dari tepi kertas

Cara Pengetikan
a. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-
balik.
b. Pengetikan dapat dilakukan dengan mesin tik manual, mesin tik
elektronik atau komputer.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf standard, yaitu Times
New Roman, Arial Narrow, Book Antiqua, Tahoma atau Courier
New.
d. Ukuran huruf yang digunakan harus standar, yaitu ukuran 12 untuk
komputer.
42

e. Tinta pada komputer yang digunakan berwarna hitam.


f. Apabila menggunakan komputer, pencetakannya harus dengan
kualitas yang baik (letter quality atau near letter quality).
g. Perbanyakan hasil ketikan atau print out komputer dilakukan dengan
fotocopy sejumlah 5 buah.
Spasi
a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah dua spasi.
b. Jarak antara penunjuk bab (BAB I) dengan tajuk bab
(PENDAHULUAN) adalah dua spasi.
c. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama yang ditulis,
atau antara tajuk bab tajuk anak bab adalah empat spasi.
d. Jarak antara tajuk anak bab dengan baris pertama teks adalah dua spasi
dan alinea teks diketik menjorok ke dalam lima ketukan (atau 1 tab
pada keyboard komputer).
e. Jarak antara baris akhir teks dan tajuk anak bab berikutnya empat
spasi.
f. Jarak antara teks dan tabel, gambar, grafik, diagram atau judulnya tiga
spasi.
g. Alinea baru diketik menjorok ke dalam lima ketukan dari marjin kiri
teks. Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah dua
spasi.
h. Penunjuk bab dan tajuk selalu dimulai dengan halaman baru.

Kutipan
a. Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya),
yang terdiri dari tidak lebih dari tiga baris, dapat dimasukkan ke dalam
teks dengan jarak tetap dua spasi, diikuti dengan nama penulis, tahun,
dan halaman)
b. Kutipan langsung(bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya),
yang terdiri dari empat baris atau lebih, ditik terpisah dari teks dengan
43

jarak satu spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri
teks, diikuti nama penulis tahun, dan halaman.
c. Jarak antar baris teks dengan kutipan langsung tersebut pada butir (b)
diatas dan jarak antara baris kutipan langsung itu dan baris awal teks
berikutnya dua spasi.
d. Penggunaan gagasan atau pemikiran seorang penulis buku, artikel dan
sebagainya, walaupun disusun dengan menggunakan kata-kata
sendiri, harus mencantumkan namanya (apabila perlu dapat
dicantumkan judul karya tulisnya) dan tahun buku/artikel itu ditulis,
sesuai dengan kebiasaan penulis pada tiap disiplin ilmu).
e. Beberapa program studi tidak memperbolehkan dilakukannya
pengutipan secara langsung ataupun penggunaan catatan kaki (foot
note).

Abstrak dan Abstract


a. Jarak spasi dalam pengetikan abstrak dan abstract adalah satu
setengah spasi.
b. Jarak antara judul ABSTRAK dan ABSTRACT dengan teks pertama
abstrak dan abstract adalah empat spasi.
c. Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah satu
setengah spasi.
d. Alinea baru diketik menjorok ke dalam lima ketukan dari marjin kiri
teks.
Abstrak dan abstract berisi hal-hal berikut:

a. Masalah yang diteliti, kalau mungkin dalam satu kalimat.


b. Subjek/objek penelitian, disertai karakteristik khususnya, misalnya
jumlah, tipe, usia, jenis kelamin, spesies, dan/atau karakteristik
lainnya.
c. Metode yang digunakan, termasuk peralatan/instrumen, prosedur
pengumpulan data, penggunaan perlakuan atau treatment (kalau ada)
d. Hasil penelitian termasuk taraf signifikansi statistik
44

e. Simpulan dan implikasi,terapan, atau rekomendasi

Penomoran Bab, Anak Bab dan Paragraf


Selain harus mengikuti format yang dicontohkan dalam pedoman ini,
pengetikan pada umumnya harus mengikuti kaidah penulisan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).

a. Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka


romawi kapital, pengetikannya diletakkan di pinggir kiri
b. Penomoran anak bab dan paragraf menggunakan angka arab, diketik
pada margin sebelah kiri.
c. Penomoran anak bab dan paragraf disesuaikan dengan nomor bab.

Penomoran Halaman
Halaman Bagian Awal
a. Penomoran halaman bagian awal skripsi mulai dari halaman ‘judul
bagian dalam’ sampai dengan halaman ‘daftar lampiran’
menggunakan angka romawi kecil.
b. Halaman ‘judul bagian dalam’ dan halaman ‘persetujuan
pembimbing’ tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan
sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman tersebut tidak
diketik).
c. Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran diberi
nomor dengan angka romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari
halaman ‘judul bagian dalam’ dan ‘halaman persetujuan
pembimbing’.
d. Nomor halaman diletakkan pada pias (lajur) atas sebelah kanan,
berjarak tiga spasi dari marjin atas (baris pertama teks pada halaman
itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan marjin kanan
teks.
45

e. Pada tiap halaman yang bertajuk mulai dari abstrak sampai dengan
Daftar Lampiran, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis
di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari marjin bawah (baris akhir
teks pada halaman itu).
Bagian Inti
a. Penomoran bagian inti skripsi, mulai dari Bab I : PENDAHULUAN
sampai dengan Bab VI : KESIMPULAN DAN SARAN,
menggunakan angka arab.
b. Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak tiga
spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka
terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.
c. Pada tiap halaman yang bertajuk mulai dari Bab I : PENDAHULUAN
sampai dengan Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN, nomor
halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah-tengah, berjarak
tiga spasi dari marjin bawah (baris akhir teks pada halaman itu).
Bagian Akhir
a. Penomoran bagian akhir skripsi mulai dari DAFTAR PUSTAKA
sampai dengan RIWAYAT HIDUP (bila ada), menggunakan angka
arab.
b. Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak tiga
spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka
terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.
c. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari DAFTAR PUSTAKA
sampai dengan RIWAYAT HIDUP (kalau ada) , nomor halaman
diletakkan pada pias bawah tepat ditengah, berjarak tiga spasi dari
margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu)
Sampul Luar atau Kulit Luar
Bahan sampul luar atau kulit luar sesuai dengan ketentuan di atas.
Penulisan dan penempatan judul skripsi, anak judul (kalau ada), tulisan
SKRIPSI, nama dan NPM mahasiswa, simbol Unpad, nama universitas
dan fakultas atau program studi, kota dan tahun penyusunan skripsi, pada
sampul luar dan sampul dalam, mengikuti ketentuan berikut :
a. Penulisan Judul dan Anak Judul :
46

ü Judul skripsi ditulis di baris paling atas, dengan huruf kapital


semua dengan jarak dari tepi atas kertas sekurang-kurangnya 6
cm.
ü Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih dengan
pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia. Jarak antara kedua baris judul diatur agak rapat.
ü Anak judul (kalau ada) ditulis di bawah judul, dengan huruf
kapital semua yang lebih kecil dari huruf judul (jenis huruf
sedapat mungkin sama), dengan diberi jarak dari judul sekitar 1,5
cm dari baris judul yang paling bawah.
ü Anak judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih
dengan pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia. Jarak antara kedua baris diatur agak rapat.
ü Judul maupun anak judul tidak diakhiri dengan tanda titik (.).
b. Tulisan Skripsi
ü Tulisan ‘SKRIPSI’ ditulis dengan huruf kapital semua,
diletakkan di tengah dengan jenis dan besar huruf yang sama
dengan anak judul.
ü Letak tulisan ‘SKRIPSI’ sekitar 2,5 cm di bawah anak
judul. Kalau tidak ada judul, letak tulisan SKRIPSI sekitar
5 cm dari baris judul yang paling bawah.
ü Di bawah tulisan ’SKRIPSI’ dengan jarak sekitar 1 cm,
dicantumkan kalimat penjelasan berikut : Diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian Pada Program Studi
Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran.

c. Nama dan NPM Mahasiswa


ü Nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua
diletakkan di tengah dengan jenis dan besar huruf yang
sama dengan anak judul.
47

ü Letak tulisan nama mahasiswa sekitar 2,5 cm di bawah


tulisan Universitas Padjadjaran.
ü NPM mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua,
diletakkan di tengah, di bawah nama mahasiswa dengan
jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul. Baris
NPM diatur agak rapat dengan baris nama mahasiswa.

d. Simbol Unpad
Simbol Unpad bergaris tengah sekitar 3,5 cm. Titik tengahnya
terletak kira-kira di tengah-tengah di antara baris NPM
mahasiswa dengan baris nama universitas (Universitas
Padjadjaran).

e. Nama Universitas, Fakultas, Program Studi, Kota, Tahun


Penyusunan
ü Tulisan nama universitas (Universitas Padjadjaran),
fakultas, program studi, kota dan tahun penyusunan skripsi
ditulis dengan huruf kapital semua dengan jenis dan besar
huruf yang sama dengan anak judul berurutan seperti
contoh di bawah.
ü Tahun penyusunan skripsi yang ditulis paling bawah,
diletakkan sekitar 3,5 cm dari tepi bawah kertas.
ü Berturut-turut ke atas seperti pada contoh berikut :

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
JATINANGOR
2015

f. Judul Bagian Dalam

Judul bagian dalam sama dengan sampul luar atau kulit luar, hanya
dicetak pada kertas A4 .
48

g. Halaman Persetujuan Pembimbing, isinya sebagai berikut :

ü Judul skripsi diketik dengan jarak 4 cm dari tepi kertas bagian atas.
Semua kalimat judul diketik dengan huruf kapital, dengan jarak
antar baris yang rapat.
ü Baris sub judul diketik di bawah judul, dengan jarak sekitar 1 cm
dari baris terakhir judul. Semua diketik dengan huruf kapital.
ü Nama mahasiswa diketik di bawah sub judul, dengan jarak sekitar 1
cm dari baris terakhir sub judul. Semua diketik dengan huruf
kapital.
ü NPM diketik di bawah nama mahasiswa, dengan jarak rapat.
ü Waktu pemberian persetujuan hanya ditulis bulan dan tahunnya,
diketik di belakang kata ‘Jatinangor’.
ü Lay-out ‘menyetujui’, ‘Pembimbing Utama’, dan ‘Pembimbing
Pendamping’ diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada
halaman ini. Nama pembimbing berjarak 4 cm dari tepi kertas
bagian bawah.
49

Pengaruh Imbangan Pasta Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas


L.) Terhadap Terigu terhadap Beberapa Karakteristik Roti
Tawar dengan Penambahan Enzim a- Amylase dari Ragi
Taka (Aspergillus Oryzae) 25U.

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk


memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi
Industri Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh :

Maichel Galileo Sitompul


NPM 240210090092

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
JATINANGOR
2015
50

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGARUH Imbangan Pasta Ubi Jalar Ungu (Ipomea


batatas L.) Terhadap Terigu terhadap Beberapa
Karakteristik Roti Tawar dengan Penambahan Enzim a-
Amylase dari Ragi Taka Aspergillus Oryzae) 25U.
Nama : MAICHEL GALILEO SITOMPUL
NPM : 240210090092

SKRIPSI

Mengetahui dan Mengesahkan

Ketua Komisi Pembimbing Ketua Prodi Teknologi Pangan

Dr. Ir. Moh. Djali, MS. Dr. Tita Rialita, S.Si., M.Si.
NIP. NIP.

Anggota Komisi Pembimbing

Herlina Martha, STP, MSi.


NIP.
51

h. Tabel, Gambar, Grafik dan Diagram

Pemuatan tabel, gambar, grafik dan diagram serta pengetikan judulnya


dilakukan sebagai berikut :

Tabel
§ Tabel dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman.
§ Judulnya diketik di atas tabel, mengikuti lebar tabel dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
§ Nomor tabel terdiri atas dua bagian yaitu :
o bagian pertama menunjukkan nomor bab dimana tabel itu dimuat;
o bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel pada bab itu.
§ Kalimat pertama judul tabel ditulis sesudah nomor tabel dengan jarak
dua ketukan.
§ Awal baris judul tabel berada di bawah awal judul tabel (bukan di
bawah nomor tabel).

Gambar
§ Gambar dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman.
§ Judulnya diketik di bawah gambar, mengikuti lebar gambar dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
§ Nomor gambar terdiri atas dua bagian, yaitu :
o bagian pertama menunjukkan nomor bab dimana gambar itu
dimuat
o bagian kedua menunjukkan nomor urutan gambar pada bab itu.

Grafik
§ Grafik dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman.
§ Judulnya diketik di bawah grafik, mengikuti lebar grafik dengan
memperhitungkan keseimbangan halaan.
52

§ Nomor grafik terdiri atas dua bagian, yaitu :


o bagian pertama menunjukkan nomor bab dimana grafik itu dimuat;
o bagian kedua menunjukkan nomor urut grafik pada bab itu.
o Kalimat pertama judul grafik ditulis sesudah nomor grafik dengan
jarak dua ketukan.

§ Awal baris kedua judul grafik berada di bawah awal judul grafik
(bukan di bawah nomor grafik).

Diagram
§ Diagram dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman.
§ Judul diketik di bawah diagram, mengikuti lebar diagram dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
§ Nomor diagram terdiri atas dua bagian, yaitu :
o bagian pertama menunjukkan nomor bab dimana diagram itu
dimuat;
o bagian kedua menunjukkan nomor urut diagram pada bab itu.

§ Kalimat pertama judul diagram ditulis sesudah nomor diagran dengan


jarak dua ketukan.

§ Awal baris kedua judul diagram berada di bawah awal judul diagram
(bukan di bawah nomor diagram).
53

Cara Penyusunan Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran

Contoh Daftar Tabel :

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


1. ……………………….…………………………
2. ………………………..…………………………

Contoh Daftar Gambar :

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


1. ……………………………………..……………
2. …………………………………..………………

Contoh Daftar lampiran


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


1. ………………………………..……………………
2. …………………………………..…………………

4.3.3. Tata Cara Penulisan


1) Pada daftar isi : regular, tegak (bukan Bold)
2) Judul Bab : Huruf besar semua, Bold
3) Judul Sub Bab : Huruf besar pada awal kata, Bold
4) Judul Sub Sub Bab : Huruf besar pada awal kata, regular
5) Judul Tabel :
§ Huruf besar pada awal kata (kecuali kata sambung), Bold. Bila
lebih dari satu baris jarak 1 spasi.
54

§ Pada baris kedua, awal huruf di bawah awal kalimat.


§ Judul tabel berada di atas Tabelnya. Tabel tidak boleh terpotong
(harus dalam halaman yang sama).
§ Kata tabel dimulai dari batas kiri penulisan.
6) Judul Gambar :
§ Di bawah gambar
§ Bila judul gambar hanya satu baris, posisi tulisan di tengah.
§ Di bawah judul gambar dicantumkan sumbernya dalam kurung
(…….)
§ Bila lebih dari satu baris, awal tulisan dimulai dari batas kiri
penulisan.
7) Bab Baru : Pada halaman baru berikutnya.
9) Jarak antar Sub Bab : 3 spasi (2 kali “enter”)
10) Penulisan Bahasa : Selain bahasa Indonesia, gunakan dengan huruf
miring (italic). Nama Latin (misal nama tanaman), gunakan huruf
miring (italic).
11) Ganti Alinea Baru : Bila cerita telah beralih. Dalam satu alinea jangan
hanya satu kalimat, usahakan lebih dari 5 kalimat.
12) Gunakan bahasa dan tata bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
13) Penulisan pustaka :
§ Antar pustaka (penulis) : jarak 1,5 spasi, antar baris dalam satu
pustaka atau penulis 1 spasi.
§ Baris kedua dan seterusnya dalam satu pustaka atau penulis, 1
tab dari batas kiri penulisan.
14) Lampiran :
§ Judul lampiran ditulis seperti halnya Judul Tabel.
§ Ganti judul lampiran, ganti halaman.
55

SANKSI

Apabila sampai dengan saat menempuh sidang ujian sarjana,


dengan melalui proses pembuktian, dianggap bahwa skripsinya tidak sah
oleh fakultas/program studi/bagian/laboratorium, maka skripsi harus
dimulai dari awal (lihat butir 2.3.4).
Perbaikan skripsi, setelah mahasiswa menempuh sidang ujian
sarjana, harus selesai selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan,
terhitung sejak yudisium diumumkan. Apabila perbaikan tidak dapat
diselesaikan dalam batas waktu yang ditetapkan, maka mahasiswa tidak
diperkenankan mengikuti wisuda dan ijazah tidak akan diserahkan.
Apabila skripsi tersebut dapat dibuktikan merupakan tiruan,
jiplakan atau gubahan dari suatu karya ilmiah orang lain, mahasiswa yang
bersangkutan dapat dikenai sanksi skorsing selama satu semester dan
kelulusannya dibatalkan (jika sudah dinyatakan lulus ujian komprehensif)
56

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Petunjuk Penulisan Naskah (Revisi 2004). Jurnal


Agrikultura. Vol. 15. No.2; i – iii.

Institut Pertanian Bogor. 2001. Pedoman Penulisan dan Penyajian Karya


Ilmiah. IPB Press, Bogor.

Suratmo, F.G. 2002. Panduan Penelitian Multidisiplin. Institut Pertanian


Bogor Press, Bogor.

Universitas Padjadjaran. 1993. Pedoman Penyusunan dan Penulisan


Skripsi Program Sarjana. Unpad, Bandung.

Universitas Padjadjaran. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan


Program Sarjana & Profesi Tahun Akademik 2005 atau 2006.
Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Padjadjaran.
Bandung.
57

APA KEPERLUAN ANDA (MAHASISWA) ?

Tandatangan Kaprodi Untuk Penunjukan Dosen Penelaah ?

Lakukanlah hal sebagai berikut :


1. Lampirkan di bagian teratas penunjukkan Dosen Penelaah dari Ketua
Komisi Pembimbing (asli/tulis tangan pembimbing satu), sertakan
keterangan Dosen Wali (tuliskan disamping kanan).
2. Buat surat penugasan dosen penelaah rangkap 5 (lima).
3. Setelah ditandatangani, serahkan lembar penunjukkan dosen
penelaah (poin 1) dan surat penugasan satu lembar untuk arsip di
program studi dan sisanya serahkan ke dosen yang bersangkutan.
4. Lampirkan buku hijau (buku Lap. Pembimbingan Skripsi untuk UP),
minimal sudah mengikuti 5 kali seminar.
5. Mendaftar/mengisi buku (putih) Bimbingan Skripsi, sertakan pas
photo ukuran 3 x 4 hitam putih.
6. Pada kolom keterangan di buku putih, tuliskan tanggal
berlangsungnya seminar UP, kolokium dan sidang komprehensif.

Tandatangan Kaprodi Untuk Surat Keterangan Telah Selesai


Melakukan Penelitian ?

Lakukanlah hal sebagai berikut:


1. Lampirkan di bagian teratas surat keterangan telah selesai melakukan
penelitian yang telah ditandatangai Ketua Komisi Pembimbing.
2. Lampirkan surat keterangan bebas biaya laboratorium (kwitansi-
asli).

Menyerahkan Berita Acara UP ?

Lakukanlah hal sebagai berikut:


1. Ambil ordner warna hitam berita acara UP, kolokium, komprehensif,
lab, penelaah.
2. Lembar berita acara UP dan daftar hadir mahasiswa disatukan
(dihektar/jepret), masukkan ke ordner tersebut. Tulisnkan nomor
urut di sudut kanan atas sesuai dengan nomor isian pada lembar form
penyerahan agenda kegiatan mahasiswa.
58

3. Mengisi lembar form. penyerahan agenda kegiatan mahasiswa.


4. Jangan lupa menge-cek, apakah anda sudah menuliskan tanggal UP
di buku putih di kolom keterangan?

Menyerahkan Berita Acara Sidang Komisi ?

Lakukanlah hal sebagai berikut:


1. Ambil ordner warna hitam berita acara UP, Sidang Komisi,
Komprehensif, Lab, Penelaah.
2. Lembar berita acara Sidang Komisi dan daftar hadir mahasiswa
disatukan (dihekter/jepret) dan dimasukkan ke dalam ordner tersebut.
Tuliskan nomor urut di sudut kanan atas sesuai dengan nomor isian
pada lembar form. penyerahan agenda kegiatan mahasiswa.
3. Mengisi lembar form. penyerahan agenda kegiatan mahasiswa.
4. Ingatlah untuk memeriksa, apakah anda sudah menuliskan tanggal
Sidang Komisi di buku putih di kolom keterangan?

Menyerahkan Berita Acara Laboratorium ?


Lakukanlah hal sebagai berikut:
1. Ambil ordner warna hitam berita acara UP, kolokium, komprehensif,
lab, penelaah.
2. Lembar pemakaian laboratorium dimasukkan ke dalam ordner
tersebut. Tuliskan nomor urut di sudut kanan atas sesuai dengan
nomor isian pada lembar form penyerahan agenda kegiatan
mahasiswa.
3. Mengisi lembar form penyerahan agenda kegiatan mahasiswa.

Daftar Untuk Seminar UP ?


Lakukanlah hal sebagai berikut:
1. Menghubungi petugas sekretariat TPN untuk mendaftarkan seminar
UP di SIAT student
2. Mengisi buku Jadwal Seminar UP, Kolokium dan Sidang
Komprehensif.
3. Mengisi tanggal berlangsungnya UP di buku putih di kolom
keterangan.
4. Mengisi jadwal Seminar UP di white board ruang sekretariat TPN.
5. Lapor ke kepegawaian bahwa anda akan menggunakan ruangan
untuk kepentingan UP pada tanggal, hari dan jam...............
59

6. Memastikan tersedianya in-focus untuk kepentingan UP pada


tanggal, hari dan jam..............

Daftar Untuk Sidang Komisi ?

Lakukanlah hal sebagai berikut :


1. Menghubungi petugas sekretariat TPN untuk mendaftarkan sidang
komisi di SIAT student
2. Mengisi buku Jadwal Seminar UP, Sidang Komisi dan Sidang
Komprehensif.
3. Mengisi tanggal berlangsungnya Sidang Komisi di buku putih di
kolom keterangan.
4. Mengisi jadwal Seminar Sidang Komisi di white board ruang
sekretariat.
5. Lapor ke kepegawaian bahwa anda akan menggunakan ruangan
untuk kepentingan Sidang Komisi pada tanggal, hari dan
jam...............
6. Memastikan tersedianya in-focus untuk kepentingan Sidang Komisi
pada tanggal, hari dan jam...........

Mengurus Kelengkapan Sidang Komprehensif ?

Lakukanlah hal sebagai berikut:


1. Menghubungi petugas sekretariat TPN untuk mendaftarkan sidang
komprehensif di SIAT student.
2. Mengisi tanggal berlangsungnya Sidang Komprehensif di buku putih
di kolom keterangan.
3. Mengisi buku (folio-hijau) Jadual Seminar UP, Kolokium dan Sidang
Komprehensif.
4. Mengisi jadual Sidang Komprehensif di white board ruang
sekretariat TPN.
5. Lapor kepegawaian bahwa anda akan menggunakan ruangan untuk
kepentingan Kompre. pada tanggal, hari dan jam...............
6. Memastikan tersedianya infocus untuk kepentingan Kompre. pada
tanggal, hari dan jam...............
7. Menyerahkan kelengkapan komprehensf lainnya, yang diserahkan
paling lambat 5 (lima) hari sebelum pelaksanaan Ujian
Komprehensif:
§ Buku Tentamina
60

§ Laporan dan Nilai KKN


§ Ceramah Ilmiah/struk seminar
§ Abstrak, 10x
§ Ringkasan, 10x
§ Riwayat Hidup, 4x
§ Berita Acara Ujian Komprehensif, 4x
§ Kesediaan Menguji dari Dosen Pembimbing
§ Kesediaan Menguji dari Dosen Penguji/Penelaah
§ Kesediaan Ketua Sidang
§ Surat Tanda Telah Selesai Melakukan Penelitian, dilengkapi
kwitansi (foto copy)
§ Tanda Bukti Penyerahan Sumbangan Buku ke Perpustakaan
Program studi, dilengkapi kwitansi (foto copy)
§ Rekapitulasi Nilai, 4x
§ Foto untuk Ijazah dan Sidang Komprehensif; 3 x 4, 3 lembar;
4 x 6, 3 lembar
§ Foto untuk data Alumni; 2 x 3, 2 lembar
§ Map merah marun, 2 buah
§ Kertas karbon hitam, 8 lembar

Menyerahkan Foto Promosi Produk?


Lakukanlah hal sebagai berikut:
1. Ambil ordner warna hitam Kelengkapan Komprehensif
2. Lembar Foto Promosi Produk dimasukkan ke dalam ordner tersebut.
Tuliskan nomor urut di sudut kanan atas sesuai dengan nomor isian
pada lembar form. Penyerahan agenda kegiatan mahasiswa.
3. Mengisi lembar form. Penyerahan agenda kegiatan mahasiswa.

Menyerahkan Tanda Terima Kelengkapan Pasca Kompre ?


1. Lakukanlah hal sebagai berikut:
2. Ambil ordner warna hitam Kelengkapan Komprehensif.
3. Lembar tanda terima penyerahan foto alumni, tanda terima
penyerahan CD dan tanda terima kelengkapan pasca kompre di
satukan (dihektar/dijepret) kemudian dimasukkan ke dalam ordner
tersebut. Tuliskan nomor urut di sudut kanan atas sesuai dengan
nomor isian pada lembar form. Penyerahan agenda kegiatan
mahasiswa.
4. Mengisi lembar form. Penyerahan agenda kegiatan mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai