Anda di halaman 1dari 60

TATA KERJA RUANG PENYETERILAN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.01 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 MEI 2017 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara dalam Tata kerja di ruang penyeterilan


TUJUAN Sebagai acuan dalam tata kerja di ruang penyeterilan

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Mengganti seragam luar dengan seragam khusus kamar operasi


(baju, celana, topi, dan masker)
2. Mengganti sepatu dengan sandal atau alas kaki yang disediakan
3. Mencuci tangan dengan cairan desinfektan yang disediakan
sebelum mulai kerja
4. Menggunakan sarung tangan karet, scort plastik, alas kaki dan
google bila petugas di ruang cuci instrument
PROSEDUR 5. Menggunakan masker dan sarung tangan anti panas bila
petugas akan mensterilkan dan mengeluarkan alat steril dari
mesin autoclave
6. Menggunakan apron, masker, sarung tangan karet bila petugas
berada di ruang desinfeksi tingkat tinggi
7. Melakukan pekerjaan sesuai jobdesc
8. Mencatat semua hasil kegiatan yang telah dilakukan pada buku
monitoring yang telah disediakan
UNIT TERKAIT -
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN RUANGAN STERILISASI

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.02 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS
01 MEI 2017

Tata cara dalam Memelihara dan membersihkan ruangan CSSD


PENGERTIAN meliputi lantai, dinding, tembok dan lemari penyimpanan alat
instrumen
Sebagai acuan dalam memastikan keersihan dan kerapihan ruangan
TUJUAN
CSSD an mencegah imbulnya infeksi silang

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Menggunakan sarung tangan


2. Setiap pagi dan sore petugas kebersihan kamar operasi
membersihkan meja-meja dan lain dengan lap bersihb dicampur
presept atau alkohol
3. Pagi dan sore lantai ruangan CSSD disapu dan dipel oleh
petgas kebersihan
4. Satu minggu sekali :
a Ruanagn CSSD dibongkar besar dengan cairan trisol
b Meja, lemari penyimpanan alat instrumen bagian dalam dan
luar dibersihkan dengan lap bersih kemudian dikeringkan
PROSEDUR
c Rak-rak instrumen dilap dengan kain basah dicampur cairan
alkohol atau presept
5. Dinding ruangan dibersihkan dengan kain basah dicampur
presept
6. Sampah infeksius dimasukkan ke dalam plastik kuning dan
benda-benda tajam dimasukkan kedalam safety box
7. Petugas kebersihan setiap hari mengambil sampah untuk
dibuang pada tempat sementara dalam kondisi tertutup rapat
8. Pengukuran kelembabab ruangan / suhu dengan alat humidifer
meter 1 bulan sekali
UNIT TERKAIT -
MEMBERSIHKAN LANTAI

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.03 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 MEI 2017 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam kegiatan membersihkan lantai dimulai dari


PENGERTIAN menyapu, kemudian mengepel dengan menggunakan desinfektan
dilakukan setiap hari seelum dan sesduah ruangan terpakai
Sebagai acuan dalam mempertahankan kebersihan dan
TUJUAN kenyamanan lingkungan serta mencegah timbulnya infeksi silang
dari dan kepada pasien

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Menyapu
a Sebelum menyapu lantai dipersiki dengan air supaya debu
tidak berterbangan
b Menypu dimulai dari sudut ruangan menuju ketengah
kemudian karah luar
c Sampah diangkat dengan serokan sampah dan dimasukkan
ke tempat sampah
2. Mengepel
a Sebelum mengepel, masukkan kain pel ke dalam larutan
desinfektan dan biarkan selama ± 10 menit
PROSEDUR b Angkat kain pel dari rendaman desinfektan kemudian
diperas secukupnya (jangan terlalu basah atau terlalu
kering)
c Mengepel dimulai dari sudut ruangan menuju keluar dengan
cara bergerak mundur
d Larutan desinfektan bila kotor segera diganti dengan larutan
yang baru, khusus untuk ruangan operasi larutan
desinfektan diganti setiap satu ruangan
e Setelah selesai, cuci kain pel dengan deterjen kemudian
bilas sampai bersih lalu di jemur
f Alat-alat dirapihkan dan disimpan kembali ketempatnya
UNIT TERKAIT KAMAR BEDAH
PEMBERSIHAN INSTRUMEN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.04 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 Oktober 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam mencuci/ membersihkan instrumen/ alat-alat dari


PENGERTIAN kotoran dengan cara desinfektan setelah melakukan tindakan
pembedahan/ operasi
Sebagai acuan dalam pembersihan instrumen sehingga instrumen
TUJUAN
menjadi bersih dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Instrumen yang sudah digunakan dibawa ke ruang sterilisasi


sentral dan langsung direndam dalam wadah yang berisi larutan
precept (25 gr precept dalam 4 liter air) selama ½ jam. Untuk
instrumen yang infeksius selama 1 (satu) jam
2. Pencuci mekakai skort plastik, masker, sarung tangan dan alas
kaki
3. Bilas instrumen di bawah air mengalir, kemudian masukkan di
wadah yang berisi larutan desinfektan (hibicet) 5 cc Hibicet
dalam 1 liter air
PROSEDUR
4. Sikat instrumen satu persatu dalam keadaaan terbuka, lalu
masukkan kedalam wadah yang berisi air bersih dalam
keadaaan air tetap mengalir
5. Instrumen yang sudah dibilas dibawa ke ruang pengemasan
untuk dikeringkan
6. Set/ susun instrumen sambil diperiksa kelengkapan dan
keadaannya, kemudian dipak/dibungkus dan diberi label
(autoclave tape), ditulis tanggal pengepakan dan nama
mengeset, lalu masukkan kedalam alat sterilisator.

UNIT TERKAIT -
PEMBERSIHAN INSTRUMEN DENGAN METODA PERENDAMAN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02. 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam Mencuci/ membersihkan instrumen/ alat-alat dari


PENGERTIAN kotoran dengan cara desinfektan setelah melakukan tindakan
pembedahan/ operasi
Sebagai acuan dalam pembersihan instrumen sehingga instrumen
TUJUAN
menjadi bersih dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Siapkan wadah perendaman/ ember tertutup dan peralatan dan


detergen.
2. Membersihkan alat instrument dari kontaminan yang melekat
pada instrument.
3. Menyiapkan desinfektan alkazyme.
4. Membuat larutan desinfektan pada konsentrasi 0,5 %
5. Masukkan alat-alat instrument dalam larutan desinfektan yang
telah disiapkan, alat harus terendam semua.
PROSEDUR 6. Tutup adah perendaman dan didiamkan selama 15 menit.
7. Segera angkat alat tersebut dari wadah perendaman.
8. Membersihkan sisa sisa kotoran yang melekat pada instrument.
9. Membersihkan karat yang melekat pada instrument dengan
menggunakan crème cleanser.
10. Bilas alat-alat instrument dengan air bersih.
11. Memisahkan alat-alat instrument yang akan dicuci sesuai
dengan jenis peralatan apakah dicuci dengan washer
desinfektor atau ultrasonic washer.

UNIT TERKAIT -
PENCUCIAN DENGAN WASHER DESINFEKTOR

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02. 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam Mencuci/ membersihkan instrumen/ alat-alat dari


PENGERTIAN kotoran dengan cara desinfektan setelah melakukan tindakan
pembedahan/ operasi
Sebagai acuan dalam pembersihan instrumen sehingga instrumen
TUJUAN
menjadi bersih dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Periksa power listrik


2. Periksa persediaan air baku dan mesin RO.
3. Periksa perlengkapan asesoris mesin.
4. Periksa persediaan chemical mesin.
5. Isi dan tempatkan alat instrument yang akan dicuci pada basket
sesuai dengan SPO mesin.
PROSEDUR 6. Memilih program pencucian sesuai dengan alat instrument yang
akan di cuci.
7. Control mesin selama proses pencucian berlangsung.
8. Dokumentasikan print out proses pencucian.
9. Matikan mesin dengan menekan tombol power ke posisi OFF
jika tidak digunakan lagi.
10. Peralatan yang digunakan di tempatkan pada posisi semula.

UNIT TERKAIT -
PENCUCIAN DENGAN ULTRASONIC WASHER

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02. 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 MEI 2017 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam Mencuci/ membersihkan instrumen/ alat-alat dari


PENGERTIAN kotoran dengan ultrasonic setelah melakukan tindakan
pembedahan/ operasi
Sebagai acuan dalam pembersihan instrumen sehingga instrumen
TUJUAN
menjadi bersih dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Periksa power listrik


2. Periksa persediaan air baku dan mesin RO.
3. Isi air secara manual sampai level Up.
4. Tambahkan chemical secara manual sesuai dengan takaran.
5. Masukkan instrument ke dalam bak mesin satu persatu.
6. Menyalakan mesin dengan menekan tombil ON.
PROSEDUR 7. Kontrol mesin selama proses pencucian berlangsung.
8. Proses pencucian selsai sesuai program.
9. Keluarkan instrument dari mesin.
10. Mengirim instrument bersih ke bagian pengemasan.
11. Matikan mesin dengan menekan tombol power ke posisi OFF
jika tidak digunakan lagi.
12. Peralatan yang digunakan di tempatkan pada posisi semula.

UNIT TERKAIT -
PENGERINGAN ALAT INSTRUMEN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.05 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara dalam pengeringan alat instrument.


TUJUAN Sebagai acuan dalam pengeringan alat instrumen

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Alat instrument dikeringan dengan mesin pengeringan dengan


PROSEDUR suhu sesuai dengan jenis instrument.
2. Sesuai dengan SPO Mesin Drying.

UNIT TERKAIT -
PENGEMASAN ALAT INSTRUMEN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.06 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara pengemasan alat


TUJUAN Sebagai acuan proses pengemasan alat instrument.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Petugas menyiapkan bahan pengemas berupa tromol, linen
dan steri pouches.
2. Siapkan indicator dalam dan indicator luar
3. Memeriksa alat yang akan dikemas dari kelayakan
(kebersihan, korosif, retak, perubahan fungsi) secara visual
dan melalui LOOP.
4. Instrument yang masih kotor dikembalikan ke bagian
pencucian melalui loket pencucian.
PROSEDUR 5. Instrument yang tidak layak pakai dikembalikan kepada user.
6. Instrument yang layak pakai dikemas sesuai standar.
7. Menata/menyusun instrument yang dilakukan berdasarkan
jenis tindakan pembedahan dan linen sesuai urutan
pemakaian atau yang sudah disepakati dengan bagian
bedah.
8. Tempelkan indicator luar pada tiap kemasan.
9. Kirim kemasan ke bagian sterilisasi.

UNIT TERKAIT -
PENGEMASAN SET LINEN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.07 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara pengemasan set linen


TUJUAN Sebagai acuan proses pengemasan set linen.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Petugas melakukan sortir linen dari sobek dan kelayakannya
melalui meja sortir linen.
2. Petugas melipat linen yang layak dan disusun sesuai cara
pelipatan/susunan yang disepakati dengan bagian bedah.
3. Petugas mengembalikan linen yang tidak layak ke bagian
laundry melalui loket penerimaan linen bersih.
PROSEDUR
4. Petugas mengemas linen 2 lapis, pad lapis pertama
dilengkapi dengan indicator dalam
5. Petugas memasang perekat atau pengikat dalam kemasan.
6. Tempelkan indicator luar pada tiap kemasan.
7. Kirim kemasan ke bagian sterilisasi.

UNIT TERKAIT -
PENGEMASAN KASA

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.08 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara pengemasan kasa.


TUJUAN Sebagai acuan proses pengemasan kasa.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Petugas menyiapkan kasa lipat sesuai kebutuhan.
2. Petugas menggunakan kemasan steri-pouches.
3. Petugas menyertakan indicator dalam pada bagian dalam
PROSEDUR kemasan.
4. Tempelkan indicator luar pada tiap kemasan.
5. Kirim kemasan ke bagian sterilisasi.

IGD
HCU
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
KAMAR BEDAH
POLIKLINIK
STERILISASI

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.09 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Adalah suatu proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk


PENGERTIAN
spora melalui cara fisika maupun kimia
1. Agar alat bebas dari semua mikroorganisme dan sporanya
TUJUAN
2. Menghindari terjadinya infeksi silang

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Pastikan semua bahan yang akan disterilkan sudah dikemas


2. Cuci tangan
3. Tentukan metode sterilisasi yang akan dipakai
4. Masukkan kemasan ke dalam autoclave dan disusun
5. Bahan yang stabil dan tahan terhadap suhu tinggi biasanya
dipakai sterilisasi uap panas (steam sterilisasi) dengan suhu
antara 100°c dan 120°c minimal 30 menit.
6. Bahan yang tidak tahan terhadap suhu tinggi seperti karet dan
plastic, biasanya disterilisasi dengan gas oxide (Ethylrnr Oxide
Sterilization) pada suhu 37 – 55°c selama 3.5 jam
7. Untuk bahan dari kaca, sterilisasi dengan panas kering (dry heat
PROSEDUR sterilization). Suhu diatas 140°c minimal 3 jam.
8. Lakukan sterilisasi sesuai cara kerja masing-masing alat
sterilisator.
9. Setelah proses sterilisasi selesai, kemasan dikeluarkan dari
chamber.
10. Periksa indikator kimia dan mekanik.
11. Untuk alat steril dikirim ke bagian penyimpanan steril.
12. Jika alat tidak steril maka autoclave yang digunakan segera
disegel kemudia diberi laporkan ke bagian IPS-RS untuk
diperbaiki atau dikalibrasi ulang oleh pihak berwenang.
13. Matikan mesin jika tidak digunakan lagi sesuai petunjuk
operasional mesin.
IGD
HCU
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
KAMAR BEDAH
POLIKLINIK
PELABELAN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.12 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Adalah suatu proses pelabelan alat instrument dan linen yang


PENGERTIAN
disteRilkan.
Sebagai acuan untuk pelabelan alat instrument dan bahan yang
TUJUAN
disterilkan.

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Menulis tanggal sterilisasi


2. Menulis jam sterilisasi.
3. Menulis tanggal kadaluarsa.
PROSEDUR
4. Menulis nama tindakan.
5. Menulis nama set

UNIT TERKAIT -
PENANGANAN INSTRUMEN HILANG

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.13 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara dalam menangani instrument hilang


TUJUAN Sebagai acuan dalam penanganan instrument yang hilang

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Mencatat dan dokumentasikan bila ada laporan kehilangan alat


2. Mengkonfirmasi ulang tentang instrument tersebut ke
penanggungjawab alat ruangan
3. Mencari kemungkinan keberadaan alat tersebut di ruangan lain
4. Mengembalikan segera ker uangan bila alat ditemukan.
PROSEDUR
5. Melaporkan ke penanggungjawab alat ruangan.
6. Membuat laporan kronologis kehilangan
7. Mencatat alat yang hilang tersebut di buku inventaris kamar
steril.
8. Melaporkan ke kepala unit

UNIT TERKAIT -
SERAH TERIMA LINEN KOTOR KE LAUNDRY

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
41.02.14 01

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
25 APRIL 2019 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Serah terima linen kotor petugas CSSD dengan petugas laundry
Sebagai acuan dalam proses pengiriman linen kotor dari unit kamar
TUJUAN
operasi oleh petugas CSSD ke laundry.

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Petugas CSSD memisahkan linen kotor dari kamar operasi


dipisahkan antara linen infeksiusdan linen non infeksius.
2. Untuk linen infeksius masukkan ke dalam kantong plastic
warna kuning, sedangkan linen non infeksius masukan ke
dalam kantong plastic warna hitam.
3. Petugas CSSD melakukan pencatatan di buku operan linen
dan tanda tangan.
PROSEDUR
4. Petugas CSSD meletakkan linen kotor di ember di lorong
CSSD.
5. Petugas CSSD dan petugas laundry serah terima linen kotor
disertai tanda tangan di buku operan linen.
6. Petugas laundry membawa linen kotor dengan menggunakan
trolly linen kotor untuk
dicuci dan di setrika.

UNIT TERKAIT Laundry


STERILISASI INSTRUMEN DARI PLASTIK

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.11 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Proses sterilisasi Instrumen terbat dari plastik dengan mengunakan


PENGERTIAN
teknin panas / autoclave
Sebagai pedoman dalam langkah-langkah melaksanakan sterilisasi
TUJUAN
instrumen dari plastik dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Alat yang akan disterilkan dicuci bersih kemudian dilap


sampai kering
2. Instrumen dibungkus dengan menggunakan du/alat tenun
sebanyak 2 (dua) lapis
PROSEDUR
3. Pembungkus diberi etiket dengan mencamtumkan tanggal
sterilisasi, tanggal kadaluarsa dan nama instrumen
4. Instrumen dimasukkan ke alat sterilisasi dengan penyetelan
suhu 120̊ C dan lama sterilisasi 20 menit.
UNIT TERKAIT -
STERILISASI INSTRUMEN DARI KACA

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
41.02.10 00

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS
Proses sterilisasi Instrumen terbat dari plastik dengan mengunakan
PENGERTIAN
teknin panas / autoclave
Sebagai pedoman dalam langkah-langkah melaksanakan sterilisasi
TUJUAN
instrumen dari plastik dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Alat yang akan disterilkan dicuci bersih kemudian dilap


sampai kering
2. Canula suction kaca ibungkus dengan kasa
3. Kemudian di packing dengan steril proches
4. Botol suction dibungkus dengan menggunakan du/alat tenun
sebanyak 2 (dua) lapis
5. Setiap bungkus diberi etiket dengan mencamtumkan tanggal
PROSEDUR
sterilisasi, tanggal kadaluarsa dan nama instrumen
6. Pada saat proses sterilisasi alat- alat tersbut tidak boleh
ditumpuk dengan instrumen lain, posisi alat-alat tersebut
harus diatas dari instrumen yang lain atau dapat dilakukan
sendiri
7. Alat instrumen dimasukkan ke alat sterilisasi dengan
penyetelan suhu 120̊ C dan lama sterilisasi 20 menit.

UNIT TERKAIT -
MELIPAT LINEN DI STERILISASI SENTRAL

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.15 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Melipat linen bersih sesuai dengan macam / jenis linen dengan


PENGERTIAN
memperhatikan kelengkapan linen
Sebagai acuan dalam proses melipat linen sehingga linen terlipat /
TUJUAN tersusun sesuai dengan jenisnya dan memudahkan dalam membuat
set/ paket duk/ jas operasi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Letakkan linen di meja linen
2. Pisahkan linen antara yang layak dan yang tidak layak pakai
sesuai ukuran
3. Lipatlah linen sesuai ukuran dengan memperhatikan
a. Kebersihannya
b. Berlubang atau tidak
PROSEDUR c. Perhatikan talinya lengkap atau tidak
4. Lipat linen dalam keadaan terbalik
5. Lipatlah linen dan kering sesuai kebutuhan dan dikemas
dengan kain linen dalam kemasan pouches
6. Berilah tanda :
a. Nama barang dan isi paket
b. Unit bagian
UNIT TERKAIT -
PENDISTRIBUSIAN ALAT STERIL

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.14 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Pendistribusian barang yang disterilkan ialah kegiatan yang


PENGERTIAN dilakukan CSSD untuk memberikan barang yang sudah disterilkan
ke unit
1. Menyelenggarakan tertib administrasi
TUJUAN
2. Menghindari terjadinya kesalahan
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Petugas ruangan datang ke loket pengambilan barang steril
2. Petugas CSSD mencatat di buku expedisi penyerahan
barang steril
PROSEDUR 3. Petugas CSSD menyerahkan barang steril ke petugas
ruangan
4. Petugas ruangan menanda tangani di buku expedisi
penyerahan barang steril.
IGD
HCU
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
KAMAR BEDAH
POLIKLINIK
PENYIMPANAN BARANG STERIL

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.16 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara dalam penyimpanan barang steril


TUJUAN Sebagai acuan untuk penyimpanan barang steril.

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Memastikan rak penyimpanan bebas dari debu.


2. Menyusun alat instrument steril pada rak dengan jarak 19-24
cm dari lantai minimum 43 cm dari langit-langit dan 5 cm dari
PROSEDUR
dinding.
3. Menyusun alat instrument mulai dari yang besar sampai
yang terkecil.
UNIT TERKAIT -
PENERIMAAN ALAT INSTRUMEN KOTOR DARI UNIT KAMAR
BEDAH

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.17 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara penerimaan alat instrument kotor dari unit kamar bedah
PENGERTIAN
untuk di sterilkan.
Sebagai acuan untuk pernerimaan alat instrument kotor dari unit
TUJUAN
pengguna untuk disterilkan.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Perawat kamar bedah menaruh alat instrument kotor di
dalam box instrument kotor yang berisi cairan sterisid.
2. Perawat kamar bedah mengirim box instrument melalui
loket keluar ruang tindakan.
3. Petugas CSSD segera membawa box instrument ke
ruang dekontaminasi.
4. Petugas CSSD memeriksa daftar alat instrument kotor
dari unit kamar bedah.
5. Petugas CSSD menghitung jumlah dan memeriksan
kondisi alat instrument yang diterima dari unit kamar
bedah.
PROSEDUR 6. Petugas CSSD mengisi cek lis
7. Petugas CSSD mencatat alat instrument bersih yang
diterima pada bulu penerimaan.
8. Apabila lengkap dilakukan ke proses pencucian.
9. Apabila tidak lengkap mengikuti SPO Penanganan
Instrumen Hilang.
10. Melakukan transaksi antara petugas CSSD yang
menerima dan petugas unit yang memberikan alat
menggunakan form permintaan sebelumnya.
11. Mengirim alat instrument bersih ke bagian pengemasan
dengan mengikutsertakan list barang dari unit.

UNIT TERKAIT KAMAR BEDAH


PENERIMAAN ALAT INSTRUMEN BERSIH

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.18 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara penerimaan alat instrument dari unit unit pengguna untuk
PENGERTIAN
di sterilkan.
Sebagai acuan untuk pernerimaan alat instrument dari unit
TUJUAN
pengguna untuk disterilkan.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Petugas CSSD menerima alat instrument dari tiap unit yang
sudah dicuci dan dibungkus linen hijau.melalui loket
penerimaan barang bersih.
2. Waktu penerimaan: Pukul : 09.00 WIB s/d 11.00 WIB

3. Waktu penyerahan kembali: Pukul : 12.00 WIB s/d 14.00


WIB.

4. Memeriksa daftar alat instrument bersih yang dikirim oleh


PROSEDUR unit.
5. Memeriksa fisik kemasan.
6. Membuka kemasan dan memriksa alat instrument yang
dikirim oleh unit.
7. Mencatat alat instrument bersih yang di terima pada buku
penerimaan.
8. Melakukan transaksi antara petugas CSSD yang menerima
dan petugas unit yang memberikan alat.
9. Mengirim alat instrument bersih ke bagian pengemasan
dengan mengikutsertakan list barang dari unit..
POLIKLINIK
IGD
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
VK
PENGGUNAAN APD PETUGAS CSSD

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.19 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara penggunaan alat pelindung diri petugas CSSD.


TUJUAN Sebagai acuan untuk penggunaan alat pelindung diri petugas CSSD.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Petugas mencuci tangan menggunakan hand rub
sebelum memakai seragam khusus.
2. Petugas menggunakan seragam khusus ruang CSSD.
3. Petugas memakai sepatu boot, masker, sarung tangan,
tutup kepala, celemek dan kacamata pada area kotor.
4. Petugas menggunakan tutup kepala, masker, sarung
tangan dan sandal tertutup pada area bersih bagian
packing.
5. Petugas menggunakan masker, tutup kepala dan sandal
tertutup pada area bersih bagian setting linen dan kassa.
6. Petugas menggunakan sarung tangan anti panas,
PROSEDUR masker, kacamata, tutup kepala, dan sandal tertutup di
area bersih bagian nstrelilisasi.
7. Mencuci tangan menggunakan handwash sebelum dan
sesudah memakai sarung tangan khusunya yang
berkerja di area kotor dan bagian pencucian.
8. Melepas APD mulai dari celemek, kacamata, apron,
sepatu boot dan sarung tangan.
9. Membuang APD yang sekali pakai ke tempeh sampah
infeksius dan mendesinfeksi/mencuci jika dipakai
berulang.
10. Membuang sampah infeksi di kantong kuning dan
sampah non infeksi di kantong hitam.

UNIT TERKAIT -
PERMINTAAN ALAT INSTRUMEN STERIL DARI KAMAR BEDAH

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.20 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR 22 OKTOBER 2018
OPERASIONAL
dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara permintaan alat instrument steril dari kamar bedah untuk
PENGERTIAN
tindakan operasi.
Sebagai acuan untuk permintaan alat instrument steril dari kamar
TUJUAN
bedah untuk tindakan operasi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Perawat kamar bedah memberikan form permintaan alat
instrument sesuai dengan rencana tindakan operasi.
2. Petugas CSSD mengambil alat instrument dari tempat
penyimpanan yang sudah steril.
PROSEDUR
3. Petugas CSSD memberikan alat instrument.sesuai
dengan form permintaan.

UNIT TERKAIT KAMAR BEDAH


PRODUKSI KASA

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.21 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara poduksi kasa di unit CSSD.


TUJUAN Sebagai acuan untuk produksi kasa di unit CSSD.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Menyiapkan meja kerja.
2. Menyiapkan alat pemotong kasa.
3. Meyiapkan plat ukuran 20 x 20 cm dan plat ukuran 30 x
40 cm.
4. Menyiapkan kasa roll.
5. Memotong kasa sesuai ukuran
 Memotong kasa roll menjadi empat bagian,
selanjutnya setiap bagian dipotong dengan
ukuran 20 x 20 cm.
 Memotong kasa roll menjadi tiga bagian,
PROSEDUR selanjutnya setiap bagian dipotong dengan
ukuran 30x 40 cm.
6. Membungkus kasa 10 lembar setiap satu bungkus atau
sesuai kebutuhan.
7. Pilih bahan/alat untuk pengemasan yang akan
digunakan (pouches/tromol)
8. Jika menggunakan pouches masukkan kasa ke dalam
pouches kemudian press.
9. Jika menggunakan tromol, masukkan kasa ke dalam
tromol 9 jangan terlalu padat)
10. Membersihkan ruangan setelah digunakan.
IGD
HCU
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
KAMAR BEDAH
POLIKLINIK
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI MEREBUS DALAM AIR
MENDIDIH

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.22 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara desinfeksi tingkat tinggi dengan merebus dalam air


PENGERTIAN
mendidih
Sebagai acuan untuk melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan
TUJUAN
merebus dalam air mendidih.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Menyiapkan wadah perebusan.
2. Menyiapkan peralatan untuk merebus.
3. Mengisi wadah dengan air bersih
4. Memulai mendidihkan air sampai 100˚C
PROSEDUR 5. Memasukkan alat instrument satu persatu.
6. Alat harus terendam semua.
7. Merebus selama 30 menit dengan titik didih 100˚C.
8. Mengeluarkan alat dari tempat rebusan.
9. Mengeringkan alat sebelum digunakan kembali.
UNIT TERKAIT -
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI MERENDAM DENGAN LARUTAN
KIMIA

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.22 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara desinfeksi tingkat tinggi merendam dengan larutan kimia.
Sebagai acuan untuk melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan
TUJUAN
merendam dengan larutan kimia.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Menyiapkan wadah perendaman.
2. Menyiapkan larutan kimia glutaradehyde atau hydrogen
peroksida 2 %
3. Membuat pengenceran desinfektan dengan konsentrasi 1:10.
4. Masukkan alat sampai terendam semua.
PROSEDUR
5. Perendaman selama 15 menit.
6. Mengeluarkan alat dari wadah perendaman.
7. Mengeringkan alat sebelum digunakan kembali.
8. Segera gunakan kembali alat tidak dapat disimpan terlalu
lama.
UNIT TERKAIT -
UJI MUTU STERIL DENGAN INDIKATOR BIOLOGI

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.23 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara uji mutu steril dengan indikator biologi


TUJUAN Sebagai acuan untuk uji mutu steril dengan indikator biologi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Siapkan indikator biologi.
2. Masukkan indicator biologi pada bagian sudut chamber yang
telah berisi bahan/alat yang akan disterilkan.
3. Setelah mesin selesai memproses, diamkan indicator biologi
selama 10 menit, kemudian pecahkan ampul indicator biologi.
4. Periksa bahwa strip spora ada dalam ampul.
5. Imnkunasikan pada suhu 56˚C bersama dengan indicator
control ( indicator control diambil dari lot yang sama) selama
PROSEDUR 48 jam
6. Catat perkembangannya setelah 24 jam dan 48 jam control
perubahan warna, jika terjadi perubahan warna dari ungu
menjadi kuning (mengindikasikan adanya pertumbuhan
bakteri)
7. Indicator biologi yang diinkubasikan tidak akan berubah warna
ungu mengindikasikan tidak ada pertumbuhan bakteri.
8. Uji mutu indicator biologi dilakukan pada load/ pemakaian
proses yang pertama setiap 2 minggu.
UNIT TERKAIT -
UJI MUTU STERIL DENGAN INDIKATOR BOWIE-DICK TES

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.24 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara uji mutu steril dengan indikator biologi


TUJUAN Sebagai acuan untuk uji mutu steril dengan indikator biologi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Siapkan bowie-dick test.
2. Perhatikan expired date
3. Tempatkan bowie tes pada keranjang dan masukkan ke dalam
chamber, tempatkan keranjang tepat di tengah chamber.
4. Untuk bowie dick tes yang berupa lembaran diperlukan alat
bantu 16 lembar handuk besar, kemudian lembaran bowie dick
test diletakkan di tengah-tengah tumpukan handuk sesuai
PROSEDUR dengan pedoman CSSD pusat tahun 2009.
5. Untuk bowie dick per pack tidak memerlukan alat bantu lagi
tetapi langsung menempatkannya di keranjang chamber.
6. Setelah mesin selesai memproses, biarkan bowie dick tes
selama beberapa saat sehingga panasnya hilang.
7. Periksa hasilnya dan catlah pada catatan hasil tes bowie dick
8. Jika hasilnya sempurna lembaran bowie dick akan berubah
warna menjadi hitam
UNIT TERKAIT -
PENARIKAN KEMBALI BARANG TIDAK STERIL

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.25 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara uji mutu steril dengan indikator biologi


TUJUAN Sebagai acuan untuk uji mutu steril dengan indikator biologi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
1. Penarikan kembali steril dilakukan oleh penanggung jawab
ruangan atau petugas yang diberikan wewenang
2. Penarikan kembali dilakukan terhadap barang steril dari cssd
karena:
 Sudah kadaluarsa
 Kemasan sobek/tidak utuh
 Indicator dalam tidak berubah
 Kemasan berdebu
3. Menerima barang yang sudah ditarik dari ruangan dengan
memeriksa pengirim.
4. Mencatat barang yang sudah ditarik.
PROSEDUR 5. Membuat berita acara serah terima barang yang ditarik
kembali dengan mencantumkan nama jelas dan tanda tangan.
6. Memeriksa dan mencatat alas an ruangan melakukan
penarikan kembali.
7. Jika barang ditarik kembali karena indicator tidak berubah
maka segera lakukan peyegelan terhadap mesin yang telah
digunakan dan menarik kembali semua barang yang
disterilkan melalui alat tersebut.
8. Membuat laporan kerusakan untuk dilakukan kalibrasi
9. Jika penarikan kembali barang dilakukan karena kemasan
tidak utuh, kemasan berdebu, tidak dilengkapi indicator,
expired, maka segera lakukan ganti kemasan lengkapi
indicator kemudian disterilkan ulang.
UNIT TERKAIT -
TATA KERJA RUANG PENYETERILAN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.01 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 MEI 2017 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara dalam Tata kerja di ruang penyeterilan


TUJUAN Sebagai acuan dalam tata kerja di ruang penyeterilan

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

9. Mengganti seragam luar dengan seragam khusus kamar operasi


(baju, celana, topi, dan masker)
10. Mengganti sepatu dengan sandal atau alas kaki yang disediakan
11. Mencuci tangan dengan cairan desinfektan yang disediakan
sebelum mulai kerja
12. Menggunakan sarung tangan karet, scort plastik, alas kaki dan
google bila petugas di ruang cuci instrument
PROSEDUR 13. Menggunakan masker dan sarung tangan anti panas bila
petugas akan mensterilkan dan mengeluarkan alat steril dari
mesin autoclave
14. Menggunakan apron, masker, sarung tangan karet bila petugas
berada di ruang desinfeksi tingkat tinggi
15. Melakukan pekerjaan sesuai jobdesc
16. Mencatat semua hasil kegiatan yang telah dilakukan pada buku
monitoring yang telah disediakan
UNIT TERKAIT -
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN RUANGAN STERILISASI

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.02 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS
01 MEI 2017

Tata cara dalam Memelihara dan membersihkan ruangan CSSD


PENGERTIAN meliputi lantai, dinding, tembok dan lemari penyimpanan alat
instrumen
Sebagai acuan dalam memastikan keersihan dan kerapihan ruangan
TUJUAN
CSSD an mencegah imbulnya infeksi silang

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

9. Menggunakan sarung tangan


10. Setiap pagi dan sore petugas kebersihan kamar operasi
membersihkan meja-meja dan lain dengan lap bersihb dicampur
presept atau alkohol
11. Pagi dan sore lantai ruangan CSSD disapu dan dipel oleh
petgas kebersihan
12. Satu minggu sekali :
d Ruanagn CSSD dibongkar besar dengan cairan trisol
e Meja, lemari penyimpanan alat instrumen bagian dalam dan
luar dibersihkan dengan lap bersih kemudian dikeringkan
PROSEDUR
f Rak-rak instrumen dilap dengan kain basah dicampur cairan
alkohol atau presept
13. Dinding ruangan dibersihkan dengan kain basah dicampur
presept
14. Sampah infeksius dimasukkan ke dalam plastik kuning dan
benda-benda tajam dimasukkan kedalam safety box
15. Petugas kebersihan setiap hari mengambil sampah untuk
dibuang pada tempat sementara dalam kondisi tertutup rapat
16. Pengukuran kelembabab ruangan / suhu dengan alat humidifer
meter 1 bulan sekali
UNIT TERKAIT -
MEMBERSIHKAN LANTAI

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.03 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 MEI 2017 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam kegiatan membersihkan lantai dimulai dari


PENGERTIAN menyapu, kemudian mengepel dengan menggunakan desinfektan
dilakukan setiap hari seelum dan sesduah ruangan terpakai
Sebagai acuan dalam mempertahankan kebersihan dan
TUJUAN kenyamanan lingkungan serta mencegah timbulnya infeksi silang
dari dan kepada pasien

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

3. Menyapu
d Sebelum menyapu lantai dipersiki dengan air supaya debu
tidak berterbangan
e Menypu dimulai dari sudut ruangan menuju ketengah
kemudian karah luar
f Sampah diangkat dengan serokan sampah dan dimasukkan
ke tempat sampah
4. Mengepel
g Sebelum mengepel, masukkan kain pel ke dalam larutan
desinfektan dan biarkan selama ± 10 menit
PROSEDUR h Angkat kain pel dari rendaman desinfektan kemudian
diperas secukupnya (jangan terlalu basah atau terlalu
kering)
i Mengepel dimulai dari sudut ruangan menuju keluar dengan
cara bergerak mundur
j Larutan desinfektan bila kotor segera diganti dengan larutan
yang baru, khusus untuk ruangan operasi larutan
desinfektan diganti setiap satu ruangan
k Setelah selesai, cuci kain pel dengan deterjen kemudian
bilas sampai bersih lalu di jemur
l Alat-alat dirapihkan dan disimpan kembali ketempatnya
UNIT TERKAIT KAMAR BEDAH
PEMBERSIHAN INSTRUMEN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.04 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 Oktober 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam mencuci/ membersihkan instrumen/ alat-alat dari


PENGERTIAN kotoran dengan cara desinfektan setelah melakukan tindakan
pembedahan/ operasi
Sebagai acuan dalam pembersihan instrumen sehingga instrumen
TUJUAN
menjadi bersih dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

7. Instrumen yang sudah digunakan dibawa ke ruang sterilisasi


sentral dan langsung direndam dalam wadah yang berisi larutan
precept (25 gr precept dalam 4 liter air) selama ½ jam. Untuk
instrumen yang infeksius selama 1 (satu) jam
8. Pencuci mekakai skort plastik, masker, sarung tangan dan alas
kaki
9. Bilas instrumen di bawah air mengalir, kemudian masukkan di
wadah yang berisi larutan desinfektan (hibicet) 5 cc Hibicet
dalam 1 liter air
PROSEDUR
10. Sikat instrumen satu persatu dalam keadaaan terbuka, lalu
masukkan kedalam wadah yang berisi air bersih dalam
keadaaan air tetap mengalir
11. Instrumen yang sudah dibilas dibawa ke ruang pengemasan
untuk dikeringkan
12. Set/ susun instrumen sambil diperiksa kelengkapan dan
keadaannya, kemudian dipak/dibungkus dan diberi label
(autoclave tape), ditulis tanggal pengepakan dan nama
mengeset, lalu masukkan kedalam alat sterilisator.

UNIT TERKAIT -
PEMBERSIHAN INSTRUMEN DENGAN METODA PERENDAMAN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02. 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam Mencuci/ membersihkan instrumen/ alat-alat dari


PENGERTIAN kotoran dengan cara desinfektan setelah melakukan tindakan
pembedahan/ operasi
Sebagai acuan dalam pembersihan instrumen sehingga instrumen
TUJUAN
menjadi bersih dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

12. Siapkan wadah perendaman/ ember tertutup dan peralatan dan


detergen.
13. Membersihkan alat instrument dari kontaminan yang melekat
pada instrument.
14. Menyiapkan desinfektan alkazyme.
15. Membuat larutan desinfektan pada konsentrasi 0,5 %
16. Masukkan alat-alat instrument dalam larutan desinfektan yang
telah disiapkan, alat harus terendam semua.
PROSEDUR 17. Tutup adah perendaman dan didiamkan selama 15 menit.
18. Segera angkat alat tersebut dari wadah perendaman.
19. Membersihkan sisa sisa kotoran yang melekat pada instrument.
20. Membersihkan karat yang melekat pada instrument dengan
menggunakan crème cleanser.
21. Bilas alat-alat instrument dengan air bersih.
22. Memisahkan alat-alat instrument yang akan dicuci sesuai
dengan jenis peralatan apakah dicuci dengan washer
desinfektor atau ultrasonic washer.

UNIT TERKAIT -
PENCUCIAN DENGAN WASHER DESINFEKTOR

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02. 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam Mencuci/ membersihkan instrumen/ alat-alat dari


PENGERTIAN kotoran dengan cara desinfektan setelah melakukan tindakan
pembedahan/ operasi
Sebagai acuan dalam pembersihan instrumen sehingga instrumen
TUJUAN
menjadi bersih dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

11. Periksa power listrik


12. Periksa persediaan air baku dan mesin RO.
13. Periksa perlengkapan asesoris mesin.
14. Periksa persediaan chemical mesin.
15. Isi dan tempatkan alat instrument yang akan dicuci pada basket
sesuai dengan SPO mesin.
PROSEDUR 16. Memilih program pencucian sesuai dengan alat instrument yang
akan di cuci.
17. Control mesin selama proses pencucian berlangsung.
18. Dokumentasikan print out proses pencucian.
19. Matikan mesin dengan menekan tombol power ke posisi OFF
jika tidak digunakan lagi.
20. Peralatan yang digunakan di tempatkan pada posisi semula.

UNIT TERKAIT -
PENCUCIAN DENGAN ULTRASONIC WASHER

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02. 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 MEI 2017 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara dalam Mencuci/ membersihkan instrumen/ alat-alat dari


PENGERTIAN kotoran dengan ultrasonic setelah melakukan tindakan
pembedahan/ operasi
Sebagai acuan dalam pembersihan instrumen sehingga instrumen
TUJUAN
menjadi bersih dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

13. Periksa power listrik


14. Periksa persediaan air baku dan mesin RO.
15. Isi air secara manual sampai level Up.
16. Tambahkan chemical secara manual sesuai dengan takaran.
17. Masukkan instrument ke dalam bak mesin satu persatu.
18. Menyalakan mesin dengan menekan tombil ON.
PROSEDUR 19. Kontrol mesin selama proses pencucian berlangsung.
20. Proses pencucian selsai sesuai program.
21. Keluarkan instrument dari mesin.
22. Mengirim instrument bersih ke bagian pengemasan.
23. Matikan mesin dengan menekan tombol power ke posisi OFF
jika tidak digunakan lagi.
24. Peralatan yang digunakan di tempatkan pada posisi semula.

UNIT TERKAIT -
PENGERINGAN ALAT INSTRUMEN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.05 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara dalam pengeringan alat instrument.


TUJUAN Sebagai acuan dalam pengeringan alat instrumen

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

3. Alat instrument dikeringan dengan mesin pengeringan dengan


PROSEDUR suhu sesuai dengan jenis instrument.
4. Sesuai dengan SPO Mesin Drying.

UNIT TERKAIT -
PENGEMASAN ALAT INSTRUMEN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.06 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara pengemasan alat


TUJUAN Sebagai acuan proses pengemasan alat instrument.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
10. Petugas menyiapkan bahan pengemas berupa tromol, linen
dan steri pouches.
11. Siapkan indicator dalam dan indicator luar
12. Memeriksa alat yang akan dikemas dari kelayakan
(kebersihan, korosif, retak, perubahan fungsi) secara visual
dan melalui LOOP.
13. Instrument yang masih kotor dikembalikan ke bagian
pencucian melalui loket pencucian.
PROSEDUR 14. Instrument yang tidak layak pakai dikembalikan kepada user.
15. Instrument yang layak pakai dikemas sesuai standar.
16. Menata/menyusun instrument yang dilakukan berdasarkan
jenis tindakan pembedahan dan linen sesuai urutan
pemakaian atau yang sudah disepakati dengan bagian
bedah.
17. Tempelkan indicator luar pada tiap kemasan.
18. Kirim kemasan ke bagian sterilisasi.

UNIT TERKAIT -
PENGEMASAN SET LINEN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.07 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara pengemasan set linen


TUJUAN Sebagai acuan proses pengemasan set linen.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
8. Petugas melakukan sortir linen dari sobek dan kelayakannya
melalui meja sortir linen.
9. Petugas melipat linen yang layak dan disusun sesuai cara
pelipatan/susunan yang disepakati dengan bagian bedah.
10. Petugas mengembalikan linen yang tidak layak ke bagian
laundry melalui loket penerimaan linen bersih.
PROSEDUR
11. Petugas mengemas linen 2 lapis, pad lapis pertama
dilengkapi dengan indicator dalam
12. Petugas memasang perekat atau pengikat dalam kemasan.
13. Tempelkan indicator luar pada tiap kemasan.
14. Kirim kemasan ke bagian sterilisasi.

UNIT TERKAIT -
PENGEMASAN KASA

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.08 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara pengemasan kasa.


TUJUAN Sebagai acuan proses pengemasan kasa.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
6. Petugas menyiapkan kasa lipat sesuai kebutuhan.
7. Petugas menggunakan kemasan steri-pouches.
8. Petugas menyertakan indicator dalam pada bagian dalam
PROSEDUR kemasan.
9. Tempelkan indicator luar pada tiap kemasan.
10. Kirim kemasan ke bagian sterilisasi.

IGD
HCU
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
KAMAR BEDAH
POLIKLINIK
STERILISASI

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.09 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Adalah suatu proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk


PENGERTIAN
spora melalui cara fisika maupun kimia
3. Agar alat bebas dari semua mikroorganisme dan sporanya
TUJUAN
4. Menghindari terjadinya infeksi silang

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

14. Pastikan semua bahan yang akan disterilkan sudah dikemas


15. Cuci tangan
16. Tentukan metode sterilisasi yang akan dipakai
17. Masukkan kemasan ke dalam autoclave dan disusun
18. Bahan yang stabil dan tahan terhadap suhu tinggi biasanya
dipakai sterilisasi uap panas (steam sterilisasi) dengan suhu
antara 100°c dan 120°c minimal 30 menit.
19. Bahan yang tidak tahan terhadap suhu tinggi seperti karet dan
plastic, biasanya disterilisasi dengan gas oxide (Ethylrnr Oxide
Sterilization) pada suhu 37 – 55°c selama 3.5 jam
20. Untuk bahan dari kaca, sterilisasi dengan panas kering (dry heat
PROSEDUR sterilization). Suhu diatas 140°c minimal 3 jam.
21. Lakukan sterilisasi sesuai cara kerja masing-masing alat
sterilisator.
22. Setelah proses sterilisasi selesai, kemasan dikeluarkan dari
chamber.
23. Periksa indikator kimia dan mekanik.
24. Untuk alat steril dikirim ke bagian penyimpanan steril.
25. Jika alat tidak steril maka autoclave yang digunakan segera
disegel kemudia diberi laporkan ke bagian IPS-RS untuk
diperbaiki atau dikalibrasi ulang oleh pihak berwenang.
26. Matikan mesin jika tidak digunakan lagi sesuai petunjuk
operasional mesin.
IGD
HCU
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
KAMAR BEDAH
POLIKLINIK
PELABELAN

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.12 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Adalah suatu proses pelabelan alat instrument dan linen yang


PENGERTIAN
disteRilkan.
Sebagai acuan untuk pelabelan alat instrument dan bahan yang
TUJUAN
disterilkan.

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

6. Menulis tanggal sterilisasi


7. Menulis jam sterilisasi.
8. Menulis tanggal kadaluarsa.
PROSEDUR
9. Menulis nama tindakan.
10. Menulis nama set

UNIT TERKAIT -
PENANGANAN INSTRUMEN HILANG

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.13 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara dalam menangani instrument hilang


TUJUAN Sebagai acuan dalam penanganan instrument yang hilang

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

9. Mencatat dan dokumentasikan bila ada laporan kehilangan alat


10. Mengkonfirmasi ulang tentang instrument tersebut ke
penanggungjawab alat ruangan
11. Mencari kemungkinan keberadaan alat tersebut di ruangan lain
12. Mengembalikan segera ker uangan bila alat ditemukan.
PROSEDUR
13. Melaporkan ke penanggungjawab alat ruangan.
14. Membuat laporan kronologis kehilangan
15. Mencatat alat yang hilang tersebut di buku inventaris kamar
steril.
16. Melaporkan ke kepala unit

UNIT TERKAIT -
PENGIRIMAN LINEN KOTOR KE LAUNDRY

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
41.02.14 01

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
25 APRIL 2019 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Menyerahkan linen kotordarikamaroperasikepetugaslaundry


Sebagai acuan dalam proses pengiriman linen kotor dari unit kamar
TUJUAN
operasi ke laundry.

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

1. Petugas CSSD memisahkan linen kotor dari kamar operasi


dipisahkan antara linen infeksiusdan linen non infeksius.
2. Untuk linen infeksius masukkan ke dalam kantong plastic
warna kuning, sedangkan linen non infeksius masukan ke
dalam kantong plastic warna kuning yang diberi label non
Infeksius.
3. Petugas CSSD melakukan pencatatan di buku operan linen
PROSEDUR
dan tanda tangan.
4. Petugas CSSD meletakkan linen kotor di ember di lorong
CSSD.
5. Petugas CSSD dan petugas laundry serah terima linen kotor
disertai tanda tangan di buku operan linen.
6. Petugas laundry membawa linen kotor dengan menggunakan
trolly linen kotor untukdicuci dan di setrika.

UNIT TERKAIT Laundry


STERILISASI INSTRUMEN DARI PLASTIK

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.11 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Proses sterilisasi Instrumen terbat dari plastik dengan mengunakan


PENGERTIAN
teknin panas / autoclave
Sebagai pedoman dalam langkah-langkah melaksanakan sterilisasi
TUJUAN
instrumen dari plastik dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

5. Alat yang akan disterilkan dicuci bersih kemudian dilap


sampai kering
6. Instrumen dibungkus dengan menggunakan du/alat tenun
sebanyak 2 (dua) lapis
PROSEDUR
7. Pembungkus diberi etiket dengan mencamtumkan tanggal
sterilisasi, tanggal kadaluarsa dan nama instrumen
8. Instrumen dimasukkan ke alat sterilisasi dengan penyetelan
suhu 120̊ C dan lama sterilisasi 20 menit.
UNIT TERKAIT -
STERILISASI INSTRUMEN DARI KACA

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
41.02.10 00

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS
Proses sterilisasi Instrumen terbat dari plastik dengan mengunakan
PENGERTIAN
teknin panas / autoclave
Sebagai pedoman dalam langkah-langkah melaksanakan sterilisasi
TUJUAN
instrumen dari plastik dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

8. Alat yang akan disterilkan dicuci bersih kemudian dilap


sampai kering
9. Canula suction kaca ibungkus dengan kasa
10. Kemudian di packing dengan steril proches
11. Botol suction dibungkus dengan menggunakan du/alat tenun
sebanyak 2 (dua) lapis
12. Setiap bungkus diberi etiket dengan mencamtumkan tanggal
PROSEDUR
sterilisasi, tanggal kadaluarsa dan nama instrumen
13. Pada saat proses sterilisasi alat- alat tersbut tidak boleh
ditumpuk dengan instrumen lain, posisi alat-alat tersebut
harus diatas dari instrumen yang lain atau dapat dilakukan
sendiri
14. Alat instrumen dimasukkan ke alat sterilisasi dengan
penyetelan suhu 120̊ C dan lama sterilisasi 20 menit.

UNIT TERKAIT -
MELIPAT LINEN DI STERILISASI SENTRAL

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.15 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Melipat linen bersih sesuai dengan macam / jenis linen dengan


PENGERTIAN
memperhatikan kelengkapan linen
Sebagai acuan dalam proses melipat linen sehingga linen terlipat /
TUJUAN tersusun sesuai dengan jenisnya dan memudahkan dalam membuat
set/ paket duk/ jas operasi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
7. Letakkan linen di meja linen
8. Pisahkan linen antara yang layak dan yang tidak layak pakai
sesuai ukuran
9. Lipatlah linen sesuai ukuran dengan memperhatikan
d. Kebersihannya
e. Berlubang atau tidak
PROSEDUR f. Perhatikan talinya lengkap atau tidak
10. Lipat linen dalam keadaan terbalik
11. Lipatlah linen dan kering sesuai kebutuhan dan dikemas
dengan kain linen dalam kemasan pouches
12. Berilah tanda :
c. Nama barang dan isi paket
d. Unit bagian
UNIT TERKAIT -
PENDISTRIBUSIAN ALAT STERIL

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.14 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Pendistribusian barang yang disterilkan ialah kegiatan yang


PENGERTIAN dilakukan CSSD untuk memberikan barang yang sudah disterilkan
ke unit
3. Menyelenggarakan tertib administrasi
TUJUAN
4. Menghindari terjadinya kesalahan
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
5. Petugas ruangan datang ke loket pengambilan barang steril
6. Petugas CSSD mencatat di buku expedisi penyerahan
barang steril
PROSEDUR 7. Petugas CSSD menyerahkan barang steril ke petugas
ruangan
8. Petugas ruangan menanda tangani di buku expedisi
penyerahan barang steril.
IGD
HCU
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
KAMAR BEDAH
POLIKLINIK
PENYIMPANAN BARANG STERIL

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.16 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara dalam penyimpanan barang steril


TUJUAN Sebagai acuan untuk penyimpanan barang steril.

SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi


KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat

4. Memastikan rak penyimpanan bebas dari debu.


5. Menyusun alat instrument steril pada rak dengan jarak 19-24
cm dari lantai minimum 43 cm dari langit-langit dan 5 cm dari
PROSEDUR
dinding.
6. Menyusun alat instrument mulai dari yang besar sampai
yang terkecil.
UNIT TERKAIT -
PENERIMAAN ALAT INSTRUMEN KOTOR DARI UNIT KAMAR
BEDAH

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.17 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara penerimaan alat instrument kotor dari unit kamar bedah
PENGERTIAN
untuk di sterilkan.
Sebagai acuan untuk pernerimaan alat instrument kotor dari unit
TUJUAN
pengguna untuk disterilkan.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
12. Perawat kamar bedah menaruh alat instrument kotor di
dalam box instrument kotor yang berisi cairan sterisid.
13. Perawat kamar bedah mengirim box instrument melalui
loket keluar ruang tindakan.
14. Petugas CSSD segera membawa box instrument ke
ruang dekontaminasi.
15. Petugas CSSD memeriksa daftar alat instrument kotor
dari unit kamar bedah.
16. Petugas CSSD menghitung jumlah dan memeriksan
kondisi alat instrument yang diterima dari unit kamar
bedah.
PROSEDUR 17. Petugas CSSD mengisi cek lis
18. Petugas CSSD mencatat alat instrument bersih yang
diterima pada bulu penerimaan.
19. Apabila lengkap dilakukan ke proses pencucian.
20. Apabila tidak lengkap mengikuti SPO Penanganan
Instrumen Hilang.
21. Melakukan transaksi antara petugas CSSD yang
menerima dan petugas unit yang memberikan alat
menggunakan form permintaan sebelumnya.
22. Mengirim alat instrument bersih ke bagian pengemasan
dengan mengikutsertakan list barang dari unit.

UNIT TERKAIT KAMAR BEDAH


PENERIMAAN ALAT INSTRUMEN BERSIH

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.18 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara penerimaan alat instrument dari unit unit pengguna untuk
PENGERTIAN
di sterilkan.
Sebagai acuan untuk pernerimaan alat instrument dari unit
TUJUAN
pengguna untuk disterilkan.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
10. Petugas CSSD menerima alat instrument dari tiap unit yang
sudah dicuci dan dibungkus linen hijau.melalui loket
penerimaan barang bersih.
11. Waktu penerimaan: Pukul : 09.00 WIB s/d 11.00 WIB

12. Waktu penyerahan kembali: Pukul : 12.00 WIB s/d 14.00


WIB.

13. Memeriksa daftar alat instrument bersih yang dikirim oleh


PROSEDUR unit.
14. Memeriksa fisik kemasan.
15. Membuka kemasan dan memriksa alat instrument yang
dikirim oleh unit.
16. Mencatat alat instrument bersih yang di terima pada buku
penerimaan.
17. Melakukan transaksi antara petugas CSSD yang menerima
dan petugas unit yang memberikan alat.
18. Mengirim alat instrument bersih ke bagian pengemasan
dengan mengikutsertakan list barang dari unit..
POLIKLINIK
IGD
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
VK
PENGGUNAAN APD PETUGAS CSSD

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.19 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara penggunaan alat pelindung diri petugas CSSD.


TUJUAN Sebagai acuan untuk penggunaan alat pelindung diri petugas CSSD.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
11. Petugas mencuci tangan menggunakan hand rub
sebelum memakai seragam khusus.
12. Petugas menggunakan seragam khusus ruang CSSD.
13. Petugas memakai sepatu boot, masker, sarung tangan,
tutup kepala, celemek dan kacamata pada area kotor.
14. Petugas menggunakan tutup kepala, masker, sarung
tangan dan sandal tertutup pada area bersih bagian
packing.
15. Petugas menggunakan masker, tutup kepala dan sandal
tertutup pada area bersih bagian setting linen dan kassa.
16. Petugas menggunakan sarung tangan anti panas,
PROSEDUR masker, kacamata, tutup kepala, dan sandal tertutup di
area bersih bagian nstrelilisasi.
17. Mencuci tangan menggunakan handwash sebelum dan
sesudah memakai sarung tangan khusunya yang
berkerja di area kotor dan bagian pencucian.
18. Melepas APD mulai dari celemek, kacamata, apron,
sepatu boot dan sarung tangan.
19. Membuang APD yang sekali pakai ke tempeh sampah
infeksius dan mendesinfeksi/mencuci jika dipakai
berulang.
20. Membuang sampah infeksi di kantong kuning dan
sampah non infeksi di kantong hitam.

UNIT TERKAIT -
PERMINTAAN ALAT INSTRUMEN STERIL DARI KAMAR BEDAH

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.20 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR 22 OKTOBER 2018
OPERASIONAL
dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara permintaan alat instrument steril dari kamar bedah untuk
PENGERTIAN
tindakan operasi.
Sebagai acuan untuk permintaan alat instrument steril dari kamar
TUJUAN
bedah untuk tindakan operasi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
4. Perawat kamar bedah memberikan form permintaan alat
instrument sesuai dengan rencana tindakan operasi.
5. Petugas CSSD mengambil alat instrument dari tempat
penyimpanan yang sudah steril.
PROSEDUR
6. Petugas CSSD memberikan alat instrument.sesuai
dengan form permintaan.

UNIT TERKAIT KAMAR BEDAH


PRODUKSI KASA

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.21 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara poduksi kasa di unit CSSD.


TUJUAN Sebagai acuan untuk produksi kasa di unit CSSD.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
11. Menyiapkan meja kerja.
12. Menyiapkan alat pemotong kasa.
13. Meyiapkan plat ukuran 20 x 20 cm dan plat ukuran 30 x
40 cm.
14. Menyiapkan kasa roll.
15. Memotong kasa sesuai ukuran
 Memotong kasa roll menjadi empat bagian,
selanjutnya setiap bagian dipotong dengan
ukuran 20 x 20 cm.
 Memotong kasa roll menjadi tiga bagian,
PROSEDUR selanjutnya setiap bagian dipotong dengan
ukuran 30x 40 cm.
16. Membungkus kasa 10 lembar setiap satu bungkus atau
sesuai kebutuhan.
17. Pilih bahan/alat untuk pengemasan yang akan
digunakan (pouches/tromol)
18. Jika menggunakan pouches masukkan kasa ke dalam
pouches kemudian press.
19. Jika menggunakan tromol, masukkan kasa ke dalam
tromol 9 jangan terlalu padat)
20. Membersihkan ruangan setelah digunakan.
IGD
HCU
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
KAMAR BEDAH
POLIKLINIK
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI MEREBUS DALAM AIR
MENDIDIH

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.22 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

Tata cara desinfeksi tingkat tinggi dengan merebus dalam air


PENGERTIAN
mendidih
Sebagai acuan untuk melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan
TUJUAN
merebus dalam air mendidih.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
10. Menyiapkan wadah perebusan.
11. Menyiapkan peralatan untuk merebus.
12. Mengisi wadah dengan air bersih
13. Memulai mendidihkan air sampai 100˚C
PROSEDUR 14. Memasukkan alat instrument satu persatu.
15. Alat harus terendam semua.
16. Merebus selama 30 menit dengan titik didih 100˚C.
17. Mengeluarkan alat dari tempat rebusan.
18. Mengeringkan alat sebelum digunakan kembali.
UNIT TERKAIT -
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI MERENDAM DENGAN LARUTAN
KIMIA

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.22 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara desinfeksi tingkat tinggi merendam dengan larutan kimia.
Sebagai acuan untuk melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan
TUJUAN
merendam dengan larutan kimia.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
9. Menyiapkan wadah perendaman.
10. Menyiapkan larutan kimia glutaradehyde atau hydrogen
peroksida 2 %
11. Membuat pengenceran desinfektan dengan konsentrasi 1:10.
12. Masukkan alat sampai terendam semua.
PROSEDUR
13. Perendaman selama 15 menit.
14. Mengeluarkan alat dari wadah perendaman.
15. Mengeringkan alat sebelum digunakan kembali.
16. Segera gunakan kembali alat tidak dapat disimpan terlalu
lama.
UNIT TERKAIT -
UJI MUTU STERIL DENGAN INDIKATOR BIOLOGI

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.23 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara uji mutu steril dengan indikator biologi


TUJUAN Sebagai acuan untuk uji mutu steril dengan indikator biologi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
9. Siapkan indikator biologi.
10. Masukkan indicator biologi pada bagian sudut chamber yang
telah berisi bahan/alat yang akan disterilkan.
11. Setelah mesin selesai memproses, diamkan indicator biologi
selama 10 menit, kemudian pecahkan ampul indicator biologi.
12. Periksa bahwa strip spora ada dalam ampul.
13. Imnkunasikan pada suhu 56˚C bersama dengan indicator
control ( indicator control diambil dari lot yang sama) selama
PROSEDUR 48 jam
14. Catat perkembangannya setelah 24 jam dan 48 jam control
perubahan warna, jika terjadi perubahan warna dari ungu
menjadi kuning (mengindikasikan adanya pertumbuhan
bakteri)
15. Indicator biologi yang diinkubasikan tidak akan berubah warna
ungu mengindikasikan tidak ada pertumbuhan bakteri.
16. Uji mutu indicator biologi dilakukan pada load/ pemakaian
proses yang pertama setiap 2 minggu.
UNIT TERKAIT -
UJI MUTU STERIL DENGAN INDIKATOR BOWIE-DICK TES

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.24 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara uji mutu steril dengan indikator biologi


TUJUAN Sebagai acuan untuk uji mutu steril dengan indikator biologi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
9. Siapkan bowie-dick test.
10. Perhatikan expired date
11. Tempatkan bowie tes pada keranjang dan masukkan ke dalam
chamber, tempatkan keranjang tepat di tengah chamber.
12. Untuk bowie dick tes yang berupa lembaran diperlukan alat
bantu 16 lembar handuk besar, kemudian lembaran bowie dick
test diletakkan di tengah-tengah tumpukan handuk sesuai
PROSEDUR dengan pedoman CSSD pusat tahun 2009.
13. Untuk bowie dick per pack tidak memerlukan alat bantu lagi
tetapi langsung menempatkannya di keranjang chamber.
14. Setelah mesin selesai memproses, biarkan bowie dick tes
selama beberapa saat sehingga panasnya hilang.
15. Periksa hasilnya dan catlah pada catatan hasil tes bowie dick
16. Jika hasilnya sempurna lembaran bowie dick akan berubah
warna menjadi hitam
UNIT TERKAIT -
PENARIKAN KEMBALI BARANG TIDAK STERIL

NOMOR DOKUMEN REVISI HALAMAN

41.02.25 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur RS Citama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 OKTOBER 2018 dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

PENGERTIAN Tata cara uji mutu steril dengan indikator biologi


TUJUAN Sebagai acuan untuk uji mutu steril dengan indikator biologi.
SK Dir.No : 898/SK/DIR/RSC/XI/2018 Tentang Panduan Instalasi
KEBIJAKAN
Sterilisasi Pusat
10. Penarikan kembali steril dilakukan oleh penanggung jawab
ruangan atau petugas yang diberikan wewenang
11. Penarikan kembali dilakukan terhadap barang steril dari cssd
karena:
 Sudah kadaluarsa
 Kemasan sobek/tidak utuh
 Indicator dalam tidak berubah
 Kemasan berdebu
12. Menerima barang yang sudah ditarik dari ruangan dengan
memeriksa pengirim.
13. Mencatat barang yang sudah ditarik.
PROSEDUR 14. Membuat berita acara serah terima barang yang ditarik
kembali dengan mencantumkan nama jelas dan tanda tangan.
15. Memeriksa dan mencatat alas an ruangan melakukan
penarikan kembali.
16. Jika barang ditarik kembali karena indicator tidak berubah
maka segera lakukan peyegelan terhadap mesin yang telah
digunakan dan menarik kembali semua barang yang
disterilkan melalui alat tersebut.
17. Membuat laporan kerusakan untuk dilakukan kalibrasi
18. Jika penarikan kembali barang dilakukan karena kemasan
tidak utuh, kemasan berdebu, tidak dilengkapi indicator,
expired, maka segera lakukan ganti kemasan lengkapi
indicator kemudian disterilkan ulang.
UNIT TERKAIT -

Anda mungkin juga menyukai