STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen :
No. Revisi :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD.Haji Makassar
26.01.01
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
PENGERTIAN
KEBIJAKAN
1/1
5 Januari 2015
No. Dokumen :
TUJUAN
Halaman :
yang di tetapkan dalam jumlah perhari 150 linen yang harus dikerjakan
unit ruangan
Berdasarkan SK Direktur RSU Haji Makassar No.1111/TU/RSH/1/2015
tentang pedoman tata laksana pengendalian infeksi nosoKomial RSU
Haji Makassar.
Pelaksanaan
a. Laporan linen dari unit ruangan
- Semua unit / ruangan linen yang akan dibawah & diserahkan oleh
masing-masing petugas unit kepada petugas laundry dengan
membawa buku catatan register linen kotor & bersih
b. Petugas laundry menerima linen kotor dan dihitung, kemudian
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
Petugas
a. Tenaga pencucian linen infeksi
b. Tenaga pelicinan linen tidak infeksi
c. Tenaga lain
Peralatan .
a. Ukuran linen
b. Caporit
c. Air
d. Masker
e. Handscun
f. Sepatu bot
Pelaksanaan
a. Memeriksa Kepekatan ( % konsentrat ) dari produk klorin yang
digunakan
b. Tentukan jumlah
PROSEDUR
bagian
air
yang
di
butuhkan
dengan
menggunakan rumus :
Jumlah bagian (JB) air = % konserat - 1
% keenceran
c. Campur 1 bagian Konsentrat pemutih dengan jumlah bagian air
yang dibutuhkan
Contoh ;
Buat larutan dengan encer ( 0,5 % ) dari 5,25 % larutan
konsentrat.
LANGKAH 1 : Hitung JB air = {5,25 % } -1 = 10,5 -1 =9,5
0,5%
LANGKAH 2 : Ambil 1 bagian konsentrat dan tambahkan 9,5
UNIT TERKAIT
PENGUMPULAN LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
5 Januari 2015
Halaman :
1/1
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
SK
Direktur
RSU
Haji
Makassar
UNIT TERKAIT
PEMILAHAN LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
Berdasarkan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
SK
Direktur
RSU
Haji
Makassar
PENGANGKUTAN LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
RSU
Haji
Makassar
PROSEDUR
Petugas
a. Tenaga pembawa linen
b. Tenaga pencucian
Peralatan .
a. Kereta
b. Ember
c. Masker
d. Handscu
Pelaksanaan
a. Linen dibawah kelaundry dengan memakai kereta linen
b. Linen kotor dibawah kelaundri oleh petugas cleaning servis atau
petugas ruangan
c. Kereta linen kotor dibedakan warnanya dengan kereta linen
bersih
d. Kereta linen diberi tanda atau label supaya tidak tertukar dengan
kereta yang lain.
UNIT TERKAIT
PENGHITUNGAN LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSU. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
Menghitung
TUJUAN
register
Agar linen tidak mudah hilang
Berdasarkan SK Direktur RSU Haji Makassar No1111/TU/RSH/I/2015
KEBIJAKAN
Petugas
a. Tenaga administrasi
b. Tenaga pencucian
Peralatan
a. Buku register
b. Bal point
c. Mistar
d. Tip eks
Pelaksanaan
a. Linen dibawah kelaundry dengan petugas cleaning serfvis
b. Linen kotor dihitung oleh petugas yang mengantar
c. Linen dicatat oleh petugas laundry sesuai jenis dan warnanya
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
PENIMBANGAN LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
c. Sepatu boot
d. Pakaian kerja
Pelaksanaan
a. Linen ditimbang sesuai dengan kapasitas yang sudah
distandarkan
b. Linen kotor ditimbang oleh petugas laundri
c. Linen ditimbang disesuaikan dengan kapasitas mesin cuci agar
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
5 Januari 2015
Teknik
mencuci
Halaman :
1/1
f.
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
TUJUAN
terutama yang berasal dari infeksi Salmonella dan shigella dan HIV.
Supaya linen jadi bersih dan dapat digunakan kembali
Berdasarkan SK Direktur RSU Haji Makassar No.1111/TU/RSUD/I/2015
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
5 Januari 2015
Halaman :
1/1
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
infeksi
PENGERINGAN LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
Pengeringan
10
b. Masker
c. Handscun
d. Sepatu boot
Pelaksanaan
a. Pengeringan dilakukan dengan mesin pengering (drying) yang
mempunyai suhu 70 UUC selama 10 menit.
b. Petugas laundry melakukan pengeringan linen disinar matahari
c. Setelah kering linen disetrika dan dilipat dikelompokkan sesuai
dengan unit ruangan masing-masing.
UNIT TERKAIT
PENYETRIKAAN LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
Tentang
pedoman
Haji
tata
Makassar
laksana
No.1111
pencegahan
11
PELIPATAN LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
RSU
pedoman
Haji
tata
Makassar
laksana
No
pencegahan
orang
petugas
UNIT TERKAIT
PENYIMPANAN LINEN
12
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
DISTRIBUSI LINEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
5 Januari 2015
Halaman :
1/1
13
PROSEDUR
unit
yang
membutuhkan
c. Petugas ruangan / unit menandatangani buku daftar jumlah & jenis
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
14
dengan
mengirim
formulir
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
PENGERTIAN
TUJUAN
kesehatan.
Untuk mencegah penyebaran infeksi
Untuk mencegah tangan petugas terkontaminasi mikroba dari pasien
transmisi kepada pasien lain.
Berdasarkan SK Direktur RSU Haji Makassar No.1111/TU/RSUD/I/2015
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
15
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
infeksi
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
5 Januari 2015
16
Halaman :
1/1
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
organisme.
Instalasi rawat inap
Instalasi rawat jalan
Instalasi bedah
Instalasi penunjang medik
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
17
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
sinar matahari.
Instalasi rawat inap
Instalasi rawat jalan
Instalasi bedah
Instalasi penunjang medik
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
18
percikan darah atau kencing dari linen pasien mengenai baju dan
UNIT TERKAIT
kulit petugas.
Instalasi rawat inap
Instalasi rawat jalan
Instalasi bedah
Instalasi penunjang medik
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.01.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
19
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.01.01
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
KEBIJAKAN
Tentang
pedoman
tatalaksana
pencegahan
pengendalian
infeksi
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
ruangan
c. Dalam satu tempat tidur komposisinya 3x jumlah tempat tidur
d. Dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan SPO
Instalasi rawat inap
Instalasi rawat jalan
Instalasi bedah
Instalasi penunjang medik
20
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.05
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
PROSEDUR
Pelaksanaan
a.kereta linen harus mempunyai penutup
b.kereta linen diberi tanda atau label supaya tidak mudah tertukar
c.kereta linen kotor dibedakan warnanya dengan kereta linen
bersih.
d.kereta pembawa linen yang dipakai
UNIT TERKAIT
rumah sakit
Instalasi rawat inap
Instalasi rawat
No. Revisi :
26.02.05
01
21
Halaman :
1/1
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
5 Januari 2015
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
linen kotornya.
Instalasi rawat inap
Instalasi rawat jalan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
26.02.05
Tanggal terbit
01
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
1/1
5 Januari 2015
22
Peralatan
a.Lizorin
b.sapu
PROSEDUR
c.selaber
d.Masker
e.pengharum lantai
Pelaksanaan
a.Lantai disapu
b.Selaber direndam dengan pembersih lantai pakai lizorin
UNIT TERKAIT
23