Anda di halaman 1dari 39

MENERIMA INSTRUMEN KOTOR

DARI UNIT PERAWATAN

No Dokumen No Revisi Halaman


01 00 1-2

Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


STANDAR PROSEDUR
OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

Menerima alat/instrument kotor dari unit


PENGERTIAN perawatan dalam keadaan bersih dengan cara
mengidentifikasi nama dan jenis alat,
jumlah,mencatat dan memberikan keterangan
yang diperlukan mengenai kondisi alat/barang
yang diterima.

Agar penerimaan instrument kotor dari unit


TUJUAN perawatan dapat dilakukan secara baik dan
benar,untuk mencegah kontaminasi pada pasien,
pekerja dan fasilitas lain, dan untuk menghindari
kesalahan saat diserahkan kembali ke unit
perawatan.

1. Semua instrument kotor yang diterima dari


KEBIJAKAN unit perawatan dimasukkan dalam
box/tempat tertutup.
2. Semua alat yang diterima dicatat dalam
buku/form ekspedisi.

PETUGAS Operator CSSD dan petugas unit perawatan

A. Persiapan Alat :
PROSEDUR
1. Buku / form ekspedisi alat
2. Baskom untuk tempat instrument kotor
3. Sarung tangan
4. Masker
5. Apron

B. Cara Kerja :

1. Gunakan masker dan sarung tangan.


2. Penerimaan instrument kotor dari unit :
 Shif I : jam 10.00 – 11.00
 Shif II : jam 15.00 – 16.00
3. Masukan kedalam tempat khusus
instrument kotor.
4. Catat jumlah dan jenis instrument didalam
form/buku expedisi.
5. Petugas CSSD dan petugas unit yang
menyerahkan instrument kotor
menandatangani form/buku expedisi.

UNIT TERKAIT Semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
MENCUCI DAN DESINFEKSI
INSTRUMEN

No Dokumen No Revisi Halaman


02 00 1-2
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur
OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Suatu proses yang dilakukan untuk membersihkan


instrument setelah dipakai.

TUJUAN 1. Untuk menghilangkan kotoran yang terlihat dan


tidak terlihat.
2. Untuk menghilangkan mikroorganisme yang
berbahaya.
3. Membantu efektifitas dari proses sterilisasi

KEBIJAKAN Sebelum disterilisasi semua instrument terlebih


dahulu didekontaminasi, kemudian direndam
dengan cairan desinfektan.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Cairan desinfektan
2. Masker
3. Sarung tangan
4. Tutup kepala
5. Apron
6. Kaca mata pelindung ( Goggle )
7. Alkohol 70%

B. Cara Kerja :

1. Gunakan masker, tutup kepala, sarung


tangan, apron dan google.
2. Siapkan air bersih yang dicampur dengan
cairan desinfektan.
3. Rendam instrument dalam cairan
desinfektan sesuai dengan petunjuk bahan
yang digunakan.
4. Selesai direndam, bersihkan instrument
dengan cara disikat satu persatu
menggunakan sikat khusus instrument.
5. Bilas dengan air mengalir.
6. Untuk instrument yang berlumen
semprotkan dengan alcohol 70% untuk
memudahkan pengeringan.
7. Keringkan.

UNIT TERKAIT Semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
MENSORTING LINEN DAN INSTRUMEN
No Dokumen No Revisi Halaman
03 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Menyeleksi linen dan instrument sebelum


disterilkan

TUJUAN Untuk memastikan apakah linen dan instrument


yang akan disterilkan masih layak digunakan atau
tidak.

KEBIJAKAN Semua linen dan instrument yang akan disterilisasi


harus dipastikan layak digunakan.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Pouches
2. Kontainer instrumen
3. Duk pembungkus
4. Ceklist

B. Cara kerja :

1. Cek linen dan instrument yang diterima,


apakah sudah sesuai dengan jenis dan
jumlahnya.
2. Lihat (secara manual) apakah linen dan
instrumen masih berfungsi dengan baik atau
tidak.
3. Jika linen rusak maka kembalikan ke
laundry.
4. Jika linen dan instrument dalam kondisi
baik, dikemas dan disusun sesuai
kebutuhan.

UNIT TERKAIT Unit perawatan dan Laundry


DOKUMEN TERKAIT
MENSETTING INSTRUMEN DAN LINEN
No Dokumen No Revisi Halaman
04 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Pengesetan instrument dan linen sesuai dengan


ceklist untuk memudahkan pengecekan.

TUJUAN 1. Untuk memudahkan pengecekan instrument


dan linen bila ada yang rusak atau tidak layak
pakai.
2. Untuk meminimalkan resiko kehilangan
instrument.

KEBIJAKAN Semua instrument dan linen yang akan disterilkan


harus diset untuk memudahkan pengecekan.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Tray instrumen
2. Ceklist instrumen atau linen
3. Duk pembungkus
4. Pouches
5. Oil spray
6. Mesin pres

B. Cara Kerja :

1. Pisahkan instrument dan linen yang tidak


layak pakai.
2. Olesi instrument dengan parafin untuk
mencegah timbulnya karat.
3. Semprot instrument yang berlumen kecil
dan panjang dengan oil spray.
4. Susun instrumen di tray instrument sesuai
dengan kriteria kebutuhan, misal : set
appendic, set jas.
5. Sesuaikan dengan lembar ceklist dan beri
nama petugas yang mengerjakan.

UNIT TERKAIT CSSD dan semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
MENGEMAS DAN KODIFIKASI
INSTRUMEN DAN LINEN

No Dokumen No Revisi Halaman


05 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Menyiapkan instrumen dan linen untuk dikemas


sesuai dengan kebutuhan sebelum proses
sterilisasi.

TUJUAN 1. Menjaga sterilitas instrument.


2. Mengetahui batas kadaluarsa.

KEBIJAKAN Semua instrument dan linen jika akan disterilkan


harus dikodifikasi untuk pengontrolan batas
kadaluarsa.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Duk pembungkus
2. Pouches
3. Kontainer
4. Indikator internal
5. Indikator eksternal
6. Mesin pres

B. Cara Kerja :

1. Ambil indikator dalam.


2. Beri tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan
sterilisasi.
3. Siapkan linen dan instrumen yang akan
disterilisasi.
4. Masukkan kedalam tray instrument yang
berisi set instrument atau linen.
5. Bungkus instrument dan linen dengan duk
pembungkus dan masukkan kedalam
kontainer.
6. Tempelkan autoclavetape yang telah diberi
tanggal, bulan dan tahun sterilisasi, serta
tanggal kadaluarsa dan nomor load diatas
permukaan duk, pouches atau kontainer.
7. Untuk instrument dan linen yang dikemas
dalam pouches, tutup ujungnya dengan
menggunakan mesin pres.
8. Instrumen dan linen siap disterilkan.

UNIT TERKAIT CSSD dan semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
MENGONTROL FUNGSI AUTOCLAVE
MENGGUNAKAN INDIKATOR BOWIE-
DICK

No Dokumen No Revisi Halaman


06 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Suatu pengontrolan fungsi autoclave dapat


berfungsi dengan baik dengan menggunakan
indicator Bowie-Dick.

TUJUAN Untuk menilai efisiensi pompa vakum pada mesin


autoclave dan untuk mengetahui adanya
kebocoran udara dalam ruang sterilisasi.

KEBIJAKAN Memastikan mesin autoclave dalam keadaan baik


setelah dilakukan tes Bowie-Dick.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Autoclave
2. Periksa kertas grafik
3. Periksa aliran listrik dan suplai air
4. Bowie-Dick Test

B. Cara kerja :

1. Siapkan Bowie-Dick test.


2. Masukan kedalam autoclave.
3. Hidupkan autoclave (sesuai prosedur
pengoperasian alat) dengan suhu 134 ºC
dengan waktu steril 3.5 menit.
4. Setelah proses sterilisasi selesai keluarkan
Bowie-Dick test dan dinginkan pada suhu
ruang.
5. Ambil indicator Bowie-Dick, lihat hasilnya.
6. Bila didapati garis hitam yang merata
menandakan autoclave masih berfungsi
dengan baik dan tidak ada kebocoran.
7. Bila didapati garis hitam yang tidak merata
atau ada bayang-bayang putih menandakan
terdapat kebocoran.
8. Bila terjadi kebocoran, petugas CSSD
melapor kepada kepala bagian yang akan
diteruskan ke bagian maintenance untuk
ditindak lanjuti.

Hal hal yang diperhatikan :


Pengontrolan dengan Bowie-Dick test dilakukan 1
minggu sekali.

UNIT TERKAIT CSSD dan Maintenance


DOKUMEN TERKAIT
MENGONTROL FUNGSI AUTOCLAVE
MENGGUNAKAN BIOLOGICAL TEST
No Dokumen No Revisi Halaman
07 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Suatu pengontrolan fungsi autoclave dapat


berfungsi dengan baik dengan menggunakan
Biological test.

TUJUAN Untuk mengetahui bahwa autoclave masih memiliki


daya sterilisasi bagi alat-alat yang disterilkan.

KEBIJAKAN Memastikan mesin autoclave dalam keadaan baik


setelah dilakukan Biological test.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Autoclave
2. Aliran listrik dan suplai air
3. Biological Test
4. Inkubator

B. Cara Kerja :

1. Siapkan 2 buah ampul Biological test


dengan tanggal kadaluarsa dan lot yang
sama.
2. Tandai kedua buah ampul Biological
tersebut masing-masing huruf U (uji) dan K
(control).
3. Packing Biological test yang bertanda U
4. Masukkan kedalam autoclave, lakukan
proses sterilisasi.
5. Untuk ampul yang bertanda K tidak
dilakukan sterilisasi.
6. Setelah proses sterilisasi selesai, ambil
ampul yang bertanda U lalu masukkan
kedalam incubator sambil dipecahkan,
dalam waktu yang bersamaan masukkan
ampul yang bertanda K dalam incubator
yang sama dan dipecahkan.
7. Setelah 3 jam lakukan pengecekan apakah
terjadi perubahan warna pada kedua ampul
tersebut .
8. Amati perubahan warna yang terjadi.
9. Apabila proses sterilisasi berjalan dengan
baik, maka di incubator dapat dilihat, ampul
U keluar tanda ( - ) berwarna hijau
sedangkan ampul K bertanda ( + ) berwarna
merah.
10. Proses dapat dilanjutkan 24 jam, proses
sterilisasi berjalan dengan baik, maka ampul
U akan tetap berwarna ungu sedangkan
ampul K akan berubah warna menjadi
kuning.

Hasil diinginkan dapat dilihat pada tabel :

Warna Warna Warna Hasil


sebelum setelah setelah
sterilisa sterilisa inkubato
si si r

Biologic Ungu Ungu Ungu Steril


al test U
(uji)
Kuning Tidak
steril
Biologic Ungu Kuning Baik
al test K
(control)

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Pengontrolan dengan Biological test dilakukan 1
minggu sekali.

UNIT TERKAIT CSSD dan Maintenance


DOKUMEN TERKAIT

MENSTERILISASI BAHAN YANG


TERBUAT DARI KARET
No Dokumen No Revisi Halaman
08 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Perlakuan sterilisasi untuk jenis alat/bahan dari


karet untuk mendapatkan hasil sterilisasi yang
memenuhi syarat dengan suhu 121 0C.

TUJUAN Memakai mesin sterilisasi dengan suhu 121 0C


secara efisien dan efektif.

KEBIJAKAN Untuk membuat alat/bahan menjadi steril.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Mesin sterilisasi ( Autoclave )


2. Bahan yang akan disteril
3. Indikator
4. Pouches
5. Mesin pengering
6. Mesin pres

B. Cara Kerja :

1. Untuk bahan yang terbuat dari karet, misal :


gudel,vacum silicone kita cuci dengan cara
di spul.
2. Dikeringkan dengan mesin pengering.
3. Kemudian dikemas dan dikodifikasikan
dengan mencantumkan tanggal, bulan dan
tahun pelaksanaan sterilisasi, serta tanggal
kadaluarsa.
4. Di sterilisasi dengan program P6 atau P7
suhu 121 ºC dengan waktu steril 15
menit.

UNIT TERKAIT CSSD dan semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
MENSTERILISASI UNTUK BAHAN YANG
TERBUAT DARI STAINLESS, LINEN
DAN KASA

No Dokumen No Revisi Halaman


09 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Perlakuan sterilisasi untuk jenis alat/bahan dari


stainless, linen dan kasa untuk mendapatkan hasil
sterilisasi yang memenuhi syarat dengan suhu 134
0
C.

TUJUAN Memakai mesin sterilisasi dengan suhu 134º C


secara efisien dan efektif.

KEBIJAKAN Untuk membuat alat/bahan menjadi steril.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Mesin sterilisasi ( Autoclave )


2. Bahan yang akan disteril
3. Indikator
4. Pouches
5. Mesin pengering
6. Mesin pres

B. Cara Kerja :

1. Untuk bahan yang terbuat dari stainlees,


cara pencucian dengan prosedur pencucian.
2. Linen dan kasa dikemas sesuai dengan
kebutuhan ruangan.
3. Kemudian dikemas dan dikodifikasikan
dengan mencantumkan tanggal, bulan dan
tahun pelaksanaan sterilisasi, serta tanggal
kadaluarsa.
4. Di sterilisasi dengan program P4 atau P5
suhu 134 ºC dengan waktu steril 7 menit.

UNIT TERKAIT CSSD dan semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
MENYIMPAN INSTRUMEN DAN LINEN
YANG TELAH DISTERILISASI

No Dokumen No Revisi Halaman


10 00 1- 2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Untuk menyimpan instrument dan linen setelah


proses sterilisasi.

TUJUAN Agar kondisi sterilitas instrument dan linen tetap


terjaga.

KEBIJAKAN Semua instrument setelah di sterilkan harus


disimpan di ruang penyimpanan alat steril.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Ruang penyimpanan
2. Lemari dan rak untuk alat steril
3. Troli pengangkut
4. Masker

B. Cara Kerja :

1. Dengan menggunakan troly, pindahkan


instrument dan linen yang telah dingin ke
ruang penyimpanan alat steril.
2. Untuk penyimpanan alat steril dari unit
perawatan dipisahkan dengan alat steril dari
kamar bedah.
3. Adakan pemeriksaan rutin mengenai batas
kadaluarsa dari masing-masing instrument
atau linen.
4. Bila ada instrument atau linen yang batas
kadaluarsanya telah melewati tanggal yang
tercantum pada autoclavetape, maka
instrument atau linen tersebut harus di
sterilisasi ulang.
5. Dalam penyimpanan alat yang sudah
disterilisasi menggunakan system FIFO
( First In First Out).
6. Suhu diruang penyimpanan antara 18-22º C
dengan kelembaban antara 35% - 75%.
7. Ruang penyimpanan alat steril harus
tertutup.

UNIT TERKAIT CSSD dan Kamar Bedah


DOKUMEN TERKAIT
MENDISTRIBUSIKAN ALAT YANG TELAH
STERIL DARI CSSD
KE UNIT PERAWATAN

No Dokumen No Revisi Halaman


11 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Proses pendistribusian/pengembalian alat yang


telah di sterilkan.

TUJUAN 1. Untuk mendistribusikan instrument steril dari


CSSD ke unit perawatan secara baik dan
benar.
2. Untuk mencegah kehilangan barang.

KEBIJAKAN Semua alat/instrument yang telah dilakukan proses


penyeterilan di CSSD di distribusikan kembali ke
unit perawatan.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Buku / form ekspedisi


2. Bak tertutup untuk alat steril
3. Troli
4. Masker

B. Cara Kerja :

1. Petugas unit perawatan memeriksa kembali


alat-alat yang diserahkan oleh petugas CSSD.
2. Petugas CSSD dan petugas unit yang
menerima menandatangani form expedisi alat
ruangan.
3. Petugas unit ruangan memasukkan instrument
kedalam kontainer tertutup khusus instrument
steril.
4. Kontainer dibawa keluar dari CSSD sesuai alur
yang telah ditentukan untuk pendistribusian alat
steril.
UNIT TERKAIT CSSD dan semua unit perawatan
DOKUMEN TERKAIT
PROTEKSI DIRI PETUGAS CSSD DALAM
MENANGANI INSTRUMEN YANG
TERINFEKSI

No Dokumen No Revisi Halaman


12 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Petunjuk atau pedoman bagi petugas CSSD dalam


melakukan penanganan instrument yang terinfeksi.

TUJUAN Untuk melindungi petugas dalam menangani


instrument yang terinfeksi pada waktu pencucian.

KEBIJAKAN CSSD bertanggung jawab atas keselamatan


karyawannya selama melaksanakan tugasnya di
Rumah Sakit.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Tutup kepala
2. Masker
3. Sarung tangan
4. Kaca mata pelindung
5. Apron
6. Sandal khusus
7. Bak instrument
8. Tempat benda tajam

B. Cara Kerja :

1. Gunakan perlengkapan untuk bekerja di


CSSD seperti : Hair cap ( tutup kepala),
masker ataupun sandal khusus.
2. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
petugas harus mencuci tangan dahulu.
3. Gunakan perlengkapan untuk melakukan
pencucian, seperti : sarung tangan, gogle
dan apron.
4. Ambil instrument yang akan dicuci dari
dalam bak instrument , hati-hati bila ada
instrument yang tajam agar tidak melukai
diri petugas yang bersangkutan.
5. Apabila terluka oleh instrument yang
terinfeksi segera lapor ke kepala bagian dan
segera ke unit gawat darurat untuk
mendapatkan pengobatan.

UNIT TERKAIT CSSD dan semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
BATAS KADALUARSA INSTRUMEN DAN
LINEN

No Dokumen No Revisi Halaman


13 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Memberikan petunjuk batas kadaluarsa


alat/instrument yang telah di pack dengan
pouches, container atau linen.

TUJUAN Untuk mengetahui batas kadaluarsa instrumen


atau linen.

KEBIJAKAN Jika ditemukan instrument yang telah melewati


batas kadaluarsa maka instrument tersebut harus
dilakukan sterilisasi ulang.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Instrumen steril
2. Linen steril

B. Cara Kerja :

1. Pengecekan batas kadaluarsa berdasarkan


hasil swab.
2. Untuk instrument yang di pack dengan
pouches dan container, batas kadaluarsa
selama 1 bulan dianggap masih steril.
3. Untuk instrument yang di pack dengan linen,
batas kadaluarsa selama 12 hari
dianggap masih steril.
4. Apabila sampai dengan tanggal kadaluarsa
alat belum dipakai, maka dilakukan proses
sterilisasi ulang.

UNIT TERKAIT CSSD dan semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
MENERIMA ALAT/INSTRUMEN YANG
TELAH KADALUARSA DARI
UNIT PERAWATAN

No Dokumen No Revisi Halaman


14 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Suatu proses penerimaan alat/instrument steril dari


unit rawat inap, rawat jalan ataupun kamar bedah
ke CSSD yang sudah kadaluarsa untuk di
sterilisasi ulang.

TUJUAN 1. Mencegah pemakaian alat/instruman yang


kadaluarsa terhadap pasien.
2. Mengendalikan alat/instrument agar terkontrol
batas kadaluarsanya dengan melakukan
sterilisasi ulang pada alat/instrument yang telah
kadaluarsa.

KEBIJAKAN Semua instrument steril siap digunakan dan tidak


kadaluarsa.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Buku ekspedisi
2. Keranjang untuk tempat alat
3. Troli

B. Cara Kerja :

1. Petugas unit perawatan mengontrol batas


waktu kadaluarsa alat/instrument yang steril.
2. Petugas unit perawatan menyiapkan
alat/instrument yang sudah kadaluarsa dan
akan di sterilisasi ulang.
3. Petugas unit perawatan mengirim langsung ke
CSSD dan menuliskannya dalam buku
expedisi.
4. Petugas unit perawatan melakukan serah
terima alat on steril dengan petugas CSSD,
kemudian buku expedisi di tanda tangani oleh
petugas CSSD.

Catatan :
Alat/instrument yang kadaluarsa dapat
dikembalikan ke CSSD, 2 hari sebelum tanggal
kadaluarsa.

UNIT TERKAIT CSSD dan semua unit perawatan


DOKUMEN TERKAIT
MEMBERSIHKAN RUANG CSSD
No Dokumen No Revisi Halaman
15 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Membersihkan seluruh ruangan dan peralatan


yang ada di CSSD agar ruangan bersih, rapi dan
peralatan yang digunakan dapat terawat dengan
baik.

TUJUAN 1. Menjaga kebersihan ruang CSSD.


2. Untuk mencegah atau memperlambat
kerusakkan alat yang ada di ruang CSSD.

KEBIJAKAN Ruang untuk sterilisasi di Rumah Sakit harus


bersih.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Ember
2. Lap
3. Cairan desinfektan
4. Alkohol 70%
5. Pembersih stainless

B. Cara Kerja :

1. Kebersihan ruang CSSD dilakukan setiap


hari setelah selesai rutinitas, mulai dari troli
dan seluruh ruangan.
2. Satu minggu sekali dilakukan pembersihan
menyeluruh di ruang CSSD dan semua alat
yang digunakan.

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT
STERILISASI ALAT MENGGUNAKAN
AUTOCLAVE TUTNAUER MODEL 5596
EP – 1V

No Dokumen No Revisi Halaman


16 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Usaha untuk membuat barang menjadi steril


dengan menggunakan Autoclave Tutnauer model
5596 EP – 1V.

TUJUAN Mematikan mikroba termasuk endospora melalui


proses pemanasan.

KEBIJAKAN CSSD menjamin seluruh bahan yang diproses


menggunakan autoclave Tutnauer model 5596 EP
– 1V telah steril.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Autoclave
2. Bahan yang sudah diset ( instrument dan
linen )

B. Cara Kerja :

1. Siapkan barang yang akan disterilisasi.


2. Panaskan autoclave sesuai prosedur.
3. Jika autoclave sudah panas sesuai dengan
suhu yang diinginkan, proses sterilisasi
dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut :

 P4 dan P5, suhu 134°C untuk alat :


stainless steel, kasa dan linen
dengan waktu steril selama 7 menit.
 P6 dan P7, suhu 121°C untuk alat –
alat dari karet dengan waktu steril
selama 15 menit.
 P11 suhu 134°C untuk test Bowie –
Dick, dengan waktu steril 3.5 menit.

4. Setelah proses sterilisasi selesai, buka pintu


autoclave dan keluarkan barang yang sudah
steril dari autoclave.
5. Dinginkan pada suhu kamar.
6. Simpan diruang alat steril.

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT

MENGOPERASIKAN AUTOCLAVE
TUTNAUER MODEL 5596 EP – 1V

No Dokumen No Revisi Halaman


17 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati


PENGERTIAN Suatu proses pengoperasian autoclave Tutnauer
model 5596 EP – 1V secara benar sehingga dapat
mencegah atau memperlambat kerusakan.

TUJUAN Agar pengoperasian alat autoclave Tutnauer benar


dan dapat menjamin mutu sterilisasi.

KEBIJAKAN CSSD menjamin semua peralatan untuk sterilisasi


sebelum dioperasikan dalam keadaan baik.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

 Pengecekan terhadap :
1. Air.
2. Handle power.

B. Cara Kerja :

1. Pastikan kran Air dan RO dalam posisi


terbuka, bila tertutup maka buka kran
tersebut.
2. Hidupkan alat dengan memutar Handle
Power kearah ON dan tekan tombol power
yang terletak dibagian depan alat.
3. Tunggu sampai tekanan pada meter Jacket
mencapai sekitar 170 ( sekitar 40 menit ).
4. Kemudian pilih program yang dikendaki
dengan menekan tombol angka yang
sesuai, misalnya ingin melakukan sterilisasi
dengan suhu 121°C dengan waktu steril 15
menit dan drying 15 menit maka pilih
program 6.

5. Buka pintu dengan cara menekan tombol


dibawah tulisan OPEN bila pintu masih
tertutup dan masukkan barang yang akan
disteril kedalam chamber.
6. Tutup pintu autoclave, tunggu sekitar 10
menit sampai tanda READY tampil pada
monitor lalu tekan tombol STAR.
7. Indikator RUN menyala dan autoclave
bekerja secara otomatis.
8. Proses sterilisasi akan berhenti dengan
sendirinya yang ditandai dengan bunyi
Buzzer.
9. Setelah proses sterilisasi selesai, tunggu
sesaat lalu buka pintu dengan menekan
tombol dibawah tulisan OPEN, keluarkan
barang yang sudah steril.
10. Proses sterilisasi selesai.

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT

MENGOPERASIKAN MESIN PACKING


TUTNAUER TYPE HD 260 MS 8

No Dokumen No Revisi Halaman


18 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Untuk member petunjuk yang praktis dan jelas


kepada petugas agar dapat mengoperasikan mesin
sealling dengan benar.

TUJUAN Untuk membungkus instrument alau linen dengan


cara dipacking menggunakan pouches.

KEBIJAKAN Semua peralatan sebelum dioperasikan dalam


keadaan baik.
PETUGAS Operator CSSD
PROSEDUR A. Persiapan Alat :

 Mesin Sealling Type HD 260 MS 8.

B. Cara Kerja :

1. Hidupkan stop kontak.


2. Tentukan suhu yang ada disisi mesin.
3. Waktu pemanasan sekitar 3 menit.
4. Apabila sudah panas, mesin siap
digunakan.
5. Potong pouches yang sesuai dengan
barang yang akan di packing dengan
pemotong yang ada diatas mesin.
6. Tekan handle yang ada disisi mesin.
7. Lihat pouches, apakah hasilnya baik atau
tidak ( rapat atau tidak ).
8. Bila hasilnya rata dan rapat, instrument atau
linen tersebut siap disterilkan.
9. Bila hasil sealling kurang baik, ulangi lagi
( no. 6 – 8 ).

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT

KALIBRASI AUTOCLAVE TUTNAUER


MODEL 5596 EP – 1V

No Dokumen No Revisi Halaman


19 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Suatu cara yang dilakukan untuk memastikan


keakuratan dari mesin sterilisatordalam
mensterilkan alat.

TUJUAN Menjamin bahwa mesin sterilisator masih berfungsi


dengan baik dalam mensterilkan instrument atau
linen sehingga barang tersebut layak
didistribusikan keseluruh unit perawatan yang
membutuhkan kondisi steril.

KEBIJAKAN Mesin sterilisator yang sudah dikalibrasi secara


teratur yang layak dipakai.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

 Mesin sterilisator TUTNAUER model 5596


EP – 1V

B. Cara Kerja :

1. Staf CSSD memberitahukan ke Koordinator


OR bahwa mesin sterilisator sudah
waktunya untuk dikalibrasi.
2. Koordinator OR menghubungi bagian
Maintenance.
3. Bagian Maintenance menghubungi pihak
yang berwenang untuk melakukan kalibrasi.
4. Kalibrasi dilakukan 1 tahun sekali.

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT

PENCATATAN DAN PELAPORAN UNIT


CSSD

No Dokumen No Revisi Halaman


20 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Rangkaian proses dokumentasi yang dilakukan


oleh unit CSSD mulai dari penerimaan, pencatatan
dan pelaporan.

TUJUAN Untuk mendokumentasikan seluruh arsip yang ada


di CSSD dengan rapi dan teratur sehingga menjadi
tertib administrasi.

KEBIJAKAN Semua kegiatan yang dilakukan di CSSD harus


dicatat, dilaporkan ke Koordinator OR serta diarsip
agar tertib administrasi.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR 1. Setiap shif petugas CSSD serah terima alat
kotor dan mendistribusikan instrument atau
linen ke semua unit perawatan dengan
jadwal sebagai berikut :
 Shif I : jam 10.00 – 11.00 wib.
 Shif II : jam 15.00 – 16.00 wib.
2. Pengambilan dan pendistribusian barang
steril menggunakan buku ekspedisi yang
terdiri dari :
 Tanggal penerimaan.
 Asal ruang.
 Nama instrument.
 Kode instrument.
 Jam penerimaan.
 Jumlah barang kotor.
 Tandatangan petugas unit.
 Tandatangan petugas CSSD.
 Jam pengambilan.
 Jumlah barang steril.
 Tandatangan petugas unit.
 Tandatangan petugas CSSD.

3. Penghitungan alat kotor dan pencatatan


dilakukan bersama – sama dengan petugas
unit yang bersangkutan agar tidak terjadi
kesalahan.
4. Alat kotor dari unit perawatan di cuci ulang
sesuai dengan standar yang telah
ditentukan, kemudian diset sesuai dengan
ceklist setiap unit.
5. Setelah diset, diberi indicator ekternal
( autoclavetape ) dan diberi tanggal steril,
tanggal kadaluarsa, no. load dan petugas
yang mengerjakan.
6. Setelah alat selesai disterilisasi, alat diserah
terimakan dengan petugas unit sesuai
dengan jumlah yang dikirim dan
menandatangani buku ekspedisi.
7. Pelaporan.
Petugas CSSD merekap semua kegiatan
pada setiap akhir bulan dengan cara
mengelompokkan jenis alat, ruang dan
jumlahnya.
8. Laporan bulanan terdiri dari :
 Jumlah alat yang disteril baik dari OR
atau Unit perawatan.
 Monitor mesin autoclave.
 Pengamatan indicator internal dan
eksternal.
 Catatan suhu dan kelembaban.
 Jadwal service / kalibrasi mesin
autoclave.
 Pemakaian mesin autoclave.
 Ketenagaan CSSD.

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT

MEKANISME MEMONITOR MUTU


STERILISASI

No Dokumen No Revisi Halaman


21 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Suatu sistem tatalaksana memantau pemantapan


mutu sterilisasi.

TUJUAN Agar seluruh hasil sterilisasi di unit CSSD terjamin


mutunya.

KEBIJAKAN 1. Uji vacuum, Bowie-Dick dan Biological test


dilakukan 1 minggu sekali.
2. Indikator Internal digunakan untuk
instrument OR yang di pack dengan
container dan set linen.
3. Indikator eksternal digunakan untuk semua
instrument atau linen yang akan dilakukan
sterilisasi.
PETUGAS Operator CSSD
PROSEDUR
UNIT TERKAIT CSSD , Maintenance, OR, INOK
DOKUMEN TERKAIT

PENARIKAN INSTRUMEN ATAU LINEN


APABILA HASIL UJI BIOLOGICAL
GAGAL

No Dokumen No Revisi Halaman


22 00 1-2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Tata cara yang berhubungan dengan proses


penarikan alat yang sudah didistribusikan
sehubungan dengan hasil steril yang tidak
memenuhi syarat.

TUJUAN Mencegah penyebaran infeksi yang disebabkan


oleh peralatan yang tidak steril.

KEBIJAKAN Menarik kembali alat gagal steril yang sudah


didistribusikan ke unit perawatan.
Melaporkan kejadian penarikan alat gagal steril ke
panitia PIN sebagai bahan evaluasi dan tindak
lanjut.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Hasil uji Biological.


2. Buku ekspedisi.
3. Laporan kejadian.

B. Cara Kerja :

1. CSSD melakukan uji Biological pada alat


sterilisator 1 minggu sekali ( setiap hari
senin ).
2. Penanggung jawab CSSD melaporkan hasil
uji Biological yang gagal ke Koordinator OR
dan dilanjutkan ke PIN dalam waktu 3 – 4
jam sejak diketahui hasil uji Biological.
3. Apabila hasil uji Biological ( + ) atau ada
pertumbuhan kuman pada alat yang sudah
didistribusikan, maka penanggung jawab
CSSD segera melaporkan kejadian ke

Koordinator OR dengan membuat


kronologis kejadian.
4. Berdasarkan laporan ini, Koordinator OR
dan PIN akan memberitahukan ke petugas
unit perawatan untuk mengumpulkan alat
yang gagal steril.
5. Petugas CSSD akan ke unit perawatan
untuk menarik kembali semua alat gagal
steril tersebut dan mencari informasi apakah
ada yang sudah terpakai.
6. Apabila sudah terpakai, petugas CSSD akan
mencatat pada catatan khusus dan
melaporkan ke Koordinator OR yang
dilanjutkan ke PIN untuk tindakan
selanjutnya.

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT
THERMOHIGROMETER

No Dokumen No Revisi Halaman


23 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Merupakan rangkaian proses pengukuran


kelembaban udara di unit CSSD

TUJUAN Untuk mengetahui kelembaban udara di unit CSSD


yang berkisar antara 45°C – 75°C .

KEBIJAKAN CSSD menjamin kelembaban udara di ruang


sterilisasi sesuai persyaratan.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Thermohigrometer.
2. Form catatan kelembaban.

B. Cara Kerja :

1. Pencatatan kelembaban udara dilakukan


setiap shift.
2. Catat tanggal, jam, berapa kelembabannya
dan siapa petugasnya setiap shif.
3. Bila terdapat perbedaan yang mencolok,
hubungi maintenance.

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT
STERILISASI ALAT MENGGUNAKAN
AUTOCLAVE SUHU RENDAH Mesin
ANPROLENE – AN741x

No Dokumen No Revisi Halaman


24 00 1-1

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur


OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Usaha untuk membuat barang menjadi steril


dengan menggunakan Autoclave Suhu Rendah.

TUJUAN Mematikan mikroba termasuk endospora melalui


proses pemanasan.

KEBIJAKAN CSSD menjamin seluruh bahan yang diproses


menggunakan autoclave Suhu Rendah telah steril.

PETUGAS Operator CSSD


PROSEDUR A. Persiapan Alat :

1. Alat yang akan disterilkan


2. Exposure indicator
3. Kantong plastic
4. Dosimeter
5. EO gas
6. Alat yang akan disteril di pack dan
tempelkan exposure indicator.
7. Masukkan dalam kantong sterilisasi,
masukkan juga dosimeter dan EO gas yang
sudah dicabut pengamannya ( tapi tombol
pengaktifan jangan ditekan dulu ).
8. Kantong sterilisasi ditutup/seal dengan
menggunakan plastic sealer ( udara dalam
kantong plastic dikempeskan sebelum diseal
dengan seal plastic ).

B. Cara Kerja :

1. Nyalakan power dengan menekan tombol


hitam yang ada disebelah kanan Control
panel.
2. Tekan tombol yang ada disebelah kanan
START dilayar monitor untuk memulai self
test.
3. Masukkan alat yang sudah disiapkan dalam
sterilisator kabinet.
4. Masukkan purge tube kedalam kantong
sterilisasi dengan bagian bola putih
menghadap kebagian belakang kantong dan
bagian leher menghadap ke depan. Ikat
kantong sterilisasi erat – erat mengelilingi
leher puge tube.
5. Tarik tali Velcro erat – erat, pastikan tali
Velcro kencang dan udara tidak dapat
masuk melewati leher purge tube dan
kantong sterilizer.
6. Hubungkan purge tube dengan sterilisator.
7. Dalam keadaan sterilisator cabinet terbuka
tekan tombol PURGE ( sterilisator akan
menarik udara keluar kantong sterilisasi
selama 1 menit 30 detik, pada monitor akan
terbaca INITIAL PURGE dan akan
menghitung mundur sampai 00:00:00 ).
8. Setelah proses penarikan udara selesai
pada layar akan terbaca instruksi :
 Pecahkan ampul dengan
mematahkan ampul gas dari luar
kantong sterilisator.
 Tutup pintu sterilisator.
 Kunci dan simpan anak kunci.
9. Pilih lama proses sterilisasi, 12 jam atau 24
jam ( pada umumnya 12 jam sudah cukup )
dengan menekan tombol yang ada monitor.
10. Proses sterilisasi dimulai.
11. Pada akhir proses sterilisasi, pompa
ventilasi dan pompa pengurasan ( aerasi )
berjalan selama 2 jam ( pada monitor akan
terbaca VENTILATING BAG dan akan
menghitung mundur sampai 00:00:00.
12. Setelah proses aerasi selesai, pada layar
akan terbaca catatan untuk mengeluarkan
isi sterilisator.
13. Bila operator membuka pintu sterilisator
setelah 2 jam, pompa pengurasan akan
berhenti dan pompa ventilasi tetap berjalan
sampai operator menutup pintu sterilisator
dan menekan tombol EXIT dan secara
otomatis sterilisator kembali ke posisi awal.
14. Untuk mengeluarkan isi sterilisator, buka
pintunya dan lepaskan ikatan Velcro dari
bagian leher purge tube, kemudian
keluarkan purge tube dari kantong
sterilisasi.
15. Keluarkan alat yang sudah disterilkan dan
simpan diruang penyimpanan.

Catatan : bekas ampul gas dan kantong sterilisasi


dapat dibuang pada tempat sampah biasa dan
jangan menggunakan ulang kantong sterilisasi.

UNIT TERKAIT CSSD


DOKUMEN TERKAIT

ALUR / PROSEDUR PELAYANAN


STERILISASI

No Dokumen No Revisi Halaman


00 1-2
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur
OPERATING

Dr. Ninuk Lenywati

PENGERTIAN Merupakan pelayanan sterilisasi di rumah sakit


TUJUAN Untuk memastikan bahwa seluruh proses
pelayanan sterilisasi di rumah sakit telah di
laksanakan dengan benar, efektif dan memenuhi
persyaratan yang telah di tentukan
KEBIJAKAN Semua alat yang masuk ke CSSD telah melalui
prosedur yang berlaku untuk menjamin
sterilitasnya
PROSEDUR
IGD, ICU, NICU, POLI, KAMAR
BEDAH
(RAWAT INAP & RAWAT JALAN)
Tida
k
SERAH TERIMA
INSTRUMEN DAN LINEN
lengka ANTARA PETUGAS UNIT
ppp PERAWATAN DAN CSSD

OPERATOR CSSD
LINEN
CUCI ULANG &
DESINFEKSI

OPERATOR CSSD
OPERATOR CSSD SORTING LINEN
KERINGKAN &
SORTING
INSTRUMEN

LAYA
K
OPERATOR CSSD STER
SETTING IL Tida
INSTRUMEN k

KIRIM KE
OPERATOR CSSD BAG.
PENGEMASAN & LAUNDRY
KODIFIKASI

A2

A1

OPERATOR CSSD OPERATOR CSSD


PENGONTROLAN MEMBUAT FORM
FUNGSI KERUSAKAN KE
STERILISATOR BAG.TEHNIK
BAIK TIDAK

YA

OPERATOR CSSD
STERILISASI
DENGAN
STERILISATOR

OPERATOR CSSD
MEMERIKSA
KESESUAIAN WARNA
INDIKATOR
TIDAK

SESU
AI

YA

OPERATOR CSSD
SIMPAN
INSTRUMEN & OPERATOR CSSD
LINEN STERIL DI SERAH TERIMA
RUANG INSTRUMEN &
PENYIMPANAN LINEN

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai