Anda di halaman 1dari 5

5 Bahasa Cinta / "5 Love Languages Of Children"

oleh Gary Chapman


12 Desember 2010 pukul 21.51

5 Bahasa Cinta

Cinta merupakan akar dari anak yang dapat tumbuh menjadi dewasa yang mencintai dan mengasihi
orang lain. Pada dasarnya terdapat 5 cara di mana anak, dan juga manusia pada umumnya, dapat
memahami dan mengekspresikan cinta. Inilah yang dimaksud dengan 5 Bahasa Cinta, yaitu :

1. Sentuhan fisik
2. Kata-kata mendukung
3. Waktu bersama
4. Pemberian hadiah
5. Pelayanan

Umumnya setiap anak dapat menerima cinta melalui kelima bahasa di atas, namun biasanya ada satu
bahasa yang paling dominan pada masing-masing anak, di mana ia dapat merasakan cinta melebihi
bahasa lainnya. Pemahaman terhadap Bahasa Cinta yang dominan pada masing-masing anak inilah
yang dapat membantu orangtua dalam memberikan cinta dan berkomunikasi dengan anak secara
lebih efektif.

Tips dalam berkomunikasi dengan si Kecil menurut Bahasa Cinta yang paling dipahaminya :

Apabila Bahasa Cinta si Kecil adalah Sentuhan Fisik

 Saat bertemu dan berpisah dengan si Kecil, berikan ia pelukan.


 Apabila si Kecil sedang mengalami stress, belai kepalanya untuk menenangkan mereka.
 Peluk dan cium si Kecil saat ia tidur malam dan bangun pagi.
 Setelah mengajarkan disiplin pada si Kecil, berikan mereka pelukan sejenak dan jelaskan bahwa
pengajaran yang telah diberikan adalah untuk kebaikan mereka sendiri dan bahwa Mama masih
sayang kepadanya.
 Saat memilih hadiah untuk si Kecil, pilih benda yang dapat ia pegang/peluk seperti boneka, bantal
atau selimut.
 Saat sedang menghabiskan waktu bersama si Kecil, seperti menonton TV bersama, duduk
berdekartan dengannya sambil berpelukan.
 Seringlah bertanya apakah si Kecil ingin digandeng atau dipeluk.
 Apabila si Kecil terluka, pegang dan peluklah mereka untuk memberikan kenyamanan.
Apabila Bahasa Cinta si Kecil adalah Kata-kata Mendukung

 Saat menyiapkan bekal si Kecil, masukkan nota kecil berisi kata-kata mendukung.
 Tiap kali si Kecil melakukan prestasi, tunjukkan kebanggaan Mama dengan kalimat yang
membangun seperti, “Mama bangga adik bermain secara adil dalam pertandingan tadi,” atau “Kakak
baik sekali tadi membantu adik..”, dan sebagainya.
 Simpan hasil karya si Kecil seperti lukisan atau tulisan, dan pajang dengan tambahan kata-kata
kenapa karya tersebut berkesan untuk Mama.
 Biasakan untuk mengucapkan “Mama sayang kamu” tiap kali berpisah dengan si Kecil atau
menidurkannya di malam hari.
 Saat si Kecil sedang bersedih, bangun kembali kepercayaan dirinya dengan mengucapkan alasan-
alasan yang membuat Mama bangga padanya.

Apabila Bahasa Cinta si Kecil adalah Waktu Bersama

 Daripada Mama meluangkan waktu bersama si Kecil setelah menyelesaikan aktivitas sehari-hari,
coba Mama melibatkannya dalam aktivitas-aktivitas tersebut, seperti belanja ke supermarket,
memasak, mencuci piring, dll.
 Saat si Kecil ingin bercerita, hentikan sejenak aktivitas Mama saat itu untuk benar-benar menatapnya
dan mendengarkan apa yang dikatakannya.
 Ajak si Kecil memasak bersama, seperti membuat kue atau snack lainnya.
 Tanyakan kepada si Kecil tempat-tempat yang ingin ia kunjungi, dan apabila ada kesempatan, beri
kejutan dengan mengajak mereka ke tempat-tempat tersebut.
 Biasakan meminta si Kecil untuk bercerita mengenai harinya di sekolah ataupun aktivitas lainnya
yang telah ia lakukan.
 Saat mengajak si Kecil bermain di taman atau tempat lainnya, mainlah bersama dengan mereka
daripada hanya duduk menontoninya.
 Apabila Mama memiliki lebih dari satu anak, tetapkan jadwal bermain dengan masing-masing anak
secara individu tanpa melibatkan yang lain.

Apabila Bahasa Cinta si Kecil adalah Pemberian Hadiah

 Kumpulkan hadiah-hadiah kecil (tidak perlu mahal) untuk diberikan kepada si Kecil di saat-saat yang
pas.
 Bawa permen atau snack kecil lainnya yang dapat Mama bagikan kepada si Kecil saat sedang
bepergian.
 Berikan makanan kesukaan si Kecil, Mama bisa memasaknya sendiri ataupun mengajak si Kecil ke
restoran kesukaannya.
 Buat sebuah “kantong hadiah” berisi hadiah-hadiah (tidak perlu mahal) yang dapat dipilih oleh si
Kecil saat ia melakukan prestasi.
 Saat menyiapkan bekal si Kecil, selipkan hadiah kecil untuknya.
 Buatkan semacam permainan teka-teki dimana si Kecil berkesempatan menemukan hadiah dari
Mama.
 Daripada membelikan si Kecil hadiah ulang tahun yang mahal, buatkan pesta ulang tahun meriah di
tempat yang ia sukai.

Apabila Bahasa Cinta si Kecil adalah Pelayanan

 Temani dan bantu si Kecil saat sedang melakukan PR.


 Saat si Kecil sedang sedih atau mengalami kesulitan, buatkan makanan kesukaannya.
 Daripada menyuruh si Kecil untuk tidur, gendong atau gandeng mereka ke tempat tidur.
 Saat si Kecil sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah, bantu mereka dalam memilih pakaian untuk
hari itu.
 Mulai ajarkan si Kecil untuk mengasihi orang lain dengan memberikan contoh membantu orang lain
atau memberi sumbangan kepada orang yang kurang mampu.
 Saat si Kecil sedang sakit, angkat semangatnya dengan menyiapkan film kesukaan mereka,
membacakan buku kesukaannya, atau memasak sup yang paling disukai si Kecil.
 Dalam menyiapkan sarapan, makan siang atau malam, selipkan makanan penutup atau snack
kesukaan mereka, seperti es krim.

Dalam menemukan Bahasa Cinta yang dominan pada anak, sebaiknya orangtua tidak menanyakan
langsung kepada si Kecil. Apabila si Kecil melihat bahwa teori ini penting bagi Mama dalam
membangun hubungan dengannya, mereka dapat menggunakan Bahasa Cinta untuk mendapatkan
apa yang mereka inginkan. Sebagai contoh, apabila si Kecil sedang menginginkan sesuatu mainan,
bisa saja ia mengungkapkan bahwa Bahasa Cinta yang dominan padanya adalah “Pemberian hadiah”
agar Mama membelikan mainan itu untuknya.

Oleh karena itu, orangtua harus pintar-pintar dalam menemukan sendiri Bahasa Cinta yang dominan
pada si Kecil. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu dalam pemahaman
Bahasa Cinta pada anak, yaitu:

1. Amati cara si Kecil mengekspresikan cintanya pada Mama


Apabila si Kecil seringkali mengucapkan “Aku sayang Mama” atau “Terima kasih Mama atas makan
malam yang enak”, Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin adalah “Kata-kata Mendukung”.

2. Amati cara si Kecil mengekspresikan cinta kepada orang lain


Apabila si Kecil seringkali ingin memberikan hadiah kepada teman atau gurunya, mungkin Bahasa
Cinta yang dominan padanya adalah “Pemberian Hadiah”.

3. Pelajari apa yang seringkali diminta oleh si Kecil


Apabila si Kecil sering meminta Mama untuk menemaninya bermain atau membacakan cerita
untuknya, maka Bahasa Cinta yang dominan padanya mungkin “Waktu Bersama”. Sedangkan kalau
si Kecil sering meminta pendapat Mama mengenai apapun yang sedang dilakukannya, seperti
“Mama suka ga sama gambarku?” atau “Bajuku bagus ga Ma?”, mungkin Bahasa Cinta yang
dominan padanya adalah “Kata-kata Mendukung”.

4. Pelajari apa yang seringkali dikeluhkan oleh si Kecil


Apabila si Kecil sering mengeluh mengenai kesibukan Mama atau Papa diluar rumah, seperti “Papa
kok kerja terus yah” atau “Mama kok ga pernah mengajakku ke taman lagi,” maka mungkin Bahasa
Cinta yang dominan padanya adalah “Waktu Bersama”.

5. Beri 2 pilihan kepada si Kecil


Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Mama bisa menanyakan apa yang diinginkan si Kecil, untuk
menemukan Bahasa Cinta yang dominan padanya. Pertanyaan yang diberikan dapat berupa pilihan
antara 2 Bahasa Cinta. Contohnya, saat Mama ada waktu luang, dapat memberi pilihan kepada si
Kecil seperti “Sore ini adik mau Mama temani jalan-jalan atau mau Mama betulkan rok adik yang
rusak?”, dengan memberi pilihan ini maka Mama memberikan pilihan antara Bahasa Cinta “Waktu
Bersama” atau “Pelayanan”.
Cover Depan

Anda mungkin juga menyukai